Anda di halaman 1dari 83

ADMINISTRASI PUBLIK

KONTEMPORER
AMBAR TEGUH SULISTIYANI
SILABUS
• ASPEK PENTING MEMPELAJARI ISU-ISU
ADMINISTRASI KONTEMPORER
• FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG
BERKEMBANGNYA ISU-ISU ADMINISTRASI
KONTEMPORER
• DEVELOPMENT ADMINISTRATION
• KEBIJAKAN PUBLIK (PUBLIC POLICY)
• PUBLIC CHOICE
• PUBLIC SERVICE
SILABUS
• ADMINISTRATIVE LAW
• ADMINISTRATIVE REFORM
• DESENTRALISASI VS RESENTRALISASI
• GLOBALISASI
• GOVERNANCE
• E-GOV
• COLLABORATIVE GOVERNANCE
• KUALITAS PELAYANAN PUBLIK
• BUREAUCRATIC POWER
• BUREAUCRATIC PLURALISM
• BUREAUCRATIC POPULISM
• PATHOLOGIY OF PUBLIC ADMINSITRATION
PERUBAHAN ADMINISTRASI
PUBLIK
• PARADIGMA ADM NEGARA
– model klasik yang berkembang daam kurun waktu
1855/1887 hingga akhir 1980an
– New Public Management (NPM) yang
berkembang dälam kurun waktu akhir 1980an
hingga pertengahan 1990an;
– 1990AN sampai sekarang Good Governance
Paradigma PA

Nicholas Henry :
• Paradigma I (1900-1926): Paradigma Dikotomi antara
politik dan administrasi negara.
• Paradigma II (1927-1937): Paradigma Prinsip-Prinsip
Administrasi Negara.
• Paradigma III (1950-1970): Paradigma administrasi
negara sebagai ilmu politik.
• Paradigma IV (1956-1970): Paradigma administrasi
negara sebagai ilmu administrasi.
• Paradigma V (1970- ): Paradigma administrasi
negara sebagai administrasi negara.
Paradigma Adm Publik
George Frederickson :
• Paradigma I: Paradigma Birokrasi Klasik
• Paradigma II: Paradigma Birokrasi Neo-Klasik
• Paradigma III: Paradigma Kelembagaan
• Paradigma IV: Paradigma Hubungan Kemanusiaan
• Paradigma V: Paradigma Public Choice
• Paradigma VI: Paradigma Administrasi Negara Baru
IMPLIKASI PERUBAHAN
• peran Administrasi
• pendekatan yang digunakan
• pengelolaan organisasi secara internal
• interaksi antara Administrasi Publik dengan
politisi, masyarakat dan aktor Lain
• Kebijakan publik
• Fokus dan lokus
• Terdapat sejumlah prinsip dasar dari NPM
berdasarkan pendapat dari sejumlah ahli
(Hoods 1991 dan Owens 1998 dalam Oluwu,
2002; serta Borins and Warrington 1996 dalam
Samaratunge and Bennington, 2002).
• Penanganan oleh manajemen profesionaL.
• Keberadaan standar dan ukuran kinerja.
• Penekanan pada pengawasan keluaran dan
manajenien wirausaha.
• Kompetisi dalam pelayanan Publik.
• Penekanan pada gaya sektor privat dalam
praktek manajemen.
• Penekanan yang lebih besar pada disiplin dan
penghematan.
• Penekanan terhadap peran dan manajer
Publik dalam menyediakan pelayanan yang
berkualitas tinggi
• Mengadvokasi otonomi manajerial dengan
mengurangi pengawasan peran lembaga
pusat
• Tuntutan, pengukuran dan penghargaan
terhadap kinerja individu dan organinasi.
• Menyadari pentingnya penyediaan
sumberdaya manusia dan teknologi yang
dibutuhkan manajer dalam memenuhi target
kinerjanya.
• Menjaga penerimaan terhadap kompetisi dan
wawasan yang terbuka mengenai bagaimana
tujuan Publik harus dilaksanakan oleh aparat
pemerintah.
Mengadvokasi otonomi manajerial dengan
mengurangi pengawasan peran lembaga pusat
• Tuntutan, pengukuran dan penghargaan
terhadap kinerja individu dan organinasi.
• Menyadari pentingnya penyediaan
sumberdaya manusia dan teknologi yang
dibutuhkan manajer dalam memenuhi target
kinerjanya.
• Menjaga penerimaan terhadap kompetisi dan
wawasan yang terbuka menenai bagaimana
tujuan Publik harus dilaksanakan oleh aparat
pemerintah.
GINANJAR KARTASASMITA
Kebijakan Publik
• Kebijakan publik sebagai segala sesuatu yang
penting untuk dikerjakan pemeritah atau tidak
dikerjakan, alasan yang menguatkan, untuk
tujuan membuat tatanan kehidupan bersama
yang kondusif dan tertib.
• serangkaian tindakan yang diusulkan suatu
kelompok atau pemerintah dalam rangka
untuk mengatasi permasalahan atau
memperbaiki keadaan sehingga terjadi tata
kehidupan yang kondusif
Pengertian Kebijakan Publik
• Harbani Pasolong (2008) pemerintah
mengambil suatu keputusan maka harus
memiliki tujuan yang jelas, dan kebijakan
publik mencakup semua tindakan pemerintah,
jadi bukan semata-mata merupakan
pernyataan keinginan pemerintah atau
pejabat pemerintah saja.
Pengertian
• Carl Friedrich
– Kebijakan sebagai suatu arah tindakan yang
diusulkan oleh seseorang, kelompok atau
pemerintah dalam suatu lingkungan tertentu yang
memberikan hambatan-hambatan dan
peluang-peluang terhadap kebijakan yang
diusulkan untuk menggunakan dan mengatasi
dalam rangka mencapai suatu tujuan atau
merealisasikan suatu sasaran atau suatu maksud
tertentu.
Proses Kebijakan Publik
• Agenda kebijakan → Perumusan Masalah
• Perumusan kebijakan →Prakiraan
• Penetapan Kebijakan → Rekomendasi
• Pelaksanaan Kebijakan→Pemantauan
• Evaluasi Kebijakan →Feed back/umpan
balik
SIFAT KEBIJAKAN
• REGULASI DISTRIBUTIF
• REGULASI KOMPETITIF
• SUBSTANTIF
• PROSEDURAL
BENTUK KEBIJAKAN DISTRIBUTIF
KEBIJAKAN ALOKASI PELAYANAN DAN MANFAAT BAIK
BARANG MAUPUN JASA TERHADAP SEGMEN TERTNTU,
BERKAITAN DENGAN OENGGUNAAN DANA PUBLIKDALAM
RANGKA MEMBANTU KELOMPOK TERTENTU
• RASKIN
• KARTU SEHAT
• PUPUK
• KOMPENSASI BBM
• BEASISWA UNTUK ANAK MISKIN
• BIDIK MISI
REGULASI KOMPETITIF

• KEBIJAKAN INVESTASI
• EFISIENSI PRODUKSI
• INOVASI PEMBANGUNAN
KEBIJAKAN SUBSTANTIF
• KEBIJAKAN PEMERINTAH MENYANGKUT
POKOK SUBSTANSI TERTENTU, UNTUK
MENCIPTAKAN SUATU KONDISI YANG LEBIH
BAIK
• CONTOH :
– KEBIJAKAN PERBURUHAN
– KEBIJAKAN KESEHATAN
– KEBIJAKAN PENDIDIKAN
– KEBIJAKAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
KEBIJAKAN PROSEDURAL
• kebijakan tentang siapa yang akan terlibat
dalam perumusan dan pelaksanaan kebijakan
tersebut serta bagaimana kebijakan itu
hendak dilaksanakan,
– kebijakan perumusan UU;
– kebijakan pilkada;
– kebijakan ekspor & impor;
– kebijakan uji materi UU dan sebagainya
– Kebijakan perijinan.
CONTOH KEBIJAKAN PUBLIK
DAERAH
• Peraturan Daerah (Perda) tentang hiburan dan rekreasi
• Peraturan Daerah (Perda) tentang larangan perjudian
• Peraturan Daerah (Perda) Retribusi parawisata dan
perhotelan
• Peraturan Daerah (Perda) tentang izin mendirikan bangunan
• Peraturan Daerah (Perda) tentang izin mendirikan usaha
kerajinan
• Peraturan Daerah (Perda) retribusi dan pengelolaan pasar
• Peraturan Daerah (Perda) larangan minuman keras dan
narkoba
• Peraturan Daerah (Perda) Ruang Terbuka Hijau
• Dll
Isu-isu Adm Publik Kontemporer
• Postmodernisme : peleburan budaya, high
culture and low culture , globalisasi
– Dampak perubahan cara berpikir, pola dan gaya
hidup bahkan falsafah hidup
– Perubahan budaya
– Bahasa internasional, melunturnya bahasa lokal dan
nasional
• Teknologi informasi menggeser konsepsi ruang
dan waktu, borderless
Adm Publik Kontemporer→ the
nature of PA
• Reorientasi peran dan fungsi Adm Publik
• Reorientasi permasalahan publik
• Reorientasi pemaknaan publik :
– Publik bisa berarti negara berserta otoritas dan
alatkelengkapannya, organisasi masyarakat sipil,
organisasi privat, organisasipendidikan, organisasi
keagamaan, bahkan organisasi terkecil seperti
RTsekalipun merupakan manifestasi dari publik
Sumber Teori Public Choice
• literatur-literatur tentang keuangan negara
yang dikembangkan tahun 50-an oleh
Musgrave & Peacock (Classics in the Theory of
Public Finance, 1958);
• Musgrave (The Theory of Public Finance,
1959);
• Kenneth Arrow (Social Choice and Individual
Values, 1951);
• Anthony Downs (An Economics Theory of
Democracy, 1957);
• James Buchanan & Gordon Tullock (The
Rational Peasant, 1978).
• Teori-teori Olson (The Logic of Collective
Action, 1965); dan Popkins (The Rational
Peasant, 1978).
Public Choice
• Teori-teori dikembangkan oleh pakar-pakar
ekonomi menjadi Teori Publik.
• Tujuannya membantu pakar-pakar politik
memfasilitasi konseptualisasi berbagai teori
politik sebagai masalah-masalah aksi kolektif.
• Samuelson & Nordhaus (1995), teori pilihan
publik adalah salah satu cabang ilmu ekonomi
yang mempelajari bagaimana pemerintah
membuat keputusan yang terkait dengan
kepentingan masyarakat (publik).
• Samuelson & Nordhaus : “Public Choice Theory
asks about ‘how’, ‘what’, and ‘for whom’ of the
public sectors just as supply and demand theory
examines choices for the private sectors”.
• Caporaso & Levine (1993), yang mengartikan
pilihan publik sebagai aplikasi metode-metode
ekonomi terhadap politik.
• Buchanan (1984) yang mengatakan bahwa
teori pilihan publik menggunakan alat-alat dan
metode-metode yang sudah dikembangkan
hingga tingkat analisa canggih ke dalam
teori-teori ekonomi dan diaplikasikan ke
sektor politik atau pemerintahan, ke ilmu
politik atau ke ekonomi publik
Public choice
• pendekatan ekonomi politik baru yang
menganggap negara/pemerintah, politisi atau
birokrat sebagai agen yang memiliki
kepentingan sendiri
• pusat perhatian pada aktor yg dipandang
mempunyai tujuan dan terfokus pada upaya
untuk mencapai tujuan tersebut, sehingga
aktor dipandang mempunyai pilihan atau nilai
serta keperluan
Public choice
• sebuah perspektif untuk bidang politik yang
muncul dari pengembangan dan penerapan
perangkat dan metode ilmu ekonomi
terhadap proses pengambilan keputusan
kolektif dan berbagai fenomena non pasar
(non market phenomena)
• merombak bidang–bidang sosial dan politik
sesuai hukum ekonomi klasik dengan analogi
adanya permintaan dan penawaran
komoditas.
Public Choice
• Pemerintah dianggap sebagai agen
• Pemerintah diasumsikan sebagai supplier , yang bisa
menyediakan komoditas publik untuk masyarakat
• Perhatian PC tertuju pada fungsi pilihan sosial atau
eksplorasi terhadap kepemilikan kesejahteraan sosial
• PC adalah cara untuk menelaah subyek
• PC bisa menjadi petunjuk bagi pengambil keputusan
untuk menentukan pilihan kebijakan yang paling efektif
Perbedaan Pilihan Publik dengan
Ekonomi Murni
• McClean dalam Public Choice: An Intoduction
(1987), ekonomi murni biasanya hanya
bersentuhan dengan pilihan individu untuk
kasus barang swasta, dapat membeli ke
penjual sesuai tingkat harga yang berlaku,
seperti dalam mekanisme permintaan dan
penawaran
Perbedaan pilihan publik dan
ekonomi konvensional
• bukan dalam konsepsi tentang individu dan
kekuatan-kekuatan yg memotivasi tindakan,
tetapi lebih pada kendala dan peluang-peluang
yang ditawarkan oleh politik sebagai lawan dari
lingkungan pasar.
• ekonomi (sebagai pertukaran pasar, produksi dan
konsumsi)
• politik (sebagai pertukaran politik, kekuasaan dan
hubungan otoritas) muncul sebagai aplikasi
dibanding sebagai masalah yang berbeda
• Politik (Caporaso & Levine, 1994) merujuk
pada institusi-insitusi dan proses-proses
melalui mana individu-individu mengejar
preferensi mereka masing-masing.
Permasalahan dalam PC
• masalah tindakan kolektif ( collective action) ,
• masalah mengagregasikan preferensi
PC mengatur dan mengarahkan penggunaan
sumberdaya yang terbatas dengan
pertimbangan ekonomi politik, supaya tercapai
kesejahteraan dan keadilan sosial
Teori pilihan rasional
• Apapun yang menjadi pilihan atau sumber
pilihan aktor pada kenyataannya bahwa
tindakan dilakukan untuk mencapai tujuan
tersebut adalah sesuai dengan tingkatan
pilihan aktor ybs.
• Walaupun aktor berada pada pasar politis
memiliki kepedulian terhadap suatu pihak
tertentu, namun semua tetap ditumpukan
pada kepentingan pribadi sbg motif utama
Teori pilihan publik

• teori pilihan publik normatif


• teori pilihan publik positif
teori publik normatif
• teori publik normatif ini merupakan proses
menganalisa sifat-sifat dari sistem politik yang
dianggap menguntungkan
• focus dari teori pilihan publik ini adalah pada
isu-isu yang terkait dengan desain politik dan
aturan-aturan politik dasar
• teori ini berhubungan dengan kerangka kerja
konstitusi yang mengambil tempat dalam
proses politik
Teori pilihan publik positif
• Teori pilihan publik positif berusaha untuk
merancang penjelasan bagi aturan-aturan dan
proses-proses pemilihan yang ada dan
menelaah bagaimana konsekuensinya
empat ciri pendelegasian (Lupia &
McCubbins, 2000)
• adanya prinsipal dan agen,
• kemungkinan terjadinya konflik kepentingan,
• adanya asimetri informasi,
• prinsipal kemungkinan dapat mengurangi
masalah keagenan.
Keagenan

• Jensen dan Meckling (1976) hubungan


keagenan sebagai “agency relationship as a
contract under which one or more person (the
principals) engage another person (the agent)
to perform some service on their behalf which
involves delegating some decision making
authority to the agent”.
Public Choice dlm pembuatan
kebijakan
• Von Hagen (2003) hubungan prinsipal-agen yang terjadi
antara pemilih (voters) dan legislatif pada dasarnya
menunjukkan bagaimana voters memilih politisi untuk
membuat keputusan-keputusan tentang belanja publik
untuk mereka dan mereka memberikan dana dengan
membayar pajak.
• Ketika legislatif kemudian terlibat dalam pembuatan
keputusan atas pengalokasian belanja dalam anggaran,
maka mereka diharapkan mewakili kepentingan atau
preferensi prinsipal atau pemilihnya.
PC dalam Kebijakan pembangunan
• Altruistik
– pola alokasi sumberdaya ekonomi atas dasar
sistem dahubungan pemberian
– ada keterlibatan moral atau emosional : rasa
kemanusiaan , persahabatan
– contoh , bantuan bencana kepada yang terkena
musibah di daerah-daerah, kadang-kadang berasal
dari komoditas individu berubah atau bergeser
menjadi komoditas publik dalam proses
distribusinya
PC dalam kebijakan pembangunan
• Anarkhi
– suatu sistem tanpa hukum atau aturan
– suatu komoditas publik yang terbatas
dimanfaatkan oleh sekelompok orang tertentu
tanpa batasan dan aturan yang jelas dan
pemanfaatannya bersifat anarkhi
PC dalam kebijakan pembangunan
• Pasar (Market)
– konsep kontroversial sebagai medium pertukaran
atau transaksi berbagai hal.
– Sumberdaya ekonomi dapat menjadi suatu
market karena adanya voluntarisme.
PC dalam kebijakan pembangunan
• Pemerintah dan birokrasi
– lembaga yang mampu membuat aturan ,
menerapkan dan mengenakan sanksi-sanksi
tertentu dan mampu menyelesaikan masalah –
masalah kompleks seperti kegagalan pasar dan
dampak eksternalitas
– sumberdaya ekonomi yang terbatas akan mampu
dikelola oleh pemerintah dengan birokrasinya
sehingga masalah-masalah ekonomi yang terjadi
di lapangan dapat dieliminir
Rent seeking
• Pemburu rente merupakan upaya monopoli yang
dilakukan oleh pelaku ekonomi (perusahaan,
eksportir, importir dll) dalam rangka memperoleh
keuntungan lebih dengan melakukan:
– Pendekatan kepada pemerintah
– Mempengaruhi aturan agar berpihak padanya
– Penetapan tarif utk kelompok bisnis
– Manipulasi bisnis
– Prngusaha mengambil manfaat sesuatu yang tidak
dikompensasikan kpd orang lain
non-representative government
• Jika kelompok kepentingan menguasai badan
pengaturan dan badan legislatif, ia bisa
berubah menjadi apa yang disebut
“non-representative government” (Samuelson
& Nordhaus, 1995)
Implementasi PC
• Perlu reformasi kelembagaan publik,
reformasi aturan-aturan dan kerangka dasar
untuk proses pengambilan keputusan
berlangsung.
• Perlu desentralisasi kekuasaan dan
kewenangan politik, sebab tatanan seperti
transaksi pasar dipandang lebih baik
dibanding tatanan dominasi kekuasaan.
• Perlu dilakukan reorganisasi aturan-aturan
perdagangan, kontrak dan persetujuan.
Reformasi Administrasi
• Reformasi struktur
• Reformasi kultur
• Reformasi prosedur
Pelayanan publik
• Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara No.63/KEP/M.PAN/7/2003,
– pelayanan publik adalah segala kegiatan
pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara
pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan
kebutuhan penerima pelayanan maupun
pelaksanaan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Definisi
• Ridwan dan Sudrajat (2009:19)
• pelayanan publik merupakan pelayanan yang diberikan
oleh pemerintah sebagai penyelenggara negara terhadap
masyarakat nya guna memenuhi kebutuhan dari
masyarakat itu sendiri dan memiliki tujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Dasar Hukum
• Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik
• Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara No.63/KEP/M.PAN/7/2003
• PP No 96 tahun 2012
• Permenristekdikti No 59 tahun 2016
• Permenpan No 15 tahun 2016 tentang
Pedoman Standar Pelayanan
PRINSIP PELAYANAN PUBLIK
Kesederhanaan,
Kejelasan,
Kepastian Waktu,
Akurasi,
Keamanan,
Tanggungjawab,
Kelengkapan sarana dan prasarana,
Kemudahan Akses,
Kedisiplinan, Kesopanan dan Keramahan
Kenyamanan,

• (Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara


(MenPAN) Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003,)
• SISTEM INFORMASI A

• STANDAR PELAYANAN B

• SOP C

• SISTEM PENGELOLAAN
PENGADUAN
• SURVEY KEPUASAN
PELANGGAN
A. KEPUASAN PELANGGAN
B. SISTEM PENYELENGGR PELY
C. INFRASTRUKTUR : SOFT
+HARD
KATAGORI PELAYANAN
■ Pelayanan • Pelayanan Jasa yaitu
Administratif yaitu pelayanan yang
pelayanan yang menghasilkan berbagai
menghasilkan berbagai jasa yang dibutuhkan
bentuk dokumen resmi oleh publik; dan
yang dibutuhkan oleh • Pelayanan Regulatif
publik; yaitu pelayanan melalui
■ Pelayanan Barang yaitu penegakan hukum dan
pelayanan yang peraturan
menghasilkan berbagai perundang-undangan,
bentuk/jenis barang yang maupun kebijakan
digunakan oleh publik; publik yang mengatur
sendi-sendi kehidupan
masyarakat;
Isu-isu dalam pelayanan
• Kualitas pelayanan
• Kepuasan pelanggan
• SOP pelayanan
Tuntutan Kualitas

Paradigma : continous Berorientasi Pelanggan


improvement Kinerja tinggi
Makin baik, mudah, sederhana, Akuntabel
cepat, murah, tepat Transparan
Aman

Budaya Pelayanan Prima Pribadi Prima


Orientasi kepuasaan pelanggan

terbentuk?
– Performance < Expectation
→ pelanggan tidak puas
– Performance = Expectation
→ pelanggan puas
– Performance > Expectation
→ pelanggan terkesan
PEOPLE
• SOPAN • MIMIK MUKA
• RAMAH • PENAMPILAN
• PILIHAN KATA • GESTURE
• MELAYANI SEGERA • MATA
• GATE KEEPERS • NADA SUARA

BAHASA
SIKAP TUBUH

MENJA GA
MUTU EMPHA TY
PRODUK
• DAPAT DIPERCAYA • MEMUASKAN
• MERAWAT • PERHATIAN
SERVICESCAPE • TAKE ACTION
• SUKA MENYENANGKAN
ORG LAIN
PROSES

• Dari SPM sampai dengan SOP


• Rincian penjaminan mutu sampai dengan
Protap
• Buat cetak biru mulai konsumen masuk
s/d keluar
• Evaluasi proses
SKEMA PENYUSUNAN STANDAR OPERATING PROCEDURE

Tahap 1
Perencanaan

Uraian Analisis Beban Kerja


Tahap 2 Jabatan
Analisis dan Penelitian Observasi Hitung Hitung
proses pemanfaat kebutuhan
Identifikasi out pelaksanaa an jam pemanfaat
put yang Perenca Identifika n tugas kerja
yang an sumber
diharapkan oleh naan sikan setiap daya untuk
manajemen atas setiap dilakukan personil
oleh setiap setiap
pelaksanaan uraian Untuk pelaksanaa
kegiatan personil
jabatan ke setiap
n tugas
dalam Simulasi pelaksana
kegiatan pelaksana an tugas
yang an tugas
seharusn yang
Rencana
ya dilakukan
Buat flow of
Kinerja Buat critical
dilakukan oleh setiap
Tahunan procedure path
personil
dari setiap diagram
pelaksanaa untuk setiap
Tahap n tugas
Tahap 4 pelaksanaa
5 Tahap 3
Pembahasan, Testing dan n tugas
Trainin Outline/draft
Pengesahan
g
Evaluasi atas
pelaksanaan Standar Tentukan standar untuk
Standar Operating proses, beban kerja dan
Operating Procedure pemanfaatan sumber daya
Procedure untuk setiap pelaksanaan
tugas
CONTOH SOP PELAYANAN
SOP PELAYANAN BANTUAN
BENCANA
Pelaksana Uraian Kegiatan Kelengkapan Waktu Output
1Kepala Dinas Kadis memberikan disposisi surat dari Kelurahan Surat dari Kelurahan perihal laporan kejadian 15 menit Didisposisinya surat laporan
perihal loporan kejadian Bencana bencana dari kelurahan kejadian bencana

2Kepala Bidang Bansos Kabid Bansos mendisposisikan selanjutnya surat Surat laporan kejadian bencana yang sudah 30 menit Disposisi surat untuk
laporan kejadian bencana untuk pemberian bantuan didisposisi Kadis pemberian bantuan sesuai
sesuai dengan jumlah data korban bencana yang jumlah korban bencana
terjadi kepada Kasi Bansos dan Korban Bencana

3Kasi Bansos Kasi Bansos dan Korban Bencana menginstruksikan Surat yang sudah didispoisis untuk pemberian 60 menit Instruksi kepada staf
staf untuk mempersiapkan barang-barang bantuan bantuan korban bencana mempersiapkan barang
sebanyak jumlah data korban bencana dan berita bantuan dan berita acara
acara penyerahan bantuan penyerhanan bantuan

4Staf Bansos Kasi Bansos dan Korban Bencana bersama staf dan Tersedianya alat transportasi untuk mengantar 2 jam Dibawanya barang bantuan ke
Tim mengantar bantuan untuk korban bencana ke bantuan kelurahan lokasi tempat
kantor lurah tempat terjadinya lokasi bencana terjadinya bencana

5Tim Bansos
6Pemohon/Kelurahan Kasi Bansos dan Korban Bencana menyerahkan Barang bantuan sampai di kelurahan lokasi 1 jam Diterimanya barang bantuan
bantuan kepada pihak kelurahan dengan bencana dan berita acara serah terima oleh pihak kelurahan dan
menanadatangani berita acara serah terima bantuan ditandatanganinya berita acara
serah terima
7Kepala Bidang Bansos menerima laporan penyerahan barang bantuan dan Berita acara serah terima 10 menit berita acara serah terima
menandatangani surat berita acara serah terima
barang

8Kepala Dinas menerima laporan penyerahan barang bantuan dan Berita acara serah terima 10 menit berita acara serah terima
menandatangani surat berita acara serah terima
barang
Contoh menggambar SOP
Pelaksana Mutu Baku
No. Aktivitas Kepala Keterangan
Kepala
Bidang Kasi Bansos Staf Bansos Tim Bansos Pemohon/Kelurahan Kelengkapan Waktu Output
Dinas
Bansos
1 Kadis memberikan disposisi surat dari Surat dari Kelurahan 15 menit Didisposisinya surat laporan
Kelurahan perihal loporan kejadian perihal laporan kejadian bencana
Bencana kejadian bencana dari
kelurahan
2 Kabid Bansos mendisposisikan selanjutnya Surat laporan kejadian 30 menit Disposisi surat untuk
surat laporan kejadian bencana untuk bencana yang sudah pemberian bantuan sesuai
pemberian bantuan sesuai dengan jumlah didisposisi Kadis jumlah korban bencana
data korban bencana yang terjadi kepada
Kasi Bansos dan Korban Bencana

3 Kasi Bansos dan Korban Bencana Surat yang sudah 60 menit Instruksi kepada staf
menginstruksikan staf untuk didispoisis untuk mempersiapkan barang
mempersiapkan barang-barang bantuan pemberian bantuan bantuan dan berita acara
sebanyak jumlah data korban bencana korban bencana penyerhanan bantuan
dan berita acara penyerahan bantuan

4 Kasi Bansos dan Korban Bencana bersama Tersedianya alat 2 jam Dibawnya barang bantuan ke
staf dan Tim mengantar bantuan untuk transportasi untuk kelurahan lokasi tempat
korban bencana ke kantor lurah tempat mengantar bantuan terjadinya bencana
terjadinya lokasi bencana

6 Kasi Bansos dan Korban Bencana Barang bantuan sampai 1 jam Diterimanya barang bantuan
menyerahkan bantuan kepada pihak di kelurahan lokasi oleh pihak kelurahan dan
kelurahan dengan menanadatangani bencana dan berita ditandatanganinya berita
berita acara serah terima bantuan acara serah terima acara serah terima

7 menerima laporan penyerahan barang Berita acara serah 10 menit berita acara serah terima
bantuan dan menandatangani surat berita terima
acara serah terima barang

8 menerima laporan penyerahan barang Berita acara serah 10 menit berita acara serah terima
bantuan dan menandatangani surat berita terima
acara serah terima barang
REFORMASI ADMINISTRASI PUBLIK
• merevitalisasi kedudukan, peran dan fungsi
kelembagaan yang menjadi motor penggerak
reformasi Administrasi,
• menata kembali sistem administrasi negara
baik dalam hal struktur, proses, sumber daya
manusia (PNS) serta retasi antara negara dan
masyarakat.
REFORMASI ADMINISTRASI PUBLIK
• Manajemen Kepegawaian,
• Restrukturisasi, downsizing dan rightsizing,
perubahan manajemen dan organsasi
• Rekayasa Proses Administrasi Pemerintahan,
• Anggaran berbasis kinerja dan proses
perencanaan yang partisipatif,
• Hubungan-hubungan baru antara pemerintah
dan masyarakat dalam pembangunan
(kemitraan)
Definisi
• Reformasi Administrasi sendiri didefinisikan se
bagai perbaikan atau perubahan atas organisa
si dan manajemen pemerintahan negara dari
bentuk yang berlaku sebelumnya (Hoessien,
2007)
• Caiden, 1969:69, menyebutkan bahwa
pembaharuan administrasi digambarkan
sebagai suatu rangsangan terhadap
transformasi administrasi.
Makna Caiden

• Reformasi administrasi merupakan kegiatanya


yang tidak bersifat eksidental
• Reformasi administrasi merupakan suatu
proses
• Ada resistensi beriringan dengan proses
reformasi administrasi
Administrasi yang sehat
• Ideal optimum, yakni derajat pencapaian
kesempurnaan administrasi
• Practical optimum, yakni pencapaian derajat
tertinggi dari suatu kinerja dalamkondisi
tertentu.
• Satisficing optimum, yakni pencapaian derajat
kinerja yang memuaskan
Indikator Reformasi Adm (Lee dan
Samonte, 1970)
• Penekanan baru terhadap program
• Perubahan sikap dan perilaku masyarakat dan
anggota birokrasi
• Perubahan gaya
kepemimpinan yang mengarah kepada
komunikasi terbuka danmanajemen partisipatif
• Penggunaan sumberdaya yang lebih efisien
• Pengurangan penggunaan pendekatan legalistik
Tujuan Reformasi menurut Caiden
• Pelakukan perubahan inovatif terhadap kebija
ksanaan dan program pelaksanaan.
• Peningkatkan efektifitas administrasi (Dimok,
1951)
• Peningkatkan kualitas personel
• Melakukan antisipasi terhadap kemungkinan k
ritik dan keluhan pihak luar (Mosher, 1967)
Tujuan Reformasi (Abueva, 1970)
• Manifest or declared goal , seperti efisiensi,
ekonomis, efektivitas, peningkatan pelayanan,
struktur organisasi, dan prosedur yang
ramping
• Undisclosed or underclared goal , yang bersifat
bertujuan politis.
• Sistem merit, pemrosesan data melalui sistemi
nformasi yang otomatis, peningkatan penggun
aan pengetahuan ilmiah
Tujuan Reformasi (Dror,1971)
• intra'administrasi
yang ditujukan menyempurnakan administrasi int
ernal,
– efisiensi administrasi, dalam arti hemat biaya, yang
dapat dicapatmelalui penyederhanaan formulir,
perubahan prosedur, penghilangan duplikasi,
– Penghapusan kelemahanadministrasi, seperti korupsi,
pilih kasih, dan sistem taman dalam sistem poitik
Caiden, pelaksanaan reformasi
disesuaikan dengan
• Sifat kultur setempat
• Reputasi kepemimpinan nasional
• Jenis rezim
• Kekuatan dan diversitas oposisi
• Ketersediaan sumberdaya
4 Pendekatan reformasi, Caiden
• Negara yang tidak menganut paham reformasi , lebih
menyukai status quo
• Negara dengan pendekatan pragmatis murni terhadap
reformasi administrasi,
melakukan pembaruan ala kadarnya saja, serta tidak ada
perangkat institusional untuk mengimplementasikannya
• Negara yang sangat keranjingan terhadap reformasi
administrasi dan melengkapinya dengan seperangkat
perabot formal untuk isian dan evaluasinya
• Negara mengalami pembaharusn dari luar
GLOBALISASI
• Globalisasi telah membuka lebar jalinan
interaksi dan transaksi antar individu,
kelompok dan antar negara yang membawa
implikasi politik, ekonomi, sosial dan budaya
beserta iptek (PEST) pada tingkat dan
intensitas yang berbeda.

PELUANG ATAU TANTANGAN


PROSES GLOBALISASI DI
INDONESIA
• proses globalisasi pada saat ini ditandai oleh
serangkaian kebijakan yang diarahkan untuk
membuka ekonomi domestik dalam rangka
memperluas serta memperdalam integrasi
dengan kalangan pelaku ekonomi di tingkat
internasional atau global
SEMANGAT PEMBANGUNAN
• unifikasi (unification) -→INTEGRASI POLITIK
• industrialisasi (industrialization)→EK MODERN
• kesejahteraan sosial (social welfare)
→MELINDUNGI MASYARAKAT
BENTUK
• perdagangan internasional,
ketentuan-ketentuan perdagangan
internasional dalam rangka World Trade
Organization (WTO)
• memerlukan aturan
• Meluasnya pergaulan perdagangan
internasioanl

Anda mungkin juga menyukai