Anda di halaman 1dari 4

TUGAS KEDUA STUDI LITERATUR

MATA KULIAH TEKNOLOGI MIGAS DAN PETROKIMIA

Disusun Oleh :

Nama : Dwi Sheila Hurilin


NIM : 03031381924115
Kelas : A Palembang
Angkatan : 2019
Dosen pengampu : Prof. Dr. Ir. Hj. Sri Haryati, DEA, IPU

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
PALEMBANG
2021
1. Apa Perbedaan Titik Tuang dan Titik Kabut?
Jawab :
A. Pour point atau titik tuang
Titik tuang dapat diartikan sebagai temperatur di mana suatu cairan tidak dapat bergerak atau
mengalir karena beratnya sendiri atau suhu terendah dimana suatu fraksi dapat mengalir atau
dituangkan. Dalam spesifikasi bahan bakar, pour point merupakan salah satu sifat yang sangat
penting khususnya di daerah subtropis. Biasanya nilai pour point dibatas sebagai nilai maksimal.
Penentuan pour point ini berfungsi dalam menentukan cocok tidaknya jenis pompa untuk
memindahkan fraksi dari suatu tempat ke tempat lain pada suhu tertentu. Dengan mengetahui
titik tuang fraksi tersebut maka dapat diketahui pada suhu berapakah fraksi itu dapat dialirkan
dengan pompa baik itu dari dalam sumur maupun saat proses transportasi.

Pour point adalah suhu di mana cairan menjadi semisolid dan kehilangan karakteristik yang
mengalir. Karena kandungan parafin tinggi minyak mentah, sehingga memiliki Pour point yang
tinggi. Karena parafin dalam minyak, ia mulai mengendap ketika suhu diturunkan ke tingkat
tertentu. Namun, minyak atau serat sintetis yang memiliki Pour point tinggi menderita efek
skrining yang parah dan tekanan yang berlebihan. Ini adalah suhu ketika cairan berhenti mengalir
dan dapat ditentukan oleh tes ASTM D-97 Pour point. Contohnya: pour point untuk suatu bahan
bakar adalah maksimum 5°C. Jika temperatur bahan bakar 3°C, bahan bakar tersebut tidak dapat
mengalir karena beratnya sendiri. Namun, jika temperatur bahan bakar adalah 8°C atau di atas
5°C, bahan bakar tersebut masih dapat mengalir.
Pour point yang tinggi akan menyebabkan mesin sulit dihidupkan pada suhu rendah. Titik
Tuang merupakan temperature terendah yang masih memungkinkan bahan bakar masih dapat
mengalir atau temperatur dimana bahan bakar mulai membeku atau mulai berhenti mengalir,
dibawah titik tuang bahan bakar tidak dapat lagi mengalir karena terbentuknya kristal yang
menyumbat aliran bahan bakar. Untuk daerah bersuhu rendah, bahan bakar dipersyaratkan tidak
membeku. Titik tuang yang terlalu tinggi akan menyebabkan kesulitan pada pengaliran bahan
bakar. Titik tuang ini dipengaruhi oleh derajat ketidakjenuhan angka iodium, jika semakin tinggi
ketidakjenuhan maka titik tuang akan semakin rendah dan juga dipengaruhi oleh panjangnya
rantai karbon, jika semakin panjang rantai karbon maka titik tuang akan semakin tinggi.

Sumber :
Pengertian Viskositas, Pour point, Flash Point dan Smoke Point - Proses Industri
Petropedia - What is Pour Point? - Definition from Petropedia

B. Titik Kabut

Titik kabut merupakan suhu di mana lilin (parafin) mulai terpisah ketika minyak didinginkan
ke suhu rendah, dan berfungsi sebagai indikator penting kinerja praktis dalam aplikasi otomotif
dalam suhu rendah. Singkatnya titik kabut adalah temperatur dimana padatan mulai mengkristal.
Titik kabut merupakan titik dimana temperature saat bahan bakar mulai tampak berkeruh
bagaikan kabut berawan pada suhu rendah. Hal ini terjadi karena munculnya kristal-kristal
padatan didalam bahan bakar. Meski bahan bakar masih dapat mengalir pada suhu ini,
keberadaan Kristal dalam bahan bakar dapat Universitas Sumatera Utara mempengaruhi
kelancaran aliran bahan bakar didalam filter, pompa dan injector. Titik kabut dipengaruhi oleh
bahan baku biodiesel. Semakin rendah nilai titik kabut , biodiesel semakin bagus digunakan pada
daerah yang suhunya rendah Gerpen, B.,2004. Pada hasil penelitian sebelumnya nilai Cloud
point 1 C dan 1,5 C, hal ini menunjukkan masih terdapat pada biodiesel campuran
monogliserida, digliserida dan trigliserida yang besar yang menunjukkan masih terdapat
kandungan airnya. Pada standart Biodiesel Indonesia nilai Cloud Point maks 18 C, dengan
berkurangnya nilai viscositas akan menurunkan nilai Cloud Point.
Titik kabut adalah suhu di mana padatan terlarut tidak lagi sepenuhnya larut, mengendap
sebagai fase kedua memberikan cairan penampilan berawan. Istilah ini relevan dengan beberapa
aplikasi dengan konsekuensi yang berbeda. Dalam industri perminyakan, titik kabut mengacu
pada suhu di bawah yang lilin di diesel atau biowax dalam biodiesel membentuk penampilan
berawan. Kehadiran lilin yang dipadatkan mengentalkan filter bahan bakar minyak dan bakiak
dan injektor di mesin. Lilin juga terakumulasi pada permukaan dingin dan membentuk emulsi
dengan air. Oleh karena itu, titik kabut menunjukkan kecenderungan minyak untuk pasang filter
atau lubang kecil pada suhu operasi dingin. Dalam minyak mentah atau berat, titik kabut identik
dengan suhu penampilan lilin dan suhu presipitasi lilin. Titik kabut dari larutan surfaktan
nonionik atau glikol adalah suhu di mana campuran mulai fase terpisah dan dua fase muncul,
sehingga menjadi berawan.

Sumber:
Densitas Rapat Massa Titik Kabut Cloud Point dan Titik Tuang Pour Point (123dok.com)
https://www.sciencedirect.com/topics/chemistry/cloud-point

Anda mungkin juga menyukai