Anda di halaman 1dari 95

Sistem integumen

Nunung Liawati
Organ tubuh paling luar
 Luas + 1.5 m2, berat + 15 % BB (pada orang
dewasa)
 Tebal kulit mulai 0.5 mm – 0.6 mm tergantung
dari letak, umur dan jenis kelamin.
 Kulit tipis terletak pada kelopak mata, penis,
labium minus dan kulit bagian medial lengan
atas
 Kulit tebal terdapat pada telapak tangan, telapak
kaki, punggung dan bahu
Sistem Integumen
Kulit
Kelenjar sekitar kulit
Rambut
Kuku
Kulit
Stuktur Kulit
Epidermis
Dermis
Lemak sub kutan
W

U» E›. 1 I -I . Potr›rigan mn•lalui kxilit tetxaI Nlapak


ka3ci. Pcrhatikan bahwa istilah kulit mbal aura
hitologi t›orax1i epiclorxriis jog sangat tet›al. IJ
MolenjarkerinqaC
LAPISAN EPIDERMIS

Stratum korneum
Stratum lusidum
Stratum granulosum
Stratum spinosum
Stratum basale
Stratum korneum
Disebut juga sebagai lapisan
tanduk
Merupakan lapisan kulit paling
luar
Terdiri dari lapis sel gepeng yang
mati, tidak berinti dan
protoplasmanya telah berubah
menjadi keratin (zat tanduk)
Stratum lusidum
Terdapat dibawah lapisan korneum
Terdiri dari : sel gepeng yang tidak
berinti, protoplasmanya telah
berubah menjadi protein yang
disebut eleidin
Tampak lebih jelas ditelapak tangan
dan kaki
Stratum granulosum
 Disebut lapisan keratohialin
 Merupakan dua atau tiga lapis sel-sel
gepeng dengan sitoplasma berbutir
kasar (terdiri dari keratohyalin) dan
terdapat inti diantaranya
 Mukosa tidak memiliki lapisan
granulosum
 Tampak jelas di telapak tangan dan
kaki
Stratum spinosum
Disebut sebagai stratum malphigi / Prickle
cell layer (lapisan akanta)
Terdiri atas beberapa lapis sel yang
berbentuk poligonal besarnya
berbeda-beda (karena proses mitosis)
Protoplasmanya jernih (mengandung
glikogen) Inti terletak ditengah
Sel tersebut makin dekat ke permukaan
makin gepeng bentuknya
Diantara sel-sel stratum spinosum
jembatan antar sel (intercellular bridges)
terdiri dari protoplasma dan tonofibril
(keratin)
Perlekatan antar jembatan membentuk
penebalan bulat kecil nodulus
bizzozero
Terdapat sel langerhans (diantara sel spinosum)
Banyak mengandung kolagen
Stratum basale
Merupakan lapisan paling bawah
Terdiri dari sel-sel berbentuk kubus/
kolumnar, tersusun vertikal pada perbatasan
dermo epidermal berbaris seperti pagar
(palisade).
Sel-sel basal mengadakan mitosis dan
berfungsi reproduktif
Lapisan ini terdiri dari dua jenis sel :

 Sel sel yang berbentuk kolumnar

 Sel pembentuk melanin (melanosit)/ clear cell


Sel yang berbentuk kolumnar protoplasma
bersifar basofilik, inti lonjong dan besar,
dihubungkan satu sama lain oleh jembatan sel

Sel pembentuk melanin ,merupakan sel


berwarna muda, sitoplasmanya basofilik, inti gelap,
mengandung butir pigmen (melanosomes)
LAPISAN DERMIS
Terletak dibawah lapisan epidermis
Strukturnya lebih tebal daripada
epidermis
Terdiri dari lapisan elastik dan fibrosa
padat dengan elemen-elemen selular
dan folikel rambut.
Lapisan dermis

 Pars papilare

 Pars retikulare
Pars papilare
bagian yang menonjol ke epidermis, berisi ujung
serabut syaraf dan P.D

Pars retikulare
bagian yang menonjol ke arah subkutan.
terdiri dari serabut penunjang (serabut kolagen,
elastin, retikulin).
Lemak sub kutan
Lapisan kulit paling dalam
Daya tarik sexual
Pengaturan suhu tubuh
Jaringan adiposa yang memberikan
bantalan antara lapisan kulit dan
struktur internal seperti otot dan
tulang
Fisiologi kulit
Dapat dilihat, diraba, menjamin
kelangsungan hidup
Menyokong penampilan dan
kepribadian
Mempunyai arti estetik, ras
Komunikasi non verbal
Fungsi kulit
 Perlindungan
 Sensibilitas
 Keseimbangan air
 Pengaturan suhu
 Produksi vitamin
 Fungsi respon imun
Perubahan karena
bertambah umur
Kulit kering dan retak, noda-noda,
longgar, lebih tipis dan transparan
Hal ini terjadi karena
Berkurangnya jaringan subkutan
Degeneratif kolagen dan serabut elastin
Kehilangan melanosit
Kapiler menjadi lemah dan rapuh
Penurunan sekresi kelenjar keringat
Perubahan hormonal
Kelenjar kulit
Kelenjar kulit terdapat dilapisan dermis
Terdiri dari :

 Kelenjar keringat (glandula sudorifera)


 Kelenjar palit (glandula sebasea
Kelenjar keringat
(SUDORIFERA)
 Pada permukaan tubuh kec glans penis,
bagian tepi bibir, telinga luar dan dasar
kuku
 Terutama terdapat pada telapak tangan &
kaki
 Kelenjar keringat terdiri dari ekrin &
apokrin
1. Kelenjar Ekrin
- Kelenjar ekrin (kecil, terletak dangkal di
dermis dengan sekret yang encer)
- Salurannya bermuara langsung ke permukaan
kulit
- Ditemukan pada semua daerah kulit
2. Kelenjar Apokrin
- Kelenjar apokrin (lebih besar, terletak lebih
dalam dan sekretnya lebih kental)
- Terdapat di axila, anus, skrotum,
areola mamae dan labia mayora
- Saluran kelenjarnya bermuara ke dalam folikel
rambut
Kelenjar palit (SEBASEA)
 Kelenjar palit terletak diseluruh permukaan kulit
manusia kecuali ditelapak tangan dan kaki.
 Kelenjar palit biasanya terdapat disamping akar

rambut dan muaranya terdapat pada lumen akar


rambut (Folikel rambut)
 Sekresi sebum hormon androgen, pada

remaja meningkat, menopause+manula menurun


 Fungsi: memberi lapisan lemak pada kulit, kuku,

rambut, menahan evaporasi


Rambut

 Suatu pertumbuhan keluar dari kulit


 Rambut tumbuh dalam folikel rambut
 Terdiri dari fase pertumbuhan (anagen),
dan istirahat telogen
 Kuantitas dan distribusi rambut dapat
dipengaruhi oleh kondisi endokrin
Rambut
Struktur keratin,  100.000 folikel
rambut di kepala, N : 100-150 rambut
gugur/hr
Warna ditentukan oleh kuantitas
melanin, bila putih ada kegagalan
membentik melanin
Stressor lokal dan sistemik rontok
Kuku
Bagian terminal lapisan tanduk yang
menebal (stratun corneum).
Tdd; akar kuku (bagian yang terbenam
di dalam kulit jari), badan kuku; bagian
atas jaringan lunak ujung jari
Tumbuh 1 mm/mg, kontinue selama
hidup
Fungsi melindungi jaringan dengan
khususnya rabaan halus ujung jari
Cuticle Proximal nail fold

Hypoyrhium

Nalbod
KLEMM
CO:'dg2i1 !iIJ2fS
Faktor-faktor yang mempengaruhi
perubahan sistem integumen
Status kesehatan
 Bila status kesehatan menurun
Metabolik
 Warna kulit; pucat  aliran darah
menurun. Merah  aliah darah meningkat.
Jaundice  serum karotin kulit meningkat,
total biliubin meningkat, urochrom
meningkat
 Kuku; clubing finger: penyakit jantung
kronis
Proses penuaan
Pengkajian kulit
 Riwayat kesehatan
 Riwayat penyakit dahulu
 Riwayat sosial
 Riwayat keluarga
 Riwayat obat
 Pemeriksaan fisik
Riwayat Kesehatan
 Keluhan; Ruam, Bercak, Gatal, Ulkus,
Pertumbuhan, nyeri, lokasi, gg rasa nyaman
yang lain
 Faktor pemicu dan pereda seperti: panas,
dingin hangat, atau kering
 Kelainan meluas atau membaik
 Lama (waktu) kejadian
 Lesi menyebar dari bagian tengah atau
pinggir / lesi tiba-tiba muncul banyak atau
kadang menghilang
 Terdapat alergi
Riwayat penyakit dahulu
 Pernah menderita penyakit kulit
 Sudah ada sejak lahir
 Kanker kulit
Riwayat sosial
 Riwayat pekerjaan; terpapar bahan
kimia alergi
 Terpapar sinar matahari jangka
pendek ruam fotosensitif
 Terpapar lingkungan yang lama 
ulkus / squamosa sel ca dan
melanoma maligna
Riwayat keluarga
 Terdapat riwayat dermatitis atopi,
psoriasis
 Keluhan kulit secara familial
Riwayat obat
 Jenis dan lama obat yang sedang
dipakai
Pemeriksaan
 Bentuk, ukuran, warna,distribusi,
konsistensi setiap lesi
 Pemeriksaan fisik fokus sistem
integumen
Pengkajian Kuku

 Warna, konfigurasi dan konsistensi


 Paronikia : inflamasi kulit disekitar kuku,
biasanya akan disertai gejala nyeri
tekan dan eritema
 Clubbing: Terlihat sebagai pelurusan
sudut yang normal (menjadi 180
derajat/lebih) dan pelunakan pada
pangkal kuku
Pengkajian Rambut

 Inspeksi dan palpasi


 Warna, tekstur dan distribusinya
 Terdapat lesi, gatal-gatal dll
 Alopesia (kerontokan rambut)
Istilah umum perubahan kulit
 Makula (<0.1 cm), Bercak (>0.1 cm)
Bercak datar yang warnanya berbeda dari kulit sekitarnya.cth
petekie
 Papula (<0.5 cm), Plak (>0.5 cm)
Massa yang menonjol, teraba dan padat

 Skuama (sisik)
Pembentukan skuama (sisik) terjadi sekunder akibat proses
deskuamasi
 Krusta
Cairan tubuh yang
mengering di permukaan
tubuh
 Fisura
Belahan / pemisahan.
Cth bibir dan tangan yang
pecah-pecah
 Nodul, tumor
Massa yang menonjol,
teraba dan padat. Meluas
lebih ke dalam epidermis
dibandingkan papula
Istilah Umum Perubahan kulit
 Erosi
Hilangnya epidermis yang superficial, daerah cekung
dan basah
 Ulkus
Kehilangan kulit melampaui epidermis
 Atrofi
Berkurangnya ketebalan kulit, terjadi sekunder akibat
hilangnya kolagen dan elastin
 Likenifikasi
Kulit yg menebal dan menjadi kasar, dapat terjadi
sekunder akibat gesekan, iritasi or garukan yg
berulang-ulang
Istilah umum perubahan kulit
 Vesikel (<0,5 cm) / bula (>0.5 cm)
Massa menonjol,teraba yang mengandung cairan
Vesikel; lepuh lecil (luka bakar derajat 2)
Bula; luka bakar yang besar
 Urtika (Bintul)
Massa menonjol dengan batas yang tidak jelas. Cth
gigitan serangga
 Pustula
Vesikel or bula yang berisi pus
 Kista
Massa semi padat atau berisi cairan yg berkapsul
Dalam jaringan subkutan or dermis
Istilah Umum Perubahan Kulit
Komedo
Akumulasi keratin dan sebum di
orifisium pilisebasea yang melebar
Petekie (1-2 mm)
Makula merah/ungu berbentuk bulat
Berkaitan dg kecenderungan perdarahan
 Ekimosis
Lesi berbentuk makula yg bundar or
ireguler. Lebih besar dari petekie
Penatalaksanaan Pasien
Gangguan Kulit
ASKEP gg kulit mencakup penggunaan
obat-obat topikal serta sistemik,
kompres basah,kompres khusus lainnya
dan terapi rendaman
Tujuan utama terafi : Mencegah
kerusakan pada kulit yang sehat,
mencegah infeksi sekunder, dan
meredakan gejala
Balutan Untuk Gangguan Kulit

 Balutan Basah
Dilakukan untuk lesi inflamasi yang
akut dan mengeluarkan sekret
 Balutan Okslusif
Kassa dipakai untuk menutup obat
topikal yang dioleskan pada dermatosis
 Mandi Terapeutik (Balneoterapi)
Dapat digunakan jika lesi mengenai
daerah kulit yang luas
Farmakoterapi
Obat-Obat Topikal
 Losion
 Bedak
 Krim
 Jel
 Pasta
 Salep
 Preparat Sprai dan aerosol
 Kortikosteroid
Terapi Intralesi
Terdiri atas penyuntikan suspensi obat
yang steril (biasanya kortikosteroid)
kedalam atau tepat dibawah lesi
Obat-Obat Sistemik
Antibiotik, Antifungal, Antihistamin,
Analgesik, Sitotoksik dll
Proses Keperawatan

Pengkajian
Riwayat kesehatan, pemfis, paktor
pemicu
Proses Keperawatan

Masalah Keperawatan
 Nyeri
 Gangguan pola tidur
 Gangguan citra tubuh
 Kurang pengetahuan
 Dll
Proses Keperawatan

Intervensi Keperawatan
 Mempertahankan integritas kulit
 Meredakan ketidaknyamanan
 Meningkatkan penerimaan diri
 Memahami perawatan kulit
 Penkes dan pertimbangan perawatan
dirumah
 Memantau dan Menangani komplikasi
:Infeksi
Evaluasi Keperawatan
 Mempertahankan integritas kulit
 Mencapai peredaan gangguan rasa
nyaman
 Mencapai tidur nyenyak
 Memperlihatkan peningkatan sikap
untuk menerima keadaan diri
 Mencapai pemahaman terhadap
perawatan kulit
Tumor Kulit

Kista Epidermis
 Bentuk kista yang berasal dari
proliferasi sel-sel epidermis dan berisi
keratin
 Biasanya akibat inflamasi di sekitar
folikel sebasea
 Sering ditemukan pada daerah
wajah,leher,punggung,kulit kepala dan
dada bagian atas
Kista Pilaris (Trikilemal)
 Berasal dari folikel rambut bagian
tengah dan dari sel-sel selubung luar
akar rambut
 Paling sering ditemukan pada kulit
kepala
Tumor Kulit

Tumor Benigna
Keratosis Seboroika
 Tumor jinak yang berasal dari
proliferasi epidermal
 Ada kecenderungan familial dan
diturunkan dg pola autosomal dominan
 Terapi dengan cara pengangkatan eksisi
Veruka (Kutil, Wart)
 Tumor kulit benigna disebabkan oleh
infeksi virus human papiloma yang
tergolong kedalam kelompok virus DNA
 Kelainan asimptomatik, kec.pada
telapak kaki
 Dapat diterapi dg laser, plester asam
salisilat,elektrokauter or dg larutan
cantharidin
Veruka Venereal
 Terjadi di daerah genital dan perineal
dikenal sebagai condyloma acuminata
 Ditularkan lewat hubungan sex
 Terapi dg larutan podofilin dalam
tingtura benzoin yang dioleskan pada
veruka dan kemudian dibasuh
Angioma (Tanda Lahir)
 Merupakan tumor vaskuler benigna yang
melibatkan kulit dan jaringan subkutan
 Tumor ini dapat ditemukan sebagai bercak
yang datar dan berwarna merah-ungu
(angioma portwine) or lesi noduler yang
menonjol dan berwarna merah terang
(angioma strawberi)
 Terapi dg sinar laser dg keberhasilan tertentu
Nevus Pigmentosus (Mola)
 Berupa lesi berbentuk makula yang
datar atau nodul atau papula yang
menonjol dan kadang-kadang berisi
rambut
 Nevus yang memperlihatkan perubahan
warna or ukuran or yang menjadi nevus
yang simptomatik (gatal)/tepinya
ireguler harus di angkat untuk
menentukan terjadinya maligna
Keloid
 Merupakan pertumbuhan berlebihan

dari jaringan fibrosa, padat, biasanya


terbentuk setelah penyembuhan luka
kulit
 Keadaan ini bersipat asimptomatik

tetapi dapat menyebabkan masalah


kosmetik
 Terapi tidak selalu berhasil dengan

memuaskan
Kanker Kulit

Karsinoma Sel Basal


 Tumbuh dari lapisan sel basal pada

epidermis or folikel rambut


 Paling sering ditemukan

 Timbul di daerah tubuh yang terpajan

sinar matahari
 Terjadi ulserasi pada bagian tengahnya

dan kadang-kadang pembentukan


krusta
Karsinoma Sel Skuamosa
 Merupakan proliferasi malignan yang timbul dari
dalam epidermis
 Terkadang muncul pada kulit rusak yg
terkena matahari
 Karsinoma ini dapat timbul dari kulit normal or
lesi yang sudah ada sebelumnya
 Sifatnya metastase
 Tumor kasar,tebal dan bersisik tanpa
memberikan gejala (asimptomatik) tetapi bisa
menimbulkan perdarahan
 Di diagnosis dari pemeriksaan biopsi dan hasil
evaluasi histologik
Penanatalaksanaan Karsinoma Sel Basal
dan Sel Skuamosa
 Eksisi bedah

 Pembedahan mikrografik

 Bedah elektro

 Bedah beku

 Terapi radiasi
Intervensi Keperawatan
 Perawatan Luka

 Penkes
Melanoma Malignan
 Merupakan neoplasma malignan dengan
terdapatnya melanosit (sel-sel pigmen) dalam
lapisan epidermis maupun dermis (kadang2
subkutan)
 Sinar UV dicurigai penyebabnya Resti pada
orang berkulit putih, bermata biru, rambut
pirang
 Terdiri dari melanoma dengan penyebaran
superfisial, Melanoma lentigo-malignan,
melanoma noduler dan melanoma akral
lentiginosa
Melanoma Malignan
 Evaluasi diagnostik dengan Biopsi
 Terapi dengan eksisi bagi lesi yang kecil
dan superficial
 Lesi yang lebih dalam dg eksisi yang
lebih dalam dan diperlukan graft
Bedah Rekontruktif Plastik
Dan Dermatologik
 Bedah Plastik or Rekonstruksi dilakukan
untuk membangun kembali defek
kongenital atau didapat
 Dapat digunakan to memperbaiki
bagian tubuh spt, tulang,
kartilago,lemak,fasia,otot,saraf dan
struktur kutaneus
Dan Dermatologik
Graft Kulit (Pencangkokan)
 Merupakan teknik to melepaskan potongan
kulit dari supply darahnya sendiri dan
kemudian memindahkannya sebagai jaringan
bebas ke lokasi yang jauh (resipien)
 Graft kulit dapat di klasifikasikan sbg,
Autograft (jaringan yang diperoleh dari kulit
pasien sendiri), allograft/Xenograft (jaringan
yg diperoleh dari donor dg species yang
sama)
Dan Dermatologik
Graft Kulit (Pencangkokan)
 Split-thickness (Tipis,sedang atau tebal)
dapat dipotong dg ketebalan yg
bervariasi dan umumnya digunakan
untuk menutup luka or defek yang lebar
 Full-thickness tdd atas epidermis dan
keseluruhan dermis tanpa jaringan
lemak dibawahnya
Dan Dermatologik
Flaps
 Segmen jaringan yang salah satu ujungnya
msh melekat pada lokasi asalnya sementara
ujung yg lain dipindahkan ke daerah resipien
 Flap digunakan untuk memperbaiki defek
akibat deformitas kongenital,trauma atau
ablasi tumor (pengangkatan tumor,biasanya
eksisi) pada suatu bagian tubuh yg
berdekatan
Gangguan Rambut

Alopesia Androgenik
 Alopesia dapat terjadi akibat banyak

keadaan seperti, infeksi kulit


kepala,pemakaian obat pewarna
rambut,penambahan usia,pemakaian
obat-obatan dan perubahan hormon
androgen
 Alopesia pada pria seringkali ditemukan

setelah usia pubertas ketika terjadi


perubahan kadar androgen
Akne Vulgaris
 Akne vulgaris (jerawat) merupakan kelainan
yang mengenai folikel rambut
 Ditandai dengan komedo tertutup
(whitehead),komedo terbuka
(blackhead),papula,pustula,nodul dan kista
 Faktor genetik,hormonal dan bakterial
 Paling sering pada remaja dan dewasa muda
usia 12-35 th
 Sebagian besar kasus terdapat riwayat akne
dalam keluarga
Proses Keperawatan
 Pengkajian
 Diagnosa keperawatan
 Intervensi keperawatan
 Implementasi
 Evaluasi keperawatan
Dermatitis Venenata

 Disebut juga dermatitis kontak, merupakan reaksi


inflamasi kulit terhadap unsur-unsur fisik,kimia or
biologi
 Epidermis mengalami kerusakan
 Penyebab dermatitis kontak iritan
sabun,detergen,bahan pembersih dan zat
kimia industri
 Reaksi pertama mencakup rasa gatal,terbakar, dan
eritema yang segera diikuti oleh gejala
edema,papula,vesikel serta perembesan cairan atau
sekret
 Fase subakut :pembentukan
krusta,pengeringan,pembentukan fisura
serta pengelupasan kulit
Psoriasis
 Merupakan penyakit inflamasi noninfeksius yg kronik
pada kulit dimana produksi sel-sel epidermis terjadi
dg kecepatan kurang lebih enam hingga sembilan
kali lebih besar daripada kecepatan normal
 Akibat dari peningkatan jumlah sel basal dan
pergerakan sel yang cepat,kejadian maturasi dan
pertumbuhan sel yang normal tidak dapat
berlangsung
 Diperkirakan kondisi ini karena cacat herediter yang
menyebabkan over produksi keratin
 Lesi muncul sebagai bercak-bercak merah menonjol
pada kulit yang ditutupi oleh sisik berwarna perak
LUKA TEKAN
Patofisiologi
 Disebut juga bedsores, decubitus. Inti dari luka
tekan adalah luka akibat tekanan yang lama pada
kulit
 Berat tubuh menekan kapiler melawan tempat
tidur/kursi khususnya tulang-tulang yang menonjol
 Mengakibatkan anoksia jaringan yang dimulai 20 –
40’
 Disebabkan oleh bidai yang ketat, traksi/alat
lainnya, immobilisasi, menurunnya sirkulasi darah,
gangguan sensori/fungsi saraf
Patofisiologi

 Kekuatan mekanik (tekanan, gesekan,


lipatan)  luka tekan
 Tingkat tekanan pada orang sehat: 25 – 32
mmHg. Ketika adanya tekanan yang
mengenai kulit > tekanan kapiler 
gangguan metabolisme sel  menurunnya
suplai darah, iskemia jaringan luka tekan
Patofisiologi
 Manula beresiko terhadap luka tekan karena
perubahan kulit akibat proses menua 
sedikit bantalan dan tekanan yang besar
pada kapiler
 Obesitas  jaringan adiposa mempunyai
sedikit vaskularisasi  mudah iskemia.
Gangguan sirkulasi perifer  kulit > mudah
iskemia
Pencegahan
 Bersihkan secara lembut dengan menggunakan
sabun yang lembut setiap hari
 Untuk mengurangi friksi  setelah mandi lembabkan
kulit  untuk mencegah kekeringan; lipatan kulit,
lutut, diantara jari
 Jangan memasase kulit yang kemerahan 
pembuluh darah rusak akibat masase / ketika ada
iskemi
 Tekanan pada kulit dihindarkan, ajarkan pasien untuk
rubah posisi tiap 15’
 Lakukan akti dan pasif ROM
Pencegahan

 Jika pasien bedrest, ganti posisi tiap 2


jam tapi lebih sering > baik
 Bila duduk dikursi perubahan posisi tiap
jam
 Lindungi siku, sakrum, skapula, telinga
dan oksipital dari tekanan
Tanda dan gejala
 Letak luka terutama pada sakrum,
kepala, siku.
 Nyeri pada daerah luka
 Luka berwana kuning dan hitam 
jaringan mati harus dianggkat supaya
tidak infeksi  pengobatan efektif
Komplikasi
 Infeksi luka
 Luka baru lebih dalam
 Luka tidak sembuh lama nyeri
Test diagnostik
 Kultur (apus dan test sensitivitas)
 Biopsi
Treatment medik
 Tergantung ukuran, kedalaman, tingkat luka.
Treatment dasar: debridement, pembersihan
dan balutan
 Debridement
Treatment medik
Pembersihan luka
 Irigasi 30 cc

 Hati-hati jangan sampai


trauma/perdarahan
 Setelah dibersihkan  balut

 Luka sembuh pada lingkungan yang


lembab
Treatment medik
Balutan luka
 Tergantung ukuran lokasi, kedalaman,
tingkatan luka dan intruksi
 Menggunakan hydrogel dessing,
polyurethane film, hydrocoloid wafer,
biologic dressing, alginate, dan kassa.
 Hypoalergenic
Proses keperawatan
 Pengkajian
 Status luka, penyebab
 Monitor faktor resiko; immobility, incontinence,
inadekuat nurisi & hidrasi
 Gunakan film transparan untuk mengukur daerah
luka
 Kedalaman luka
 Eksudat
 Granulasi
Diagnosa keperawatan
 Gangguan integritas kulit b.d.
immobility, tekanan pada permukaan
kulit
 Resiko injury b.d. luka terbuka
 Nyeri b.d.luka
 Tidak efektifnya koping b.d. kondisi
kronis dari luka
Implementasi
 Kaji luka, warna, diameter tiap hari
 Kaji penyebab
 Bersihkan luka dengan hati-hati
 Debridement
 Balut luka
 Ganti posisi untuk pasien immobilisasi 2
jam

Anda mungkin juga menyukai