Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

Stress emosional dan depresi pada wanita dengan recurrent pregnancy


loss merupakan 2 (dua) hal yang tidak dapat dipisahkan. Di Amerika Serikat,
sekitar 12 persen laki-laki dan 20 persen wanita mengidap depresi dan beberapa
diantaranya memiliki depresi berat.1 Dalam survey lain dikatakan bahwa 1 (satu)
dari 4 (empat) wanita dan 1 (satu) dari 6 (enam) laki-laki mengalami depresi
dalam sepanjang hidup mereka dan lebih dari 65 persen pasien dengan depresi
memiliki gejala berulang setelah pengobatan.2 Fakta di lapangan, banyak orang
dengan depresi tidak terdiagnosis dan tidak diobati secara baik, hanya 30-35
persen remaja yang menjalani pengobatan dan memperoleh kesembuhan. 2 Depresi
diperkirakan telah menjadi penyebab utama ke-4 dari beban penyakit secara
keseluruhan dan penyebab utama dari beban penyakit non-fatal di seluruh dunia.2

Di lain sisi, keguguran merupakan suatu penyebab paling utama yang


menyebabkan seorang ibu kehilangan janinnya. Keguguran spontan terjadi sekitar
12% hingga 15% dari total kehamilan. Usia ibu serta keguguran yang sebelumnya
meningkatkan risiko keguguran berulang.3 Penelitian lain menyebutkan bahwa
keguguran berulang atau recurrent pregnancy loss memiliki prevalensi 1:300
kehamilan, artinya di setiap 300 kehamilan, paling tidak terdapat 1 ibu yang
mengalami keguguran berulang (recurrent pregnancy loss).4 Survey epidemiologi
menunjukkan bahwa setelah keguguran berulang yang ke-empat, risiko
mengalami keguguran berulang kembali mencapai 40-50%.4 Sedangkan menurut
Benson dan Pernoll, risiko keguguran pada trisemester pertama setelah satu kali
keguguran adalah 24%, setelah dua kali keguguran adalah 26%, dan setelah tiga
kali keguguran adalah 32%.6 Sekitar 1-2% perempuan usia reproduksi mengalami
abortus spontan 3 kali atau lebih secara berturut-turut, dan sekitar 5% mengalami
abortus spontan 2 kali atau lebih.7

Depresi dan stress ternyata berkaitan erat dengan wanita yang mengalami
keguguran berulang atau RPL. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Kolte, dkk

1
2

menunjukkan bahwa wanita dengan RPL memiliki risiko 5 kali lipat lebih tinggi
terkenan gejala depresi berat atau stress berat bila dibandingkan dengan wanita
yang tidak pernah mengalami keguguran berulang atau RPL.5 Pada penelitian
tersebut dijelaskan bahwa skor MDI dan PSS yang dilakukan pada wanita RPL
memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan wanita yang tidak
mengalami RPL. Perbedaan yang didapat merupakan perbedaan yang signifikan
antara kelompok yang diteliti dibandingkan dengan kelompok pembanding. Hal
tersebut membuktikan bahwa wanita dengan RPL memiliki risiko yang sangat
tinggi terkena stress emosional dan depresi berat.5

Kita sebagai seorang tenaga medis atau kesehatan harus waspada terhadap
pasien-pasien dengan recurrent pregnancy loss, karena pada pasien-pasien RPL
sangat rentan terkena serangan stress dan depresi, mengingat stress dan depresi
merupakan suatu gangguan yang dapat menyebabkan disabilitas dan penurunan
kualitas hidup pasien karena pada pasien-pasien yang stress dan depresi apalagi
dengan derajat yang berat cenderung lebih mudah mencelakai diri mereka sendiri.

Dengan tingginya prevalensi wanita dengan RPL dengan stress/depresi,


kita harus mengetahui mengenai stress dan depresi itu sendiri serta keguguran
berulang atau recurrent pregnancy loss. Tujuan dibuat referat ini adalah sebagai
berikut:

1. Mengidentifikasi pengertian stress dan depresi


2. Mengidentifikasi etiologi stress dan depresi
3. Mengidentifikasi tanda dan gejala klinis pasien dengan stress dan depresi
4. Mengidentifikasi penatalaksanaan stress dan depresi
5. Mengidentifikasi pengertian recurrent pregnancy loss
6. Mengidentifikasi etiologi RPL
7. Mengidentifikasi pemeriksaan pada RPL
8. Mengidentifikasi penatalaksanaan RPL
9. Mengidentifikasi hubungan antara stress dan depresi dengan RPL
10. Mengidentifikasi penatalaksanaan stress dan depresi pada wanita dengan
RPL.
3

Adapun manfaat yang penulis harapkan setelah pembaca membaca seluruh


referat ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi tenaga kesehatan
a. Semakin memahami mengenai hubungan antara stress dan depresi
dengan wanita yang mengalami keguguran berulang atau RPL.
b. Dapat memberikan informasi kepada pasien-pasien dengan RPL dan
dapat memberikan pertolongan pada pasien-pasien RPL dengan
stress/depresi dengan baik dan benar.
c. Menambah wawasan atau ilmu yang baru mengenai recurrent
pregnancy loss dan stress/depresi.
2. Bagi masyarakat
Menambah wawasan masyarakat mengenai wanita dengan RPL yang
sedang mengalami stress/depresi.
3. Bagi mahasiswa kedokteran
Sebagai sumber pembelajaran, khususnya mengenai recurrent pregnancy
loss serta stress emosional dan depresi.
4. Bagi peneliti
Dapat menjadi sumber referensi dan informasi mengenai stress dan depresi
pada wanita dengan recurrent pregnancy loss untuk dilakukan penelitian
lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai

  • 01 Cover
    01 Cover
    Dokumen1 halaman
    01 Cover
    dexsoe
    Belum ada peringkat
  • BAB I Referat
    BAB I Referat
    Dokumen25 halaman
    BAB I Referat
    dexsoe
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen17 halaman
    Bab I
    Jeremia Hasudungan Samosir
    Belum ada peringkat
  • Definisi Antibiotik
    Definisi Antibiotik
    Dokumen3 halaman
    Definisi Antibiotik
    dexsoe
    Belum ada peringkat
  • 01 Cover
    01 Cover
    Dokumen1 halaman
    01 Cover
    dexsoe
    Belum ada peringkat
  • 02a Kata Pengantar
    02a Kata Pengantar
    Dokumen2 halaman
    02a Kata Pengantar
    dexsoe
    Belum ada peringkat
  • Definisi Antibiotik
    Definisi Antibiotik
    Dokumen3 halaman
    Definisi Antibiotik
    dexsoe
    Belum ada peringkat
  • BAB 1 Lapsus
    BAB 1 Lapsus
    Dokumen11 halaman
    BAB 1 Lapsus
    dexsoe
    Belum ada peringkat
  • BAB I Referat
    BAB I Referat
    Dokumen25 halaman
    BAB I Referat
    dexsoe
    Belum ada peringkat
  • 04 Bab Ii
    04 Bab Ii
    Dokumen28 halaman
    04 Bab Ii
    dexsoe
    Belum ada peringkat
  • Alur Penelitian
    Alur Penelitian
    Dokumen1 halaman
    Alur Penelitian
    dexsoe
    Belum ada peringkat
  • 05 Bab Iii
    05 Bab Iii
    Dokumen2 halaman
    05 Bab Iii
    dexsoe
    Belum ada peringkat
  • Kerangka Konsep Penelitian
    Kerangka Konsep Penelitian
    Dokumen1 halaman
    Kerangka Konsep Penelitian
    dexsoe
    Belum ada peringkat
  • 01 Cover
    01 Cover
    Dokumen1 halaman
    01 Cover
    dexsoe
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen10 halaman
    Cover
    dexsoe
    Belum ada peringkat
  • 02 Daftar Isi
    02 Daftar Isi
    Dokumen3 halaman
    02 Daftar Isi
    dexsoe
    Belum ada peringkat
  • 02 Daftar Isi
    02 Daftar Isi
    Dokumen3 halaman
    02 Daftar Isi
    dexsoe
    Belum ada peringkat
  • 02 Daftar Isi
    02 Daftar Isi
    Dokumen3 halaman
    02 Daftar Isi
    dexsoe
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen3 halaman
    Bab 1
    Anonymous owgfxCP
    Belum ada peringkat
  • 01 Cover
    01 Cover
    Dokumen1 halaman
    01 Cover
    dexsoe
    Belum ada peringkat
  • 01 Cover
    01 Cover
    Dokumen1 halaman
    01 Cover
    dexsoe
    Belum ada peringkat
  • Cover Kulkel Refrat
    Cover Kulkel Refrat
    Dokumen3 halaman
    Cover Kulkel Refrat
    dexsoe
    Belum ada peringkat
  • Bab I-Vi
    Bab I-Vi
    Dokumen129 halaman
    Bab I-Vi
    dexsoe
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen5 halaman
    Cover
    dexsoe
    Belum ada peringkat
  • Syok Anafilaktik
    Syok Anafilaktik
    Dokumen3 halaman
    Syok Anafilaktik
    dexsoe
    Belum ada peringkat
  • Syok Anafilatik
    Syok Anafilatik
    Dokumen4 halaman
    Syok Anafilatik
    dexsoe
    Belum ada peringkat
  • 2018 Deksoe
    2018 Deksoe
    Dokumen4 halaman
    2018 Deksoe
    dexsoe
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    dexsoe
    Belum ada peringkat
  • JUDUL Case - DEKSU
    JUDUL Case - DEKSU
    Dokumen1 halaman
    JUDUL Case - DEKSU
    dexsoe
    Belum ada peringkat