Anda di halaman 1dari 3

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Produk hortikultura merupakan produk pertanian yang sangat mudah mengalami kerusakan
seperti adanya proses respirasi dan transpirasi baik saat dipanen atau pascapanen. Untuk
menghambat proses tersebut perlu adanya teknologi untuk mengurangi laju respirasi dan
transpirasi yang terjadi pada produk. Salah satu cara untuk menurunkan laju respirasi dan
transpirasi adalah melalui pengemasan. Pengemasan merupakan cara atau perlakuan pengamanan
terhadap makanan atau bahan pangan agar makanan atau bahan pangan baik yang belum diolah
maupun yang telah mengalami pengolahan dapat sampai ke tangan konsumen dengan baik.
Kemasan sangat mempengaruhi penampilan produk, dapat menjaga keawetan, dan higienitas
produk dalam jangka waktu tertentu.
Pengemasan hasil pertanian sangat penting dilakukan guna penyediaan produksi untuk keperluan
pasar dan distribusi untuk masing-masingnya diperlukan persyaratan khusus. Lama
penyimpanan, jenis komoditas dan model fasilitas penyimpanan untuk tiap-tiap tingkat beragam
menurut fungsi dan kebutuhannya. Jenis dan teknik dalam pengemasan pangan sangat
berpengaruh terhadap mutu atau kualitas makanan yang dikemas selama penyimpanan. Saat ini,
telah ditemukan berbagai metode pengemasan, antara lain yaitu pengemasan plastik dan vakum.
Berbagai produk hortikultura kini banyak dikemeas menggunakan palstik maupun menggunakan
metode vakum. Produk hortikultura yang dikemas dengan metode-metode tersebut diharapkan
memiliki umur simpan lebih panjang.
Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (PPHP) merupakan sistem dan usaha pengolahan dan
pemasaran yang meliputi kegiatan penanganan pengolahan, penanganan pasca panen untuk
memproses produk segar/ primer, produk setengah jadi, produk olahan utama, produk ikutan,
limbah, termasuk pengembangan mutu/ kualitas, nilai tambah, daya saing, serta pengembangan
pemasaran baik pemasaran domestik maupun pemasaran internasional.
Tanpa penanganan atau pengolahan yang cepat dan tepat pada produk hortikultura tersebut dapat
menyebabkan kerusakan pada produk tersebut,hal tersebut akan berdampak pada penurunan nilai
jual produk tersebut. Persoalan mutu dan harga hasil pertanian merupakan bagian dari masalah
tataniaga hasil pertanian yang tidak dapat dipisahkan karena mempunyai dampak langsung
terhadap pihak-pihak yang terkait dalam perdagangan hasil pertanian. Perbaikan pemasaran pada
dasarnya adalah upaya perbaikan posisi tawar produsen terhadap pedagang, pedagang terhadap
konsumen, dan sebaliknya melalui perbaikan daya saing komoditas pertanian sehingga semua
pihak memperoleh keuntungan sesuai kepentingannya masing-masing.

2. Rumusan Masalah
 Bagaimana metode pengemasan yang baik untuk produk hortikultura ?
 Apa perbedaan dari pengemasam plastik biasa dengan wrap ?
 Pada suhu berapa produk tersebut dapat bertahan jika menggunakan kemasaa plastik dan
wrap ?
 Metode pengemasan apa yang cocok untuk produk sayuran hortikultura ?

3. Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui kemasan mana yang lebih efektif untuk dipakai untuk
mengemas produk hortikultura. Dalam hal ini juga kita dapat mengetahui bagaimana pencegahan
produk hortikultura tersebut mengalami kerusakan, sehingga produk tersebut dapat bertahan
lama dan memiliki kualitas yang baik sampai ke tangan konsumen.

METODE PENULISAN
Praktikum ini kita lakukan secara online. Pada praktikum kita melakukan penelitian di pasar dan
supermarket terdekat pada jumat 9 April 2021. Disini kami membandingkan kemasan yang
efektif dalam penanganan produk hortikultura kemasan plastik biasa dengan kemasan wrap.
HASIL PENGAMATAN
Berdasarkan pengamatan pada beberapa jenis sayuran yang sudah dilakukan, maka diperoleh
hasil sebagai berikut :
No. Jenis Kemasan Suhu Kesegaran Tekstur Warna
Produk
1. Wrap 11,8°C 4 4 4

2. Plastik 11,8°C 3 3 3

Keterangan :
 Warna :
Bagus :4
Cukup bagus : 3
Kurang bagus : 2
Tidak bagus :1
 Kesegaran Produk :
Segar :4
Cukup bagus : 3
Kurang segar : 2
Tidak segar : 1
 Tekstur :
Keras :4
cukup keras : 3
Kurang keras : 2
Tidak keras : 1
PEMBAHASAN

Pada pengamatan yang sudah dilakukan, dapat dilihat pada (Dokumentasi) bahwa suhu yang
dipakai adalah sama yaitu 11,8°C pada beberapa jenis produk sayuran yang menggunakan
kemasan plastik dan wrap. Produk dengan kemasan plastik diberi perlakuan dengan suhu
penyimpanan 11,8°C ternyata hal tersebut dapat memberikan nilai kesegaran yang cukup bagus
pada produk. Sama halnya dengan tekstur maupun warna dari produk tersebut cukup bagus.
Produk dengan kemasan wrap disini kami juga memberikan perlakuan yang sama dengan produk
kemasan plastik, namun setelah melakukan pengamatan kami mendapatkan bahwa kemasan
sangat bagus untuk produk hortikultura sayuran. Dari hasil pengamatan mendapatkan kesegaran
dari kemasan ini sangat bagus untuk mempertahankan produk. Sama halnya dengan warna serta
tekstur produk sangat bagus.
Hal tersebut karena semakin tebal kemasan maka permeabilitasnya rendah, sehingga
menghalangi transfer karbondioksida, oksigen dan uap air. Kemasan plastik memberikan
perlindungan terhadap kehilangan air pada sayuran, sehingga sayuran yang dikemas masih
terlihat segar. Plastik sebagai kemasan juga merupakan alat yang baik untuk melindungi produk
dari dehidrasi yang tinggi melalui kelembaban atmosfer sekitar produk dalam kemasan dan
kemasan plastik cukup efektif mengurangi kehilangan air

KESUMPULAN

Melalui pengamatan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa kemasan wrap cukup baik untuk
mempertahankan kesegaran dari produk. Namun, kemasan wrap kurang dapat mempertahankan
laju bobot untuk mempertahankan kualitas dari produk hortikultura. Hal ini disebabkan kemasan
wraping memiliki ketebalan yang kecil sehingga permeabilitasnya rendah.

Anda mungkin juga menyukai