ENOK NURLIAWATI
1. PENGKAJIAN
Menentukan ada tidaknya nyeri
Perawat harus percaya terhadap
keluhan nyeri yang disampaikan oleh
pasien
Karakteristik nyeri dengan metodePQRST
P= Provokatif dan Paliative
Penyebab dan hal-hal yang
memperberat atau memperingan
keluhan
Q = Quality
Deskripsi dari nyeri yang
dirasakan, mis tajam, menusuk,
perih, terbakar, dll.
R = Region and Radiasi
Lokasi dan penyebaran nyeri
S = Saverity Scale
➢ tingkat keparahan
➢ tingkat nyeri
T = Time
Kapan nyeri mulai dirasakan?
Sudah berapa lama nyeri dirasakan?
Apakah dirasakan terus menerus atau sewaktu-
waktu?
Seberapa sering nyeri kambuh?
➢ dilatasi perifer
➢ diaporesis
➢ dilatasi pupil
menggertakan gigi
meringis
mengerutkan alis
menangis
mengerang
mengaduh
menjerit
meraung
Respon Afektif
➢ Kaji perbahan apektif pasien sebagai respon terhadap
nyeri
Nyeri akut
Nyeri kronis
Nyeri melahirkan
3. PERENCANAAN
Perencanaan keperawatan berorientasi untuk
memenuhi hal-hal sebagai berikut:
➢ pasien melaporkan adanya penurunan tinkat
nyeri
➢ pasien melaporkan adanya peningkatan rasa
nyaman
➢ pasien mampu mempertahankan fungsi fisik
dan psikologis yang dimiliki
➢ Pasien mampu menjelaskan penyebab nyerinya
➢ bimbingan antisipasi
➢ relaksasi
➢ distraksi
➢ imajinasi terbimbing
Invasif/pembedahan
➢ cordotomy
➢ neurectomy
➢ symphatectomy
➢rhizotomy
KASUS I
Seorang perempuan berusia 20 tahun dirawat di ruang
bedah. Pada saat pengkajian pasien tampak berkeringat
dan pucat, mengeluh nyeri pada bagian abdomen sebelah
kiri bagian bawah, pasien mengatakan nyerinya
diakibatkan oleh peradangan usus buntu, nyeri dirasakan
semakin hebat apabila tidur terlentang dan merasa
berkurang apabila tidur miring dengan kaki kiri ditekuk
kearah perut. Nyeri diraskan seperti ditusuk-tusuk dengan
skala 6 dari 10. Pasien tampak meringis dan selalu
memegangi perutnya. Nyeri dirasakan sejak satu minggu
yang lalu dan timbul kadang-kadang, tetapi hari ini
dirasakan terus menerus sejak pagi. TD= 130/80 mmHg,
Nadi= 92 X/menit, R= 28 x/menit