Tugas Makalah Mikrobiologi Pertanian - Carolina Putri - 2019610056 - 4a-1
Tugas Makalah Mikrobiologi Pertanian - Carolina Putri - 2019610056 - 4a-1
Dosen :
Dra. Rita Tri Puspitasari, M.Si
Di Susun Oleh :
Carolina Putri
NIM :
2019610056
Kelas :
IV.A-1
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2021
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah mencurahkan segala rahmat
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “MAKALAH
IDENTIFIKASI MOLEKULER VIRUS PENYEBAB PENYAKIT DAUN KERITING
ISOLAT BANTUL PADA MELON” Penulisan makalah ini adalah salah satu tugas mata
kuliah Mikrobiologi Pertanian
Dalam penulisan makalah ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dra. Rita
Tri Puspitasari, M.Si sebagai dosen mata kuliah yang telah memberikan materi, nasihat,
petunjuk dan dorongan dalam menyelesaikan makalah ini.
Koreksi dan saran saya harapkan sebagai masukan dan perbaikan untuk penyusunan
makalah yang akan datang. Sebagai seorang mahasiswa yang mempunyai pemahaman
tentang mata kuliah mikrobiologi masih sangat kurang, sehingga saya juga menyadari karena
kekurangan waktu dan kesempatan sehingga keingin tahuan sangat terbatas. Sebagai saran
saya dalam mata kuliah ini, antara teori dan praktek dapat disinkronkan.
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...........................................................................................................2
Daftar Isi......................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................4
B. Tujuan..............................................................................................................4
C. Manfaat............................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan....................................................................................................8
B. Saran...............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................9
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanaman melon (Cucumis melo L.) merupakan tanaman hortikultura yang memiliki
nilai ekonomi dan keuntungan yang menjanjikan, tetapi dalam pembudidayaannya
sering terkendala oleh infeksi patogen virus dengan gejala daun keriting. Infeksi virus
tersebut berdampak pada penurunan hasil produksi buah, baik kualitas maupun
kuantitasnya. Penelitian-penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa gejala daun
keriting pada tanaman melon merupakan gejala khas infeksi virus anggota
Begomovirus dengan vektor Bemisia tabaci (Gennadius).
Identifikasi jenis dan penentuan ciri-ciri patogen, termasuk virus, merupakan langkah
awal yang sangat menentukan keberhasilan usaha pengelolaan penyakit yang efektif,
aman, dan efisien. Beberapa metode yang dapat digunakan dalam identifikasi virus, di
antaranya yaitu secara morfologi, serodiagnosis, serta molekuler. Identifikasi secara
molekuler telah banyak dikembangkan dalam mengidentifikasi virus, yaitu dengan
teknik polymerase chain reaction (PCR) dengan hasil yang cepat dan akurat. PCR untuk
mengidentifikasi Begomovirustelah banyak dilakukan dengan menggunakan primer
Krusty Homer yang dapat mengamplifikasi sebagian dari coat protein virus tersebut.
B. Tujuan
1. Mengenal gejala daun melon yang terserang virus
2. Mengenal molekuler virus penyebab daun keriting pada melon
3. Mengenal cara mengatasi keriting pada daun melon
C. Manfaat
1. Agar dapat mengenal gejala gejala daun melon yang terserang virus
2. Agar dapat mengidentifikasi molekuler virus penyebab daun keriting pada melon
3. Agar dapat mengetahui cara mengatasi keriting pda daun melon.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Gejala daun keriting pada melon menunjukkan bahwa tanaman melon tersebut diduga
terinfeksi Begomovirus dengan gejala awal infeksi ditunjukkan dengan bercak kuning
pada daun, berkembang menjadi penebalan tulang daun, daun keriting (curly), dan
pertumbuhan tanaman. Infeksi virus pada tanaman dapat mengakibatkan
berkurangnya fotosintesis, yaitu berkurangnya klorofil pada daun, berkurangnya
efisiensi klorofil, atau berkurangnya luas daun, serta berkurangnya substansi pengatur
pertumbuhan tanaman sehingga dapat menghambat pertumbuhan tanaman tersebut.
Virus kuning biasanya beriringan dengan penyakit keriting daun dan biasanya
menyebabkan kerusakan pada tanaman seperti melon dan lainnya. Pada awalnya daun
pucuk seperti mencekung dan mengkerut sedangkan warnanya mosaik ringan. Gejala
biasanya akan berlanjut dengan hampir seluruh pucuk berwarna kuning cerah, daun
makin mencekung dan mengkerut – kerut , lebih tebal tetapi ukuran permukaan daun
mengecil.
Identifikasi sampel bergejala daun keriting dengan PCR menggunakan primer universal
Begomovirus, Krusty & Homer) menunjukkan hasil positif terinfeksi Begomovirus
dengan terlihatnya band berukuran ± 580 bp Primer Krusty & Homer dapat
mengamplifikasi nukleotida yang mengkode coat protein Begomovirus, yang merupakan
conserve gene dari Begomovirus, sehingga primer tersebut dapat digunakan untuk
identifikasi awal virus tersebut. Sampel yang positif terdeteksi Begomovirus dideteksi
lebih lanjut dengan primer Gemini full Bam-F dan Bam-R untuk mendeteksi DNA-A
virus tersebut. Hasil amplifikasi dengan primer tersebut menunjukkan bahwa sampel
yang diuji dalam penelitian ini memiliki DNA-A dengan teramplifikasinya full genome
DNA-A-nya berukuran ± 2700 bp . Sebagian besar Begomovirus merupakan virus
dengan genom bipartite, yaitu memiliki DNA-A dan DNA-B. Deteksi ada tidaknya
DNA-B dengan primer BF518 dan pada sampel yang telah diketahui positif terinfeksi
Begomovirus menunjukkan bahwa sampel tersebut positif memiliki DNA-B dengan
5
teramplifikasinya sekuen berukuran ± 1180 bp. Sepasang primer tersebut merupakan
primer degenerate yang didesain dari sekuen DNA-B Indian yang telah diketahui sekuen
totalnya. Hasil deteksi tersebut merupakan laporan pertama yang menunjukkan bahwa
Begomovirus yang menginfeksi tanaman melon dengan gejala leaf curl di Indonesia
memiliki bipartite genome, yaitu DNA-A dan DNA-B
6
GIBRACO 3-5 ml penyemprotan untuk mengendalikan dan memulihkan
sebaiknya 3 kali dg interval 3 hari sekali.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Virus penyebab daun keriting pada melon termasuk dalam Begomovirus, memiliki
genom bipartite (DNAA dan DNA-B). Virus tersebut berkerabat dekat dengan virus
PepYLCIDV (AB267834) berdasarkan sekuen nukleotida dan asam amino pada
sebagian sekuen coat protein Begomovirus.
B. Saran
Melalui penulisan makalah ini diharapkan dapat mengetahui dan memahami bagaimana
gejala gejala daun keriting pada melon dan cara mengatasinya
8
DAFTAR PUSTAKA
Sakata, J., S. Y. Sibuya. P. Sharma, & M. Ikegami. 2008. Strain of New Bipartite
Begomovirus, Pepper yellow leaf curl Indonesia virus, in Leaf-curl-disease Tomato and
Yellow-vein-diseased Ageratum in Indonesia. Archives of Virology 153: 2307-2313.
Sulandari, S., R. Suseno, S.H. Hidayat, J. Harjosudarmo, & S. Sosromarsono. 2006. Deteksi
dan Kajian Kisaran Inang Virus Penyebab Penyakit Daun Keriting Kuning Cabai. Hayati 13:
1−6.