Oleh :
I Gede Beny Mahayoga
Tujuan
• untuk menganalisis permasalahan lingkungan
terkait ketersediaan dan distribusi air bersih yang
ada di Kecamatan Nusa Penida dan menyusun
perencanaan untuk menentukan langkah strategis
dalam memecahkan permasalahan ketersediaan
dan distribusi air bersih di Nusa Penida.
KONDISI NUSA PENIDA DAN PERMASALAHAN
KETERSEDIAAN AIR
Kondisi Nusa Penida Permasalahan Ketersediaan Air
• Nusa Penida merupakan wilayah yang kering dan • Nusa Penida memiliki sumber mata air yang
memiliki topografi perbukitan dengan batuan karst cukup, dengan proyeksi cadangan air yang
(batuan kapur berpori) yang hampir diseluruh berlimpah tetapi sulit dijangkau karena letak mata
bagian pulau dengan kelerengan antara 15% air rata-rata di pinggir tebing yang terjal
sampai 45%
• Sebagian besar warga menggunakan tampungan
• Belum ada inovasi baru atau terobosan dari
air hujan untuk memenuhi kebutahan air sehari-
pemerintah maupun sektor swasta untuk
hari
memecahkan permasalahan krisis air di Nusa
• Terdapat Sembilan mata air di Nusa Penida, dua Penida
diantaranya dikelola PDAM, satu dikelola
Pemerintah Desa Batumadeg dengan pihak swasta,
sisanya belum dikelola.
• Jumlah penduduk yang meningkat karena lonjakan
pariwisata sehingga kebutuhan akan air semakin
besar
KONDISI NUSA PENIDA DAN PERMASALAHAN
KETERSEDIAAN AIR
• Mata air Seganing yang aliran airnya terbuang ke
laut, belum bisa dimanfaatkan karena letaknya di
tebing sehingga kesulitan untuk mendorong air
keatas
RUMUS
KAJIAN IPL
Untuk menghitung ketersediaan air di Nusa Penida menggunakan
pendekatan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 17 Tahun
2009.
• SA=10 × C × R × A
Keterangan :
• SA = Ketersediaan air (m3 per tahun)
• C = Koefisien limpasan tertimbang
• R = Rata-rata curah hujan tahun (mm per tahun)
• A = Luasan wilayah yang dinyatakan dalam satuan hektar.
• C = Rata-rata koefisien limpasan
• C= ∑(Ci×Ai)/∑𝐴𝑖
Keterangan :
• Ci = koefisien limpasan pemanfatan lahan
• Ai = luas pemanfatan lahan
KAJIAN IPL
•DA= N × KHLA
Keterangan :
•DA = total kebutuhan air (m3 per tahun)
•N = jumlah penduduk dan wisatawan
•KHLA = indikator Falkenmark