Anda di halaman 1dari 19

PENDAHULUAN

1. Isoheksan: pelarut, 2 metilpentana titik didih 60,3 C.


2. a. Isomerisasi n-heksana menjadi isoheksan, bisa juga jadi senyawa lain. Kemurnian tinggi. N-
heksana lebih menarik untuk dijual sehingga sayang. Yield dan selektivitas isoheksan rendah. b.
Fraksinasi arus n-heksana. Kemurnian tinggi. Hasil sedikit. Membutuhkan banyak alat sehingga
mahal. Masih ada pengotor di dalam hasil seperti sulfur. c. Dimerisasi propilen. Bahan baku
tidak mahal. Yield tinggi. Rangkaian alat cukup banyak. Selektivitas hanya mencapai 75%.
3. Yield = produk akhir / reaktan yang diumpankan ke reaktor x 100%. Selektivitas = produk akhir /
reaktan yang bereaksi x 100%.
4. Propilen dari Chandra Asri. Hidrogen dari Air Liquide.
5. Cilegon dekat dengan pelabuhan merak dan pelabuhan cigading.
6. Alasan lokasi pabrik: 1. Utama: bahan baku, pemasaran, ketersediaan energi dan air, kondisi
geografis. 2. Khusus: tenaga kerja, sosial ekonomi, transportasi.
7. Pabrik isoheksan berbentuk PT (Perseroan Terbatas) yang dipimpin oleh direktur utama dan
dibantu oleh jajaran direksi. Kekuasaan tertinggi pada perusahaan dipegang oleh rapat anggota
tahunan. Terus apalagi?
8. Jumlah karyawan 160.
9. Pabrik dioperasikan selama 330 hari. Sisa hari lainnya digunakan untuk maintenance, turn
around, bersih2, dan lain-lain.
10. Cara menentukan kapasitas pabrik berdasarkan kebutuhan tahun-tahun yang lalu kemudian di
ekstrapolasi. Kebutuhan tahun-tahun lalu diperoleh dari data impor.
11. Clear = menghapus perintah sebelumnya. Clc = menghapus yang ada di console. Fminsearch =
mencari nilai minimum dari sekumpulan nilai. Ode = penyelesaian persamaan diferensial.
Ode45 = ode sederhana. Ode15s = persamaan kompleks. Global = mengidentifikasikan variabel
agar semua terbaca di seluruh fungsi.

REAKTOR

1. Katalis yg digunakan Ni karena uranium mahal dan hazardous, zirkonium dan hafnium mahal
dan selektivitas rendah.
2. Recycle 50%? Karena konversi hanya 82% sehingga masih cukup banyak yang belum bereaksi
dan perlu dikembalikan agar reaktan sisa dapat bereaksi lagi dan tidak terbuang. Kalau recycle
terlalu sedikit, akan banyak reaktan yang terbuang. Kalau recycle terlalu banyak, akan ada
akumulasi.
3. Reaktor alir karena fase cair cair dan agar volumenya kecil untuk mencapai target konversi.
Multitube? Karena membutuhkan pendingin. Dibuat dalam bentuk shell and tube. Di dalam
tube adalah tempat reaksi, sedangkan di dalam shell adalah air pendingin. Multitube agar luas
kontaknya antara bahan dan pendingin besar.
4. Sifat reaksi dimerisasi eksotermis.
5. Aliran pendingin cocurrent? Apabila pada awal reaksi terjadi kenaikan suhu, suhu dapat segera
turun sehingga reaksi tetap berjalan optimal sesuai dengan kondisi reaksinya. Di awal reaksi,
reaktannya masih banyak, laju reaksinya tinggi, suhu akan naik, sehingga perlu dijaga langsung
dengan pendingin cocurrent. Suhu maksimum fluida perlu dibatasi atau suhu salah satu fluida
harus diubah dengan cepat.
6. Suhu referensi adalah suhu yang kita pilih untuk dijadikan referensi dalam perhitungan. Nilai
suhu referensi menentukan hasil perhitungan yang kita buat. Pemilihan suhu referensi ini
bersifat bebas. Dipilih suhu referensi 298 K karena pada data-data di buku misalnya data delta H
pembentukan senyawa biasanya diketahui pada suhu 298 K. 
7. Digunakan elliptical head karena tekanan 20 atm (lebih dari 15 bar).
8. Reaksi fixed bed multitube karena fase reaksi gas gas dan menggunakan katalis padat dan
menggunakan pendingin.
9. Mengapa tidak fluidized bed? Karena katalis yang digunakan bukan serbuk, tetapi padat
berpenyangga yang tidak mungkin terfluidisasi. Selain itu, berdasarkan perhitungan kecepatan
fluidisasinya, tidak cocok digunakan fluidized bed. 2Umf < Ug < 5Umf akan terjadi fluidisasi.
10. Bentuk katalis Pt-Al? Katalis Pt dengan penyangga Al. Kalo katalis Pt serbuk ada atau tidak? Ada.
Tetapi nanti jadinya malah memakai fluidized bed. Kalo pakai fluidized bed tidak bisa dibuat
shell and tube. Selain itu, butuh aea yang lebih luas.
11. Algoritma perancangan rekator fixed bed: trial Ud, dapat A, pilih spesifikasi HE, trial panjang,
hitung jumlah tube, jumlah tube sesuai kern, dapat A baru, dapat Ud baru, apakah Ud baru
sudah memenuhi spek atau belum  masukkan persamaan neraca massa dan neraca panas 
didapatkan konversi 0,92.
12. Mengapa grafik konversi bentuknya seperti itu? Reaksi hidrogenasi reaksi kesetimbangan? Kalo
iya, mengapa didekati dengan reaksi satu arah?
13. Head yang digunakan adalah torispherical karena tekanan yang digunakan pada reaktor fixed
bed hanya 5 atm.
14. Pendingin yang digunakan bukan air, tetapi dowtherm-A karena suhu reaksi mencapai 60 C yang
akan lebih optimum apabila digunakan dowtherm. Kenaikan suhu pada reaksi cukup banyak. Air
tidak mampu mendinginkan suhu yang terlalu tinggi. Apabila digunakan air, reaksi akan
mencapai suhu lebih dari 556 K yang merupakan suhu autoignisi campuran (tidak boleh).
15. Kenapa dowtherm A? Dowtherm A adalah campuran 2 komponen sangat stabil yaitu bifenil dan
difenil oxide. Warnanya bening. Dapat digunakan untuk fase cair maupun gas. Cocok untuk
indirect heat transfer.
16. Mengapa isolasi yang digunakan kaolin firebrick? Ketahanan bagus terhadap slag asam,
ketahanan yang bagus terhadap kejut panas, tidak mahal dan mudah tersedia.
17. Cara memperoleh konstanta laju reaksi? Dari jurnal. Di sana ada banyak nilai konstanta laju
reaksi pada berbagai suhu. Dari data itu dilakukan regresi linier. Kemudian diperoleh nilai A dan
E. Lalu didapat persamaan konstanta laju reaksi yang merupakan fungsi suhu.
18. Rho bulk adalah massa katalis per satuan bulk (total volume partikel katalis dan rongga). Rho
partikel adalah massa partikel per volume partikel (rongga antar partikel tidak dihitung). Rho
true adalah massa partikel per volume partikel tanpa pori.
19. Mengapa reaktan di tube dan pendingin di shell (R-01)? Fluida dengan tekanan tinggi berada di
tube.
20. Konversi 82% dilihat dari jurnal.
21. Pendingin R-01 air karena kenaikan temperatur tidak terlalu tinggi, yaitu hanya sampai sekitar
350 K.
22. Sphericity adalah ukuran yang menggambarkan kecenderungan bentuk butir ke arah bentuk
bola. Secara umum dan yang paling mudah, bentuk padatan dinya istilah sphericity, _s, yaitu
kemiripan bentuk partikel terhadap bentuk bola. Sphericity tidak tergantung dari ukuran
partikel. Sphericity didefinisikan sebagai luas bola yang mempunyai volume sama dengan
volume partikel dibagi dengan luas permukaan partikel tersebut
23. Porositas adalah ukuran ruang kosong di antara material. Ruang kosong per total volume.
24. Man Hole berfungsi sebagai jalan masuk orang ke dalam reaktor, yang umumnya digunakan
untuk membersihkan bagian dalam menara.
25. Salah satu tujuan RAP adalah untuk melewatkan reaktan sepanjang tube jadi hanya ada sedikit
kemungkinan terjadinya pencampuran reaktan yang masuk ke tube dan produk yang keluar dari
tube. Atau dengan kata lain, RAP diinginkan untuk menjalankan operasi reaksi yang kontinyu
tapi tidak diinginkan terjadinya bacmixing. In the idealised tubular reactor all elements of fluid
take the same time to pass through the reactor and experience the same sequence of
temperature, pressure and composition changes. In calculating the size of such a reactor, we
are concerned with its volume only; its shape does not affect the reaction so long as plug flow
occurs.
26. Welded joint efficiency adalah efisiensi sambungan las.
27. Ukuran katalis pada fixed bed reactor kami adalah 5 mm, jadi digunakan fixed bed. 20-100
mikron digunakan fluidized bed. 0,3-0,7 cm digunakan fixed bed.
28. Reaksi hidrogenasi dijalankan secara katalitik. Apabila non-katalitik, diperlukan suhu yang
sangat tinggi yaitu sekitar 480 C. Pada umumnya, katalis yang digunakan adalah Pt. Selain Pt,
dapat digunakan Ni Pd ataupun metal oxides. Pt tahan terhadap korosi dan suhu tinggi.
29. Pada reaktor fixed bed, kita tidak dapat mengabaikan pressure drop karena adanya bed katalis.
Korelasi empiris untuk mendeskripsikan pressure drop di dalam tube menggunakan persamaan
ergun.

30.

UTILITAS

1. Kebutuhan air pemadam kebakaran asumsi 0,2 dari kebutuhan air umum.
2. Steam yang digunakan adalah steam saturated karena energi yang dihasilkan dari steam itu
lebih besar daripada steam superheated. Pada steam saturated panasnya adalah panas laten,
sedangkan pada steam superheated panas sensibel.
3. Saturated steam dari boiler  flash drum untuk dipisahkan cair dan uap  cair diuapkan
kembali, uap menuju proses dan deaerator
4. Steam di deaerator berfungsi untuk melucuti oksigen secara mekanis.
5. Setelah screener seharusnya bak ekualisasi dulu yang fungsinya untuk menstabilkan debit air
sungai yang mungkin berbeda-beda sehingga tidak mengganggu alat selanjutnya.
6. Koagulan yang digunakan adalah alum karena harganya realtif murah dan penggunaannya
mudah.
7. Klorinasi dengan menggunakan kaporit karena mudah digunakan, didapatkan, dan aman. Klorin
berbau, berbahaya membentuk disinfection by product yang bersifat karsinogen, dan korosif.
Klorin dioksid tidak stabil dalam air mudah terdegradasi jika terkena cahaya dan eksplosif pada
suhu tinggi. Ozon dan UV harus tertutup, kurang efektif, dan tidak dapat dijaga berada dalam air
cukup lama.
8. Resin pada cation yang digunakan adalah polistiren sulfonat yang merupakan strong acidic
cation resin (menukarkan ion H+ dengan gugus sulfonat) karena resin dapat beroperasi pada
range pH besar dan dapat menukarkan ion positif dengan cepat dan stabil.
9. Cation dulu baru anion. Kalau anion dulu, ada kemungkinan ion OH- bereaksi dengan Ca2+
membentuk Ca(OH)2 yang mempunyai kelarutan cukup tinggi dalam air sehingga malah tidak
jadi mengendap.
10. Deaerasi dibagi menjadi 2 yaitu deaerasi fisis (atas) dan kimia (bawah). Fisis dengan prinsip
stripping menggunakan steam (pemanasan dan tekanan rendah). Kimia dengan reaksi antara
oksigen dan hidrazin.
11. Water tube boiler digunakan untuk kapasitas dan tekanan yang tinggi, juga mudah dalam
pembersihan dan perbaikan.
12. Semakin kecil pH air maka sifatnya akan menjadi asam dan menyebabkan korosi. Semakin
banyak oksigen terlarut, maka saat air dipanaskan akan terjadi oksidasi pada dinding logam dan
akan menyebabkan korosi pula. Jumlah besi, silica dan kesadahan (ion Mg2+ dan Ca2+) yang
melebihi dari batas yang ditentukan akan menyebabkan kerak yang keras dan sulit dibersihkan
(scaling), sedangkan fouling disebabkan oleh adanya padatan terlarut yang cukup banyak.
13. Pemilihan penggunaan strongly basic anion exchanger resin adalah resin ini memiliki fungsi
untuk demineralisasi. Dipilih tipe II, dikarenakan resin dengan tipe II sangat baik untuk
menghilangkan mineral bebas dalam air dan sedikit silika. Sedangkan untuk resin tipe I,
digunakan untuk menghilangkan air dengan kandungan silikanya tinggi dan kurang baik dalam
menghilangkan mineral dalam air.
14. Kebutuhan steam jenuh ada 2 yaitu 162 psia dan 31,8 psia. Membuat steam jenuh 31,8 psia
dengan cara ekspansi steam 162 psia sampai 31,8 psia kemudian diinjeksikan air agar steam
menjadi jenuh.
15. Fungsi udara instrumen adalah untuk menggerakkan instrumen dengan sistem pneumatis.
16. Mesh adalah ukuran dari jumlah lubang suatu jaring atau kasa pada luasan 1 inch persegi
jaring/kasa yang bisa dilalui oleh material padat. Mesh 20 memilki arti terdapat 20 lubang pada
bidang jaring/kasa seluas 1 inch, demikian seterusnya.
17. Konduktivitas adalah kemampuan suatu bahan untuk menghantarkan listrik. Tergantung pada
banyaknya ion pada bahan tersebut. Oleh karena itu sering digunakan untuk parameter kondisi
air.
18. TDS (Total Dissolved Solid) adalah suatu ukuran kandungan kombinasi dari semua zat-zat
anorganik, dan organik yang terdapat didalam suatu cairan sebagai : molekul atau yg terionkan.
19. Cooling tower merupakan menara yang digunakan untuk menurunkan suhu air pendingin yang
telah digunakan agar memenuhi suhu air pendingin yang diinginkan. Air dengan suhu tinggi
dikontakkan dengan udara ambien yang suhunya lebih rendah dari suhu air.
20. Natural draft cooling tower memanfaatkan perbedaan densitas dari udara yang mengandung
uap air (suhu tinggi) dengan udara sekitar. Mechanical draft cooling tower dilengkapi dengan
kipas yang membantu mendorong udara dari bawah supaya berkontak dengan air dan keluar
melalui bagian atas menara. Yang dipilih adalah mechanical agar tidak terjadi resirkulasi karena
pada umumnya kelembaban di Indonesia cukup tinggi.
21. RH (relative humidity) adalah nilai perbandingan antara tekanan parsial uap air aktual terhadap
tekanan parsial uap air pada keadaan saturasi = PA/PAS.
22. Pada proses koagulasi terjadi destabilisasi koloid dan partikel dalam air sebagai akibat dari
pengadukan cepat dan pembubuhan bahan kimia (disebut koagulan). Akibat pengadukan cepat,
koloid dan partikel stabil berubah menjadi tidak stabil karena terurai menjadi partikel yang
bermuatan positif dan negatif. Pembentukan ion positif dan negatif juga dihasilkan dari proses
penguraian koagulan. Proses ini berlanjut dengan pembentukan ikatan antara ion positif dari
koagulan (misal Al3+) dengan ion negatif dari partikel (misal OH-) dan antara ion positif dari
partikel (misal Ca2+) dengan ion negatif dari koagulan (misal SO4 2-) yang menyebabkan
pembentukan inti flok (presipitat).
23. Boiler
Water tube boiler
Pengapian terjadi pada luar pipa, sehingga panas akan terserap oleh air ynag mengalir dalam
pipa
+ kapasitas steam besar, efisiensi lebih tinggi, tungku mudah dibersihkan
-Biaya investasi mahal, butuh area luas, membutuhkan komponen tambahan untuk penanganan
air
Fire Tube boiler
Pengapian terjadi dalam pipa
+ pemasangan mudah, tidak perlu pengaturan khusus, area tidak besa, murah
-Tempat pembakaran sulit dibersihkan, efisiensi rendah, kapasitas rendah
24. Dipilih bahan bakar minyak karena efisiensi tinggi, sisa pemakaran sedikit, mudah dibersihkan,
mudah didapatkan. Jika menggunakan gas konstruksi mahal, bahan bakar susah didapatkan h,
dan harus melalui jalur distribusi, kalau pada susah dibersihkan efisiensi rendah.
25. Cara perhitungan cooling tower

26. Bagaimana mekanisme pencucian resin?


- Tahap operasi
Umumnya air baku mengalir dari atas ke bawah (downflow). Pada artikel ini disisipkan juga
sebuah unit tipikal demineralisasi dengan dua media (two bed demineralizer).
- Tahap cuci (backwash)
Kalau kemampuan resin berkurang banyak atau habis maka tahap pencucian perlu
dilaksanakan. Air bersih dialirkan dari bawah ke atas (upflow) agar memecah sumbatan pada
resin, melepaskan padatan halus yang terperangkap di dalamnya lalu melepaskan jebakan
gas di dalam resin dan pelapisan ulang resin.
- Tahap regenerasi
Tujuan tahap ini adalah mengganti ion yang terjerat resin dengan ion yang semula ada di
dalam media resin dan mengembalikan kapasitas tukar resin ke tingkat awal atau ke tingkat
yang diinginkan. Operasi regenerasi dilaksanakan dengan mengalirkan larutan regeneran
dari atas resin. Ada empat tahap dalam regenerasi, yaitu backwahing untuk membersihkan
media resin (tahap dua di atas), memasukkan regeneran, slow rinse untuk mendorong
regeneran ke media resin, fast rinse untuk menghilangkan sisa regeneran dari resin dan ion
yang tak diinginkan ke saluran pembuangan (disposal point ).
- Tahap bilas (fast rinse).
Air berkecepatan tinggi membilas partikulat di dalam media resin, juga ion kalsium dan
magnesium ke pembuangan dan untuk menghilangkan sisa-sisa larutan regenerasi yang
terperangkap di dalam resin. Pembilasan dilakukan dengan air bersih aliran ke bawah.
Setelah tahap ini, proses kembali ke awal (tahap service).
27. Jenis jenis pompa dan pemilihan
a. Pompa desak (Positive displacement)  pembesaran (kerja isap) kemudian pengecilan
(kerja kempa) kembali ruang dalam rumah pompa
- Rotary pump (pompa desak gerak berputar)  operasi tekanan sedang, kapasitas kecil-
sedang
Gear pump  mengangkut cairan pelumas, minyak, viskositas tinggi, tidak boleh ada
padatan
Pompa lobe  cairan kental dan boleh ada padatan
Screw pump  hanya dapat digunakan juka discharge lebih rendah dari suction
- Reciprocating pump ( pompa desak gerak bolak-balik)
Pompa torak  daya hisap tinggi, kapasitas besar
Pompa plunyer  kapasitas kecil tetapi tekanan lebih tinggi dari pompa torak
Pompa membran  memompa cairan kotor
b. Pompa pusingan (centrifugal pump)
- Radial flow  lebih murah pada aliran volum yg sama, biaya perawatan rendah, jalannya
tenang sehingga fondasi murah, memerlukan sedikit tempat
Murah stabil, TAPI tidak cocok untuk cairan kental
- Axial flow  kapasitas sangat besar pada daya dorong rendah
Mengalir pada arah axial, mahal
- Mixed flow  peralihan dari axial dan radial
- Pompa slurry  bentuknya kayak kipas muter mendorong cairan

SAFETY

1. Pabrik isoheksan hazard tinggi. Bahan baku dan bahan pendukung berbahaya. Propilen
flammable dan irritant. Hidrogen flammable, explosive, dan irritant. Amonia toksik. Suhu tinggi
hanya di boiler saja. Tekanan paling tinggi pada reaktor dimerisasi 20 atm. Kecepatan putar
pengaduk di mixer relatif lambat. Tidak ada elevasi seperti siklon.
2. Limbah cair campuran katalis diproses untuk dimanfaatkan lagi. Air sanitasi ditreatment. Oli
dijual di pengolahan oli bekas. Limbah gas ditangkap dengan scrubber. CO2 dengan MDEA. SO2
dengan Ca(OH)2. Limbah sludge dan endapan di landfill. Limbah resin dibuang ke tempat
tertentu. Limbah sanitasi dalam septic tank.
3. Hazard yang mungkin timbul. Paparan bahan kimia. Kebakaran dan ledakan dari bahan yang
bersifat flammable dan explosive. Kebocoran bahan kimia.
4. Bahan yang paling berbahaya pada pabrik ini ialah hidrogen. Dia sangat flammable dan
eksplosif. Pada msds, diamond hazard untuk fire bernilai 3. Range flammability limitnya sangat
besar, yaitu antara 4%-75%.
5. Flash point adalah temperatur terendah di mana cairan tersebut memberikan sejumlah uap
untuk membentuk campuran dengan udara dan campuran tersebut dapat dinyalakan. Pada
flash point, uap akan menyala tapi hanya singkat karena habis bereaksi. Fire point adalah
temperatur terendah di mana uap di atas cairan akan terus terbakar begitu sekali dinyalakan.
Fire point lebih tinggi dari flash point. Autoignition temp adalah suatu temperatur di mana di
atas suhu tersebut tersedia sejumlah energi yang cukup di lingkungan untuk memberikan suatu
penyalaan. Segitiga kebakaran adalah bahan bakar (mis bensin, aseton, eter, plastik), oksidator
(mis O2, H2O2), dan sumber penyalaan (api).
6. Flammability limit yaitu campuran uap udara akan menyala dan terbakar hanya dalam kisaran
spesifik komposisi tersebut. Tidak akan terbakar ketika di bawah maupun di atas flammability
limit. LFLmix = 1/(sigma(yi/LFLi). UFLmix = 1/(sigma(yi/UFLi).
7. LD50 adalah dosis di mana 50% dari sampel percobaan mengalami kematian. Disebut toksik
maks 500 mg/kg. Semakin kecil nilainya berarti semakin toksik karena baru sedikit saja sudah
mati.
8. Pengertian istilah
Hazard : segala sesuatu yg berpotensi menyebabkan bahaya bagi manusia ataupun
lingkungan
Risiko : kenungkinan atau akibat dari suatu hazard
9. Toxicology
- Benda toxic masuk melalui ingestion, inhalation, injection, and dermal absorbtion
- Dose/ response  yang membedakan suatu senyawa kimia beracun atau tidak adalah
dosisnya
- LD50 : Letal dosis 50 besarnya dosis ynag mengakibatkan kematian 50% dari populasi yg
dites

Percobaan LD50 / kg berat badan : Derajat toksisitas


<1 mg : Dangerous
1 – 50 mg : seriously
50 -500 mg : highly
0,5 – 5 g : Moderat
5 -15 g : Slighty
>15 : Extremely low
- LC : Letal concentration besarnya konsentrasi yang mematikan untuk gas
10. Fire and Explosion
- Fire triangle : bahan bakar, oxidizer, sumber nyala
- Combustion/ fire : reaksi kimia dimana substans bereaksi dengan oksidator dan
melepas energi. Energi digunakan untuk menjaga reaksi.
- Ignition : kondisi saat uap di udara berkontak dengan udara dan sumber nyala pada
flammable limit menyebabkan nyala
- Temperatur Flash Point adalah temperatur saat bahan bakar akan menghasilkan api
(terbakar) jika dikenai sumber api.
- Temperatur Auto-Ignition : Kondisi ini adalah temperatur saat bahan bakar akan
menghasilkan api dengan sendirinya tanpa harus ada sumber api.
- LFL : low flammable limit  konsentrasi terendah gas mudah terbakar di dalam udara,
dimana pada konsentrasi tersebut gas masih bisa terbakar apabila terdapat sumber api.
- UFL : Upper flammablity limit  konsentrasi terendah gas mudah terbakar di dalam udara,
dimana pada konsentrasi tersebut gas masih bisa terbakar apabila terdapat sumber api.
1
UFL mix=
yi
∑ UFLi

EKONOMI

1. BEP merupakan titik perpotongan antara garis sales dan total cost. Pada titik ini, pabrik tidak
untung dan tidak rugi. SDP adalah level produksi di bawah kapasitas BEP di mana fixed cost
tepat sama dengan selisih antara total cost dengan total sales. Jadi pada SDP, variable cost dan
regulated cost dapat dilunasi oleh sales, tetapi fixed cost harus dibayar dengan uang pemilik. Di
bawah kapasitas SDP, total sales tidak hanya tidak cukup untuk membayar fixed cost, tetapi
juga tidak cukup untuk membayar variable dan regulated cost.
2. Cara memperoleh harga di tahun 2018 adalah dengan menggunakan CEP index. CEP index dari
tahun 1995 sampai 2014 dibuat persamaan dengan regresi linier. Dari persamaan itu dapat
diperoleh nilai CEP index 2018. Dengan nilai itu dapat diketahui harga-harga pada tahun 2018.
3. Finance adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan ketika melakukan pinjaman ke bank. Nilai
persentasenya dari indikator ekonomi buletin BPS.
4. RoI adalah laju kemampuan pengembalian modal yang dinyatakan dalam persen. RoIb 61,03%
batasnya 44%. RoIa 45,77%.
5. PoT adalah jangka waktu pengembalian modal yang dinyatakan dalam tahun. PoTb 1,41 tahun
batasnya 2 tahun. PoTa 1,79 tahun.
6. BEP 47,8% dan SDP 13,16%.
7. Faktor LANG merupakan suatu nilai (faktor) yang digunakan untuk mengestimasi fixed capital
dengan cara cepat tanpa harus menghitung biaya-biaya yang tergolong modal tetap.
8. DCFRR dibuat dengan mempertimbangkan nilai uang yang berubah terhadap waktu dan
didasarkan atas investasi yang tidak kembali pada akhir tahun selama umur pabrik. Suatu pabrik
menarik untuk didirikan jika nilai DCFRR > 1,5 suku bunga bank. Data terbaru untuk suku bunga
deposito tertinggi hingga Juni 2016 adalah sekitar 5,88% per tahun. DCFRR pabriK isoheksan ini
memenuhi syarat di mana DCFRR-nya adalah 3,35 kali lebih besar daripada suku bunga bank.
9.
10. Modal tetap adalah semua biaya saat membangun pabrik. Working capital adalah biaya untuk
operasi pabrik.
11. Kapasitas berbanding lurus dengan harga (menggunakan pangkat 0,6 pada harga). Cara ini
hanya boleh dilakukan apabila kapasitas hitung kurang dari 10 kali kapasitas awal. Harga
berbanding lurus dengan indeks tahun. Hasil estimasinya akan cukup akurat jika beda waktunya
kurang dari 10 tahun.
12. Total production cost = mc + ge
13. Manufacturing cost adalah semua pengeluaran yang berhubungan langsung dengan operasi
produksi dan biaya untuk menjalankan peralatan fisis proses. Direct adalah biaya yang terkait
secara langsung pada operasi produksi (ex bahan baku, tenaga kerja, dll). Indirect adalah biaya
akibat tidak langsung pada proses produksi (payroll, plant,dll). Fixed adalah pengeluaran yang
selalu ada, baik sedang berproduksi atau tidak (depresiasi, shipping, taxes, dll).
14. Laboratorium untuk mengontrol kualitas produk. RnD untuk meneliti dan mengembangkan
produk dan pabrik agar lebih baik.
15. Payroll overhead adalah pengeluaran untuk pensiun, asuransi, rekreasi, THR, dll. Plant overhead
adalah pemeliharaan pelayan yang tidak terkait langsung dengan proses produksi seperti
poliklinik dan tempat ibadah.
16. General expense adalah biaya untuk pengoperasian pabrik di luar biaya manufaktur, seperti
pemasaran, administrasi, RnD.
17. Product inventory = produk yang berada dalam gudang. Raw material inventory = persediaan
bahan dalam gudang untuk proses produksi. In process inventory = produk setengah jadi yang
masih berada dalam proses. Extended credit = sejumlah uang yang belum dibayarkan atas
pengiriman barang. Available cash = uang tunai yang selalu tersedia.
HE

1. Kriteria fluida di shell dan tube? Fluida di tube biasanya yg lebih korosif agar mudah saat
maintenance. Fluida tekanan tinggi di tube karena mampu menahan tekanan. Fluida
bertemperatur tinggi dan diinginkan memanfaatkan panasnya agar kehilangan panas dapat
dihindarkan. Fluida dengan viskositas lebih rendah di tube, karena kalo lebih viskos dialirkan di
tempat sempit akan membutuhkan energi yang besar untuk mengalirkan. Fluida viskositas
tinggi di shell karena dapat menggunakan baffle untuk menambah laju perpindahan fluida.
2. LMTD (log mean temperature difference). Apabila hanya delta T biasa, kurang representatif. Di
HE ada 2 fluida yaitu hot dan cold. Masing-masing mempunyai perbedaan temperatur sehingga
ada 4 temperatur berbeda.
3. Delta T approach 20 C.
4. Delta T approach?
5. Aliran counter current untuk menghindari cross temperature.
6. Ud adalah koefisien transfer panas overall kotor. Maksudnya nilai Ud muncul saat HE sudah
beroperasi dan kotor. Uc adalah koefisien transfer panas overall bersih. Nilai Uc saat HE belum
digunakan, jadi masih bersih dan belum ada pengotor di dalam HE. Rd adalah dirt factor. Dirt
factor adalah tingkat kekotoran maksimal yang dapat ditahan oleh HE agar perpindahan panas
di dalam HE tetap berlangsung secara optimal. Rd yang baik minimal 10% di atas Rd min.
7. Mengapa dalam perhitungan HE juga dihitung pressure drop? Kalo pressure drop besar, aliran
lambat, alat kecil, tetapi butuh pompa, tambah biaya, dan akan terjadi penumpukan endapan.
Kalo pressure drop kecil, aliran cepat, transfer panas belum optimal sehingga perlu alat yang
besar, tidak butuh pompa, tapi butuh biaya alat besar, dan akan terjadi erosi.
8. Perancangan HE: 1. Menghitung nilai masing-masing fluida. 2. Delta T LMTD. 3. Caloric
temperature yang didekati dengan suhu masing-masing arus. 4. Trial Ud untuk memperoleh
layout HE. 5. Menghitung flow area. 6. Mass velocity. 7. Menghitung Re (shell dengan De, tube
dengan ID). 8. Menghitung hi (shell) dan hio (tube). 9. Hitung Uc. 10. Hitung Rd. 11.
Membandingkan Rd hasil hitungan dengan Rd minimum yang diperoleh dari Kern. 12.
Menghitung pressure drop, batasannya 10 psi.
9. Hi adalah koefisien perpindahan panas di dalam tube. Ho koefisien perpindahan panas di luar
tube. Hio koefisien perpindahan panas antara luar dan dalam tube.
10. HE shell and tube dipakai ketika luas area transfer panas lebih dari 200 ft2. Jika kurang dari 200
ft2 dapat digunakan double pipe.
11. Clearance adalah jarak terluar dari 2 tube. Pitch adalah jarak antar pusat tube.
12. Batasan pressure drop untuk fase uap adalah 2 psi.
13. Dalam HE, pilih jumlah tube yang memberikan kecepatan alir optimum 3-5 ft/s (liquid) dan 50-
100 ft/s (gas). Shell side kecepatan yang diharapkan adalah 4 ft/s. Tube length to shell diameter
ratio yang baik adalah 5-10.
14. Batasan pressure drop untuk liquid 10 atm, untuk gas 2 atm.
15.
16.

17. Kecepatan aliran pada HE


Tube : 1 -2 m/s maximum 4 m/s
Shell side : 0.3 -1 m/s
18. Rd menunjukkan maksimal scaling yang terbentuk di HE selama lifetimenya. Rd > Rd min. Rd
terlalu besar, Ud kecil, A harus besar, mahal. Rd terlalu kecilscaling.

POMPA

1. Pipa di deket suction lebih pendek daripada discharge agar aliran dari tangki sebelumnya lebih
mudah mengalir menuju pompa.
2. Kavitasi adalah peristiwa perubahan cair menjadi uap secara tiba-tiba di inlet pipa karena
tekanan pada pipa lebih rendah daripada tekanan uap cairan, setelah itu sampai di outlet uap
berubah lagi menjadi cair. Terjadi pembesaran dan pengecilan volume fluida secara tiba-tiba.
Hal itu menyebabkan terjadinya getaran. Dapat merusak pompa.
3. NPSHa harus lebih besar daripada NPSHr karena NPSH yang ada harus lebih besar daripada yang
dibutuhkan agar tidak terjadi kavitasi. Batasan selisihnya adalah minimal 2 ft.
4. Putaran spesifik adalah putaran yang diperlukan pompa untuk menghasilkan 1 m dengan
kapasitas 1 m3/s atau 1 ft dengan kapasitas 1 gpm (?)
5. Perancangan pompa: 1. Menghitung spesifikasi pompa. 2. Perhitungan head. 3. Jenis pompa. 4.
Perhitungan power. 5. Cek kavitasi.
6. BWG (birmingham wire gage) adalah ukuran ketebalan tube.
7. NPS (nominal pipe size) adalah ukuran pipa standar amerika utara dengan satuan in. Nominal
pipe size adalah metode untuk memberi nama suatu pipa berdasarkan ukuran diameternya,
lebih tepatnya diameter nominal pipanya dan bukan diameter sebenarnya.
8. Sch number adalah ukuran ketebalan suatu pipa. SEMAKIN BESAR NILAI Sch, semakin tebal
suatu pipa.
9. Angka Reynolds sendiri merupakan perbandingan antara Gaya Inersia  dan Gaya Kekentalan.
Setelah melakukan beberapa eksperimen, Reynolds mengambil kesimpulan dimana jika angka
Reynolds berkisar antara 0 < Re < 2100 maka aliran tersebut dikatakan aliran laminar, dan jika
angka Reynoldsnya lebih besar dari 4000 ,Re>4000, maka aliran tersebut dikatakan aliran
turbulen. Sedangkan 2100<Re<4000 disebut aliran transisi, agak sedikit tidak beraturan.
10. Panjang ekivalen adalah panjang pipa lurus yang akan memberikan kerugian head yang sama
sebagai kerugian.
11. Diamater ekivalen? Diameter yang menunjukkan ukuran rata-rata atau ukuran yang mewakili
seolah-olah suatu benda berbentuk lingkaran.
12. Friction head adalah head akibat gesekan / friksi yang dinyatakan dengan faktor friksi dan total
panjang pipa (L+Le).
13. Cara mencegah kavitasi: 1. Pompa serendah mungkin agar tekanan tinggi karena hidrostatis. 2.
Pipa suction dibuat sependek mungkin agar head statisnya kecil. 3. Head total pompa harus
ditentukan sedemikian hingga sesuai dengan yang diperlukan pada kondisi operasi yang
sesungguhnya. 4. Kecepatan aliran pada pipa isap tidak boleh terlalu besar. Bagian yang
mempunyai kecepatan tinggi maka tekanannya akan rendah. Oleh karena itu besarnya
kecepatan aliran harus dibatasi, caranya dengan membatasi diameter pipa isap tidak boleh

terlalu kecil.
14. Pengaruh kavitasi pada kinerja pompa: berkurangnya kapasitas pompa, berkurangnya head
(pressure), terbentuknya gelembung-gelembung udara pada area bertekanan rendah di dalam
selubung pompa (volute), suara bising saat pompa berjalan, kerusakan pada impeller atau
selubung pompa (volute).
15.
16.

17. Head adalah tenaga yang dibutuhkan pompa untuk mengalirkan fluida yang dinyatakan dengan
satuan panjang.
18. Ciri pompa sentrifugal :
- Tenaga yang diberikan berasal dari tenaga sentrifugal
- Cocok memompa cairan encer
- Membutuhkan ruang sedikit
- Kapasitas besar, head rendah
- Perawatan mudah
- Sederhana, tidak berisik
- Harga murah
- Fluida kotor
19. Ciri pompa reciprocating :
- Tenaga yang diberikan berasal dari gerakan piston yang menekan
- Cocok memompa fluida kental
- Kapasitas pemompaan kecil, tetapi dapat beroperasi pada head yang besar
- Perawatan lebih rumit
- Fluida tidak kotor
- Harga lebih mahal
20. Pompa Reciprocating
Pengisapan dan pendesakan cairan oleh piston dimana arah aliran cairan dikontrol oleh katup-
katup.
Q pompa tergantung pada speed, bukan pd tekanan luar. Tidak boleh ada suspensi atau
padatan, karena nanti katupnya terganggu.
21. Ciri pompa rotary :
- Bahan kental seperti minyak atau lilin
- Untuk Ns kecil, head besar, dan debit kecil
22. Pompa rotary
Karena berputar, maka ada cairan yang terperangkap dalam rongganya. Lalu cairan keluar
melalui outlet.
Putaran tetap, maka P tetap. Q-nya tidak terlalu besar karena cairannya viscous. Pompa rotary
dipakai untuk pengumpanan yang perlu jumlah tetap. Tidak boleh ada padatan, kalau ada
padatan, tersuspensi, akan terjadi abrasi.
23. Ciri pompa axial :
- Untuk drainase
- Q besar, H kecil, Ns besar
24. Beda pompa batch dan pompa kontinyu ?
Pompa batch : mempunyai target untuk memenuhi tangki dalam waktu tertentu. Bekerja saat
bahan baku tiba atau pengosongan tangki, bekerja sewaktu-waktu.
Pompa kontinyu : kapasitas sesuai dengan massa fluida yang mengalir.

TANGKI

1. Bagaimana cara memperkirakan waktu penyimpanan bahan di dalam tangki? Untuk bahan
baku, diperkirakan dengan mempertimbangkan jarak dan kemudahan transportasi bahan dari
produsen. Untuk produk diperkirakan dengan seberapa sering produk didistribusikan.
2. Pada tangki ditambah volume ruang kosong sebesar 20% karena untuk mengantisipasi
terjadinya penguapan.
3. Maximum allowance stress adalah stress maksimum yang diijinkan berdasarkan material bahan.

FLASH DRUM

1. Perancangan flash drum: 1. Tentukan nilai K. 2. Coba L/V. 3. Hitung Ai=(L/V)/K. 4. Hitung
Vi=(Fzi)/(1+Ai). 5. Hitung (L/V)calculated=(F-Vcalculated)/Vcalculated. 6. Coba L/V =
(L/V)calculated. 6. Hitung yi=Vi/V. 7. Hitung xi=(Fzi-Vi)/L. 8. Mencari densitas cair dan gas. 9.
Hitung kecepatan massa. 10. Diameter tangki. 11. Panjang tangki. 12. Tebal shell dan tebal
head.
2. Flowrate liquid lebih besar daripada flowrate vapour sehingga dipilih flash drum horizontal.
3. Penurunan tekanan setelah reaktor menuju FD dengan mengatur ukuran pipanya sehingga
terekspansi. Pengaturan pada FD bisa 2 atm adalah dengan menggunakan pressure controller.
4. Hasil atas FD dijual dan tidak dikembalikan lagi ke reaktor karena uap reaktannya hanya tinggal
sedikit.
5. Vertical FD tidak mudah terserang kotoran, lebih mudah dibersihkan daripada horizontal, liquid
level lebih mudah dikontrol, lebih versatile. Horizontal FD lebih murah, lebih mudah dalam
shipping, mempunyai liquid vapour area yang lebih besar.
6. The bubble point of a liquid is the point where the liquid just starts to evaporate (boil), that is,
when the first vapor bubble is formed. If the temperature is given, then we must lower the
pressure until the first bubble is formed. If the pressure is given, then we must increase the
temperature until the first bubble is formed.
7. The dew point of a vapor (gas) is the point where the vapor just begins to condense, that is,
when the first liquid drop is formed. If the temperature is given, then we must increase the
pressure until the first liquid is formed. If the pressure is given, then we must decrease the
temperature until the first liquid is formed.

MIXER-SETTLER

1. Perancangan mixer: 1. Hitung rapat massa campuran sehingga didapatkan volume cairan dan
volume mixer. 2. Menentukan dimensi mixer. 3. Menentukan tinggi mixer. 4. Tebal shell. 5.
Jumlah pengaduk. 6. Kecepatan putar pengaduk. 7. Power pengaduk.
2. Pengaduk yang digunakan adalah six blade turbine karena mempunyai range volume yang besar
dan dapat digunakan untuk kecepatan putar yang tinggi. Untuk fluida yang rentang
kekentalannya luas dan arah aliran radial.
3. Jenis pengaduk yang lain. 1. Baling-baling untuk viskositas rendah. 2. Paddle tidak efektif untuk
suspensi padatan. Cocok untuk cairan kental, tapi buruk. 3. Turbin. 4. Spiral untuk kekentalan
tinggi dan laminer.
4. Spesific gravity adalah perbandingan massa jenis suatu zat dengan massa jenis suatu standar,
biasanya air. Fungsinya?
5. Mengapa efisiensi motor pengaduk 80%?
6. Fungsi NH3 yang dicampurkan di dalam mixer adalah untuk menetralkan keaktifan katalis Ni
kompleks.
7. Mengapa mixer alirannya counter current?
8. Solven adalah zat pelarut untuk mengambil senyawa dari campuran. Solute adalah zat terlarut.
Ekstrak adalah solven yang sudah mengandung solute (rich solution). Rafinat adalah sisa solute
yang tidak terambil.
9. Perhitungan jumlah stage di ekstraktor adalah dengan optimasi antara jumlah stage dan harga
ekstraktor.
10. Dekanter adalah pemisahan berdasarkan perbedaan densitas. Dipilih light stream berupa
campuran air dan katalis, sementara heavy stream adalah campuran hidrokarbon. Dasar
perancangan ukuran dekanter adalah berdasarkan kecepatan fase kontinyunya. Kecepatan fase
kontinyu harus lebih kecil daripada settling velocity dari droplet di dalam fase terdispersi.
11. Waktu tinggal dekanter yang baik berada dalam range 2-5 menit.
12. Bilangan Reynolds untuk aliran fase kontinyu dalam dekanter juga perlu dicek untuk
mengetahui apakah akan terjadi hindrance di dalam dekanter. Batas amannya 5000.
13. Kl adalah koefisien transfer massa pada fase cair, nanti akan dikalikan dengan konsentrasi.
Kc=kl. Kx=kc.c. Kx koefisien transfer massa pada fase cair, nanti akan dikalikan dengan fraksi.
14. Mengapa digunakan horizontal
- Karena pemilihan fase terpisah hampir sama, sehingga sama besar kalau dihorisontalkan
respon LC nya lebih terlihat
- Mengatasi tekanan hidrostatika
- Meminimasi turbulensi
15. Amonia yg dipakai adalah amonia cair 30% berat.
16. Air proses hanya untuk mixer, yaitu sebagai solven dalam proses ekstraksi untuk memisahkan
katalis Ni kompleks dengan hasil reaksi.

Anda mungkin juga menyukai