Anda di halaman 1dari 6

PENTINGNYA BERPIKIR KRITIS BAGI

SEORANG PERAWAT

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah bahasa Indonesia
dosen pengampu Hj. Enok Nurliawati,S.Kp.,M.Kep.

Oleh :

Yovi Sri Avrianti

NIM 10121091

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

BAKTI TUNAS HUSADA

2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berpikir kritis dalam keperawatan merupakan keterampilan berpikir perawat menguji
berbagai alasan secara rasional sebelum mengambil keputusan dalam asuhan
keperawatan. Berpikir kritis dalam asuhan keperawatan memberikan jaminan keamanan
dan memenuhi standar pelayanan. Berpikir menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari
suhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat untuk menangani pasien. Perawat
melakukan pengambilan keputusan dalam setiap tindakan, sementara itu perawat juga
merencanakan dan memberikan asuhan keperawatan. Efektifitas dan ketepatan
pengambilan keputusan membutuhkan kemahiran dalam mengumpulkan data dan
keterampilan berpikir kritis. Berpikir kritis dalam keperawatan merupakan komponen
yang sangat penting dari akuntabilitas profesional dan salah satu penentu kualitas asuhan
keperawatan. Perawat yang memiliki kemampuan berpikir kritis akan menunjukkan sikap
percaya diri, berpandangan konseptual, kreatif, fleksibel, rasa ingin tahu, berpikiran
terbuka, tekun dan reflektif.
Selain menjadi komponen yang penting dalam keperawatan, berpikir kritis juga menjadi
tema yang penting dalam keperawatan dikarenakan semakin kompleksnya klinis dalam
pemberian pelayanan keperawatan untuk mengatasi masalah klien dan akan terjadi risiko
yang merugikan klien jika perawat melakukan kesalahan dalam membuat keputusan.
Standar praktik keperawatan profesional di Indonesia telah dijabarkan oleh Persatuan
Perawat Nasional Indonesia (PPNI) pada tahun 2000. Standar tersebut mengacu pada
proses keperawatan yang terdiri atas lima tahap yaitu pengkajian, doagnosis,
perencanaan, implementasi dan evaluasi. Proses keperawatan adalah satu pendekatan
untuk pemecahan masalah yang memampukan perawat untuk mengatur dan memberikan
asuhan keperawatan. Proses keperawatan mengandung elemen berpikir kritis yang
memungkinkan perawat membuat penilaian dan melakukan tindakan berdasarkan nalar.
Hasil studi dokumentasi retrospektif tim mutu keperawatan tahun 2013 di ruang rawat
inap di rumah sakit Islam Surakarta mendukung fenomena tersebut dimana dalam proses
pengkajian item pengelompokan data yang sesuai dengan bio,psiko, sosio dan spiritual
didapatkan hasil 69,4% merumuskan masalah berdasarkan kesenjangan antara status
kesehatan dengan norma dan pola fungsi didapatkan hasil 43,9% perumusan diagnosa
keperawatan berdasarkan masalah 42,8%, perumusan doagnosa aktual dan potensial 55%
dan perencanaan kolaboratif didapatkan hasil pemantauan 60%.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan tujuan dari berpikir kritis dalam keperawatan?
2. Apa yang melatar belakangi berpikir kritis dalam keperawatan?
3. Apa karakteristik dari berpikir kritis?
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan ini yakni untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan berpikir
kritis

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian
Berpikir kritis merupakan proses penataan intelektual yang secara aktif dan terampil
mengkonsep, menerapkan, menganalisis, mensintesis dan atau mengevaluasi infornasi
yang dikumpulkan atau dihasilkan melalui observasi, pengalaman, refleski , penalaran
atau komunikasi sebagai panduan untuk percaya dan bertindak (Kozier,dkk, 2010).
Menurut Bandman (1998) berpikir kritis merupakan Pengujian yang rasional terhadap
ide-ide, pengaruh, asumsi, prinsip-prinsip, argument, kesimpulan-kesimpulan, isu-isu,
pernyataan, keyakinan dan aktivitas. Pengujian ini berdasarkan alasan ilmiah,
pengambilan keputusan, dan kreativitas.
Sedangkan menurut Brunner dan Suddarth (1997) berpikir kritis merupakan proses
kognitif atau mental yang mencakup penilaian dan analisa rasional terhadap semua
informasi dan ide yang ada serta merumuskan kesimpulan dan keputusan.
B. Tujuan
1. Mengembangkan kemampuan analisa, kritis dan ide Advokasi Penerapan
profesionalisme
2. Pengetahuan tehnis dan keterampilan tehnis dalam memberi asuhan keperawatan.
3. Berpikir kritis merupakan jaminan yang terbaik bagi perawat dalam menuju
keberhasilan dalam berbagai aktifitas
4. Proses belajar
C. Karakteristik Berpikir Kritis
Beberapa karakteristik dalam berfikir yang diantaranya yaitu:
1. Konseptualisasi
Artinya proses intelektual membentuk suatu konsep. Sedangkan konsep adalah
fenomena atau pandangan mental tentang realitas, pikiran-pikiran tentang kejadian,
objek, atribut, dan sejenisnya. Dengan demikian konseptualisasi merupakan pikiran
abstrak yang digeneralisasi secara otomatis menjadi simbol-simbol dan disimpan
dalam otak.
2. Rasional dan beralasan
Artinya argumen yang diberikan selalu berdasarkan analisis dan mempunyai dasar
kuat dari fakta fenomena nyata.
3. Reflektif
Artinya bahwa seorang pemikir kritis tidak menggunakan asumsi atau persepsi dalam
berpikir atau mengambil keputusan tetapi akan menyediakan waktu untuk
mengumpulkan data dan menganalisisnya berdasarkan disiplin ilmu, fakta dan
kejadian.
4. Bagian dari suatu sikap.
Yaitu pemahaman dari suatu sikap yang harus diambil pemikir kritis akan selalu
menguji apakah sesuatu yang dihadapi itu lebih baik atau lebih buruk dibanding yang
lain.
D. Manfaat Berpikir Kritis
Berfikir kritis mempunyai manfaat yang sangat penting dalam keperawatan dimana
manfaat itu diantaraanya yaitu :
1. untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah keperawatan,
2. Merumuskan dan menjelaskan keyakinan tentang aktivitas keperawatan,
3. Menguji asumsi yang berkembang dalam keperawatan,
4. Penggunaan proses berpikir kritis dalam aktifitas keperawatan sehari-hari,
5. Membedakan sejumlah penggunaan dan isu dalam keperawatan,
6. Memberikan alasan yang relevan terhadap keyakinan dan kesimpulan yang
dilakukan.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berpikir kritis merupakan proses penataan intelektual yang secara aktif dan terampil
mengkonsep, menerapkan, menganalisis, mensintesis dan atau mengevaluasi infornasi
yang dikumpulkan atau dihasilkan melalui observasi, pengalaman, refleski, penalaran
atau komunikasi sebagai panduan untuk percaya dan bertindak (Kozier,dkk, 2010).
Dalam berpikir kritis ada model berpikir kritis diantaranya yaitu : Total recal
(mengingat), Habits (kebiasaan), Inquiry (penyelidikan dan menanyakan, New ideas and
creativity dan Knowing How You Thin (mengetahui apa yang kamu pikirkan).

DAFTAR PUSTAKA

 Angel, O.P. Pentingnya Berpikir Kritis Bagi Seorang Perawat. Makalah Perorangan
[Online]. OSF Preprints | Pentingnya Berpikir Kritis Bagi Seorang Perawat. [22 September 2021]
 Anonim. (2021). Berpikir Kritis. Dalam id.wikipedia.org [Online]. Berpikir kritis - Wikipedia
bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. [22 September 2021]
 Enok, N. (2021). Berpikir Kritis. Ilmu Biomedik Dasar [Online]. 幻灯片 1 (stikes-bth.ac.id).
[22 September 2021]

Anda mungkin juga menyukai