Anda di halaman 1dari 22

Modulasi

By : Suthami09@gmail.com
Modulasi
 Modulasi adalah proses penumpangan sinyal informasi ke dalam sinyal
carrier/ pembawa.
 Sinyal informasi (suara, gambar, data), agar dapat dikirim ke tempat
lain, sinyal tersebut harus ditumpangkan pada sinyal lain.
 Dalam konteks radio siaran, sinyal yang menumpang adalah sinyal suara,
sedangkan yang ditumpangi adalah sinyal radio yang disebut sinyal
pembawa pembawa (carrier).
 Jenis dan cara penumpangan sangat beragam. Yaitu untuk jenis
penumpangan sinyal analog akan berbeda dengan sinyal digital.
Penumpangan sinyal suara juga akan berbeda dengan penumpangan sinyal
gambar, sinyal film, atau sinyal yang lain.
Tujuan Modulasi
 Transmisi menjadi efisien atau memudahkan pemancaran.
 Masalah perangkat keras menjadi lebih mudah, jika f / fc ~ 1 – 10 %.
 Menekan derau atau interferensi
 Untuk memudahkan pengaturan alokasi frekuensi radio ( diterbitkan
oleh ITU-T )
 Untuk multiplexing : proses penggabungan beberapa sinyal informasi
untuk disalurkan secara bersama secara bersama-sama melalui satu kanal
transmisi.
Modulasi
Proses modulasi terdiri dari :
1. Modulasi secara analog
a) Modulasi Continuous Wave
 Modulasi Amplitudo (AM)
 AM Full Carrier (AM FC))
 Double Side Band (DSB)
 Single Side Band (SSB)
 Vestigial Side Band (VSB)
b) Modulasi Sudut
 Modulasi Frekuensi (FM)
 Modulasi Phasa (PM)
Modulasi
Proses modulasi terdiri dari :
2. Modulasi Pulsa
a) Modulasi Pulsa Analog
 Pulse Amplitude Modulation (PAM)
 Pulse Position Modulation (PPM)
 Pulse Width Modulation (PWM)
b) Modulasi Pulsa Digital
 Pulse Code Modulation (PCM)
 Delta Modulation (DM)
 Differential Pulse Code Modulation (DPCM)
3. Modulasi secara digital
a) Amplitude Shift Keying (ASK)
b) Frequency Shift Keying (FSK)
c) Phase Shift Keying (PSK)
Modulasi
1. Continuous Wave (CW) Carrier Modulation
◦ Gelombang pembawa (carrier waveform) berupa gelombang kontinyu
(biasanya sinusoidal)
◦ Salah satu parameter dari gelombang pembawa diubah sesuai bentuk sinyal
informasi yang akan ditransmisikan

2. Pulse Modulation
◦ Gelombang pembawa (carrier waveform) berbentuk pulsa (biasanya
pulsa persegi/rectangular)
◦ Salah satu parameter dari pulsa gelombang pembawa diubah sesuai
bentuk sinyal informasi yang akan ditransmisikan
Modulasi
1. Continuous Wave (CW) Carrier Modulation
◦ Gelombang pembawa (carrier waveform) berupa gelombang kontinyu
(biasanya sinusoidal)
◦ Salah satu parameter dari gelombang pembawa diubah sesuai bentuk sinyal
informasi yang akan ditransmisikan

2. Pulse Modulation
◦ Gelombang pembawa (carrier waveform) berbentuk pulsa (biasanya
pulsa persegi/rectangular)
◦ Salah satu parameter dari pulsa gelombang pembawa diubah sesuai
bentuk sinyal informasi yang akan ditransmisikan
Modulasi Analog
Gelombang pembawa berbentuk sinusoidal

Parameter – parameter dari gelombang tersebut yang dapat dimodulasi adalah :


◦ Amplitudo, Ac untuk modulasi amplitudo
◦ Frekuensi, fc atau ωc = 2π fct untuk modulasi frekuensi
◦ Phasa, Φc untuk modulasi fasa.
Modulasi Analog
Amplitudo, Frekuensi, Phase

Amplitudo
Nilai maksimum dari besaran elektrik (mis voltage) dari gelombang

Frekuensi
Jumlah cycle yang dihasilkan dalam satu detik (cycles per second atau Hertz)

Phase
Gelombang A dengan phase 0
Gelombang B dengan selisih phase -90 (lebih lambat) terhadap A
Gelombang C dengan selisih phase +90 (lebih cepat) terhadap A
Amplitude Modulation (AM)
 Modulasi jenis ini adalah modulasi yang paling sederhana
 Gelombang pembawa (carrier wave) diubah amplitudonya sesuai dengan signal
informasi yang akan dikirimkan
 Modulasi ini disebut juga linear modulation, artinya bahwa pergeseran
frekwensinya bersifat linier mengikuti signal informasi yang akan ditransmisikan
Frequency Modulation (FM)
 Frekwensi dari gelombang pembawa (carrier wave) diubah-ubah frekuensinya.
 Karena noise pada umumnya terjadi dalam bentuk perubahan amplitudo, FM
lebih tahan terhadap noise dibandingkan dengan AM
Modulasi Analog
Pulse Amplitude Modulation (PAM)
 Konsep dasar PAM adalah mengubah amplitudo pembawa yang berupa deretan
pulsa (diskrit) mengikuti bentuk amplitudo dari signal informasi yang akan
dikirimkan
 Sinyal informasi yang dikirim tidak seluruhnya tapi hanya sampelnya saja
(sampling signal)
Modulasi
 Teknik modulasi digital pada prinsipnya merupakan variant dari metode
modulasi analog

Teknik modulasi digital :


1. Teknik dasar :
 Amplitude shift keying (ASK)  Binary Amplitude Shift Keying (BASK)
 Frequency shift keying (FSK)  Binary Frequency Shift Keying (BFSK)
 Phase shift keying (PSK)  Binary Phase Shift Keying (BPSK)
2. Variant dari teknik dasar di atas :
 4 Pulse Amplitude Modulation (4-PAM)
 Quadrature Phase Shift Keying (QPSK)
 Quadrature Amplitude Modulation (QAM)
 16 Quadrature Amplitude Modulation (16 QAM)
 Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM)
 dll
BASK, BFSK dan BPSK
 Binary Amplitude Shift Keying (BASK)
Sinyal direpresentasikan dalam dua kondisi perubahan amplitudo gelombang
pembawa
◦ Sinyal “1”  direpresentasikan dengan status “ON” (ada gelombang pembawa)
◦ Sinyal “0”  direpresentasikan dengan status “OFF” (tidak ada gelombang pembawa)

 Binary Frequency Shift Keying (BFSK)


Sinyal direpresentasikan dalam perubahan frekuensi gelombang pembawa
◦ Sinyal “1”  direpresentasikan dengan frekuensi tinggi
◦ Sinyal “0”  direpresentasikan dengan frekuensi rendah

 Binary Phase Shift Keying (BPSK)


Sinyal direpresentasikan dalam perubahan phase gelombang pembawa
◦ Sinyal “1”  Phase gelombang pembawa tidak bergeser (pergeseran phase 0)
◦ Sinyal “0”  Phase gelombang pembawa bergeser 180 (berlawanan)
4 Pulse Amplitude Modulation (4-PAM)
 Sinyal direpresentasikan dengan 4 nilai besaran amplitudo dari
gelombang pembawa.
Quadrature Phase Shift Keying (QPSK)
 Sinyal direpresentasikan dengan 4 status pergeseran phase dari
gelombang pembawa.
Quadrature Amplitude Modulation (QAM)
 Merupakan kombinasi amplitude modulation dan phase shift keying
 Sinyal direpresentasikan dalam kombinasi besaran amplitudo (2 besaran) dan
pergeseran phase (4 status).
 Memungkinkan kecepatan yang lebih tinggi untuk bandwidth yang ditentukan
 Lebih tahan terhadap noise
Quadrature Amplitude Modulation (QAM)
Contoh :
 Bit stream sinyal sbb : 001010100011101000011110
 Bagi dalam kelompok masing-masing 3 bit: 001-010-100-011-101-000-011-110

Perubahan amplitudo dan phase Bentuk gelombang modulasi


16 Quadrature Amplitude Modulation (16 QAM)
 Pada modulasi 16QAM, deretan biner (0 dan 1) di ubah menjadi
deretan nilai kompleks (±3 atau ±1, ±3 atau ±1).

b1 b2 b3 b4 s11 s12
0 0 0 0 -3 -3

0 1 0 1 -1 -1

1 1 1 1 +1 +1

1 0 1 0 +3 +3
Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM)
 OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing) merupakan suatu
teknik modulasi dengan banyak pembawa yang mampu menyediakan
layanan transmisi paralel dengan pesat bit tinggi.
 Skema penjamakan OFDM merupakan metode khusus, dimana aliran
data tunggal ditransmisikan pada sejumlah sub pembawa dengan pesat
yang lebih rendah dan setiap sub pembawa bersifat saling ortogonal.
 Pada sistem OFDM, bidang frekuensi yang digunakan untuk memodulasi
sinyal dibagi menjadi N sub pembawa.
 Aliran data tunggal (serial) dipetakan menjadi simbol-simbol dan
ditransmisikan secara paralel melalui N sub pembawa tersebut.
 Simbol-simbol pada tiap sub pembawa di modulasi dengan sinyal
pembawa secara bersamaan dan kemudian ditransmisikan pada kanal.

Anda mungkin juga menyukai