4
Daftar Isi
1.1 Kata Pengantar..........................................................................................................................2
2.3 Tujuan........................................................................................................................................6
2.4 Capaian......................................................................................................................................6
1
BAB 1
Pendahuluan
Berkaitan dengan Garis Besar Haluan Organisasi (GBHO), yang merupakan suatu haluan
organisasi Keluarga Mahasiswa Telkom University sebagai pernyataan kehendak seluruh
anggota Kema Tel-U yang pada hakikatnya merupakan suatu aspirasi seluruh mahasiswa
Telkom University. Pola Umum Kaderisasi (PUK) diciptakan sebagai perangkat tambahan
GBHO dan kelengkapan organisasi kemahasiswaan. PUK juga diciptakan atas dasar
pemikiran perlunya perhatian yang khusus terhadap Kaderisasi.
Jika hal tersebut dabat diwujudkan, maka dari rangkaian kaderisasi tersebut akan
menghasilkan output kader yang berkualitas, berpotensi, serta memiliki pandangan, visi,
ideologi, dan kultur yang sesuai dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Telkom.
2
1.1.
3
BAB 2
Arah Pengkaderan
Pembuatan PUK ini didasarkan oleh perlunya perhatian khusus terhadap kaderisasi
organisasi mahasiswa di Universitas Telkom, terutama di Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Sesuai dengan fungsi kaderisasi sendiri yaitu mempersiapkan calon calon kader yang siap
melanjutkan tongkat estafet perjuangan sebuah organisasi maka, kaderisasi harus memiliki
dasar yang kuat untuk menciptakan kader – kader yang benar benar siap untuk melanjutkan
roda organisasi kemahasiswan. Namun, pada kenyataanya tidak semua organisasi
kemahasiswaan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis memiliki pola Kaderisasi yang dapat
dijadikan acuan bagi perumusan kebijakan organisasi kemahasiswaan terutama yang
menyangkut proses Kaderisasi itu sendiri.
Tujuan dari pembuatan PUK ini untuk memastikan alur, visi, dan misi dari kaderisasi pada
tiap-tiap tahapan. Ini bertujuan demi menyelaraskan waktu dan materi yang diberikan pada
kaderisasi yang akan dilaksanakan.
PUK berisi rancangan dan susunan-susunan bagi tiap penyelenggara dalam usaha
pencapaian cita-cita pendidikan. Sebagai bentukan formal tertulis yang memaparkan
pedoman dan regulasi sebagai garis besar haluan berjalannya kaderisasi di FEB. Sebagai
rasionalisasi pedoman bersama yang akhirnya menjadi koridor bersama dalam menciptakan
lingkungan FEB yang memiliki semangat Pendidikan.
4
Nilai-nilai dasar kaderisasi dilaksanakan dengan mengacu pada AD/ART, GBHO KEMA
Telkom University dan latar belakang budaya kampus itu sendiri. dalam hal ini ada sepuluh
nilai dasar kaderisasi, yaitu: ketuhanan, kemerdekaan, kebangsaan, keseimbangan,
kebudayaan, kemandirian, kemanusiaan, kekeluargaan, kesportifan, kekreatifitasan, dan
kebanggaan. Secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut :
Ketuhanan
Sesuai dengan karakter bangsa Indonesia sebagai bangsa yang beragama dan
berbudaya maka pembinaan mahasiswa baru hendaknya mampu menumbuhkan
rasa keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga secara
batiniah terdapat hubungan vertikal yang harmonis pada setiap manusia dengan
Tuhannya, dan secara lahiriah terjadi hubungan horizontal antar-manusia.
Kemerdekaan
Pelaksanaan kaderisasi harus didasarkan kepada nilai-nilai kemerdekaan yang asasi,
dengan demikian ide, pemikiran dan kreativitas tidak dikalahkan oleh hal-hal yang
sifatnya pragmatis. Ini karena manusia memiliki kemerdekaan untuk
mengembangkan diri dari ikatan-ikatan “nature’ menuju tercapainya tingkatan
“culture”. Kemerdekaan untuk mengembangkan diri itulah hakekat kaderisasi.
Kebangsaan
Secara fundamental pendidikan itu hendaknya didasarkan pada nilai-nilai
kebangsaan yang hakiki. Realitas tentang terdapatnya perbedaan agama, etnis, suku,
budaya, adat, kebiasaan, status sosial, status ekonomi, dan sebagainya, hendaknya
justru menjadi kerangka dasar dalam pengembangan pembinaan.
Keseimbangan
Kaderisasi hendaknya sanggup memberikan keseimbangan didalam upaya
memajukan berkembangnya kecerdasan dan kepribadian serta bertumbuhnya
kondisi mahasiswa baru.
Kebudayaan
Kebudayaan kampus merupakan “roh” pembinaan. Pengembangan pembinaan
harus selalu selaras dengan kebudayaan kampus, untuk berpadu dengan
kebudayaan luar diterapkan konsep kontinuitas, konsentrisitas, dan konvergensitas.
5
Maknanya mengembangkan budaya kampus itu sendiri dan menyaring datangnya
budaya dari luar kampus.
Kemandirian
Kemandirian menjadi dasar bagi segala bentuk usaha dalam mencapai kemajuan
hidup. Dalam pelaksanaannya kemandirian ini harus terpaut erat dengan bentuk-
bentuk kerjasama, baik antar individu ataupun antar komunitas.
Kemanusiaan
Kaderisasi harus diselenggarakan diatas nilai-nilai kemanusiaan seperti kejujuran,
kesopanan, kesantunan, dll. Nilai-nilai kemanusiaan ini membuahkan keluhuran budi
bagi para mahasiswa.
Kekeluargaan
Sebuah keluarga yang harmonis memiliki nilai-nilai ideal untuk menyelenggarakan
pembinaan, implikasinya penyelenggaraan kaderisasi harus dilakukan dengan
pendekatan kekeluargaan yang dalam hal ini ditandai dengan akrabnya hubungan
antar sesama pamong, sesama mahasiswa baru, sesama dosen, dan antara pamong,
mahasiswa baru, dosen, sebagaimana akrabnya hubungan antar sesama anggota
keluarga.
Kesportifitasan
Kaderisasi harus mampu menumbuhkan jiwa dan semangat sportivitas. Sportifitas
merupakan perpaduan harmonis antar unsur-unsur disiplin, tanggung jawab, dan
prestasi.
Kekreatifitasan
Kaderisasi hendaknya mampu menumbuhkan pola pikir yang kreatif bagi mahasiswa
dan diharapkan dapat memberikan suatu dampak positif bagi lingkungannya.
Kebanggaan
Kaderisasi hendaknya mampu membangkitkan rasa dan keyakinan pada mahasiswa
baru untuk senantiasa mencintai kampus dan membanggainya, Pengkaderan harus
mampu mengikis sifat-sifat inferioritas intrinsik dan sebaliknya mampu
membangkitkan sifat-sifat superioritas intrinsik yang dapat membangkitkan rasa
bangga terhadap diri sendiri, sebagai bagian dari komunitas kampus.
6
Akhirnya nilai-nilai dasar ini harus secara simultan diakomodasikan dalam pengembangan
substansi kaderisasi, stuktur kesempataan dan manajemen penyelenggaraan, serta
metodologi proses Kaderisasi.
2.3 Tujuan
Sebagai sarana pengembangan mahasiswa, kaderisasi memiliki tujuan tujuan sebagai
berikut:
2.4 Capaian
Capaian umum:
Capaian khusus:
7
Capaian khusus yang di tujukan untuk beberapa penjenjangan tingkat mahasiswa.
Penjenjangan tingkat mahasiswa yang dimaksud disini ialah FEB Telkom University yang
telah menempati posisi sesuai dengan alur sistem kaderisasi. Penjenjangan tingkat
mahasiswa dalam alur sistem kaderisasi ini juga berfungsi untuk mempermudah dan
mewujudkan proses kaderisasi yang terstruktur. Sehingga dapat mewujudkan terciptanya
kader – kader yang diinginkan.
Mahasiswa Tingkat 1:
Mahasiswa Tingkat 2:
1.
8
3. Learning
Menjadi wadah pemahaman kompetensi 4L (Learningtoknow, Learningto do,
Learningtolivetogether, dan Learningtobe)
4. Responsibility
Memegang teguh prinsip untuk senantiasa bertanggung jawab terhadap segala sesuatu yang
telah dilakukan
5. Kebersamaan dan sinergisitas
Merangkul elemen yang terlibat dalam semangat sinergisitas serta integritas
6. Transformasi nilai-nilai
Memberikan pemahaman nilai – nilai yang terdapat dalam muatan kegiatan sehingga dapat
diimplementasikan secara nyata dan benar
9
BAB 3
POLA DASAR KADERISASI
Pembinaan
Pembinaan merupakan proses pengkaderan yang dilakukan secara sadar, terencana, sistematis, dan
berkesinambungan demi mencapai sikap kader yang sesuai dengan visi misi kemahsiswaan KEMA
Telkom University dengan culture Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Pembinaan ini berfungsi memberikan
bekal kemampuan tertentu sesuai dengan jutusan dan sasaran masing-masing tahapan.
Pengkaderan ini secara aplikatif berbentuk pembinaan yang btertuang dalam ”Pola Umum Kaderisasi
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Telkom University”. Secara umum sebagai berikut:
Pengembangan
Pengembangan merupakan aktifitas pelengkap proses pembinaan dalam keseluruhan ”Pola Umum
Kaderisasi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Telkom University” yang dilaksanakan oleh masing-masing
organisasi kemahasiswaan di Telkom University sesuai dengan kebutuhan organisasi tersebut.
Aktifitas pengembangan dapat berbentuk:
- Upgrading
- Pelatihan
- Seminar Pencerdasan
- Workshop
10
3.2 Alur Kaderisasi
11
3.3 Ketentuan Umum Kaderisasi Tingkat Dasar
1. Untuk masa Kaderisasi Tingkat Dasar meliputi PKKMB (Pengenalan Kehidupan Kampus
Mahasiswa Baru), PKKMB (Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru) Fakultas,
Pengenalan Jurusan dan LKKD (Latihan Keorganisasian Kepemimpinan Dasar).
2. Pada pelaksanaan Kaderisasi Tingkat Dasar hendaknya mengutamakan egaliter sebagai
sesama civitas akademika Telkom University sehingga tidak muncul arogansi-arogansi sesaat
dari beberapa kelompok yang ada, baik dari berdasarkan ras, suku, agama, Fakultas
mengingat salah satu prinsip pelaksanaan kegiatan Kaderisasi Tingkat Dasar adalah
kebersamaan dan sinergitas
3. Antar pelaksanaan kegiatan kaderisasi tingkat dasar harus diadakan acara ceremonial
sehingga muncul kesan bahwa tiap kegiatan dalam kaderisasi tingkat dasar adalah satu
rangkaian tak terpisahkan
4. BEM sebagai elemen eksekutif tertinggi di KEMA Telkom University memiliki kewajiban
untuk mengatur jalannya proses kaderisasi tingkat dasar, termasuk menjadi mediator di
Kaderisasi Tingkat Dasar
5. Ketentuan khusus bagi peserta kegiatan Kaderisasi Tingkat Dasar yang tidak lulus :
6. Tidak mendapatkan TAK untuk kegiatan kaderisasi tingkat dasar yang dilaksanakan
penanggung jawab kegiatan kaderisasi yang bersangkutan sampai melalui mekanisme
khusus
7. Mekanisme khusus menjadi tanggung jawab penuh dari penanggung jawab kegiatan
kaderisasi yang bersangkutan
8. Jika pada salah satu kegiatan kaderisasi ada muatan yang belum sempat tersampaikan,
akan menjadi tanggung jawab penuh penanggung jawab kegiatan kaderisasi untuk
menyampaikan sebelum pelaksanaan Kaderisasi Tingkat Lanjutan
Kegiatan
Ja
Kegiatan Agt Sep Okt Nov Des n Feb Mar Apr Mei Jun Jul
PKKMB Universitas
PKKMB Fakultas
LKKD FEB
Kaderisasi Jurusan
LKKL FEB
3.5 Muatan
12
Muatan Kepemimpinan dan
Latihan Keorganisasian Dasar Latihan Keorganisasian Lanjutan
Keorganisasian
Self Management Skill
Communication Skill
Leadership Skill
Organizational Management Skill
Human Resource Development
Social Awareness
Social Skill
Political Awareness
Political Skill
Campus & Organization Knowledge
1. Seminar/Diskusi Panel
Suatu format penyampaian materi dari satu atau lebih narasumber kepada peserta yang
memungkinkan untuk terjadinya komunikasi dua arah
Kelebihan:
- Lebih efisien untuk tempat dan waktu
- Meminimalisasi ketimpangan materi sebab penyampaian langsung dari satu sumber
dan sudah disiapkan materinya
- Mendapatkan materi langsung dari pembicara yang kompeten
Kekurangan:
- Jika pesertanya banyak, besar kemungkinan peserta mengalami kejenuhan
- Partisipasi dari peserta kurang
- Kurangnya komunikasi dua arah
- Dominasi dari pembicara
2. Simulasi
Teknik membangun dan menjalankan model dari system yang nyata dalam usaha
mempelajari perilaku sistem
Kelebihan:
- Melibatkan partisipasi aktif dari peserta
- Interaktif
Kekurangan:
13
- Membutuhkan waktu lebih lama dan tempat yang lebih
- Membutuhkan banyak SDM yang kompeten sebagai pemandu jalannya simulasi
3. Games
Media permainan yang di dalamnya terdapat muatan nilai-nilai keteladanan baik secara
individu maupun kelompok
Kelebihan:
- Melibatkan emosi peserta sehingga penyerapan materi lebih baik
- Mendapatkan materi langsung dari pembicara yang kompeten
Kekurangan:
- Membutuhkan banyak SDM yang kompeten sebagai pemandu jalannya games
- Membutuhkan paraga dan perangkat tambahan
4. Penugasan
Penyampaian materi dalam bentuk pemberian tugas
Kelebihan:
- Peserta mendapat pemahaman yang lebih terhadap materi yang disampaikan
- Memicu peserta untuk lebih aktif
Kekurangan:
- Peluang kecurangan
Kekurangan:
14
1. Kegiatan
Proses evaluasinya dilakukan melalui mekanisme Laporan Kerja. Hasil dari evaluasi ini
adalah berupa pandangan umum dan rekomendasi untuk kepengurusan berikutnya
2. Panitia
Proses evaluasinya dilakukan melalui monitoring kepada setiap individu panitia untuk
melihat sejauh mana kinerja serta pengamalan dari nilai-nilai kaderisasi yang ada. Hasil
dari evaluasi ini adalah:
- feedback yang berisi hasil penilaian beserta saran untuk individu panitia
- reward untuk panitia dengan kriteria diserahkan penuh kepada penanggung jawab
kegiatan kaderisasi
3. Peserta
Proses evaluasinya dilakukan dengan dua cara:
- Tes tulis (objektif atau essay) untuk materi yang sifatnya pemahaman
- Tes simulasi untuk materi yang sifatnya menambah skill
Hasil dari evaluasi ini adalah berupa raport penilaian peserta sehingga peserta bisa
mengetahui sejauh mana hasil yang dicapai
15