Objek pajak
meliputi:
Subjek Pajak : Orang pribadi atau badan yang menggunakan reklame tersebut
Wajib pajak : Orang pribadi atau Badan yang menyelenggarakan reklame (dalam hal reklame
diselenggarakan melalui pihak ketiga, pihak ketiga tersebut menjadi Wajib Pajak Reklame.)
DPP : Dasar pengenaan Pajak Reklame adalah Nilai Sewa Reklame (NSR). Adapun cara
perhitungan Nilai Sewa Reklame (NSR) adalah sebagai berikut:
Penyelenggaraan reklame melalui internet, televisi, radio, warta harian, warta mingguan,
warta bulanan dan sejenisnya;
Label/merek produk yang melekat pada barang yang diperdagangkan, yang berfungsi
untuk membedakan dari produk sejenis lainnya;
Nama pengenal usaha atau profesi yang dipasang melekat pada bangunan tempat usaha
atau profesi diselenggarakan sesuai dengan ketentuan yang mengatur nama pengenal
usaha atau profesi tersebut; dan
Reklame yang diselenggarakan oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah
Keterangan Peraturan:
Objek pajak yang dikenakan BPHTB adalah perolehan hak atas tanah dan atau bangunan.
Perolehan hak atas tanah dan atau bangunan meliputi:
Jual beli
Tukar meukar
Hibah
Hibah wasiat
Waris
Pemasukan dalam perseroan atau badan hukum lainnya
Pemisahan hak yang mengakibatkan peralihan
Penunjukan pembeli dalam lelang
Pelaksanaan putusan hakim yang mempunyai kekuatan hukum tetap
Penggabungan usaha
Pemekaran usaha
Hadiah
Hak milik
Hak guna usaha
Hak guna bangunan
Hak pakai
Hak milik atas satuan rumah susun,
Hak pengelolahan.
Objek pajak yang tidak dikenakan BPHTB adalah objek pajak yang diperoleh:
Objek pajak yang diperoleh karena waris, hibah wasiat, dan pemberian hak pengelolahan
pengenaan pajaknya diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Dasar Pengenaan Pajak adalan Nilai Perolehan Objek Pajak (NPOP). Nilai perolehan objek pajak
(NPOP) meliputi:
Apabila Nilai Perolehan Objek Pajak tidak diketahui atau lebih rendah daripada Nilai Jual Objek
Pajak yang digunakan dalam pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan pada tahun terjadinya
perolehan, dasar pengenaan pajak yang dipakai adalah Nilai Jual Objek Pajak Pajak Bumi dan
Bangunan.Sedangkan, apabila Nilai Jual Objek Pajak Pajak Bumi dan Bangunan belum
ditetapkan, besarnya Nilai Jual Objek Pajak Pajak Bumi dan Bangunan ditetapkan oleh Menteri.
(1) Subjek Pajak BPHTB adalah orang pribadi atau Badan yang memperoleh Hak atas Tanah
dan/atau Bangunan.
(2) Wajib Pajak BPHTB adalah orang pribadi atau Badan yang memperoleh Hak atas Tanah
dan/atau Bangunan.
TARIF