Anda di halaman 1dari 7

TEKS DRAFT PANCASILA

Tema :Peran Pemuda Dalam Proses Internalisasi Nilai Nilai Demokrasi Pancasila
Judul : UNSOLID
Pemeran : Dino Sebagai Dino
Arjian Sebagai Iklal
Abeb Sebagai Ujang
Ganis Sebagai Arin
Ridwan Sebagai Dosen

SINOPSIS

Filem ini mengisahkan tentang empat orang sahabat yang sangat dekat, akan tetapi kedekatan mereka
menjadi renggang. Pada suatu Ketika keempat sahabat ini masuk kuliah dan diberikan tugas oleh dosen
dalam mata kuliah Pancasila di kampus.Semua mahasiswa ditugaskan untuk membuat karya berupa
sebuah filem. Ketika diberikan tugas, mereka secara kebetulan disatukan dalam satu kelompok dan
tentunya mereka merasa sangat senang. Namun kebahagiaan itu ternyaata malah berubah menjadi petaka
bagi mereka, karena mereka selalu memiliki pendapat yang berbeda-beda ketika mengajukan konsep
filem yang akan mereka buat yang malah berujung pada pertengkaran dan hancurnya persahabatan
mereka. Akankah mereka akur kembali? Temukan kelanjutannya dalam filem.
Prolog :
Hi kenalin ini teman-temanku, kami bergabung dalam satu geng yang dinamakan “SOLID” kami sudah
berteman lama dan sekarang kami juga di pertemukan dalam jurusan yang sama. Ku harap dengan nama
geng seperti itu akan membuat kita menjadi akur sampai kapanpun hahahaha...
Kenalin ini temenku yang pertama namanya Dino, dia ini emang keliatan cool sih dan baik awalnya sih
dia orangnya pendiem, tapi sekarang dia mulai jadi orang yang banyak omong, mungkin karna udah akrab
kali yak, dan dia itu suka menggoda cewek-cewek di kampus, jadi mohon di maklumi.
Nah terus ini temenku yang kedua namanya Ujang, dia orangnya bijak banget dan selalu memberi nasihat
ketika ada masalah, tapi sekarang semenjak punya pacar dia orangnya bucin (budak cinta), dan selalu gk
pernah ada waktu untuk kumpul bersama lagi, dia selalu sibuk dengan pacarnya.
Ini temanku yang baru gabung sih,namanya Iklal dia orangnya misterius tapi selalu punya ide-ide yang
luar biasa dalam memecahkan masalah, dia orangnya rajin dan pas ngumpul selalu bawa buku dia adalah
murid teladan dikelas kami, yaa maka dari itu kami sangat bersyukur karena setiap tugas tinggal nyontek
di dia wkwkwkw.
Dan ini lah aku Arin bisa dibilang aku adalah satu-satunya kaum hawa dalam circle ini. Aku orangnya
ceria dan tugasku selalu mengingatkan teman-temanku ketika melakukan hal apapun mulai dari aktifitas
harian seperti mandi,solat,makan, sampai mengingatkan jadwal kuliah, tapi ini semua kulakukan karena
aku peduli kepada teman-temanku, aku ingin mereka semua hidup teratur.
Alur cerita dan dialog:
Di siang hari yang terik Arin terlihat sedang melaksanakan Shalat Zuhur dikamarnya. Setelah shalat dan
berdoa kemudian ia beranjak dari tempat duduknya untuk mengambil Hpnya.Ia kemudaian membuka
hpnya untuk memeriksa jadwal perkuliahan hari ini. Kebetulan hari ini adalah hari senin dan tepat pada
pukul 02.00 akan diadakan perkuliahan offline di kampus.Ia kemudian menghubungi teman-temannya via
telepon untuk mengingatkan mengenai perkuliahan hari ini.
Arin : “Hmmm pasti mereka belum bangun,aku telpon aja kali yak”.
Beeeb ...beeb.. suara getaran HP Ujang disamping kasurnya. Kemudian Ujang mengambil HP dengan
tampang yang sangat mengantuk
Ujang : “(kring...kring)...Halo? siapa sih nelpon masih pagi ganggu aja! Gk tau orang lagi istirahat”.
Arin : “Eeeeh kampret ini udah jam satu kamu masih molor, satu jam lagi bakalan ada kuliah offline,
buruan mandi sono siap-siap,, jangan lupa kasi tau Iklal sama Dino ya”.
Ujang : “Seriusan udah jam 1 siang? Sorry sist ku kira masih pagi”.
Arin : “Yeee dasar kebo kerjaanmu tidur mulu, ya udh buruan sono siap-siap kapan indonesia mau maju
klo pemudanya kerjaannya rebahan mulu”.
Ujang : “iyee mamak dedeh banyak omong bgt, ya udh aku mau telpon Dino ama Iklal dlu.
Assalamu’alaikum”.
Arin : “Waalaikum salam”.
Dirumah Ujang kemudian menelpon Dino dan Iklal untuk mengingatkan mereka.
Ujang : “Kam/Iklal jangan lupa entar kuliah jam 2(melalui Whatsapp) ”
Dino : “Oke”(Dino sedang bermain game).
Iklal : “Siip”(sedang duduk membaca buku di teras rumah).

Satu jam kemudian mereka bertemu di kampus, tepatnya di area parkir kampus dan mereka ngobrol
bersama semenara menunggu dosen datang.
Di sana terlihat Ujang sedang asik menelpon pacarnya sambil duduk-duduk di taman kampus.
Ujang : “Bee kamu udah makan belum?”.
Ayang : “Belum, aku masih diluar nih”.
Ujang : “Iiiiiiii kamu mah gitu suka makan telat, jangan kelamaan diluar nanti kamu gosong, ya udah aku
beliin makanan yaaa entar pas pulang dari kampus”.
Ayang : “Gak usah bee,, aku bisa sendiri kok, bentar lagi pulang nih”.
Ujang : “Ya udah kamu hati-hati dijalan ya, entar kalo kamu cape kasi tau aku yaa nanti aku yang
nyuapin kamu dari online”.
Ayang : “Iiiiii kamu mah gitu”.
(Terdengar suara Dino memanggil Ujang)
Dino : “Jang Dosen dah dateng tuh,kamu jangan bucin mulu inget kuliah”.
Ujang : “Udah dulu ya bee, aku mau kuliah dlu byee”(dalam telepon).
Ayang : “iya bee, kamu yang rajin kuliahnya buat masa depan kita nanti”.
(Di lorong kampus)
Arin : “Din, Ujang ama Iklal di mana?”.
Dino : “Kamu kayak gk tau Ujang aja, noh lagi telponan ama ayang bebnya”(sambil menunjuk kearah
Ujang).
Iklal : (Datang sambil membaca buku)”Bucin terosssss”.
Dino : “Eeeeh dosennya dah dateng tuh”.
(Di kelas)
Seperti biasa mereka berempat selalu duduk dipaling belakang agar bisa mengobrol dengan bebas tanpa
sepengetahuan sang dosen.
Dosen : “Baiklah pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai Pancasila dan nilai-nilai yang
terkandung didalamnya, bapak sudah share materinya di e-learning jadi kalian tinggal membaca dan
memahaminya jika ada yang tidak dimengerti kalian bisa bertanya kepada bapak”.
Iklal : (Mengangkat tangan) “Pak apakah tidak ada tugas untuk materi ini?,karena yang saya lihat
di e-learning hanya pembahasan materi saja, mungkin lebih baik bapak memberikan kami tugas
agar kami lebih memahami materi ini.” (semua mahasiswa menatap Iklal dengan muka sinis).
Ujang : “Si Iklal kebiasaan ni anak nyusahin, keluarin aja dari grup”(Ujang berbisik kepada Dino dan
Dino membalasnya dengan senyuman).
Dosen : “Pertanyaan yang bagus nak Iklal, kebetulan bapak ada sebuah projek untuk kalian,yaitu
membuat filem,nanti bapak bagi kalian kedalam 7 kelompok dan kalian akan membuat filem sesuai tema
yang bapak berikan”.
(dibelakang)
Arin : “Ya elaah kamu sih pake acara nanya dosen, tuh kan tugasnya bikin filem, boro-boro take video
pake HP, buka WA aja ngelag”.
Iklal : “Makanya usaha, belum di kerjain aja udah ngeluh”.
Ujang : “Eeeeh kalian dengerin tuh pembagian kelompok,jangan ngobrol mulu”.
Dosen : (Memegang Absen sambil membagi kelompok) “Yaa untuk kelompok 7 didengerin baik baik ya,
anggotanya Ujang, Dino(Ujang dan Dino berkata “Yess” sambil toss), Arin, dan Iklal”.
Arin : “Lah kok bisa 1 kelompok sih hahahaha”.
Iklal : (Hanya tersenyum)
Dosen : “Untuk temanya dicatat ya, kelompok tujuh temanya Peran Pemuda dalam Proses
Internalisasi nilai-nilai demokrasi pancasila”.
Pulang dari kampus mereka berempat berjalan menuju tempat parkir.
Dino : “Jadi kita mulai kerjain tugas ini kapan?”.
Arin : “besok aja ya, biar cepet jadi, kan lebih cepat lebih baik”.
Ujang : “Aduuh aku gk bisa besok soalnya mau jalan sama pacar, lusa aja ya”.
Iklal : “Kapan mau maju, kamu bisa gak sih Jang jangan pacaran mulu, tugas itu lebih penting dari
pada pacaran buang-buang waktu”.
Arin : “Setuju”.
Dino : “yaa udah jangan pada ribut, oke kita diskusi ini lusa aja di rumahku gimana?”.
Ujang : “Hmmm oke”.
Dino : “Rin gmna? Iklal setuju gk?”l

Arin : “gasskan”.
Iklal : “Terserah dah, aku ngikut aja”.
Dino : “oke jangan lupa ya kerumahku lusa”.
Arin : “Eeeh kalian juga jangan lupa pikirin ide filem yang bakalan kita buat, mumpung ada waktu
satu hari istirahat dirumah, abis itu nanti kita diskusikan bareng”.
Semua : “Oke”.(Kemudian mereka beranjak pergi dari kampus menuju rumah masing-masing).
Lusa tepatnya hari rabu mereka sudah terlihat berkumpul di rumah Dino. Disana Dino terlihat bermain
game, Iklal sedang membaca buku, dan seperti biasa Ujang sedang menelpon dengan pacarnya. Arin
kebetulan datang terlambat
Arin : (Datang membawa motor dan memarkir motornya di halaman)“Assalamualaikum, eeeh sorry
telat tadi abis bantuin ibuk ngambil barang”.
Iklal : “Oke gpp, berhubung sekarang udah lengkap nih,ayoo kita diskusikan konsep filem yang
akan kita buat”.
Kemudian mereka berdiskusi berkumpul bersama diteras rumah Dino.
Arin : “Oke kalo begitu kita mulai dari genre filemnya dulu, kira-kira kalian ngusulinnya apa? Tapi
ingetya harus sesuai sama tema kita ya tentang demokrasi dan juga membahas peranan kita sebagai
remaja dalam menjalankan demokrasi”.
Dino : (mengangkat tangan) “gimana kalau genre yang kita ambil itu action...nah nanti kita masukin
tuh ada adegan tawuran dan perkelahian kayaknya bakalan keren terus diakhir filemnya nanti yang
tawuran semuanya berdamai dengan mediasi.. kan ini masuk juga tuh nilai-nilai demokrasinya”.

Arin : “Bagus sih tapii apa iya kita bakalan tawuran cuman berempat,menurutku pikirin dulu dah kira-
kira konsep filem yang Cuma pake sedikit pemain, biar kita bisa kerja mandiri tanpa merepotkan
kelompok lain”
Ujang : “Diiih ada-ada aja kamu Din, hahahaha masa tawuran cuman 4 orang, tawurannya sepi banget
udah kayak kuburan, makanya klo otak tuh dipake jangan mikir pake mulut doang”.(Dino terlihat kesal
dengan perkataan Ujang).
Arin : “Hmmmm menurutku sih gimana kalo kita bikin filem genre fantasi,biar unik terus jarang juga
kan ngambil genre fantasi, nanti ceritanya kita sebagai pemuda ikut pemilu tapi kita kayak melakukan hal
curang dengan kekuatan yang kita miliki yaa kita manipulasi tuh hasil pemilunya,, terus nanti
penyelesaiannya kita disadarkan oleh orang misterius bahwa hal itu tidak benar dan gk boleh di lakukan ”.
Dino : “yaeelaahh gann kamu mau jadi dukun? Sok-sokan ngambil genre fantasi lagian ni ya, kita juga
gak punya alat canggih untuk ngedit efek-efeknya biar jadi bagus..terus lumayan memakan waktu juga”.
Iklal : “Iya jg sih bener banget, kalau menurutku gimana kalau filemnya bercerita tentang
kehidupan kita yaa kita filemin aja nih tentang tugas ini, nanti ceritanya kita ngerjain tugas
kelompok tapi kita semua orangnya keras kepala dan akhirnya bertengkar karena gak ada yang
mau ngalah”.
Arin : “Iihhh gk banget, konsepmu terlalu klise, udah banyak yang kayak gitu, nanti juga filemnya jadi
ngebosenin”.
Ujang : “Udah dari pada pada bingung mending pake konsepku aja kita ambil genre romantis, nanti
pemain utamanya aku sama pacarku, kalian cuman jadi pemeran pendukung aja biar gak banyak
kerja..gimana simple kan?”
Dino : “Yeee itu maunya kamu biar bisa mesra-mesraan, dasar otak bucin”.
Ujang : “kamu diem ya!!! Dari tadi kamu nyolot mulu, suka-sukaku lah, dari pada kamu tawuran gk
jelas pantesan mukamu kayak ngajak ribut kalo diliat ”.
Dino : “nyenyenye...bucin aja teross besok putus baru tau rasa@ nangis 2 jam dikamar mandi”.
Arin : “Udah kalian jangan ribut mulu”
Iklal : “kok kalian ribut banget masalah konsep aja gak bisa sepakat, gimana mau jadi filemnya
kalau kalian terus-terusan kayak gini, katanya kompak tapi tiap hari bertengkar mulu”.
Ujang : “Ini gara-gara si Dino sih yang nyolot mulu...gk tau dah males sama kalian lagi aku pulang aja”.
Arin : “Ya udah kalo kalian gini kita gk usah kerjain tugas, kalian buang-buang waktuku aja”.
Dino : “Lah kok pada pulang tugasnya gimana oyy?”.
Dirumah mereka berempat sibuk melakukan aktivitas masing-masing tanpa berkomunikasi satu sama lain
lagi. Begitu pula di kampus, mereka tidak pernah saling menyapa dan berjalan bersama-sama lagi.
Sampai pada akhirnya Iklal bertemu Arin dikampus dan menyapanya....
Iklal : “Nis, kamu beneran gak mau ngerjain tugas itu? Nanti nilai kita kosong loh”.
Arin : “udah ya Lal, aku cape,, aku tau kamu mikirin nilaimu yang bakalan kosong kalo gk ngerjain
ini,, dasar egois banget jadi orang”(Arin beranjak pergi dari tempat duduk).
Di dalam kelas Dino berusaha duduk didekat Ujang namun nampaknya Ujang masih dendam kepada
Dino dan memilih pergi untuk duduk dikursi lain.
Pulang dari kampus Dino menyapa Arin namun Arin hanya diam dan beranjak menuju parkiran.
Dirumah Ujang sedang menelpon pacarnya namun nampaknya ia sedang bertengkar dengan pacarnya
dikarnakan Ujang jarang menghubungi pacarnya.
Ujang : “Bee kamu kenapa? Kok kamu sekarang dingin banget, gk pernah nanya kabar aku”.
Ayang: “Aku kecewa sama kamu bee, kamu sebenernya cinta gk sih sama aku?”.
Ujang : “Cinta lah masa enggak, pertanyaan bodoh macam apa ini”.
Syang : “tapi akhir-akhir ini kamu jarang telpon aku, jarang ngasi kabar apa jangan-jangan kamu punya
cewek lain di belakang aku?”.
Ujang : “Gk mungkin, aku gk bakalan bisa berpaling dari kamu”.
Sayang : “Maaf ya tapi aku ngerasa kamu sekarang udh banyak berubah, rasaku udah beda dikamu,,dan
sekarang aku udah nemu yang lebih perhatian dari kamu, maaf, mungkin hubungan kita sampe di sini
aja”.
Ujang : “Tapi bee aku masih sayang sama kamu, kamu tega ya ninggalin aku kayak gini,ternyata semua
cewek sama aja..ya udah kalo kamu minta putus akanku terima, tapi jangan harap aku bakalan nerima
kamu balik”.(Ujang menutup telpon dan melempar Hpnya ke atas kasur).
Di pojok kamar Ujang terlihat sangat sedih memikirkan tugas kuliah ditambah lagi ia frustrasi karena
diputuskan oleh pacar yang sangat ia cintai. Kesedihannya itu perlahan membawanya tertidur hingga ia
bermimpi. Dalam mimpinya ia melihat mantan pacarnya sedang asik mengobrol dengan pacar barunya
dan ia beranjak ke kelasnya melihat semua temannya sedang dimarahi dosen karena tidak mengerjakan
tugas dan ia juga melihat temannya tidak lulus kuliah karena tidak mengerjakan tugas, ia juga melihat
temannya kesusahan makan dimasa depan karena tidak punya pekerjaan.
Ia kemudian bangun dari tempat tidur dan tersadar dengan kesalahan yang ia lakukan kepada teman-
temannya. Ujang kemudian menghubungi teman-temannya untuk berkumpul bersama dan meminta maaf.
Ketika berkumpul tampak wajah mereka terlihat kesal dan masih belum ada yang memulai percakapan.
Hingga akhirnya Ujang datang dan mulai mencairkan suasana.
Ujang : “Oke guys aku ke sini mau minta maaf ke kalian, jadi maaf banget aku salah dan terlalu keras
kepala, maafin ya Din,Rin,Lal? Aku sadar kalo selamanya kita gini nanti berdampak ke masa depan
kita,aku mau kita semua saling memahami dan saling dukung..maaf juga kemarin aku terlalu fokus
dengan pacarku sampai lupa kalian dan tugas-tugas yang harus ku lakukan. Aku jadi tersadar kalau hal itu
tidak baik untukku, maafkan aku sudah menjadi teman yang buruk untuk kalian”.
Dino : “Ya aku jg minta maaf mungkin kemarin kata-kataku terlalu kasar”.
Arin : “Aku juga minta maaf ya kemarin sempat cuek dan gk nyapa kalian”.
Iklal : “Maaf juga Rin,aku orangnya mungkin terlalu egois mentingin nilai mulu gk mikirin
keadaan kalian”.
Arin : “Oke sekarang kita udah baikan semua ya”.(sambil menjulurkan tangan).
Semua : “Semangat...semangat..semangat...solidd!!!!”.
Ujang: “Jadi karena kita udah solid lagi, ayok kita kerjakan tugas filem kita...ayoo semangat, kita masuk
kuliah bareng, lulus juga harus bareng hehehe!”.
Arin : “Nah setuju tuh, pada bawa laptop kan? Gass kerjakan”.
Mereka akhirnya tertawa bersama dan mulai mengerjakan tugas bersama.
Epilog:
Semoga pertemanan kami bisa menjadi solid seperti namanya,dari mereka aku sadar bahwa sikap keras
kepala kita tidak akan berujung baik, semua hal harus diselesaikan secara bersama-sama.Aku juga sadar
bahwa meminta maaf itu bukan berarti kita mengakui kesalahan, tetapi merupakan langkah keberanian
untuk menyatukan sebuah kesalahpahaman dalam. Karena kita takkan pernah tahu kapan momen trakhir
kita bisa berbicara dengan teman untuk mengungkapkan semua kesalahan yang kita lakukan. Minta maaf
bukanlah hal yang berat dan itu perbuatan bijak, jangan sampai kita terlambat meminta maaf dan
menyesalinya disaat semua sudah tak sama lagi, percayalah kawan hidup itu terlalu singkat untuk diisi
dengan penyesalan.
END

Anda mungkin juga menyukai