3201413011 / 2013
5112414001 / 2014
Ulva Nurjayanti
5101413013 / 2013
Dhonirul Machiril
4311411065 / 2011
3201413063 / 2013
6. Judul Kegiatan
untuk
7. Bidang Kegiatan
8. Ketua Pelaksana Kegiatan
g. Nama Lengkap
h. NIM
i.
j.
Jurusan
Universitas
l.
Kelurahan Bugangin
Rt 02 Rw 0l
4 Orang
Satya Budi Nugraha S.T., M.T., M.Sc.
0609128701
Jl. Panjaitan III No. 3 RT 01 RW 01
Gondosari Susukan Ungaran Timur
a8827943097
Semarang, 12 April2016
Menyetujui
4:":Y;{;#r"
cv<F-r A lr
Bidang Kemahasiswaan
'
rW
Ngabivanto, M.Si.)
NIP. 19650103 1990021 001
Wakil
Dosen Pendamping
Kemahasiswaan
ffir?E%
Satya Budi Nugraha. S.T.. M.T., M.Sc.
NIDN.0609128701
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
RINGKASAN ....................................................................................................... iv
PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
Latar Belakang ............................................................................................. 1
Tujuan .......................................................................................................... 2
Manfaat ........................................................................................................ 2
GAGASAN ........................................................................................................... 3
Kondisi Kekinian Gagasan .......................................................................... 3
Solusi yang Pernah ditawarkan .................................................................... 3
Kehandalan Gagasan ................................................................................... 4
Pihak yang Berperan dalam Mengimplementasikan Gagasan..................... 4
Langkah-langkah Strategis Pelaksanaan Gagasan ....................................... 5
KESIMPULAN ..................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 10
LAMPIRAN .......................................................................................................... 11
Biodata Dosen .............................................................................................. 11
Biodata Ketua dan Anggota Pelaksana Kegiatan ........................................ 12
Susunan Organisasi Tim dan Pembagian Tugas .......................................... 17
Surat Pernyataan Ketua Tim ........................................................................ 18
iv
Polder System Berbasis Kincir Angin, Reverse Osmosis, dan Sel Surya
Pelacak Sinar Matahari untuk Mengatasi Kekeringan
di Kepulauan Indonesia
Muhammad Ikhlasul Amal1, Dwi Ari Nugroho2, Ulva Nurjayanti3,
Dhonirul Machiril4, Alfianti Kusumaning Tyas1
RINGKASAN
Fenomena el Nino pada tahun 2015 menyebabkan kemarau lebih lama dari
biasanya. Hal ini menjadikan hampir di seluruh Indonesia mengalami kekeringan
dan krisis air bersih. Bahkan dibeberapa pulau di Indonesia air bersih menjadi
sesuatu yang sangat berharga. Masyarakat di kepulauan harus keluar pulau untuk
mendapatkan air bersih untuk kehidupan sehari-hari. Apabila tidak ada langkah
strategis dari Pemerintah untuk mengatasi ketersediaan air bersih untuk warga
kepulauan Indonesia maka masyarakat akan mengalami berbagai masalah seperti
angka kesehatan rendah. Pemerintah memdapatkan amanat untuk menjamin
kehidupan yang layak bagi seluruh rakyat Indonesia. Oleh sebab itu, kami
mengusulkan gagasan berupa Polder System Berbasis Kincir Angin, Reverse
Osmosis, dan Sel Surya Pelacak Sinar Matahari untuk Mengatasi Kekeringan di
Kepulauan Indonesia, Polder System bertujuan untuk mengatasi kekeringan di
daerah kepulauan yang rentan terserang kekeringan dan krisis air bersih dengan
memanfaatkan sumber daya alam terbarukan dan teknologi ramah lingkungan.
Sumber daya alam terbarukan yaitu air laut sebagai sumber untuk memperoleh air,
angin untuk menggerakan kincir angin sebagai teknologi yang memindahkan air,
dan sinar matahari sebagai sumber tenaga teknologi reverse osmosis yang berguna
untuk mengubah air laut menjadi air tawar. Pihak-pihak yang berperan dalam
mengimplementasikan terwujudnya program ini yaitu Pemerintah, kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan Perumahan Rakyat, Lembaga riset
dan Masyarakat akan terwujud dengan langkah-langkah strategis yang telah di
rencanakan. Dengan adanya program ini diharapkan akan teratasi krisis air bersih
dan dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat di pulau
yang belum memiliki akses air bersih.
Kata Kunci: Polder System, Kekeringan, Kepulauan Indonesia
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kekeringan yang terjadi pada tahun 2015 merupakan salah satu kekeringan
terlama di Indonesia. Hal ini terjadi karena fenomena el Nino di Samudra Pasifik
menyebabkan musim kemarau lebih lama dari biasanya. Kekeringan ini berdapak
terhadap sulitnya air untuk kehidupan sehari-hari di hampir seluruh wilayah
Indonesia termasuk di pulau-pulau kecil yang belum memiliki akses PDAM.
Permasalahan tersebut tercermin dibeberapa berita yang termuat di media
masa mengenai kekeringan di beberapa pulau Indonesia. Salah satunya yaitu
pulau Maratau. Pulau Maratau merupakan pulau terluar di Indonesia. Kekeringan
karena musim kemarau membuat warga pulau Maratau, Kecamatan Maratua,
Kabupaten Berau, Kalimantan Timur kesulitan air. Pulau Maratau adalah salah
satu pulau terluar di Indonesia. Penduduknya 3.5000 jiwa dan tinggal di empat
kampung terpisah di Pulau seluas 350 kilometer persegi tersebut. Bahkan warga
harus membeli air ke luar pulau untuk mendapatkan akses air bersih
(www.okezone.com). Tidak hanya di pulau Maratau yang mengalami kekeringan
tetapi hampir di seluruh pulau di Indonesia. Bahkan menurut Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) yang termuat dalam berita VOA Indonesia,
menyatakan 12 provinsi di Indonesia mengalami kekeringan parah, dan beberapa
diantaranya mengalami defisit air. Dari 12 Provinsi yang mengalami kekeringan
terparah merupakan provinsi kepulauan yaitu Nusa Tenggara Barat dan Nusa
Tenggara Timur.
Permasalahan tersebut membuktikan bahwa Indonesia masih rentan
terhadap kekeringan terutama di pulau-pulau yang belum memiliki akses terhadap
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Hal ini berbeda dengan kota-kota yang
berada di Pulau Jawa yang telah memiliki akses air bersih dengan mudah. Padahal
menurut WHO dalam Depkes (2003) beberapa data menyebutkan bahwa volume
kebutuhan air bersih bagi penduduk rata-rata di dunia berbeda. Negara maju
membutuhkan air bersih kurang lebih 500 liter/orang/hari, sedangkan di Indonesia
(kota besar) sebanyak 200-400 liter/orang/hari dan di daerah pedesaan hanya 60
liter/orang/hari.
Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi di kepulauan maka perlu suatu
ide gagasan untuk memanfaatkan sumber daya alam terbarukan untuk
menghasilkan air bersih sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan krisis air
bersih di kepulauan Indonesia. Pemanfaatan air laut menjadi air tawar dengan
Polder System Berbasis Kincir Angin, Reverse Osmosis, dan Sel Surya Pelacak
Sinar Matahari untuk Mengatasi Kekeringan di Kepulauan Indonesia merupakan
suatu program dengan menanfaatkan sumber daya terbarukan dan teknologi ramah
lingkungan. Dengan adanya gagasan ini diharapkan pulau-pulau di Indonesia
dapat mengatasi permasalahan krisis air.
Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah:
1. Memberikan solusi terhadap permasalahan krisis air bersih pada pulau di
Indonesia yang belum memiliki akses air bersih.
2. Menciptakan suatu program baru yang lebih efektif dan efisisen dalam upaya
mengatasi krisis air bersih di pulau-pulau Indonesia.
3. Memberikan pengetahuan tentang pemanfaatan sumber daya alam terbarukan
dan penerapan teknologi untuk mengatasi krisis air.
Manfaat
Penulisan karya tulis ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis dan
praktis.
a. Secara teoritis, manfaat dari penulisan karya tulis ini adalah memberikan
pemikiran tentang langkah-langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan
krisis air bersih di pulau Indonesia dengan memanfaatkan tenaga terbarukan
dan teknologi.
b. Secara praktis, manfaat dari karya tulis ini adalah:
1. Memberikan kontribusi ide gagasan dalam membantu pemerintah dalam
mengatasi krisis air di pulau yang belum memiliki akses air bersih.
2. Memberikan pengetahuan terhadap masyarakat tentang pemanfaatan
sumber daya terbarukan dan teknologi untuk dapat menghasilkan air
bersih.
3. Menciptakan suatu program yang efektif dan efisien untuk mengatasi
permasalahan krisis air bersih di pulau Indonesia.
4. Sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran
masyarakat pulau-pulau di Indonesia yang belum memiliki akses air
bersih.
GAGASAN
Kondisi Kekinian Gagasan
Air mengambil peran yang sangat penting bagi penunjang kehidupan
manusia. Namun, tidak semua air bisa dimanfaatkan untuk dikonsusmsi ataupun
dimanfaatkan untuk kebutuhan lain. Di beberapa tempat, air bersih menjadi
sesuatu yang sangat berharga dan merupakan sebuah kebutuhan wajib yang
digunakan sehari-hari. Menurut WHO dalam Depkes (2003) beberapa data
menyebutkan bahwa volume kebutuhan air bersih bagi penduduk rata-rata di
dunia berbeda. Di negara maju, air yang dibutuhkan adalah lebih kurang 500
liter/orang/hari, sedangkan di Indonesia (kota besar) sebanyak 200-400
liter/orang/hari dan di daerah pedesaan hanya 60 liter/orang/hari.
Kondisi ini sangat berbeda dengan kondisi di beberapa pulau di Indonesia.
Air bersih tersebut hanya digunakan untuk memasak dan minum, sedangkan
kebutuhan lain seperti mandi dilakukan saat air dalam kondisi cukup. Pulau flores
yang merupakan destinasi wisata penduduknya hanya menikmati air bersih
berkisar 3-5 liter/orang pada musim kemarau yang hanya cukup untuk kebutuhan
pokok berupa minum. Air bersih tersebut didapat dari sumber mata air yang
berada di batuan-batuan dekat hutan dengan menepuh jarak belasan kilometer. Hal
ini juga terjadi di Pulau Meratau yang warganya harus membeli air besih hingga
ke luar pulau.
Kondisi tersebut sangat memprihatinkan karena luas wilayah Indonesia 2/3
adalah lautan yang merupakan tempat sumber bahan baku air. Seharusnya sumber
air tersebut dapat dijadikan sumber air bersih yang layak konsumsi dengan
memanfaatkan penerapan teknologi modern dengan memanfaatkan sumber daya
alam terbarukan sebagai sumber energi. Hal ini perlu karena pemerintah wajib
memberikan kehidupan yang layak untuk seluruh rakyatnya termasuk meyediakan
air bersih.
Solusi yang Pernah ditawarkan
Solusi yang ditawarkan Pemerintah selama ini berupa distribusi, droping air
bersih menggunakan mobil tanki air. Kemudian mengisi bak-bak penampungan
air. Sedangkan solusi lain yang sedang dilakukan untuk mengatasi kekeringan
dalam jangka panjang yaitu Pemerintah memiliki rencana untuk membangun 49
waduk di seluruh Indonesia. Namun, solusi tersebut masih terbatas hanya di
beberapa tempat di pulau Jawa dan sekitarnya. Sedangkan di pulau-pulau kecil
yang berada di wilayah timur, pulau terdepan, dan pulau terisolasi tidak
mendapatkan akses tersebut. Padahal air bersih merupakan sumber kehidupan
yang harus terpenuhi dengan segera. Solusi tersebut memiliki kelemahan karena
distribusi air hanya dapat dilakukan dengan jumlah volume yang sedikit dan
membutuhkan biaya yang sangat mahal. Sedangkan, pembuatan waduk di pulaupulau kecil tidak dapat dilakukan karena terpengaruh intrusi air laut.
Kehandalan Gagasan
Polder System Berbasis Kincir Angin, Reverse Osmosis, dan Sel Surya
Pelacak Sinar Matahari merupakan sistem polder yang bertujuan untuk mengatasi
kekeringan di daerah kepulauan yang rentan terkerang kekeringan dan krisis air
bersih dengan memanfaatkan sumber daya alam terbarukan dan teknologi ramah
lingkungan. Sumber daya alam terbarukan yaitu air laut sebagai sumber untuk
memperoleh air, angin untuk menggerakan kincir angin sebagai teknologi yang
memindahkan air, dan sinar matahari sebagai sumber tenaga teknologi reverse
osmosis yang berguna untuk mengubah air laut menjadi air tawar.
Pada dasarnya sistem polder sebenarnya untuk mengatasi masalah banjir.
Menurut pusair dalam Wahyudi, Sistem Polder adalah suatu cara penanganan
banjir dengan bangunan fisik, yang meliputi sistem drainase, kolam retensi,
tanggul yang mengelilingi kawasan, serta pompa dan/ pintu air, sebagai satu
kesatuan pengelolaan tata air tak terpisahkan. Namun, sistem polder juga dapat
dijadikan suatu langkah untuk mengatasi kekeringan karena adanya suatu kolam
retensi yang mengatur tinggi suatu permukaan air. Sedangkan gagasan ini
digunakan untuk mengatur air yang dihasilkan dari destilasi air laut melalui sistem
reverse otmosis yang kemudian dipompa ke kolam retensi melalui kincir angin
yang selanjutnya dikontrol oleh pintu air yang kemudian didistribusikan ke
masyarakat melalui drainase.
Pengimplementasian dari gagasan ini dapat terwujud karena hampir seluruh
wilayah Indonesia memiliki sumber daya tersebut. Berdasarkan hasil pengkuran
BPPT, Indonesia memiliki potensi radiasi matahari rata-rata 4,8 kWh/ /hari.
Dimana matahari merupakan sumber energi primer yang digunakan untuk
menghasilkan energi listrik. Sedangkan sumber daya angin dan air laut banyak
terdapat di Indonesia yang merupakan daerah tropis dan wilayah laut yang lebih
dari 2/3 wilayah Indonesia.
Sedangkan dalam bidang teknologi telah banyak dikaji oleh banyak Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI), dan Perguruan Tinggi. Lembaga riset tersebut mampu untuk
menghasilkan teknologi reverse osmosis, kincir angin sebagai penyedot air, dan
sel surya. Dengan menyelaraskan sumber daya terbarukan dan teknologi modern
berbasis ramah lingkungan akan mampu mengatasi krisis air bersih di kepulauan
Indonesia.
Pihak yang Berperan dalam Mengimplementasikan Gagasan
1. Pemerintah
Secara fundamental, Pemerintah memiliki kewajiban untuk memenuhi
kebutuhan air setiap warga negara supaya dapat mensejahterakan dan
memakmurkan rakyatnya. Dalam hal ini, Pemerintah merupakan pihak yang
memiliki peran dalam menyediakan anggaran dan pembuat kebijakan nasional.
Dengan anggaran dan kebijakan dari pemerintah, maka Polder System Berbasis
Kincir Angin, Reverse Osmosis, dan Sel Surya Pelacak Sinar Matahari Untuk
Mengatasi Kekeringan di Kepulauan Indonesia dapat di implementasikan
dengan baik.
2. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat merupakan pihak
yang sangat berkompeten dalam pembangunan infrastruktur dan memegang
peranan anggaran dalam hal infrastruktur. Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat dapat membantu dalam pembangunan infrastruktur
dilapangan seperti kolam retensi, tanggul, dan pintu air.
3. Lembaga Riset
Program ini membutuhkan dukungan dari lembaga riset yang
berkompeten dalam penelitian dan rekayasa perangkat teknologi. Lembaga
riset seperti Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Lembaga
Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dan Universitas. Lembaga riset tersebut,
dalam beberapa tahun telah mengkaji reverse osmosis, sel surya, dan kincir
angin modern yang memiliki kelebihan dan efisien.
4. Masyarakat
Masyarakat yang merupakan muara akhir dari tujuan program ini.
Masyarakat memiliki peran yang sangat penting untuk mendukung program ini
dengan cara membantu pembangunan serta menjaga supaya program ini dapat
berjalan dengan baik. Masyarakat juga harus menggunakan produk yang
dihasilkan.
Langkah-langkah Strategis Pelaksanaan Gagasan
1. Survei Lapangan dan Penentuan Lokasi
Tahap awal dalam mewujudkan sistem polder dalam mengatasi kekeringan
yaitu dengan survei lapangan dan penentuan lokasi. Survei lapangan bertujuan
untuk mengetahui kelayakan suatu lokasi untuk diterapkanya gagasan. Setelah
survei selesai maka akan dilakukan penentuan lokasi yang akan digunakan untuk
membangun kolam retensi, kincir angin, sel surya, dan reverse osmosis. Secara
umum pulau yang layak dijadikan sebagai Polder System Berbasis Kincir Angin,
Reverse Osmosis, dan Sel Surya Pelacak Sinar Matahari yaitu:
a. Pulau memiliki topografi ketinggian yang berbeda. Hal ini bertujuan untuk
pembuatan kolam retensi. Hal ini karena ketinggian suatu tempat
mempengaruhi besar kecilnya suatu kolam retensi. Makin tinggi tempat maka
makin besar kolam retensi.
b. Radiasi potensial pada pulau tersebut 4,8 Kwh/m2, hal ini bertujuan supaya
sel surya mampu menghasilkan listrik sekitar 1kwh/m2/hari.
c. Memiliki pergerakan angin yang stabil untuk menggerakan kincir angin
supaya dapat memindahkan air secara terus menerus.
Gambar 1. Gambar Polder System berbasis kincir angin, reverse osmosis, dan sel
surya pelacak sinar matahari
3. Pengembangan Alat dan Teknologi
Tahap selanjutnya untuk implementasi dalam Polder System Berbasis Kincir
Angin, Reverse Osmosis Pengubah, dan Sel Surya Pelacak Sinar Matahari
merupakan sebuah sistem yang membutuhkan alat dan teknologi yang modern
yang ramah lingkungan. Dalam tahap ini perananan lembaga riset berperan
penting untuk mengembangkan alat yang dibutuhkan dalam program ini. Berikut
beberapa desain alat yang telah ada dan perlu dikembangkan yaitu
drainase, dan komponen lainnya. Setiap pihak akan terlibat dalam pengadaan
komponen dan masyarakat akan membantu dalam pengerjaan di lapangan.
5. Pengoperasian dan Pengawasan Antar Pihak
Pengoperasian merupakan tahap paling pokok dalam implementasi suatu
program. Proses pengoperasian membutuhkan bantuan dari semua pihak untuk
mengatasi permasalahan yang ada dilapangan secara langsung agar hasil yang
dicapai sesuai dengan perencanaan awal.
Tahapan Implementasi Gagasan dan Pihak yang Terkait
KESIMPULAN
Pemanfaatan air laut sebagai sumber air bersih untuk mengatasi kekeringan
merupakan suatu alternatif untuk pemerataan akses air bersih di pulau-pulau
Indonesia yang rentan terkena dampak kekeringan dan krisis air bersih yang
belum memiliki akses air bersih. Sistem yang digunakan yaitu Polder System
Berbasis Kincir Angin, Reverse Osmosis Pengubah Air Laut Menjadi Air Tawar,
dan Sel Surya Pelacak Sinar Matahari yang memiliki kelebihan yaitu penggunaan
sumber daya alam terbarukan dan teknologi ramah lingkungan dengan tenaga
alam terbarukan.
Pihak-pihak yang berperan dalam mengimplementasikan terwujudnya yaitu
Polder System Berbasis Kincir Angin, Reverse Osmosis Pengubah Air Laut
Menjadi Air Tawar, dan Sel Surya Pelacak Sinar Matahari yaitu Pemerintah,
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Lembaga Riset, dan
Masyarakat akan terwujud dengan langkah-langkah strategis yang telah
direncanakan. Dengan adanya program ini diharapkan krisis air bersih dapat
teratasi dan dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat di
pulau yang belum memiliki akses air bersih.
10
DAFTAR PUSTAKA
BPPT. 2012. Outlook Energi Indonesia 2012. Indonesia: Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi.
Depkes RI. 2003. Pedoman dan Pengawasan Higiene Sanitasi Depot Air Minum,
Direktorat Penyehatan Air dan Sanitasi WHO dan Depkes RI. Jakarta.
Mamora,
C.I.S.
2013.
Critical
Thinking.
Diakses
melalui
http://kompetiblog2013.wordpresss.com/2013/05/14/429-critical-thinking3b/ pada tanggal 16 Maret 2016.
Wahyudi, S. I. 2010. Perbandingan Penanganan Banjir Rob di La Briere (Prancis),
Rotterdam (Belanda) dan Perspektif di Semarang (Indonesia). Riptek. 4(11):
29-35.
Wardah, F. 2015. BNPB: 12 Provinsi Alami Kekeringan Parah. Diakses melalui
http://www.voaindonesia.com/content/bnpb-12-provinsi-alami-kekeringanparah/2882826.html pada tanggal 4 April 2016.
Yuwono, B. 2005. Optimalisasi Panel Sel Surya dengan Menggunakan Sistem
Pelacak Berbasis Mikrokontroler At89c51. Skripsi. Surakarta: FMIPA
Universitas Sebelas Maret.
11
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Dosen, Ketua, dan Anggota Pelaksana Kegiatan
A. Biodata Dosen
Nama
NIP
Jenis Kelamin
t98712092015041 001
Laki-laki
Nomer Telqpon
0609128741
Geografi - 51
Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Semarang
Ferencanaan Wilayah
Strata 2 (S2) iulus 04 Oktober 2012
Jl. Panjaitan III No. 3 RT01 RW0lGondosari
Susukan tJngara Timur
0813279430e7
E-mail /
satyabnugraha@ma.Ll.unnes.4c.
NIDN
Prodi Asal
Fakultas
Perguruan Tinggi
Bidang Keahlian
Pendidikan Terakhir
Alamat \
Waktu
pdlukt*u* PKM
id
3 jam/minggu
Semarang, 19 April20i6
Dosen Pendampin
NiDN. 06A9128701
t2
A.Identitas Diri
1
Nama Lenskao
Jenis Kelamin
Laki-laki
Pendidikan Geografi, 51
32014t3011
Kendal. 16 Desember 7995
amalikhlasul 3 9@.smail. com
089688043320
_f
Proeram Studi
NIM
6
7
SD
Tahun Masuk
1 Bugangin
Lulus
2007
20t0-2013
-2010
Waktu dan
Tempat
l).
Pen
Institusi Pemberi
\o.
Jenis Penghargaan
Tahun
Penghargaan
DIKTI
2074
ini
adalah benar
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenamya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan hibah program kreativitas mahasiswa gagasan
tertulis (PKM-GT)
semarang,
12 Ap^20r6
Pengusul,
NrM.320t4t31tt
13
2. Anggota Pelaksana
A.Identitas Diri
1
Nama Lengkap
Jenis Kelamin
Program Studi
NIM
E-mail
Nomor HP
B. Riwayat Pendidikan
SD
Nama Institusi
SD
N 1 Besuki
SMA
SMP
SMPN
SMAN
Wadaslintang
Purworejo
2008-201
IPA
20t1-2014
Jurusan
Tahun Masuk
Luius
2002 -2008
Waktu dan
Tempat
D. Penghargean dalam
10 tahun
Terakhir
Institusi Pemberi
{o.
Jenis Penghargaan
Penghargaan
Tahun
dan
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenamya untuk mernenuhi salah
safu persyaratan dalam pengajuan hibah program kreativitas mahasiswa gagasan
tertulis (PKM-GT).
Semarang, 12 Apnl20l6
14
3. Anggota Pelaksana 2
A.Identitas Diri
1
Nama Lengkap
Ulva Nurjayanti
Jenis Kelamin
Perempuan
Program Studi
NIM
s10141301
E-mail
Nomor HP
ulr,ani@gmail.com
082299737144
B. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi
SDN
SMA
SMP
SD
1
SMAN
SMPNl
Sudipayung
Brangsong
200t-2007
2007-2010
Kendal
IPA
2010-2073
Jurusan
Tahun Masuk
Lulus
Waktu dan
Tempat
Penghargaan
Tahun
Semua datayang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari
temyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan hibah program kreativitas mahasiswa gagasan
tertulis (PKM-GT).
,
Sernarang, 12 Apnl2016
Pengusul,
Ulva Nurialianti
NIM. 5101413013
l5
4. Anggota Pelaksana 3
A.Identitas Diri
Nama Lengkap
Jenis Kelamin
Prosram Studi
NIM
Dhonirul Machiril
Laki-laki
Kimia, Sl
43114t1065
Wonosobo. 26 Februari 1993
donirul5@snail.com
Nomor HP
085227657132
Nama Institusi
Tahun Masuk
Lulus
SD
N 1 Tlogo
SMPN3
SMKN
Wonosobo
Rekayasa
Perangkat
Lunak
1999 -2005
Waktu dan
Tempat
II
Institusi Pemberi
Jenis Penghargaan
Penghargaan
April20l6
Dhonirul Machiril
NIM. 431141t465
16
5. Anggota Pelaksana 4
A. Identitas Diri
NIM
E-mail
Nomor HP
Nama Lengkap
Jenis Kelamin
Prosram Studi
Perempuan
Pendidikan Geosafi, S1
32014130t1
Cilacap. 17 Desember 1995
a1fiankathe@snail.com
0878A2987484
wava Pendidika Il
B. Riwavat
Nama Institusi
SD
SMP
SD N Mulyasari
04 Maienans
Manienans
2001-2007
2007-20t0
SMA
SMKN
SMPN3
Jurusan
Tahun Masuk
Lulus
al Presentation
C. Pemakalah Seminar Ilmiah Oral
Nama Pertemuan Ilmiah
Judul Artikel Ilmiah
\{o
/ Seminar
Maienang
Ilmu Sosial
2010-2013
Waktu dan
Tempat
I
D.
Vo.
Jenis Penghargaafi
Tahun
Penghargaan
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari
dan
temyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya unfuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan hibah program kreativitas mahasiswa gagasan
tertulis (PKM-GT).
Semarang, 12
Pengusul,
Apnl20l6
T)uas
17
Nama/NIM
Program
Studi
Pendidikan
Geografi, S1
Bidang
Ilmu
Geografi
Teknik
Muhammad
Ikhlasul Amal
3201413011
2.
Teknik
Arsitektur,
S1
3.
Ulva Nurjayanti
5101413013
Pendidikan
Teknik
Teknik
Bangunan, S1
4.
Alam
5.
Alfianti
Pendidikan
Kusumaning Tyas Geografi, S1
3201413063
Geografi
Alokasi
Uraian Tugas
Waktu
10 jam/ Pencetus gagasan,
Minggu mengidentifikasi
pemasalahan dan
menganalisis
kehandalan
gagasan
10 jam/ Membuat desain
Minggu gagasan dan
menganalisis
strategi
implementasi
gagasan
10 jam/ Menganalisis
Minggu kehandalan dan
seberapa jauh
gagasan dapat
diterapkan
10 jam/ Menganalisis
Minggu kondisi gagasan,
kajian pustaka.
10 jam/ Menyususn karya
Minggu tulis.
l8
$
,
UNNF,l
lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, rnaka
saya bersedia dituntut dan diproses sesuai ciengan ketentuan yang berlakr.r dan
mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pemyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.
Semarang, 12
Mengetahui
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan
Apnl2016
yang menyatakan