Anda di halaman 1dari 22

i

PROGAM KREATIVITAS MAHASISWA


JUDUL PROGRAM
Polder System Berbasis Kincir Angin, Reverse Osmosis, dan Sel Surya
Pelacak Sinar Matahari untuk Mengatasi Kekeringan
di Kepulauan Indonesia
BIDANG KEGIATAN:
PKM-GAGASAN TERTULIS
Diusulkan oleh:
Muhammad Ikhlasul Amal

3201413011 / 2013

Dwi Ari Nugroho

5112414001 / 2014

Ulva Nurjayanti

5101413013 / 2013

Dhonirul Machiril

4311411065 / 2011

Alfianti Kusumaning Tyas

3201413063 / 2013

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


SEMARANG
2016

PENGESAHAN USULAN PKM-GAGASAN TERTULIS

Polder System Berbasis Kincir Angin,

6. Judul Kegiatan

Reverse Osmosis, dan Sel Surya Pelacak


Mengatasi
Sinar Matahari

untuk

7. Bidang Kegiatan
8. Ketua Pelaksana Kegiatan
g. Nama Lengkap
h. NIM

i.
j.

Jurusan

Universitas

k. Alamat Rumah dan No.


HP
Alamat email
9. Anggota Pelaksana Kegiatan
10. Dosen Pendamping
d. Nama Lengkap Dan Gelar
e. NIDN
f. Alamat Rumah Dan No.
HP

l.

Kekeringan di Kepulauan indonesia


PKM-GT
Muhammad Ikhlasul Amal
3201413011
Geografi
Universitas Negeri Semarang

Kelurahan Bugangin

Rt 02 Rw 0l

Kecamatan Kota Kendal


amalikhlasul39@ gmail.com

4 Orang
Satya Budi Nugraha S.T., M.T., M.Sc.

0609128701
Jl. Panjaitan III No. 3 RT 01 RW 01
Gondosari Susukan Ungaran Timur

a8827943097
Semarang, 12 April2016

Menyetujui

4:":Y;{;#r"
cv<F-r A lr

Bidang Kemahasiswaan

Ketua Pelaksana Kegiatan

'

rW

Ngabivanto, M.Si.)
NIP. 19650103 1990021 001

(Muhammad Ikhlasul Amal)


NIM. 32014130r 1

Wakil

Dosen Pendamping

Kemahasiswaan

ffir?E%
Satya Budi Nugraha. S.T.. M.T., M.Sc.
NIDN.0609128701

iii

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
RINGKASAN ....................................................................................................... iv
PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
Latar Belakang ............................................................................................. 1
Tujuan .......................................................................................................... 2
Manfaat ........................................................................................................ 2
GAGASAN ........................................................................................................... 3
Kondisi Kekinian Gagasan .......................................................................... 3
Solusi yang Pernah ditawarkan .................................................................... 3
Kehandalan Gagasan ................................................................................... 4
Pihak yang Berperan dalam Mengimplementasikan Gagasan..................... 4
Langkah-langkah Strategis Pelaksanaan Gagasan ....................................... 5
KESIMPULAN ..................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 10
LAMPIRAN .......................................................................................................... 11
Biodata Dosen .............................................................................................. 11
Biodata Ketua dan Anggota Pelaksana Kegiatan ........................................ 12
Susunan Organisasi Tim dan Pembagian Tugas .......................................... 17
Surat Pernyataan Ketua Tim ........................................................................ 18

iv

Polder System Berbasis Kincir Angin, Reverse Osmosis, dan Sel Surya
Pelacak Sinar Matahari untuk Mengatasi Kekeringan
di Kepulauan Indonesia
Muhammad Ikhlasul Amal1, Dwi Ari Nugroho2, Ulva Nurjayanti3,
Dhonirul Machiril4, Alfianti Kusumaning Tyas1

Satya Budi Nugraha S.T., M.T., M.Sc.


1

Pendidikan Geografi, 2Teknik Arsitektur, 3Pendidikan Teknik Bangunan, 4Ilmu Kimia


amalikhlasul39@gmail.com
Universitas Negeri Semarang

RINGKASAN
Fenomena el Nino pada tahun 2015 menyebabkan kemarau lebih lama dari
biasanya. Hal ini menjadikan hampir di seluruh Indonesia mengalami kekeringan
dan krisis air bersih. Bahkan dibeberapa pulau di Indonesia air bersih menjadi
sesuatu yang sangat berharga. Masyarakat di kepulauan harus keluar pulau untuk
mendapatkan air bersih untuk kehidupan sehari-hari. Apabila tidak ada langkah
strategis dari Pemerintah untuk mengatasi ketersediaan air bersih untuk warga
kepulauan Indonesia maka masyarakat akan mengalami berbagai masalah seperti
angka kesehatan rendah. Pemerintah memdapatkan amanat untuk menjamin
kehidupan yang layak bagi seluruh rakyat Indonesia. Oleh sebab itu, kami
mengusulkan gagasan berupa Polder System Berbasis Kincir Angin, Reverse
Osmosis, dan Sel Surya Pelacak Sinar Matahari untuk Mengatasi Kekeringan di
Kepulauan Indonesia, Polder System bertujuan untuk mengatasi kekeringan di
daerah kepulauan yang rentan terserang kekeringan dan krisis air bersih dengan
memanfaatkan sumber daya alam terbarukan dan teknologi ramah lingkungan.
Sumber daya alam terbarukan yaitu air laut sebagai sumber untuk memperoleh air,
angin untuk menggerakan kincir angin sebagai teknologi yang memindahkan air,
dan sinar matahari sebagai sumber tenaga teknologi reverse osmosis yang berguna
untuk mengubah air laut menjadi air tawar. Pihak-pihak yang berperan dalam
mengimplementasikan terwujudnya program ini yaitu Pemerintah, kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan Perumahan Rakyat, Lembaga riset
dan Masyarakat akan terwujud dengan langkah-langkah strategis yang telah di
rencanakan. Dengan adanya program ini diharapkan akan teratasi krisis air bersih
dan dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat di pulau
yang belum memiliki akses air bersih.
Kata Kunci: Polder System, Kekeringan, Kepulauan Indonesia

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kekeringan yang terjadi pada tahun 2015 merupakan salah satu kekeringan
terlama di Indonesia. Hal ini terjadi karena fenomena el Nino di Samudra Pasifik
menyebabkan musim kemarau lebih lama dari biasanya. Kekeringan ini berdapak
terhadap sulitnya air untuk kehidupan sehari-hari di hampir seluruh wilayah
Indonesia termasuk di pulau-pulau kecil yang belum memiliki akses PDAM.
Permasalahan tersebut tercermin dibeberapa berita yang termuat di media
masa mengenai kekeringan di beberapa pulau Indonesia. Salah satunya yaitu
pulau Maratau. Pulau Maratau merupakan pulau terluar di Indonesia. Kekeringan
karena musim kemarau membuat warga pulau Maratau, Kecamatan Maratua,
Kabupaten Berau, Kalimantan Timur kesulitan air. Pulau Maratau adalah salah
satu pulau terluar di Indonesia. Penduduknya 3.5000 jiwa dan tinggal di empat
kampung terpisah di Pulau seluas 350 kilometer persegi tersebut. Bahkan warga
harus membeli air ke luar pulau untuk mendapatkan akses air bersih
(www.okezone.com). Tidak hanya di pulau Maratau yang mengalami kekeringan
tetapi hampir di seluruh pulau di Indonesia. Bahkan menurut Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) yang termuat dalam berita VOA Indonesia,
menyatakan 12 provinsi di Indonesia mengalami kekeringan parah, dan beberapa
diantaranya mengalami defisit air. Dari 12 Provinsi yang mengalami kekeringan
terparah merupakan provinsi kepulauan yaitu Nusa Tenggara Barat dan Nusa
Tenggara Timur.
Permasalahan tersebut membuktikan bahwa Indonesia masih rentan
terhadap kekeringan terutama di pulau-pulau yang belum memiliki akses terhadap
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Hal ini berbeda dengan kota-kota yang
berada di Pulau Jawa yang telah memiliki akses air bersih dengan mudah. Padahal
menurut WHO dalam Depkes (2003) beberapa data menyebutkan bahwa volume
kebutuhan air bersih bagi penduduk rata-rata di dunia berbeda. Negara maju
membutuhkan air bersih kurang lebih 500 liter/orang/hari, sedangkan di Indonesia
(kota besar) sebanyak 200-400 liter/orang/hari dan di daerah pedesaan hanya 60
liter/orang/hari.
Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi di kepulauan maka perlu suatu
ide gagasan untuk memanfaatkan sumber daya alam terbarukan untuk
menghasilkan air bersih sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan krisis air
bersih di kepulauan Indonesia. Pemanfaatan air laut menjadi air tawar dengan
Polder System Berbasis Kincir Angin, Reverse Osmosis, dan Sel Surya Pelacak
Sinar Matahari untuk Mengatasi Kekeringan di Kepulauan Indonesia merupakan
suatu program dengan menanfaatkan sumber daya terbarukan dan teknologi ramah
lingkungan. Dengan adanya gagasan ini diharapkan pulau-pulau di Indonesia
dapat mengatasi permasalahan krisis air.

Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah:
1. Memberikan solusi terhadap permasalahan krisis air bersih pada pulau di
Indonesia yang belum memiliki akses air bersih.
2. Menciptakan suatu program baru yang lebih efektif dan efisisen dalam upaya
mengatasi krisis air bersih di pulau-pulau Indonesia.
3. Memberikan pengetahuan tentang pemanfaatan sumber daya alam terbarukan
dan penerapan teknologi untuk mengatasi krisis air.
Manfaat
Penulisan karya tulis ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis dan
praktis.
a. Secara teoritis, manfaat dari penulisan karya tulis ini adalah memberikan
pemikiran tentang langkah-langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan
krisis air bersih di pulau Indonesia dengan memanfaatkan tenaga terbarukan
dan teknologi.
b. Secara praktis, manfaat dari karya tulis ini adalah:
1. Memberikan kontribusi ide gagasan dalam membantu pemerintah dalam
mengatasi krisis air di pulau yang belum memiliki akses air bersih.
2. Memberikan pengetahuan terhadap masyarakat tentang pemanfaatan
sumber daya terbarukan dan teknologi untuk dapat menghasilkan air
bersih.
3. Menciptakan suatu program yang efektif dan efisien untuk mengatasi
permasalahan krisis air bersih di pulau Indonesia.
4. Sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran
masyarakat pulau-pulau di Indonesia yang belum memiliki akses air
bersih.

GAGASAN
Kondisi Kekinian Gagasan
Air mengambil peran yang sangat penting bagi penunjang kehidupan
manusia. Namun, tidak semua air bisa dimanfaatkan untuk dikonsusmsi ataupun
dimanfaatkan untuk kebutuhan lain. Di beberapa tempat, air bersih menjadi
sesuatu yang sangat berharga dan merupakan sebuah kebutuhan wajib yang
digunakan sehari-hari. Menurut WHO dalam Depkes (2003) beberapa data
menyebutkan bahwa volume kebutuhan air bersih bagi penduduk rata-rata di
dunia berbeda. Di negara maju, air yang dibutuhkan adalah lebih kurang 500
liter/orang/hari, sedangkan di Indonesia (kota besar) sebanyak 200-400
liter/orang/hari dan di daerah pedesaan hanya 60 liter/orang/hari.
Kondisi ini sangat berbeda dengan kondisi di beberapa pulau di Indonesia.
Air bersih tersebut hanya digunakan untuk memasak dan minum, sedangkan
kebutuhan lain seperti mandi dilakukan saat air dalam kondisi cukup. Pulau flores
yang merupakan destinasi wisata penduduknya hanya menikmati air bersih
berkisar 3-5 liter/orang pada musim kemarau yang hanya cukup untuk kebutuhan
pokok berupa minum. Air bersih tersebut didapat dari sumber mata air yang
berada di batuan-batuan dekat hutan dengan menepuh jarak belasan kilometer. Hal
ini juga terjadi di Pulau Meratau yang warganya harus membeli air besih hingga
ke luar pulau.
Kondisi tersebut sangat memprihatinkan karena luas wilayah Indonesia 2/3
adalah lautan yang merupakan tempat sumber bahan baku air. Seharusnya sumber
air tersebut dapat dijadikan sumber air bersih yang layak konsumsi dengan
memanfaatkan penerapan teknologi modern dengan memanfaatkan sumber daya
alam terbarukan sebagai sumber energi. Hal ini perlu karena pemerintah wajib
memberikan kehidupan yang layak untuk seluruh rakyatnya termasuk meyediakan
air bersih.
Solusi yang Pernah ditawarkan
Solusi yang ditawarkan Pemerintah selama ini berupa distribusi, droping air
bersih menggunakan mobil tanki air. Kemudian mengisi bak-bak penampungan
air. Sedangkan solusi lain yang sedang dilakukan untuk mengatasi kekeringan
dalam jangka panjang yaitu Pemerintah memiliki rencana untuk membangun 49
waduk di seluruh Indonesia. Namun, solusi tersebut masih terbatas hanya di
beberapa tempat di pulau Jawa dan sekitarnya. Sedangkan di pulau-pulau kecil
yang berada di wilayah timur, pulau terdepan, dan pulau terisolasi tidak
mendapatkan akses tersebut. Padahal air bersih merupakan sumber kehidupan
yang harus terpenuhi dengan segera. Solusi tersebut memiliki kelemahan karena
distribusi air hanya dapat dilakukan dengan jumlah volume yang sedikit dan
membutuhkan biaya yang sangat mahal. Sedangkan, pembuatan waduk di pulaupulau kecil tidak dapat dilakukan karena terpengaruh intrusi air laut.

Kehandalan Gagasan
Polder System Berbasis Kincir Angin, Reverse Osmosis, dan Sel Surya
Pelacak Sinar Matahari merupakan sistem polder yang bertujuan untuk mengatasi
kekeringan di daerah kepulauan yang rentan terkerang kekeringan dan krisis air
bersih dengan memanfaatkan sumber daya alam terbarukan dan teknologi ramah
lingkungan. Sumber daya alam terbarukan yaitu air laut sebagai sumber untuk
memperoleh air, angin untuk menggerakan kincir angin sebagai teknologi yang
memindahkan air, dan sinar matahari sebagai sumber tenaga teknologi reverse
osmosis yang berguna untuk mengubah air laut menjadi air tawar.
Pada dasarnya sistem polder sebenarnya untuk mengatasi masalah banjir.
Menurut pusair dalam Wahyudi, Sistem Polder adalah suatu cara penanganan
banjir dengan bangunan fisik, yang meliputi sistem drainase, kolam retensi,
tanggul yang mengelilingi kawasan, serta pompa dan/ pintu air, sebagai satu
kesatuan pengelolaan tata air tak terpisahkan. Namun, sistem polder juga dapat
dijadikan suatu langkah untuk mengatasi kekeringan karena adanya suatu kolam
retensi yang mengatur tinggi suatu permukaan air. Sedangkan gagasan ini
digunakan untuk mengatur air yang dihasilkan dari destilasi air laut melalui sistem
reverse otmosis yang kemudian dipompa ke kolam retensi melalui kincir angin
yang selanjutnya dikontrol oleh pintu air yang kemudian didistribusikan ke
masyarakat melalui drainase.
Pengimplementasian dari gagasan ini dapat terwujud karena hampir seluruh
wilayah Indonesia memiliki sumber daya tersebut. Berdasarkan hasil pengkuran
BPPT, Indonesia memiliki potensi radiasi matahari rata-rata 4,8 kWh/ /hari.
Dimana matahari merupakan sumber energi primer yang digunakan untuk
menghasilkan energi listrik. Sedangkan sumber daya angin dan air laut banyak
terdapat di Indonesia yang merupakan daerah tropis dan wilayah laut yang lebih
dari 2/3 wilayah Indonesia.
Sedangkan dalam bidang teknologi telah banyak dikaji oleh banyak Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI), dan Perguruan Tinggi. Lembaga riset tersebut mampu untuk
menghasilkan teknologi reverse osmosis, kincir angin sebagai penyedot air, dan
sel surya. Dengan menyelaraskan sumber daya terbarukan dan teknologi modern
berbasis ramah lingkungan akan mampu mengatasi krisis air bersih di kepulauan
Indonesia.
Pihak yang Berperan dalam Mengimplementasikan Gagasan
1. Pemerintah
Secara fundamental, Pemerintah memiliki kewajiban untuk memenuhi
kebutuhan air setiap warga negara supaya dapat mensejahterakan dan
memakmurkan rakyatnya. Dalam hal ini, Pemerintah merupakan pihak yang
memiliki peran dalam menyediakan anggaran dan pembuat kebijakan nasional.
Dengan anggaran dan kebijakan dari pemerintah, maka Polder System Berbasis

Kincir Angin, Reverse Osmosis, dan Sel Surya Pelacak Sinar Matahari Untuk
Mengatasi Kekeringan di Kepulauan Indonesia dapat di implementasikan
dengan baik.
2. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat merupakan pihak
yang sangat berkompeten dalam pembangunan infrastruktur dan memegang
peranan anggaran dalam hal infrastruktur. Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat dapat membantu dalam pembangunan infrastruktur
dilapangan seperti kolam retensi, tanggul, dan pintu air.
3. Lembaga Riset
Program ini membutuhkan dukungan dari lembaga riset yang
berkompeten dalam penelitian dan rekayasa perangkat teknologi. Lembaga
riset seperti Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Lembaga
Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dan Universitas. Lembaga riset tersebut,
dalam beberapa tahun telah mengkaji reverse osmosis, sel surya, dan kincir
angin modern yang memiliki kelebihan dan efisien.
4. Masyarakat
Masyarakat yang merupakan muara akhir dari tujuan program ini.
Masyarakat memiliki peran yang sangat penting untuk mendukung program ini
dengan cara membantu pembangunan serta menjaga supaya program ini dapat
berjalan dengan baik. Masyarakat juga harus menggunakan produk yang
dihasilkan.
Langkah-langkah Strategis Pelaksanaan Gagasan
1. Survei Lapangan dan Penentuan Lokasi
Tahap awal dalam mewujudkan sistem polder dalam mengatasi kekeringan
yaitu dengan survei lapangan dan penentuan lokasi. Survei lapangan bertujuan
untuk mengetahui kelayakan suatu lokasi untuk diterapkanya gagasan. Setelah
survei selesai maka akan dilakukan penentuan lokasi yang akan digunakan untuk
membangun kolam retensi, kincir angin, sel surya, dan reverse osmosis. Secara
umum pulau yang layak dijadikan sebagai Polder System Berbasis Kincir Angin,
Reverse Osmosis, dan Sel Surya Pelacak Sinar Matahari yaitu:
a. Pulau memiliki topografi ketinggian yang berbeda. Hal ini bertujuan untuk
pembuatan kolam retensi. Hal ini karena ketinggian suatu tempat
mempengaruhi besar kecilnya suatu kolam retensi. Makin tinggi tempat maka
makin besar kolam retensi.
b. Radiasi potensial pada pulau tersebut 4,8 Kwh/m2, hal ini bertujuan supaya
sel surya mampu menghasilkan listrik sekitar 1kwh/m2/hari.
c. Memiliki pergerakan angin yang stabil untuk menggerakan kincir angin
supaya dapat memindahkan air secara terus menerus.

2. Perancangan Model Sistem Polder

Gambar 1. Gambar Polder System berbasis kincir angin, reverse osmosis, dan sel
surya pelacak sinar matahari
3. Pengembangan Alat dan Teknologi
Tahap selanjutnya untuk implementasi dalam Polder System Berbasis Kincir
Angin, Reverse Osmosis Pengubah, dan Sel Surya Pelacak Sinar Matahari
merupakan sebuah sistem yang membutuhkan alat dan teknologi yang modern
yang ramah lingkungan. Dalam tahap ini perananan lembaga riset berperan
penting untuk mengembangkan alat yang dibutuhkan dalam program ini. Berikut
beberapa desain alat yang telah ada dan perlu dikembangkan yaitu

Gambar 2. Sistem hardware pelacak matahari pada panel surya


(sumber: Yuwono, 2005)

Gambar 3. Reverse Osmosis pengubah air laut menjadi air tawar


(Sumber: BPPT)

Gambar 4. Kincir angin penyedot air


(Sumber : www.Kompetiblog.wordpress.com )
4. Pembangunan Polder System Berbasis Kincir Angin, Reverse Osmosis, dan Sel
Surya Pelacak Sinar Matahari
Setelah model sistem polder pada lokasi yang telah ditentukan maka
langkah selanjutnya yaitu pembangunan fisik dari sistem polder dan alat serta
teknologi yang akan diimplementasikan. Pembangunan utama meliputi pembuatan
kolam retensi, sel surya, kincir angin, dan reverse osmosis, jaringan pipa, jaringan

drainase, dan komponen lainnya. Setiap pihak akan terlibat dalam pengadaan
komponen dan masyarakat akan membantu dalam pengerjaan di lapangan.
5. Pengoperasian dan Pengawasan Antar Pihak
Pengoperasian merupakan tahap paling pokok dalam implementasi suatu
program. Proses pengoperasian membutuhkan bantuan dari semua pihak untuk
mengatasi permasalahan yang ada dilapangan secara langsung agar hasil yang
dicapai sesuai dengan perencanaan awal.
Tahapan Implementasi Gagasan dan Pihak yang Terkait

Survei Lapangan & Penentuan Lokasi


Pemerintah
Kementerian PU & PR
Lembaga Riset
Masyarakat

Perancangan Model Sistem Polder


Pemerintah
Lembaga Riset

Pengembangan Alat dan Teknologi


Lembaga Riset

Pembangunan Polder System


Kementerian PU & PR
Masyarakat

Pengoperasian dan Pengawasan Antar Pihak


Pemerintah
Kementerian PU & PR
Lembaga Riset
Masyarakat

KESIMPULAN
Pemanfaatan air laut sebagai sumber air bersih untuk mengatasi kekeringan
merupakan suatu alternatif untuk pemerataan akses air bersih di pulau-pulau
Indonesia yang rentan terkena dampak kekeringan dan krisis air bersih yang
belum memiliki akses air bersih. Sistem yang digunakan yaitu Polder System
Berbasis Kincir Angin, Reverse Osmosis Pengubah Air Laut Menjadi Air Tawar,
dan Sel Surya Pelacak Sinar Matahari yang memiliki kelebihan yaitu penggunaan
sumber daya alam terbarukan dan teknologi ramah lingkungan dengan tenaga
alam terbarukan.
Pihak-pihak yang berperan dalam mengimplementasikan terwujudnya yaitu
Polder System Berbasis Kincir Angin, Reverse Osmosis Pengubah Air Laut
Menjadi Air Tawar, dan Sel Surya Pelacak Sinar Matahari yaitu Pemerintah,
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Lembaga Riset, dan
Masyarakat akan terwujud dengan langkah-langkah strategis yang telah
direncanakan. Dengan adanya program ini diharapkan krisis air bersih dapat
teratasi dan dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat di
pulau yang belum memiliki akses air bersih.

10

DAFTAR PUSTAKA
BPPT. 2012. Outlook Energi Indonesia 2012. Indonesia: Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi.
Depkes RI. 2003. Pedoman dan Pengawasan Higiene Sanitasi Depot Air Minum,
Direktorat Penyehatan Air dan Sanitasi WHO dan Depkes RI. Jakarta.
Mamora,
C.I.S.
2013.
Critical
Thinking.
Diakses
melalui
http://kompetiblog2013.wordpresss.com/2013/05/14/429-critical-thinking3b/ pada tanggal 16 Maret 2016.
Wahyudi, S. I. 2010. Perbandingan Penanganan Banjir Rob di La Briere (Prancis),
Rotterdam (Belanda) dan Perspektif di Semarang (Indonesia). Riptek. 4(11):
29-35.
Wardah, F. 2015. BNPB: 12 Provinsi Alami Kekeringan Parah. Diakses melalui
http://www.voaindonesia.com/content/bnpb-12-provinsi-alami-kekeringanparah/2882826.html pada tanggal 4 April 2016.
Yuwono, B. 2005. Optimalisasi Panel Sel Surya dengan Menggunakan Sistem
Pelacak Berbasis Mikrokontroler At89c51. Skripsi. Surakarta: FMIPA
Universitas Sebelas Maret.

11

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Dosen, Ketua, dan Anggota Pelaksana Kegiatan
A. Biodata Dosen
Nama
NIP
Jenis Kelamin

Satya Budi Nugraha, S.T, M.T, M.Sc.

t98712092015041 001

Laki-laki

Nomer Telqpon

0609128741
Geografi - 51
Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Semarang
Ferencanaan Wilayah
Strata 2 (S2) iulus 04 Oktober 2012
Jl. Panjaitan III No. 3 RT01 RW0lGondosari
Susukan tJngara Timur
0813279430e7

E-mail /

satyabnugraha@ma.Ll.unnes.4c.

NIDN
Prodi Asal
Fakultas
Perguruan Tinggi
Bidang Keahlian
Pendidikan Terakhir

Alamat \

Waktu

pdlukt*u* PKM

id

3 jam/minggu

Semarang, 19 April20i6
Dosen Pendampin

NiDN. 06A9128701

t2

B. Biodata Ketua dan Anggota Pelaksana Kegiatan


1. Ketua Pelaksana

A.Identitas Diri
1

Nama Lenskao

Muhammad Ikhlasul Amal

Jenis Kelamin

Laki-laki
Pendidikan Geografi, 51
32014t3011
Kendal. 16 Desember 7995
amalikhlasul 3 9@.smail. com
089688043320

_f

Proeram Studi

NIM

Tempat. taneeal lahrr


E-mail
Nomor HP

6
7

SD

Tahun Masuk

1 Bugangin

Lulus

2007

20t0-2013

-2010

ema kalah Semi nar Itmi Z Or alIP


Presentation
Nama Pertemuan Ilmiah
$o
/ Seminar
Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan
Tempat

l).

Pen

an dalam 1{l tahun'l'erakhir

Institusi Pemberi

\o.

Jenis Penghargaan

PKM-K didanai DIKTI

Tahun

Penghargaan

DIKTI

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata

2074

ini

adalah benar

dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari


ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenamya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan hibah program kreativitas mahasiswa gagasan
tertulis (PKM-GT)
semarang,

12 Ap^20r6

Pengusul,

Muhammad Ikhlasul Amal

NrM.320t4t31tt

13

2. Anggota Pelaksana

A.Identitas Diri
1

Nama Lengkap

Jenis Kelamin

Program Studi

NIM

Tempat, tanggal lahir

E-mail
Nomor HP

Dwi Ari Nugroho


Laki-laki
Teknik Arsitektur, S1
5rr24t4001
Wonosobo, 10 Februari 1996
dandwiari@grnail.com
085227465t65

B. Riwayat Pendidikan
SD

Nama Institusi

SD

N 1 Besuki

SMA

SMP

SMPN

SMAN

Wadaslintang

Purworejo

2008-201

IPA
20t1-2014

Jurusan

Tahun Masuk

Luius

2002 -2008

C. Pemakalah Seminar Ilmiah {Oral Presentation)


Nama Pertemuan Ilmiah
Judul Artikel Ilmiah
\{o
/ Seminar

Waktu dan
Tempat

D. Penghargean dalam

10 tahun

Terakhir
Institusi Pemberi

{o.

Jenis Penghargaan

Penghargaan

Tahun

dan

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari

ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima


sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenamya untuk mernenuhi salah
safu persyaratan dalam pengajuan hibah program kreativitas mahasiswa gagasan
tertulis (PKM-GT).
Semarang, 12 Apnl20l6

Dwi Ari Nueroho


NIM. 5112414001

14

3. Anggota Pelaksana 2

A.Identitas Diri
1

Nama Lengkap

Ulva Nurjayanti

Jenis Kelamin

Perempuan

Program Studi

Pendidikan Teknik Bangunan

NIM

s10141301

Tempat, tanggal lahir

Kendal, 17 Februari 1995

E-mail
Nomor HP

ulr,ani@gmail.com
082299737144

B. Riwayat Pendidikan

Nama Institusi

SDN

SMA

SMP

SD
1

SMAN

SMPNl

Sudipayung

Brangsong

200t-2007

2007-2010

Kendal
IPA
2010-2073

Jurusan

Tahun Masuk

Lulus

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


Nama Pertemuan Ilmiah
rIo
/ Seminar
Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan
Tempat

I). Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir


Institusi Pemberi
Jenis Penghargaut

Penghargaan

Tahun

Semua datayang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari
temyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan hibah program kreativitas mahasiswa gagasan
tertulis (PKM-GT).
,
Sernarang, 12 Apnl2016
Pengusul,

Ulva Nurialianti
NIM. 5101413013

l5

4. Anggota Pelaksana 3

A.Identitas Diri

Nama Lengkap
Jenis Kelamin
Prosram Studi

NIM

Temoat- tanssal lahir


E-mai1

Dhonirul Machiril
Laki-laki
Kimia, Sl
43114t1065
Wonosobo. 26 Februari 1993
donirul5@snail.com

Nomor HP

085227657132

Nama Institusi

Tahun Masuk

Lulus

SD

N 1 Tlogo

SMPN3

SMKN

Wonosobo
Rekayasa
Perangkat
Lunak

1999 -2005

C. Pemakalah Seminar lmich Oral Presentattan


Nama Perternuan llmiah
Judul Artikel Ilmiah
/ Seminar
{o

Waktu dan
Tempat

II

an dalam 10 tahun Terakhir

Institusi Pemberi
Jenis Penghargaan

Penghargaan

PKM-K didanai DIKTI


Semua datayatg saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Dernikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya unfuk mernenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan hibah program kreativitas mahasiswa gagasan
tertulis (PKM-GT).
Semarang, 12
Pengusul,

April20l6

Dhonirul Machiril

NIM. 431141t465

16

5. Anggota Pelaksana 4

A. Identitas Diri

NIM

Temoat. tanesal lahir

E-mail
Nomor HP

Alfianti Kusumanins Tyas

Nama Lengkap
Jenis Kelamin
Prosram Studi

Perempuan

Pendidikan Geosafi, S1
32014130t1
Cilacap. 17 Desember 1995
a1fiankathe@snail.com
0878A2987484

wava Pendidika Il
B. Riwavat
Nama Institusi

SD

SMP

SD N Mulyasari
04 Maienans

Manienans

2001-2007

2007-20t0

SMA

SMKN

SMPN3

Jurusan

Tahun Masuk

Lulus

al Presentation
C. Pemakalah Seminar Ilmiah Oral
Nama Pertemuan Ilmiah
Judul Artikel Ilmiah
\{o
/ Seminar

Maienang
Ilmu Sosial
2010-2013

Waktu dan
Tempat

I
D.

an dalam l{f tahun'I'erakhir


Institusi Pemberi

Vo.

Jenis Penghargaafi

Tahun

Penghargaan

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari
dan
temyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya unfuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan hibah program kreativitas mahasiswa gagasan
tertulis (PKM-GT).
Semarang, 12
Pengusul,

Apnl20l6

Alfi anti Kusumaning


NIM. 3201413063

T)uas

17

Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim dan Pembagian Tugas


No

Nama/NIM

Program
Studi
Pendidikan
Geografi, S1

Bidang
Ilmu
Geografi

Teknik

Muhammad
Ikhlasul Amal
3201413011

2.

Dwi Ari Nugroho


5112414001

Teknik
Arsitektur,
S1

3.

Ulva Nurjayanti
5101413013

Pendidikan
Teknik
Teknik
Bangunan, S1

4.

Dhonirul Machiril Kimia, S1


4311411065

Alam

5.

Alfianti
Pendidikan
Kusumaning Tyas Geografi, S1
3201413063

Geografi

Alokasi
Uraian Tugas
Waktu
10 jam/ Pencetus gagasan,
Minggu mengidentifikasi
pemasalahan dan
menganalisis
kehandalan
gagasan
10 jam/ Membuat desain
Minggu gagasan dan
menganalisis
strategi
implementasi
gagasan
10 jam/ Menganalisis
Minggu kehandalan dan
seberapa jauh
gagasan dapat
diterapkan
10 jam/ Menganalisis
Minggu kondisi gagasan,
kajian pustaka.
10 jam/ Menyususn karya
Minggu tulis.

l8

Lampiran 3. Surat Pernyataan Ketua Tim

$
,
UNNF,l

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


LTNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Gedung H Karnpus Sekaran Gunungpati Semarang - 50229
Telepon +6224-8508081 Fax. +6224-8508082
Laman: http:r'iu,r.vu,.unnes.ac.id, email: unnes@unnes.ac.id

SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA


Yang berlanda tangan di bawah ini:
Nama
: Muhammad Ikhlasu Amal
NIM
:3201413011
Program studi : Pendidikan Geografi
Fakultas : Ilmu Sosial
Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-GT saya dengan judul:
Polcler System Berbasis Kincir Angin, Reverse Osmosis Pengubah Air Laut
Menjadi Air Tawar, dan Sel Surya Pelacak Sinar Matahari untuk Mengatasi
Kekeringan di Kepulauan Indonesia yang diusulkan untuk tahun anggaran 2016
bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana

lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, rnaka
saya bersedia dituntut dan diproses sesuai ciengan ketentuan yang berlakr.r dan
mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pemyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.
Semarang, 12

Mengetahui
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan

Apnl2016

yang menyatakan

(Muhammad Ikhlasu Amal)


NIM. 3201413011

Anda mungkin juga menyukai