Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN

KEGIATAN PENGAMBILAN
SAMPLE SEDIMEN
TA 2018

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR
BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI PEMALI JUANA
JL. BRIGJEND S. SOEDIARTO NO 375
KATA PENGANTAR

Laporan Pengambilan Sedimentasi di wilayah sungai Pemali-Juana adalah salah satu bentuk
realisasi tugas dari bidang OPSDA I BBWS Pemali Juana, yang berisi data hasil pengambilan
sample sedimen pada bulan Agustus dan Desember 2018 di 16 lokasi titik pengambilan yang
berlokasi di wilayah sungai Jratunseluna, beserta hasil analisanya berupa Konsentrasi
Suspended Load di setiap lokasi pemantauan.
Pekerjaan ini dilaksanakan oleh PPK OPSDA I yang mendapat banyak pengarahan teknis dari
Kepala Bidang OP BBWS Pemali Juana dan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Jratunseluna.
Guna kesempurnaan Laporan Pengambilan Sedimentasi tahun 2018 ini, maka kami mohon
kepada para pembaca agar dapat memberikan kritik dan saran serta masukan yang membangun.
Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu pembuatan
Laporan Pengambilan Sedimentasi tahun 2018 di wilayah sungai Jratunseluna ini.
Demikian semoga data hasil pengambilan sample sedimen ini dapat bermanfaat khususnya bagi
pengelola Sumber Daya Air di Wilayah Sungai Jratunseluna dan pada umumnya bagi pihak
yang memerlukannya.

Semarang, Januari 2019


Pejabat Pembuat Komitmen
Operasi dan Pemeliharaan SDA I
Balai Besar Wilayah Sungai

Wahyu Apri Yoga, ST., MT


NIP. 198504062009121001
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1


1.1 Latar Belakang.................................................................................................................. 1
1.2 Masksud dan Tujuan ........................................................................................................ 2
1.3 Lokasi Pengambilan ......................................................................................................... 2
BAB II TATA CARA PENGAMBILAN SAMPEL SEDIMEN .............................. 4
2.1 Definisi ............................................................................................................................... 4
2.2 Pemilihan Lokasi Pengambilan Sampel.......................................................................... 4
2.3 Cara Pengambilan Sample Sedimen Suspensi ............................................................... 5
2.2.1 Point Integrated ........................................................................................................ 6
2.2.2 Depth Intergreted ..................................................................................................... 6
2.2.2.1 Metode Pengambilan Sampel.................................................................................... 7
a. Equal Discharge Increment (EDI) ...................................................................................... 7
b. Equal Width Increment (EWI) ............................................................................................ 8
2.2.3 Pelaksanaan kegiatan dilapangan........................................................................... 9
 Kegiatan persiapan :......................................................................................................... 9
 Tahapan Kegiatan Pengambilan dan pengiriman contoh uji sedimen ........................ 9
BAB III PENGAMBILAN SAMPEL SEDIMEN .................................................. 10
3.1 Lokasi Pengambilan Sample Sedimen .......................................................................... 11
3.2 Hasil Pengujian ............................................................................................................... 17
3.2.1 Pengambilan Pertama ................................................................................................ 17
3.2.2 Pengambilan Kedua ................................................................................................... 18
ABAB IV KESIMPULAN...................................................................................... 19

LAPORAN PENGAMBILAN SEDIMENTASI BBWS PEMALI JUANA i


BAB I PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada perencanaan bangunan ketekniksipilan bidang keairan, informasi mengenai


besarnya angkutan sedimen suspensi menjadi sangat dibutuhkan, seperti misalnya pada
perencanaan bangunan bendungan beserta penampungnya, bangunan-bangunan irigasi,
embung, dll. Informasi angkutan sedimen suspensi yang tidak akurat menyebabkan
banyak permasalahan terkait operasional yang ditunjukkan dengan pemendekan umur
rencana. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui karakteristik sedimen pada suatu
sungai ataupun saluran.

Pengambilan sampel secara langsung pada saluran/sungai merupakan metode yang


paling sering digunakan untuk mengukur konsentrasi sedimen suspensi karena hasilnya
yang dapat diandalkan. Bersamaan dengan pengukuran debit aliran, maka debit sedimen
dapat diperoleh dengan cara perkalian antara konsentrasi sedimen suspensi dengan debit
aliran. Di lain sisi debit aliran dapat diperoleh dengan cara perkalian antara kecepatan
aliran dengan luas tampang.

Metode standar pengambilan sampel menurut The United States GeologicalSurvey


(USGS) adalah mengambil sampel konsentrasi sedimen pada seluruh lebar/tampang
sungai, dari tepi saluran yang satu ke tepi saluran lainnya, dan dari permukaan air sampai
dengan dasar sungai dengan menggunakan alat yang dilengkapi nozzle. Besar diameter
nozzle disesuaikan dengan kecepatan aliran pada titik dimana pengukuran dilakukan,
kemudian akan diperoleh volume sampel air antara 350-400 cc dalam waktu tertentu.
Sampel aliran tersebut kemudian dibawa ke laboratorium untuk dianalisis.

Selain dari USGS, metode standar pengambilan sampel sedimen juga terdapat pada
SNI 3414-2008 tentang Tata cara pengambilan contoh muatan sedimen melayang di
sungai dengan cara integrasi kedalaman berdasarkan pembagian debit. Standar ini
menggunakan metode Equal Discharge Increment (EDI) yang pengambilan contoh
sedimennya dilakukan pada titik tengah pada sub penampang melintang sungai/saluran
yang memiliki besaran debit yang sama. Pada prinsipnya metode pada standar ini
hampir sama dengan standar USGS. Sampel aliran yang didapatkan kemudian dibawa
ke laboratorium untuk dianalisis.

Kendala serta keterbatasan seringkali ditemukan saat pengukuran di lapangan, oleh


karena itu pengambilan sampel biasanya dilakukan pada titik-titik tertentu saja,misalnya
pengambilan sampel hanya di tepi saluran/sungai dan tidak pada seluruh tampang/lebar
sungai. Pengambilan sampel juga seringkali hanya dilakukan didekat permukaan air saja
dan tidak pada seluruh kedalaman saluran/sungai, dsb.Penyimpangan pengukuran ini
akan menghasilkan data yang tidak seakurat jika pengukuran dilakukan dengan metode
standar. Hasil pengukuran sampel yang tidak akurat ini akan menyebabkan perencanaan
bangunan ketekniksipilan (waduk,bangunan irigasi, dll.) menjadi diragukan. Namun
demikian, karena seringnya kendala dijumpai di lapangan serta keterbatasan-

LAPORAN PENGAMBILAN SEDIMENTASI BBWS PEMALI JUANA 1


keterbatasan yang ada (waktu, alatukur, biaya, dll), penyimpangan pengukuran
sebagaimana telah disebutkan di atas masih sering dilakukan di lapangan. Berdasarkan
masalah tersebut di atas, dalam penelitian ini akan dikaji mengenai hubungan antara
lokasi pengambilan sampel konsentrasi sedimen suspensi pada titik-titik tertentu pada
arah transversal/melintang dengan nilai konsentrasi sedimen suspensi rata- rata
tampang.

Data dalam penelitian ini menggunakan data pengukuran langsung yang dilakukan
di Saluran Irigasi Mataram pada sembilan lokasi tampang trapesium dengan beberapa
variasi debit. Penelitian ini merupakan tahap awal dalam rangka mengetahui
karakteristik sedimen pada suatu saluran, sehingga saluran yang diteliti pada penelitian
ini adalah pada ruas yang lurus. Pada ruas yang lurus kondisi aliran akan lebih mudah
untuk diamati serta diharapkan tidak terjadi perubahan parameter aliran secara
signifikan selama pengukuran.

Besarnya angkutan sedimen pada suatu sungai merupakan salah satu komponen
informasi hidrologi selain banjir, kekeringan dan potensi sumber daya air. Data
angkutan sedimen merupakan data yang sangat dibutuhkan dalam perencanaan
prasarana sumber daya alir antara lain untuk memperkirakan umur guna waduk (dead
storage), perhitungan dimensi kantong lumpur (sandtrap) dan untuk operasi dan
pemeliharaan irigasi. Ada beberapa parameter yang mempengaruhi angkutan sedimen
dalam suatu sungai antara lain vegetasi penutup (land covering), penggunaan lahan
(landuse) jenis tanah/batuan, kemiringan lahan dan intensitas hujan yang mempengaruhi
besarnya debit.

1.2 Masksud dan Tujuan

Pengukuran sedimen suspensi bertujuan agar supaya dapat menentukan konsentrasi


sedimen dan kuantitas angkutan sedimen persatuan waktu pada suatu lokasi dan waktu
tertentu, dan dapat menentukan besarnya endapan dalam hubungannya dengan angkutan
sedimen tersebut. Pengukuran sedimen suspensi dilakukan dengan cara mengambil
sampel/contoh air dan membawa ke laboratoriun untuk dapat diketahui konsentrasi
sedimen dalam satuan mg/liter atau ppm (part per million), selain itu dalam analisa
laboratorium dapat diketahui Berat Jenis (BD) dan besaran ukuran butir. Untuk dapat
mengetahui kandungan sedimen (dalam satuan ton/hari) maka selain data hasil
pemeriksaan laboratorium pada saat yang bersamaan perlu dilakukan pengukuran
debit/aliran sungai.

1.3 Lokasi Pengambilan

Lokasi pengambilan sampel sedimentasi untuk tahun 2017 berada di 14 titik


pengambilan sampel yang tersebar di Sub SWS Serang, Lusi dan Juana (SELUNA).
Gambar peta lokasi pengambilan sample sedimen dapat di lihat pada gambar peta
dibawah ini.

LAPORAN PENGAMBILAN SEDIMENTASI BBWS PEMALI JUANA 2


Gambar 1.1
Peta Lokasi Pengambilan Sample Sedimen

LAPORAN PENGAMBILAN SEDIMENTASI BBWS PEMALI JUANA 3


BAB II TATA CARA PENGAMBILAN SAMPEL SEDIMEN
BAB II
TATA CARA PENGAMBILAN SAMPEL SEDIMEN

2.1 Definisi
a. Muatan sedimen atau debit sedimen (sediment load or sediment discharge) adalah
seluruh sedimen total yang terangkut oleh aliran sungai di suatu lokasi pengukuran,
umumnya dinyatakan dengan satuan berat per-satuan waktu (ton/hari, kg/det atau
satuan volume (m3/han)
b. Sedimen layang adalah zat padat yang terdiri atas bahan anorganik dan organik
yang melayang dalam air hanya sedikit sekali berinteraksi dengan dasar sungai
karena selalu terdorong ke atas oleh turbulensi aliran
c. Sedimen dasar adalah bagian dari muatan sedimen yang bergerak di sepanjang
dasar sungai dengan cara menggelinding, meloncat-loncat ataupun bergeser.
d. lntegrasi kedalaman adalah cara pengambilan muatan sedimen melayang mulai dari
permukaan sampai hampir ke dasar sungai tertentu.
e. Pengukuran debit sedimen suspensi adalah dengan cara mengukur debit dan
pengambilan sampel sedimen suspensi

2.2 Pemilihan Lokasi Pengambilan Sampel


Lokasi pengambilan sedimen sebaiknya sama dengan lokasi pengukuran debit pada
pos duga air atau mengikuti persyaratan sbb:
a. Pada lokasi disekitar pos duga air dimana tidak ada perubahan profil melintang
yang menyolok, penambahan atau pengurangan debit aliran sungai.
b. Profil sungai tidak menunjukan indikasi dalam waktu dekat akan pindah atau
berubah
c. Distribusi garis aliran merata dan tidak ada aliran yang berputar, sebaiknya aliran
tidak terbagi-bagi karena ada batu-batu besar.
d. Aliran tidak terganggu akibat sampah atau tanaman air,
e. Tidak terletak pada lokasi dimana terjadi peninggian muka air akibat pengaruh
arus pasang surut air laut.
f. Tidak terletak pada atau dekat dengan lokasi pertemuan sungai atau disekitar
lokasi bangunan pengairan
g. Tidak terletak pada lokasi yang terpengaruh oleh adanya aliran lahar/air terjun.
h. Sebaiknya profil melintang sungai dapat menampung debit aliran sungai pada
saat banjir (tidak meluap keatas bantaran sungai).

LAPORAN PENGAMBILAN SEDIMENTASI BBWS PEMALI JUANA 4


2.3 Cara Pengambilan Sample Sedimen Suspensi
Jumlah sampel sedimen suspensi yang harus dikumpulkan pada waktu tertentu harus
direncanakan dengan baik terutama persiapan yang perlu dilakukan mengingat kondisi
lapangan dan keselamatan kerja.
Sebaiknya pengambilan sampel sedimen suspensi dilakukan pada saat banjir atau
pada saat debit tinggi.

Gambar 1
Pengambilan sampel sedimen suspended

Gambar 2
Sedimen sampler

LAPORAN PENGAMBILAN SEDIMENTASI BBWS PEMALI JUANA 5


2.2.1 Point Integrated
Cara ini dimaksudkan untuk mendapatkan konsentrasi sedimen pada
suatu titik dari suatu vertikal/raai. Umumnya cara ini dilakukan pada sungai
yang lebar dan dengan penyebaran konsentrasi sedimen yang bervariasi.
Pelaksanaan kegiatan dilapangan
a. Rencanakan pada penampang melintang sungai berapa jumlah
vertikal/raai pengukuran yang akan dilakukan.
b. Sebaiknya jarak antara raai adalah sama, agar supaya konsentrasi
sedimen dan kecepatan aliran pada masing-masing raai yang
berdekatan mempunyai perbedaan yang kecil.
c. Dalam satu raai, pengambilan sampel sedimen dilakukan pada
beberapa titik kedalaman dengan mengunakan alat integrated
sampler.
d. Perlu pengukuran kecepatan aliran disetiap titik pengambilan sampel
sedimen untuk mengetahui waktu yang diperlukan untuk mengambil
sampel sedimen.
2.2.2 Depth Intergreted
Pengambilan sampel sedimen dengan cara ini adalah untuk mengetahui
kadar sedimen rata-rata untuk satu vertikal/rai. Pelaksanaan pengambilan
dengan cara ini adalah menggerakkan (menurunkan atau menaikan) alat
pengambil sedimen dari atas permukaan air sampai mancapai dasar sungai
dan menaikkan kembali hingga mencapai permukaan air kembali harus
dengan kecepatan gerak alat yang sama. Waktu yang diperlukan untuk
menurunkan dan menaikkan alat pengambil sampel ditentukan berdasarkan
kecepatan aliran rata-rata pada lokasi pengambilan sampel sedimen dan
“Nosel” yang dipasang pada alat tersebut.

LAPORAN PENGAMBILAN SEDIMENTASI BBWS PEMALI JUANA 6


Gambar 3
Hubungan antara lamanya waktu pengisian botol sampel dengan
kecepatan alairan rata-rata serta ukuran diameter

Dengan cara ini maka pada setiap vertikal/raai, sampel suspensi ditampung dalam
satu (1) botol.

2.2.2.1 Metode Pengambilan Sampel


a. Equal Discharge Increment (EDI)
Dalam metode ini penampang sungai dibagi atas beberapa bagian
(sub-penampang) dimana setiap bagian ini harus mempunyai
debit aliran yang sama.
Pengambilan sampel sedimen perlu dilaksanakan pada bagian
tengah dari setiap sub-penampang tersebut seperti terlihat dalam
gambar 4 dibawah ini.

Gambar 4
Pengambilan sampel sedimen dengan cara EDI

LAPORAN PENGAMBILAN SEDIMENTASI BBWS PEMALI JUANA 7


Misalnya pada setiap sub-penampang direncanakan menampung
25 % dari total debit (atau akan dilakukan pengambilan sampel
sedimen pada empat vertikal), maka pengambilan sedimen harus
dilaksanakan pada vertikal yang mempunyai besar aliran
kumulatif sebesar 12 %, 38%, 62%, dan 88%
Bilamana akan dilakukan pengambilan tiga (3) sampel maka
pengambilan sampel sedimen dilakukan pada vertikal yang
mempunyai besar aliran kumulatif sebesar 1/6, 3/6 dan 5/6 dari
debit total pada penampang tersebut.
Dalam gambar ini terlihat bahwa:
W1 ¹ W2 ¹ W3 …… ¹ Wn
Q1 = Q2 = Q3 ………= Qn
V1 » V2 » V3 ……..» Vn
Keterangan:
W : jarak antara vertikal
Q : debit per segmen
V : volume sampel sedimen ( misalnya berkisar antara 350-400
ml)

b. Equal Width Increment (EWI)


Dalam metode ini penampang sungai dibagi atas beberapa bagian
dimana setiap bagian mempunyai jarak yang sama satu sama
lainnya seperti terlihat dalam gambar 11.5 dibawah ini.

Gambar 5
Pengambilan sampel sedimen dengan cara EWI

LAPORAN PENGAMBILAN SEDIMENTASI BBWS PEMALI JUANA 8


Jumlah vertikal ditetapkan berdasarkan kondisi aliran dan
sedimen serta tingkat ketelitian yang diinginkan.
Lokasi pengambilan sampel sedimen ditentukan dengan cara rata-
rata tengah.
Misalnya: Lebar sungai adalah 53 m, Jumlah vertikal ditetapkan
10 buah
Maka jarak vertikal diambil setiap 5 m
Dengan demikian maka lokasi pengukuran adalah pada raai yang
terletak pada meteran: 2.5, 7.5, 12.5, 17.5, 22.5, 27.5, 32.5, 37.5,
42.5, 47.5
Dalam gambar ini terlihat bahwa:
W1 = W2 = W3 …… = Wn
Q1 ¹ Q2 ¹ Q3 ………¹ Qn
V1 » V2 » V3 ……..» Vn
Keterangan:
W : jarak antara vertikal
Q : debit per segmen
V : volume sampel sedimen ( misalnya berkisar antara 350-400
ml)
2.2.3 Pelaksanaan kegiatan dilapangan
Prosedur pengambilan contoh uji sedimen,dapat dilihat pada lampiran 1.
Untuk rincian kegiatan setiap tahapan, diuraikan sbb :
 Kegiatan persiapan :
a. Susun dan tetapkan program pengambilan contoh uji sedimen termasuk
tim pelaksananya.
b. Siapkan peralatan (termasuk lakukan kalibrasi alat)bahan dan prasarana
untuk pelaksanaan pengambilan contoh uji sedimen di lapangan.
c. Siapkan kartu ukur, yang telah dimasukkan data/keterangan pos, tanggal
dan nama pelaksana.
 Tahapan Kegiatan Pengambilan dan pengiriman contoh uji sedimen
a. Lakukan pencatatan data kondisi lingkungan, jam serta TMA pada saat
dimulainya kegiatan pengambilan sampel dan bilamana kegiatan ini telah
selesai maka perlu untuk mencatat TMA serta jam berakhirnya kegiatan
dengan mengunakan formulir yang telah tersedia
b. Siapkan formulir pengambilan contoh uji sedimen melayang
c. Rencanakan pada penampang melintang sungai berapa jumlah
vertikal/rai pengukuran yang akan dilakukan
d. Lakukan pengukuran penampang melintang dan pengukuran debit pada
lokasi pengambilan contoh uji sedimen dengan mengacu padaprosedur
dan instruksi kerja pengukuran debit sungai dan saluran terbuka.
e. Tetapkan metode mana yang akan dilakukan (EDI atau EWI)

LAPORAN PENGAMBILAN SEDIMENTASI BBWS PEMALI JUANA 9


f. Bilamana akan dilakukan dengan cara EDI maka, terlebih dahulu perlu
di hitung debit kumulatif dari masing-masing rai, dan bila menggunakan
metode EWI, debit kumulatif tidak perlu dilakukan dilapangan.
g. Data kecepatan aliran rata-rata pada lokasi/rai pengambilan sample
sedimen perlu diketahui.
h. Rencanakan “nosel” yang akan digunakan agar dapat menentukan berapa
lama alat pengambil sedimen (sediment sampler) perlu diturunkan atau
dinaikan, berdasarkan grafik pada gambar 5 diatas.
i. Lakukan pengambilan contoh uji sedimen melayang, pada rai/bagian
penampang (section) yang diambil tepat di tengah-tengah setiap bagian
penampang tersebut dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku. Cara
pelaksanaan pengambilan sampel sedimen adalah sbb:
 Turunkan alat sampai mencapai dasar sungai.
 Pasang stopwatch dan alat dinaikkan.
 Kecepatan menaikkan alat harus sama dari dasar sampai mencapai
permukaan air.
 Tepat pada waktu yang ditetapkan, alat harus sudah berada tepat
diatas permukaan air.
 Bilamana hal ini tidak tercapai, maka pengambilan sampel sedimen
harus diulang
j. Pada saat pengambilan contoh uji sedimen melayang, alat tidak boleh
menyentuh dasar sungai, lubang pengambilan harus 10 cm di atas dasar
sungai seperti terlihat pada gambar dibawah ini
k. Masukan contoh uji muatan sedimen ke dalam botol yangtelah
disediakan dan berikan tanda label. Label yang diberikan, mencakup data
nomor contoh uji, nama lokasi pengambilan, tanggal, waktu, tinggi muka
air, nama petugas serta pastikan wadah harus tertutup rapat.
l. Lakukan untuk lokasi titik pengambilan contoh uji lainnyahingga semua
selesai.
m. Kemas contoh uji tersebut untuk siap dianalisis di laboratorium. Analisa
di laboratorium adalah untuk menentukan :
 Konsentrasi sedimen suspensi, distribusi ukuran butir, dan
 Berat jenis kering (dry density, unit weight, specific weight).
n. Bilamana tersedia fasilitas (tersedia cable way/cable car) di lapangan/di
lokasi pos duga air sebaiknya dilakukan pengambilan contoh uji sedimen
dilakukan pada saat TMA tinggi dan atau banjir

B III PENGAMBILAN SAMPEL SEDIMEN

LAPORAN PENGAMBILAN SEDIMENTASI BBWS PEMALI JUANA 10


BAB III
PENGAMBILAN SAMPEL SEDIMEN

3.1 Lokasi Pengambilan Sample Sedimen


Pada tahun 2018, tim Unit Hidrologi dan Kualitas Air BBWS Pemali Juana
telah melaksanakan pengambilan sample sedimen sebanyak 2 (dua) kali
pengambilan dengan lokasi pengambilan sample sedimen berada di 16 titik lokasi
yang tersebar di wilayah kerja BBWS Pemali Juana. Dimana lokasi tersebut dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.1 Lokasi pengambilan Sampel Sedimen


Koordinat
No. Sungai/ Lokasi Pengambilan
Lintang Selatan Bujur Timur
1 Kreo – Hulu Waduk Jatibarang 7˚4’15.87” 110˚20’31.89”
2 Lusi – Tawangharjo 7˚6’2.39” 111˚0’4.47”
3 Lusi – Menduran 7˚3’56” 110˚53’11”
4 Juana – Tanjang 6˚47’25.44” 111˚2’02.30”
5 Wulan – Karanganyar 6˚50’40” 110˚48’51”
6 Serang – Girimargo 7˚21’43.01” 110˚49’13.95”
7 Serang – Jengglong 7˚19’44.75” 110˚44’29.41”
8 Serang – Guwo 7˚17’14.72” 110˚42’39.61”
9 Tuntang – Hulu Bd. Jragung 7˚6’19.05” 110˚33’47.76”
10 Tuntang – Hulu Bd. Glapan 7˚4’15.87” 110˚20’31.89”
11 KBB – Tugu Suharto 7˚1’1” 110˚23’17”
12 BKT – Jembatan Majapahit 6˚59’47.97” 110˚23’17”
13 Dolog – Hulu Bd. Barang 7˚5’35.93” 110˚29’58.51”
14 Dolog – Hulu Bd. Pucang Gading 7˚2’33.73” 110˚29’1.26”
15 Bringin 6˚58’59” 110˚19’0.92”
16 Plumbon 7˚0’30.45” 110˚17’32.92”

LAPORAN PENGAMBILAN SEDIMENTASI BBWS PEMALI JUANA 11


Gambar 3.1
Pengambilan Sample Sedimen di Kreo Hulu Waduk Jatibarang

Gambar 3.2
Pengambilan Sample Sedimen di Sungai Lusi Tawangharjo

LAPORAN PENGAMBILAN SEDIMENTASI BBWS PEMALI JUANA 12


Gambar 3.3
Pengambilan Sample Sedimen di Sungai Bringin

Gambar 3.4
Pengambilan Sample Sedimen di Hulu Bendung Jragung

LAPORAN PENGAMBILAN SEDIMENTASI BBWS PEMALI JUANA 13


Gambar 3.5
Pengambilan Sample Sedimen di Hulu Bendung Barang

Gambar 3.6
Pengambilan Sample Sedimen di Serang Girimargo

LAPORAN PENGAMBILAN SEDIMENTASI BBWS PEMALI JUANA 14


Gambar 3.7
Pengambilan Sample Sedimen di Serang Jengglong

Gambar 3.8
Pengambilan Sample Sedimen di Serang Guwo

LAPORAN PENGAMBILAN SEDIMENTASI BBWS PEMALI JUANA 15


Gambar 3.9
Pengambilan Sample Sedimen di Kali Garang

LAPORAN PENGAMBILAN SEDIMENTASI BBWS PEMALI JUANA 16


3.2 Hasil Pengujian
Pada tahun 2018 unit hidrologi dan kualitas air BBWS Pemali juana telah
melaksanakan pengambilan Sample sedimen sebanyak 2 (dua) kali dalam Satu Tahun,
dimana pengambilan sample tersebut dilakukan pada musim kemarau dan awal musim
penghujan, dengan tujuan untuk mengetahui berapa mg/lt konsentrasi sedimen yang terbawa
pada suatu wilayah pemantauan.
3.2.1 Pengambilan Pertama
Hasil pengujian pertama di lakukan tanggal 18 Agustus 2018 dengan hasil
di bawah ini.
Tabel 3.1
Hasil Uji Laboratorium Sedimen Melayang
Volume
Nomor Berat Sedimen Konsentrasi
No Lokasi Tanggal Jam Sample
Sample (grm) (mg/lt)
(ml)
Hulu Bd. Pucang Gading 01-a 28/05/2018 17.00 2110 0,1 47,39
1 Hulu Bd. Pucang Gading 01-b 28/05/2018 17.00 2050 0,1 48,78
Hulu Bd. Pucang Gading 01-c 28/05/2018 17.00 2080 0,1 48,07
Hulu Jatibarang (Kreo) 02-a 30/05/2018 11.45 2150 0,2 93,02
2 Hulu Jatibarang (Kreo) 02-b 30/05/2018 11.45 2150 0,2 93,02
Hulu Jatibarang (Kreo) 02-c 30/05/2018 11.45 2200 0,2 90,9
Tugu Suharto 03-a 30/05/2018 13.01 2150 0,1 46,51
3 Tugu Suharto 03-b 30/05/2018 13.15 2050 0,1 48,78
Tugu Suharto 03-c 30/05/2018 13.15 2110 0,1 47,39
Gririmargo 04-a 21/05/2018 10.25 2060 0,1 4854
4 Gririmargo 04-b 21/05/2018 10.25 2080 0,1 48,07
Gririmargo 04-c 21/05/2018 10.25 2080 0,1 48,07
Jengglong 05-a 21/05/2018 12.45 2120 0,1 47,16
5 Jengglong 05-b 21/05/2018 12.45 1920 0,1 57,08
Jengglong 05-c 21/05/2018 12.45 2000 0,1 50
Guwo 06-a 21/05/2018 14.15 2140 0,3 140,18
6 Guwo 06-b 21/05/2018 14.15 2130 0,2 933,89
Guwo 06-c 21/05/2018 14.15 2140 0,3 140,18
BKT Jembatan Majapahit 07-a 30/05/2018 14.25 2100 0,1 47,61
7 BKT Jembatan Majapahit 07-b 30/05/2018 14.25 2150 0,1 46,51
BKT Jembatan Majapahit 07-c 30/05/2018 14.25 2130 0,1 46,94
Tawangharjo 08-a 31/05/2018 12.30 1900 0,1 52,63
8 Tawangharjo 08-b 31/05/2018 12.30 2180 0,1 45,87
Tawangharjo 08-c 31/05/2018 12.30 2200 0,1 45,45
Menduran 09-a 31/05/2018 14.15 2130 0,1 46,94
9 Menduran 09-b 31/05/2018 14.15 2130 0,1 46,94
Menduran 09-c 31/05/2018 14.15 2130 0,1 46,94
Juana Tanjang 10-a 31/05/2018 12.00 2170 0,1 46,08
10 Juana Tanjang 10-b 31/05/2018 12.00 2160 0,1 46,29
Juana Tanjang 10-c 31/05/2018 12.00 2150 0,1 46,51
Karanganyar 11-a 31/05/2018 13.16 2130 0,1 46,94
11 Karanganyar 11-b 31/05/2018 13.16 2140 0,1 46,72
Karanganyar 11-c 31/05/2018 13.16 2150 0,1 46,51
Hulu Bd. Glapan 12-a 28/05/2018 11.33 2170 0,2 92,16
12 Hulu Bd. Glapan 12-b 28/05/2018 11.33 2160 0,2 92,59
Hulu Bd. Glapan 12-c 28/05/2018 11.33 2200 0,2 90,9
Hulu Bd. Jragung 13-a 28/05/2018 14.48 2150 0,1 46,51
13 Hulu Bd. Jragung 13-b 28/05/2018 14.48 2060 0,1 48,54
Hulu Bd. Jragung 13-c 28/05/2018 14.48 2100 0,1 45,45
Hulu Bd. Barang 14-a 28/05/2018 16.27 2110 0,1 45,24
14 Hulu Bd. Barang 14-b 28/05/2018 16.27 2220 0,1 45,04
Hulu Bd. Barang 14-c 28/05/2018 16.27 1920 0,1 26,04

Sumber : Lab. Pengaliran UNDIP

LAPORAN PENGAMBILAN SEDIMENTASI BBWS PEMALI JUANA 17


3.2.2 Pengambilan Kedua
Hasil pengujian pertama di lakukan tanggal 26 Desember 2018 dengan hasil
di bawah ini
Tabel 3.2
Hasil Uji Laboratorium Sedimen Melayang
Volume Berat Sedimen
Nomor Berat Kertas Berat Sedimen Konsentrasi
No Lokasi Tanggal Jam Sample dan Kertas
Sample Saring (grm) (grm) (mg/lt)
(ml) Saring (grm)
1 Banjir Kanal Timur 01-a 05/12/2018 09.19 1900 1,05 1,02 0,03 15,78
Hulu Jatibarang (Kreo) 02-a 05/12/2018 13.16 1780 1,12 1,02 0,1 56,17
2 Hulu Jatibarang (Kreo) 02-b 05/12/2018 13.18 1760 1,1 1,02 0,08 45,45
Hulu Jatibarang (Kreo) 02-c 05/12/2018 13.20 1720 1,12 1,02 0,1 58,13
Tugu Suharto 03-a 05/12/2018 16.35 1710 1,34 1,02 0,32 187,13
3 Tugu Suharto 03-b 05/12/2018 16.37 1670 1,26 1,02 0,24 143,71
Tugu Suharto 03-c 05/12/2018 16.39 1730 1,2 1,02 0,18 104,04
Tuntang Glapan 04-a 07/12/2018 10.13 1820 1,62 1,02 1,6 879,12
4 Tuntang Glapan 04-b 07/12/2018 10.15 1820 1,65 1,02 0,63 346,15
Tuntang Glapan 04-c 07/12/2018 10.17 1850 1,64 1,02 0,62 335,13
Hulu Jragung 05-a 07/12/2018 14.10 1830 1,65 1,02 0,63 344,26
5 Hulu Jragung 05-b 07/12/2018 14.12 1850 1,69 1,02 0,67 362,16
Hulu Jragung 05-c 07/12/2018 14.14 1880 1,69 1,02 0,97 515,95
Hulu Bd. Barang 06-a 08/12/2018 08.53 1960 16,02 2,04 13,98 7132,65
6 Hulu Bd. Barang 06-b 08/12/2018 08.55 1900 15,89 2,04 13,85 7289,47
Hulu Bd. Barang 06-c 08/12/2018 08.57 1890 15,71 2,04 13,67 7232,8
Hulu Bd. Pucang Gading 07-a 08/12/2018 10.15 1850 16,64 2,04 14,6 7891,89
7 Hulu Bd. Pucang Gading 07-b 08/12/2018 10.17 1760 15,99 2,04 13,95 7926,13
Hulu Bd. Pucang Gading 07-c 08/12/2018 10.19 1780 15,7 2,04 13,66 7674,15
Juana Tanjang 08-a 10/12/2018 1910 1,44 1,02 0,42 219,89
8 Juana Tanjang 08-b 10/12/2018 1900 1,42 1,02 0,4 210,52
Juana Tanjang 08-c 10/12/2018 1910 1,49 1,02 0,47 246,07
Karanganyar 09-a 10/12/2018 12.29 1860 1,44 1,02 0,42 225,8
9 Karanganyar 09-b 10/12/2018 12.31 2000 1,47 1,02 0,45 225
Karanganyar 09-c 10/12/2018 12.33 1830 1,46 1,02 0,44 240,43
Girimargo 10-a 12/12/2018 12.18 1850 1,3 1,02 0,28 151,36
10 Girimargo 10-b 12/12/2018 12.20 1840 1,09 1,02 0,07 38,04
Girimargo 10-c 12/12/2018 12.22 1950 1,09 1,02 0,07 35,89
Jengglong 11-a 12/12/2018 13.48 1660 1,05 1,02 0,03 18,07
11 Jengglong 11-b 12/12/2018 13.50 1730 1,05 1,02 0,03 17,34
Jengglong 11-c 12/12/2018 13.52 1750 1,05 1,02 0,03 17,14
Guwo 12-a 12/12/2018 16.25 1790 1,5 1,02 0,48 268,15
12 Guwo 12-b 12/12/2018 16.27 1770 1,5 1,02 0,48 271,18
Guwo 12-c 12/12/2018 16.29 1680 1,5 1,02 0,418 285,71
Bringin 13-a 13/12/2018 12.13 1740 1,16 1,02 0,14 80,45
13 Bringin 13-b 13/12/2018 12.15 1800 1,16 1,02 0,14 77,77
Bringin 13-c 13/12/2018 12.17 1830 1,16 1,02 0,14 76,5
Plumbon 14-a 13/12/2018 12.46 1730 1,15 1,02 0,48 277,45
14
Plumbon 14-b 13/12/2018 12.48 1820 1,11 1,02 0,09 49,45
Menduran 15-a 14/12/2018 09.46 1900 2,96 1,02 1,94 1021,05
15 Menduran 15-b 14/12/2018 09.48 1870 3,23 1,02 2,21 1181,81
Menduran 15-c 14/12/2018 09.50 1860 3,1 1,02 2,08 1118,27
Tawangharjo 16-a 14/12/2018 16.46 1840 1,66 1,02 0,64 347,82
16 Tawangharjo 16-b 14/12/2018 16.48 1880 1,67 1,02 0,65 345,74
Tawangharjo 16-c 14/12/2018 16.50 1830 1,65 1,02 0,63 344,26
Sumber : Lab. Pengaliran UNDIP

LAPORAN PENGAMBILAN SEDIMENTASI BBWS PEMALI JUANA 18


B IV KESIMPULAN
BAB IV
KESIMPULAN

4.1 Hasil Uji Sampel Sedimen Sungai – sungai Das Serang dan Wulan
Dari hasil pengujian terlihat bahwa di sungai serang Guwo Terjadi penurunan
konsentrasi sedimen sebesar 129.74 mg/lt, di sungai serang- Jengglong terjadi penurunan
Sebesar 33.90 mg/lt, sedangkan untuk sungai kedung uter dan wulan karanganyar terjadi
peningkatan dari pengambilan sample pertama dan kedua peningkatan konsentrasi sedimen
tersebut sebesar 26.87 mg/lt dan 183.69 mg/lt.
Tabel 4.1
Hasil Pengujian DAS Serang Wulan
Hasil laboratorium Pengujian (Mg/ltr)
Sungai/Lokasi Peningkatan Penurunan
DAS
Pengambilan 18 Agustus 2018 26 Desember 2018 (mg/lt) (mg/lt)

Guwo 404.75 275.01 129.74


DAS Jengglong 51.41 17.51 33.9
SERANG
WULAN Kedung Uter 48.22 75.09 26.87
Karang Anyar 46.72 230.41 183.69

Hasil Uji Sampel Sedimen Sungai – sungai Das Lusi

Dari hasil pengujian laboratorium dapat terhilat bahwa pada DAS Lusi peningkatan
konsentrasi sedimentasi pada lokasi titik pantau terjadi peningkatan yang sangat pesat jikja
dilihat dari pengambilan pada bulan agustus ( Musim Kering) dibandingkan Bulan Desember
( Musim Penghujan) peningkatan Konsentrasi sedimentasi tersebut sebesar 1060.10 mg/lt
dan 1059.06 mg/lt.
Tabel 4.2
Hasil Pengujian DAS Lusi

Hasil laboratorium Pengujian (Mg/ltr)


Sungai/Lokasi Peningkatan Penurunan
DAS
Pengambilan 18 Agustus 2018 26 Desember 2018 (mg/lt) (mg/lt)

Menduran 46.94 1107.04 1060.10


DAS LUSI
Tawangharjo 47.98 1107.04 1059.06

LAPORAN PENGAMBILAN SEDIMENTASI BBWS PEMALI JUANA 19


Hasil Uji Sampel Sedimen Sungai Das Juana

Dari hasil pengujian laboratorium dapat terhilat bahwa pada DAS Juana peningkatan
konsentrasi sedimentasi pada lokasi titik pantau terjadi peningkatan yang sangat pesat jikja
dilihat dari pengambilan pada bulan agustus ( Musim Kering) dibandingkan Bulan Desember
( Musim Penghujan) peningkatan Konsentrasi sedimentasi tersebut sebesar 179.20 mg/lt.
Tabel 4.3
Hasil Pengujian DAS Juana

Sungai/Lokasi Hasil laboratorium Pengujian (Mg/ltr Peningkatan Penurunan


DAS
Pengambilan 18 Agustus 2018 26 Desember 2018 (mg/lt) (mg/lt)
DAS
Juana Tannjang 46.29 225.49 179.20
JUANA

Hasil Uji Sampel Sedimen Sungai – sungai Das Tuntang

Dari hasil pengujian laboratorium dapat terhilat bahwa pada DAS Tuntang
peningkatan konsentrasi sedimentasi pada lokasi titik pantau terjadi peningkatan yang sangat
pesat jikja dilihat dari pengambilan pada bulan agustus ( Musim Kering) dibandingkan Bulan
Desember ( Musim Penghujan) peningkatan Konsentrasi sedimentasi tersebut sebesar
428.25 mg/lt dan 360.62 mg/lt.
Tabel 4.4
Hasil Pengujian DAS Tuntang

Sungai/Lokasi Hasil laboratorium Pengujian (Mg/ltr Peningkatan Penurunan


DAS
Pengambilan 18 Agustus 2018 26 Desember 2018 (mg/lt) (mg/lt)
Hulu Bendung 520.13 428.25
91.88
Glapan
TUNTANG
Hulu Bendung 407.45 360.62
46.83
Jragung

LAPORAN PENGAMBILAN SEDIMENTASI BBWS PEMALI JUANA 20


Hasil Uji Sampel Sedimen Sungai – sungai Das Penggaron

Dari hasil pengujian laboratorium dapat terhilat bahwa pada DAS Penggaron
peningkatan konsentrasi sedimentasi pada lokasi titik pantau terjadi peningkatan yang sangat
pesat jikja dilihat dari pengambilan pada bulan agustus ( Musim Kering) dibandingkan Bulan
Desember ( Musim Penghujan) peningkatan Konsentrasi sedimentasi tersebut sebesar
7179.53 mg/lt dan 7782.64 mg/lt.
Tabel 4.5
Hasil Pengujian DAS Penggaron

Sungai/Lokasi Hasil laboratorium Pengujian (Mg/ltr Peningkatan Penurunan


DAS
Pengambilan 18 Agustus 2018 26 Desember 2018 (mg/lt) (mg/lt)
Hulu
Bendung 38.77 7218.30 7179.53
Barang
PENGGARON Hulu
Bendung
48.08 7830.72 7782.64
Pucang
gading

Hasil Uji Sampel Sedimen Sungai – sungai Das Garang

Dari hasil pengujian laboratorium dapat terhilat bahwa pada DAS Garang pada sungai
kreo di hulu waduk jatibarang terjadi penurunan tingkat konsentrasi sedimen dari
pengambilan pada bulan agustus ( Musim Kering) dibandingkan Bulan Desember ( Musim
Penghujan) Penurunan Konsentrasi sedimentasi tersebut sebesar 39.06 mg/lt peningkatan
konsentrasi sedimentasi pada lokasi titik pantau terjadi di sungai garang tepatnya pada
pengambilan di tugu suharto peningkatan Konsentrasi sedimentasi tersebut sebesar 97.40
mg/lt.
Tabel 4.6
Hasil Pengujian DAS Garang

Sungai/Lokasi Hasil laboratorium Pengujian (Mg/ltr) Peningkatan Penurunan


DAS
Pengambilan 18 Agustus 2018 26 Desember 2018 (mg/lt) (mg/lt)
Hulu Waduk
Garang 92.31 53.25 39.06
Jatibarang
Garang Tugu Suharto 47.56 144.96 97.40

LAPORAN PENGAMBILAN SEDIMENTASI BBWS PEMALI JUANA 21


Hasil Uji Sampel Sedimen Sungai Banjir Kanal Timur

Dari hasil pengujian laboratorium dapat terhilat bahwa pada DAS BKT pada sungai
BKT terjadi penurunan tingkat konsentrasi sedimen dari pengambilan pada bulan agustus (
Musim Kering) dibandingkan Bulan Desember ( Musim Penghujan) Penurunan Konsentrasi
sedimentasi tersebut sebesar 31.24 mg/lt.
Tabel 4.7
Hasil Pengujian DAS BKT

Sungai/Lokasi Hasil laboratorium Pengujian (Mg/ltr) Peningkatan Penurunan


DAS
Pengambilan 18 Agustus 2018 26 Desember 2018 (mg/lt) (mg/lt)
Jembatan
BKT 47.02 15.78 31.24
Majapahit

Hasil Uji Sampel Sedimen Sungai Bringin

Dari hasil pengujian laboratorium dapat terhilat bahwa pada DAS Bringin pada sungai
Bringin Konsentrasi sedimentasi tersebut sebesar 78.24 mg/lt.
Tabel 4.8
Hasil Pengujian DAS Bringin

Hasil laboratorium Pengujian


DAS Sungai/Lokasi Pengambilan
Mg/ltr
Brigin Bringin 78.24

Hasil Uji Sampel Sedimen Sungai Plumbon

Dari hasil pengujian laboratorium dapat terhilat bahwa pada DAS Plumbon pada Hulu
Bendung Plumbon Konsentrasi sedimentasi tersebut sebesar 163.45 mg/lt.
Tabel 4.9
Hasil Pengujian DAS Plumbon

Hasil laboratorium Pengujian


DAS Sungai/Lokasi Pengambilan
Mg/ltr
Plumbon Hulu Bd. Plumbon 163.45

LAPORAN PENGAMBILAN SEDIMENTASI BBWS PEMALI JUANA 22

Anda mungkin juga menyukai