Anda di halaman 1dari 2

Nama : Tita Fitrotunisa

Nim : C1C019022
Mata Kuliah : Pengantar Hukum Bisnis

-KPPU-
KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA
 UU No. 5 Tahun 1999 (Pasal 1 Angka 18).
Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) adalah komisi yang dibentuk untuk mengawasi
pelaku usaha dalam menjalakan kegiatan usahanya agar tidak melakukan praktik monopoli
dan persaingan tidak sehat.
 UU No. 5 Tahun 1999 (Pasal 30).
KPPU statusnya sebagai lembaga independen, terlepas dari pengaruh pemerintah. Bertugas
mengawasi pelaksanaan UU No. 5 Tahun 1999. Bertanggung jawab langsung kepada
presiden.
 UU No. 5 Tahun 1999 (Pasal 31).
Keanggotaanya minimal 7 orang, terdiri atas ketua dan wakil ketua yang merangkap sebagai
anggota. Anggota KPPU diangkat untuk masa jabatan 5 tahun dan dapat diangkat kembali
untuk satu kali masa jabatan berikutnya. Pengangkatan dan pemberhentian jabatan di
bawah kewenangan presiden dengan persetujuan dari DPR.
 UU No. 5 Tahun 1999 (Pasal 35).
Tugas KPPU, antara lain :
1) Penilaian terhadap perjanjian yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek
monopoli atau persaingan usaha tidak sehat.
2) Penilaian terhadap kegiatan usaha dan atau tindakan pelaku usaha yang dapat
mengakibatkan terjadinya praktek monopoli atau persaingan usaha tidak sehat.
3) Penilaian terhadap ada atau tidak adanya penyalahgunaan posisi dominan yang
dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli atau persaingan usaha tidak
sehat.
4) Mengambil tindakan sesuai dengan wewenang Komisi.
5) Memberikan saran dan pertimbangan terhadap kebijakan Pemerintah yang
berkaitan dengan praktek monopoli atau persaingan usaha tidak sehat.
6) Menyusun pedoman dan publikasi yang berkaitan dengan undang - undang ini.
7) Memberikan laporan secara berkala atas hasil kerja Komisi kepada Presiden dan
Dewan Perwakilan Rakyat.

 UU No. 5 Tahun 1999 (Pasal 36).


Wewenang KPPU, meliputi :
a) Menerima laporan dari masyarakat atau dari pelaku usaha tentang dugaan
terjadinya praktek monopoli atau persaingan usaha tidak sehat.
b) Melakukan penelitian tentang dugaan adanya kegiatan usaha dan atau tindakan
pelaku usaha yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli atau
persaingan usaha tidak sehat.
c) Melakukan penyelidikan dan pemeriksaan terhadap kasus dugaan praktek monopoli
atau persaingan usaha tidak sehat yang dilaporkan oleh masyarakat atau oleh pelaku
usaha atau yang ditemukan oleh Komisi sebagai hasil penelitiannya.
d) Menyimpulkan hasil penyelidikan dan pemeriksaan tentang ada atau tidak adanya
praktek monopoli atau persaingan usaha tidak sehat.
e) Memanggil pelaku usaha yang diduga telah melakukan pelanggaran.
f) Memanggil dan menghadirkan saksi, saksi ahli, dan setiap orang yang dianggap
mengetahui pelanggaran terhadap ketentuan undang-undang ini.
g) Meminta bantuan penyidik untuk menghadirkan pelaku usaha, saksi, saksi ahli yang
tidak bersedia memenuhi panggilan Komisi.
h) Meminta keterangan dari instansi Pemerintah dalam kaitannya dengan penyelidikan
dan atau pemeriksaan terhadap pelaku usaha yang melanggar ketentuan.
i) Mendapatkan, meneliti, dan atau menilai alat bukti lain guna penyelidikan dan atau
pemeriksaan.
j) Memutuskan dan menetapkan ada atau tidak adanya kerugian di pihak pelaku usaha
lain atau masyarakat.
k) Memberitahukan putusan Komisi.
l) Menjatuhkan sanksi berupa tindakan administratif kepada pelaku usaha yang
melanggar ketentuan.

 UU No. 5 Tahun 1999 (Pasal 37).


Biaya dalam pelaksanaan tugas KPPU dibebankan kepada APBN dan sumber lain yang
diperbolehkan oleh peraturan perundang – undangan yang berlaku.

Sumber :
Ade Mamam Suherman, S. M., 2017. Aspek Hukum Dalam Ekonomi Global (Edisi Revisi). pp. 93 - 94.

Peraturan Perundang - Undangan Nomor 5 tahun 1999.

Anda mungkin juga menyukai