Proposal PHP2D Ok
Proposal PHP2D Ok
Disusun Oleh :
UNIVERSITAS PAPUA
2021
1
2
Daftar Isi
Daftar Isi……………………………………………………………………………………………………………………………………..............iii
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………………………………………………………………………………..2v
DAFTAR TABEL ............................................................................................................................................ 3v
A. JUDUL .................................................................................................................................................... 5
B. LATAR BELAKANG MASALAH ................................................................................................................ 5
C. PERUMUSAN MASALAH ........................................................................................................................ 7
D. TUJUAN ................................................................................................................................................. 7
E. INDIKATOR KEBERHASILAN PROGRAM ................................................................................................. 7
F. LUARAN YANG DIHARAPKAN .................................................................................................................... 8
G. MANFAAT .............................................................................................................................................. 8
1. Manfaat Bagi Peserta Didik dan SMA Negeri 1 Bintuni .................................................................... 8
2. Manfaat Bagi Peneliti (Mahasiswa Pelaksana) ................................................................................. 8
3. Manfaat Bagi Lembaga Pendidikan................................................................................................... 8
H. GAMBARAN UMUM PENDIDIKAN DI BINTUNI ..................................................................................... 9
I. METODE PELAKSANAAN ..................................................................................................................... 10
1. Identifikasi Masalah ........................................................................................................................ 10
2. Analisis Kebutuhan.......................................................................................................................... 11
3. Penyusunan Program ...................................................................................................................... 12
J. JADWAL KEGIATAN ............................................................................................................................. 14
K. RANCANGAN BIAYA ............................................................................................................................ 14
1
DAFTAR GAMBAR
2
DAFTAR TABEL
3
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Identitas Diri………………………………………………………17
Lampiran 2: Kegiatan Organisasi Mahasiswa…………………………………23
Lampiran 3: Surat Peryataan kesediaan kerja sama…………………………24
Lampiran 4: Surat Peryataan Pelaksanaan PHP2D…………………………..25
Lampiran 5: Peta Lokasi………………………………………………………..26
4
A. JUDUL
“Pengembangan Bahan Ajar Kimia Berbasis Kearifan Lokal Papua Berbantuan Komik
Pada Peserta Didik di SMA Negeri 1 Bintuni Papua Barat”
5
buku cetak dan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD). Oleh karena itu, peserta didik
sebagian besar terbiasa dalam menerima pembelajaran dengan mendengarkan dan
mengamati suatu objek tertentu. Minat baca anak-anak tergolong sangat rendah,
khususnya minat baca peserta didik terutama pada mata pelajaran kimia. Kenyataan yang
ada ditemui bahwa peserta didik kurang tertarik dalam membaca buku dan cenderung
lebih memilih bermain media sosial dibandingkan untuk belajar, sehingga guru perlu
melakukan upaya-upaya agar dapat menimbulkan minat belajar dari peserta didik.
Belajar mengajar sebagai suatu proses pembelajaran yang tidak terlepas dari komponen-
komponen yang saling berinteraksi. Komponen-komponen pembelajaran dapat
berinteraksi dan saling berhubungan untuk menciptakan proses pembelajaran yang
berkualitas. Salah satu komponen pembelajaran yang penting sebagai penunjang
berjalannya pembelajaran dengan baik yaitu bahan ajar (Rafikayuni dkk 2017).
Salah satu bahan ajar dapat berupa komik bergambar ini dikemas berdasarkan
kearifan lokal khususnya dari Papua untuk mengenalkan budaya dan ciri khas daerah
Papua. Kearifan lokal Papua ini diajarkan secara sistematis dan bermakna di sekolah-
sekolah sehingga peserta didik tidak merasa asing dengan budaya Papua. Selain itu,
komik berbasis kearifan lokal ini dapat menambah pengetahuan peserta didik di kelas.
Implementasi komik berbasis kearifan lokal Papua ini lebih ditekankan pada
pembelajaran kimia yang masih dianggap sulit bagi peserta didik (Subiyanto & Siregar,
2018).
Pembelajaran kimia adalah ilmu pengetahuan berupa fakta, teori, prisip, dan
hukum yang menjelaskan terjadinya suatu proses secara ilmiah dengan materi yang
bersifat abstrak. Pembelajaran kimia saat ini dapat diimplementasikan pada bahan ajar
berupa komik agar dapat dimengerti dan menarik peserta didik. Pembelajaran kimia
dikolaborasi ke dalam bahan ajar komik berbasis kearifan lokal Papua untuk menarik
minat belajar kimia peserta didik dan mengenalkan produk lokal Papua yang memiliki
manfaat berkaitan dengan ilmu kimia itu sendiri (Aji & Ikhsan, 2018). Sisi lain, tujuan
pembuatan bahan ajar komik kimia berbasis kearifan lokal Papua ini dapat dikembangkan
dan dimanfaatkan oleh peserta didik dan guru khususnya di daerah Bintuni, Papua Barat
sebagai lokasi yang dipilih untuk melakukan program ini dengan alasan daerah ini cukup
maju namun terkendala dengan model penerapan pembelajaran oleh guru. Selanjutnya,
6
program ini diharapkan dapat mengatasi masalah pendidikan yang dihadapi saat ini
yaitu rendahnya Kriteria ketuntasan Minimum (KKM) pada mata pelajaran kimia.
Berdasarkan alasan dan masalah di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian: Pengembangan Bahan Ajar Kimia Berbasis Kearifan Lokal Papua
Berbantuan Komik Pada Peserta Didik di SMA Negeri 1 Bintuni Papua Barat.
C. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut:
1. Apakah pengembangan bahan ajar kimia berbasis kearifan lokal berbantuan komik
dapat diterapkan di SMA Negeri 1 Bintuni?
2. Bagaimanakah cara mengembangkan bahan ajar kimia berbasis kearifan lokal Papua
berbantuan komik dapat menjadi bahan ajar yang dapat menarik minat peserta didik?
D. TUJUAN
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengubah cara berpikir peserta didik terkait ilmu kimia yang dianggap sulit
sehingga menjadi ilmu yang menarik untuk dipelajari.
2. Menjadikan komik kimia berbasis kearifan lokal Papua sebagai bahan ajar yang dapat
diterapkan dalam proses pembelajaran di kelas dan dapat dimodifikasi apabila
terdapat perubahan kurikulum pendidikan.
7
3. Hasilnya dapat dipublikasikan menjadi pengembangan bahan ajar kimia berupa
komik berbasis kearifan lokal Papua.
G. MANFAAT
1. Manfaat Bagi Peserta Didik dan SMA Negeri 1 Bintuni
Mengenalkan peserta didik pada kearifan lokal Papua pada komik tersebut dan
mendalami terkait ilmu kimia.
Menjadikan sekolah sebagai fasilator untuk mencetus bahan ajar yang baru berupa
komik berbasis kearifan lokal Papya agar dapat menarik minat belajar peserta
didik.
Memiliki terobosan dalam mengembangkan bahan ajar kimia berupa komik
berbasis kearifan lokal Papua yang dapat diterapkan sebagai hak paten.
2. Manfaat Bagi Peneliti (Mahasiswa Pelaksana)
Melatih keterampilan peneliti dalam sketsa komik kimia berbasis kearifan lokal
Papua
Memahami problematika peserta didik yang memilki kekurangan minat belajar
apabila diajarkan menggunakan buku cetak.
Menstimulasi kepekaan perihal kesulitan peserta didik dalam menerima
pembelajaran yang dijumpai
3. Manfaat Bagi Lembaga Pendidikan
Salah satu bentuk pengembangan bahan ajar kimia yang aktual dan efektif untuk
peserta didik
Sebagai perwujudan nyata untuk mengatasi masalah minat belajar kimia peserta
didik.
8
H. GAMBARAN UMUM PENDIDIKAN DI BINTUNI
Perkembangan jumlah tenaga pendidik dan banyaknya sekolah di Kabupaten
Teluk Bintuni juga mengalami peningkatan. Jumlah guru TK, SD, dan SMP pada tahun
2005 mengalami peningkatan dibanding tahun 2003 yaitu masing-masing mengalami
peningkatan 47 persen, 12 persen, dan 130 persen.Prasarana atau gedung sekolah juga
mengalami penambahan denganpresentase untuk TK meningkat 133 persen, SD naik 12
persen, dan SMP bertambah 150 persen (Anonim, 2007).
9
Gambar 2. Kondisi Sekolah di SMA 1 Bintuni
I. METODE PELAKSANAAN
1. Identifikasi Masalah
SMA Negeri merupakan sekolah menengah atas negeri yang paling diminati di
Kabupaten Teluk Bintuni. Peserta didik yang mendaftar di SMA Negeri 1 Bintuni selalu
meningkat dengan persentase 20% setiap tahunnya. SMA Negeri 1 Bintuni menghasilkan
lulusan yang dapat melanjutkan kuliah di perguruan tinggi negeri dan swasta dalam
jumlah yang banyak di Indonesia. Serta banyak dari lulusan tersebut setelah selesai studi
kuliahnya, bekerja di Instansi Pemerintah dan Swasta di Kabupaten Teluk Bintuni. Tetapi
10
walaupun banyak yang masuk di SMA Negeri 1 dan banyak lulusan namun masih banyak
peserta didik yang kesulitan dalam mempelajari mata pelajaran terkhusus materi kimia.
Kimia merupakan materi yang abstak dan terdapat rumus serta perhitungan. Tidak
jarang peserta didik mengalami kesulitan dalam mempelajari kimia sebab materinya
kompleks dan menggunakan buku cetak yang tebal. Hal inilah yang menyebabkan
menurunya nilai kimia yang di bawah KKM serta minat belajar yang kurang. Oleh karena
itu, permasalahan ini perlu diselesaikan sehingga dapat membangkitkan minat belajar dan
peningkatan nilai kimia peserta didik pada mata pelajaran kimia.
2. Analisis Kebutuhan
SMA Negeri 1 Bintuni adalah salah satu sekolah di Kabupaten Teluk Bintuni.
Lokasinya strategis Berada di lintas kota, tepatnya di Jl Raya Bintuni, KM 5 Wesiri –
Bintuni Barat, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat. Di lingkungan SMA Negeri 1
Bintuni. Perkembangan bahan ajar berbasis kearifan lokal Papua berbantuan komik pada
mata pelajaran kimia belum diteliti. Sisi lain, kenyataan yang terjadi bahwa banyak
dijumpai para peserta didik sebagai generasi muda tidak mengenal lagi kearifan lokal
Papua seperti: bahasa, ritual adat dan tarian lokal, seni ukir tradisional, makanan
tradisional, flora, fauna dan para pejuang di Papua. Peserta didik lebih memilih budaya
luar karena dipengaruhi oleh faktor media sosial, ataupun media televisi yang dianggap
lebih menarik. Kondisi seperti ini akan berdampak pada terkikisnya kearifan lokal oleh
budaya atau kearifan dari luar.
11
a. Analisis kondisi peserta didik
Pencapaian kondisi yang ideal diperlukan transformasi dengan melibatkan seluruh
elemen terkait. Agar transformasi dapat terwujud, selain kondisi ideal yang diinginkan,
diperlukan juga pemahaman terhadap kondisi peserta didik di SMA Negeri 1 Bintuni. Hal
ini dilakukan agar tidak terjadi kesalahpahaman antara Tim Peneliti dan peserta didik.
Hal pertama yang harus dilakukan adalah melakukan pemetaan terhadap karakteristik
peserta didik SMA Negeri1 Bintuni. Setelah penilaian dan pemetaan di lakukan,
penentuan prioritas langkah dapat ditentukan.
b. Pemetaan kondisi peserta didik SMA Negeri 1 Bintuni
Dari analisis sebelumnya, akan ditemukan hubungan saling terkait antara elemen
yang satu dengan lainnya. Salah satunya adalah kesejahteraan, kesejahteraan dipengaruhi
oleh aspek kemampuan ekonomi dan pendidikan. Untuk memberdayakan peserta didik
dan meningkatkan kesejahteraan maka diperlukan faktor eksternal sebagai pemercepat
seperti aspek kreatif dan mandiri.
3. Penyusunan Program
- Sosialisasi
- Pelatihan Pembuatan Komik
- Pelatihan Pemasaran dan Publikasi Produk Melalui situs WEB dan Sosial Media
- Pembuatan laporan akhir
4. Tahap Pelaksanaan Program
a. Tahap pelatihan promosi & publikasi melalui situs WEB dan sosial media
Dalam tahap ini peserta didik akan mendapatkan pelatihan tentang perkembagan
pembelajaran kimia berbasis kearifan lokal berbantuan komik di SMA Negeri 1 bintuni
melalui situs web dan media sosial, peserta didik akan mendapatkan pembelajaran kimia
dengan berbantuan komik berbasis kearifan lokal, dengan demikian peserta didik juga
akan menambah pengetahuannya baik dalam ilmu kimia dan juga akan membuat pikiran
peserta didik akan lebih kreatif melalui komik dan tak lupa peserta didik dilatih untuk
menjaga kearifan lokal. Publikasi dan promosi dalam penyelenggaraan pegembangan
bahan ajar kimia melalui situs web dan sosial media adalah kegiatan yang paling penting,
12
dengan adanya promosi yang direncanakan dengan baik, tujuan untuk menarik minat
peserta didik di SMA 1 Bintuni.
Promosi merupakan suatu pengenalan pembelajaran kimia kepada peserta didik,
promosi dapat dilakukan menggunakan media konvensional maupun media sosial.
Seiring berjalannya waktu pengelolah lebih menekankan media sosial sebagai media
promosi perkembangan pembelajaran kimia berbasis kearifan lokal berbantuan komik di
SMA Negeri 1 Bintuni, karena lebih mudah dan dapat menjangkau semua orang dengan
menggunakan media sosial. Efektivitas promosi dapat di pengaruhi oleh karakteristik
pengakses dan karakteristik media sosial yang diukur melalui ketertarikan, keinginan, dan
tindakan sehingga penting untuk menganalisis sejauh mana efektivitas media sosial
sebagai media promosi perkembangan pembelajaran kimia berbasis kearifan lokal
berbantuan komik di SMA Negeri 1 bintuni dalam mencapai efektifitas promosi. Dalam
mempublikasikan kegiatan ini kami akan membuat konten yang akan diperuntukkan bagi
publik atau umum melalui media sosial atau situs web.
b. Tahap evaluasi program
Tahap evaluasi dilakukan untuk mengetahui kekurangan dalam pelaksanaan
program. Melalui proses evaluasi, kekurangan yang terjadi dalam pelaksanaan program
dapat diperbaiki menjadi lebih baik. Tahap ini dilakukan oleh tim peneliti (Mahasiswa
dan Dosen)
c. Tahap monitoring
Tahap monitoring dilakukan agar proses berkelanjutan peserta didik masih
memerlukan bimbingan dalam proses pelaksanaan program. Dengan demikian, tujuan
dari tahap monitoring adalah sebagai berikut :
- Melihat perkembangan program yang telah dilaksanakan
- Mengetahui kendala yang ada dalam proses pelaksanaan program
- Mencari solusi terhadap masalah yang ada, sehingga sekolah binaan yang
dilaksanakan benar-benar efektif dan maksimal serta bersinergis
d. Tahap pembuatan laporan
- Pembuatan Laporan Awal
Pembuatan laporan awal disesuaikan dengan hasil yang telah dicapai selama
melakukan pembinaan terhadap peserta didik di SMA Negeri 1 Bintuni. Memaparkan
13
proses pelaksanaan program dari awal hingga akhir serta perkembangan dari setiap
program yang telah disusun
- Revisi Laporan
Revisi laporan dilakukan apabila terdapat perkembangan baru terhadap program
berlangsung atau telah selesai dilaksanakan
- Pembuatan Laporan Akhir
Pembuatan laporan akhir dilakukan setelah melakukan revisi laporan apabila
terjadi kesalahan dalam pembuatan laporan agar dalam penyusunan laporan akhir
diperoleh hasil yang lebih baik dari laporan awal .
J. JADWAL KEGIATAN
Jangka waktu pelaksanaan penelitian ini empat bulan sejak ditandatangani
kontrak bantuan PPHBD. Program ini diharapkan dapat ditindaklanjuti oleh pelaksana
yang bekerja sama dengan sekolah tujuan yang berada di Bintuni dan Perguruan Tinggi
Negeri tempat peneliti berkuliah. Adapun jadwal kegiatan lebih rincinya ada pada uraian
Tabel 1.
Tabel 1 : Jadwal Kegiatan
Bulan ke
Jenis kegiatan 1 2 3 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan
Sosialisasi
Pembentukan kepanitiaan
peserta didik
Pelatihan 1
Pelatihan 2
Pelatihan 3
MOPD
Pelatihan WEB
Evaluasi
Monitoring
Pelaporan
K. RANCANGAN BIAYA
Kegiatan ini memerlukan rencana anggaran biaya sebesar Rp. 40.000.000,- (Empat puluh
juta rupiah). Adapun rincian yang lebih rinci dijabarkan pada Tabel 2.
14
Tabel 2 : Rancangan Biaya
Keterangan
Jumlah Harga satuan (Rp) Jumlah (Rp)
A. Biaya habis pakai
1 Kertas HVS A4 7 rim 30.000 210.000
2 Kertas buffalo 7 rim 25.000 175.000
3 Kertas Glosarry 7 paket 35.000 245.000
4 Pengeditan komik 1 paket 500.000 500.000
5 Penggandaan komik 100 paket 20.000 2.000.000
6 Alat tulis panitia 1 paket 100.000 100.000
7 Alat tulis peserta 100 buah 2.000 200.000
8 Alat bantu media TV LED 32” 2 buah 3.500.000 7.000.000
9 Paku Vernis 5 dos 10.000 50.000
10 Pembelian lampu untuk 30 buah 35.000 1.050.000
pelatihan
11 Pembelian paket data untuk 100 paket 50.000 5.000.000
peserta dan panitia
12 Biaya cetak foto 1 paket 100.000 100.000
13 Spidol Marker 1 lusin 100.000 100.000
14 Tinta board marker 4 lusin 25.000 100.000
15 Pencetakan untuk cover sampul 100 paket 10.000 700.000
16 Kertas manila 2 rim 70.000 140.000
17 Pembuatan seragam pelatihan 100 60.000 6.000.000
pembuatan komik pada peserta lembar
didik
18 Pembelian software turnitin 1 paket 1.000.000 1.000.000
19 Pembelian bahan bakar untuk 500 liter 10.000 5.000.000
pelatihan di Bintuni, Papua Barat
20 Pembelian Handsanitizer 200 botol 20.000 4.000.000
21 Pembelian masker 10 dos 50.000 500.000
22 Dokumentasi selama pelatihan 1 paket 1.000.000 1.000.000
komik
B. Peralatan penunjang
23 Banner dan spanduk 2 buah 400.000 800.000
24 Pembelian kabel dan stop kontak 5 paket 730.000 730.000
25 White Board 2 buah 500.000 1.000.000
C. Seminar dan Publikasi
26 Seminar Nasional 1 paket 300.000 300.000
27 Publikasi 1paket 2.000.000 2.000.000
Jumlah 40.000.000
15
Lampiran 1
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan penugasan penelitian PTM.
16
A. Identitas Diri
A. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S3
Nama Perguruan IKIP-Gorontalo Institut Universitas
Tinggi Pertanian Bogor Padjadjaran -
Bandung
Bidang Ilmu Ilmu Kimia Ilmu Kimia Ilmu Kimia
Tahun Masuk-Lulus 1996-2000 2007-2010 2014-2019
Judul Kajian tentang Penapisan Senyawa
Skripsi/Thesis/ Penggunaan Bahan Aktif Antimalaria dari
Disertasi Kurkumin [1,7- Spons Spons Laut
17
bis(4-hidroksi-3- Xestospongia Xestospongia sp.
metoksipenil)- sp. dan asal Kaimana,
1,6-Heptadien- Haliclona sp. Papua Barat dan
3,5-Dion] Hasil Asal Papua Mekanisme
Isolasi dari serta Kerjanya
Kunyit Aktivitasnya Terhadap
(Curcumae dalam Plasmodium
Domesticae Menghambat falciparum
Rhizoma) Pertumbuhan
sebagai Plasmodium
Alternatif falciparum
Indikator Titrasi Galur W2 dan
Asam Basa D6 Secara In
Vitro
Nama Pembimbing Prof. Dr. Astin Prof. Dr. Prof. Unang
Promotor P. Lukum, M.Si Purwantiningsih Supratman, M.Si
, MS
Dikdik Kurnia,
P.hD
*Tuliskan Sumber pedanaan: PDM,SKW, Pemula, Hinah Bersaing, Hibah Pekerti, hibah Pascasarjana. Hikom,
Stranas, Kerjasama luar Negeri dan Publikasi internasional, RAPID, Unggulan Stranas, atau sumber lainnya.
18
Masyarakat Sumber * Jml
(Juta Rp)
1 2020 Mengenalkan Kimia melalui Mandiri -
Praktikum dengan Bahan
Sederhana di SMA Negeri 1
Manokwari
2 2020 Mengenalkan Kimia melalui Mandiri -
Praktikum dengan Bahan
Sederhana di SMA Advent
Manokwari
*Tuliskan sumber pendanaan : Penerapan IPTEKS-SOSBUD, Vucer, Vucer multitahun, UJI, Sibermas, atau
sumber lainya
19
Unang Supratman)
(Q3)
5 A New Antiplasmodial Compound Jurnal
from the Papuan Marine Sponge Volume 4 No. 1, Kimia
Xestospongia sp. Mei 2018, Hal 1-6 Valensi
26-27
September
2017
3 Seminar Nasional Uji Kandungan Metabolit UGM-Jogya
Sekunder Asal Rizosfer 2016
Magrove Manokwari Papua
Barat
4 The 1rd Internasional In Vivo Antimalarial Manokwari
20
Conference of Marine Activities of sponge 2016
Biodiversity (Xestospongia sp.).
Conservation of The
Bird’s Head Seascape
(BHS).
5 Juni 2020
21
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya-benarnya.
22
Lampiran 2. Kegiatan Organisasi Mahasiswa
23
Lampiran 3 Kesediaan Kerja Sama
24
Lampiran 4. Surat Pernyataan Kesediaan Perguruan Tinggi
25
Lampiran 5. Peta Lokasi
26