PENDAHULUAN
berdasarkan asas kekeluargaan”. Dalam penjelasan UUD 1945 disebutkan bahwa badan
usaha yang sesuai dengan pasal tersebut adalah koperasi, sehingga koperasi ditempatkan
sebagai soko guru perekonomian Indonesia dan merupakan bagian integral perekonomian
Indonesia.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk semakin memperkokoh koperasi mulai dari
upaya menumbuhkan iklim yang kondusif sampai ke bantuan ekonomi. Dalam upaya
menumbuhkan iklim yang kondusif berbagai peraturan dan kebijakan yang dikeluarkan oleh
pemerintah, diantaranya adalah dalam bentuk UUD yaitu pasal 33 UUD 1945 (Sistem
Dengan berbagai upaya tersebut diharapkan koperasi dapat tumbuh dan berkembang
sejajar dengan pelaku ekonomi lainnya. Namun sampai saat ini koperasi lebih tertinggal
banyaknya persoalan yang harus dihadapi oleh koperasi, diantaranya seperti yang
Sehingga belum menyediakan data yang lengkap untuk pengambilan keputusan dari
data statistik kebanyakan kurang memenuhi kebutuhan”. Sistem administrasi yang relatif baik
sangat berguna sebagai hasil analisa. Apabila data tidak tersedia dalam jumlah kualitas yang
dibutuhkan, proses menjajaki lingkungan dan kedudukan koperasi tidak terlaksana, sehingga
koperasi menjadi statis / mungkin mundur karena situasi lingkungan terus berkembang
komplek. Koperasi merupakan salah satu faktor ekonomi yang mendorong tumbuhnya
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan”.
Berdasarkan konsep tersebut, koperasi memiliki prinsip identitas yaitu mempunyai ciri yang
pemilikan dan pelanggannya adalah sama yang dapat diartikan bahwa pemilik dan pelanggan
Dengan adanya prinsip tersebut maka munculah kesepakatan bersama yang memicu
timbulnya asas kekeluargaan dalam koperasi yang mandiri, efektif dan efisien. Berdasarkan
konsep tersebut, koperasi dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan informasi pengurus serta
anggotanya secara cepat, tepat dan akurat. Untuk memenuhi kebutuhan informasi tersebut
salah satu alternatif pilihan yang dapat digunakan adalah dengan penerapan sistem informasi.
Sistem informasi mampu mengubah bentuk organisasi, mampu mengubah cara organisai
dalam beroperasi, dan mampu megubah organisasi menghadapi persaingan (Alter, 1996).
Dalam laporan proposal ini, studi kasus yang diambil adalah Koperasi YPGU Sumedang.
berjumlah 40 Anggota Koperasi. Ketertarikan memilih judul skripsi ini supaya dapat
mengetahui dan akan menerapkan sistem ini. Namun sekarang sebagian Koperasi
kebanyakan masih konvensional dan adanya riba. Sehingga saya memilih judul “ Pengaruh
B. Rumusan Masalah
YPGU sumedang?
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
a. Bagi Peneliti
Diharapkan peneliti akan memperoleh Pengetahuan dan wawasan yang lebih luas
Sumedang.
b. Bagi Koperasi
Hasil Penelitian ini diharapkan akan bermanfaat bagi pihak Koperasi di SMK YPGU
Sumedang.
Penelitian ini sebagai perwujudan tri darma perguruan tinggi, dan diharapkan hasil
penelitiaan ini akan memberi kegunaan ilmiah yang membacanya, serta untuk
melengkapi khazanah keilmuan yang telah ada khususnya yang berhubungan dengan
Perkoperasian.
E. Kajian Pustaka
1. Telaah Pustaka
a. Pengertian Mudharabah
Pengertian Mudharabah Secara etimologi, mudharabah adalah bentuk masdar dari fi’il
madhi yang berarti berdagang atau memperdagangkan (Warson, 1984: 875). Mudharabah
disebut juga dengan mu’amalah karena umat Islam di Irak manyebutkan mudharabah dengan
istilah muamalah (Al-Zuhaily, 836). Mudharabah disebut juga dengan qiradh. Ulama’ Hijaz
menyebutkan dengan Qiradh, yaitu berasal dari kata qiradh yang berarti al-Qath’u atau
pemotongan.
Hal itu karena pemilik harta memotong dari sebagian hartanya sebagai modal dan
menyerahkan hak pengurusannya kepada orang yang mengelolanya dan pengelola memotong
untuk pemilik bagian dari keuntungan sebagian hasil dari usaha dan kerjanya (Al-Zuhaily, tt.:
836). Untuk lebih mengetahui tentang definisi mudharabah, beberapa pengertian mudharabah
secara terminologis disampaikan oleh Fuqaha’ Madzhab empat yaitu : Madzhab Hanafi
mendefinisikan mudharabah adalah akad atas suatu syarikat dalam keuntungan dengan modal
harta dari satu pihak dan dengan pekerjan (usaha) dari pihak yang lain.
pemilik modal dalam jumlah uang yang ditentukan kepada seorang yang akan menjalankan
usaha dengan uang itu dengan imbalan sebagian dari keuntungannya. Madzhab Syafi`i
mendefinisikan mudharabah adalah suatu akad yang memuat penyerahan modal kepada orang
sejenisnya dalam jumlah yang jelas dan tertentu kepada orang yang mengusahakannya
dengan mendapatkan bagian tertentu dari keuntungannya (Al-Jaziri, 1990: 41). Selain ulama’
empat madzab diatas terdapat juga perbedaan pendapat tentang definisi mudharabah.
Pendapat tersebut antara lain : Sayyid Sabiq mendefinisikan mudharabah adalah akad antara
kedua belah pihak untuk salah seorangnya (salah satu pihak) mengeluarkan sejumlah uang
kepada pihak lain untuk diperdagangkan, dan laba dibagi dua sebagaimana kesepakatan.
Abdurrahman Al-Jaziri mendefinisikan mudharabah adalah akad antara dua orang yang berisi
kesepakatan bahwa salah seorang dari mereka akan memberikan modal usaha produktif, dan
keuntungan usaha itu akan diberikan sebagian kepada pemilik modal dalam jumlah tertentu
sesuai dengan kesepakatan yang sudah disetujui bersama (Sabiq, tt.: 212). Jadi, dapat
disimpulkan bahwa yang dimaksud mudharabah adalah Volume 1, No.2, Desember 2013
305-306
Dasar Hukum Mudharabah Dasar hukum mudharabah yaitu : Al-Qur’an, dalam Al-
Qur’an tidak disebutkan dengan jelas tentang mudharabah, walaupun demikian ulama’ di
kalangan kaum muslimin telah sepakat tentang bolehnya melakukan kerjasama semacam
perniagaan ini. Istilah mudharabah sesunggungnya muncul pada masa Nabi Muhammad, tapi
jauh sebelum Nabi Muhammad lahir pun sudah ada. Kerjasama perniagaan ini di zaman
Jahiliyah telah dikenal kemudian dilestarikan oleh Islam karena membawa kemaslahatan
(Muhammad, 2005: 144). Kerjasama antara pemilik modal dengan pihak yang bisa
menjalankan usaha produktif sudah sejak masa dahulu kala, pada zaman Jahiliyah,
umpamanya, hal ini juga telah menjadi suatu tradisi di masyarakat Arab.
Nabi Muhammad sendiri sebelum menjadi Rasul, melakukan kerjasama dengan Siti
Khadijah dalam bentuk mudharabah. Khadijah memberi modal atau barang dagangan
kepadanya, juga kepada orang lain, dan Muhammad menjalankan modal itu dengan cara
berdagang. Keuntungan yang diperoleh dari usaha tersebut dibagi antara pelaksana usaha dan
pemilik modal yang jumlahnya sesuai dengan perjanjian yang sudah disepakati. Karena hal
ini merupakan kebiasaan yang baik, itu pun diakui dan diadopsi oleh Islam. Berdasarkan hal
tersebut di atas, kaum muslimin sepakat bahwa mudharabah itu adalah salah satu bentuk
kerjasama dalam lapangan muamalah yang dibolehkan, karena membawa kemaslahatan, dan
bahkan bisa dipandang sebagai satu bentuk kerja sama yang perlu dilakukan. Pada zaman
sekarang, keperluan antara si kaya dan si miskin atau untuk menghindari kecemburuan sosial.
Dimensi Filosofis yang melandasi mudharabah adalah adanya penyatuan antara modal
(capital) dan usaha (skill dan enterprenership) yang dapat membuat pemodal (shahib al-mal)
dan pengusahanya mudharib berada dalam kemitraan usaha yang lebih fair dan terbuka serta
kegiatan ekonomi ini lebih mengarah pada akad antara dua pihak, pihak pertama sebagai
pemilik modal dan pihak yang lain sebagai pelaksana modal atau seseorang yang ahli dalam
Dan jika terjadi kerugian, maka kerugian ditanggung oleh pemberi modal, sedangkan
bagi pihak pelaksana modal kerugiannya adalah kehilangan waktu, pikiran dan jerih payah
yang telah dicurah aspek solidaritas modal. Karena dalam kehidupan keadaan seperti ini
memang tidak bisa terhindarkan (Karim, 1993: 13). Menurut Abraham L. Udovitch, bahwa
istilah mudharabah muncul sebagai kerjasama bangsa semenanjung Arab yang berkembang
dalam konteks perdagangan pada khalifah Arab sebelum Islam. Istilah itu berkembang luas
ketika dalam sejarah bangsa ini berhasil menaklukkan beberapa wilayah seperti negara-
negara yang termasuk dalam wilayah Timur Dekat, Afrika Utara dan sampai pada Eropa
Selatan. Keluasan wilayah bagi perkembangan istilah mudharabah ini membuat setiap bangsa
menyebutkan dengan term yang berbeda. Masyarakat Irak, misalnya menyebutkan dengan
kerjasama dua pihak dengan mempertemukan modal dan usaha merupakan kerjasama yang
sangat penting dalam kehidupan manusia. Ketidaktegasan Nabi Muhammad menjadi tanda
bahwa kerjasama, ekonomi tersebut akan selalu berubah dari masa kemasa. Apabila Nabi
akan menghambat kemajuan umat manusia itu sendiri. Oleh karena itu sikap atas pluralitas
dan fleksibilitas mudharabah untuk dapat masuk dalam segala sistem ekonomi yang
berkembang dengan sebutan apapun dalam rangka mengangkat kehidupan manusia kearah
Maka dari itu memberlakukan sistem mudharabah harus tidak diikuti dengan
mungkin juga termasuk dalam model kerjasama juga (Karim, 1993: 13). Namun demikian,
ada ayat-ayat yang walaupun tidak langsung, tetapi maksudnya dapat digunakan sebagai
dasar atau landasan kebolehan mudharabah, seperti ayat-ayat tentang perintah mencari
karunia Allah SWT, diantaranya adalah firman Allah yang artinya ; “Dan orang-orang yang
berjalan dimuka bumi mencari sebagian karunia Allah.” (QS. Al-Muzammil, (73): 20) Ayat
tersebut menjelaskan bahwa sebagai manusia yang hidup dimana, maka kiranya senantiasa
mencari rizki (karunia Allah) dengan bermuamalah, salah satunya yaitu dengan kerjasama
antara manusia. Didalam Al-Qur’an, termasuk dalam ayat diatas memang tidak ada secara
tegas menerangkan tentang pelaksanaan mudharabah , tetapi dari berbagai ayat tentang
karyawan baik dari segi rohani maupun jasmani guna mempertahankan kinerja dan sikap
kerja yang baik di dalam bekerja. Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai
pengertian kesejahteraan karyawan, maka dikutip beberapa pendapat para ahli di bawah ini,
antara lain:
a. Menurut Dale Yoder yang diterjemahkan oleh Malayu S.P Hasibuan dalam buku
sebagai uang bantuan lebih lanjut kepada karyawan, terutama mereka yang sakit ,
uang bantuan untuk tabungan karyawan, pembagian berupa saham, asuransi,
b. Menurut Gary Dessler yang diterjemahkan oleh Benyamin Molan dalam buku
semua pembayaran keuangan tidak langsung yang diterima seseorang karyawan untuk
jasa-jasa (service) yang melindungi dan melengkapi gaji pokok dan perusahaan
adalah balas jasa pelengkap (material dan non material) yang diberikan berdasarkan
kebijaksanaan. Tujuannya untuk mempertahankan dan memperbaiki kondisi fisik dan mental
karyawan merupakan balas jasa pelengkap yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan,
baik yang berbentuk uang, barang maupun jasa layanan lainnya yang dapat memberikan
kepuasan kepada karyawan dalam bekerja. Kesejahteraan karyawan adalah merupakan suatu
program yang menitik beratkan terhadap pekerjaan dan terhadap lingkungan kerja.
Hasil penelitian relevan sebelumnya yang sesuai dengan penelitian ini adalah penelitian
Musyarakah dan Murabahah terhadap tingkat Rehabilitas. Metode yang digunakan dalam
Mudharabah, Musyarakah dan Murabahah dan juga dapat diketahui tingkat Rehabilitas.
dalam meningkatkan rehabilitas pada Bank syariah Mandiri. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui tingkat rehabilitas pada bank mandiri, sehingga dalam pembiayaan ini dapat
dikembangkan dan dapat mengetahui bagaimana pembiayaan ini oleh masyarakat. Dari hasil
tersebut membuat para nasabah akan cenderung memilih dengan sistem Pembiayaan
penelitian ini dengan penelitian yang akan peneliti lakukan adalah mengkaji tentang sistem
pembiayaan.
deskriptif kualitatif berdasarkan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Perbedaannya dalam penelitian ini dengan penelitian yang akan peneliti
lakukan terletak pada lokasi dan bidang kajiannya. Lokasi dalam penelitian ini adalah di
Bank syariah Mandiri KCP Kuningan, sedangkan penelitian yang akan dilakukan peneliti
F. Kerangka Berpikir
Tujuan utama berdirinya suatu perusahaan atau badan usaha pada umumnya adalah
untuk memperoleh laba. Namun berbeda dengan Koperasi di YP Geusan Ulun ini adanya
sistem bagi hasil ( Mudharabah ) , di Koperasi ini dengan bagi hasil yang sesuai kesepakan
anggota koperasi .sehinnga para anggota koperasi di YP Guesan ulun, ini sangat membantu
secara umum, sehingga kesejahteraan sosial dapat terwujud. Koperasi memiliki peran aktif
perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan ekonomi nasional dimana
yang lebih baik melalui usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan dan demokrasi
ekonomi.
Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara shahibul maal (pemilik dana dan
mudharib (pengelola dana) dengan nisbah bagi hasil menurut kesepakatan dimuka.
Kesejahteraan adalah dalam istilah umum, sejahtera menunjuk ke keadaan yang baik, kondisi
pelayanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Ini adalah istilah yang digunakan dalam
ide negara sejahtera.
SUMEDANG
G. Pengajuan Hipotesis
H. Metode Penelitian
dilakukan. Pokok- pokok bahasan yang terkandung dalam metode penelitan mencakup waktu
dan tempat penelitian , operasional variabel penelitian, metode penentuan populasi dan
Menurut Muhammad Nasir, pengertian metode penelitan adalah cara utama yang
digunakan oleh para peneliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah
yang diajukan.
a. Waktu Penelitian
Waktu yang digunakan peneliti untuk penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal
dikeluarkannya ijin penelitian dalam kurun waktu kurang lebih 2 (dua) bulan. 1
bulan pengumpulan data dan 1 bulan pengolahan data yang meliputi penyajian
b. Tempat Penelitian
Jalan Prabu Gajah Agung No.56 Sumedang Kelurahan Situ, Kec. Sumedang Utara.
Sumber
Variabel Konsep Variabel Dimensi indikator
referensi
Pengaruh Mudharabah adalah akad Nisbah Laporan bagi
1. Populasi
Sudjana berpendapat bahwa populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil
dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya.
2. Sampel
Menurut Soekidjo, sampel adalah sebagian untuk diambil dari keseluruhan obyek
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampel. Dimana total sampel adalah
keseluruhan populasi merangkap sebagai sampel penelitian. Yang menjadi sampel dalam
penelitian ini adalah jumlah anggota koperasi sebanyak 40 anggota untuk dijadikan sebagai
Teknik pengumpulan data yang penulis pergunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah
sebagai berikut :
a. Observasi
Yaitu teknik pengumpulan data dan informasi dengan cara mendapatkan pengamatan
langsung pada objek penelitian. Dengan metode observasi cara paling efektif adalah
b. Wawancara
Yaitu merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan Tanya jawab,
baik secara langsung maupun tidak langsung secara bertatap muka (personal face to face
c. Angket
Angket adalah suatu alat yang dignakan untuk mengumpulkan data dengan cara
membuat daftar pertanyaan secara tertulis dan lalu oleh narasumber (read : responden) akan
diisi dengan cara tertulis pula. Oleh masyarakat luas, angket sering kali juga disebut dengan
sebutan Quesioner.
d. Studi Dokumentasi
Yaitu teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan pada objek penelitian
namun melalui dokumen. Dalam hal ini penulis mengadakan pengamatan langsung terhadap
5. Analisis Data
menggunakan teknik pengolahan data. Analisis data yang digunakan oleh penulis dalam
penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan yang tercantum dalam identifikasi
masalah.Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis statistik dengan
Analisis data merupakan salah satu kegiatan penelitian berupa proses penyusunan dan
pengolahan data guna menafsirkan data yang telah diperoleh.Menurut Sugiyono (2013:206)
yang dimaksud dengan analisis data adalah sebagai berikut:“Analisis data merupakan
Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan
jenis responden, menstabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan
data dari setiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan
masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.”Adapun