Anda di halaman 1dari 8

FOTOSINTESIS

Fidelia Fiona, 230110190078

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran.


Jln. Raya Sumedang KM 32 Jatinangor Sumedang 45363, Jawa Barat. www.fpik.ac.id

E-mail: fideliafiona4@gmail.com

ABSTRAK

Makhluk hidup sangat bergantung pada sumber energi. Salah satu penghasil dari energi \yang
dibutuhkan makhluk hidup yaitu tumbuhan. Tumbuhan merupakan organisme yang dapat
menghasilkan energi dengan sendirinya (autotrof) menggunakan cahaya matahari atau disebut
proses fotosintesis. Fotosintesis yaitu proses dimana terjadinya pengubahan bahan anorganik
(CO2 dan H2O) dengan bantuan cahaya matahari menjadi glukosa dan oksigen. Fotosintesis
yang berlangsung dalam perairan dapat menentukan kadar DO dalam air. DO merupakan
oksigen terlarut yang digunakan untuk mengukur kualitas air, semakin tinggi kadar DO semakin
bagus kualitas airnya. Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu botol gelap, botol terang,
dan botol terang yang dibungkus oleh plastik hitam, dan DO meter. Sedangkan bahan yang
akan digunakan yaitu tanaman cabomba (Cabomba caroliniana), amazon (Echinodorus
paniculatus), dan air bersih.

Kata Kunci: Fotosintesis, Makhluk Hidup, Oksigen Terlarut

ABSTRACT

Living things really depend on supply of energy. One of energy source that needed by living
things is plants. Plants are organism that can produce energy by themselves (autotroph) by
using light or the process that called photosynthesis. Photosynthesis is process that changed
inorganic materials (CO2 and H2O) with the help by sunlight to become glucose and oxygen.
Photosynthesis in the waters can determine DO levels. DO is a dissolved oxygen that are used
to measure water quality, the greater the value of DO in the water, the water quality is getting
better. The tools that used in this practice is dark bottle, light bottle, and bright bottle in black
plastic wrap, and DO meter. The materials that are used in this practice is cabomba (Cabomba
caroliniana), amazon (Echinodorus paniculatus), and fresh water.

Keyword: Photosynthesis, Living Things, Dyssolved Oxygen

PENDAHULUAN

Masa depan manusia sedikit banyak ditentukan oleh produksi bahan makanan, bahan
bakar dan serat melalui proses fotosintesis. Proses sintesis karbohidrat dari bahan-
bahan anorganik (CO2 dan H2O) pada tumbuhan berpigmen dengan bantuan energi
cahaya matahari disebut fotosintesis dengan persamaan reaksi kimia
6CO 2+ 6H2O dengan bantuan cahaya matahari dan klorofil menghasilkan C 6H12O6 + 6
O2. Berdasarkan reaksi fotosintesis berikut, CO 2 dan H2O merupakan substrat dalam
reaksi fotosintesis dan dengan bantuan cahaya matahari dan pigmen fotosintesis
(berupa klorofil dan pigmen-pigmen lainnya) akan menghasilkan karbohidrat dan
melepaskan oksigen. Cahaya matahari meliputi semua warna dari spectrum tampak
dari merah hingga ungu, tetapi tidak semua panjang gelombang dari spectrum tampak
diserap (diabsorpsi) oleh pigmen fotosintesis. Atom O pada karbohidrat berasal dari
H2O (Sasmitamihardja dan Siregar 1996).

Energi cahaya diubah menjadi energi kimia oleh pigmen fotosintesis yang terdapat
pada membran internal atau tilakoid. Pigmen fotosintesis yang utama ialah klorofil dan
karotenoid (Sasmitamihardja dan Siregar 1996). Klorofil merupakan komponen
kloroplas yang utama dan kandungan klorofil relatif berkorelasi positif dengan laju
fotosintesis (Li et al. 2006). Klorofil disintesis di daun dan berperan untuk menangkap
cahaya matahari yang jumlahnya berbeda untuk tiap spesies. Sintesis klorofil
dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti cahaya, gula, atau karbohidrat, air,
temperatur, faktor genetik, unsur-unsur hara seperti N, Mg, Fe, Mn, Cu, Zn, S, dan O
(Hendriyani dan Setiari 2009).

Fotosintesis merupakan aktivitas kompleks, dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor
internal maupun eksternal. Faktor internal menyangkut kondisi jaringan/organ
fotosintetik, kandungan klorofil, umur jaringan, aktivitas fisiologi yang lain seperti
transpirasi, respirasi dan adaptasi fisiologis yang lain yang saling kait mengkait. Faktor
eksternal meliputi faktor klimatik seperti suhu, kelembaban, kecepatan angin, hujan,
dan juga faktor cahaya, konsentrasi CO2, O2, kompetitor, dan organisme pathogen.
Selain itu juga faktor penyebab timbulnya stress seperti ketersediaan air, ada polutan
biosida dan zat-zat beracun lain. Kondisi excess pada berbagai faktor yang dibutuhkan
dari lingkungan juga berpengaruh terhadap fotosintesis. Misal, logam-logam berat
beracun, biosida, SO2, dan juga O2 (Suyitno 2006).

Tujuan praktikum fotosintesis ini adalah agar praktikan bisa mengetahui apa yang
dimaksud dengan proses fotosintesis, bagaimana dan faktor apa saja yang
memengaruhi terjadinya proses fotosintesis, dan hasil dari proses fotosintesis itu
sendiri. Setelah melakukan praktikum ini, praktikan juga bisa mengetahui manfaat
proses fotosintesis baik dalam lingkup perairan maupun lingkup non perairan.

METODOLOGI
Metode
Metode yang digunakan pada praktikum ini adalah metode komparatif dengan
pendekatan kuantitatif. Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis, 26 Maret 2020 di
Laboratorium Teknik Hasil Pengolahan yang berlokasi di Gedung 2 Lantai 2 Kampus
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang,
Jawa Barat.

Praktikum ini dilakukan pada pukul 07.30 – 09.55 WIB. Waktu pengamatan efektif
adalah 08.04 – 09.55 WIB. Pengamatan dilakukan dalam waktu increment selama 10
menit dalam dua sesi, pengukuran dilakukan pada waktu pengamatan 10 menit, 20
menit untuk sesi pertama dan 30 menit, 40 menit untuk sesi kedua.

Prosedur
Pada praktikum ini akan dilakukan uji coba pada 3 jenis tanaman yang berbeda yaitu
cabomba (Cabomba caroliniana), dan amazon (Echinodorus paniculatus) untuk melihat
reaksi setiap tanaman pada setiap perlakuan yang akan dilakukan. Setiap tanaman
ditimbang seberat 3 gram (10 cm) lalu dimasukkan ke dalam botol sesuai perlakuan
yang berbeda-beda, yaitu dimasukkan ke dalam botol gelap, botol terang, dan botol
yang dibungkus plastik, dan botol kontrol (botol yang hanya berisi air tanpa tanaman
didalamnya).

Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu 3 botol dengan perlakuan
berbeda-beda. Pertama, botol gelap yang tidak dapat ditembus cahaya matahari.
Kedua, botol terang yang dapat ditembus oleh cahaya matahari. Ketiga, botol yang
terbungkus plastik warna hitam. Fungsi botol ini yaitu sebagai wadah penyimpanan
tanaman saat dilakukan penyinaran serta sebagai tempat untuk tanaman diberi
perlakuan berbeda-
beda sebagai sampel tanaman air. Selan itu, alat yang digunakan dalam praktikum ini
yaitu DO meter, fungsinya yaitu sebagai alat untuk mengukur kadar oksigen terlarut
(DO) di dalam air. Setelah dilakukan pengukuran DO ini, akan diketahui ada tidaknya
proses fotosintesis pada tanaman sampel.

Botol Gelap Botol Terang Botol terbungkus plastik DO Meter


Gambar 1. Alat-alat yang digunakan. (Sumber: google classroom)

Bahan yang dipergunakan dalam praktikum ini yaitu 3 jenis tanaman air yang berbeda
jenis, diantaranya cabomba (Cabomba caroliniana), dan amazon (Echinodorus
paniculatus). Fungsi tanaman air ini yaitu sebagai sampel untuk melihat proses
terjadinya fotosintesis. Bahan selanjutnya yang digunakan yaitu air, fungsinya adalah
sebagai wadah bagi tanaman air untuk melakukan fotosintesis dan untuk memudahkan
perhitungan dengan DO meter.

Cabomba caroliniana Echinodorus paniculatus Air bersih


Gambar 2.
Bahan-bahan yang digunakan. (Sumber: google Classroom)

Prosedur kerja dalam praktikum ini disajikan dalam bentuk bagan alir berikut ini:
siapkan 3 botol yang akan digunakan, lalu isi dengan air yang telah disaring

potong tanaman air sebanyak 3 gram (10 cm)

tanaman dimasukkan kemudian botol ditutup dan


pastikan tidak ada gelembung udara

catat kadar DO awal dan waktu peletakkan botol

kencangkan tutup botol dan letakkan di bawah sinar matahari

catat DO selama 20, 30, dan 40 menit

catat kadar oksigen akhir menggunakan DO meter


Bagan 1. Prosedur Kerja Praktikum

HASIL DAN PEMBAHASAN

Praktikum fotosintesis dilakukan untuk mengamati faktor yang memengaruhi proses


fotosintesis dengan memberikan perlakuan berbeda-beda pada setiap jenis tanaman
lalu melihat kenaikan kadar DO dalam setiap perlakuan. Berikut ini disajikan data hasil
pengamatan selama praktikum fotosintesis yang dilakukan dalam bentuk tabel. Dalam
pada tabel tersebut disajikan kenaikan DO dalam setiap perlakuan yang berbeda-beda
untuk setiap jenis tanaman.

DATA PENGAMATAN HASIL FOTOSINTESIS KELAS B

WAKTU DO (mg/L)
KELOMPOK SAMPEL PERLAKUAN LAMA PENYINARAN
AWAL AKHIR AWAL AKHIR
B.T 8.54 9.04 8
1 Kontrol B.G 8.54 9.04 6
B.T.P 8.54 9.04 8,7
B.T 8.53 9.03 11
2 Cabomba B.G 8.53 9.03 6,0
B.T.P 8.53 9.03 8,0
10 Menit
B.T 08. 48 8.58 6,5
3 Amazon B.G 08. 48 8.58 7,3
DATA PENGAMATAN HASIL FOTOSINTESIS KELAS B

WAKTU DO (mg/L)
KELOMPOK SAMPELPERLAKUAN
LAMA PENYINARAN
AWAL AKHIR AWAL AKHIR
B.T 8.54 9.04 8
1 Kontrol B.G 8.54 9.04 6
B.T.P 8.54 9.04 8,7
B.T 8.53 9.03 11
2 Cabomba B.G 8.53 9.03 6,0
B.T.P 8.53 9.03 8,0
10 Menit
B.T 08. 48 8.58 6,5
3 Amazon B.G 08. 48 8.58 7,3
B.T.P 08. 48 8.58 7,8

B.T 09. 03 09. 23 7,1


1 Kontrol B.G 09. 03 09. 23 7,4
B.T.P 09. 03 09. 23 7,3
B.T 09. 26 09. 46 9,5
2 Cabomba B.G 09. 26 09. 46 9,4
B.T.P 09. 26 09. 46 6,2
20 Menit
B.T 09. 23 09. 43 6,9
3 Amazon B.G 09. 23 09. 43 7,1
B.T.P 09. 23 09. 43 7

5,8
B.T 08. 55 09. 25 8,9
4 Kontrol B.G 08. 56 09. 26 10,3
B.T.P 08. 57 09. 27 8,4
B.T 09. 25 09. 55 13,5
5 Cabomba B.G 09. 25 09. 55 12,8
B.T.P 09. 25 09. 55 6,5
30 Menit
B.T 09. 12 09. 42 10,9
6 Amazon B.G 09. 12 09. 42 8
B.T.P 09. 12 09. 42 6,7

Tabel 1. Data Praktikum Fotosintesis


(Sumber: Perikanan Unpad)
Data tersebut diperoleh dari percobaan kelompok terhadap botol gelap, botol terang,
dan botol yang terbungkus plastik hitam. Untuk percobaan kontrol, ketiga botol hanya
diisi oleh air kemudian disimpan di tempat yang terkena sinar matahari. DO awal pada
percobaan tersebut yaitu 5,8 dengan lama penyinaran 10, 20, 30, dan 40 menit.

Dari keseluruhan data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa kadar oksigen dalam
air botol terjadi peningkatan. Setiap percobaan yang dilakukan menghasilkan nilai DO
yang berbeda-beda. Namun dapat disimpulkan bahwa nilai ∆DO tertinggi rata-rata
adalah pada botol terang dengan jenis tanaman cabomba yaitu 7,2. Dari hasil tersebut
dapat disimpulkan bahwa kadar DO juga dapat disebabkan oleh anatomi dan morfologi
daun.

Pengaruh cahaya pada proses fotosintesis disebabkan karena cahaya mutlak


dibutuhkan sebagai energy penggerak fotosintesis, namun demikian tingkat kebutuhan
antar kelompok tumbuhan akan berbeda. Tidak pada setiap kondisi meningkatnya
intensitas akan diikuti atau menyebabkan meningkatnya laju fotosintesis (Suyitno
2006). Laju fotosintesis dipengaruhi oleh intensitas cahaya, lama penyinaran, dan
besarnya pantulan (Kamsinah 2014). Hal ini bisa dilihat dari percobaan bahwa
tanaman yang ditempatkan dalam botol terang menerima intensitas cahaya yang lebih
besar sehingga memiliki kadar DO yang tinggi. Lama penyinaran juga berpengaruh
pada proses fotosintesis dimana pada percobaan tersebut, dilihat bahwa tanaman
yang mendapatkan penyinaran yang lebih lama memiliki kadar DO yang lebih tinggi
dibandingkan dengan yang mendapatkan penyinaran lebih sedikit.

KESIMPULAN

Praktikum fotosintesis ini memberi kesimpulan bahwa fotosintesis adalah proses


perombakan bahan organik dengan bantuan cahaya matahari. Proses fotosintesis
mengubah CO2 dan H2O menjadi glukosa (C6H12O6) dan oksigen (O2). Oksigen dari
hasil fotosintesis ini dibutuhkan manusia dan hewan untuk bernafas. Maka dari itu,
proses fotosintesis memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan manusia,
hewan, dan makhluk hidup lainnya. Proses fotosintesis juga dipengaruhi oleh beberapa
faktor lainnya seperti cahaya, kadar CO2, air, kadar O2, zat hara, dan mineral yang ada.
Setiap faktor tersebut memiliki pengaruh yang berbeda-beda bagi laju fotosintesis.

DAFTAR PUSTAKA

Hendriyani, I.S. and N. Setiari. 2009. Kandungan Klorofil dan Pertumbuhan Kacang
Panjang (Vigna sinensis) pada Tingkat Penyediaan Air yang Berbeda. J. Sains
& Mat. 17 (3):145-150.
Kamsinah. 2014. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Fotosintesis. Universitas Jendral
Soedirman, Purwokerto.
Li, R., P. Guo, M. Baum, S. Grando and S. Ceccarelli. 2006. Evaluation of Chlorophyll
Content and Fluorescence Pharameters as Indicatos of Drought Tolerance in
Barley. Agric. Sci. in China 5 (10):751-757.
Sasmitamihardja, D. and A.H. Siregar. 1996. Fisiologi Tumbuhan. Proyek Pendidikan
Akademik Dirjen Dikti. Depdikbud. Bandung. pp 253-281.
Suyitno, A. 2006. Faktor-Faktor Fotosintesis. Universitas Negeri Yogyakarta,
Yogyakarta.

LAMPIRAN

Penimbangan tanaman air


Pengisian air ke dalam botol

Penjemuran botol Pengukuran DO

Anda mungkin juga menyukai