Maju kena mundur kena itulah kiranya permasalahan di era covid-19 yang menjadi
sasaran utama dalam perlindungan sosial sehingga membawa dampak ekonomi
yang besar. Dampaknya multisektoral dan efeknya akan terlihat dalam jangka waktu panjang sehingga menyebabkan masyarakat miskin dan rentan. Saat ini cakupan kerugian yang ditimbulkan sulit untuk diantisipasi sepenuhnya. Sementara pemerintah tengah berupaya mencari solusi dan meredam dampak dari permasalahan ini.Memantau dan menilai dampak sosial-ekonomi pandemi saat ini langkah pertama yang paling penting adalah mengumpulkan data dan menghasilkan bukti guna membantu menanggulangi dampak tersebut. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, kerugian ekonomi tahun 2020 akibat pandemi Covid-19 mencapai Rp 1.356 triliun. Jumlah itu setara dengan 8,8 persen dari PDB Indonesia.Tingginya kerugian ini terjadi karena di era pandemi Covid-19 menghentikan semua mobilitas manusia yang berdampak pada sektor-sektor termasuk sektor keuangan negara.Selain itu belanja negara pada tahun 2020 meningkat Rp 284,2 triliun atau naik 12,3 persen secara tahunan dan pendapatan negara merosot sebesar Rp 312,8 triliun atau -16 persen