PENDAHULUAN
Latar Belakang
Karya tulis ini disusun dengan tujuan untuk menyalurkan gagasan penulis dan
gagasan tersebut dapat dipelajari yang kemudiannya akan didukung atau ditolak oleh
pembaca. Penyusunan karya tulis ilmiah mempunyai manfaat bagi penulis maupun
pembacanya. Manfaat tersebut diantaranya adalah seorang penulis yang dapat mengasah dan
mengembangkan keterampilan membaca yang efektif melalui studi kepustakaan. Penulisan
karya tulis ilmiah adalah sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi
dan seni. Hal tersebut sesuai dengan hakikat sebuah karya tulis, yaitu menegmukakan
pendapatnya dan kebenarannya melalui metode sistematis, metodologis, dan konsisten.
Rumusan Masalah
Tujuan
1. Untuk mengontrol, mengawasi, dan mengkoreksi benar atau tidaknya suatu
pernyataan.
2. Mengetahui Pengertian Referensi.
3. Dapat mengetahui bagaimana pemakaian bahasa yang efektif, penyusunan kalimat,
dan penerapan ejaan yang benar.
4. Mengetahui Jenis jenis referensi.
BAB II
ISI
Pengertian Referensi
Kata referensi berasal dari inggris reference dan merupakan kata kerja to refer yang
artinya menunjukan kepada. Buku referensi adalah buku yang dapat memberikan keterangan
topik perkataan, tempat, peristiwa, data statistika, pedoman, alamat, nama orang, riwayat
orang-orang terkenal. Pelayanan referensi adalah pelayanan dalam menggunakan buku-buku
referensi. Di perpustakaan biasanya buku-buku referensi di kumpulkan tersendiri dan di sebut
"koleksi referensi", sedangkan ruang tempat penyimpanan disebut “ruang referensi”. Buku-
buku referensi yang karena sifatnya sebagai buku penunjuk, harus selalu tersedia di
perpustakaan sehingga dapat di pakai oleh setiap orang pada setiap saat.
Pada umumnya koleksi perpustakaan ditinjau dari isinya terdiri dari dua jenis, yaitu
koleksi sirkulasi (buku teks yang biasa dipinjamkan) dan koleksi referensi (koleksi rujukan).
Dalam memanfaatkan perpustakaan yang harus diketahui dan dipamahi oleh para
pengguna adalah memahami masing-masing fungsi dari jenis koleksi tersebut agar dalam
mencari informasi di perpustakaan berjalan efektif dan efisien.
Koleksi sirkulasi (buku teks) umumnya merupakan buku-buku ajar dimana setiap
babnya merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan pokok bahasannya. Sehingga
dalam pemanfaatannya biasanya harus dibaca secara keseluruhan. Berbeda dengan koleksi
referensi, koleksi ini merupakan koleksi yang memberikan penjelasan tentang informasi
tertentu. Informasi ini bersifat menyeluruh dalam lingkupnya; uraiannya padat, fungsinya
memudahkan penemuan informasi dengan cepat, tepat dan benar. Koleksi ini disusun dengan
sistem tertentu: sistem alfabetis (kamus, ensiklopedi), sistem kronologis (ikhtisar), sistem
tabel (statistik), sistem wialayah (atlas, peta), sistem golongan-golongan (bibliografi,
handbook, almanak).1[1]
Informasi ini disajikan di dalam bahan pustaka itu, yaitu langsung memberikan
informasi yang dibutuhkan atau secara tidak langsung memberikan informasi yang
dibutuhkan. Dengan kata lain hanya memberikan petunjuk dimana informasi tersebut dapat
ditemukan.
Berikut pengelompokkan koleksi referensi berdasarkan sifat informasinya:
a) Jenis bahan rujukan umum yang memuat informasi mengenai kata dan istilah
b) Jenis bahan rujukan umum yang memuat informasi mengenai sumber kepustakaan
(literature).
c) Jenis bahan rujukan umum lainnya, termasuk dalam kelompok ini adalah buku petunjuk
atau pegangan, sumber biografi, sumber geografi dan direktori 2[2], statistic, buku tahunan,
terbitan pemerintah dan badan-badan internasional, serta terbitan lainnya.
Kutipan
Contoh:
¹Hernowo, Mengikat Makna,(Bandung: Mizan, 2002), hlm.109-130.
Loc.Cit adalah singkatan dari Loco Citato berarti di tempat yang telah disebutkan/ merujuk
sumber data pustaka yang sama berupa artikel dari majalah, jurnal, dan ensiklopesdi yang
telah diselingi sumber lain.
Contoh:
1Adnan Buyung Nasution, S.H., “Beberapa Aspek Hukum dalam Masalah Pertahanan
dan Pemukiman di Kota Besar,” dalam Prof. Ir. Eko Budiharjo, M.Sc.(Ed), Sejumlah
Masalah Pemukiman Kota,(Bandung: Alumni, 1992),
Suwandi, Log. Cit.
Nasution, Log. Cit.
Bibliografi
Menurut Gorys Keraf (1997: 213) yang dimaksud dengan bibliografi atau daftar
kepustakaan adalah sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-artikel, dan bahan-
bahan penerbitan lainnya yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan atau sebagian
dan karangan yang tengah digarap.
Bibliografi berfungsi sebagai berikut
1.Bibliografi dapat memberikan deskripsi yang penting tentang buku.
2.Bibliografi berfungsi sebagai pelengkap dari catatan kaki.
3.Untuk mengetahui keterangan-keterangan yang lengkap dari catatan kaki.
Unsur unsur bibliografi yaitu sebagai berikut :
1. Nama pengarang, yang dikutip secara lengkap.
2. Judul Buku, termasuk judul tambahannya.
3. Data publikasi: penerbit, tempat terbit, tahun terbit, cetakan ke-berapa, nomor jilid, dan
tebal (jumlah halaman) buku tersebut.
4. Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan, nama majalah,
jilid. nomor dan tahun.
Adapun bentuk bibliografi adalah sebagai berikut:
Bibliografi disusun menurut urutan alfabetis berdasarkan nama pengarangnya.
Nama pengarang harus dibalikkan susunannya: nama keluarga, nama kecil, lalu gelar-gelar
kalau ada.
Jarak antara baris dengan baris adalah spasi rapat.
Jarak antara pokok dengan pokok adalah spasi ganda.
Tiap pokok disusun sejajar secara vertikal. dimulai dan pinggir margin kiri, sedangkan baris
kedua, ketiga, dan seterusnya mengikuti.
Tiap pokok dimasukkan ke dalam tiga ketikan (bagi karya yang mempergunakan lima ketikan ke
dalam untuk alinea baru) atau empat ketikan (bagi karya yang mempergunakan 7 ketikan ke
dalam untuk alinca haru).
Bila ada dua karya atau lebih ditulis oleh pengarang yang sama. maka pengulangan namanya
dapat ditiadakan dengan menggantikan-nya dengan sebuah garis panjang.
Berikut adalah macam-macam bibliografi, yakni sebagai berikut:
v Buku-buku dasar: buku yang dipergunakan sebagai bahan orientasi umum mengenai pokok
yang digarap itu.
v Buku-buku khusus : yaitu buku-buku yang dipakai oleh penulis untuk mencari bahan-bahan
yang langsung bertalian dengan pokok persoalan yang digarap.
v Buku-buku pelengkap : buku-buku yang topiknya lain dari topik yang digarap penulis.
Penyusunan bibliografi ada dua cara:
1. Penyusunan bibliografi cara pertama:
a) nama pengarang, koma,
b) -judul buku, koma,
-judul artikel, nama jurnal vol.No./majalah/surat kabar
-judul esai, nama buku kumpulan esai
-judul karangan/ penjelasan kata, nama ensiklopedia, koma,
c) nama kota, titik dua,
d) nama penerbit, koma,
e) tahun terbit, titik,
f) urut abjad nama pengarang.
Contoh:
Munandar, Utami, Pengembangan Kreatifitas Anak Berbakat, Jakarta: Rineka Cipta, 1999.
Arifin, Syamsul, “Konflik dan Harmonitas Sosial dalam Relasi dengan Sesama,” Jurnal
Character Building,1:1, 21-33, (Jakarta, Juli 2004).
Kumaidi, “Pengukuran Bekal Awal Belajar dan Pengembangan Tesnya,” Jurnal Ilmu
Pendidikan, (Online), Jilid 5, No. 4, (http://www.Malanggad.id,diakses 20 Januari
2000), 1988.
2. Penyusunan bibliografi cara kedua:
a). nama pengarang dibalik/dari belakang ke depan, titik,
b). tahun penerbitan, titik,
c). judul buku
- judul artikel, nama jurnal vol. No./majalah/surat kabar
- judul esai, nama buku kumpulan esai
- judul karangan/ penjelasan kata, nama
ensiklopedia, titik,
d). nama kota, titik dua,
e). nama penerbit, titik,
f). urut abjad nama pengarang.
Contoh:
Schoomaker, Alan N. 1993. Memenangkan Negoisasi.Jakarta: Pustaka Binaman Presindo.
Meredith, Geofrey G. 2000. Kewirausahaan: Teori dan Praktek. Jakarta: Pustaka Binaman
Presindo.
Ada beberapa tata cara penulisan bibliografi, yakni sebagai berikut:
a) Bedakan sumber referensi yang berasal dari buku dengan majalah dan surat kabar.
b) Mengingat dunia internet saat ini pun menawarkan beragam hasil penelitian yang dengan
mudah dapat diakses, peneliti dapat memanfaatkan sumber-sumber tersebut sebagai bahan
referensi penelitiannya.
c) Khusus untuk sumber referensi dari internet, saat ini disepakati bahwa tata cara
penulisannya sebagai bibliografi diperlakukan seperti layaknya sebuah artikel.
DAFTAR PUSTAKA