Anda di halaman 1dari 5

Objek Pajak : Objek Pajak Reklame adalah semua penyelenggaraan reklame.

Objek pajak
meliputi:

 Reklame papan/ billboard/videotron/megatron dan sejenisnya;


 Reklame kain;
 Reklame melekat, stiker;
 Reklame selebaran;
 Reklame berjalan, termasuk pada kendaraan;
 Reklame udara;
 Reklame apung;
 Reklame suara;
 Reklame film/ slide;
 Reklame peragaan.

 Subjek Pajak : Orang pribadi atau badan yang menggunakan reklame tersebut

Wajib pajak : Orang pribadi atau Badan yang menyelenggarakan reklame (dalam hal reklame
diselenggarakan melalui pihak ketiga, pihak ketiga tersebut menjadi Wajib Pajak Reklame.)

 DPP : Dasar pengenaan Pajak Reklame adalah Nilai Sewa Reklame (NSR). Adapun cara
perhitungan Nilai Sewa Reklame (NSR) adalah sebagai berikut:

NSR         = HDPP + Nilai Strategis/NS

HDPP       = Harga Dasar Pemasangan dan Pemeliharaan

NS          = Perkalian antara faktor-faktor sebagaimana dimaksud pada ayat dengan HDPP

Bukan Objek Pajak :

 Penyelenggaraan reklame melalui internet, televisi, radio, warta harian, warta mingguan,
warta bulanan dan sejenisnya;
 Label/merek produk yang melekat pada barang yang diperdagangkan, yang berfungsi
untuk membedakan dari produk sejenis lainnya;
 Nama pengenal usaha atau profesi yang dipasang melekat pada bangunan tempat usaha
atau profesi diselenggarakan sesuai dengan ketentuan yang mengatur nama pengenal
usaha atau profesi tersebut; dan
 Reklame yang diselenggarakan oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah

Keterangan Peraturan:

1. Kota Mataram : Peraturan Walikota Mataram No 12 Tahun 2019 Tentang Perhitungan


Nilai Sewa Reklame
2. Kab Lobar : Perda Kabupaten Lombok Barat No 2 tahun 2011 Tentang Pajak
Daerah
3. Kab Loteng : Peraturan Bupati Lombok Tengah No 48 Tahun 2018 Tentang Tata
Cara Perhitungan Nilai Sewa Reklame
4. Kab Lotim : Perda Kabupaten Lombok Timur No 9 Tahun 2016 Tentang
Penyelenggaraan Reklame
5. KLU : Perda Kabupaten Lombok Utara No 3 Tahun 2010 Tentang Pajak Daerah
6. Kab Sumbawa : Peraturan Bupati Sumbawa Nomor 61 Tahun 2019 Tentang
Penghitungan Nilai Sewa Reklame
7. Kab Sumbawa barat : Peraturan Bupati Nomor 74 Tahun 2018 Tentang Perhitungan
Nilai Sewa Reklame
8. Kab Bima : Peraturan Daerah Kabupaten Bima No 2 Tahun 2011 Tentang Pajak
Daerah
9. Kota Bima : Peraturan Walikota Bima No 14 Tahun 2017 Tentang Standar
Operasional Prosedur Pemungutan Pajak Reklame
10. Kab Dompu :

BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN


1. Kota Mataram : Peraturan Daerah Kota Mataram No 11 Tahun 2016
2. Kab Lobar : Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Barat No 1 Tahun 2011 Tentang Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
3. Kab Lotim :
4. Kab Loteng: Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Tengah No 14 Tahun 2010 Tentang
Pajak Daerah
5. Kab Lombok Utara : Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Utara Nomor 3 Tahun 2010
Tentang Pajak Daerah
6. Kab Sumbawa: Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 33 Tahun 2010 Tentang
Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan
7. Kab Sumbawa Barat:
8. Kota Bima : Peraturan Daerah Kota Bima Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pajak Daerah
9. Kab Bima: Peraturan Daerah Kabupaten Bima No 2 Tahun 2011 Tentang Pajak Daerah
10. Kab Dompu:

Objek pajak yang dikenakan BPHTB adalah perolehan hak atas tanah dan atau bangunan.
Perolehan hak atas tanah dan atau bangunan meliputi:

1. Pemindahan Hak karena:

 Jual beli
 Tukar meukar
 Hibah
 Hibah wasiat
 Waris
 Pemasukan dalam perseroan atau badan hukum lainnya
 Pemisahan hak yang mengakibatkan peralihan
 Penunjukan pembeli dalam lelang
 Pelaksanaan putusan hakim yang mempunyai kekuatan hukum tetap
 Penggabungan usaha
 Pemekaran usaha
 Hadiah

2. Pemberian Hak Baru karena:

 Kelanjutan pelepasan hak


 Diluar pelepasan hak

Hak atas tanah berupa

 Hak milik
 Hak guna usaha
 Hak guna bangunan
 Hak pakai
 Hak milik atas satuan rumah susun,
 Hak pengelolahan.

Objek pajak yang tidak dikenakan BPHTB adalah objek pajak yang diperoleh:

 Perwakilan diplomatik, konsulat berdasarkan perlakuan timbal balik


 Negara untuk menyelenggarakan pemerintahan dan atau untuk pelaksanaan
pembangunan guna kepentingan umum
 Badan atau perwakilan organisasi internasional yang ditetapkan dengan keputusan
Menteri dengan syarat tidak menjalankan usaha atau melakukan kegiatan lain di luar
fungsi dan tugas badan atau perwakilan organisasi tersebut
 Orang pribadi atau badan karena konversi hak atau karena perbuatan hukum lain dengan
tidak adanya perubahan nama
 Orang pribadi atau badan karena wakaf
 Orang pribadi atau badan yang digunakan untuk kepentingan ibadah

Objek pajak yang diperoleh karena waris, hibah wasiat, dan pemberian hak pengelolahan
pengenaan pajaknya diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Dasar Pengenaan Pajak adalan Nilai Perolehan Objek Pajak (NPOP). Nilai perolehan objek pajak
(NPOP) meliputi:

 Jual beli adalah harga transaksi


 Tukar menukar adalah nilai pasar
 Hibah adalah nilai pasar
 Hibah wasiat adalah nilai pasar
 Waris adalah nilai pasar
 Pemasukan dalam perseroan atau badan hukum lainnya adalah nilai pasar
 Pemisahan hak yang mengakibatkan peralihan adalah nilai pasar
 Peralihan hak karena pelaksanaan putusan hakim yang mempunyai kekuatan hukum tetap
adalah nilai pasar
 Pemberian hak baru atas tanah sebagai kelanjutan dari pelepasan hak adalah nilai pasar
 Pemberian hak baru atas tanah di luar pelepasan hak adalah nilai pasar
 Penggabungan usaha adalah nilai pasar
 Peleburan usaha adalah nilai pasar
 Pemekaran usaha adalah nilai pasar
 Hadiah adalah nilai pasar
 Penunjukan pembeli dalam lelang adalah harga transaksi yang tercantum dalam Risalah
Lelang.

Apabila Nilai Perolehan Objek Pajak tidak diketahui atau lebih rendah daripada Nilai Jual Objek
Pajak yang digunakan dalam pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan pada tahun terjadinya
perolehan, dasar pengenaan pajak yang dipakai adalah Nilai Jual Objek Pajak Pajak Bumi dan
Bangunan.Sedangkan, apabila Nilai Jual Objek Pajak Pajak Bumi dan Bangunan belum
ditetapkan, besarnya Nilai Jual Objek Pajak Pajak Bumi dan Bangunan ditetapkan oleh Menteri.

(1) Subjek Pajak BPHTB adalah orang pribadi atau Badan yang memperoleh Hak atas Tanah
dan/atau Bangunan.
(2) Wajib Pajak BPHTB adalah orang pribadi atau Badan yang memperoleh Hak atas Tanah
dan/atau Bangunan.

TARIF

Kota Mataram 25%


Kabupaten Lombok Barat 25%
Kabupaten Lombok Timur 25%
Kabupaten Lombok Tengah 25%
Kabupaten Lombok Utara 25%
Kabupaten Sumbawa 25%
Kabupaten Sumbawa Barat 25%
Kota Bima 25%
Kabupaten Bima 25%
Kabupaten Dompu 25%
Kota Mataram 5%
Kabupaten Lombok Barat -
Kabupaten Lombok Timur -
Kabupaten Lombok Tengah 5%
Kabupaten Lombok Utara 5%
Kabupaten Sumbawa 5%
Kabupaten Sumbawa Barat -
Kota Bima 5%
Kabupaten Bima 5%
Kabupaten Dompu -

Anda mungkin juga menyukai