A. Pengertian
Infark miokard akut adalah penyakit jantung yang disebabkan karena sumbatan pada arteri
coroner. Sumbatan akut terjadi karena adanya aterosklerosis pada dinding arteri coroner sehingga
menyumbat aliran darah ke jaringan otot jantung. Aterosklerosis adalah penyakit pada arteri
besar dan sedang tempat lesi lemak ( plak ateromatosa ) timbul pada permukaan dalam dinding
arteri sehingga mempersempit bahkan menyumbat suplai aliran darah ke arteri bagian distal
(Hudak & Gallo, 1997).
Infark miokard akut adalah kematian jaringan miokard yang diakibatkan oleh kerusakan aliran
darah coroner miokard (penyempitan atau sumbatan arteri coroner diakibatkan oleh
aterosklerosis atau penurunan aliran darah akibat syok atau perdarahan (Carpenito, 2000).
Suhandiman (2000) mendefinisikan pada sebagian miokard akut jika ditemukan adanya nekrosis
seluler ireversibel pada sebagian miokardium, terjadi oklusi coroner total mendadak dan terjadi
pada segmen arteri tertentu serta serangaan terjadi karena terbentuktrombus pada plak yang tidak
stabil.
Infark miokardium adalah kematian sebagian otot jantung (miokard) secara mendadak akibat
terhentinya sirkulasi coroner yang ditandai dengan adanya sakit dada yang khas lebih dari 30
menit, tidak hilang dengan istirahat dengan pemberian antianginal (nitrogliserin) (Rokhaeni, et
al, 2001).infark miokardium mengacu pada proses rusaknya jaringan jantung akibat suplai darah
yang tidak adekuat sehingga aliran darah coroner berkurang ( Smeltzer & Bare,2002 ). Infark
miokard akut adalah kematian jaringan miokard akibat oklusi akut pembuluh darah coroner
( Suryono,dkk.2005-120).
B. Etiologi
Infark miokard akut terjadi jika suplai oksigen tidak sesuai dengan kebutuhan dan tidak
tertangani dengan baik sehingga menyebabkan kematian sel-sel jantung trsebut. Beberapa hal
yang menimbulkan gangguan oksigenasi tersebut diantaranya :
1. Berkurangnya suplai oksigen ke miokard
Menurunnya suplai oksigen disebabkan oleh tiga faktor berikut ini.
a. Faktor pembuluh darah
Hal ini berkaitan dengan kepatenan pembuluh darah sebagian jalan darah mencapai
sel jantung. Beberapa hal yang dapat mengganggu kepatenan pembuluh darah
diantaranya aterosklerosis, spasme, dan arteritis. Spasme pembuluh darah dapat juga
terjadi pada orang yang tidak memiliki riwayat penyakit jantung sebelumnya dan
biasanya dihubungkan dengan beberapa hal, seperti mengonsumsi obat-obatan
tertentu, stress emosi atau nyeri, terpajan suhu dingin yang ekstrem, dan merokok.
b. Faktor sirkulasi
Sirkulasi berkaitan dengan kelancaran peredaran darah dari jantung ke suluruh tubuh
hingga kembali lagi ke jantung. Sehingga hal ini tidak akan lepas dari faktor
pemompaan dan volume darah yang dipompakan. Kondisi yang menyebabkan
gangguan pada sirkulasi diantaranya kondisi hipotensi. Stenosis maupun insufisiensi
yang terjadi pada katup jantung (aorta, mitralis, trikuspidalis)menyebabkan
penurunan curah jantung, penurunan curah jantung yang diikuti oleh penurunan
sirkulasi menyebabkan beberapa bagian tubuh tidak tersuplai darah dengan adekuat,
termasuk dalam hal ini otot jantung.
c. Faktor darah
Darah merupakan pengangkut oksigen menuju seluruh bagian tubuh. Jika daya
angkut berkurang maka sebagus apa pun pembuluh darah dan pemompaan jantung
tetap tidak cukup membantu . hal ini yang menyebabkan terganggunya daya angkut
darah, antara lain anemia, hipoksemia, dan polisitemia.
Faktor lainnya
Faktor Resiko
Faktor resiko terjadinya infark miokard akut dibagi menjadi dua golongan, yaitu
faktor risiko yang dapat diubah dan faktor risiko yang tidak dapat diubah.
1. Faktor risiko yang dapat diubah
a. Mayor, seperti merokok hipertensi, obesitas, hyperlipidemia,
hiperkolestrolemia, dan pola makan (diet tinggi lemak dan tinggi kalori).
b. Minor, seperti stress, kepribadian tipe A (emosional, agresif, ambivalen), dan
kurang aktivitas fisik.
2. Faktor risiko yang tidak dapat diubah
Faktor resiko ini meliputi hereditas/keturunan,usia lebih dari 40 tahun, ras
(insidens lebih tinggi pada orang berkulit hitam), wanita post menopause, dan
secara umum pria lebih sering mengalami penyakit ini dibandingkan pria,
Patofisiologi
Infark miokard akut sering terjadi pada orang yang memiliki satu atau lebih faktor
risiko, seperti obesitas, merokok, hipertensi dan lain-lain. Faktor ini disertai
dengan proses kimiawi terbentuknya lipoprotein di tunika intima yang dapat
menyebabkan interaksi fibrin dan patelet sehingga menimbulkan cedera endotel
pembuluh darah coroner. Interaksi tersebut menyebabkan invasi dan akumulasi
lipid yang akan membentuk plak fibrosa. Timbunan plak menimbulkan lesi
komplikata yang dapat menimbulkan tekanan pada pembuluh darah dan apabila
rupture dapat terjadi thrombus.
Miokardium yang mengalami kerusakan otot jantung atau nekrosis tidak lagi
dapat memenuhi fungsi kontraksi dan menyebabkan keluarnya enzim dari intrasel
ke pembuluh darah yang dapat dideteksi dengan pemeriksaan laboratorium. Otot
jantung yang infark mengalami perubahan selama penyembuhan. Mula-mula otot
jantung yang mengalami infark tampak memar dan sianotik karena didaerah sel
tersebut berhenti. Dalam jangka waktu 24 jam timbul edema sel dan terjadi
respons peradanagn yang disertai infiltrasi leukosit.
Kebutuhan akan oksigen yang melebihi suplai oksigen oleh pembuluh darah yang
terserang penyakit menyebabkan iskemia miokardium local. Pada iskemia yang
bersifat sementara akan menyebabkan perubahan reversible pada tingkat sel dan
jaringan, dan menekan fungsi miokardium sehingga akan mengubah metabolism
yang bersifat aerob menjadi metabolism anaerob. Pembentukan fosfat berenergi
tinggi akan menurun. Metabolism anaerob akan menghasilkan asam laktat
sehingga pH sel menurun.
Infark
Infark terjadi jika iskemia berlangsung lebih dari 30-45 menit. Bagian yang
mengalami infark akan berhenti berkontraksi secara permanen. Jaringan yang
mengalami infark dikelilingi oleh daerah iskemia.
Infark miokardium akan mengurangi fungsi ventrikel karena otot yang nekrosis,
kehilangandaya kontraksi, sedangkan oto yang iskemia disekitarnya juga
mengalami gangguan kontraksi.