Indriani Richwana
Pendidikan Geografi, FKIP, Universitas Samudra, Langsa, Indonesia
richwanaindriani@gmail.com
Abstrak: Krisis air bersih adalah permasalahan yang sudah wajar terjadi
di Indonesia salah satunya di daerah pesisir yaitu di desa Teulaga Tujuh.
Dimana masyarakat sangat sulit untuk mendapatkan air bersih karena
memang tidak sumber air bersih (tawar) didesa tersebut maka dari itu
saya melakukan penelitian untuk mengubah air laut menjadi air tawar
(bisa diminum) dengan bantuan sinar matahari. Penelitian dilakukan
selama 10 hari dan hasilnya ternyata menghasilkan air yang layak untuk
diminum. Sehingga sistem ini menjadi jawaban dari permasalahan desa
Teulaga Tujuh yaitu krisis air bersih.
PENDAHULUAN
Permasalahan air bersih adalah masalah yang 1.797 jiwa. Letak astronomis desa ini adalah
dihadapi beberapa wilayah di Indonesia dan 4º33’- 84’’U garis lintang dan 98º3’54.86’’
sudah dianggap wajar terjadi Indonesia, garis bujur. Desa ini adalah salah satu desa
padahal Indonesia adalah negara kepulauan terluar di Kota Langsa Awal desa ini terbentuk
yang sebagian besar wilayahnya didominasi karena aktivitas nelayan desa kuala langsa
oleh perairan, namun mengapa kekurangan air yang mencari ikan ke Teulaga Tujuh. Desa ini
bersih menjadi masalah yang terus merupakan desa yang tergolong kedalam desa
menghampiri Indonesia. Beberapa wilayah pesisir sehingga air bersih adalah salah satu
yang mengalami krisis air bersih adalah kab. hal yang menjadi permasalahan setiap waktu
Flores Timur, Belu, Malaka, Sumba Timur dan didesa ini karena tidak adanya sumber air
yang paling dengan kita di kota Langsa ini bersih di desa ini.
adalah Desa Teulaga Tujuh. Pada tanggal 15 maret saya melakukan
Desa Teulaga Tujuh adalah salah satu mini riset di desaTeulaga Tujuh dengan jarak
desa yang berada kecamatan Langsa Barat tempuh dari pelabuhan kuala Langsa ke desa
yang memiliki luas wilayah 250 Ha atau 2,5 Teulaga Tujuh yaitu sekitar 30 menit. Desa
km2 dan memiliki jumlah penduduk sebanyak Teulaga Tujuh dikenal mengalami krisis air
5
Jurnal Samudra Geografi
Vol.02 No.01 (2019)
Available at https://ejurnalunsam.id/index.php/jsg/article/view/1803
6
Jurnal Samudra Geografi
Vol.02 No.01 (2019)
Available at https://ejurnalunsam.id/index.php/jsg/article/view/1803
lantai, hal ini dimaksudkan agar volume bahan bulir-bulir air. Semakin tinggi suhu udara
baku air laut lebih banyak yang dapat maka semakin banyak pula volume air yang
ditanggung sehingga jumlah air hasil evaporasi menguap.
juga lebih banyak. Saluran air hasil evaporasi Air yang menguap tersebut tidak lagi
berada di sepanjang dinding piramida sisi mengandung mengandung garam (tawar) dan
bagian dalam. Bagian permukaan lantai dapat langsung diminum. Jika volume air baku
dilapisi dengan stereoform, hal ini dalam wadah berkurang, maka akan ditambah
dimaksudkan agar tidak terjadi pelepasan lagi sesuai kapasitas daya tamping wadahnya.
energy kalor dari dalam sistem piramida. Setelah beberapa hari, air yang masih
Selain itu juga berfungsi agar tidak terjadi tersimpan dalam wadah akan mengandung
kebocoran air. konsentrasi garam yang tinggi sehingga proses
evaporasi dapat diteruskan hingga selesai (air
Pemasangan Dinding Piramida dalam wadah mongering). Saat air dalam
Dinding piramdia pada awalnya direncanakan wadah mengering makan akan tampak Kristal
terbuat dari kaca 5 mm, namun kemudian Kristal garam yang jumlahnya sesuai dengan
diganti dengan fiber transparan 3 mm. kandungan dalam air laut.
penggunaan fiber glass transparan 3 mm
diharapkan tidak mengurangi fungsi yang Data Suhu Udara
diinginkan darri kaca. Suhu udara dalam penelitian ini adalah suhu
udara diluar (lingkungan) dan suhu udara
Pengambilan Data didalam ruang piramida. Suhu udara yang
Proses pengambilan data dilakukan kurang tercatat secara lengkap dalam penelitian ini
lebih 21 hari. Data yang diperoleh adalah data hanya data untuk 1o hari terakhir saja, hal ini
volume air hasil evaporasi, suhu dan data hasil karena pada saat tahap awal penelitian sering
uji kualitas air. terjadi perbaikan pada alat akibat kebocoran
dinding dan alas bak lantai. Sedangkan 7 hari
Air Hasil Evaporasi sisanya tidak diukur karena cuaca yang sedang
Evaporasi merupakan proses menguapnya air tidak menentu namun halinya memuaskan.
akibat peningkatan suhu. Suhu udara yang
dikungkung didalam piramida akan meningkat Data Hasil Uji Kualitas Air
tajam dengan bertambahnya waktu dan Pengujian air hasil evaporasi hanya dilakukan
teriknya matahari di desa Teulaga Tujuh. Air beberapa parameter saja, yakni konduktivitas,
yang menguap akan menempel pada dinding salinitas, suhu dan turbiditas (TDS). Dan
fiberglass, dengan bantuan gravitasi, air hasilnya memang air ini layak untuk diminum.
tersebut akan bergerak turun dalam bentuk
hasilnya dan cukup untuk kebutuhan satu
SIMPULAN keluarga.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah Sistem ini menjadi jawaban bagi masalah
dilakukan dapat disimpulkan bahwa desain masyarakat desa Teulaga Tujuh yang
alat sistem penjernih air tawar yang kami buat kekurangan air bersih.
cocok untuk diaplikasikan. Meskipun hasilnya Masyarakat dapat menerapkannya
belum memuaskan karena adanya kebocoran untuk individu maupun kelompok. Jika
dan pelepasan energy panas. Namun sistemnya diaplikasikan secara individu secara individu
sudah cukup baik untuk dapat digunakan secra maka hasilnya akan cukup untuk kebutuhan
langsung oleh masyarakat. satu keluarga. Sedangkan jika dilakukan
Hasil penelitian ini memiliki implikasi secara kelompok maka air hasil evaporasi
yang sangat besar dalam menolong masyarakat dapat dilipatgandakan dengan menambahkan
didaerah pulau-pulau yang kesulitan terhadap sistem kipas (penghisap) didalaam ruangan
air bersih. Dengan memperbaiki sistem kerja piramida.
seperti penggunaan lem yang lebih kuat, ruang Kipas ini akan meningkatkan suhu
saluran evaporasi yang lenih besar maka air udara didalam ruangan secra tajam dan akan
hasil penguapan dipastikan akan lebih banyak mendorong air hasil evapotrasi yang
7
Jurnal Samudra Geografi
Vol.02 No.01 (2019)
Available at https://ejurnalunsam.id/index.php/jsg/article/view/1803