Anda di halaman 1dari 2

Nilai Sosial budaya childbirth.

Terbentuknya janin dan kelahiran bayi merupakan suatu fenomena yang wajar dalam

kelangsungan kehidupan manusia, namun berbagai kelompok masyarakat dengan

kebudayaannya diseluruh dunia memiliki aneka persepsi, interpretasi, dan respon dalam

mengahadapinya. Proses pembentukan janin hingga kelahiran bayi serta pengaruhnya terhadap

kondisi kesehatan ibunya perlu dilihat dalam aspek biopsikososiokulturalnya sebagai suatu

kesatuan bukan hanya dilihat semata dari aspek biologis dan fisiologisnya. Tiap perpindahan dari

satu tahapan kehidupan kepada tahapan kehidupan yang lainnya merupakan suatu masa krisis

yang gawat atau membahayakan baik bersifat nyata ataupun tidak nyata sehingga diadakan

serangkaian upacara bagi ibu hamil untuk mencari keselamatan. Contoh di Jawa: ada mitoni,

procotan dan brokohan, sepasaran, selapanan. Ada juga masyarakat yang mempunyai adat

istiadat bahwa wanita hamil harus ngantongi gunting supaya terhindar makhluk jahat, hal ini

tentu sangat merugikan ibu hamil karena apabila tidur juga ngantongi gunting akan dapat

membahayakan kalau tertusuk gunting.

Namun demikian Anda sebagai bidan tidak boleh serta merta langsung melarang, tetapi

diarahkan supaya kebiasaan tersebut boleh dilakukan tetapi tidak membahakan ibu hamil

tersebut, misalnya : gunting supaya dilepas ketika tidur. Berbagai kebudayaan percaya akan

hubungan asosiatif antara suatu bahan makanan menurut bentuk atau sifatnya dengan akibat

buruk yang ditimbulkannya sehingga menimbulkan kepercayaan untuk memantang jenis

makanan yang dianggap dapat membahayakan kondisi ibu atau janin yang dikandungnya.

Misalnya tidak boleh makan yang amis–amis contohnya ikan, telur, daging karena dapat

menyebabkan bayinya diselimuti banyak lemak, ketika lahir bayinya seluruh badan ada putih –

putihnya.Hal tersebut tidak benar justru kebiasaan tersebut kalau dilakukan dapat menimbulkan
ibu hamil kurang gizi sehingga dapat membahayakan ibu maupun janinnya. Ada lagi sewaktu

ingin bersalin biasanya ibu diberikan minyak kelapa atau minyak-minyak lainnya lalu disuruh

oleh keluarganya diminum, sebenarnya kepercayaan masyarakat akan hal ini tidak berpengaruh

kepada proses persalinan menjadi lebih cepat justru malah berbahya jika dikonsumsi si ibu dalam

jumlah berlebih. Disinilah peran dan fungsi bidan sangat dibutuhkan gunan memberikan arahan

dan konseling kepada keluarga pasien mengenai hal-hal yang berkaitan dengan adat kebiasaan

masyarakat, bidan dituntut untuk bisa mengatasi hal ini, seperti bidan harus biasa meyakinkan

bahwa hal-hal tersebut sebenarnya bukan malah memperlancar proses malah akan berakibat fatal

jika dilakukan. Ajarkan saja ibu cara rileksasi kepada ibu ketika ingin bersalin, beri semangat

dan motivasi kepada ibu, beri dukungan emosional, berikan nutrisi seperti makan dan minum,

ajak keluarga serta suami mensupport ibu, dengan seperti itu tanpa dilakukan tradisi tadi si ibu

akan lebih mudah dan nyaman dalam mengahadapi proses persalinannya.

Anda mungkin juga menyukai