Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas ridho dan karuniaNya
Laporan Makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat teriring salam kita junjungkan
kepada nabi kita Muhammad SAW, beserta keluarganya dan para sahabatnya, dan juga
kepada kita semua selaku umatnya yang insya Allah selalu mengikuti ajaran sunahnya.
Kami ucapkan banyak terimakasih kepada sumber materi kami dari pihak – pihak buku
yang kami gunakan sebagai acuan laporan makalah ini, serta yang telah berkontribusi dan
menyumbangkan idenya dalam proses pengerjaan laporan makalah ini. Sehingga laporan
makalah ini terselesaikan pada waktunya.
Harapan kami hasil makalah ini dapat dimanfaatkan sebagai mana mestinya dan
memberi manfaat yang positif kepada para pembaca sebagai referensi umum serta bisa
diaplikasikan dalam kehidupan sehari – hari.
Akhir kata kami berharap laporan makalah ini dapat menimbulkan dampak positif di
masa yang akan datang.
Penulis
i
Daftar Isi
KATA PENGANTAR………………………………………................................................... I
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….. II
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………. 1
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………. 1
1.2 RumusanMasalah...………………………………………………………………. 2
1.3 Tujuan Penulisan…..……………………………………………………………… 2
BAB II PEMBAHASAN...…………………………………………………………………. 3
2.1 Definisi Memelihara Keselamatan Dan Kesehatan Kelas…………………………. 3
2.2 Pemelliharaan Kesehatan Anak Usia Dini…………………………………………. 3
2.3 Keamanan dan Keselamatan anak di Sekolah…………………………………….. 4
2.3.1 Keamanan Outdoor dan Indoor…………………………………………….... 5
2.4 Lingkungan di dalam kelas (Indoor)…………………………………………………...... 7
2.5 Lingkungan di luar kelas (Outdoor)…………………………................................. 8
2.4 Pentingnya Memelihara Keselamatan di Outdoor dan Indoor……………… 8
BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………. 13
3.1 Kesimpulan……...………………………………………………………………... 13
3.2 Saran………………..…………………………………………………………….. 13
Daftar Pustaka………………………………………………………………………………… 14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Syarat mata kuliah Kompetensi Profesi Guru PAUD, dalam hal ini Sebagai pedoman
dalam pemaparan materi dalam mata kuliah Kompetensi Profesi Guru PAUD.
2. Memberikan pengalaman kepada mahasiswa/i agar mampu mengetahui serta
membahas tentang segala hal memelihara keselamatan dan kesehatan kelas.
3. Sebagai sumber tambahan bagi peserta didik serta pendidiknya dalam menambah ilmu
pengetahuan dalam memelihara keselamatan dan kesehatan kelas.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
b) imunisasi tepat waktu,
c) menjaga jenis makanan yang dikonsumsi.
Perawatan kesehatan pada anak usia dini dapat diawali dari pemberian makanan yang
sehat dan menjaga kebersihan. Pemberian makanan yang sehat dapat menjaga kesehatan,
mendidik anak sejak usia dini untuk menanamkan kebiasaan hidup sehat. Makanan yang
diberikan kepada anak harus sesuai dengan kebutuhan gizi dan kebutuhan anak. Anak yang
alergi terhadap makanan tertentu, maka berikanlah makanan pengganti untuk memenuhi
kebutuhan nutrisinya. Banyak anak yang tidak menyukai makanan yang sehat seperti
sayuran, sebagai orang tua dan para guru harus bisa membuat sayuran menjadi makanan
yang paling lezat bagi anak. Misalnya, dalam memasak sayuran bisa dimodifikasi dengan zat
makanan lain yang cita rasanya dapat disukai anak.
Berbagai macam penyakit dapat diperoleh anak terutama anak usia 0-6 tahun. Masing-
masing penyakit memiliki ciri dan akibatnya. Gejala penyakit anak perlu diketahui guru dan
orang tua agar dapat memantau dan memberikan pelayanan kesehatan yang tepat untuk anak.
Guru di kelas perlu menjelaskan kepada anak mengenai berbagai hal dalam pemeliharaan
kesehatan, yaitu pemeliharaan kesehatan lingkungan seperti, pemeliharaan lingkungan di
sekolah, pemeliharaan lingkungan di kelas dan pemeliharaan dirumah, dll. Contoh dalam
lingkungana kelas anak harus mencuci tangan sebelum makan sehingga guru harus
menyediakan tempat cuci tangan. Selain dalam pemeliharaan lingkungan anak juga harus
dapat memelihara tubuhnya seperti, mata, telinga, kulit, gigi, dan jasmani. Hidup dengan
budaya sehat perlu ditanamkan sejak dini, sejak anak sudah mulai dapat menangkap dengan
panca inderanya mengenai arti pentingnya memelihara dan menjaga kesehatan.
Pemeliharaan kesehatan anak juga disesuaikan dengan perkembangannya. Intensitas
pelayanan kesehatan yang diberikan kepada bayi tentu lebih tinggi dibandingkan dengan usia
anak-anak. Hal ini dikarenakan pada usia bayi, dia belum bisa mandiri dan masih butuh
bantuan secara penuh dari orang dewasa. Sedangkan pada usia anak-anak, harus dibiasakan
dan dilatih untuk mandiri dalam menjaga kesehatan pribadi dengan kegiatan yang ringan
seperti memotong kuku, menggosok gigi, melatih anak untuk mandi sendiri, namun
pemeliharaan kesehatan kepada anak juga masih memerlukan pengawasan orang tua. Dalam
pemeliharaan kesehatan juga harus memerhatikan lingkungan sekitar juga sehat dan bersih
dengan melakukan pemeliharaan lingkungan kita juga dapat mengajarkan anak-anak untuk
menjaga lingkungan seperti untuk tidak membuang sampah sembarangan.
4
2.3.1 Keamanan Outdor dan Indoor
Lingkungan sebagai unsur yang menyediakan sejumlah rangsangan perlu mendapat
perhatian dan perlu diciptakan sedemikian rupa, agar menyediakan objek-objek sesuai
dengan kebutuhan dan perkembangan anak. Dalam merencanakan program yang sesuai
perkembangan anak, orang dewasa atau pendidik hendaknya melakukan beberapa hal berikut
ini :
• Menyediakan kegiatan berikut peralatan yang bervariasi dan kaya yang dapat
dipilih sendiri oleh anak.
• Menawarkan kepada anak-anak untuk memilih apakah mereka ingin berpartisipasi
dalam kelompok kecil atau melakukan kegiatan sendiri (individu)
• Membantu dan memandu anak-anak yang tidak atau belum mampu memanfaatkan
kemudahan dan kesenangan kegiatan pilihan sendiri dalam sesi kegiatan pilihan
anak.
• Memberikan kesempatan kepada anak untuk berinisiatif dan melakukan praktik
langsung mengenai kegiatan yang dipilihnya sendiri.
Pendidik perlu menciptakan dan menyediakan lingkungan belajar yang mendukung
dan memudahkan sensori anak untuk bersentuhan dengan lingkungan belajar sehingga setiap
aspek perkembangan anak dapat berkembang sebaik-baiknya. Hal ini dilakukan untuk
mengoptimalkan perkembagan anak usia dini, khususnya anak usia tiga sampai dengan
empat tahun.
Faktor lingkungan memberikan pengaruh yang sangat besar untuk membedakan
kualitas program di lembaga PAUD. Oleh karenanya guru harus lebih berhati-hati dalam
merencanakan dan mengorganisir ruang kelas dan peralatannya. Perencanaan dan
pengorganisiran ruang kelas secara baik dan berhati-hati akan memberikan banyak
keuntungan, diantaranya :
• Membuat pekerjaan guru menjadi mudah,
• Hari-hari anak menjadi lebih menyenangkan
• Anak dapat menyelesaikan tugas secara lebih produktif dan tertantang
• Anak-anak akan terus berkeliling dari satu kegiatan ke kegiatan lainnya tanpa
merasa bosan
• Atmosfer kegiatan pembelajaran lebih dapat terantisipasi, cemerlang, inspiratif,
menakjubkan, menantang dan memesona.
Ruang kelas yang teratur dan tetata baik merupakan lingkungan yang dapat
meransang siswa untuk belajar, memberikan rasa aman dan nyaman seta mempermudah
5
pekerjaaan, baik guru maupun siswa itu sendiri. Guru sebagai perancang aktivitas
pembelajaran sekaligus pelaksanaanya memegang peran yang penting untuk mewujudkan
pembelajaran yang efektif. Termasuk didalamnya menciptakan lingkungan fisik kelas yang
kondusif untuk kegiatan belajar anak.
6
2. Perlengkapan kelas/furniture
Pemilihan furniture juga harus disesuaikan dengan ruangan yang ada,
misalnya jangan memakai meja bulat bila kapasitas ruangan terbats tapi pakilah
meja segi empat memanjang, sehinnga memberi kesan ruang yang lebih lapang.
Selain itu perhatikan juga meja, kursi , rak penyimpanan barang siswa dan media
penunjang lainnya dalam belajar.untuk memudahkan dapat dilakukanhal berikut:
a. Perhatikan akses siswa untuk mengambil peralatan untuk yang dibutuhkan
seperti kertas, pensil gunting, dan lain-lain.
b. Pilihlah media pengajaran yang aman dan tidak terbuat dari bahan yang
berbahaya.
c. Gunakanlah furniture yang bersifat multiguna, misalnya papan tulis yang
satu sisinya dapat dimanfaatkan sebagai rak buku dan bagian
bawahnyaberfungsi untuk menyimpan peralatan tulis guru.
d. Ketika mengatur letak furniture, pastikan semua siswa dapat melihat
kepapan tulis dan guru drai tempat mereka duduk
e. Dideretan tempat duduk siswa, berilah jalan atau jarak diantaranya,
sehinnga memudahkan guru berpindah apabila memberikan bantuan
individubagi siswa yang membutuhkan.
f. Persiapkan stok kebutuhan kelas seperti alat-alat tulis , kebutuhan prakarya
7
yaitu berseksplorasi dan mengobservasi dengan tangannya sendiri. Anak dapat melihat
tentang perubahan warna, memegang kulit kayu sebatang pohon, mendengar suara jangkrik
atau mencium udara setelah hujan turun, anak-anak menggunakan semua perasaan mereka
untuk belajar tentang dunianya. Memperhatikan pentingnya tata lingkungan Outdoor untuk
mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak maka anda harus memberikan perhatian
serius dalam merancang dan menggunakan tempat bermain Outdoor.
Prinsip penataan area bermain Outdoor pada anak usia dini adalah :
1. Memenuhi aturan keamanan
2. Harus sesuai dengan karakteristik alamiah anak
3. Harus didasarkan pada kebutuhan anak dan
4. Secara estetis harus menyenangkan
Agar lingkungan diuluar kelas aman dan nyaman bagi siswa ketika turun bermain ,
seperti berikut:
Adanya pagar atau pintu pengaman untuk melindungi anak-anak dari bahaya jalan dan air.
Pemasangan pagar pengaman mutlak diperlukan , dilengkapi dengan kunci atau gembok yang
harus diperiksa apakh terkunci dengan baik pada saat anak turun bermain, karena beberapa
anak akan bermain diluar pagar sekolah.
Alat-alat permainan yang dipergunkan sesuai dengan tahapan usia anak, misalnya
papan seluncur jangan terlalu tinggi karena anak akan kesulitan menaikinya. Alat-alat
bermain yang digunakan aman bagi keselamatan anak. Bebas dari aliran listrik yang
mebahayakan. Perhatikan juga jarak area bermain, misalnya jarak area bermain pasir dari
ayunan yang tidak terlau berdekatan.
Contoh beberapa alat-alat bermain dan belajar yang terdapat diluar kelas:
1. Jungkat-jungkit
2. Ayunan
3. Bak pasir atau bak air
4. Papan seluncur
5. Bola keranjang.
6. Dan sebagainya.
8
beserta segala isinya serta halaman maupun sekelilingnya. Pengertian lingkungan dapat
berupa fisik maupun lingkungan sosial.
Kondisi seorang anak TK memiliki beberapa kelemahan dalam menyesuaikan diri
dengan lingkungannya. Seorang anak TK masih belajar mengenal berbagai benda yang ada,
bentuk maupun fungsinya. Seorang anak TK belum banyak mengalami masalah dengan
sesuatu benda yang ada di lingkungannya, karena selama ini ia dijaga oleh orang tuanya agar
tidak sampai terkena sesuatu yang berbahaya atau dilindungi. Sehingga ada kemungkinan ia
tidak tahu bahwa ada bahaya di lingkungannya atau ia akan amat takut beberapa hal karena
selalu diberi peringatan.
1. Penyebab Anak Usia TK Mengalami Kecelakaan
Pada masa ini anak usia TK memiliki kelemahan :
a. Kondisi fisik yang masih belum tegap, mantap, belum memiliki tenaga yang
cukup, serta belum memiliki koordinasi motorik yang baik, belum mengenal
berbagai keadaan atau situasi yang ada di lingkungan yaitu benda maupun
keadaaan seperti keramaian di jalan raya, air yang banyak seperti kolam
berenang atau sungai.
b. Belum tahu cara menghadapi bahaya dan cara melakukan tindakan yang
diperlukan ketika mengalami kecelakaan karena :
Belum bisa memperkirakan atau membedakan tingkat ketinggian
atau kerendahan dengan benar.
Suka memasukkan benda ke mulut
Belum mengenali atau membedakan benda atau bahan yang
bebahaya dan yang tidak berbahaya.
Banyak bergerak, berlari, dan melompat
Keseimbangan tubuh belum seimbang
Suka meniru perbuatan orang lain
Rasa ingin tahu dan suka memegang suatu benda yamg terjangkau
Ketujuh penyebab kecelakaan tersebut adalah beberapa di antara berbagai penyebab
yang dapat disebabkan anak kurang berhati-hati maupun kelalaian orang dewasa yang berada
di sana dan bertanggung jawab akan lingkungan anak.
2. Kecelakaan yang Mungkin Terjadi Pada Anak
a. Terjatuh
1. Keadaan yang sering menyebabkan anak jatuh :
9
Adanya benda yang terdapat di lantai
Lantai yang licin kareana basah, berminyak, berlumut
Posisi tempat berada anak seperti tempat tinggi, lereng
Keadaan kesehatan anak, khususnya kesehatan mata seperti rabun
senja karena kekurangan vitamin A
2. Pencegahan biar anak tidak jatuh :
Lantai yang bersih, kering dan rata
Barang-barang tidak bertebaran di lantai
Pencegahan anak naik suatu tempat yang tinggi yang berbahaya
3. Akibat anak jatuh :
Gejala ringan, anak memar atau benjol
Gejala sedang, terdapat luka berdarah, nyeri dan gigi goyang
Gejala berat, Pingsan, muntah, keluar darah dari hidung telinga,
gigi patah.
4. Tindakan pertolongan pertama :
Gejala ringan
Penanggulangannya adalah memar atau benjol di kompres dengan air
dingin. Jika ada luka ditangani dengan mengikuti petunjuk P3K
Gejala sedang
Penanggulangannya jika luka berdarah, setelah ditangani seperti P3K,
perlu diperhatikan untuk perdarahan yang banyak bawa ke puskemas atau
dokter terdekat.
Gejala berat
Penanggulangannya Perhatikan benar-benar P3K, kmudian harus
segera dibawa ke rumah sakit.
b. Keracunan
1. Penyebab anak keracunan
Bahannya mengandung racun
Obat-obatan
Cairan pembersih
Bahan bakar
Obat anti hama atau pestisida
10
Gigitan binatang
Pupuk tanaman
2. Pencegahan keracunan
Bahan-bahan yang mengandung racun disimpan di tempat yang sulit
di capai anak
Obat yang diminum dan obat luar diletakkan terpisah dan diberi
tanda yang jelas
Bahan pembasmi serangga disimpan terpisah atau tersendiri
Bersihkan seluruh lingkungan dan ruangan yang ada secara baik
Anak diberi pengertian mengenai bahan-bahan maupun serangga
3. Akibat anak keracunan
Pusing, sakit kepala
Mual, muntah, sakit perut, mencret
Bengkak, nyeri, perubahan warna kulit
Kejang-kejang
Sesak nafas
Pingsan
Mulut berbusa
11
Benda yang tajam dapat menyebabkan luka
4. Tindakan pertolongan
Kemasukan benda pada saluran pernapasan
Tunggingkan anak dengan porsi kepala lebih rendah dari punggung
Tepuk-tepuklah punggung anak agar benda tersebut keluar.
12
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Defnisi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia keselamatan adalah perihal (keadaan
dan sebagainya) selamat, kesejahteraan, kebahagiaan. Adapun definisi dari kesehatan yaitu
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Kesehatan adalah keadaan (hal) sehat, kebaikan
keadaan (badan dan sebagainya). Secara umum, memelihara kesehatan anak bertujuan agar
tidak terjadi penyakit yang dapat mengganggu belajar serta kecerdasan anak adalah menjaga
kebersihan diri anak dan lingkungannya, imunisasi tepat waktu, menjaga jenis makanan yang
dikonsumsi.
Ruang kelas yang teratur dan tetata baik merupakan lingkungan yang dapat
meransang siswa untuk belajar, memberikan rasa aman dan nyaman seta mempermudah
pekerjaaan, baik guru maupun siswa itu sendiri. Guru sebagai perancang aktivitas
pembelajaran sekaligus pelaksanaanya memegang peran yang penting untuk mewujudkan
13
pembelajaran yang efektif. Termasuk didalamnya menciptakan lingkungan fisik kelas yang
kondusif untuk kegiatan belajar anak.
3.2. Saran
Diharapkan para orangtua dan guru dapat bekerjasama dalam memelihara keselamatan
kesehatan kelas baik di dalam maupun di luar. Kemudian agar terciptalah lingkungan yang
nyaman dan bersih untuk anak belajar. Menciptakan lingkungan kelas yang kondusif untuk
kegiatan belajar anak kemudian mengkomunikasikan keadan anak kepada guru agar dapat
menyesuaikan ligkungan kelas dengan keadaan anak tersebut. Perlu dilakukannya lagi
penelitian terkait memelihara keselamatan dan kesehatan kelas.
Daftar Pustaka
Aqib, Zainal. 2014. Pedoman Teknis Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD). Bandung: Nuansa Aulia.
http://www.readmore99.com/praktik-pembelajaran-constructivisme-pada-pendidikan-
anak-usia-dini-secara-holistik-suatu-tinjauan-kritis
Santoso, Sugeng dan Rianti, Anne Lies. 2014. Kesehatan Dan Gizi. Jakarta : Rineka
Cipta
14
Yusuf, Farida. Susanti, Aries. Dkk. 2015. Pedoman Pengelolaan Kelas Pendidikan
Anak Usia Dini. Jakarta : Direktorat Pembinaan PAUD dan Direktorat Jendral PAUD
dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
15