Anda di halaman 1dari 4

4.

000 Pulau Di Indonesia Terancam Tenggelam�|�Harian Berita Sore

list of 4 items
Home
Tentang BS
Redaksi
Advertising
list end

A
A

Harian Berita Sore

Enter search keyword


Go

Subscribe:
Posts
/
Comments
/
Email

list of 9 items
Berita Photo
Daerah
list of 2 items nesting level 1
Aceh
Medan
list end nesting level 1
Ekonomi
International
list of 1 items nesting level 1
English
list end nesting level 1
Kriminal
Nasional
Opini
list of 2 items nesting level 1
Pembaca Menulis
Rosihan Anwar
list end nesting level 1
Pendidikan & Budaya
Sport
list end

RSS

Print This Post �


Print This Post
Share on Facebook

4.000 PULAU DI INDONESIA TERANCAM TENGGELAM

Rab, Jun 10, 2009

Daerah
Bandung ( Berita ) : Sekurangnya 4.000 pulau di wilayah Indonesia diprediksi
terancam tenggelam dalam kurun waktu satu dasawarsa, sebagai dampak dari laju
ekstrim iklim global yang mengakibat es di kutub terus mencair yang memengaruhi
penambahan permukaan air laut.

Prediksi tersebut disampaikan Deputi Meneg Lingkungangan Hidup Bidang Komunikasi


Lingkungan dan Pemberdayaan Masyarakat Dr Henri Bustaman kepada wartawan
di Bandung, Rabu [10/06] .

Prediksi tentang ancaman terhadap ribuan pulau di Indonesia itu sebagai hasil
simulasi yang dilakukan sebuah tim dari Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun
lalu 2008.

Disebutkan, pasang tinggi di pantai utara (Pantura) Jawa pada beberapa waktu lalu
permukaan air laut meninggi tiga meter dan suhunya panas. �Selain itu
pulau-pulau di wilayah timur Indonesia yang paling mungkin tenggelam,� ucapnya.

Di samping itu, pulau-pulau terluar di Indonesia juga diperkirakan akan hilang dan
mengakibatkan pengurangan wilayah Indonesia secara politis dan bisa menjadikan
ketahanan dan pertahanan bangsa menjadi rapuh.

Perlu melakukan langkah-langkah pencegahan, seperti dilakukan Kementerian LH


bekerjasama dengan Lembaga Pertahanan Nasional.

Henri Bustaman berharap Indonesia jangan sampai seperti Maladewa yang mulai
tenggelam dan 10 ribu penduduk terpaksa mengungsi ke Selandia Baru.

Kementrian LH juga terus mensosialisasikan program penyelamatan lingkungan termasuk


pulau-pulau kepada masyarakat sekitar dengan program penanaman bakau
untuk mencegah intrusi air laut.

Namun yang menjadi masalah sinergi kewenangan antara pusat dengan daerah karena
Pemda tidak selalu mengikuti kebijakan pusat terkait masalah lingkungan.
Untuk itu Pemda dipersilahkan untuk melakukan perencanaan dan pemetaan langkah
penyelematan lingkungan hidup sesuai kondisi dan kebutuhan daerah. ( ant
)
Tempointeraktif.Com - Sekitar 4.000 Pulau Indonesia Terancam Lenyap

list of 3 items
HOME
13 OKTOBER 2009
ENGLISH
list end

CARI BERITA


Search

rss

Tempointeraktif

Nasional

list of 21 items
TEMPOinteraktif
Majalah Tempo
English Edition
Koran Tempo
PDAT
Photostock
U-Mag
Ruang Baca
Blog
iTempo
Jurnalisme Publik
Infografis
Video
Audio
Opini
Catatan Pinggir
Kolom
Cari Angin
Forum
Indikator
Tempo Gading
list end

list of 10 items
Nasional
Metro
Bisnis
Olahraga
Teknologi
Gaya Hidup
Internasional
Seni & Hiburan
Selebritas
Otomotif
list end

Besar
Kecil
Normal

Sekitar 4.000 Pulau Indonesia Terancam Lenyap

Rabu, 10 Juni 2009 | 14:51 WIB

TEMPO Interaktif, Bandung: Pemanasan global yang menyebabkan naiknya air laut telah
merendam pulau-pulau kecil di Indonesia. Menurut Deputi Menteri Negara
Lingkungan Hidup Bidang Komunikasi Lingkungan dan Pemberdayaan Masyarakat Henry
Bastaman, sekitar 3.000-4.000 pulau terancam lenyap jika kondisi saat ini
terus terjadi hingga 100 tahun ke depan. �Bisa jadi memperkecil luas wilayah
Indonesia,� katanya di Universitas Padjadjaran, Bandung, Rabu (10/6).

Menurut Henry, angka 4.000 pulau yang terancam lenyap itu berdasarkan simulasi dari
para peneliti ITB. Wilayah yang paling terancam adalah daerah yang
banyak memiliki kepulauan kecil, misalnya, terletak di wilayah timur seperti Ambon,
Bali Selatan, dan Nusa Tenggara Barat. �Itu yang ditakutkan bila muka
air lautnya naik,� ujarnya.

Indikasi terancam hilangnya pulau-pulau itu terlihat dari naiknya air laut ketika
datang pasang saat ini. Di Indramayu, katanya, air laut telah merangsek
sejauh 3 meter dari tepi pantai. Di Jakarta pun, pasang bisa muncul tiba-tiba walau
tidak ada hujan. Diperkirakan pada 2050, daerah Cengkareng bakal seperti
Ancol dan pantainya terletak di kawasan bandar udara Soekarno-Hatta. �Kalau kondisi
ini berlangsung terus, diperkirakan air laut bisa naik 1-2 meter karena
pencairan es di kutub utara,� ujarnya.

Henry mengatakan, tidak ada jalan keluar untuk mengatasi rob karena pemanasan
global ini. �Sulit dicegah, (karena) ini kejadian alam,� katanya. Sekarang
yang perlu disiapkan adalah pola hidup masyarakat untuk beradaptasi dengan alam.

Warga pesisir, katanya, harus diingatkan tengah berada di daerah rawan, sementara
pemerintah daerah harus memperbaiki tata ruang daerah pantai. �Rehabilitasi
hutan bakau juga, karena kondisinya kini kritis,� kata Henry.

Sementara itu, Kepala Pusat Penelitian Pengelolaan Lingkungan Wilayah dan


Infrastruktur ITB Ibnu Syabri mengatakan, pemanasan global di Indonesia sudah
muncul sejak 2004. Naiknya air laut, misalnya, telah merendam kawasan wisata Pondok
Bali di daerah Subang. �Lima atau enam tahun lalu masih bisa didatangi
dengan jalur darat, sekarang tidak bisa,� katanya di ITB.

Masyarakat di sekitarnya, sekarang hidup dengan genangan air. Ketinggian airnya


bisa mencapai 30 senti meter. �Hampir tiap minggu itu terjadi,� katanya.
Masalah itu telah menggangu nelayan karena naiknya air laut berarti mengubah arus
dan pencarian ikan menjadi susah. Dia mengusulkan agar pemerintah bisa
memindahkan kampong nelayan atau membuka usaha baru yang masih terkait dengan laut.

Anda mungkin juga menyukai