Anda di halaman 1dari 45

DEPARTEMEN KEPERAWATAN JIWA

PROGRAM STUDI S1- KEPERAWATAN


STIKes PATRIA HUSADA BLITAR

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN JIWA

a. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn. MT Tanggaldirawat :
Umur : 48 th Tanggalpengkajian :
Alamat : Jl. Welirang 67 RT: 5/RW 2 Kel. Kepanjen, Kec. Kepanjen
Pekerjaan : Pedagang
Jenis Kel : Laki-laki
Status Perkawinan : Menikahaaaajjjjj RM :
b.FAKTOR PRESIPITASI:
Klien mengatakan mendengar suara-suara bisikan positif yang menyuruhnya sholat dan
bisikan negative yang melarangnya sholat
c. FAKTOR PREDISPOSISI
 RIWAYAT PENYAKIT LALU
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masalalu
 Ya
 Tidak
2. Pengobatan sebelumnya
 Berhasil
 Kurang berhasil
 Tidak berhasil
3. Pernah mengalami penyakitfisik (termasuk gangguan tumbuh kembang)
 Ya
 Tidak

1
 RIWAYAT TRAUMA
No T r a u m a U s i a P e l a k u Korban S a k s i
1 A n i a y a fi s i k -
2 A n i a y a s e k s u a l -
3 P e n o l a k a n -
4 Kekerasandalamkeluarga -
5 Tindakankriminal -
Jelaskan :
 Klien mengatakan mengalami sakit was-was sejak remaja (kurang lebih tahun
1989) sebelum menikah.
 Klien mengatakan klien pernah MRS di RSJ Lawang sebayak 4 kali yaitu tahun
1989,1993, 2000 dan tahun 2008 dikarenakan klien mengamuk, marah-marah
tanpa sebab dan tidak mau minum obat.
 Pengobatan sebelumnya kurang berhasil karena klien tidak teratur minum obat
dan kadang masih bicara ngelantur
 Klien mengatakan pernah menderita sakit prostat, kurang lebih 4 tahun yang lalu
( 2014)
 Klien mengatakan tidak pernah melakukan dan mengalami aniaya fisik, seksual,
penolakan, kekerasan dalam keluarga dan tindakan kriminal
Masalah Keperawatan :
- Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan
- Koping individu inefektif

4. Pengalaman masa lalu yang tidak mnyenangkan (bio, psiko, sosio, cultural dan
spiritual):
 Istri klien mengatakan menurut kakak klien saat kelas IV SD pernah bermain
senapan angin dan salah tembak ke anak tentara sehingga klien merasa
ketakutan.
 Saat SMP kelas 1 klien pernah tidak naik kelas
 Anak pertama meninggal dunia saat umur 2 bl
Masalah keperawatan :

2
Resiko sindrom pasca truma

5. Anggota keluarga yang gangguan jiwa ?


 Ada
 Tidak
Kalau ada :
Hubungan keluarga : saudara kandung no 6
Gejala : was-was, bicara ngelantur
Riwayat pengobatan :berobat di Klinik Jiwa RSSA sejak 3 tahun yang lalu
Masalah keperawatan: Koping keluarga inefektif

d. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum : cukup
b. Tanda vital :
TD : 120/80mm/Hg
N : 84 x/m
S : 36ºC
RR : 20 x/m
c. Ukur : BB 68 kg TB 165 cm
 Turun
 Naik
d. Keluhanfisik :
 Tidak
 Ya
Jelaskan :
Masalah keperawatan : tidak ada

e.PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
1. Genogram :

3
48

Keterangan:
: laki-laki : klien

: perempuan : tinggal satu rumah

: meninggal : keluarga dg gangguan jiwa


Jelaskan : kedua orang tua klien sudah meninggal, klien anak bungsu dari 9
bersaudara, saudara kandung klien nomer 6 juga menderita penyakit jiwa dan berobat
di Klinik Jiwa RSSA Malang. klien sudah menikah dan tinggal dirumah sendiri, klien
memiliki 3 orang anak, anak pertama klien meninggal saat umur 2 bulan
Masalah keperawatan : trauma masa lalu
2. Konsep diri
a. Citra tubuh : klien mengatakan bagian tubuh yang disukainya adalah tangan karena
untuk bekerja dan tidak ada bagian tubuh yang tidak disukainya.
b. Identitas : klien mengatakan merasa puas atau senang dengan nama dan jenis
kelaminnya
c. Peran : Klien mengatakan tidak bisa menjadi kepala keluarga yang utuh karena
merasa sakit sehingga klien dibantu istrinya dalam mencari nafkah.
d. Ideal diri : Klien mengatakan ingin sembuh dari penyakitnya
e. Hargadiri : klien mengatakan tidak merasa minder

4
Masalahkeperawatan : -
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti/ terdekat : orang yang terdekat dengan klien adalah saudara
klien nomer 4
b. Peranserta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat : klien kadang ikut tahlil di
kampungnya
c. Hambatandalamberhubungandenganorang lain : tidak ada hambatan dalam
berhubungan dengan orang lain
Masalahkeperawatan : -
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan: klien beragama Islam, tidak ada konflik nilai/keyakinan/budaya
b. Kegiatan ibadah: Klien rajin sholat lima waktu dan kadang ikut tahlil
Masalah keperawatan : -
f. STATUS MENTAL
1. Penampilan
 Tidakrapi
 Penggunaanpakaiantidaksesuai
 Cara berpakaiantidaksepertibiasanya
Jelaskan : klien berpenampilan rapi dan bersih
Masalah keperawatan : -
2. Pembicaraan
 Cepat
 Keras
 Gagap
 Apatis
 Lambat
 Membisu
 Tidakmampumemulaipembicaraan
 Lain-lain
5
Jelaskan : saat ditanya siapa nama bapak, klien diam setelah beberapa saat klien
menjawab “MT”
Masalahkeperawatan : pembicaraan klien lambat
3. Aktifitas motorik/ Psikomotor
Tingkat aktifitas
 Lesu
 Gelisah
 Tegang
 Agitasi
Jenis
 TIK
 Tremor
 Grimace
 Kompulsi
Jelaskan : klien tampak tenang, tidak ada TIK, tremor, Grimace atai kompulsi
Masalah keperawatan : aktifitas motorik normal
4. Alam perasaan Gelisah
 Sedih
 Ketakutan
 Putus asa
 Khawatir
 Gembira berlebihan
Jelaskan : klien tampak tenang
Masalah keperawatan : tidak ada masalah dalam alamperasaan

5. Afek dan emosi


 Adekuat
 Tumpul

6
 Merasaksepian
 Apatis
 Marah
 Dangkal/ datar
 Inadekuat
 Labil
 Anhedonia
 Eforia
 Ambivalensi
 Depresi/ sedih
 Cemas (ringan, sedang, beratdan panic)
Jelaskan : afek datar
Masalah keperawatan : -

6. Interaksi selama wawancara


 Bermusuhan
 Tidakkooperatif
 Mudahtersinggung
 Kontakmatakurang
 Defensive
 Curiga
Jelaskan : klien kooperatif saat diwawancara, kontak mata +
Masalahkeperawatan : tidak ada masalah dalam berinteraksi

7. Persepsi-Sensorik
Halusinasi
A. Pendengaran

7
B. Penglihatan
C. Perabaan
D. Pengecapan
E. Penciuman
Jelaskan :
- Klien mengalami halusinasi pendengaran terbukti dengan klien terlihat bicara
sendiri sambil menghisap rokok
- Klien mengatakan kadang masih mendengar suara-suara bisikan positif dan
negative, menyuruhnya sholat dan kadang melarangnya sholat, suara itu muncul
pada saat klien sholat dan melamun, frekuensi 5 -8x/hr, dan apabila ada suara
klien merasa bingung, takut dan keyakinan seperti digoyang-goyang.
- Keluarga mengatakan kadang klien tampak bingung dan bicara sendiri pada saat
sholat
Masalah keperawatan : Gangguan persepsi sensori: halusinasi pendengaran

8. Prosespikir
a. Aruspikir
 Koheren
 Inkoheren
 Sirkumtansial
 Neologisme
 Tangensial
 Logorea
 Kehilanganasosiasi
 Bicaralambat
 Flight of idea
 Bicaracepat
 Irrelevansi

8
 Main kata-kata
 Blocking
 Penggulanganpembicaraan/ perseverasi
 Afasia
 Asosiasibunyilain-lain
Jelaskan : saat perawat menanyakan tadi ke rumah sakit naik apa? Klien diam
memandang perawat, setelah beberapa lama klien menjawab “becak”
Masalahkeperawatan : gangguan proses piker yaitu bloking dan bicara lambat

b. Bentukpikir
 Realistic
 Non realistic
 Dereistik
 Otisti
Jelaskan : saat perawat menanyakan sekarang klien di mana? Klien menjawab rumah
sakit.
Masalah keperawatan: bentuk pikir realistic

c. Isi pikir
 Obsesif
 Ekstasi
 Fantasi
 Alienasi
 Pikiranbunuhdiri
 Preokupasi
 Pikiranisolasi social
 Ide yang terkait
 Pikiranrendahdiri

9
 Pesimisme
 Pikiranmagispikirancuriga
 Fobia, sebutkan
 Waham :
 Agama
 Somatic/ hipokondria
 Kebesaran
 Kejar/ curiga
 Nihilistic
 Dosa
 Sisippikir
 Siarpikir
 kontrolpikir
 Lain-lain
Jelaskan : klien mengatakan sebagai seorang suami dan sudah memiliki 3 orang anak,
satu meninggal saat bayi.
Masalahkeperawatan : klien tidak mengalami gangguan isi pikir

9. Tingkat Kesadaran
 Menurun :
 Compos mentis
 Spoor
 Apatis/ sedasi
 Subkoma
 Somnolensia
 Koma
 Meninggi
Jelaskan : klien memiliki kesadaran penuh

10
Masalahkeperawatan : tidak ada masalah keperawatan

10. Disorientasi
 Waktu
 Tempat
 Orang
Jelaskan : perawat bertanya bapak sekarang di mana, klien menjawab “rumah sakit”
Sekarang jam berapa? Klien menjawab jam 11, perawat bertanya ke RS ditemani siapa/
klien menjawab “istri”.
klien tidak mengalami disorientasi waktu, tempat dan orang
Masalahkeperawatan : -

11. Memori
 Gangguan daya ingat jangka panjang (>1 bulan)
 Gangguan daya ingat jangka pendek (1hari-1bulan)
 Gangguan daya ingat saat ini (<24 jam)
 Amnesia
 Paramnesia :
 Konfabulasi
 Dejavu
 Jamaisvu
 Fause reconnaissance
 Hiperamnesia
Jelaskan : perawat bertanya tadi pagi sarapan lauknya apa? Klien menjawab “telor”,
perawat bertanya anaknya yang nomer dua namanya siapa? Klien menjawab
“Lintang”.
Masalahkeperawatan : tidak ada gangguan memori
12. Tingkat konsentrasidan berhitung

11
 Mudahberalih
 Tidakmampuberkonsentrasi
 Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan : perawat bertanya 5 ditambah 2 berapa? Klien tampak bingung, diam tidak
menjawab. Perawat bertanya 5 ditambah 5 berapa? Klien menjawab tidak tau.
Masalahkeperawatan : klien tidak mampu berhitung sederhana
13. Kemampuan penilaian
 Gangguan ringan
 Gangguan bermakna
Jelaskan : klien ke rumah sakit karena ingin minta obat biar sembuh
Masalah keperawatan : klien tidak mengalami gangguan dalam kemampuan penilaian

14. Daya tilik diri


 Mengingkari penyakit yang diderita
 Menyalahkan hal-hal diuar dirinya
Jelaskan : klien menyadari tentang penyakitnya dan menerima sebagai ujian dari
Tuhan
Masalahkeperawatan : klien tidak mengalami gangguan daya tilik diri

g. MEKANISME KOPING
A d a p ti f M a l a d a p ti f
 Bicaradenganorang  M i n u m a l k o h
lain o l
 Mampumenyelesaikanmasalah  Reaksilambat/ berlebihan
 Teknikrelaksasi  Bekerjaberlebihan
 Aktifitaskonstruktif  Menghindar
 Olah raga  Mencideraidiri
 Lain-lain  Lain-lain
Dalam menyelesaikan masalah klien menggunakan metode yang adaptif yaitu dengan
bicara dengan orang lain (istrinya)
Masalahkeperawatan : tidak ada masalah dalam mekanisme koping
h.MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
 Masalah dengan dukungan kelompok, spesifiknya kelompok dalam lingkungan rumah
merespon dan memperhatikan kondisi klien

 Masalah berhubungan dengan dukungan lingkungan, spesifiknya klien kadang bergaul


dengan tetangga

12
 Masalah dengan pendidikan, spesifiknya klien lulusan SMA

 Masalah dengan pekerjaan, spesifiknya klien kadang membantu istrinya berjualan


sandal di pasar

 Masalah dengan perumahan, spesifiknya klien tinggal dirumah milik sendiri

 Masalah dengan ekonomi, spesifiknya secara ekonomi klien termasuk golongan


menegah

 Masalah denganpelayanan kesehatan, spesifiknya klien berobat ke dokter bila sakit

 Masalah lainnya, spesifiknya –

Masalahkeperawatan : -

i. ASPEK MEDIS
Diagnose meedic : skizofrenia hebefrenik
Terapimedik :
- Haloperidol 5 mg 1- 1- 1
- Trihexyphenidil 2 mhh 1-1-1
- Chlorpromazine 100 mg 0-0-1
- Amitripiline 25 mg 0-0-.1

ANALISA DATA

No. Data Etiologi Masalah

1. DS: Gangguan persepsi


- Klien mengatakan kadang sensori: halusinasi
masih mendengar suara-suara pendengaran
bisikan positif dan negatif, Resiko mencederai diri sendiri,
suara itu muncul pada saat orang lain dan lingkungan
klien sholat dan melamun,
frekuensi 5-8x/hr, aP nk lien
merasa bingung, takut dan
keyakinan seperti digoyang-
goyang bila mendengar suara- Tidak mampu mengontrol

13
suara tersebut perilaku
- Keluarga mengatakan kadang
klien tampak bingung dan
bicara sendiri saat sholat
- Keluarga mengatakan klien
suka melamun dan bisa Gangguan persepsi sensory:
menghabiskan rokok 2 pak/hari halusinasi pendengaran

DO:
- Klien tampak berbicar sendiri
sambil menghisap rokok
- Klien mendapat terapi
haloperidol 5 mg 1-1-1
2. DS: Tidak efektifnya koping individu Resiko mencederai
- Klien mengatakan pernah MRS diri sendiri, orang
di RSJ Lawang sebanyak 4 kali lain dan lingkungan
karena mengamuk, marah-
marah dan tidak mau minum
obat
- Keluarga mengatakan klien Trauma masalah psikososial,
pernah MRS di RSJ lawang kesedihan memanjang, putus
sebanyak 4 kali yaitu tahun minum obat
1989,1993,2000 dan tahun
2008 karena klien mengamuk,
marah-marah tanpa sebab dan
tidak mau minum obat
DO:
- Klien tampak tenang
- Klien tampak kooperatif saat di
wawancara
3. DS: Trauma psikologis
- Saat kelas IV SD pernah
bermain senapan angin dan
salah tembak ke anak
tentara sehingga klien
merasa ketakutan.
- Saat SMP kelas 1 klien
pernah tidak naik kelas
- Anak pertama meninggal
dunia saat umur 2 bl
DO:
Klien sulit berkonsentrasi

4. Ds: Ketidakefektifan
- Klien mengatakan pernah MRS koping individu

14
di RSJ Lawang sebanyak 4 kali
karena mengamuk, marah-
marah dan tidak mau minum
obat
- Klien mengatakan kadang
masih mendengar suara bisikan
nPegative dan positif
- Keluarga mengatakan saudara
kandung no 3 mengalami
gangguan jiwa dengan was-
was, bicara ngelantur dan
berobat di Klinik jiwa RSSA
sejak 3 tahun yang lalu

DO:
- Klien tampak tenang
- Klien tampak berbicara sendiri

k. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Gangguan persepsi sensori: halusinasi pendengaran
2. Resiko mencenderai diri sendiri, orang lain dan lingkungan
3. Trauma psikologis
4. Ketidakefektifan koping individu

l. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Gangguan persepsi sensori: halusinasi dengar
2. Resiko perilaku kekerasan

15
m. INTERVENSI KEPERAWATAN
A. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Diagnosa Tujuan Perencanaan


keperawatan
Kriteria Evaluasi Intervensi
Gangguan persepsi TUM: 1. Setelah 4 x interaksi klien 1. Bina hubungan saling
sensori: halusinasi Klien dapat menunjukkan tanda – tanda percaya dengan menggunakan prinsip
pendengaran mengontrol/mengendalikan percaya kepada perawat : komunikasi terapeutik :
halusinasinya  Ekspresi wajah bersahabat.  Sapa klien dengan ramah baik verbal
 Menunjukkan rasa senang. maupun non verbal
Tuk 1:  Ada kontak mata.  Perkenalkan nama, nama panggilan
Klien dapat membina hubungan  Mau berjabat tangan. dan tujuan perawat berkenalan
saling percaya  Mau menyebutkan nama.  Tanyakan nama lengkap dan nama
 Mau menjawab salam. panggilan yang disukai klien
 Mau duduk berdampingan  Buat kontrak yang jelas
dengan perawat.  Tunjukkan sikap jujur dan menepati
 Bersedia mengungkapkan janji setiap kali interaksi
masalah yang dihadapi.  Tunjukan sikap empati dan
menerima apa adanya
 Beri perhatian kepada klien dan
perhatikan kebutuhan dasar klien
 Tanyakan perasaan klien dan
masalah yang dihadapi klien
 Dengarkan dengan penuh perhatian
ekspresi perasaan klien
TUK 2 : 2. Setelah 4 x interaksi klien 2. Adakan kontak sering dan singkat secara
Klien dapat mengenal menyebutkan : bertahap
halusinasinya 1. Isi Observasi tingkah laku klien terkait dengan

16
2. Waktu halusinasinya (* dengar /lihat /penghidu
3. Frekunsi /raba /kecap), jika menemukan klien yang
4. Situasi dan kondisi yang sedang halusinasi:
menimbulkan halusinasi  Tanyakan apakah klien mengalami
sesuatu ( halusinasi dengar/ lihat/
penghidu /raba/ kecap )
 Jika klien menjawab ya, tanyakan apa
yang sedang dialaminya
 Katakan bahwa perawat percaya klien
mengalami hal tersebut, namun
perawat sendiri tidak mengalaminya
( dengan nada bersahabat tanpa
menuduh atau menghakimi)
 Katakan bahwa ada klien lain yang
mengalami hal yang sama.
 Katakan bahwa perawat akan
membantu klien
Jika klien tidak sedang berhalusinasi
klarifikasi tentang adanya pengalaman
halusinasi, diskusikan dengan klien :

Isi, waktu dan frekuensi terjadinya


halusinasi ( pagi, siang, sore, malam
atau sering dan kadang – kadang )
 Situasi dan kondisi yang menimbulkan
atau tidak menimbulkan halusinasi
 Setelah 4 x interaksi klien Diskusikan dengan klien apa yang dirasakan
menyatakan perasaan dan jika terjadi halusinasi dan beri kesempatan
responnya saat mengalami untuk mengungkapkan perasaannya.
halusinasi : Diskusikan dengan klien apa yang dilakukan

17
 Marah untuk mengatasi perasaan tersebut.
 Takut Diskusikan tentang dampak yang akan
 Sedih dialaminya bila klien menikmati
 Senang halusinasinya.
 Cemas
 Jengkel
TUK 3 : 3.1. Setelah 4 x interaksi klien 3.1Identifikasi bersama klien cara atau
Klien dapat mengontrol menyebutkan tindakan yang tindakan yang dilakukan jika terjadi
halusinasinya biasanya dilakukan untuk halusinasi (tidur, marah, menyibukan diri
mengendalikan halusinasinya dll)
3.2. Setelah 4 x interaksi klien 3.2 Diskusikan cara yang digunakan klien,
menyebutkan cara baru  Jika cara yang digunakan adaptif
mengontrol halusinasi beri pujian.
3.3. Setelah 4 x interaksi klien  Jika cara yang digunakan
dapat memilih dan maladaptif diskusikan kerugian
memperagakan cara mengatasi cara tersebut
halusinasi 3.4 Diskusikan cara baru untuk memutus/
(dengar/lihat/penghidu/raba/kec mengontrol timbulnya halusinasi :
ap )  Katakan pada diri sendiri bahwa ini
tidak nyata ( “saya tidak mau
3.4. Setelah 4x interaksi klien dengar/ lihat/ penghidu/ raba
melaksanakan cara yang telah /kecap pada saat halusinasi terjadi)
dipilih untuk mengendalikan  Menemui orang lain
halusinasinya (perawat/teman/anggota keluarga)
3.5. Setelah 4X pertemuan klien untuk menceritakan tentang
mengikuti terapi aktivitas halusinasinya.
kelompok  Membuat dan melaksanakan jadwal
kegiatan sehari hari yang telah di
susun.
 Meminta keluarga/teman/ perawat

18
menyapa jika sedang berhalusinasi.
3.4 Bantu klien memilih cara yang sudah
dianjurkan dan latih untuk
mencobanya.

3.5 Beri kesempatan untuk melakukan cara


yang dipilih dan dilatih.
3.6. Pantau pelaksanaan yang telah dipilih
dan dilatih , jika berhasil beri pujian
Anjurkan klien mengikuti terapi aktivitas
kelompok, orientasi realita, stimulasi
persepsi
TUK 4 : 1. Setelah 1 X pertemuan keluarga, 4.1 Buat kontrak dengan keluarga untuk
Klien dapat dukungan dari keluarga menyatakan setuju pertemuan ( waktu, tempat dan topik )
keluarga dalam mengontrol untuk mengikuti pertemuan 4.2 Diskusikan dengan keluarga ( pada saat
halusinasinya dengan perawat pertemuan keluarga/ kunjungan rumah)
2. Setelah 4 x interaksi keluarga  Pengertian halusinasi
menyebutkan pengertian, tanda  Tanda dan gejala halusinasi
dan gejala, proses terjadinya  Proses terjadinya halusinasi
halusinasi dan tindakan untuk  Cara yang dapat dilakukan klien dan
mengendali kan halusinasi keluarga untuk memutus halusinasi
 Obat- obatan halusinasi
 Cara merawat anggota keluarga
yang halusinasi di rumah ( beri
kegiatan, jangan biarkan sendiri,
makan bersama, bepergian
bersama, memantau obat – obatan
dan cara pemberiannya untuk
mengatasi halusinasi )
 Beri informasi waktu kontrol ke

19
rumah sakit dan bagaimana cara
mencari bantuan jika halusinasi tidak
tidak dapat diatasi di rumah
TUK 5 : 5.1. Setelah 4 x interaksi klien 5.1 Diskusikan dengan klien tentang
Klien dapat memanfaatkan obat menyebutkan; manfaat dan kerugian tidak minum
dengan baik  Manfaat minum obat obat, nama , warna, dosis, cara , efek
 Kerugian tidak minum obat terapi dan efek samping penggunan
 Nama,warna,dosis, efek obat
terapi dan efek samping 5.2 Pantau klien saat penggunaan obat
obat 5.3 Beri pujian jika klien menggunakan obat
5.2. Setelah 4 x interaksi klien dengan benar
mendemontrasikan penggunaan 5.4 Diskusikan akibat berhenti minum obat
obat dgn benar tanpa konsultasi dengan dokter
5.3. Setelah 4 x interaksi klien 5.5 Anjurkan klien untuk konsultasi kepada
menyebutkan akibat berhenti dokter/perawat jika terjadi hal – hal
minum obat tanpa konsultasi yang tidak di inginkan .
dokter

20
B. IMPLEMENTASI
DX Hari, tanggal, jam Implementasi
Gangguan Selasa, 17/4/2018 1. Membina hubungan saling percaya dengan
persepsi Jam 12.00 WIB klien
sensori: 2. Mengidentifikasi jensi halusinasi klien
halusinasi 3. Mengidentifikasi isi halusinasi klien
pendengara 4. Mengidentifikasi waktu halusinasi klien
n 5. Menidentifikasi frekuensi halusinasi klien
6. Mengidentifikasi situasi
yangbmenimbulkan halusinasi
7. Mengidentifikasi respon klien terhadap
halusinasi
8. Melatih kline mengendalikan halusinasi
dengan menghardik halusinasi
9. Menganjurkan kline memasukkan cara
mengardik halusinasi dalam jadwal
kegiatan harian
1. Membina hubungan saling percaya dengan
keluarga
2. Mengidentifikasi masalah yang dirasakan
keluarga dalam merawat klien
3. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala
halusinasi, dan jenis halusinasi yang
dialami klien
4. Menjelaskan cara merawat klien dengan
halusinasi
Kamis, 19/4/2018 1. Mengevaluasi jadwal kegiatan yang lalu
Jam 12.00WIB (SP1)
2. Melatih klien mengendalikan halusinasi
dengan bercakap-cakap sdengan orang
lain/klg
3. Mengjurkan klien memasukkan cara
bercakap-cakap dengan orang lain/klg
dalam jadwal kegiatan harian
1. Mengevaluasi kemampuan keluarga (SP1)
2. Melatih keluarga mempraktekkan cara
merawat klien dengan halusinasi
3. Melatih keluarga melakukan cara merawat
langsung klien halusinasi
Sabtu, 21/4/2018 1. Mengevaluasi jadwal kegiatan klien yang
Jam15.00 WIB lalu (SP1 dan SP 2)
2. Melatih klien mengendalikan halusinasi
dengan cara melakuan kegiatan yang
positif
3. Menganjurkan klien memasukkan cara
kegiatan yang positif dalam jadwal

21
kegiatab harian
1. Mengevaluasi kemampuan keluarga (SP 2)
2. Membantu keluarga membuat jadwal
aktivitas di rumah termasuk jadwal minum
obat
Senin, 23/4/2018 1. Mengevaluasi jadwal kegiatan klien yang
Jam 15.00 WIB lalu (SP1, SP2 dan SP 3)
2. Memberikan pendidikan kesehatan pada
klien tentang penggunaan obat secara
teratur
3. Menganjurkan klien memasukkan cara
penggunaan obat secara teratur dalam
jadwal kegitan harian

22
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK)
PERTEMUAN KE 1
(selasa, 17/4/2018)

A. PROSES KEPERAWATAN

 Kondisi Klien :

Penampilan rapi, kooperatif, tenang, kontak mata (+)

 Diagnose keperawatan

Gangguan persepsi sensori: halusinasi pendengaran

 SP

- Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat


- Klien dapat mengenal halusinasi yang dialaminya
- Klien dapat mengontrol/mengendalikan halusinasinya
 Tindakan keperawatan (sesuai SP)

- Membina hubungan saling percaya dengan klien


- Mengidentifikasi jenis halusinasi
- Mengidentifikasi isi halusinasinya
- Mengedintifikasi waktu halusinasi
- Mengedintifikasi frekuensi halusinasi
- Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi
- Mengidentifikasi respon klien terhadap halusinasi
- Mengajarkan respon klien terhadap halusinasi
- Mengajurkan klien memasukkan cara menghardik halusinasin dalam
jadwal

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

1. FASE ORIENTASI

a. Salam terapeutik

“ selamat siang pak. Saya perawat yang akan merawat bapak, nama saya
Denok, nama Bapak siapa? Senang dipanggil apa?”

23
b. Evaluasi/ validasi

“ Bagaiaman perasaan bapak hari ini? Apa keluhan Bapak saat ini?”

c. Kontrak (topic, waktu, tempat)


“ baiklah, bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang suara yang selama ini
bapak dengar tetapi tak tampak wujudnya? Dimana kita duduk?diruang sebelah?
Berapa lama? Bagaimana kalau 30 menit”

2. FASE KERJA

“ Apakah Bapak mendengar mendengar suara tanpa ada ujudnya? Apa yang
dikatakan suara itu?”
“ Apakah terus menerus terdengar atau sewaktu-waktu? Kapan yang paling sering
Bapak dengar suara? Berapa kali sehari Bapak alami? Pada keadaan apa suara itu
terdengar? Apakah pada waktu sendiri?”
“ Apa yang Bapak rasakan pada saat mendengar suara itu?”
“ Apa yang bapak lakukan saat mendengar suara itu? Apakah dengan cara itu suara-
suara itu hilang? Bagaimana kalau belajar cara-cara untuk mencegah suara-suara
itu muncul?”
“ Bapak, ada empat cara mencegah suara-suara itu muncul. Pertama dengan
menhardik suara tersebut. Kedua dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.
Ketiga dengan melakukan kegiatan terjadwal. Dan keempat dengan cara
menggunakan obat secara teratur”
“ Bagaiman kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan cara menghardik”
“ Caranya sebagai berikut: saat suara –suara itu muncul, langsung Bapak
bilang……””pergi saya tidak mau dengar……saya tidak mau dengar, kamu suara
palsu””. Begitu diulang-ulang sampai suara itu tidak terdengar lagi. Coba
diperagakan! Nah begitu…….bagus! ya bagus, Bapak sudah bisa”

3. FASE TERMINASI

a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan

- Evaluasi subyektif:

24
“ Bagaimana perasaan Bapak setelah peragaan tadi?”

- Evaluasi obyektif

Klien kooperatif dan dapat memperagakan cara mengontrol halusinasi


dengan tehnik menghardik

b. Rencana tindak lanjut

“ Kalau suara-suara itu muncul lagi, silahkan Bapak coba cara tersebut”

c. Kontrak yang akan datang (topic, waktu dan tempat)


“Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya. Mau jam berapa saja latihannya?.
Bagaimana kalau kita bertemu lagi untuk belajar dan latihan mengendalikan
suara-suara dengan cara yang kedua? Jam berapa Bapak?jam 12.00? Bagaimana
kalau 2 hari lagi? Berapa lama kita akan berlatih? Dimana tempatnya”
“ Baiklah, sampai jumpa, Selamat siang”

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK)


PERTEMUAN KE 2
(Kamis,19/4/2018)

A. PROSES KEPERAWATAN
 Kondisi Klien
Penampialan rapi, kooperatif, kontak mata (+)
 Diagnosa keperawatan
Ganguan persepsi sensori: halusinasi pendengaran
 SP
Klien dapat mengontrol/mengendalikan halusinasinya
 Tindakan Keparawatan
- Mengevaluasi jadwal kegiatan klien
- Melatih klien mngendalikan halusinasi dengan bercakap-cakap dengan orang
lain.
- Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

25
B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

a. Fase Orientasi
1. Salam terapeutik
“ Selamat siang pak”
2. Evaluasi/Validasi
“ Bagaimana perasaan Bapak hari ini? Apakah suara-suara itu masih
muncul? Apakah sudah dipakai car yang telah kita latih? Berkurangkah
suara-suara tersebut? Bagus!”
3. Kontrak (topic, waktu dan tempat)
“ Baiklah, sesuai janji kita dua hari yang lalu, saya akan latih cara kedua
mengontrol halusinasi yaitu dengan bercakap-cakap dengan orang lain.
Kita akan latihan selama 30 menit. Mau dimana? Disini saja?”
b. Fase kerja
“ Cara kedua untuk mengontrol/ mencegah halusinasi yang lain adalah
dengan bercakap-cakap dengan orang lain. Jadi kalau bapak mulai
mendengar suara-suara, langsung saja cari teman/ keluarga untuk diajak
ngobrol.Minta teman/keluarag untuk mengobrol dengan Bapak. Contohnya
begini……….tolong, saya mulai mendengar suara-suara, ayo ngobrol dengan
saya! Atau kalau ada orang dirumah misalnya anak Bapak, nak ayo ngobrol
dengan bapak, Bapak sedang mendengar suara. Begitu pak. Coba bapak
lalukan seperti yang saya lalukan tadi. Ya bagus! Coba sekali lagi! Bagus!
Nah, latih terus ya Bapak”
c. Fase Terminasi

1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan

a. Evaluasi subyektif:

“ Bagaimana perasaan Bapak setelah latihan ini? Jadi sudah ada


berapa cara yang sudah Bapak pelajari untuk mencegah suara-suara
itu?”
b. Evaluasi Obyektif

26
Klien kooperatif dan dapat memperagakan cara mengontrol halusinasi
dengan bercakap-cakap
2. Rencana tindak lanjut
“ bagus, cobalah kedua cara ini kalau bapak memgalami halusinasi lagi.
Bagaimana kalau kita masukkan jadwal kegiatan harian Bapak?”
3. Kontrak yang akan datang (topic, waktu dan tempat)
“ dua hari lagi bagaimana kalau saya kerumah Bapak, kita akan berlatih
cara ketiga untuk mengontrol halusinasi bapak, yaitu melakuakn aktivitas
terjadwal? Mau jam berapa? Bagaimana kalau pukul 15.00? Sampai
ketemu besok lusa pak. Selamat siang”

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK)


PERTEMUAN KE 3
(Sabtu, 21/4/2018)

A. PROSES KEPERAWATAN
 Kondisi Klien
Penampialan rapi, kooperatif, kontak mata (+)
 Diagnosa keperawatan
Ganguan persepsi sensori: halusinasi pendengaran
 SP
Klien dapat mengontrol/mengendalikan halusinasinya
 Tindakan Keparawatan
- Mengevaluasi jadwal kegiatan klien
- Melatih klien mngendalikan halusinasi dengan melakukan kegiatan (kegiatan
yang biasa dilakukan klien dirumah)
- Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

a. Fase Orientasi
1. Salam terapeutik
“ Selamat sore Pak”

27
2. Evaluasi/Validasi
“ Bagaimana perasaan Bapak hari? Apakah suara-suaranya masih muncul?
Apakah sudah dipakai cra yang telah kita latih? Bagaimana hasilnya?
Bagus!”
3. Kontrak (topic, waktu dan tempat)
“ Sesuai dengan janji kita kemarin lusa, sya akan melatih cara ketiga untuk
mengontrol halusinasi yaiutu dengan melakukan kegiatan aktivitas
terjadwal. Mau dimana kita bicara? Baik diruang tamu. Berapa lama kita
bicara? Bagaimana kalau 30 menit? Baiklah”
b. Kerja
“ Apa saja yang biasa Bapak lalukan? Tadi pagi apa kegiatannya? Terus jam
berikutnya ( kegiatan pagi hari sampai malam). Wah banyak sekali
kegiatannya. Mari kita latih dua kegiatan hari ini (latih kegiatan tersebut)
Bagus sekali Bapak bisa melakukannya. Kegiatan ini dapat Bapak lakukan
untuk mencegah suara tersebut muncul. Kegiatan yang lain akan kita latih
lagi agar dari pagi sampai malam Bapak ada kegiatan”
c. Fase terminasi
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
a. Subyektif
“ bagaimana perasaan Bapak setelah kita bercakap-cakap? Cara yang
ketiga untuk mencegah suara-suara? Bagus sekali!”
b. Obyektif
Klien kooperatif dan dapat memperagakan cara mengontrol halusinasi
dengan cara membuat kegiatan terjadwal
2. Rencana Tindakan Lanjut
“ Coba sebutkan tiga cara yang telah kita latih untuk mencegah suara-suara.
Bagus sekali. Mari kita masukkan dalam jadwal kegiatan harian Bapak. COba
lakukan sesuai jadwal ya!”
3. Kontrak yang akan datang (topic, waktu dan tempat)
“ Bagaiamana kalau besok lusa kita bertemu lagi, kita membahas cara
minum obat yang baik serta guna obat. Mau jam berapa? Bagaimana kalau
pukul 15.00? di ruang tamu ya? Sampai jumpa, Selamat sore”

28
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK)
PERTEMUAN KE 4
(Senin,23/4/2018)

A. PROSES KEPERAWATAN
 Kondisi Klien
Penampialan rapi, kooperatif, tenang,kontak mata (+)
 Diagnosa keperawatan
Ganguan persepsi sensori: halusinasi pendengaran
 SP
Klien dapat mengontrol/mengendalikan halusinasinya
 Tindakan Keparawatan
- Mengevaluasi jadwal kegiatan klien
- Memberikan pendidiksn kesehatan tentang penggunaaan obat secara teratur
- Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

a. Fase Orientasi
1. Salam terapeutik
“ selamat sore pak”
2. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan Bapak hari ini? Apakah suara-suaranya masih muncul?
“Apakah sudah dipakai tiga cara yang telah kita latih? Apakah jadwal
kegiatannya sudah dilaksakan? Apakah siang tadi sudah minum obat?”
3. Kontrak (topic, waktu, dan tempat)
“Baik, hari ini kita akan mendiskusikan tentang obat-obatan yang bapak minum.
Kita akan diskusi selama 30 menit. Disini saja ya Pak?”
b. Fase kerja
“Bapak…adakah bedanya setelah minum obat secara teratur? Apakah suara-suara
berkurang atau hilang? Minum obat sangat penting supaya suara-suara yang Bapak
dengar dan mengganggu selama ini tidak muncul lagi. Berapa macam obat yang

29
bapak minum? Ini yang orange (CPZ) 1 kali sehari diminum pukul 19.00, gunanya
biar pikiran bisa tenang. Ini yang putih (THP) 3 kali sehari waktu minumnya pukul
07.00, pukul 13.00, dan pukul 19.00, gunanya untuk relaks dan tidak kaku,
sedangkan yang merah jambu (HP) tiga kali sehari waktunya sama gunanya untuk
menghilangkan suara-suara. Dan yang warna merah tua (Amitriptiline) untuk
mengurangi perasaan sedih dan diminum seperti obat orange. Kalau suara-suara
sudah hilang obatnya tidak boleh diberhentikan, Nantu konsultasi dengan dokter,
sebab kalau putus obat, Bapak akan kambuh dan sulit mengembalikan ke keadaan
semula. Kalau obta habis Bapak bisa minta kedokter (control lagi) untuk
mendapatkan obat lagi. Bapak juga harus teliti saat menggunakan obat-obatan ini.
Pastikan obatnya benar, artinya Bapak harus memastikan bahwa obat yang benar-
benar punya Bapak, Baca nama di kemasannya. Pastikan obat diminum pada
waktunya, dengan cara yang benar, yaitu diminum setelah makan dan tepat waktu.
Bapak juga harus perhatikan berapa jumlah obat sekali minum, dan harus cukuo
minum air ptih minimal 10 gelas perhari”
c. Terminasi
1. Evaluasi respon klien erhadap tindakan keperawatan
a. Subyektif
“ Bagaimana perasaan Bapak setelah kita bercakap-cakap tentang obat?”
b. Obyektif
Klien kooperatif dan dapat memperagakan cara mengontrol halusinasi
dengan minum obat secara teratur
2. Tindak Lanjut
“ Sudah berapa cara yang kita latih untuk mencegah suara-suara? Coba
sebutkan! Bagus! (jika jawaban benar) mari kita msukkan jadwal minum obatnya
pada jadwal kegitan bapak, jangan lupa pada waktunya obat habis, segera
control ke poliklinik Jiwa RSUD”
3. Kontrak yang akan datang (topic, waktu dan tempat)
“Besok kita ketemu lagi untuk melihat manfaat dari empat cara mencegah suara
yang telah kita bicarakan.Mau pukul berapa? Bagaimana kalau pukul 15.00?
sampai jumpa. Selamat sore”

30
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK) PADA KELUARGA
PERTEMUAN KE 1 ( Selasa, 17/4/2018)

A. PROSES KEPERAWATAN
 Diagnosa Keperawatan
Gangguan persepsi sensori: halusinasi dengar
 Tujuan Khusus
Klien mendapat dukungan keluarga dalam mengontrol halusinasinya
 Tindakan Keperawatan
- Membina hubungan saling percaya denag keluarga
- Mengidentifikasi masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat klien
- Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala halusinasi, dan jenis halusinasi
yang dialami klien serta proses terjadinya
- Menjelaskan cara merawat klien dengan halusinasi

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


a. Salam terpeutik
“Selamat siang bu, saya Denok, perawat yang akan merawat suami ibu, Nama
Ibu siapa? Senang dipanggil siapa?”
b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan ibu hari ini? Apa pendapat ibu tentang suami ibu?”
c. Kontrak (topic, waktu, dan tempat)
“Baiklah, hari kita akan berdiskusi tentang apa yang suami ibu alami dan
bantuan apa yang bisa Ibu berikan? Dimana kita duduk?di ruang sebelah?
Berapa lama? Bagaiman kalau 30 menit?”
d. Fase Kerja
“ Apa yang ibu rasakan yang menjadi maslah dalam merawat Bapak MT? Apa
yang sudah ibu lakukan?”

31
“ Ya, gejala yang dilami bapak dinamakan halusinasi pendengaran, yaitu
mendengar sesuatu yang sebetulnya tidak ada. Tanda-tandanya bicara dan
tertawa sendiri, atau marah-marah tanpa sebab. Jadi kalau suami ibu
mengatakan mendengar suara-suara,sebenarnya suara itu tidak ada”
“ Untuk itu kita diharapkan dapatmembantunya dengan berbagai cara. Ada
beberapa cara untuk membantu suami Ibu agar bisa mengendalikan halusinasi.
Cara-cara tersebut antara lain: pertama, diharapkan suami Ibu,jangan
membantah halusinasinya atau menyokongnya. Katakan saja Ibu percaya bahwa
suami Ibu tersebut memang mendengar suara atau melihat bayangan, tetapi Ibu
sendiri tidak mendengarnya. Apabila ada tanda-tanda halisinasi muncul, putus
halusinasi suami Ibu dengan menepuk punggung suami Ibu. Kemudian suruh
suami Ibu menhardik suara tersebut. Suami Ibu sudah sya ajarkan cara
menghardik halusinasi”
“Kedua, jangan biarkan suami Ibu melamun dan semdieir karena bila melamun
halusinasi akan muncul. Upayakan ada orang yang mau bercakap-cakap
dengannya. Ketiga,buat kegiatan keluarga seperti makan bersama. Sholat
bersama-sama. Tentang kegiatan sya telah melatih suami ibu untuk membuat
jadwal kegiatan sehari-hari. Tolong Ibu pantau pelaksanaannya ya dan beri
pujian apabila dia lakukan!”
“keempat,bantu suami ibu minum obat secara teratur.Jangan menghentikan
obat tanpa konsultasi dengan dokter. Terkait dengan obat ini, saya sudah
melatih suami ibu untuk minum obat secara teratur. Jadi Ibu dapat
mengingatkan kembali. Obatnya ada 4 macamIni yang orange (CPZ) 1 kali sehari
diminum pukul 19.00, gunanya biar pikiran bisa tenang. Ini yang putih (THP) 3
kali sehari waktu minumnya pukul 07.00, pukul 13.00, dan pukul 19.00, gunanya
untuk relaks dan tidak kaku, sedangkan yang merah jambu (HP) tiga kali sehari
waktunya sama gunanya untuk menghilangkan suara-suara. Dan yang warna
merah tua (Amitriptiline) untuk mengurangi perasaan sedih dan diminum seperti
obat orange.
“ sekarang mari kita latihan memutus halusinasi suami ibu sambil menepuk
punggung bapak, katakan Bapak sedang apa? Kamu ingatkan apa yang
diajarkan perawat bila suara-suara itu datang? Ya, usir suara itu, tutup telinga

32
kamu dan katakana pada suara itu “saya tidak mau dengar” Ucapkan berulang-
ulang Pak”
“Sekarang coba Ibu praktekkan cara yang barusan saya ajarkan”
“Bagus Bu”
e. Fase Terminasi
1. Evaluasi respon keluarga terhadap tindakan keperawatan
- Subyektif:
“Bagaimana perasaan Ibu setelah kita berdiskusi dan latihan
memutuskan/mengontrol halusinasi suami Ibu?”
- Obyektif
Keluarga kooperatif dan bisa menjelaskan kembali cara mengontrol
halusinasi klien
2. Tindak lanjut keluarga
“ Sekarang coab ibu sebutkan kembali empat cara merawat suami ibu”
“Bagus sekali Bu”
3. Kontrak yang akan datang (topic, waktu, tempat)
“ bagaimana klalau 2 hari lagi tagl 19/4/2018 kita bertemu lagi untuk
berlatih merawat klien langsung ihadapan klien?”
“Pukul berapa kita bertemu?”
“baik, sampai jumpa, selamat siang”

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK) PADA KELUARGA


PERTEMUAN KE 2( Kamis, 19/4/2018)

A. PROSES KEPERAWATAN
 Diagnosa Keperawatan
Gangguan persepsi sensori: halusinasi dengar
 Tujuan Khusus
Klien mendapat dukungan keluarga dalam mengontrol halusinasinya
 Tindakan Keperawatan

33
- Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat klien dengan halusinasinya
- Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung klien dengan halusinasi
B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
a. Salam terpeutik
“Selamat siang bu”
b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan Ibu sore ini? Apakah Ibu masih ingat bagaimana cara
memutus halusinasi suami Ibu? Bagus!”
c. Kontrak (topic, waktu, dan tempat)
“Sesuai perjanjian kita, selama 30 menit ini kita akan mempraktekkan cara
memutus halusinasi langsung terhadap suami Ibu”
d. Fase Kerja
“ Selamat siang Bapak, Bapak….istri bapak sngat ingin membantu Bapak
mengendalikan suara-suara yang sering bapak dengar. Bapak nanti kalua
sedang mendengar suara-suara bicara atau tersenyum-senyum sendiri, maka
iastri Bapak akan mengingatkan seperti ini, “Sekarang coa Ibu peragaan cara
memutus halusinasi yang sedang Bapak alami seperti yang sudah kita pelajari
sebelumnya. Tepuk punggung bapak lalu suruh Bapak mengusir suara dengan
menutup telinga dan menghardik suara tersebut”.
(mengobservasi apa yang dilakukan keluarga terhadap klien). Bagus sekali.
Bagaimana Bapak? Senang dibantu istri Bapak? Nah, Istri Bapak ingin melihat
jadwal harian Bapak, Baiklah. Bagus sekali”
e. Fase terminasi
1. Evaluasi respon keluarga terhadap tindakan keperawatan
- Subyektif
“bagaimana perasaan Ibu setelah memprkatekkan cara memutus
halusinasi langsung di hadapan Bapak?”
- Obyektif
Keluarga kooperatif dan dapat mempraktekkan lansung cara merawat
kien
2. Tindak lanjut keluarga

34
“diingat-ingat pelajaran kita hari ini ya Bu, Ibu dapat melakukan cara itu bila
suami Ibu mengalami halusinasi”
3. Kontrak yang akan datang
“Bagaimana kalau kita bertemu tiga hari lagi, tanggal 21/4/2018 untuk
membicarakan tentang jadwal kegiatan harian suami ibu di rumah, Pukul
berapa Ibu bisa meluangkan waktu? Bagaimana kalau saya kerumah ibu?
“Iya bu, sampai jumpa”

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK) PADA KELUARGA


PERTEMUAN KE 3( Sabtu, 21/4/2018)

B. PROSES KEPERAWATAN
 Diagnosa Keperawatan
Gangguan persepsi sensori: halusinasi dengar
 Tujuan Khusus
Klien mendapat dukungan keluarga dalam mengontrol halusinasinya
 Tindakan Keperawatan
Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas dirumah termasuk minum obat

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


a. Salam terpeutik
“Selamat sore bu”
“ sesuai janji kita sekarang kita ketemu untuk membicarakan jadwal bapak
selama di rumah”
b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana BU apakah sudah terlatih cara merawat bapak?”
c. Kontrak (topic, waktu, dan tempat)
“Nah, sekarang kita bicarakan jadwal Bapak dirumah ya, Mari kita duduk
diruanga tamu sini saja bu”
“ Berapa lama ibu ada waktu”

35
“Bagaimana kalau 30 menit”

d. Fase Kerja
“Ini jadwal kegiatan bapak dirumah.Jadwal ini sebaiknya terus dilakukan di
rumah.Ibu harus tersu memotivasi dan mengingatkan aktivitas maupun jadwal
minum obatnya”. “Hal –hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku
yang ditampilkan suami ibu selama di rumah, Misalnya kalua Bapak terus-
memerus memdengar suara-suara yang mengganggu dan tidak memperlihatkan
perbaikan, menolak minum obat, atau memperlihatkan perilaku membahayakan
diri dendiri dan orang lain, segera di bawa ke RSUD Kepanjen”
e. Fase terminasi
1. Evaluasi respon keluarga terhadap tindakan keperawatan
- Subyektif
“bagaimana ibu? Ada yang mau ditanyakan?”
- Obyektif
Keluarga kooperatif
2. Tindak lanjut keluarga
“COba ibu sebutkan cara-cara merawat Bapak dirumah! Bagus!”

C. EVALUASI
Dx. Hari, Tanggal, Jam Evaluasi
Gangguan Selasa, 17/4/2018 S:
persepsi “Selamat siang Bu, nama saya MT, biasa
sensori: dipanggil T”
halusinasi “Baik bu”
pendengaran “Iya bu, diruang sebelah saja”
“Saya kadang-kanga masih mendengar suara-
suara bisikan, bisikan menyuruh saya sholat,
kadang bisikan yang menyuruh saya mengumpat
dan marah-marah. Suara itu muncul saat saya
sedang sholat dan melamun”
“Ya, saya jadi bingung, takut dan keyakinan saya
seperti di goyang-goyang”
“Pergi-pergi jangan ganggu aku lagi, kamutidak

36
nyata”
“Senang bu”
“Iya bu, disini saja”
“iya bu, sama-sama, selamat siang”
O:
Klien kooperatif
Kontak mata (+)
Klien mau berjabat tangan denga perawat
Penampilan rapi
Klien tampak berbicara sendiri sambil menghisap
rokok
Arus bicara logorea kadang bloking
Afek emosi datar

A:
Klien dapat mengidentifikasi tentang
halusinasinya
Klien dapat menyebutkan kembali tantang cara
mengendalikan halusinasinya
Klien dapat engakui jika suara-suara bisikan itu
hanya halusinasi
Klien dapat menyadari jika halusinasinya datang,
klien meras bingung dan takut
Klien dapat mempraktekkan cara menghardik

P:
Klien:
Lanjutkan SP 2 tentang bercakap-cakap denga
orang laian/klg
Tinglatkanmotivasi klien untuk tidak malas dalam
melaksanakan jadwal kegiatan sehari-hari
Perawat:
Latih tetntang bercakap-cakap dengan orang
lain/ klg
S:
“Selamat siang bu, baik bu”
“Suami saya kadang masih bicara sendiri”
“iya pak”
“ Saat suami saya melamun dan bicara sendiri,
saya tidak berani mendekat, karena orangnya
mudah marah”
“Sedang apa pak? Bapak ingatkan apa yang
diajarkan perawat vial suara-suara itu datang?
Ya. Usir suara itu pak. Tutup telinga Bapak dan
katakana pada suara itu “ saya tidak mau
dengar”.Ucapkan berulang-ulang pak”
“Ada 4 cara mengendalikan halusinasinya yaitu

37
menghardik, bercakap-cakap. Kegiatan dan
minum obat secara teratur”
“Iya bu disini saja”
“Iya bu, sama-sama, Sealamt siang”

A:
Keluarga dapat mengidentifikasi masalah yang
dirasakan dalam merawat klien
Keluarga dapat menjelaskan kembali pengertian,
tanda dan gejala, dan jenis halusinasi yang
dialami klien serta proses terjadinya.
Keluarga dapat menjelaskan kembali cara
merawat klien dengan halusinasi

P:
Keluarga:
Lanjutkan SP 2
Perawat:
Latih keluarga mempraktekkan cara merawat
klien dengan halusinasi

Kamis, 19/4/2018 S:
“selamat siang bu,baik bu”
“masih muncul bu”
“Sudah saya coba bu”
“Iya bu, disini saja”
“ Ibu, saya mulai mendengar suara bisikan, ayo
kita ngomong-ngomong”
“Senang bu”
“Sudah, ada 2 cara, yaitu menhardik dan
bercakap-cakap”
“Iya Bu”
Iya bu, sama-sama, sealamt siang”

O:
Klien kooperatif
Kontak mata (+)
Penampilan rapi
Klien tampak tenang
Nada bicara klien agak keras

A:
Klien dapat menyebutkan kembali 2 cara
mengontrol halusinasi
Klien dapat mengungkapkan perasaannya
Klien dapat mempraktekkan kembali tentang

38
bercakap-cakap

P:
Klien:
Lanjutkan SP 3
Tingkatkan motivasi klien untuk tidak malas
dalam melaksankan jadwal kegiatan sehari-hari
Perawat:
Latih klien melakukan kegiatan yang positif
S:
“Sealamat siang bu”
“masih ingat”
“Iya bu”
“Senang bu, karena bisa merawat langsung suami
saya”
“Iya bu, disini saja”
Iya bu,sama-sama, selat siang”

O:
Kelurga kooperatif

A:
Keluarga dapat mempraktekkan cara merawat
klien dengan halusinasi
Keluarga dapat melakukan cara merawat
langsung klien halusinasi

P:
Keluarga:
Lanjutkan SP 3
Perawat:
Bantu keluaraga membuat jadwal aktivitas di
rumah termasuk minum obat
Sabtu, 21/4/2018 S:
Jam 15.00 “Selamat sore bu, baik bu”
“Masih muncul bu”
“Sudah bu, takut dan bingungnya sudah bisa
berkurang”
“Iya bu, diruang tamu ini saja”
“Iya bu”
“Kadang kalau pagi sring tidur bu, kadang smapai
siang hari”
“Kadang saya membantu istri membuka bedak di
pasar, berjualan sandal. Kadang sore sya juga
membantu menutup bedak”
“Saya sering sholat berjamaah di musholah dekat

39
rumah bu”
“Senang bu”
“Ada 3 cara untuk mengendalikan suara-suara
bisikan yaitu menghardik, bercakap-cakap dan
kegiatan yang positif”
“Iya bu”
“Iya bu, disisni saja”
Iya bu, sama-sama, Selamat sore”

O:
Klien kooperatif
Kontak mata (+)
Penampilan rapi

A:
Klien dapat menyebutkan kembali tentang cara
mengontrol halusinasi
Klien dapat mengungkapkan perasaaanya
Klien dapat mempraktekkan kemvali tentang
kegiatan yang positif

P:
Klien:
Lanjutkan SP 4
Tingkatkan motivasi klien untuk tidak malsa
dalam melaksanakan jadwal kegiatan sehari-
harinya
Perawat:
Berikan pendidikan kesehatan tentang
penggunaaan obat secara benar

S:
“Selamat sore bu, baik bu”
“Iya bu, disini saja”
“Iya bu, jadi 4 cara merawat klien halusinasi yaitu
dengan menghardik, bercakap-cakap, ada
kegaiatan yangpositif dan minum obat secara
teratur”
“Kalau klien gelisah, menolak minum obat dan
menunjukkna perilaku yang membahayakan diri
sendiri, orang lain atau lingkungan harus dibawa
ke puskesmas atau rumah sakit
“Iya bu’
“Iya bu, terim aksih, Sealamt sore”

O:

40
Keluarga kooperatif

A:
Keluarga dapat membuat jadwal aktivitas di
rumah termasuk minum obat”

P: -
Senin, 23/4/2018 S:
Jam 15.00 WIB “selamat sore bu, baik bu”
“masih muncul bu”
“sudah bu”
“sudah minum obat bu”
“iya bu, diruang tami ini saja”
“kalau minum obat teratur suara-suara itu
berkurang, dan saya bisa lebih tenang”
“Senang bu”
“Aada 4 cara untuk mengontrol suara-suara
bisikan, yaitu menghardik, bercakap-cakap,
melakukan kegiatan dan minum obat”
“iya bu”
Iya bu, sama-sama, terima kasih, selamat sore”

O:
Klien kooperatif
Kontak mata (+)
Penampilan rapi
Klien tenang

A:
Klien dapat menyebutkan kembali tentang cara
mengontrol halusinasi
Klien dapat mengungkapkan perasannya
Klien dapat menjelaskan kembali tentang
penggunaaan obat secara benar

P:-

41
42
ANALISA PROSES INTERAKSI

Inisial klien : Tn. MT Nama mahasiswa : Denok


Status interaksi perawat-klien : Pertemuan 1 Tanggal : 17 April 2018
Lingkungan : Klinik jiwa Jam : 10.00
Deskripsi klien : Klien tampak bersih dan rapi Klinik : jiwa
Tujuan (berorientasi pada klien) : Klien dapat mengendalikan
halusinasinya dengan cara menghardik

43
KOMUNIKASI VERBAL KOMUNIKASI NONVERBAL ANALISA BERPUSAT PADA ANALISA BERPUSAT PADA RASIONAL
PERAWAT KLIEN
P : selamat siang pak P: duduk berhadapan P ingin membuka K masih ragu-terhadap Salam merupakan
dengan K, memandang percakapan dengan klien orang baru yang kalimat pembuka untuk
klien dan tersenyum dan berharap dengan ditemuinya memulai sapaan
sapaan sederhanan P bisa percakapan sehingga
K: duduk didepan klien, diterim oleh K dapat terjalian rasa
ekpresi datar percaya

K: siang K: ekpresi datar P merasa senang ada K ragu terhadap orang


tanggapan atas salam baru
P: memandang klien walaupun belum
diekspresikan secara tulus
P: Nama saya Denok saya P : memandang K, P merasa bahwa K harus K masih memberikan Memperkenalkan diri
mahasiswa praktek di tersenyum sambil diberikan penjelasan tanggapan secara ragu- dapat menciptakan rasa
klinik jiwa ini. Nama mengulurkan tangan tentang kedatangan P ragu percaya klien terhadap
bapak siapa? perawat
K: memandang P
menerima uluran tangan P

K: MT P: menyebut nama dengan P ingin mengetahui nama K ragu-ragu Mengenal nama pasien
menunduk dan menarik pasien akan memudahkan
tangan interaksi

P: memandang K

P: Bapak senang P: memandang K P ingin menjalin kedekatan K mencoba mengingat Nama panggilan
dipanggil siapa? dengan K nama yangan disukainya merupakan nama akrap
K: menunduk klien sehingga
menciptakan rasa
K: T K: memandang P, P senang walaupun K mulai tertarik dengan senang akan adanya
menjawab pertanyaan jawaban singkat perkenalan dengan P pengakuan atas
dengan singkat namanya

P; memandang K dan
tersenyum
P: bagaimana perasaan P: menatap klien dengan Menunjukkan perhatian Menunjukkna adanya Memberikan
bapak hari ini? tersenyum pada Klien perhatian terhadap kesempatan pada klien
pertanyaan uyang untuk mengungkapkan
K: melihat kearah perawat diajukan oleh perawat perasaanya sehingga
sambil menata duduknya 44 klien akan merasa
diperhatikan oleh
K: baik K: menatap perawat Menunjukan perhatian Klien mau mengungkapkan perawat.
pada klien perasaannya pada Klien mau
KESAN PERAWAT:

Pertemuan pertama dapat dilakukan dengan baik, klien cukup kooperatif, klien memiliki keyakinan dan kemauan untuk sembuh, secara umum
proses interaksi sudah dapat dilanjutkan dengan pertemuan kedua

45

Anda mungkin juga menyukai