Anda di halaman 1dari 8

METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

DENPASAR SEWERAGE DEVELOPMENT PROJECT

MUCHSIN
NUR JAMAN
PT. Pembangunan Perumahan (Persero)
Email: cak_muchsin@yahoo.com; nj_jaman@yahoo.com

ABSTRAK
Upaya perlindungan terhadap sumber daya air dan kawasan wisata pantai di
Denpasar merupakan latar belakang munculnya Proyek Denpasar Sewerage
Development Project (DSDP). Proyek DSDP ini bertujuan menghubungkan semua
rumah penduduk di Denpasar dengan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
melalui jaringan pipa air limbah. Semua limbah cair rumah tangga, baik dari
dapur, kamar mandi, dan WC, akan terkumpul semua ke IPAL. Setelah limbah
diolah di IPAL, air bisa dialirkan ke laut dengan aman.
Proyek DSDP terdiri dari dua macam pekerjaan: Instalasi Pengolahan Air Limbah
(IPAL) dan Jaringan Pipa. IPAL berlokasi di Suwung Denpasar, dengan kapasitas
51,000 m3 per hari, terdiri dari dua tipe kolam: Aerated Lagoon dan
Sedimentation Pond. Jaringan pipa untuk wilayah kota Denpasar total panjang
kurang lebih 90,000 m, dengan diameter pipa bervariasi dari 200 mm hingga 1200
mm.
Salah satu aspek dalam proyek ini yang mendapat perhatian penting adalah
aplikasi teknologi konstruksi yang tidak boleh mengggangu aktivitas masyarakat
sehari-hari. Pertimbangan ini melandasi dipilihnya pipe jacking method untuk
instalasi pipa di jalan-jalan utama kota Denpasar. Metode alternatif ini mampu
meminimalkan kemacetan lalu lintas yang biasa terjadi pada pemasangan pipa
dengan sistem galian terbuka.
Makalah ini akan menampilkan proses pelaksanaan konstruksi proyek Denpasar
Sewerage Development Project.

Kata kunci: Sewerage, pengolahan air limbah, sewer line

1. PENDAHULUAN penanganannnya. Salah satu faktor yang


berpengaruh pada kondisi pantai adalah
Keberadaan Pulai Bali sebagai salah satu
sungai-sungai yang bermuara pada pantai
tujuan pariwisata utama dunia merupakan
tersebut. Tentu dapat kita bayangkan
fakta yang tidak terbantahkan. Jutaan
apabila sungai dipenuhi oleh limbah cair
wisatawan asing mengunjungi beragam
rumah tangga, maka pantai pun akan
obyek wisata di pulau ini. Beraneka bentuk
dipenuhi oleh kotoran yang dapat
seni dan budaya yang berlandaskan pada
menimbulkan bermacam penyakit.
kearifan budaya lokal menjadi incaran
perhatian turis, demikian juga dengan
Kondisi itulah yang melatar belakangi
keelokan alamnya. Pantai pantai berpasir
munculnya Proyek Denpasar Sewerage
putih banyak ditemui di sana dan menjadi
Development Project (DSDP). Proyek DSDP
salah satu obyek wisata yang paling banyak
ini bertujuan menghubungkan semua rumah
dikunjungi.
penduduk di Denpasar dengan Instalasi
Pengolahan Air Limbah (IPAL) melalui
Keelokan alam, khususnya pantai,
jaringan pipa air limbah. Semua limbah cair
merupakan salah satu faktor penting dalam
rumah tangga, baik dari dapur, kamar
melestarikan Bali sebagai daya tarik wisata.
mandi, dan WC, akan terkumpul semua ke
Keindahan dan kebersihan pantai menjadi
IPAL. Setelah limbah diolah di IPAL, air bisa
hal yang perlu diprioritaskan
dialirkan ke laut dengan aman. Apabila

ISBN No. 978-979-18342-0-9 F-51


Muchsin Nur Jaman

proyek ini sudah beroperasi, septic tank Ha, Sanur 330 Ha, dan Legian-Seminyak 295
tidak akan lagi digunakan di rumah-rumah Ha.
penduduk. Saluran-saluran terbuka di tepi
jalan hanya akan menampung air permukaan
yang relatif lebih bersih dari limbah rumah
tangga. Air sungai pun akan menjadi
semakin bersih dan kelestarian pantai akan
terjaga.

Proyek DSDP terdiri dari dua macam


pekerjaan: Instalasi Pengolahan Air Limbah
(IPAL) dan Jaringan Pipa. IPAL berlokasi di
Suwung Denpasar, dengan kapasitas 51,000
m3 per hari, terdiri dari dua tipe kolam:
Aerated Lagoon dan Sedimentation Pond.
Jaringan pipa untuk wilayah kota Denpasar
total panjang kurang lebih 90,000 m, dengan
diameter pipa bervariasi dari 200 mm hingga
1200 mm.

Salah satu aspek dalam proyek ini yang


Gambar 1. Area Pelayanan DSDP
mendapat perhatian penting adalah aplikasi
teknologi konstruksi yang tidak boleh
mengggangu aktivitas masyarakat sehari-
hari. Pertimbangan ini melandasi dipilihnya
pipe jacking method untuk instalasi pipa di
jalan-jalan utama kota Denpasar. Metode
alternatif ini mampu meminimalkan
kemacetan lalu lintas yang biasa terjadi
pada pemasangan pipa dengan sistem galian
terbuka.
Adapun manfaat dari proyek DSDP adalah:
Mengurangi pencemaran air tanah, air
sungai dan pantai.
Meningkatkan citra Kota Denpasar,
Sanur dan Kuta sebagai daerah tujuan
wisata utama di Dunia Internasional. Gambar 2. Sistem Penyaluran Air Limbah
Mengurangi pencemaran Tukad Badung
(Estuary, Wisata Air).
Mempermudah pemantauan kualitas
lingkungan. 2.2 Sistem Pengolahan Limbah DSDP
Tidak perlu membuat IPLT (Instalasi Sistem pengolahan limbah pada DSDP ini
Pengolah Lumpur Tinja) baru. melalui proses pada dua kolam; kolam aerasi
Sarana pendidikan, penelitian, dan (Aerated Lagoon) dan kolam pengendapan
pariwisata. (Sedimentation Pond).

2. KONSEP DSDP 2.2.1 Aerated Lagoon

2.1 Coverage Area Aerated Lagoon merupakan proses aerobik


dengan suspended growth, mampu
Cakupan layanan DSDP untuk Tahap I mengubah hampir semua buangan organik
mencakup 30 % wilayah Kota Denpasar, menjadi bentuk inorganik yang lebih stabil.
Sanur dan Legian-Seminyak, direncanakan Dalam proses ini, hampir semua bahan
dapat melayani sekitar 10.000 sambungan organik terlarut dan koloid tersisa
rumah dengan wilayah layanan Denpasar 520

ISBN No. 978-979-18342-0-9 F-52


Metode Pelaksanaan Konstruksi Denpasar Sewerage Development Project

dimetabolisme oleh mikroorganisme menjadi 2.3 Metode Pengolahan Limbah Alternatif


karbondioksida dan air.
Selain Activated lagoon masih ada beberapa
Air limbah dibawa ke kolam aerasi dimana metode pengolahan biologis ini antara lain :
oksigen disediakan. Bakteri yang tumbuh
2.3.1 Oxydation Ditch
pada air yang telah diendapkan akan
dihilangkan pada bak sedimentasi. Oksigen Oxidation ditch adalah modifikasi dari kolam
disediakan pada tingkatan yang seragam aerasi konvensional. Waktu retensi hidrolik
diseluruh kolam aerasi, meskipun kebutuhan biasanya 0,5-1,5 hari dan untuk bahan padat
oksigen menurun bertahap disepanjang 20-30 hari. Untuk bahan padat dapat dicapai
kolam aerasi. Dalam semua sistem, waktu dengan melakukan siklus ulang >95 % dari
detensi yang biasa adalah 8-12 jam pada lumpur yang ada, sehingga menjamin
debit rata-ratanya. Padatan akan produksi kelebihan lumpur yang minimal dan
mengendap pada aliran lumper aktif yang mineralisasi berderajat tinggi dalam lumpur
terjadi didalam bak pengendap, kemudian yang dihasilkan.
diaerasi selama 2-4 jam, untuk pealrutan
Pengolahan dan penanganan lumpur hampir
dan oksidasi, sehingga mereaktif lumpur
diabaikan karena buangan lumpur yang
aktif.
berjumlah kecil mudah dikeringkan tanpa
Seacara garis besar, proses-proses yang menimbulkan bau diatas alas pengeringan.
berlangsung adalah:
Saluran oksidasi adalah saluran kontinyu
1. Aerasi dari air limbah untuk suspensi
yang panjang, biasanya berbentuk oval
mikrobial
dengan kedalaman 1-1,5 m. Air limbah yang
2. Pemisahan padatan dari aliran setelah
masuk diaerasi dengan cage rotor yang
aerasi
3. Discharge efluen ke bak pengendap dipasang melintang saluran, untuk debit
yang besar leih ekonomis bila menggunakan
4. Membuang kelebihan biomassa &
mamuth motor. Rotor ini juga berkecepatan
mengembalikan yang tersisa ke tangki
0,3-0,4 m/detik pada saluran, cukup untk
aerasi.
menjaga padatan aktif dalam suspensi.
2.2.2 Sedimentation Pond Keuntungan dan sistem ini adalah effluent
yang dihasilkan konstan dan
Bak Pengendap berfungsi untuk memisahkan
pengoperasiannya cukup mudah
lumpur aktif dari MLSS. Lumpur yang
dibandingkan unit pengolahan biologis yang
mengandung mikroorganisme (bakteri) yang
lain. Selain itu waktu detensi solid yang
masih aktif akan diresirkulasi kembali ke
relatif lama dapat diperoleh removal solid
kolam aerasi. Dan sludge yang mengandung
cukup efektif.
mikroorganisme yang sudah mati atau tidak
aktif lagi dialirkan ke pengolahan lumpur. 2.3.2 Trickling Filter
Bak Pengendap merupakan langkah terakhir Unit ini berlangsung secara aerobik. Media
untuk menghasilkan efluen yang stabil filter dalam kondisi kering dan biasanya
dengan konsentrasi BOD dan SS yang rendah. agregat kasar dengan diameter 30-60 mm.
Dengan adanya volume yang besar dari solid Prosesnya, air limbah dialirkan ke atas alas
yang flokulen dalam MLSS, maka diperlukan dan menetes kebawah diatas permukaan
pertimbangan khusus untuk mendesain bak media atau agregat. Pada permukaan ini
pengendap. akan tumbuh bakteri yang akan
mengoksidasikan limbah yang melewatinya.
Prinsip Operasi yang berlangsung didalam
Jumlah mikroba terus bertambah pada saat
bak pengendap ini adalah pemisahan dari
pengoksidasian.
suatu suspensi ke dalam fase-fase padat
(sludge) dan cair dari komponen- Trickling filter terdiri dari suatu bak dengan
komponennya. Operasi ini dipakai dimana media permeable untuk pertumbuhan
cairan yang mengandung zat padat mikroorganisme. Air limbah didistribusikan
ditempatkan dalam suatu bak tenang dengan pada bagian atas trickling filter dengan
desain tertentu sehingga akan terjadi suatu lengan distribuor yang dapat berputar.
pengen dapan scara grafitasi. Filter juga dilengkapi dengan underdrain

ISBN No. 978-979-18342-0-9 F-53


Muchsin Nur Jaman

untuk mengumpulkan biofilm yang mati Untuk mengatasi kemungkinan adanya


untuk kemudian diendapkan pada bak rembesan terhadap air tanah pada kolam
pengendap. aerasi dilakukan pelapisan dengan
geomembrane dan geotextile (lapisan kedap
3. PELAKSANAAN KONSTRUKSI
air yang sangat kuat).
Proyek DSDP terdiri dari beberapa paket ICB
dan LCB. Paket pekerjaan untuk ICB terdiri
Lingkungan di sekitar IPAL akan ditanami
dari pemasangan jaringan pipa (sewer line)
pepohonan dan diberi taman sehingga
dan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
nyaman untuk dilihat. Dengan demikian
Paket LCB terdiri dari pekerjaan sambungan
diharapkan bahwa kekhawatiran dan
rumah (house connection) dan jaringan pipa
pandangan bahwa IPAL merupakan tempat
(sewer line). Masa konstruksi dimulai pada
yang kumuh dan kotor akan dapat
tahun 2004 dan diharapkan selesai pada
dihilangkan.
tahun 2008.
Lingkup pekerjaan pada proyek DSDP IPAL tersebut juga direncanakan dapat
meliputi: berfungsi sebagai pusat pendidikan untuk
penanaman kesadaran terhadap lingkungan
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) bagi para pelajar, mahasiswa dan
dengan kapasitas pengolahan 51.000 masyarakat pada umumnya.
m3/hari
Jaringan pipa air limbah (diamater 200 -
1200 mm) dengan panjang total 130 km.
Rumah pompa di Sanur & Kuta
Sambungan Rumah (SR) sebanyak 10.000
unit.

3.1 IPAL
Sistem pengolahan air limbah DSDP ini
menggunakan sistem kolam aerasi dan kolam
sedimentasi. Sistem aerasi digunakan
dengan maksud untuk mengurangi
kebutuhan luas lahan dan meningkatkan
proses pengolahan menjadi lebih cepat Gambar 3. Layout IPAL
sekaligus meniadakan bau yang mungkin
3.1.1 Aerated Lagoon
timbul akibat proses oksidasi yang tidak
sempurna. Terdapat dua buah kolam aerasi dengan luas
masing-masing 1.5 Ha dan kedalaman 4
Sistem ini relatif sederhana sehingga tidak meter. Kolam aerasi dilengkapi dengan
memerlukan tenaga/ operator dengan mesin aerator sebanyak 6 unit. Pada
kualifikasi khusus untuk pengoperasian dan awalnya, kolam aerasi akan dikelilingi oleh
pemeliharaannya. Ditinjau dari segi biaya timbunan tanah (embankment) dengan
investasi dan operasi pemeliharaan, biaya ketinggian 4.5 meter. Namun dari hasil
yang diperlukan relatif rendah. kajian teknis berdasarkan data penyelidikan
tanah ulang, daya dukung tanah asli
diperkirakan tidak akan mampu menahan
IPAL ini berlokasi dekat Pelabuhan Benoa
beban timbunan tanah tersebut. Lahan
yang terletak antara Wilayah Sanur dan
tersebut sebelumnya adalah hutan bakau
Wilayah Legian-Seminyak nantinya akan
dengan tanah berlumpur.
menghasilkan keluaran air olahan dengan
BOD kurang dari 30 mg/lt (masih lebih baik Berdasarkan hasil kajian beberapa alternatif
dari standar baku mutu yaitu 50 mg/lt), dan desain, akhirnya dipilih dinding penahan dari
selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk beton sebagai desain dinding kolam. Sebagai
penyiraman taman kota atau dialirkan ke pondasi dari struktur dinding beton,
laut. digunakan tiang pancang beton dengan

ISBN No. 978-979-18342-0-9 F-54


Metode Pelaksanaan Konstruksi Denpasar Sewerage Development Project

kedalaman bervariasi antara 12 40 meter. 3.1.2 Sedimentation Pond


Timbunan tanah tetap dipergunakan sebagai
Instalasi ini juga dilengkapi dua buah kolam
urugan untuk jalan inspeksi.
pengendapan (sedimentation pond) dengan
luas masing-masing 1 Ha dan kedalaman 2.5
meter. Desain dinding kolam berupa
timbunan tanah dengan penutup lereng
pasangan batu (sisi kolam) dan rumput (sisi
luar).

Gambar 4. Desain Dinding Kolam Aerasi

Dasar kolam aerasi dilapisi dengan


geotextile yang berfungsi untuk mencegah
rembesan air limbah ke dalam tanah. Gambar 7. Kolam Sedimentasi

3.1.3 Bangunan Pendukung


Terdapat tiga bangunan pendukung yang ada
di IPAL, yaitu Inflow Pumping Station,
Control Building, dan Substation Building.

Gambar 5. Kolam Aerasi

Gambar 8. Bangunan Pendukung

Gambar 6. Mesin Aerator

Gambar 9. Perspektif IPAL DSDP

ISBN No. 978-979-18342-0-9 F-55


Muchsin Nur Jaman

Gambar 11. Pemasangan Pipa Metode Galian


Terbuka

Gambar 10. Pompa di Inflow Pumping


Station

3.2 Jaringan Pipa (Sewer Line) Gambar 12. Pemasangan Manhole


Penggalian dan pemasangan pipa air limbah 3.2.2 Pipe Jacking Method
mempergunakan metode yang sudah
memperhitungkan segala aspek yang Metode pipe jacking merupakan metode
berhubungan dengan keamanan dan pemasangan pipa dengan menempatkan
ketidaknyamanan, sehingga gangguan yang mesin bor di ujung depan pipa dan adanya
mungkin ditimbulkan selama pelaksanaan tambahan tekanan dari hidrolik jack di
pemasangan pipa dapat ditekan seminimal driving pit. Metode ini digunakan pada pipa
mungkin. diameter 1000, 1100, dan 1200 mm.
Beberapa pertimbangan dalam pemilihan
Beberapa metode yang diterapkan dalam metode ini adalah:
konstruksi pemasangan pipa air limbah
yaitu: - Jalur pemasangan pipa akan memotong
jalan dengan lalu lintas padat, jalur
Sistem galian terbuka tanpa turap kereta api, atau sungai.
penahan. - Jalur pemasangan pipa berada pada area
Sistem galian terbuka dengan turap yang sempit, di mana metode galian
kayu/baja/sheeting plate. terbuka dengan kemiringan yang aman
Sistem Jacking, yang digunakan untuk tidak memungkinkan dilaksanakan.
perlintasan sungai, jalan yang padat lalu
- Pertimbangan ekonomis apabila
lintasnya dan galian yang dalam.
pemasangan pipa berada pada
kedalaman yang cukup tinggi.
3.2.1 Galian Terbuka
Galian terbuka digunakan pada pemasangan
pipa dengan diameter lebih kecil dari 1000
mm.

Gambar 13. Konsep Pipe Jacking Method

ISBN No. 978-979-18342-0-9 F-56


Metode Pelaksanaan Konstruksi Denpasar Sewerage Development Project

Proses pelaksanaan pekerjaan pemasangan kemudian dihubungkan / disalurkan dengan


pipa dengan metode pipe jacking dapat pipa PVC ke pipa sewer yang ada di jalan.
dilihat pada Lampiran 1 dan Lampiran 2.
House Inlet akan berfungsi sebagai bak
kontrol bagi pemeliharaan saluran air limbah
dari pelanggan (rumah-tangga, Hotel,
Restoran, Perkantoran dll), sehingga
memudahkan apabila terjadi sumbatan dll.

Gambar 14. Mesin Pipe Jacking

Gambar 16. Sambungan Rumah

4. Referensi
1. TOA PP Joint Operation (2004), Metode
Pelaksanaan Proyek DSDP.
2. TOA PP Joint Operation (2005),
Presentasi Proyek DSDP.
3. www.dsdp-bali.com

Gambar 15. Pelaksanaan Pipe Jacking


LAMPIRAN 1
FLOW CHART PIPE JACKING METHOD
3.3 House Connection
Sambungan Rumah meliputi jaringan
perpipaan yang akan menyalurkan air limbah Shaft Construction
( Arrival )
Preparation of Jacking
( inside of Arrival shaft )

dari Kamar Mandi, WC, Tempat Cuci, Dapur


dll menuju House Inlet (bak kontrol) yang It moves to the
next departure
shaft
dibangun di halaman depan rumah Shaft
Preparation of
Jacking ( outside
Assembly of
Jacking and
& inside of
pelanggan. Dari House Inlet ini, air limbah construction
( Departure )
Departure Shaft)
installation
( machine with
Pipe Jacking
( Up stream )
Machine
Salvage
Machine
maintenance
and Slurry
accessories )
equipment
Manhole
Installation and
Restoration

ISBN No. 978-979-18342-0-9 F-57


Muchsin Nur Jaman

ISBN No. 978-979-18342-0-9 F-58

Anda mungkin juga menyukai