TEMA : Hukum.Pidana
JUDUL: Penerapan..restorative.justice terhadap anak yang
berhadapan dengan hukum dalam sistem peradilan pidana
anak (studi kasus di pengadilan negeri tangerang kelas 1A
khusus)
Diajukan oleh :
Nama :
Nim :
Program Peminatan Professi :
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS TARUMANAGARA
JAKARTA, 2021
i
DAFTAR ISI
DAFTAR. ISI...........................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar.Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................8
C. Tujuan.Penelitian..........................................................................................9
D. Kegunaan.Penelitian.....................................................................................9
E. Kerangka.Konseptual....................................................................................9
F. Kerangka.Teori...........................................................................................12
G. Metode.Penelitian....................................................................................... 17
ii
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................42
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pidana.anak. .Artinya, .batas umur tersebut sebagai batas usia minimal yang
dikategorikan.sebagai anak.1
Anak adalah suatu karunia. .terbesar bagi keluarga, agama, Bangsa dan
dimana sejak dalam kandungan sampai dilahirkan mempunyai hak atas hidup
masyarakat, Bangsa dan Negara. Sehingga tidak ada suatu.pihak yang dapat
tidak dapat dihilangkan ataupun dilenyapkan begitu saja, tetapi kita harus
.
1
Undang-Undang Dasar (UUD) telah mengatur tentang hak asasi anak,
dimana terdapat pada pasal 28B ayat (2) UUD. 1945.yang berbunyi, “setiap
anak berhak atas perlindungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak
pidana.3
1)
Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 28B tentang.hak asasi anak
3)
M. Nasir Jamil. Anak.Bukan.untuk Dihukum. (Jakarta : Sinar Grafika), 2013 hlm 3.
2
Anak.sebagai.korban adalah anak yang belum menginjak usia 18
adalah anak yang belum menginjak usia 18 (delapan belas) .tahun yang.dapat
masalah anak. Agar nantinya anak, setelah perkara yang diputus.anak tersebut
baik.secara fisik dan mental, sehingga siap menghadapi masa depannya secara
adalah.anak yang .elah berumur 12 (dua belas) tahun, .tetapi belum berumur
3)
M. Nasir Jamil. Anak.Bukan.untuk Dihukum. (Jakarta : Sinar Grafika), 2013 hlm 3.
4)
Lilik.Mulyadi. Op.Cit., hlm 23.
3
Keputusan Presiden R.I No. 36 tahun 1990 tentang konvensi anak.
Restorative Justice (RJ) yang merupakan hal baru dan akhir-akhir ini dikenal
satu cara penyelesaian perkara pidana anak di luar jalur peradilan. Adanya RJ,
maka penyelesaian perkara pidana anak yang berkonflik dengan hukum tidak
korban, .keluarga dan pihak lain yang terkait secara bersama-sama mencari
pembunuhan, yang mana semua anak yang berkonflik dengan hukum tersebut
5)
Keputusan Presiden R.I No. 36 tahun 1990. Tentang konveksi anak
4
Dari kasus tersebut memberikan kita gambaran bahwa masih banyaknya
Anak Indonesia (KPAI). Dimana dari data KPAI jumlah anak yang berhadapan
dengan hukum dalam lima tahun terakhir mencapai 6.903 orang setiap
tahunnya. Setiap tahun ada 6.903 anak dengan 4.220 anak berakhir di Lembaga
untuk anak.6
oleh anak dibawah umur atas nama Muhammad Yoga Fadillah yang diputus
selama 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan, hal lain juga dengan nomor perkara
selama 1 (satu) tahun 2 (enam) bulan.7 Hal ini dapat membuktikan bahwa
tetapi juga keadaan fisiknya. Anak yang belum mempunyai cukup kematangan
yang mereka lakukan, sehingga segi fisik anak belum kuat melakukan
anak.
Dari uraian diatas, penulis tertarik untuk mengkaji dan meneliti lebih
6
B. Rumusan Masalah
dengan hukum dalam tindak pidana terhadap anak dalam sistem peradilan
C. Tujuan Penelitian
a. Untuk dapat mengetahui penerapan asas restorative justice terhadap anak
D. Kegunaan Penelitian
a. Bagi Universitas
7
pemikiran tentang pelaksanaan asas restorative justice pada proses sistem
E. Kerangka Konseptual
1) Anak, Anak Korban Dan Anak Saksi
Anak yang telah menginjak usia 12 (dua belas) tahun, tetapi belum
Anak saksi adalah anak yang belum menginjak usia 18 (delapan belas)
2) Penyidik Anak
Penyidik anak.adalah.pejabat Kepolisian Negara Republik Indonesia atau
8)
Undang-Undang.Nomor 23 Tahun.2002.tentang Perlindungan Anak, Pasal 1 ayat (1)
9)
Undang-Undang.Nomor 3 Tahun.1997, tentang.Pengadilan.Anak, Pasal 1 Ke-5.
8
3) Hakim Anak
yang diancam dengan pidana penjara 7 (tujuh) tahun atau lebih atau sulit
Jaksa Agung atau pejabat lain yang ditunjuk oleh Jaksa Agung.11
6) Petugas Kemasyarakatan
1. Pembimbing Kemasyarakatan
pidana.
10)
Undang-Undang.Nomor.3 Tahun 1997, Ibid, Pasal 1 Ke-7.
11)
Undang-Undang.Nomor 3.Tahun 1997, Ibid, Pasal 1 Ke-6.
12)
Undang-Undang.Nomor.3 Tahun 1997, Ibid, Pasal 1 Ke-13.
9
2. Pekerja Sosial Profesional
Pekerja Sosial Profesional adalah seseorang yang bekerja, baik di
13)
Undang-Undang Nomor.3. Tahun 1997, Ibid, Pasal 1 Ke-11.
10
3. Lembaga Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial (LPKS)
Lembaga Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial adalah lembaga atau
kesejahteraan sosial bagi Anak baik Anak pelaku, Anak korban, dan
Anak saksi.
4. Balai.Pemasyarakatan (BAPAS)
Balai Pemasyarakatan adalah unit pelaksana teknis pemasyarakatan yang
F. Kerangka Teoritis
a) Differential Association
dari proses komunikasi dari orang lain. Kemudian, pada tahun 1947
14)
Undang-Undang Nomor.3.Tahun 1997, Ibid, Pasal 1 Ke-12.
11
b) Teori Sub Culture
Berdasarkan Robert K. Merton dan Solomon Kobrin, dimana
c) Teori Labeling
d) Kontrol Sosial
dekat, sekolah.
12
G. Metode Penelitian
Agar penelitian terarah dan mencapai tujuan dengan jelas,
Data diperoleh melalui data primer dan data sekunder. Jenis data ini
b. Data sekunder yaitu.data yang diperoleh dari atau berasal dari bahan
terhadap:
15)
Soejono.Soekanto. Pengantar Penelitian.Hukum. Jakarta: Universitas Indonesia. 2020 hlm.21.
13
14
1) Bahan hukum.primer adalah bahan hukum yang mempunyai
otoritas, seperti:
a) Undang-Undang Dasar.1945.
a) Kamus.hukum.
b) Kamus.bahasa.Indonesia.16
16)
Zainudin.Ali. Metod. Penelitian.Hukum. . ( JakartaL Sinar Grafika). 2009. hlm 47.
15
(3) Sumber Data
a. Data Lapangan
Negeri Tangerang.
b. Data Sekunder
2. Perpustakaan.Universitas Tarumanagara.
3. Perpustakaan.Daerah Tangerang.
4. Perpustakaan.milik pribadi.
penelitian. 17
17)
Soejono.Soekanto, Op.Cit, .hlm 21
18
Wawancara.yang akan dilakukan kepada pihak-pihak yang terkait
Negeri Tangerang.
a. Pengolahan Data
b. Analisis Data
18)
Bambang Waluyo, 2002, Penelitian Hukum Dalam Praktek, Sinar Grafika, Jakarta, hlm 73.
19)
Bambang Waluyo, Ibid, hlm 78
19
H. Sistematika Penulisan
berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada BAB I.ini berisi latar belakang, rumusan massalah, tujuan dan kegunaan
sistematikan penulisan.
20
DAFTAR.PUSTAKA
Buku
Jakarta
Irzal .Rias, 2009, Bahan Kuliah Delik-Delik Dalam KUHP, Padang: Bagian Pidana
Fakultas.Hukum Universitas Andalas
Lilik Mulyadi, 2014, Wajah.Sistem.Peradilan Pidana Anak Indonesia, PT. Alumni,
Bandung
42
Soejono.Soekanto, 2010, Pengantar.Penelitian.Hukum, Universitas.Indonesia,
Jakarta,
Jakarta
Peraturan Perundang-undangan
Undang-Undang.Hukum.Pidana
Sumber.Lainnya
www.alumniuntag2012.blogspot.com,
Sofia-psy.staff.ugm.ac.id/files/remaja_dan_permasalahannya.doc
file://PenerapanRestorativeJusticedalamSistemPeradilanPidanaAnakdiIndonesia.html
, Peradilan Pidana Anak di Indonesia
www.kpai.go.id/artikel/menuju-restorative-justice-dalam-sistem-peradilan-anak/
www.hukumonline.com/.../pendekatan-irestorative-justice-i-dalam-sistem-pidana-
indonesia
43