Anda di halaman 1dari 33

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB IV

PERANAN PDAM TIRTA LAWU DALAM MENYEDIAKAN AIR BERSIH


DI KABUPATEN KARANGANYAR

Sejak berdirinya PDAM Tirta Lawu Kabupaten Karanganyar dari tahun 1983

hingga tahun 2008, PDAM Tirta Lawu telah berperan aktif dalam pembangunan

pengelolaan air bersih di Karanganyar. Peranan yang dilakukan oleh PDAM Tirta

Lawu Karanganyar dari tahun ke tahun telah diusahakan untuk lebih ditingkatkan,

sebagaimana yang telah dilakukan oleh PDAM Tirta Lawu Karanganyar kepada

masyarakat selama ini. untuk lebih jelasnya maka terlebih dahulu akan dibahas

mengenai berbagai hal yang mengakibatkan peranan PDAM Tirta Lawu Karanganyar

tersebut.

A. Muncul dan Berkembangnya Sumber Pemasokan Air Bersih

Air bersih merupakan syarat utama supaya air bisa digunakan dalam kehidupan

sehari-hari. Air dapat dikatakan sebagai air bersih bukan saja hanya semata-mata air

tersebut tidak berwarna, tidak berbau, tidak berkorosif dan tidak berasa, lebih dari itu

bahwa air bersih disini adalah air yang memiliki kriteria tersebut diatas ditambah lagi

dengan air yang memenuhi kriteria dalam parameter fisis, kimiawi, biologis dan

radiologis,1 seperti halnya bahwa air tersebut harus memiliki kandungan suhu udara

kurang lebih 30 C, Ph air sekitar 6,5-8,5 mg/1, kesadahan air paling tidak 500mg/1,

1
Juli Soemirat, Kesehatan Lingkungan: Edisi Ketiga, (Yogyakarta : Gadjah
commit to user
Mada University press, 1996), hlm 110-111.

44
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id45

kandungan zat besi dan mangan masing-masing 0,3 dan 0,1 mg/1, dan lain

sebagainya. Hal tersebut paling tidak sudah mendekati dengan standar air minum

yang berlaku di Indonesia yang dibuat pada tahun 1975 yang kemudian

disempurnakan tahun 1990.2

PDAM Tirta Lawu Kabupaten Karanganyar dalam usahanya untuk

memenuhi kebutuhan akan air bersih di Karanganyar adalah melalui dua cara, yaitu

sistem perpipaan dan sistem non perpipaan.

1. Sistem perpipaan

Pengairan dengan sistem perpipaan adalah sistem penyaluran air bersih

yang dilakukan oleh PDAM dengan menggunakan jaringan perpiaan untuk

menjangkau atau mendistribusikan air bersih ke masyarakat. PDAM Tirta

Lawu Karanganyar memulai sistem perpipaan ini pada tahun 1985/1986,

dengan melaksanakan pembangunan pipa transmisi sepanjang 18.935 .

Pembangunan jaringan pipa transmisi terus di kembangkan oleh PDAM Tirta

Lawu Karanganyar, hingga tahun 2008 jaringan perpipaan dari PDAM telah

mampu mencukupi kebutuhan air di 11 Kecamatan yang ada di Karanganyar.3

2
Ibid.,hlm 111.
3
Kompilasi data dari Memori Pertanggung Jawaban Direktur Utama PDAM
commit to user
Karanganyar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id46

Sistem perpipaan ini sendiri meliputi dua cara, yaitu :

a) Gravitasi

Sistem gravitasi merupakan sebuah sistem pengaliran air dari sumber

ke tempat reservoir dengan cara memanfaatkan energi potensial gravitasi

yang dimiliki air akibat perbedaan ketinggian lokasi sumber dengan lokasi

reservoir. Sistem gravitasi ini menggunakan sumber mata air permukaan,

dimana air permukaan adalah air yang terkumpul di atas tanah atau di

mata air, sungai danau, lahan basah, atau laut. Air permukaan

berhubungan dengan air bawah tanah atau air atmosfer.4

Sejak PDAM mulai berfungsi penuh pada tahun 1986 hingga pada

tahun 2008, beberapa sumber mata air permukaan yang ada di PDAM

Tirta Lawu Karanganyar tidak semuanya bisa dimanfaatkan sepenuhnya

oleh PDAM Tirta Lawu Karanganyar. Hal ini dikarenakan adanya

beberapa faktor penghambat, yang diataranya disebabkan karena adanya

eksploitasi sumber mata air maupun konflik dengan warga yang berada di

daerah sumber, keadaan alam, dan bencana alam.

Pada beberapa tahun yang lalu air di wilayah Ngargoyoso dan

sekitarnya sangat berlimpah, debit yang muncul, dan jumlah mata air lebih

banyak dari pada saat ini. Bahkan untuk tanaman yang membutuhkan air

banyak, tidak menjadi masalah bagi penduduk setempat. Beberapa faktor

4
data dari http://id.wikipedia.org/wiki/Air_permukaan.
commit to user
Diakses pada tanggal
7 Oktober 2014 2014
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id47

yang dituding menjadi penyebab menurunnya debit air. Pertama, dua

kebakaran besar yang terjadi pada medio tahun 80-an dan 90-an. Kedua,

pengambilan air (water loging) secara besar-besaran dari mata air yang

ada di wilayah lereng utara Gunung Lawu.

Faktor kedua, yaitu pengambilan air secara besar-besaran, baru terjadi

beberapa tahun terakhir, seiring dengan semakin maraknya produksi dan

konsumsi air minum dalam kemasan dan Permintaan yang semakin besar

dari industri jasa air minum. Informasi yang disampaikan oleh salah satu

pengusaha air minum isi ulang yang mengambil air dari lereng lawu

mengatakan bahwa kualitas air yang diambil di Gunung Lawu lebih baik

dibanding air dari mata air di daerah lain di kawasan Surakarta. Karena itu

eksploitasi sumber daya air dari Gunung Lawu akan menjadi ancaman

yang lebih serius bila pertumbuhn industri air minum dalam kemasan

semakin pesat.

Berikut ini adalah beberapa sumber mata air permukaan yang

digunakan dengan sistem gravitasi, yang dimiliki oleh PDAM Tirta Lawu

Karanganyar dari tahun 1986 hingga tahun 2008 :

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id48

Tabel 7. Sumber Mata Air Permukaan PDAM Tirta Lawu Kabupaten


Karanganyar Tahun 1987 - 2008

Kapasitas
Pemanfaatan Awal Tahun
No Nama Sumber Debit Lokasi
(lt/detik) Penggunaan
(lt/detik)
1 Semiri 100 50 Karang Pandan 1987
2 Semenjing 55 30 Karang Pandan 2001
3 Sijarak 50 40 Karang pandan 2000
4 Sikempong 100 55 Berjo, Ngargoyoso 2002
5 Semprong 40 10 Berjo, Ngargoyoso 1992
6 Punthuk 5 5 Puntukrejo, Kr. Pandan 2004
7 Sumber Gede 70 40 Gumeng, Jenawi 2002
8 Jumok 13 10 Gumeng, Jenawi 2005
9 Telaga Mulya 30 20 Wonorejo, Jatiyoso 1996
10 Kedung Gupit 5 5 Wonorejo, Jatiyoso 1998
11 Kambangan 3 3 Beruk, Jatiyoso 1998
12 Demping 13 8 Anggrasmanis, Jenawi 2004
13 Bongkot 8 2 Anggrasmanis, Jenawi 2005
14 Pitran 1 2,5 2,5 Wonorejo, Jatiyoso 2002
15 Pitran 2 2,5 2,5 Wonorejo, Jatiyoso 2002
16 Watu Pawon 200 - Kemuning Ngargoyoso 2008
17 Kedung Montong 20 12 Wonokeling, Jatiyoso 2008
18 Tapan 54 - Sepanjang, Tw. Mangu 2008
19 Kali Timun 12 - Sepanjang, Tw. Mangu 2008
20 Pengkok 4 - Beruk Jatiyoso Cadangan
21 Kuryo 5 - Wonorejo Jatiyoso Cadangan
(Sumber data : Bagian Produksi PDAM Kabupaten Karanganyar tahun 2008)

b) Sistem pompa

Sistem pompa merupakan sebuah sistem pengadaan air yang

menggunakan Air Bawah Tanah (ABT) / sumur dalam sebagai sumber air

yang dimanfaatkan untuk kebutuhan air minum masyarakat. Sistem

pompa pada prinsipnya adalah menambah energi pada aliran sehingga

dapat mencapai tempat yang lebih tinggi. Hal ini dengan pertimbangan

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id49

bahwa antara lokasi distribusi dan lokasi sumber tidak mempunyai

perbedaan ketinggian yang cukup untuk mengalirkan air.

Kebutuhan air yang semakin meningkat dalam setiap tahun membuat

PDAM Tirta Lawu Karanganyar juga menggunakan sistem perpompaan/

sumur dalam guna meningkatkan debit produksi air bersih. Hal ini juga

didasarkan pada semakin bertambahnya jumlah pelanggan PDAM Tirta

Lawu Karanganyar.5

Pada tahun 1987 merupakan awal penggunaan sumber air dari sumur

dalam di PDAM Tirta Lawu Karanganyar. Pada tiga tahun awal dari

penggunaannya, sumber dari sumur dalam ini belum optimal yang

akhirnya menyebabkan PDAM mengalami kerugian. Hal ini dikarenakan

minimnya tenaga ahli dan keadaan alam pada saat itu. Namun seiring

perkembangannya, PDAM terus meningkatkan kualitas SDM (Sumber

Daya Manusia) sehingga penggunaan sumur dalam bisa berkembang dan

bisa bertambah, guna menopang produksi air bersih khususnya untuk

wilayah yang berada di dataran rendah di Karanganyar.6

Hingga tahun 2008, PDAM Kaanganyar telah memiliki 11 sumur

dalam. Untuk lebih jelasnya mengenai sumur dalam yang ada di PDAM

Tirta Lawu Karanganyar dari tahun 1987-2008 dapat dilihat dalam tabel

berikut :

5
Wawancara dengan Rukmini Rahayu, tanggal 7 Oktober 2014
commit to user
6
Wawancara dengan Suparno, tanggal 7 Oktober 2014
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id50

Tabel 8. Sumber Mata Air dengan Sistem Pompa PDAM Tirta Lawu

Kabupaten Karanganyar Tahun 1987 – 2008

Kapasitas Pemanfa
Awal Tahun
No Nama Sumber Debit atan Lokasi
Penggunaan
(lt/detik) (lt/detik)

1 Sumur Dalam Papahan 110 25 Papahan, Tasikmadu 2004


2 Sumur Colomadu 1 15 15 Malangjiwan, Colomadu 1992
3 Sumur Colomadu 2 10 10 Malangjiwan, Colomadu 1992
4 Sumur Wonorejo 1 10 10 Wonorejo, Gondangrejo 2002
5 Sumur Wonorejo 2 5 5 Wonorejo, Gondangrejo 2002
6 Sumur Wonorejo 3 10 10 Wonorejo, Gondangrejo 2006
7 Sumur Wonorejo 4 13 5 Wonorejo, Gondangrejo 2007
8 Sumur Ngringo 1 10 10 Ngringo, Jaten 1987
9 Sumur Ngringo 2 10 10 Ngringo, Jaten 1987
10 Sumur Ngringo 3 10 10 Ngringo, Jaten 1987
11 Sumur Ngringo 4 10 10 Ngringo, Jaten 1987
(Sumber data : Bagian Produksi PDAM Kabupaten Karanganyar tahun 2008)

Secara kuantitas, jumlah sumur dalam yang dimiliki oleh PDAM Tirta

Lawu Karanganyar dapat dikatakan cukup banyak, namun untuk mencapai

sumur dalam yang berkualitas tinggi memang sangat sulit dan yang pasti

membutuhkan dana yang tidak sedikit. Sumur dalam juga memiliki

kelemahan, apabila sumur diekspolitasi secara terus menerus, maka secara

fisik akan mengalami keletihan dan perlu di istirahatkan agar tetap berfungsi

optimal.7

Pada awal pengoperasiannya sebagai sebuah perusahaan pada tahun

1986/1987 hingga tahun 1999, PDAM Tirta Lawu Karanganyar mampu

menjangkau 54% daerah pelayanan dengan memiliki 17.757 pelanggan.


7 commit to user
Wawancara dengan Suparno, tanggal 20 Oktober 2014
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id51

kemudian dari tahun 2000 hingga tahun 2008 daerah yang sudah terjangkau

aliran air bersih dari PDAM mengalami peningkatan sebesar 26 %, sehingga

secara keseluruhan dari tahun 1987 hingga tahun 2008 total daerah yang telah

dijangkau PDAM Tirta Lawu Karanganyar mencapai 80% dari keseluruhan

wilayah Karanganyar, dengan memliki 32.318 pelanggan.8

2. Sistem non perpipaan

Sistem non perpipaan ditujukan bagi desa yang tidak terjangkau jaringan pipa

PDAM dan khususnya pada musim kemarau. Pelayanan dalam sistem ini dilakukan

melalui dropping air menggunakan truk tangki air.9

Daerah Karanganyar khususnya di bagian timur adalah daerah Lereng

Gunung Lawu. Hal inilah yang mengakibatkan mayoritas daerah timur dari

Karanganyar berbukit-bukit sehingga distribusi air bersih PDAM melalui sistem

perpipaan masih sangat sulit menjangkau. Untuk mengatasi keadaan alam yang

seperti inilah, sistem dropping menjadi pemecah permasalahan bagi PDAM Tirta

Lawu Kabupaten karanganyar. Beberapa daerah yang berada di wilayah timur

Karanganyar tersebut antara lain ; Jumantono, Matesih, Tawangmangu, Ngargoyoso,

Kebakkramat, dan Mojogedang. Ke-enam daerah tersebut adalah yang menjadi

langganan dari sistem dropping PDAM Karanganyar.

8
Kompilasi data wawancara yang telah diolah dari Bagian Hubungan
Langganan PDAM Kabupaten Karanganyar, tanggal 1 September 2014
commit to user
9
Wawancara dengan Agus Budi Santosa, tanggal 1 September 2014
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id52

Sistem dropping di PDAM Tirta Lawu Karanganyar dimulai pada tahun 1994.

Pada tahun awal penggunaan sistem ini PDAM Tirta Lawu Karanganyar memiliki

satu buah truk tangki air. Sebenarnya sistem ini sangat membantu PDAM dalam

pendistribusian air ke daerah-daerah khusus seperti yang sudah di jelaskan diatas.

Namun, hingga pada tahun 2008 PDAM Tirta Lawu Karanganyar hanya memiliki

tiga buah truk tangki air. Hal ini tentunya menjadikan sebuah permasalahan tersendiri

bagi PDAM Tirta Lawu Karanganyar yang hingga kini masih belum mendapatkan

jawabannya.10

Pada awalnya, pelaksanaan sistem dropping ini dilaksanakan oleh bagian

Sosial Pemda Karanganyar. Pemda mengalokasikan dana khusus untuk pelaksanaan

dropping air ini disamping bantuan pihak lain sehingga masyarakat bisa mendapatkan

air secara gratis. Tapi mulai bulan oktober 2006 pengelolaan dropping air dilakukan

oleh PDAM dengan harga air pertangki antara Rp 24.000 – Rp 29.000.11 Dropping air

secara gratis dihentikan karena terbatasnya anggaran yang ada dan juga untuk

meningkatkan swadaya masyarakat. Dropping air secara gratis sebenarnya masih saja

bisa dilakukan apabila ada bantuan dari pihak ketiga. Bantuan tersebut akan dikelola

oleh Bagian Sosial Pemda, tapi tetap distribusinya dilakukan oleh PDAM.

10
Wawancara dengan Suparmo, tanggal 7 Oktober 2014
11
Memory Executive Summary, PDAM Tirta Lawu Kabupaten Karanganyar
commit to user
tahun 2008.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id53

B. Usaha – Usaha Dalam Peningkatan Pelayanan

1. Perkembangan Teknologi

Adanya Sumber Daya Alam (SDA) yang mencukupi tidak akan ada artinya jika

tidak segera di imbangi dengan adanya kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM)

yang memadai. Perlu diketahui juga bahwa hal yang menjadi persoalan dalam

pengelolaan air bersih adalah kendati teknologinya yang cukup sederhana, namun

investasinya cukup mahal.12 Hal inilah yang menjadi kendala bagi semua perusahaan

yang berkembang di Indonesia, tidak terkecuali yang terjadi di PDAM Tirta Lawu

Karanganyar.

Untuk menunjang perkembangan dalam hal manajemen perusahaan, PDAM

Kaanganyar melakukan usaha – usaha yang mengarah kepada restruktrurisasi

manajemen perusahaan, yaitu usaha-usaha yang dilakukan oleh PDAM Tirta Lawu

Karanganyar dalam mengembangkan manajemen perusahaannya seperti adanya

pengiriman tenaga ahli darri luar, pengiriman pegawai PDAM untuk melakukan studi

di berbagai instansi pendidikan, dan peningkatan peran PDAM dalam hal pelayanan

air bersih dengan menggunakan teknologi modern.

Dalam hal mengenai pengelolaan air bersih, perkembangan teknologi yang

dimiliki PDAM Tirta Lawu Karanganyar tidak jauh berbeda dengan perkembangan

manajemen perusahaan. Perkembangan teknologi dalam hal pengelolaan air bersih ini

di wujudkan PDAM Tirta Lawu Karanganyar seperti halnya adanya perbaikan

jaringan air minum khususnya yang menggunakan pipa besi yang kemudian diganti
12 commit to user
Harian Solopos,tanggal 17 Mei 2006
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id54

dengan pipa paralon (PVC) dengan mengingat segi kualitasnya. Dalam hal lain,

sistem informasi yang semakin canggih (komputerisasi) semakin memudahkan

kinerja dari PDAM dalam berbagai bidang. Salah satu contoh perkembangan

teknologi dalam hal ini adalah penggunaan sistem Acrual Basis pada tahun 1988 yang

menggantikan sistem yang ada sebelumnya yakni sistem Cash Basis yang digunakan

PDAM Tirta Lawu Karanganyar pada tahun 1986-1987.13

Adapun cash basis adalah semua transaksi yang dicatat dalam buku ketika uang

diterima PDAM dari pelanggan atau uang dibayar PDAM pada saat membeli barang.

Cash basis sangat ideal dalam menelusuri arus kas, tapi tidak untuk matching

pendapatan yang diperoleh dengan kas dibandingkan dengan biaya. Sebagai contoh,

ketika PDAM menjual air maka PDAM tidak akan melakukan pencatatan pada bulan

berjalan, karena air tersebut akan menjadi uang masuk pada bulan

berikutnya.Sementara, sistem accrual basis, PDAM mencatat semua transaksi pada

saat terjadinya, meskipun tidak ada perpindahan kas dari PDAM ke pelanggan atau

sebaliknya.

2. Kualitas Pelayanan PDAM Kabupaten Karanganyar

Dalam hal pelayanan, kualitas pelayanan cenderung menjadi semakin penting

dalam menjelaskan kinerja organisasi pelayanan publik. Banyak pandangan negatif

yang terbentuk mengenai organisasi publik muncul karena ketidakpuasan masyarakat

terhadap kualitas layanan yang diterima dari organisasi publik. Hal ini juga berlaku

13
Memory Pertanggung Jawaban Direktur Utama PDAM Karanganyar
commit to user
Tahun 1990-2000, hlm 11.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id55

pada PDAM Tirta Lawu Kabupaten Karanganyar. Dalam fungsinya sebagai pelayan

masyarakat, PDAM tidak lepas dari berbagai masalah serta pandangan negatif oleh

sebagian masyarakat. Hingga pada tahun 2008, kualitas layanan PDAM Tirta Lawu

Kabupaten Karanganyar dapat diketahui dari dua hal yakni prosedur pelayanan, dan

ketepatan waktu dalam pelayanan.14

a) Prosedur pelayanan.

Prosedur pelayanan yaitu tahapan pelayanan yang diberikan oleh PDAM

Tirta Lawu Karanganyar kepada masyarakat. Hal ini menuntut adanya kehandalan

PDAM dalam melaksanakan tugasnya sebagai pelayan masyarakat. Kehandalan

disini yang dimaksud adalah kemampuan PDAM dalam memberikan pelayanan

yang terpercaya. Hal ini berarti PDAM dapat memberikan pelayanan sesuai

dengan apa yang diinginkan masyarakat.

Sebagai salah satu instansi publik, PDAM berusaha untuk membantu

masyarakat dalam memenuhi kebutuhan air bersih. PDAM bertugas untuk

mengelola potensi air bersih yang ada untuk di distribusikan kepada semua

pelanggannya. Mengingat akan pentingnya air bagi kehidupan, maka distribusi

pun harus dilakukan sebaik dan seadil mungkin.

Hingga tahun 2008 wilayah yang terjangkau pelayanan PDAM Tirta Lawu

Karanganyar meliputi 11 kecamatan yang ada di Kabupaten Karanganyar.

Wilayah tersebut adalah Jatipuro, Jatiyoso, Jumapolo, Karangpandan,

Karanganyar, Tasikmadu, Jaten, Colomadu, Gondangrejo, Kerjo, dan Jenawi.


14 commit to user
Wawancara dengan Sunardi, tanggal 1 September 2014
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id56

Wilayah yang sudah terjangkau jaringan pipa PDAM Tirta Lawu Karanganyar

dari tahun 1986 hingga 2008 sudah mencapai 80% dari wilayah di Karanganyar.15

Kehandalan pelayanan PDAM juga bisa dilihat dari jumlah Hidran Umum

(HU) dan Bak Umum (BU) yang disiapkan untuk melayani masyarakat. Di

Kabupaten Karanganyar banyak sekali terdapat hidran dan bak umum.

Keberadaan hidran dan bak ini bertujuan sosial yang ditujukan bagi masyarakat

yang kurang mampu, dan daerah-daerah yang masih sulit terjangkau jaringan pipa

PDAM. Masyarakat yang belum mampu untuk memasang sambungan rumah

sendiri bisa memanfaatkan keberadaan hidran dan bak tersebut. Tarif air bersih

yang dialirkan melalui hidran dan bak umum ini pun relatif lebih murah daripada

tarif air yang sudah dipasang melalui sambungan rumah.16 Untuk melihat lebih

jelas daftar jumlah Hidran Umum dan Bak Umum PDAM Tirta Lawu

Karanganyar dapat dilihat dalam tabel berikut.

15
Memory Executive Summary, PDAM Tirta Lawu Kabupaten Karanganyar
tahun 2008 commit to user
16
Wawancara dengan Rukmini Rahayu, tanggal 1 September 2014
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id57

Tabel 9. Jumlah Hidran Umum (HU) dan Bak Umum (BU) PDAM Tirta

Lawu Karanganyar Tahun 2005-2008

2005 2006 2007 2008


Unit
HU BU HU BU HU BU HU BU
Jumantono 359 - 489 - 389 - 389 -
Matesih - - 12 - - - - -
Tawangmangu 73 3 67 3 61 2 61 2
Ngargoyoso 10 15 10 15 10 15 11 15
Kebakramat 18 - 15 18 18 2 18 2
Mojogedang 73 - 144 - 156 - 156 -

Jumlah 533 18 737 36 634 19 635 19

(sumber : bagian Produksi PDAM Kab. Karanganyar tahun 2008)

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ke enam kecamatan yang mendapat

bantuan Hidran Umum dan Bak Umum adalah kecamatan yang belum terjangkau

jaringan pipa PDAM Tirta Lawu Kabupaten Karanganyar. Jumlahnya pun

semakin bertambah banyak dalam setiap tahunnya. Dari jumlah Hidran dan Bak

Umum yang banyak ini maka masyarakat yang bisa memanfaatkannya pun

semakin bertambah. Jumlah hidran dan bak umum tertinggi ada pada tahun 2006,

namun mulai tahun 2007 jumlahnya pun berkurang. Hal ini karena pada pada

tahun itu mulai ada pemasangan sambungan baru pada rumah warga.

Selain dari jumlah Hidran Umum dan Bak Umum, kehandalan PDAM

dalam melayani kebutuhan air bersih di Kabupaten Karanganyar juga bisa dilihat

dari usaha memberikan pelayanan melalui penyediaan sarana untuk melayani


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id58

pelanggan di Kabupaten Karanganyar tersebut. Dalam hal ini PDAM Tirta Lawu

mewujudkannya dengan menyediakannya enam kantor unit di masing – masing

wilayah pelayanan yang khususnya belum terjangkau jaringan pipa. Ke-enam

kantor unit tersebut masing-masing ada di kecamatan Jumantono, Matesih,

Tawangmangu, Ngargoyoso, Kebakkramat, dan Mojogedang. Hal ini akan

memperlancar pelayanan baik secara teknis maupun administratif. Dengan kantor

unit yang berdekatan dengan pelanggannya maka masalah yang timbul bisa

segera diatasi. Apabila masyarakat hendak mengurusi keperluan yang berkaitan

dengan pelayanan air bersih, maka bisa segera berhubungan dengan pihak PDAM

Tirta Lawu Karanganyar.

b) Ketepatan Waktu

Dalam melaksanakan pelayanan kepada pelanggan tentunya mereka

mengharapkan pelayanan yang tepat waktu. Ketepatan waktu yang dimaksud

disini adalah ketepatan waktu PDAM Tirta Lawu Karanganyar dalam

menyediakan distribusi atau kelancaran air, penyelesaian kerusakan, dan

pemasangan sambungan baru. Pelaksanaan yang tepat waktu dapat memberikan

kepuasan kepada pelanggan, sehingga pandangan negatif terhadap PDAM dapat

dihindarkan.

1) Kelancaran Air

Air bersih merupakan kebutuhan pokok masyarakat untuk kehidupan

sehari-hari. Mengingat akan pentingnya air ini, maka air harus ada secara
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id59

rutin setiap harinya. Dalam hal ini, PDAM yang bertanggung jawab dalam

kelancaran air di Kabupaten Karanganyar. Berbagai kendala pun mulai

muncul, baik itu dari kondisi geografis, sosial ekonomi, maupun produksi

air sendiri yang hingga saat ini dirasa masih kurang. Adanya produksi yang

belum mencukupi maka distribusi air yang dilakukan selama ini di wilayah

Karanganyar tidak bisa dilakukan secara bersama-sama di semua wilayah

dengan aliran air yang rutin setiap harinya. Setiap wilayah hanya dapat

dialirkan beberapa hari dalam satu minggu sesuai jadwal yang telah

ditentukan dari PDAM Tirta Lawu Karanganyar.

Contohnya di kecamatan Ngargoyoso, air dari PDAM mengalir setiap

hari Senin dan Selasa. Hal ini dimaksudkan agar produksi air bersih bisa

merata dinikmati oleh seluruh pelanggan karena memang produk yang ada

masih terbatas. Selain itu, perbedaan ketinggian antara pemukiman

masyarakat dengan jaringan pipa distribusi PDAM Tirta Lawu Karanganyar

mengakibatkan sulitnya air untuk menjangkau rumah warga. Sebagai

solusinya, masyarakat yang tidak secara rutin mendapat aliran air bersih ini

mempunya bak penampungan air bersih sendiri. Hal ini dimaksudkan

supaya masyarakat dapat menampung air bersih saat jadwal air dialirkan,

dan air dari bak penampungan tersebut dapat digunakan untuk memenuhi

kebutuhan air selama tidak mendapat aliran air.17

17 commit to user
Wawancara dengan Waluyo, tanggal 22 Desember 2014.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id60

2) Waktu Penyelesaian Kerusakan yang Terjadi

Dalam hal penanganan kerusakan yang terjadi, waktu yang

dibutuhkaan didasarkan dari jenis kerusakan. Apabila kerusakan tergolong

dalam kerusakan yang besar seperti misalnya terjadinya kebocoran pipa

transmisi dan distribusi, maka dapat diselesaikan dalam waktu dua hari dan

waktu hingga tujuh hari untuk normalisasi kembali jaringan air. Namun

apabila kerusakan yang terjadi tergolong dalam jenis kerusakan yang kecil,

seperti misalnya kebocoran dalam sambungan rumah, kerusakan meter air,

dan kerusakan-kerusakan lainnya dapat diselesaikan dalam waktu satu hari.

Sebagai contoh akibat bencana alam tanah longsor di Tawangmangu

pada bulan Desember tahun 2007. Bencana alam ini menyebabkan

banyaknya jaringan perpipaan PDAM Tirta Lawu yang mengali kerusakan.

Kerusakan seperti inilah yang menyebabkan jaringan air PDAM terputus.

Kerusakan seperti ini tergolong dalam kerusakan besar dan membutuhkan

waktu yang cukup lama untuk proses perbaikan dan normalisasi kembali

jaringan air. 18

18 commit to user
Wawancara dengan Sarpudjo, tanggal 4 September 2014
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id61

3) Pemasangan Sambungan Baru

Pemasangan sambungan baru ke rumah penduduk yang dilakukan di

Kabupaten Karanganyar dari tahun 1981 hingga 2008 dilakukan oleh

proyek yang berasal dari tingkat provinsi. Pihak pelaksana tersebut addalah

Proyek Peningkatan Prasarana Pemukiman (P3P). Pelaksanaan proyek

pemasangan jaringan dan sarana air bersih dilakukan tentunya

dikoordinasikan dengan pemerintah Daerah Kabupaten Karanganyar dan

PDAM Tirta Lawu Karanganyar. Akan tetapi tanggung jawab seluruh

pemasangan tersebut ada di tangan proyek. Barulah setelah proyek selesai

hasilnya diserahkan kepada pihak PDAM untuk dikelola. PDAM hanya

mempertanggungjawabkan distribusi air bersihnya.19

C. Pengelolaan dan Permasalahan PDAM Tirta Lawu Kabupaten Karanganyar

1. Pengelolaan PDAM Tirta Lawu Karanganyar

Dalam melaksanakan program kerja dan target – target yang harus di

penuhi, PDAM Tirta Lawu Karanganyar telah melaksanakan peningkatan

pengelolaan dan pelayanan guna mencukupi kebutuhan air bersih untuk

masyarakat Karanganyar. Pengelolaan yang dilakukan oleh PDAM Tirta Lawu

Karanganyar merupakan tanggung jawab dari Pemerintah Daerah Kabupaten

Karanganyar.

19 commit to user
Wawancara dengan Sukimin, tanggal 4 September 2014
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id62

Dasar dari pengelolaan PDAM adalah peraturan daerah (PERDA).

Pengelolaan PDAM Karanganyar pada awal berdirinya didasarkan dari PERDA

Nomor 5 Tahun 1983. Didalam PERDA ini disebutkan bahwa adanya PDAM

tidak hanya bertujuan untuk mencari keuntungan semata, namun lebih menitik

beratkan pada segi pelayanan dan pengelolaan air bersih untuk masyarakat

Karanganyar. Dalam perkembangannya, PERDA ini disempurnakan dengan

adanya PERDA Nomor 23 Tahun 2001 tentang Perusahaan Daerah Air Minum

Kabupaten Karanganyar. Namun pada kenyataannya PERDA tersebut tidak

sesuai dengan pelaksanaannya sehingga perlu diatur kembali dalam PERDA

Nomor 13 Tahun 2007. Maksud dan tujuan pengaturan kembali Peraturan Daerah

tentang Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten (PDAM) Tirta Lawu

Karanganyar adalah untuk meningkatkan peran dan fungsi PDAM dalam

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan sekaligus sebagai salah satu

sumber pendapatan asli daerah melalui kegiatan penyelenggaran, pengelolaan dan

pengawasan pemakaian air bersih dan air minum secara merata dan efisien

deengan memperhatikan kelestarian lingkungan.20

20
Penjelasan PERDA Nomor 13 Tahun 2007 Tentang Perusahaan Daerah Air
commit to user
Minum Kabupaten Karanganyar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id63

2. Hambatan dan Permasalahan di PDAM Tirta Lawu Kabupaten

Karanganyar

Dalam menjalankan tanggung jawabnya sebagai satu-satunya

perusahaan daerah yang bergerak dalam bidang penyediaan air bersih, tentunya

PDAM tidak lepas dari adanya berbagai macam hambatan serta permasalahan.

Berbagai macam hambatan dan permasalahan tersebut jika tidak mendapat

jawaban sejak dini, maka mustahil PDAM akan tetap eksis dimasa yang akan

datang. Hal ini menjadikan PDAM mendapat kewajiban baru supaya segera

menyelesaikan hambatan dan permasalahan tersebut dengan mengoptimalkan

berbagai bidang untuk menopang kegiatan yang berhubungan dengan PDAM

secara kondusif, dalam hal ini termasuk dalam bidang manajemen, teknologi,

SDM (Sumber Daya Manusia), dan koordinasi antara unsur yang serasi dan

dinamis.

PDAM Tirta Lawu Karanganyar telah berusaha melakukan pelayanan

pemenuhan kebutuhan air bersih bagi masyarakat di Karanganyar. Usaha-usaha

tersebut meliputi produksi air bersih, dan pelayanan yang terbaik melalui SDM

yang ada. Dalam melaksanakan usaha tersebut tentunya PDAM tidak lepas dari

adanya hambatan serta permasalahan yang bisa menghambat kinerja PDAM.

Hambatan tersebut muncul dari kurang mampunya PDAM sendiri dalam berbagai

hal misalnya produksi air bersih, wilayah jaringan, maupun hambatan yang

berasal dari luar yang berupa faktor geografis dan bencana alam.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id64

Dari keseluruhan wilayah yang ada di Kabupaten Karanganyar, belum

semuanya dapat menikmati fasilitas air bersih PDAM Tirta Lawu Karanganyar.

Hal itu dikarenakan adanya beberapa kendala, yang diantaranya sebagai berikut :

a) Model permukiman di Karanganyar yang umumnya tersebar. Jarak

antara satu rumah dengan rumah yang lain jauh, sehingga untuk

mendistribusikan air bersih tersebut diperlukan sistem jaringan pipa yang

panjang baik pipa distribusi maupun pipa sambungan. Dampak yang

terjadi dari sistem ini adalah biaya yang dibutuhkan untuk mengaliri air

tersebut menjadi lebih tinggi.

b) Keterbatasan peralatan yang ada. Pompa pembangkit yang dipergunakan

sampai sekarang masih kurang, sehingga untuk memproduksi air bersih

yang cukup diperlukan jam operasi pompa selam 24 jam penuh. Hingga

tahun 2008, di masing-masing unit hanya ada satu pompa yang

digunakan. Dengan hanya mengandalkan satu pompa saja dan jam

operasi yang digunakan terbatas, yaitu 10 sampai 12 jam per hari maka

produksi air untuk masyarakat masih jauh dari kata cukup.21 Untuk itu,

PDAM Tirta Lawu Karanganyar harus menyediakan paling sedikit dua

buah pompa di setiap unit sehingga produksi air bersih bisa mencukupi.

c) Kesulitan medan yang dihadapi. Wilayah Karanganyar adalah wilayah

lereng Pegunungan Lawu dimana wilayah lereng mayoritas adalah

21 commit to user
Wawancara dengan Boby Permana, tanggal 1 September 2014
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id65

perbukitan. Hal inilah yang menjadikan hambatan untuk pembangunan

jaringan pipa distribusi PDAM Tirta Lawu Karanganyar.

Selain dari kendala seperti diatas, berbagai permasalahan lain pun muncul

seiring dengan perkembangan yang terjadi di PDAM Tirta Lawu Karanganyar.

Permasalahan lain yang menghambat pekembangan PDAM Tirta Lawu adalah

adanya potensi konflik antara Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dengan

masyarakat lokal di daerah sumber mata air. Adanya konflik ini merupakan akibat

lain dari terjadinya proses komersialisasi air di wilayah Karanganyar bagian

bawah, disinyalir terdapat kecemburuan sosial antara mayarakat atas dan

masyarakat bawah.

Selama ini sistem penggunaan air yang berlaku adalah, masyarakat bawah

menggunakan sumber air yang berada di atasnya, masyarakat di atasnya

menggunakan sumber air dari atasnya lagi, demikian seterusnya. Metode ini biasa

disebut dengan penggunaan air dengan sistem rajutan. Kearifan lokal ini sangat

menarik. Saling menghargai, saling memberikan kesempatan dan saling berbagi

tertanam kuat dalam pola pembagian air semacam ini.22

Namun saat ini telah terjadi sedikit pergeseran. Komunitas atau

masyarakat bagian atas cemburu kepada masyarakat di bagian bawah yang

memperoleh air dari atas. Kecenderungannya pembeli air akan mengambil air

yang berada di bagian bawah karena menekan biaya produksi (biaya

pengangkutan). Karena masyarakat bawah memperoleh pendapatan dengan


22 commit to user
Wawancara dengan Sutardi, tanggal 19 Desember 2014.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id66

menjual air yang ada di bawah. Padahal air tersebut berasal dari atas, dimana

masyarakat di bagian atas sendiri tidak memperoleh bagian atau terkena dampak

dari penjualan/bisnis air tersebut.

Salah satu contoh konflik tersebut adalah yang terjadi di Watu Pawon.

Pada awalnya, penggunaan sumber air Watu Pawon di Ngargoyoso untuk air

bersih konsumsi rumah tangga merupakan permintaan warga sekitar sejak tahun

2003 yang belakangan ini memang kekurangan air bersih terutama di musim

kemarau. Dari hal ini akhirnya PDAM Tirta Lawu Karanganyar mengeluarkan

surat Keputusan Direktur Utama PDAM No 690/263/2003 Tanggal 25 September

2003 tentang pemberitahuan pemasangan jaringan transmisi PDAM untuk air

minum, mengingat sumber air Watu Pawon merupakan satu-satunya yang sangat

diharapkan untuk mengairi areal sawah pertanian desa Dayu seluas 155,1 hektare.

Menurut Aris Wuryanto, penggunaan sumber air Watu Pawon sudah

melalui beberapa kajian serta mendapatkan persetujuan pemerintah desa, camat,

dan tokoh masyarakat setempat dalam beberapa pertemuan.23 Namun pada

kenyataannya masyarakat mengingkari kesepakatan tersebut karena adanya

masyarakat khawatir apabila sumber air di Watu Pawon diambil, maka lahan

pertanian di enam desa yaitu Ngadirejo (Kecamatan Mojogedang), Tamansari

(Kerjo), Nglegok (Ngargoyoso), Harjosari, Gondangmanis, dan Dayu

(Karangpandan) yang berada di bawah akan mengalami kekeringan.24

23
Wawancara dengan Aris Wuryanto, tanggal 14 November 2014
commit to user
24
Wawancara dengan Larno, tanggal 14 November 2014
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id67

Sebagai solusinya, masyarakat di enam desa tersebut mengusulkan kepada

PDAM Karanganyar untuk membuat sumur bor guna memenuhi kebutuhan air

bersih. Namun Aris menyatakan pihak PDAM kesulitan untuk membuat sumur

bor. Sebab struktur tanah di Mojogedang tidak memungkinkan untuk membuat

sumur itu.

Pada tahun 2005, Bupati Karanganyar mengeluarkan surat perintah nomor

890/XII/2005 tertanggal 5 Desember 2005 kepada Direktur Utama PDAM Tirta

Lawu Karanganyar untuk menghentikan proyek di Watu Pawon tersebut

menyusul adanya aksi warga dari empat kecamatan yang menolak pemanfaatan

sumber air itu. Penghentian proyek tersebut, diakui Aris, bakal menimbulkan

kerugian material bagi PDAM. Pasalnya saat ini pengadaan pipa dan pembuatan

saluran air di sebagian lokasi proyek sudah dilakukan. PDAM hanya tinggal

menunggu realisasi pembangunan yang direncanakan bakal dimulai pada tahun

2006.25

Permasalahan lain yang juga mempengaruhi perkembangan PDAM Tirta

Lawu disebabkan karena keadaan geografis dan bencana alam. Sebagai contoh

adalah permasalahan penggundulan hutan. Penggundulan hutan yang terjadi

selama era reformasi mengakibatkan debit air sumber Perusahaan Daerah Air

Minum (PDAM) Karanganyar susut 50 %. Karena itulah PDAM mengupayakan

25
Harian “Suara Merdeka”,commit
Selasa,to06user
Desember 2005
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id68

penambahan debit air dari sumur artesis Papahan yang disuntikkan ke pipa

utama.26

D. Peranan PDAM Tirta Lawu Kabupaten Karanganyar

1) Peran Terhadap Kesehatan dan Lingkungan Hidup

Salah satu perusahaan yang dimiliki oleh daerah yaitu adalah PDAM,

sebagai suatu perusahaan daerah yang merupakan milik pemerintah, PDAM

dituntut untuk mampu memberikan pelayanan penyediaan air bersih yang sebaik-

baiknya kepada masyarakat. Dalam melaksanakan tugasnya untuk menyediakan

air bersih tersebut, tentunya PDAM tidak meningalkan pentingnya kesehatan dan

masalah keseimbangan lingkungan.

Sesuai dengan misinya yaitu “Meningkatkan kesehatan masyarakat

Karanganyar melalui kegiatan usaha air bersih yang dikelola secara professional

dan berorientasi kepada keuntungan dengan tetap memperhatikan amanat

kepentingan umum serta kelestarian lingkungan”, PDAM Tirta Lawu

Karanganyar mengindikasikan bahwa dalam perannya sebagai penyedia dan

pengelola air bersih di Kabupaten Karanganyar tampaknya PDAM Tirta Lawu

Karanganyar tetap memperhatikan kaidah-kaidah kesehatan masyarakat dan

lingkungan hidup.

- Bidang kesehatan masyarakat

26
Harian “Suara Merdeka”,commit
Selasa,to17user
April 2007
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id69

Dalam hal kesehatan masyarakat, PDAM Tirta Lawu Karanganyar

sangat memperhatikan sistem sanitasi yang ada pada masyarakat mengingat

sanitasi adalah suatu cara/ upaya untuk mencegah berjangkitnya suatu

penyakit menular dengan jalan memutuskan mata rantai dari sumber.

Masyarakat yang sadar akan perlunya sanitasi akan berusaha untuk

melakukan pola hidup bersih agar tidak terjangkit penyakit. Partisipasi

PDAM Tirta Lawu Karanganyar dalam hal ini adalah dengan cara

menyediakan air bersih dengan kualitas yang baik dan memenyhi syarat

untuk menciptakan masyarakat yang sehat.

Peranan air bersih dalam kebutuhan hidup sehari-hari khususnya

kesehatan atau sanitasi memiliki manfaat yang sangat besar. Dengan air yang

bersih dan sehat, maka masyarakat akan merasakan hasil yang baik dengan

terjadinya angka penurunan terhadap penyakit. Kepercayaan masyarakat

terhadap PDAM sendiri akan semakin kuat dengan penyediaan air yang baik

dan kontinu.

- Bidang kelestarian lingkungan

Dalam hal kelestarian lingkungan, PDAM Tirta Lawu Karanganyar

selama ini telah berusaha semaksimal mungkin untuk ramah terhadap

lingkungan/ alam. Sebagai perusahaan yang bertugas untuk menyediakan air

bersih, tentunya air adalah bahan baku pokok agar perusahaan ini tetap

berjalan. PDAM Tirta Lawu Karanganyar menyadari bahwa air yang mereka
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id70

gunakan sebagai sumber bahan pokok perusahaan akan dapat habis atau

tercemar apabila penggunaan yang terus menerus. Maka dari itu untuk

menjaga kelestariannya, terutama sumber-sumber air yang ada beberapa hal

telah dilakukan PDAM Tirta Lawu Karanganyar salah satunya dengan

penghijauan yang diwujudkan dengan program penanaman 1000 pohon di

daerah tangkapan sumber air. Penghijauan dilakukan utamanya di daerah

lereng Gunung Lawu, tepatnya di daerah Kemuning. Adanya penghijauan ini

dilakukan supaya ketersediaan air tetap terus terjaga mengingat daerah lereng

Gunung Lawu memiliki beberapa sumber mata air yang digunakan PDAM

Tirta Lawu Karanganyar.27

Selain penghijauan, PDAM Tirta Lawu Karanganyar juga mempunya

rencana jangka panjang dengan membuat rencana pengadaan Instalasi

Pengolahan Air (IPA) di Kecamatan Colomadu. Rencana ini mulai dibuat

pada tahun 2008 dan direalisasikan pada tahun 2013. Pengadaan IPA ini

bertujuan untuk mencukupi kebutuhan air di Colomadu, mengingat

Colomadu berada di wilayah paling barat dari Kabupaten Karanganyar.

Kecamatan Colomadu selama ini hanya mengandalkan sumber mata air dari

dua sumur dalam saja. Permasalahannya adalah jumlah pelanggan baru di

PDAM unit Colomadu terus mengalami kenaikan, hal ini mau tidak mau

akan berpengaruh pada jumlah produksi airnya. Demi menjaga kelestarian

lingkungan, PDAM Tirta Lawu Karanganyar tidak bisa terus mengandalkan


27 commit to user
Wawancara dengan Aris Wuryanto, tanggal 4 September 2014
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id71

sumur dalam yang telah ada. Dari hal inilah yang memunculkan sebuah ide

untuk pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA). Dari hal ini maka

diharapkan PDAM Tirta Lawu Karanganyar akan sanggup berkonsekuensi

dengan misi yang dipegangnya selama ini. Sehingga terjadi keseimbangan

diantara PDAM terhadap masyarakat maupun lingkungan/ alam.

2) Peranan Terhadap Sosial Kemasyarakatan

Sebagai salah satu badan usaha milik daerah, tentunya PDAM Tirta Lawu

Karanganyar memiliki tanggung jawab untuk dapat meningkatkan kesejahteraan

masyarakat khususnya dalam hal pengelolaan air bersih. Selain itu, PDAM Tirta

Lawu Karanganyar juga melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan

terhadap masyarakat atau dalam kata lain adalah melaksakan CSR (Corporate

Social Responsisbility).28

Adanya CSR ini sebenarnya muncul karena kesadaran PDAM Tirta Lawu

Kabupaten Karanganyar untuk selalu melakukan hubungan yang harmonis

dengan masyarakat sekitar. Hal ini sebenarnya didasari juga dengan adanya

keuntungan yang didapat oleh PDAM sebagian yang berasal dari masyarakat

yang notabene adalah para pelanggan PDAM Tirta Lawu Karanganyar.

Dalam hal ini, PDAM Tirta Lawu Karanganyar mendasarkan pada hubungan

timbal balik pada masyarakat. PDAM dapat menjalankan roda perusahaan juga

28
Data dari http://www.usaha-kecil.com/pengertian_csr.html,
commit to user
diakses tanggal
15 November 2014
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id72

karena adanya masyarakat yang menggunakan jasanya sebagai penyedia air

bersih. Maka dari itu hubungan antara PDAM dan masyarakat dapat dikatakan

sangat dekat.29 Dari ini maka tak heran jika bantuan banyak diberikan PDAM

Tirta Lawu Karanganyar untuk masyarakat yang ada di Kabupaten Karanganyar.

CSR (Corporate Social Responsibility) PDAM Tirta Lawu Karanganyar

diimplementasikan dalam bidang sosial dan lingkungan yang mencakup

penyediaan sarana umum (infrastructure development), keagamaan, pendidikan

(education), dan sosial kemasyarakatan.30

Dalam hal sarana umum (infrastructure development), PDAM Tirta Lawu

Karanganyar merealisasikan CSR dengan memberikan bantuan hidran umum

(HU) dan bak umum (BU) kepada masyarakat Karanganyar yang wilayahnya

masih mengalami kesulitan air bersih, pembuatan mck , dan perbaikan fasilitas

umum lainnya.. Dalam bidang keagamaan dan pendidikan (education), PDAM

Tirta Lawu Karanganyar merealisasikan CSR dengan memberikan tarif air minum

yang berbeda dengan masyarakat umum untuk setiap masjid ataupun sarana

ibadah yang lain dan setiap instansi pendidikan yang ada di Karanganyar. Disisi

lain, PDAM Tirta Lawu Karanganyar juga memberikan bantuan dalam bentuk

29
Wawancara dengan Fidiar,commit
tanggal 7 September 2014
to user
30
Wawancara dengan Sudrajad, tanggal 14 November 2014
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id73

dana untuk perbaikan masjid di beberapa daerah yang ada di Karanganyar dan

pemberian beasiswa untuk siswa.31

Perananan PDAM di bidang sosial kemasyarakatan yang lain dapat dilihat

pada usaha PDAM untuk mensosialisasikan berbagai macam hal yang

berhubungan dengan betapa pentingnya kebutuhan akan air bersih dimasa

mendatang. Oleh sebab itu, maka diharapkan juga adanya kerjasama yang

dilakukan oleh PDAM Tirta Lawu Karanganyar dengan masyarakat. Dalam hal

ini dapat berupa hal-hal yang bersifat hiburan edukatif seperti adanya program

pemberian undian hadiah bagi pelanggan yang tidak pernah membayar rekening

air lewat dari tanggalnya, ataupun adanya seminar tentang air dengan tujuan

utamanya adalah untuk membangun masyarakat yang ramah dengan lingkungan

sekitar.32

3) Peranan PDAM Terhadap Pemerintah Daerah

Dalam hal mengenai peranan PDAM Terhadap Pemerintah Daerah, sudah

menjadi kewajiban PDAM sebagai salah satu perusahaan yang berdiri dibawah

bendera BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) untuk memberikan kontribusinya

terhadap pemasukan kas daerah atau pendapatan daerah (PAD).

Pada bagian ini merupakan bagian yang paling sulit dijamah (karena

memang masalah keuangan sangat sensitive untuk disentuh orang luar dan bahkan

pegawai PDAM yang tidak mempunyai kewenangan dalam hal ini). Sehingga
31
Kompilasi data dari Memori Pertanggung Jawaban Direktur Utama PDAM
Karanganyar commit to user
32
Wawancara dengan Suwarno, tanggal 8 September 2014
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id74

tujuan dari pemaparan ini bukan untuk mengupas secara detail tentang sejauh

mana kontribusi PDAM terhadap pemasukan kas daerah, namun hanya dijadikan

wacana bahwa memang sebenarnya PDAM Tirta Lawu Karanganyar mempunyai

peran dalam hal keuangan yang dimiliki Pemerintah Daerah (PEMDA).

Untuk besarnya kas yang diberikan dari PDAM ke Pemerintah Daerah

secara rinci sangat sulit didapatkan dikarenakan data mengenai keuangan

memang tidak diperkenankan untuk di expose keluar. Namun secara umum, dari

tahun 1987 hingga tahun 2008 PDAM Tirta Lawu Karanganyar tidak pernah

mengalami permasalahan dalam hal pemasukan kas daerah kepada PEMDA.

Bahkan, PDAM Tirta Lawu Karanganyar dalam kurun waktu tersebut

memberikan pemasukan kepada daeah melebihi target yang sudah ditetapkan.

Besaran target yang ditentukan dari PEMDA kepada PDAM Tirta Lawu

Karanganyar untuk memberikan pemasukan kas daerah adalah 40% dari laba

bersih yang diterima PDAM Tirta Lawu Karanganyar dalam setiap tahunnya.

Ketentuan ini didasarkan pada Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar Nomor

13 Tahun 2007, Tentang “ Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten

Karanganyar”. Sampai saat ini adanya pemasukan bagi daerah mencapai

milyaran rupiah.33

Sebagai wacana, dari data surat kabar “Harian Suara Merdeka”

menyebutkan bahwa menurut Bupati Karanganyar Rina Iriani, PDAM Tirta Lawu

pada tahun 2011 telah memberi kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar
33 commit to user
Wawancara dengan Rochayati Setyaningsih, tanggal 7 September 2014
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id75

Rp 1,2 miliar. Diharapkan setiap tahun target PAD pasti naik. Kalau bisa

menyumbang melebih target, tentunya ini prestasi tersendiri dan akan

mendapatkan apresiasi," jelasnya.34

Dengan demikian PDAM bukan saja telah berusaha untuk mengabdikan

dirinya kepada masyarakat, tetapi juga mengabdikan dirinya kepada Pemerintah

Daerah sebagai konsekuensinya menjadi perusahaan yang keberadaannya berada

di bawah BUMD yang dikelola oleh Pemerintah Daerah.

4) Peranan Terhadap Instansi Lain

Selain peran terhadap masyarakat dan pemerintah, PDAM Tirta Lawu

Karanganyar juga mempunyai peranan terhadap instansi lain. Namun berbeda

dengan sebelumnya, peranan terhadap instansi lain ini diwujudkan dalam bentuk

kerjasama. Beberapa instansi yang telah menjalin kerjasama dengan PDAM Tirta

Lawu Karanganyar tersebut antara lain adalah :

a) Universitas Sebelas Maret (UNS), Fakultas MIPA dalam hal pembuatan peta

jaringan dengan sistem GPS (Global Positioning System).

b) HAR ENKO dan PAKAR SEMI Konsultan Teknik dalam hal pembuatan

gambar absuilt drawing dan perencanaan jaringan.

c) Laboratorium Fakultas Teknik Sipil UNS dalam hal pemeriksaan kualitas air

dan desain sistem jaringan.

34 commit to user
Harian “Kedaulatan Rakyat”, Selasa, 3 Juli 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id76

d) Akademi Teknik Tirta Wiyata Magelang dalam hal pendidikan dan latihan

pegawai PDAM (permodelan jaringan menggunakan program EPANET 2.0,

Unaccounted for water, D3)

e) PT. ADICON MULYA, Konsultan teknik dalam hal identifikasi dan analisa

permasalahan teknis (teknis penyehatan PDAM)

f) Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar (DKK) dalam pemeriksaan

bakteriologi air bersih setiap dua bulan sekali

g) Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) Yogyakarta dalam hal

pemeriksaan kandungan kimia dan fisika air bersih setiap enam bulan sekali.

h) Kejaksaaan Negeri Karanganyar dalam hal penyuluhan, pendampingan dan

penanganan masalah hukum.

(data dari Bagian Personalia PDAM Kabupaten Karanganyar tahun 2008)

commit to user

Anda mungkin juga menyukai