Anda di halaman 1dari 7

Nama : Dita Patricia

NIM : P272290
Prodi : D4 Tingkat I Terapi Wicara
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia (Pertemuan ke 2 / 1 September 2021)

1. Ringkasan :
“DEFINISI PENGERTIAN DAN SEJARAH BAHASA INDONESIA”
Berdasarkan materi yang telah dijelaskan dan ditampilkan dalam powerpoint saya dapat
mengambil kesimpulan dari pokok – pokok materi dibawah ini :
a. Asal – usul bahasa indonesia
Bahasa Indonesia diadopsi dari prototipe bahasa Melayu. Bahasa melayu menjadi
bahasa asli dari bahasa Indonesia karena :
1. Bahasa melayu sudah merupakan lingua franca di indonesia, yaitu sebagai bahasa
perhubungan dan bahasa perdagangan
2. Sistem bahasa melayu sederhana, mudah dipelajari
3. Suku jawa, suku sunda, dan suku-suku yang lain dengan suka rela menerima
bahasa melayu sebagai bahasa Nasional

b. Lahirnya Bahasa dan Sastra Indonesia


Perjalanan panjang bahasa Melayu sebagai lingua franca membuktikan, bahasa ini
bisa mempersatukan bangsa Indonesia yang majemuk. Bahasa Melayu kemudian
dikukuhkan
menjadi bahasa Indonesia dan sebagai bahasa pemersatu bangsa pada 28 Oktober 1928.
Kelahiran bahasa Indonesia memang pada momen Kongres Pemuda Indonesia II.
Ketika itu, para pemuda Indonesia dari pelosok Nusantara berkumpul dan berikrar
bahwa
mereka,
1) bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia,
2) berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, dan
3) menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Tiga ikrar ini kita kenal sebagai Sumpah Pemuda.

c. Tonggak Sejarah Bahasa Indonesia


Tonggak sejarah bahasa indonesia berawal pada Tahun 1901, CH.A. pada saat Van
Ophuijsen menyusun ejaan Bahasa Melayu yang dikenal dengan ejaan Van Ophuijsen
yang dimuat dalam kitab Logat Melayu. Tanggal 28 Oktober 1928, tercetusnya ikrar
Sumpah Pemuda. Kongres Bahasa Indonesia I di Solo, tanggal 25-28 Juni 1938. Lalu
Tanggal 18 Agustus 1945 dirumuskan Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara dalam
UUD 1945. Hingga pada kongres Bahasa Indonesia V, 28 Oktober – 3 November 1988.
Pada kongres ini diadakan peluncuran buku Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan
Tata Bahasa Baku Indonesia, yang merupakan hasil kerja Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa.

d. Gerakan Masyarakat yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa Indonesia


1. Budi Oetomo
Pada tahun 1908, Budi Oetomo (BU) yang merupakan organisasi sosialpolitik
nasional yang pertama berdiri. Dalam organisasi ini banyak kaum terpelajar
bangsa Indonesia berkumpul dan menyalurkan aspirasi politiknya.
2. Balai Pustaka
Balai Pustaka (BP) didirikan pada 1908, dan untuk pertama kali dipimpin Dr.
G.A.J. Hazue. Mulanya badan ini bernama Commissie Voor De Volkslectuur. B
Peranan BP dalam mengembangkan bahasa Indonesia, antara lain : memberikan
kesempatan kepada pengarang-pengarang bangsa Indonesia untuk menulis
karyanya dalam bahasa Melayu, memberikan kesempatan kepada rakyat Indonesia
untuk membaca hasil ciptaan bangsanya sendiri dalam bahasa Melayu.
Menciptakan hubungan antara sastrawan dengan masyarakat sebab melalui
karangannya sastrawan.
3. Sumpah Pemuda
Peristiwa Sumpah Pemuda 1928 ini dianggap sebagai awal lahirnya Bahasa
Indonesia yang sebenarnya, karena sejak saat itu bahasa Indonesia menjadi media
dan sebagai simbol kemerdekaan bangsa. Mulai saat itu bahasa Indonesia tidak
hanya menjadi media kesatuan dan politik, melainkan juga menjadi bahasa
pengantar dalam bidang sastra.
4. Sarikat Islam
Gerakan Sarekat Islam (SI) yang berdiri pada tahun 1912 memiliki arti penting
bagi perkembangan bahasa Indonesia. Untuk mewujudkan sikapnya itu para
tokoh dan anggota SI tidak pernah mau menggunakan bahasa Belanda. Mereka
menggunakan bahasa Indonesia dalam berkomunikasi, baik pada situasi resmi
maupun pergaulan sehari-hari.

e. Perkembangan Bahasa Indonesia Di Era Kemerdekaan


Sejak bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa resmi negara pada 18
Agustus 1945 melalui Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 36 bab XV yang
berbunyi: “Bahasa negara ialah bahasa Indonesia”. Upaya pemerintah dan para tokoh
bahasa yang memiliki komitmen terhadap pelestarian bahasa Indonesia mengadakan
kongres-kongres dalam rangka membahas perkembangan bahasa Indonesia, Pertemuan
yang rutin dilaksanakan ini diberi nama kongres bahasa Indonesia. Kongres bahasa
dimulai dari kongres bahasa I hingga ke X.
Bahasa Indonesia sendiri perlu dilestarikan dan dijaga oleh bangsa indonesia sendiri karena
bahasa indonesia merupakan hasil dari perjuangan para pahlawan bangsa. Bahasa indonesia
tidak boleh tersingkir oleh bahasa gaul / bahasa alay. Bahasa indonesia direncanakan akan
menjadi bahasa internasional di kawasan asia tenggara yang dapat bersaing dengan bahasa
asing pada umumnya seperti bahasa inggris. Karena mengapa bahasa indonesia pada
dasarnya struktur dari bahasa indonesia mudah dipahami, diaplikasikan dan dipelajari
2. Jawaban dari Soal pada Modul Halaman 36

a. Karakteristik bahasa jawa


Digunakan hampir 2/3 penduduk di pulau jawa, bahkan bahasa jawa sekarang hampir
bersaing nasional karena penyampaiannya lewat lagu dan hampir disukai oleh
sebagian dari masyarakat indonesia sendiri. Bahasa sendiri mudah diaplikasikan
karena digunakan sebagai bahasa pergaulan oleh masyarakat di sebagian pulau jawa
seperti jawa tengah dan jawa timur. Hanya saja bahasa jawa sendiri memiliki struktur
bahasa dan tingkatan tertentu. Apabila digunakan untuk menghormati orang yang
lebih tua dan acara formal dapat menggunakan krama inggil. Jika bahasa sehari – hari
atau pergaulan dapat menggunakan kromo ngoko/ ngoko. Namun terlepas dari hal
tersebut, bahasa jawa sangat menarik untuk dipelajari dan diaplikasikan sebagai
bahasa indonesia bangsa indonesia. Karena disisi lain bahasa jawa memiliki banyak
makna dalam setiap katanya dan bahasa jawa sendiri apabila digunakan dengan baik
dan benar dapat mencerminkan dari perilaku atau karakter seseorang. Apabila
seseorang menggunakan bahasa jawa krama inggil akan terkesan berwibawa dan
terlihat beradap. Apabila menggunakan bahasa ngoko akan terlihat seperti orang
yang kurang akan tata laku dan kesopanan. Intonasi/ suara pengucapan dalam bahasa
jawa tidak terlalu keras yaitu menengah sedang ke halus.

b. Karakteristik bahasa sunda :


Bahasa Sunda adalah bahasa cabang Melayu-Polinesia. Menurut statistik Indonesia
(2010), dari 38.965.440 penduduk Jawa Barat, hanya sekitar 25 juta orang
menggunakan bahasa Sunda dalam keseharian. Mungkin sebagian orang tak terlalu
mengenal bahasa ini, namun jika kita telusuri lebih lanjut, bahasa Sunda memiliki
beberapa fakta yang unik, yakni: Dalam bahasa Sunda ada tujuh huruf vokal. Huruf
vokal itu terdiri dari lima suara vokal murni (a, é, i, o, u) dan dua huruf vokal netral e
(pepet) dan eu. Orang Sunda tak bisa mengatakan huruf f atau v. Hal ini tak benar
karena faktanya hanya hurufnya saja yang tak ada dalam aksara Sunda, namun tak
semua orang Sunda tidak bisa mengucapkannya. Bahasa Sunda, terutama di wilayah
Parahyangan, mengenal undak-usuk atau tingkatan berbahasa, mulai bahasa halus,
bahasa loma/ lancaran, hingga bahasa kasar. Bahasa Sunda merupakan salah satu
bahasa tertua di Indonesia. Bahasa sunda ini hampir mirip dengan bahasa jawa,
apabila seseorang menggunakan bahasa sunda maka orang tersebut akan terkesan
berwibawa, beradab, dan penuh kesopanan karena pada dasarnya bahasa sunda
terkenal dengan kehalusannya. Apabila diaplikasikan sebagai bahasa indonesia
sendiri maka negara indonesia sendiri akan terkenal dengan kesopan dan disebut
sebagai negara yang paling beradap.

c. Karakteristik bahasa betawi :


Bahasa Betawi termasuk salah satu bentuk dialek bahasa Melayu. Keistimewaannya
adalah mudah digunakan untuk berkomunikasi dengan suku-suku bangsa lain yang
paham bahasa Indonesia. Bahasa Betawi merupakan hasil pembauran bahasa-bahasa
antar suku dan dipengaruhi unsur bahasa asing (Arab, Belanda, Portugis, Inggris, dan
Cina). Bahasa Melayu dialek Nusa Kalapa telah dipergunakan di Jakarta paling tidak
sejak abad ke-10. Bahasa Melayu dialek Jakarta atau Bahasa Betawi ini terdapat
kosakata yang tergolong "Betawi Kawi", yang dipengaruhi oleh bahasa Melayu
Polinesia dan bahasa Kawi-Jawi. Bahasa Betawi yang dipergunakan sejak abad ke-
10, mendapat pengaruh dari bahasa Portugis mulai abad ke-16. Pada awalnya Bahasa
Melayu digunakan oleh orang-orang atau penduduk asli Jakarta dan menjadi dasar
bahasa Indonesia. Mudah sekali berbaur dengan bahasa Indonesia karena banyak
persamaan antara keduanya, sehingga sering pula disebut bahasa Indonesia dialek
Jakarta. Perbedaan utamanya hanya pada ucapan sejumlah kata-kata yang pada kedua
bahasa itu belum ada padanannya. Umumnya penduduk Betawi asli mengucapkan
bunyi a menjadi e, misalnya Abah =Abe, Ada =Ade, Saja =Saje, dan lainnya, yang
banyak dipengaruhi oleh bahasa Arab, bahasa Cina, bahasa Jawa, dan bahasa Sunda.
Bahasa Betawi ini merupakan salah satu dialek areal dari bahasa melayu, yang
berkembang sejak awal-awal abad masehi di kawasan antara sungai Cisadane
disebelah barat sampai sungai Citarum di sebelah timur; dari pantai Teluk Jakarta
disebelah utara sampai dekat kaki gunung salak disebelah selatan. Kosakatanya
sebagian besar sama dengan kosakata bahasa melayu umum; lalu diperkaya dengan
kosakata dari bahasa Arab, cina, Belanda dan beberapa bahasa daerah lain, seperti
bahasa Jawa, Sunda, dan Bali. Selain ada kosakata khas milik bahasa Betawi.
Kosakata bahasa asing yang diserap ke dalam Bahasa Melayu berasal dari Bahasa
Arab, Cina, Portugis, Belanda, Inggris dan Sanskerta. Bahasa Melayu dialek Betawi
yang untuk mudahnya biasa disebut bahasa Betawi, merupakan ciri kebudayaan yang
paling menonjol dari orang Betawi, digunakan mereka secara turun temurun sebagai
bahasa sehari-hari. Berdasarkan penggunaan bahasa oleh masyarakat pendukungnya,
wilayah yang dapat dianggap sebagai wilayah budaya Betawi itu meliputi seluruh
wilayah DKI Jakarta. Bahasa betawi sendiri umumnya mudah diaplikasikan dalam
kehidupan sehari – hari karena tidak ada tingkatan dan struktur dalam bahasanya.
Bahasa betawi yang terkesan dengan santai dan penuh keakraban apabila digunakan
sebagai bahasa pergaulan dapat menjadi saran dari bahasa yang digunakan di
indonesia.

Berdasarkan karakteristik berbagai bahasa daerah di atas, menurut pendapat saya bahasa
uang paling cocok diaplikasikan sebagai bahasa indonesia di negara indonesia adalah
bahasa betawi. Karena bahasa betawi sendiri menyerap dari berbagai bahaha yang ada di
indonesia sendiri dan bahasa betawi tidak ada tingkatan dalam struktur bahasanya. Mudah
digunakan untuk bahasa pergaulan, perdagangan, dan bahasa sehari – hari yang dapat
menambah rasa keakraban antar masyarakat di indonesia dan bahasa betawi terkenal
dengan aksen yang keras,tangguh, dan kuat sehingga dapat menambah semangat bangsa
indonesia dalam setiap pengucapan katanya. Bahasa sendiri dapat membuat sesorang
menjadi tangguh, bertanggung jawab, keras atau semangat dalam melakukan sesuatu dan
berani mengatakan yang benar.
Nama : Dita Patricia
NIM : P272290
Prodi : D4 Tingkat I Terapi Wicara
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia (Pertemuan ke 3 / 8 September 2021)

1. Ringkasan :
“PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA SEBAGAI BAHASA NASIONAL”
Berdasarkan materi yang telah dijelaskan dan ditampilkan dalam powerpoint saya dapat
mengambil kesimpulan dari pokok – pokok materi dibawah ini :
Bahasa Indonesia adalah mata pelajaran yang wajib diberikan dari jenjang sekolah dasar
sampai dengan perguruan tinggi. Hal itu dikarenakan bahasa Indonesia merupakan bahasa
nasional sekaligus bahasa Negara di Indonesia. Untuk mewujudkan fungsi bahasa Indonesia,
perlu diadakannya suatu pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia dengan harapan
bahasa Indonesia bisa diakui oleh setiap warga negara Indonesia. Pengembangan bahasa
Indonesia dapat dilakukan dengan upaya yang strategis melalui pembelajaran Bahasa
Indonesia
a. Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia
1) Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat komunikasi. Suhendar (1992: 1)
menyebut bahwa bahasa sebagai alat komunikasi manusia, berupa lambang atau
tanda, dan selalu mengandung pikiran/perasaan. Sementara menurut Rahayu
(2009: 5) berbahasa berarti berkomunikasi dengan menggunakan media bahasa.

Berikut adalah fungsi bahasa Indonesia secara umum.


 Fungsi Ekspresif
Contohnya: seseorang mampu mengungkapkan gambaran, maksud, gagasan,
dan perasaan.
 Fungsi Komunikasi
Bahasa digunakan sebagai alat berinteraksi atau berhubungan antara dua
manusia sehingga pesan yang dimaksudkan dapat dimengerti.
 Fungsi Kontrol Sosial
Bahasa digunakan sebagai pengendali suatu kondisi atau situasi sehingga
sesuai dengan harapan.
 Fungsi Adaptasi
Bahasa membantu kita untuk mengenal lingkungan secara lebih baik.
Kekuatan untuk bersinergi dengan orang lain memicu kemampuan
beradaptasi melalui bahasa baik secara verbal maupun nonverbal.
 Fungsi Pemersatu
Bahasa berfungsi sebagai alat integrasi artinya dapat menyatukan kita dengan
orang lain yang berbeda suku atau bangsa.

2) Kedudukan Bahasa Indonesia


Kedudukan bahasa Indonesia ada dua, yaitu sebagai bahasa nasional dan bahasa
 Bahasa Nasional
Bahasa sebagai bahasa kebangsaan/bahasa nasional, kedudukannya berada di
atas bahasa-bahasa daerah. Fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional
yaitu sebagai lambang kebanggaan nasional, lambang identitas nasional, alat
pemersatu dan alat penghubung antar daerah.

 Bahasa Resmi atau Bahasa Negara


Bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa negara, secara konstitusional
termasuk dalam Pasal 36, Bab XV, UUD 1945. Kosasih (2012: 11)
menyebutkan hal-hal penentu keberhasilan pemilihan suatu bahasa sebagai
bahasa negara:
a. Bahasa tersebut dikenal dan dikuasai oleh sebagian besar penduduk
negara.
b. Secara geografis,bahasa tersebut lebih menyeluruh penyebarannya.
c. Bahasa tersebut diterima oleh seluruh penduduk negara itu.

b. Fungsi Bahasa Indonesia secara Khusus dan Berdasarkan Penggunaan


1) Fungsi Bahasa secara Khusus
Fungsi bahasa secara khusus dirumuskan sebagai berikut :
 Mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari
 Mewujudkan seni (sastra)
 Mempelajari bahasa- bahasa kuno
 Mengeksploitasi ilmu pengetahuan dan teknologi
2) Fungsi Bahasa Berdasarkan Tujuan Penggunaan
 Fungsi praktis : Bahasa digunakan sebagai komunikasi dan interakis
antaranggota masyarakat dalam pergaulan hidup sehari-hari.
 Fungsi kultural : Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyimpan,
menyebarkan dan mengembangkan kebudayaan.
 Fungsi artistik : Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan rasa
estetis (keindahan) manusia melalui seni sastra.
 Fungsi edukatif : Bahasa digunakan sebagai alat menyampaikan dan
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
 Fungsi politis : Bahasa digunakan sebagai alat untuk mempusatkan bangsa
dan untuk menyelenggarakan administrasio pemerintahan

c. Bahasa Indonesia Baku


1) Pengertian Kata Baku
Kata baku adalah kata yang pemakaiannya disesuaikan pada pedoman atau
kaidah bahasa yang sudah ditentukan. Ada pula yang mendefinisikan kaaata
baku sebagai kata yang sudah be nar (aturan maupun ejaan) sesuai kaidah bahasa
Indonesia.

2) Pengertian Bahasa Baku Menurut Para Ahli


Para ahli memberikan definisi berbeda pada bahasa baku. Pada Kamus Umum
Bahasa Indonesia, baku diartikan sebagai : yang menjadi pokok, yang
sebenarnya atau Sesuatu yang dipakai sebagai dasar ukuran (nilai, harga,
standar). Definisi baku tersebut dikemukakan oleh Poerwadarminta. Menurut
Badudu dan Zain, kata baku bermakna yang menjadi pokok, yang utama, atau
standar.
3) Pengertian Kata Tidak Baku
Berbeda dengan kata baku yang sumbernya adalah Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), kata tidak baku lebih fleksibel. Kata baku memang tidak
digunakan sesuai kaidah atau pedoman bahasa Indonesia.

4) Perbedaan Kata Baku dan Tidak Baku


Kata baku dan tidak baku memiliki perbedaan menyangkut fungsinya. Kata baku
juga digunakan pada pembuatan laporan, lamaran pekerjaan, serta persuratan
antar lembaga.Kata tidak baku lebih menekankan pada fungsinya sebagai bahasa
percakapan sehari-hari.

5) Ciri-Ciri Kata Baku dan Tidak Baku


 Ciri-Ciri Kata Baku
a. Kata baku tidak terkontaminasi atau tidak rancu
b. Kata baku tidak dipengaruhi bahasa asing atau bahasa daerah
c. Kata baku bentuknya tetap dan tidak mudah berubah-ubah
d. Kata baku digunakan pada acara formal atau acara resmi dan tidak pada
percakapan sehari-hari
 Ciri-Ciri Kata Tidak Baku
a. Kata tidak baku digunakan pada percakapan sehari-hari
b. Kata tidak baku sudah terkontaminasi bahasa asing atau bahasa daerah
c. Bentuk kata tidak baku berubah-ubah
d. Kata tidak baku memiliki makna yang sama seperti kata baku meskipun
pengucapannya berbeda.

6) Contoh Kata Baku dan Tidak Baku dalam Kehidupan


 Contoh Kalimat Menggunakan Kata Baku
Saya mohon izin karena tidak dapat menghadiri rapat. Jika pimpinan
berkenan, kehadiran saya akan digantikan karyawan yang lain.
 Contoh Kalimat Menggunakan Kata Tidak Baku
Aku nggak suka sama sikapnya yang seenaknya sendiri.

d. Fungsi Bahasa Indonesia dalam Konteks Ilmiah


1) Penggunaan ejaan.
Ejaan ialah penggambaran bunyi bahasa dalam kaidah tulis-menulis yang
distandarisasikan, yaitu EYD, yang meliputi pemakaian huruf, penulisan huruf,
penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan pemakaian tanda baca.
2) Penulisan kata, imbuhan, singkatan, dan akronim
Penulisan kata dasar, kata turunan, bentuk ulang, kata ganti, kata depan, kata
sandang, gabungan kata, imbuhan, singkatan, dan akronim hendaknya
mengikuti.
3) Pemakaian Ragam Bahasa
Berdasarkan pemakaiannya, bahasa memiliki bermacam-macam ragam sesuai
dengan fungsi, kedudukan, serta lingkungannya. Ragam bahasa pada pokoknya
terdiri atas ragam lisan dan ragam tulis.

Anda mungkin juga menyukai