Anda di halaman 1dari 18

PENELITIAN BISNIS

DOSEN PEMBIMBING

MUH. ICHWAN MUSA, SE.,M.Si

OLEH :

IRMAWATI

1993142043

MANAJEMEN D

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2021
TUGAS III:

Pengertian dan makna laporan penelitian dan garis-garis besar isi laporan:

Jawab:

Pengertian Laporan Penelitian

Kata laporan dalam bahasa Inggris yaitu “report” berasal dari bahasa Latin
“portare” yang berarti membawa, menyangkut, menyampaikan. Dengan kata sederhana,
laporan penelitian dapat diartikan sebagai presentasi yang sistematis, jelas, dan teratur
dari penelitian dalam bentuk tertulis.

Laporan penelitian juga dapat dikatakan sebagai dokumen penelitian yang berisi
aspek-aspek dasar dari proyek penelitian. Laporan penelitian melibatkan informasi yang
relevan tentang pekerjaan penelitian yang dilakukan. Laporan penelitian dapat disusun
dalam bentuk tulisan tangan, diketik, atau terkomputerisasi.

Laporan penelitian adalah kerja akhir dari proses panjang atau pendek dari suatu
penelitian atau tahapan penelitian tertentu yang merupakan deskripsi sementara ataupun
terakhir yang disusun secara sistematis, obyektif, ilmiah, dan dilaksanakan tepat pada
waktunya. Laporan penelitian menjadi serangkaian riset yang paling penting, lantaran
dijadikan sebagai bukti tertulis dari suatu penelitian yang telah dilaksanakan.

 Pengertian Laporan Penelitian Menurut Para Ahli

 Bahdin (2005)

Laporan penelitian adalah suatu bentuk karya tulis yang isinya berupa paparan
tentang suatu proses dan hasil kegiatan penelitan

 Cresswell (2012:266)

Laporan penelitian adalah penyelesaian studi kasus yang melaporkan sebuah


penyelidikan atau eksplorasi masalah, identifikasi pertanyaan yang akan
diselesaikan, dan termasuk data yang dikumpulkan, dianalisis, dan ditafsirkan
oleh peneliti.

 Daeseunike (2016)

Laporan penelitian ialah media yang mengkomunikasikan antara peneliti dengan


masyarakat, sehingga hasil yang diperoleh sesuai dengan berkepentingan
penelitian yang dilakukannya.
 Kerlinger

Laporan penelitian ialah proses menemuan dinilai memiliki karakteristik yang


sistematis, empiris, terkontrol, dan juga berlandasakan pada teori dan hipotesis
penelitian yang dajukan.

Makna Laporan Penelitian

Laporan penelitian adalah uraian tentang hal-hal yang berkaitan dengan proses
kegiatan penelitian (arikunto, 1995:600), oleh karena itu isi laporan penelitian bukan
hanya langkah-langkah yang telah di lakukan oleh peneliti saja tetapi, juga latar belakang
permasalahan, kerangka berpikir, dukungan teori, metodologi, interprestasi hasil
penelitian, kesimpulan dan lainnya yang bersifat memperkuat makna penelitian yang di
lakukan.

Secara garis besar menurut arikunto tujuan penelitian dapat di bedakan menjadi 3,
yaitu :
1. Para ilmuwan. Karena dengan penemuan melalui penelitian, maka khasanah ilmu
pengetahuan akan bertambah luas. Penambahan ilmu berarti bertambah pula tempat
berpijak bagi mereka dalam pengembangan pengetahuan lebih lanjut.
2. Pemerintah (birokrat atau pengambilan kebijakkan ), yang lain informasi yang di peroleh
dari penelitian akan bermanfaat bagi penentuan kebijakan sehingga daya dukung
kebijakkan tersebut cukup kuat .
3. Masyarakat luas baik individu maupun kelompok. Adanya informasi dari penelitian
inilah, maka kehidupan manusia menjadi sempurna dan dipermudah, ingat penemuan
mesin mobil, pesawat, kereta, bola lampu, teknologi komputer dan sebagainya yang jelas-
jelas mempermudah kehidupan manusia di alam raya ini.

Mengapa peneliti harus menyusun laporan hasil penelitian? Karena bagi peneliti
sendiri laporan penelitian merupakan bukti bahwa peneliti telah menemukan “sesuatu
yang berharga”. Baginya penemuan tersebut merupakan “hak yang jadi miliknya”. Jika
ada orang lain yang mengaku menemukan padahal tidak melakukan penelitian sendiri,
maka peneliti tersebut berhak mengajukan tuntutan kepada pihak kepolisian. Di samping
itu untuk menunjukkan hak temuan, penelitian yang disebar luaskan akan dapat di kenal
oleh pihak-pihak terkait akan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat yang membutuhkan.
Hasil-hasil penelitian perlu juga dipublikasikan untuk memantapkan dan sebagai bagian
dari temuan-temuannya dikenal dimasyarakat luas.
Penelitian tanpa laporan bagaikan kerja tanpa hasil. Kerja capek-capek dengan
biaya, waktu, tenaga yang mahal akan sia-sia apabila tidak ada manfaatnya. Maka dari itu
penelitian perlu dibuatkan laporan yang baik dan benar agar bisa di manfaatkan oleh
publik.

 Tujuan Laporan Penelitian

1. Untuk mengenal pasti masalah Dalam penulisan laporan penelitian yang dibuat harus bisa
membuat pembaca ataupun penulis benar-benar mengenali bahan yang dibahas.
2. Mencanangkan penyelesaian Dalam setiap laporan penelitian biasanya disugukan dengan
masalah dan tentunya membutuhkan solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Penyelesaian yang di canangkan harus tepat sehingga tujuan yang ingin disampaikan
dapat tercapai.
3. Mencanangkan tindakan yang perlu dilakukan Dalam hal ini penulis hendaknya
mencantumkan beberapa tindakan yang perlukan untuk menyelesaikan permasalahan
yang ada sehingga ada kejelasan berupa fakta bukan hanya opini semata.
4. Membuat kesimpulan Kesimpulan merupakan inti dari penelitian yang sudah di buat oleh
penulis. Kesimpulan memegang peranan penting agar pembaca dapat memahami
keseluruhan dari isi laporan yang di buat serta tujuan dan juga manfaatanya.

 Manfaat Laporan Penelitian

1. Menyampaikan informasi (presentation of information). Tujuan dari penulisan laporan


adalah untuk menyampaikan informasi seputar penelitian yang sudah dibuat oleh penulis.
Informasi-informasi yang disampaikan tentunya diharapkan dapat berguna bagi
masyarakat.
2. Komunikasi tertulis untuk menyampaikan suatu maksud kepada pihak yang disarankan.
Seperti yang kita ketahui bahwa laporan penelitian merupakan komunikasi tertulis
dimana ide penelitian disampaikan oleh penulis lewat media tulis. Keguanaannya adalah
untuk mempermudah komunikasi sehingga mengurangi pertemuan tatap muka, media
tulisan yang dipilih sudah bisa mewakili apa yang ingin disampaikan oleh penulis.
3. Dokumen yang memberikan maklumat, laporan, ide kepada pembaca tentang suatu hal.
Laporan penelitian adalah sebuah dokumen sah yang memuat suatu ide untuk
disampaikan kepada penulis.

Garis-Garis Besar Isi Laporan Penelitian

Laporan penelitian merupakan karya ilmiah. Untuk itu, penulisan laporan


penelitian harus mengikuti aturan penulisan ilmiah. Secara garis besar, laporan penelitian
terdiri dari tiga bagian besar, yakni bagian pendahuluan, bagian isi atau badan laporan,
dan bagian penutup.
Merancang judul:
Judul penelitian merupakan pencerminan dari tujuan peneitian. Oleh karena itu
tujuan penelitian di rumuskan dari masalah penelitian, atau dengan kata lain tujuan
penelitian itu merupakan jawaban sementara dari pertanyaan –pertanyaan penelitian,
maka judul penelitian mencereminkan masalah penelitian. Ada para ahli berpendapat
bahwa sebaiknya judul penelitian ditulis dengan selengkap mungkin sehingga dengan
membaca judul dapat diketahui kehendak peneliti. Sebaliknya ada pendapat para ahli lain
yang berpendapat bahwa judul penelitian sebaiknya sesingkat mungkin.

a. Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang menggambarkan
karakteristik populasi atau fenomena yang sedang diteliti. Sehingga metode penelitian
satu ini fokus utamanya adalah menjelaskan objek penelitiannya. Sehingga menjawab
apa peristiwa atau apa fenomena yang terjadi.
Metode penelitian ini kemudian berbeda dengan metode lain yang cenderung
lebih fokus pada pembahasan kenapa suatu peristiwa atau fenomena terjadi. Dimana
peristiwa dan fenomena yang dimaksudkan disini adalah objek penelitian. Hasil
penelitiannya tentu saja akan menggambarkan objek penelitian dengan detail.
Menurut Etna Widodo Muchtar (2000) yang menyampaikan bahwa penelitian
dengan metode deskriptif adalah metode riset yang digunakan untuk memperjelas
gejala sosial melalui berbagai variabel penelitian yang saling berkaitan antara satu
dengan lainnya. Etna juga menambahkan, bahwa dalam penelitian yang dilakukan
secara deskriptif pihak peneliti tidak perlu menyusun hipotesis. Mengapa? Sebab
kegiatan penelitian yang dilakukan untuk proses pengujian dan penulisan hasilnya baru
dilakukan setelah terjun langsung di lapangan.
Sesuai KBBI, kata penelitian diartikan sebagai kegiatan pengumpulan, analisis,
dan juga penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk
memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan
prinsip-prinsip umum. Sedangkan kata deskriptif sendiri di dalam KBBI diartikan
sebagai memiliki sifat deskripsi dan menggambarkan apa adanya. Sehingga ketika
digabungkan maka metode deskriptif dalam penelitian bisa diartikan sebagai metode
penelitian yang dilakukan dengan cara menggambarkan objek penelitian apa adanya.

 Kriteria Penelitian Deskriptif


Masalah yang Dirumuskan Harus Layak
Kriteria pertama adalah mengenai masalah penelitian yang tentu
menjadi topik dalam penelitian tersebut dimana wajib layak untuk diangkat.
Sehingga peneliti dalam memakai metode penelitian ini tidak bisa asal dalam
memilih atau merumuskan masalah penelitian. Perlu dikaji dulu apakah
rumusan masalah tersebut memang layak untuk diangkat atau tidak. Selain itu
rumusan masalah tersebut juga mengandung nilai ilmiah. Sehingga tidak semua
topik nantinya bisa diangkat menjadi penelitian yang bersifat deskriptif. Sebab
bisa jadi topik tertentu menyulitkan peneliti untuk menjelaskannya.
Tujuan Penelitian Tidak Boleh Terlalu Luas
Dalam setiap kegiatan penelitian maka dijamin akan dirumuskan tujuan
penelitian. Khusus untuk penelitian yang dilakukan dengan metode deskriptif
nantinya tidak boleh terlalu luas. Perlu dipersempit dan sangat spesifik,
sehingga isi laporan penelitian lebih fokus. Hal ini lumrah, karena penelitian
dengan metode deskriptif akan menggambarkan dan menjelaskan objek
penelitian dengan detail. Jika tujuan penelitiannya kurang spesifik atau terlalu
luas. Tentu penjelasan ini akan terlalu banyak, dan ada kemungkinan
pembahasannya menjadi terlalu luas dan tidak terfokus.
Data Merupakan Fakta
Sama seperti penelitian dengan metode lainnya, penelitian
deskriptif juga memiliki kriteria bahwa data yang digunakan merupakan fakta.
Jadi, meskipun penelitian ini adalah menggambarkan objek penelitian tentu
tidak bisa hanya didasarkan pada apa yang disampaikan referensi, bai itu buku,
video, maupun referensi bentuk lainnya. Peneliti harus terjun langsung di
lapangan, untuk melihat sendiri dan mendata sendiri data-data penelitian.
Sehingga benar-benar sesuai dengan fakta dan kemudian memudahkan peneliti
untuk menuangkannya dalam laporan penelitian yang mendetail. Sebab paham
betul data penelitian dan bisa dijelaskan dengan bahasa sendiri.
Pembanding Harus Memiliki Validasi
Penelitian dengan metode deskriptif tentunya akan memiliki standar
yang digunakan sebagai pembanding. Standar pembanding ini kemudian
penting untuk memiliki validasi, sehingga jelas dan tentunya tidak mengandung
unsur opini melainkan fakta.
Tempat dan Waktu Penelitian Jelas
Penelitian dengan metode deskriptif kemudian juga diwajibkan
mencantumkan tempat dan waktu penelitian dengan jelas. Sehingga ada
kewajiban mencantumkan keterangan waktu, tidak hanya lokasi atau tempat
penelitian. Sebagaimana yang dilakukan pada penelitian dengan metode lain.
Hasil Penelitian Dijelaskan Mendetail
Berhubung peneliti memakai metode deskriptif maka hasil penelitian
atau laporan hasil penelitian perlu dijelaskan mendetail. Objek penelitian
kemudian dijelaskan atau digambarkan secara lengkap, selengkap mungkin dan
sejelas mungkin. Sehingga pembaca hasil penelitian juga memiliki gambaran
terhadap objek penelitian.

 Ciri Penelitian Deskriptif


Mendeskripsikan Variabel
Ciri-ciri yang pertama adalah mengenai variabel utama di dalam metode
penelitian yang yang kemudian dideskripsikan secara mendetail. Sehingga
peneliti yang memakai metode ini perlu mendeskripsikan mengenai umur, jenis
kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, status marital, dan variabel utama lain
dengan detail.
Terdapat Hubungan Sebab Akibat
Ciri berikutnya adalah memiliki hubungan sebab akibat yang kemudian
oleh peneliti disajikan secara mendetail.
Hasil Penelitian Disajikan Sesuai Data
Penelitian dengan metode deskriptif kemudian menyajikan hasil
penelitian dengan data yang sesuai dengan fakta. Sehingga data ini murni
didapatkan langsung dari lapangan (lokasi penelitian). Kemudian oleh peneliti
tadi dikembangkan untuk bisa digambarkan sejelas dan sedetail mungkin.
Data Dikumpulkan pada Periode Tertentu
Penelitian secara deskriptif kemudian menentukan waktu tertentu untuk
melakukan pengamatan. Sebab data dari metode penelitian ini penting untuk
dikumpulkan di periode tertentu. Sebab suatu fenomena kadang akan lebih
mudah diamati pada periode waktu tertentu dan tentunya untuk memastikan
hasil penelitian akurat.
Wilayah Penelitian Fleksibel
Pada penelitian dengan metode deskriptif, maka wilayah dimana ditentukan
sebagai lokasi penelitian sifatnya fleksibel. Jadi peneliti bisa membatasi lokasi
penelitian hanya pada satu desa, satu kecamatan saja, dan sebagainya. Selain itu
juga bisa lebih luas misal dalam satu negara.

 Cara Menuliskan Penelitian Deskriptif

Melakukan identifikasi pada suatu masalah khususnya fenomena sosial yang


layak diteliti dengan metode deskriptif.
Menentukan perumusan masalah.
Menentukan tujuan dan juga manfaat dari penelitian yang dilakukan.
Pahami dulu masalah yang akan diteliti, misalnya dengan mengkaji studi
pustaka dan banyak berkonsultasi dengan orang lebih ahli.
Menyusun kerangka berpikir, supaya lebih mudah bisa disesuaikan dengan
pertanyaan yang menjadi dasar penelitian.
Terjun langsung ke lapangan atau lokasi untuk mengumpulkan, mengorganisir,
dan menganalisa data agar sesuai dengan fakta.
Memberikan interpretasi terhadap data yang didapatkan saat terjun ke lapangan.
Memberikan generalisasi terhadap data yang didapatkan tadi.
Menyusun laporan penelitian yang disesuaikan dengan standar penulisan
laporan penelitian.

 Metode Dalam Penelitian Deskriptif

Metode Survei

Metode pertama adalah metode survei dimana peneliti akan berinteraksi langsung
dengan subjek penelitian atau subjek uji. Misalnya dengan menggunakan teknik
kuesioner yang wajib diisi subjek dan juga melakukan jajak pendapat.
Metode Deskriptif Kesinambungan

Metode kedua adalah metode kesinambungan, yang merupakan metode penelitian


deskriptif dengan melakukan pengamatan dan pengumpulan data secara
berkelanjutan atau terus menerus. Sehingga data penelitian sifatnya lebih detail dan
menyeluruh.

Penelitian Studi Kasus

Berikutnya adalah metode studi kasus dimana penelitian dilakukan dengan cara
berfokus pada suatu objek penelitian. Pada metode ini peneliti bisa saja terlibat
langsung maupun tidak langsung dengan subjek uji.

Penelitian Analisis Pekerjaan dan Aktivitas

Dalam metode deskriptif juga terdapat proses pengumpulan data dengan metode
analisis pekerjaan dan aktivitas. Sehingga peneliti akan melakukan pengkajian
terhadap pekerjaan dan aktivitas dari subjek uji. Tujuannya adalah untuk
mengetahui aktivitas dan pekerjaan manusia secara terperinci.

Penelitian Tindakan

Merupakan metode dari penelitian secara deskriptif yang fokus utamanya adalah
bertujuan meningkatkan mutu dan bisa juga bertujuan untuk memecahkan suatu
masalah.

Penelitian Perpustakaan

Sedangkan untuk metode penelitian perpustakaan adalah metode pengumpulan dan


analisis data dengan cara melakukan pengamatan terhadap hasil tulisan yang
berhubungan dengan masalah yang diteliti atau berhubungan dengan objek
penelitian.

Penelitian Komparatif

Metode berikutnya di dalam penelitian deskriptif adalah metode penelitian


komparatif. Sesuai dengan namanya, pada metode ini peneliti akan melakukan
perbandingan dari setiap data yang diperoleh di lapangan.

 Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Deskriptif

Secara umum penelitian secara deskriptif memiliki kelebihan yang


cukup beragam dan menarik, seperti:
Sangat sesuai untuk topik penelitian yang tidak memungkinkan untuk
dijelaskan dengan bentuk angka, sehingga hasil analisisnya tetap maksimal dan
mudah dipahami.
Metode ini mampu memudahkan peneliti melakukan pengamatan pada kondisi
apa adanya dan tidak dibuat sesuka hati oleh peneliti.
Bisa mengkombinasikan antara penelitian kualitatif dengan penelitian
kuantitatif.
Sebagaimana yang dijelaskan sekilas tadi, bahwa penelitian dengan
metode deskriptif juga punya kekurangan. Antara lain:
Sifatnya tidak signifikan.
Rentan terhadap bias sebagai proses penelitian sendiri sifatnya cenderung
subjektif.
Sulit untuk dilakukan verifikasi ulang, sebab pengamatan dilakukan langsung
dan di momen atau waktu tertentu yang tentu kondisi dan situasinya tidak bisa
diulang.

b. Penelitian Hubungan (Asosiatif)


Menurut Sugiyono (2016:55), penelitian asosiatif kausal adalah penelitian yang
bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih.
Dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang berfungsi untuk
menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala.
penelitian asosiatif adalah memiliki tujuan untuk mengetahui hubungan antara
dua variabel atau lebih dan tidak saling mengikat. Penelitian asosiatif memiliki tingkatan
tertinggi jika dibandingkan dengan penelitian deskriptif dan penelitian kompratif. Dengan
menggunakan penelitian ini, bisa ditarik sebuah teori yang memiliki fungsi untuk
memberi penjelasan, perkiraan, dan kontrol suatu gejala. Pada penelitian ini, minimal
terdapat dua variabel yang dihubungkan. Sementara itu terdapat tiga hubungan antar
variabel, yaitu hubungan simetris, hubungan kausal dan hubungan interaktif.

 Hubungan Antar Variabel dalam Penelitian Asosiatif

Menurut Singarimbun & Effendi, 1989 : 55-67) mengemukakan bahwa hubungan


antar variabel dapat berupa hubungan simteris, timbal balik, dan interaktif)
Hubungan Simetris / Sama
Menurut Purwanto (2010 : 68) Hubungan simetris adalah hubungan antar dua
variabel yang bersifat sejajar atau sama. Hubungan simetris terjadi apabila :
o Kedua variabel indikator dari konsep yang sama. misalnya “kualifikasi guru
yang baik” adalah “tingkat pendidikan” dan “pengalaman mengajarnya”.
Variabel tingkat pendidikan tidak dipengaruhi oleh pengalaman mengajar, begitu
pula sebaliknya.
o Kedua variabel adalah akibat dari suatu faktor yang sama, misalnya
meningkatnya penggunaan internet dikalangan masyarakat dengan, naiknya
jumlah oplah surat kabar, merupakan dua variabel yang tidak saling
mempengaruhi, namun diakibatkan oleh faktor yang sama, yaitu
o Kedua variabel berkaitan secara fungsional, misalnya hubungan antara petani
dengan cangkul, hubungan guru dengan murid, hubungan dokter dengan pasien,
dan sebagainya.
o Kedua variabel mempunyai hubungan karena kebetulan semata-mata, misalnya
secara kebetulan semua murid berkacamata gemar membaca. Hubungan antara
variabel murid berkacamata dengan gemar membaca adalah hubungan simetris.

Hubungan Kausal / Sebab-Akibat


o Hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab-akibat. Salah satu
variabel (independen) mempengaruhi variabel yang lain (dependen). Menurut
Irawan (2000 : 37) untuk menyatakan ada hubungan sebab-akibat harus dipenuhi
2 syarat utama, yaitu :
o a) Terdapat hubungan antara variabel bebas (independent variable) dengan
variabel terikat (dependent variable)
o b) Terdapat seri urutan yang benar, diartikan bahwa untuk dapat dikatakan
sebagai factor penyebab, suatu variabel tidak mungkin terjadi setelah factor
akibat. Dapat diartikan juga bahwa hubungan antara varibel bebas dan variabel
terikat tidak simetrik. Hubungan simnterik maksudnya adalah arah pengaruhnya
dapat berasal dari dua pihak. Yaitu S (Sebab) dapat mempengaruhi Akibat (A)
dan A dapat mempengaruhi S.

Hubungan Interaktif/Timbal balik


Menurut Masri Singarimbun & Effendi (1989 : 53) hubungan timbal balik
adalah hubungan dimana suatu variabel dapat menjadi sebab dan juga akibat dari
variabel lainnya. Perlu diketahui bahwa hubungan timbal balik bukanlah
hubungan, dimana tidak dapat ditentukan variabel yang menjadi sebab dan
variabel yang menjadi akibat. Yang dimaksudkan ialah apabila pada suatu waktu,
variabel X mempengaruhi variabel Y, pada waktu lainnya variabel Y
mempengaruhi X.

c. Penelitian Pengaruh
Analisis pengaruh meneliti pola kausalitas atau fungsi sebab akibat dari sebuah
variabel atau lebih terhadap variabel lain berlandaskan teori tertentu. Dengan kata lain,
terdapat variabel yang secara teoritik mempengaruhi (independent variabel) kemudian
melihat efek dari variabel tersebut terhadap variabel lain yang dipengaruhi (dependent
variabel). metode yang paling umum untuk mengukur pengaruh adalah analisis regresi
(regression analysis), atau analisis jalur (path analysis) dan variannya seperti cross-
section, time series, panel data dan lainnya (tergantung dari skala data pada variabel
dependen dan variabel independen). Sebagai contoh jika skala data pada variabel
dependennya adalah kategorik, sedangkan skala data variabel independennya adalah
numerik, maka statistika yang digunakan untuk mengukur pengaruh adalah analisis
varians.

d. Penelitian Perbedaan (Komparatif)

Penelitian komparatif mempelajari dua atau lebih kelompok, individu, negara,


peristiwa atau kondisi yang serupa dengan membandingkannya sehubungan dengan
karakteristik tertentu. Melalui perbandingan tersebut, penelitian komparatif menawarkan
mekanisme untuk memahami dan mengevaluasi faktor-faktor yang membentuk dan
mengubah dunia kita. Ini dapat memberikan wawasan tentang peristiwa dunia,
pemahaman yang lebih besar tentang pemerintah dan sistem yang ada di seluruh dunia,
sarana untuk belajar dari kesalahan masa lalu, dan pemahaman yang lebih besar dari
budaya lain.
Penelitian komparatif memiliki beberapa tujuan, antara lain:

Untuk membandingkan persamaan dan perbedaan antara dua atau lebih fakta dan sifat
objek yang di teliti dengan didasarkan kerangka pemikiran tertentu.
Untuk membuat generalisasi tingkat perbandingan berdasarkan cara pandang atau
kerangka berpikir tentu.
Untuk bisa menentukan mana yang lebih baik atau mana yang sebaiknya dipilih.
Untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat dengan cara berdasar atas
pengamatan terhadap akibat yang ada dan mencari kembali faktor yang mungkin menjadi
penyebab melalui data tertentu.

Penelitian komparatif adalah riset yang bersifat membandingkan. Pada penelitian


ini variabelnya masih mandiri tetapi untuk sampel yang lebih dari satu atau dalam waktu
yang berbeda. Hingga taraf tertentu, semua penelitian bersifat komparatif dan penelitian
komparatif menawarkan banyak manfaat dan kelebihan. Namun, seperti halnya dengan
semua jenis penelitian, ia memiliki keterbatasan juga.

Menurut Sugiyono (2012) Penelitian komparatif dapat didefinisikan sebagai


penelitian yang membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua
atau sampel yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda.

Manfaat yang dapat diperoleh melalui penelitian komparatif, anatara lain:

Membantu untuk mengidentifikasi penyebab atau penjelasan untuk kondisi atau peristiwa
historis yang ada.
Penelitian ini menggunakan kelompok atau kasus yang ada, dengan demikian
menyederhanakan beberapa langkah dari proses penelitian. Karena berfokus pada
perbedaan dan kesamaan, kasus atau kelompok biasanya diambil dari perangkat yang
diketahui atau ditentukan sebelumnya.
Variabel penelitian tidak dimanipulasi dan perlakuan tidak diterapkan, lagi-lagi
menyederhanakan langkah-langkah proses penelitian. Dalam penelitian komparatif,
pengaruh variabel telah terjadi dan tujuannya adalah untuk menguji dampak atau
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Ini adalah metode yang umum
dipilih ketika variabel tidak dapat dimanipulasi karena alasan etis atau praktis.
Sebagian besar data dikumpulkan dari sumber yang sudah ada, mengurangi upaya
prosedural dan banyak masalah etika.
Seringkali banyak informasi yang ada tersedia untuk digunakan sebagai data.
Lebih murah daripada kebanyakan studi eksperimental.
Penelitian komparatif memfasilitasi pemahaman tentang peristiwa historis karena
berfokus pada perbedaan antara kasus dan peristiwa yang sering menyebabkan
diferensiasi wawasan yang lebih besar.
Jenis studi ini sering menyatukan para peneliti dari berbagai latar belakang dan disiplin
ilmu yang berbeda.

Sedangkan keterbatasan dalam penelitian komparatif, antara lain:

Terkadang mungkin sulit untuk menemukan jenis data yang sama untuk kelompok atau
kasus untuk membuat perbandingan yang benar.
Keakuratan dan sumber data mungkin perlu dievaluasi dan diverifikasi untuk memastikan
temuan yang dapat diandalkan.
Hanya penelitian eksperimental yang benar yang dapat menentukan hubungan sebab-
akibat secara definitif. Temuan dari penelitian komparatif harus dilaporkan menunjukkan
“efek yang mungkin” atau “penyebab yang mungkin”.
Kelompok atau kasus harus dipilih dengan cermat untuk mengontrol variabel asing. Yang
terbaik adalah memastikan bahwa kelompok atau kasus serupa dalam hal variabel asing
untuk mengurangi dampak potensial mereka.
Kelompok atau kasus dipilih tidak dipilih secara acak. Ini berdampak negatif pada
kemampuan penelitian untuk menggeneralisasi temuan.
Penelitian komparatif mensyaratkan bahwa penelitian membuat anggapan bahwa variabel
independen memiliki konsekuensi yang sama setiap saat.
Dalam beberapa kasus, arah kausalitas dapat diperdebatkan dan harus dipertimbangkan
oleh peneliti. Studi komparatif juga tidak memperhitungkan situasi di mana banyak
penyebab mungkin terjadi.

 Macam Penelitian Komparatif


Ada beberapa metode melakukan analisis komparatif. Tilly (1984)
membedakan empat jenis analisis komparatif yaitu: individualisasi, universalisasi,
penemuan variasi dan cakupan. Berikut penjelasnnya
Perbandingan kontras secara individual (Individualizing comparison contrasts)
Sejumlah kecil kasus untuk memahami kekhasan masing-masing kasus. Ini pada
dasarnya melibatkan penggambaran sepenuhnya karakteristik masing-masing kasus yang
dipelajari. Ini membantu memperluas pengetahuan kita dan memberikan wawasan untuk
melihat kasus secara mendalam. Metode ini tidak dapat dikatakan benar-benar komparatif
tetapi memanfaatkan perbandingan dalam aspek kecil penelitian (Fredrickson, 1997).
Perbandingan universal (Universalizing comparison)
Perbandingan ini bertujuan untuk menetapkan bahwa setiap kejadian dari suatu
fenomena pada dasarnya mengikuti aturan yang sama.Ini melibatkan penggunaan
perbandingan untuk mengembangkan teori-teori fundamental dengan generalisasi dan
relevansi yang signifikan; melangkah lebih jauh untuk memberikan teori yang
menjelaskan kasus yang sedang dipelajari. Misalnya untuk pengembangan teori
industrialisme, revolusi sosial, dan lain sebagainya.
Perbandingan penemuan variasi (Variation-finding comparison)
Perbandingan ini berusaha untuk menetapkan prinsip variasi dalam karakter atau
intensitas suatu fenomena dengan memeriksa perbedaan sistematis antara kejadian, yaitu
membandingkan berbagai bentuk fenomena tunggal untuk menemukan perbedaan logis
di antara kejadian dan menetapkan standar variasi dalam karakter atau intensitas
fenomena itu. Misalnya, Green (1997) studi tentang Diaspora Yahudi modern dan Moore
(1966) studi tentang Asal Sosial Kediktatoran dan Demokrasi.
Perbandingan cakupan (Encompassing comparison)
Perbandingan ini menempatkan contoh berbeda di berbagai lokasi dalam sistem yang
sama, sebagai cara untuk menjelaskan karakteristik mereka sebagai fungsi dari berbagai
hubungan mereka dengan sistem secara keseluruhan. Misalnya. menjelaskan perbedaan
antara perilaku dua anak berdasarkan urutan kelahiran mereka, menghubungkan
karakteristik masyarakat pedesaan dengan berbagai koneksi mereka dengan kota atau
daerah perkotaan terdekat.

 Ciri Penelitian Komparatif


Penelitian komparatif merupakan penelitian yang bersifat “expost facto”, artinya yaitu
data yang dikumpulkan setelah peristiwa yang dipermasalahkan terjadi.
Expost fackto adalah suatu penelitian emperis yang sistematis dimana peneliti tidak
mengendalikan variabel bebas secara langsung dikarenakan perwujudann variabel
tersebut telah terjadi atau dikarenakan variabel tersebut pada dasarnya memang tidak bisa
dimanipulasi. Dalam hal ini, peneliti tidak melakukan perlakuan dalam membandingkan
dan mencari hubungan sebab-akibat dari variabelnya, tapi peneliti hanya mencari satu
atau lebih akibat-akibat yang ditimbulkan dan mengujinya dengan menelusuri kembali
masa lalu untuk mencari sebab-sebab, kemungkinan hubungan, dan maknanya. Penelitian
ini cenderung menggunakan data kuantitatif.
 Cara Menuliskan Penelitian Komparatif
Berikut ini langkah-langkah dalam melakukan penelitian komparatif, antara lain:
Perbandingan kontras secara individual (Individualizing comparison contrasts)
Sejumlah kecil kasus untuk memahami kekhasan masing-masing kasus. Ini pada
dasarnya melibatkan penggambaran sepenuhnya karakteristik masing-masing kasus yang
dipelajari. Ini membantu memperluas pengetahuan kita dan memberikan wawasan untuk
melihat kasus secara mendalam. Metode ini tidak dapat dikatakan benar-benar komparatif
tetapi memanfaatkan perbandingan dalam aspek kecil penelitian (Fredrickson, 1997).
Perbandingan universal (Universalizing comparison)
Perbandingan ini bertujuan untuk menetapkan bahwa setiap kejadian dari suatu
fenomena pada dasarnya mengikuti aturan yang sama.Ini melibatkan penggunaan
perbandingan untuk mengembangkan teori-teori fundamental dengan generalisasi dan
relevansi yang signifikan; melangkah lebih jauh untuk memberikan teori yang
menjelaskan kasus yang sedang dipelajari. Misalnya untuk pengembangan teori
industrialisme, revolusi sosial, dan lain sebagainya.
Perbandingan penemuan variasi (Variation-finding comparison)
Perbandingan ini berusaha untuk menetapkan prinsip variasi dalam karakter atau
intensitas suatu fenomena dengan memeriksa perbedaan sistematis antara kejadian, yaitu
membandingkan berbagai bentuk fenomena tunggal untuk menemukan perbedaan logis
di antara kejadian dan menetapkan standar variasi dalam karakter atau intensitas
fenomena itu. Misalnya, Green (1997) studi tentang Diaspora Yahudi modern dan Moore
(1966) studi tentang Asal Sosial Kediktatoran dan Demokrasi.
Perbandingan cakupan (Encompassing comparison)
Perbandingan ini menempatkan contoh berbeda di berbagai lokasi dalam sistem yang
sama, sebagai cara untuk menjelaskan karakteristik mereka sebagai fungsi dari berbagai
hubungan mereka dengan sistem secara keseluruhan. Misalnya. menjelaskan perbedaan
antara perilaku dua anak berdasarkan urutan kelahiran mereka, menghubungkan
karakteristik masyarakat pedesaan dengan berbagai koneksi mereka dengan kota atau
daerah perkotaan terdekat.

 Ciri Penelitian Komparatif


Penelitian komparatif merupakan penelitian yang bersifat “expost facto”, artinya yaitu
data yang dikumpulkan setelah peristiwa yang dipermasalahkan terjadi.
Expost fackto adalah suatu penelitian emperis yang sistematis dimana peneliti tidak
mengendalikan variabel bebas secara langsung dikarenakan perwujudann variabel
tersebut telah terjadi atau dikarenakan variabel tersebut pada dasarnya memang tidak bisa
dimanipulasi. Dalam hal ini, peneliti tidak melakukan perlakuan dalam membandingkan
dan mencari hubungan sebab-akibat dari variabelnya, tapi peneliti hanya mencari satu
atau lebih akibat-akibat yang ditimbulkan dan mengujinya dengan menelusuri kembali
masa lalu untuk mencari sebab-sebab, kemungkinan hubungan, dan maknanya. Penelitian
ini cenderung menggunakan data kuantitatif.
 Cara Menuliskan Penelitian Komparatif
Berikut ini langkah-langkah dalam melakukan penelitian komparatif, antara lain:
Pilih topik
Para peneliti biasanya mencari pengalaman atau situasi yang telah terjadi di dunia nyata
Tinjau literatur
Meninjau literatur tentang topik dapat membantu peneliti mengidentifikasi variabel
independen dan dependen untuk penelitian ini. Ini juga dapat membantu mengidentifikasi
variabel asing yang dapat berkontribusi pada hubungan sebab-akibat antara variabel
independen dan dependen.
Mengembangkan hipotesis
Hipotesis penelitian harus menggambarkan dampak dari variabel
independen pada variabel dependen secara nyata, sehingga dapat ditemukan jalannya
riset secara sempurna.
Pilih kelompok pembanding
Para peneliti harus berhati-hati ketika memilih kelompok dan berusaha untuk
memilih kelompok yang hanya berbeda dalam hal variabel independen jika
memungkinkan. Ini akan membantu mengontrol variabel asing dan mengurangi efeknya.
Beberapa peneliti akan menggunakan teknik, seperti pencocokan yang biasa digunakan
dalam penelitian eksperimental, dalam upaya untuk menemukan kelompok yang sesuai
yang berbeda terutama dengan adanya variabel independen.
Memilih alat untuk mengukur variabel dan mengumpulkan data
Dalam penelitian komparatif, peneliti tidak harus mengimplementasikan protokol
perlakuan. Oleh karena itu, adalah pengumpulan datalah yang memungkinkan
dilakukannya perbandingan antar kelompok. Ini bisa berasal dari sumber data yang ada,
survei, wawancara, dan lain-lain.
Menganalisis dan Menafsirkan Hasil
Analisis umumnya menggunakan statistik deskriptif dan inferensial. Untuk
analisis statistik deskriptif, peneliti biasanya menggunakan ukuran rata-rata, frekuensi,
dan standar deviasi. Statistik inferensial yang umum digunakan meliputi uji-t, analisis
varian, dan chi square. Tes-tes ini membantu peneliti menentukan apakah ada perbedaan
yang signifikan secara statistik antara kelompok.
 Ada beberapa kiat umum yang perlu diperhatikan dalam melakukan penelitian
komparatif:

Batasi jumlah kasus, kelompok, atau negara

Studi komparatif adalah yang terbaik ketika kasus dipilih dengan cermat dan
jumlahnya terbatas. Studi ini biasanya melibatkan tingkat pengetahuan yang signifikan
tentang masing-masing yang sulit jika ada terlalu banyak perbandingan. Jika ada terlalu
banyak kasus, kelompok atau negara untuk membandingkannya meningkatkan
kemungkinan kesalahan dan meningkatkan kemungkinan kasus yang tidak relevan
berdampak pada hasil. Kasus, kelompok, atau negara harus cukup mirip untuk masuk ke
dalam beberapa jenis kategori atau klasifikasi yang mendefinisikannya dan membuat
studi komparatif.

Pemilihan kasus

Studi komparatif tidak menggunakan seleksi acak untuk menempatkan kasus,


negara atau individu ke dalam kelompok. Bahkan, kasus atau kelompok biasanya
ditentukan sebelumnya atau ada. Oleh karena itu, pemilihan kasus, kelompok, atau
negara yang cukup mirip untuk memungkinkan perbandingan adalah kunci keberhasilan
studi secara keseluruhan.

Pertimbangkan aksesibilitas data yang serupa ketika memilih topik

Terutama dalam studi komparatif lintas nasional, penting untuk


mempertimbangkan terlebih dahulu apakah mendapatkan data yang sebanding dari
kelompok atau negara adalah hal yang memungkinkan. Misalnya, jika membandingkan
ekonomi kedua negara, peneliti harus menyelidiki indikator ekonomi apa yang akan
tersedia dan apakah mereka akan memperbolehkan dilakukannya perbandingan.

Kembangkan kerangka analitik setelah kasus atau negara dipilih

Kerangka analitik adalah aspek atau karakteristik khusus dari kasus perbandingan
yang diputuskan peneliti untuk diteliti. Sebagai contoh, jika peneliti memilih untuk
membandingkan negara-negara yang pemerintahannya digulingkan dalam 50 tahun
terakhir, ia perlu memilih kerangka analitik untuk mempersempit data ke aspek minat
tertentu. Peneliti dapat, misalnya, memutuskan untuk fokus pada gaya pemerintahan yang
diterapkan. Mengidentifikasi kerangka analitik membuat peneliti tetap fokus sehingga
tidak ada gangguan dari data lain yang mungkin “menarik” tetapi tidak relevan, seperti
sifat pertempuran yang menyebabkan penggulingan pemerintah tersebut.

Menafsirkan Hasil

Ketika menafsirkan hasil, peneliti harus berhati-hati tentang menyatakan bahwa


variabel independen menyebabkan variabel dependen. Karena kurangnya pengacakan
dalam pemilihan subjek penelitian dan adanya variabel asing, mungkin lebih baik untuk
menyatakan bahwa hasilnya menunjukkan efek yang mungkin atau penyebab yang
mungkin.
Contoh Judul Penelitian:

Sumber Daya Manusia:


o pengaruh motivasi, komunikasi dan stres kerja terhadap kepuasan kerja karyawan (studi
pada ud. fani jaya)
o pengaruh self efficacy dan locus of control terhadap kinerja karyawan (studi pada
ramayana mall makassar)
o pengaruh kompensasi, disiplin kerja dan motivasi terhadap produktivitas karyawan pada
perusahaan pabrik gula takalar

Judul penelitian deskriptif:

o Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Prestasi Kerja Pegawai perusahaan


pabrik takalar
o Analisis Kepuasan Pelanggan Hotel D’Maleo Makassar
o pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Bawahan dengan Locus
Control Sebagai Variable Pemoderasi (kasus di RS Maryam Takalar)

Pemasaran:

o Analisis Faktor yang Memengaruhi daya beli Gas Elpiji Bersubsidi Pemerintah di Daerah
Takalar
o Pengaruh Pemasaran terhadap Keputusan Pembelian Pelanggan (Studi Kasus pada Toko
Berdikari di kabupaten Takalar).
o Analisis Pengaruh Kelengkapan Fasilitas terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap di
Rumah Sakit Maryam Kabupaten Takalar

Keuangan:
o Analisis Struktur Modal Yang Optimal Pada PT. Intan Wijaya Chemical Industry
o Emisi Obligasi Sebagai Alternatif Pendanaan Dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja
Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Mulia Land,Tbk
o Pengaruh Pengumuman Dividend Terhadap Nilai Saham Pada Perusahaan Property Dan
Real Estate Yang Telah Go Public Ditinjau Dari Metode Event Studi
o Analisa Obligasi Sebagai Alternative Pendanaan Pada Perum Pegadaian
DAFTAR PUSTAKA

http://materi-paksyaf.blogspot.com/2014/12/judul-penelitian.html
https://www.duniadosen.com/penelitian-deskriptif/
http://repo.darmajaya.ac.id/172/4/16.%20BAB%20III.pdf
http://rubiers.blogspot.com/2016/09/makalah-penelitian-asosiatif.html
https://penelitianilmiah.com/penelitian-komparatif/
https://www.globalstatistik.com/perbedaan-antara-hubungan-dengan-pengaruh/

Anda mungkin juga menyukai