Anda di halaman 1dari 8

Latar Belakang

Keinginan Belanda untuk melakukan monopoli di bidang perdagangan di kawasan Nusantara


tidak hanya diinginkan oleh Belanda. Inggirs pun menginginkan hal yang sama untuk
mendapatkan rempah-rempah. Sebelum VOC dibentuk, Inggris terlebih dahulu telah
membentuk kongsi dagangnya di kawasan Asia pada tahun 1600 yang diberi nama EIC
singkatan dari East India Company. Pembentukan EIC telah menimbulkan kekhawatiran
dikalangan pedagang Belanda. Awalnya persaingan dagang diantara mereka, kini menjadi
kesepakatan untuk menyaingi EIC dan saling bekerja sama.

Penggagas berdirinya kongsi dagang para pedagang Belanda adalah Anggota Parlemen
bernama Johan Van Oldebarnevelt. Van Oldebadenevel mengajukan usulan agar para
pedagang Belanda bersatu untuk membentuk sebuah sarikat dagang. Maka pada tanggal 20
Maret 1602, atas prakarsa Pangeran Maurits dan Oldebanevelt didirikanlah kongsi dagang
pertama di Belanda yang disebut Verenigde Oost-Indische Compagnie disingkat VOC atau
Perkumpulan Dagang India Timur. Pengurus untuk di pusatnya terdiri dari 17 anggota.
Kantor pertamanya terletak di Banten dan pimpinannya adalah Francois Wittert.

Keinginan Belanda untuk melakukan monopoli di bidang perdagangan di kawasan Nusantara


tidak hanya diinginkan oleh Belanda. Inggirs pun menginginkan hal yang sama untuk
mendapatkan rempah-rempah. Sebelum VOC dibentuk, Inggris terlebih dahulu telah
membentuk kongsi dagangnya di kawasan Asia pada tahun 1600 yang diberi nama EIC
singkatan dari East India Company. Pembentukan EIC telah menimbulkan kekhawatiran
dikalangan pedagang Belanda. Awalnya persaingan dagang diantara mereka, kini menjadi
kesepakatan untuk menyaingi EIC dan saling bekerja sama.

Penggagas berdirinya kongsi dagang para pedagang Belanda adalah Anggota Parlemen
bernama Johan Van Oldebanevelt. Van Oldebadenevelt mengajukan usulan agar para
pedagang Belanda bersatu untuk membentuk sebuah sarikat dagang. Maka pada tanggal 20
Maret 1602, atas prakarsa Pangeran Maurits dan Oldebanevelt didirikanlah kongsi dagang
pertama di Belanda yang disebut Verenigde Oost-Indische Compagnie disingkat VOC atau
Perkumpulan Dagang India Timur. Pengurus untuk di pusatnya terdiri dari 17 anggota.
Knantor pertamanya terletak di Banten  dan pimpinannya adalah Francois Wittert.

Hak Istimewa
Pemerintah Belanda untuk mendukung lancarnya usaha VOC dalam menguasai perdagangan
di Indonesia dan dapat melaksanakan tugasnya dengan leluasa. VOC diberikan beberapa hak
istimewa. Hak Istimewanya adalah:

1. Hak monopoli perdagangan


2. Hak mencetak dan mengedarkan uang
3. Hak mengangkat dan memperhentikan pegawai
4. Hak mengadakan perjanjian dengan raja-raja
5. Hak memiliki tentara sendiri
6. Hak mendirikan benteng
7. Hak menyatakan perang dan damai
8. Hak mengangkat dan memperhentikan penguasa-penguasa setempat.
9. Hak menjalankan kekuasaan kehakiman

VOC dengan hak istimewa menyebabkannya berkembang dengan sangat pesat. Hal tersebut
juga menyebabkan Portugis terdesak. Untuk mengusung kepentingan VOC diangkatlah
gubenur jendral VOC yang pertama yaitu Pieter Both (1610-1614). Pieter Both saat itu
memiliki pandangan bahwa Jayakarta adalah sebuah kota yang strategis. Pada tahun 1611
Jayakarta jatuh ketangan VOC dan diubah namanya menjadi Batavia dan menjadi pusat
kekuasaan VOC pertama di Indonesia

Politik Ekonomi VOC yang Diterapkan di Indonesia

Cara yang digunakan VOC untuk mendapatkan keuntungan besar adalah dengan cara
melakukan monopoli perdagangan. Oleh sebab itu VOC melakukan pemberlakuan beberapa
peraturan dalam menjalankan niatnya namun sangat memberatkan pribumi.

Peraturannya tersebut di antara lain:

1. Verplichte Leverantie : Memaksa pribumi untuk menjual hasil bumo dengan harga
yang telah ditetapkan oleh pihak VOC. Hasil bumi tersebut antara lain lada, kapas, kayu
manis, gula, beras, nila serta binatang ternak. Pemberlakuan peraturan ini memaksa rakyat
untuk menjual hasil bumi hanya kepada pedagang-pedagang VOC.
2. Contingenten : Kewajiban rakyat untuk membayar pajak hasil bumi mereka
3. Ektripasi : Hak VOC untuk mengatur peredaran bahan rempah dengan cara menebang
pohon rakyat agar harga tidak merosot tajam
4. Pelayaran Hongi : Pengawasan perdagangan menggunakan perahu kora-kora untuk
menghalangi terjadinya penyelundupan dan pasar gelap. Pelayarn ini untuk mengawasi
pelaksanaan perdagangan yang VOC lakukan. Bagi yang melanggar VOC akan menyita
barang dagangannya, pelaku akan dipencara, dijual ke pasar budak bahkan terkadang ada
yang dibunuh.
5. Preanger Stelsel : Peraturan ini juga disebut Sistem Priangan. Sistem ini diterapkan di
wilayah Priangan pada tahun 1677-1871. Peraturan ini menjelaskan wajib pajak harus
membayar pajak bukan berbentuk uang tetapi dalam bentuk hasil bumi yang setara dengan
nilai pajak. Bagi yang tidak mempunyai lahan wajib kerja di lahan milik VOC dengan sistem
kerja paksa atau rodi tanpa upah.

Penerapan Politik Ekonomi VOC di Indonesia adalah hasil bumi Indonesia menjadi
primadona di pasar Internasional khususnya Eropa. Dampak negatifnya terjadi penindasan
bagi pribumi kala itu. Dampak positif bagi VOC adalah mereka mendapat keuntungan
sebesar-besar untuk mengisi kas pemerintah Belanda. Namun hal itu dikotori oleh tindakan
korupsi yang dilakukan beberapa pejabat tinggi VOC.  Bahkan pejabat kecil pun melakukan
tindakan korupsi. Walaupun pendapatannya besar namun karena korupsi mengurangi kas
pemasukan untuk Belanda. Bahkan hutang-hutang pun menumpuk sampai Belanda pun
melakukan peminjaman. Tanggal 31 Desember 1799 VOC dibubarkan. Belanda menanggung
hutang VOC yang menyebabkan kas Belanda berkurang bahkan sampai kosong.

Sistem Birokrasi dalam Tubuh VOC

Untuk menjalankan wilayah-wilayah di Indonesia. VOC mengangkat seorang Gubernur


Jendral yang dibantu oleh empat orang anggota yang disebut Raad van Indie atau Dewan
India. Dibawah Gubernur Jendral ada Gubernur yang memimpin daerah. Dibawah Gubernur
terdapat residen yang dibantu asisten residen. Ada beberapa Gubernur yang dianggap berhasil
mengembangkan usaha dagan dan kolonisasi di Indonesia:

Jaan Pieterszoon Coen ( 1619-1629 )

Antonio van Diemen ( 1636-1645 )

Joan Maetsuycker ( 1653-1678 )

Cornelis Speelman ( 1681-1684 )


Dalam melaksanakan sistem pemerintahan VOC menerapkan sistem pemerintahan tidak
langsung dengan memanfaatkan sistem feodalisme yang sudah berkembang di Indonesia.

Perlawanan Kerajaan Islam di Nusantara

Sejak kedatangan VOC ke Indonesia banyak melakukan penindasan kepada pribumi.


Kerajaan-kerajaan yang ada pada saat itu juga merasa terusik. Sudah banyak perlawanan
yang dilakukan oleh kerajaan untuk mengusir VOC khususnya di Tanah Jawa. Beberapa
perlawanan yang sudah dilakukan diantaranya:

Perlawanan Mataram (1618-1629) : Dipimpin oleh Sultan Agung dari Kerajaan Mataram

Perlawanan Banten (1651-182) : Dipimpin oleh Sultan Agung Tirtoyoso dari Kerajaan Banten

Perlawanan Makassar (1666-1667) : Dipimpin oleh Sultan Hasanuddin dari Kerajaan Gowa

Perlawanan Rakyat Maluku (1817) : Dipimpin oleh Thomas Matulesi atau dipanggil Pattimura

Kemunduran VOC

Pemerintah Belanda akhirnya memutuskan untuk membubarkan VOC pada tanggal 31


Desember 1799. Semua hutang-hutang dan kekayaan VOC diambil alih oleh pemerintah
Belanda. Runtuhnya disebabkan oleh hal-hal berikut :
1. Banyak pegawai VOC yang korupsi
2. VOC terjerat banyak hutang
3. Pengeluaran VOC yang semakin besar akibat melukakan perang
4. Adanya persaingan yang ketat dari pedagang Eropa
5. Penggunaan tentara sewaan yang membebani kas VOC
6. Adanya perang yang terus menerus oleh VOC sehingga memakan biaya yang cukup
besar terutama ketika perang melawan Diponegoro
7. Pembagian deviden (laba dari kegiatan perdagangan) kepada pemilik saham walaupun
kas VOC mengalami defisit

VOC kemudian diambil alih oleh Belanda (repubik Bataaf / Bataafche Republiek). Pada awal
pemerintahannya, Belanda menghadapi permasalahan yang kacau balau akibat dari sistem
VOC yang kurang baik. Selain adanya perang yang berkepanjangan di Eropa, Belanda juga
ketergantungan terhadap pemasukan berupa impor perak dari VOC yang pada saat itu
terhambat oleh blokade yang dilakukan Inggris di Eropa.
CLIPPING
SEJARAH
Materi:
Sejarah VOC Belanda – Latar Belakang, Politik dan
Kemundurannya

Di
S
U
S
U
N
OLEH:

NAMA: Nurul Amiqa


NIS: 10700
KELAS: XII MIPA 2

TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Anda mungkin juga menyukai