Anda di halaman 1dari 3

TUGAS RUTIN 2

Sejarah Pemikiran Ekonomi


Nama : Nanda Vecensius Ginting
NIM : 7193141003
Prodi : Pendidikan Ekonomi

Teori Klasik Adam Smith

1. Hakikat Manusia serakah

Adam Smith meyakini hakikat manusia serakah seperti yang digambarkan oleh Mendevielle
bahwa hakikat manusia rakus, egoistis, selalu ingin mementingkan diri sendiri. Namun,
kesimpulan dari Mendevielle dan Adam Smith sangat berbeda untuk menjelaskan bagaimana
perilaku manusia. Mendevielle menganggap sikap rakus akan berdampak negatif bagi
masyarakat, oleh karena itu Mendevielle menganjurkan adanya ikut campur pemerintah.
Sebaliknya Adam Smith justru mengangap sikap egoistis manusia akan memacu pertumbuhan
ekonomi, karena sikap egois tidak akan merugikan sepanjang adanya persaingan bebas.
Disamping itu, menurut Smith segala perilaku manusia didasarkan pada kepentingan diri sendiri
(self-interest), bukan karena belas kasihan atau perikemanusiaan.

2. Mekanisme pasar bebas

Invisible hands merupakan metafora kekuatan persaingan dalam ekonomi yang dapat
ditafsirkan bahwa jika individu-individu diberikan kebebasan (dibiarkan) mengejar kepentingan
dirinya di pasar, maka mereka akan menghasilkan solusi yang bermanfaat bagi masyarakat
secara keseluruhan. Tanpa disadarinya, pelaku ekonomi yang di motivasi oleh kepentingan
dirinya menghasilkan harmoni ekonomi untuk seluruh masyarakat. Smith meyakini adanya
korelasi positif dan kuat antara kepentingan diri dan harmoni atas dasar keyakinan itu, maka dia
menganjurkan kebebasan bagi individu individu di pasar dan tidak mencampuri keputusan
ekonomi mereka. Smith menegaskan bahwa kepentingan diri dan tangan gaib bisa mengatasi
masalah pasar. Tangan gaib akan memandu pelaku ekonomi yang memiliki kepentingan diri.
Harga yang terjadi di pasar ditentukan oleh dua kekuatan yaitu permintaan (demand) dan
penawaran (supply). Harga yang terjadi di pasar menjadi petunjuk bagi pelaku pasar, memberi
informasi dan insentif.

Smith meminjam analisis Richard Cantillon (Murphy, 2011: 199), dia membedakan antara harga
natural dan harga pasar. Harga natural suatu barang adalah harga keseimbangan jangka
panjang yang memadukan biaya produksi dengan keuntungan normal. Sementara itu, harga
pasar adalah harga yang ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran di pasar. Jika
harga pasar lebih tinggi dari pada harga natural, maka akan mendatangkan keuntungan bagi
produsen barang tersebut. Keuntungan tambahan atau keuntungan di atas normal merupakan
sinyal bagi pelaku ekonomi (produsen dan konsumen). Produsen yang tertarik dengan
keuntungan besar akan memproduksi barang tersebut. Sedangkan konsumen yang tertekan
harga yang tinggi akan beralih ke barang lain (barang substitusi) yang lebih murah. Sinyal dari
konsumen akan mendorong bagi produsen lain untuk memproduksi barang substitusi sampai
pada tingkat produksi yang menghasilkan keuntungan normal. Sementara itu, sumberdaya akan
dialihkan dari produksi barang yang harga pasarnya di bawah harga normal. Artinya, jika
mekanisme pasar tidak dicampuri, maka akan mengalokasikan sumber daya secara efisien
tanpa adanya intervensi dari luar. Struktur filsafat ekonomi yang seperti itulah yang ia yakini
bisa meningkatkan kekayaan negara.

3. Teori nilai

Menurut Smith, barang mempunyai dua nilai yaitu nilai guna (value in use) dan nilai tukar
(value in exchange) Nilai tukar atau harga dari suatu barang ditentukan oleh jumlah tenaga
(labor) yang diperlukan untuk menghasilkan barang tersebut. Untuk mengukur tenaga labor
yang digunakan untuk menghasilkan barang, tidak dapat diukur dengan jam kerja saja, sebab
skill tiap orang berbeda. Untuk itu digunakan harga labor sebagai alat ukur, yaitu upah.
Perbedaan tenaga kerja dalam menghasilkan barang digunakan untuk menentukan harga.
Harga seperti ini disebut sebagai harga alami (natural price), yang pada zaman sekarang dsebut
harga keseimbangan jangka panjang. Hubungan antara nilai tukar dan nilai guna : Menurut
Smith bahwa suatu barang yang mempunyai nilai guna yang tinggi kadang-kadang tidak
memiliki nilai tukar (tidak bisa ditukarkan dengan barang lain), sebaliknya ada pula barang yang
mempunyai nilai tukar tinggi tetapi memiliki nilai guna kecil (tidak begitu berfaedah dalam
kehdupan). Contoh air dan intan.

4. Teori pembagian kerja

Pembagian tenaga kerja membantu mendorong revolusi industry pertama, memampukan


negara-negara di dunia untuk memperbaiki produktivitas dan kenyamanan kerja. Untuk
meyakinkan mengenai peranan pembagian kerja, Smith memberikan contoh pabrik peniti di
Inggris pada Abad ke-18. Jika peniti dibuat dengan tangan, maka setiap orang dapat membuat
hanya satu buah peniti per hari. Sedangkan, jika peniti diproduksi di pabrik, maka akan dibagi di
antara tenaga-tenaga kerja spesialis. Satu pabrik yang terdiri dari 10 orang tenaga kerja dapat
memproduksi 48.000 peniti per hari dengan membagi tenaga kerja. Hal ini menunjukkan bahwa
pembagian kerja akan meningkatkan produktivitas (Conway, 2009:28). Pembagian kerja akan
meningkatkan output (produksi) melalui :

a Peningkatan keterampilan kerja


b Penghematan waktu karena spesialisasi pada satu aspek produksi
c Penemuan mesin
5. Teori akumulasi capital

Smith memahami bahwa kapital juga berperan penting dalam rangka menghasilkan
pertumbuhan ekonomi. Pertambahan kemakmuran negara tergantung pada akumulasi stok
(peningkatan modal). Dia juga menyatakan bahwa ada hubungan timbal balik antara
pembagian kerja dengan pertumbuhan modal/kapital (Murphy, 2011: 190): ini adalah salah
satu penyebab lambatnya peningkatan kekayaan di setiap negara, sebelum stok dapat
diproduksi, tidak akan ada pembagian kerja, dan sebelun ada pembagian kerja tidak akan ada
banyak akumulasi stok yang dihasilkan”.

6. Pengaruh pandangan Adam Smith

Filsafat kaum klasik dengan tokoh Adam smith mengenai masyarakat, prinsip tidak berbeda
dengan filsafat mazhab fisiokrat, kaum klasik mendasarkan diri pada tindakan-tindakan rasional,
dan bertolak dari suatu metode alamiah, keseimbangan yang bersifat otomatis, di mana
masyarakat senantiasa secara otomatis akan mencapai keseimbangan pada tingkat full
employment. Asas pengaturan kehidupam perekonomian didasarkan pada mekanisme pasar.

Pemikiran dan teori ekonomi yang dikembangkan Adam Smith mengandung beberapa kekuatan
atau nilai positif yang relevan dengan kondisi terkini, antara lain:

 Perlu adanya spesialisasi tenaga kerja untuk meningkatkan produktivitas.


 Penggunaan modal dalam proses produksi.
 Pemikiran tentang pembentukan modal dari kelebihan produksi.
 Analisis ekonominya yang sistematis dan terstruktur karena menggunakan metode ilmiah
yang didukung oleh metode logika deduktif dan logika induktif.
 Pemikiran tentang peran minimal pemerintah dalam mengatur perekonomian negara.
 Pertumbuhan ekonomi terutama didorong oleh adanya akumulasi modal (kegiatan
investasi).

Referensi:

Natsir, M. 2013. Sejarah Perkembangan Pemikiran Ekonomi. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Firmansyah. 2007. Buku Ajar Sejarah Pemikiran Ekonomi. Semarang: Universitas Diponegoro.

Anda mungkin juga menyukai