Anda di halaman 1dari 11

NAMA : HASAN ABRARY

Tafsir Sains, Bukti Keautentikan Al-Qur’an Dengan Teori Sains Embriologi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Allah berfirman dalam surat fushshilat ayat 53 :
ِ ‫اق وىِف ٓى أَن ُف ِس ِهم حىَّت ٰ يتَبنَّي َ هَلُم أَنَّهُ ٱحْل ُّق ۗ أَومَل يك‬
َ ِّ‫ْف بَِرب‬ ِ ‫ِ ِ ىِف‬
‫ك أَنَّهُۥ َعلَ ٰى ُك ِّل‬ َْ َ َ ْ ََ َ ْ َ َ‫َسنُ ِريه ْم ءَايَٰتنَا ْٱلءَاف‬
}٥٣:‫َش ْى ٍء َش ِهي ٌد {فصلت‬

Artinya : Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda


(kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri,
hingga jelas bagi mereka bahwa Al-Qu’ran itu adalah benar. Tiadakah cukup
bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu? (QS.
Fushshilat : 53).

Allah SWT telah memperlihatkan tanda tanda kekuasaannya disetiap


lini kehidupan. Dalam setiap titik di dunia ini, manusia akan melihat betapa
Allah maha kuasa, maha pencipta, maha sempurna, dan segala maha.

Tanda tanda kuasanya mampu membuat para hamba tersungkur


menangis dan berdecak kagum menyatakan betapa kuasanya Dia. dan hanya
para hamba Allah, ulul albab yang memikirkan segala keindahan, kehebatan,
dan kemegahan alam semesta hingga kemudian berada dalam satu titik pikir
bahwa Allah begitu berkuasa. Allah berfirman dalam surat ali Imran ayat 190-
191 :

ِ ِٰ ْ ‫ض و‬
ٍ ‫ف ٱلَّي ِل وٱلنَّها ِر َلءاي‬
ِ َ‫ٰت أِّل ُ۟وىِل ٱأْل َلْب‬ ِ َّ ‫إِ َّن ىِف خ ْل ِق‬
‫ٰب‬ َ َ َ َ ْ َ‫ٱختل‬ َ ِ ‫ٱلس َٰم َٰوت َوٱأْل َْر‬ َ
ِ ‫ٱلس ٰم ٰو‬ ِ ‫َّ ىِف‬ ِ‫هِب‬ ِ ِ َّ
‫ت‬ ً ُ‫ين يَ ْذ ُكُرو َن ٱللَّهَ قيَ ًٰما َو ُقع‬
َ َ َّ ‫ودا َو َعلَ ٰى ُجنُو ْم َو َيَت َفكُرو َن َخ ْلق‬ َ ‫ٱ لذ‬
ِ ‫ٰطاًل سب ٰحن‬
‫اب ٱلنَّا ِر‬ َ َ َ ْ ُ ِ َ‫ت َٰه َذا ب‬
َ ‫ك فَقنَا َع َذ‬ ِ ‫َوٱأْل َْر‬
َ ‫ض َربَّنَا َما َخلَ ْق‬

Artinya : Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih


bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang
berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk
atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan
langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau
menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami
dari siksa neraka.

Dan salah satu tanda tanda kekuasaan Allah SWT yang akan penulis
uraikan pada pembahasan kali, yaitu sebuah teori sains modern tentang
embriologi yang telah terabadikan dalam Al quran, salah satu kitab suci yang
diturunkan jauh sebelum ilmu pengetahuan modern berkembang.

Dan segala bentuk kritik dan saran yang membangun sangat


diharapkan oleh penulis, karena mengingat kapasitas keilmuan penulis yang
seadanya, untuk kemudian dengan berani atau mungkin bisa dikatakan kurang
ajar menyusun tentang ilmu dalam Al quran, walaupun apa yang telah ditulis
bisa dipertanggung jawabkan karena mengacu pada literatur yang ada.

B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud teori embriologi ?
2. Bagaimana pandangan Al quran terhadap teori embriologi ?
C. Tujuan masalah
1. Mengetahui teori embriologi
2. Mengetahui pandangan Al quran terhadap teori embriologi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian embriologi
Embriologi merupakan bagian dari kajian biologi perkembangan
(developmental of biology). Embriologi adalah studi mengenai embrio dengan
penekanan kepada pola-pola perkembangan embrio. Periode pra-kelahiran
dimulai pada saat pembuahan dan berakhir pada saat kelahiran (kira-kira 38
minggu).
Selama perkembangan pra-kelahiran, manusia mengalami
perkembangan yang sangat cepat dalam kehidupannya. Ilmuan membagi
perkembangan pra-kelahiran (tahap perkembangan embrio) menjadi tiga
tahap1:
1. Tahap germinal (dari pembuahan hingga dua minggu)
2. Tahap embrio (dua hingga delapan minggu)
3. Tahap fetus (dua hingga Sembilan bulan)
B. Pandangan Al quran terhadap teori embriologi
Allah berfirman dalam QS Al-mu’minun ayat 12-14:
ٍ ‫ۚ ولََق ْد َخلَ ْقنَا ااْلِ نْسا َن ِم ْن ُس ٰللَ ٍة ِّم ْن ِطنْي‬
َ َ

Artinya : Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati


(berasal) dari tanah.

ٍ ‫ۖ مُثَّ َج َع ْلنٰهُ نُطْ َفةً يِف َقرا ٍر َّم ِكنْي‬


َ ْ

Artinya : Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam


tempat yang kokoh (rahim)

1
Ahmad abtokhi, sains untuk PGMI dan PGSD, (malang: uin-malang press, 2008), hal.128.
َّ‫ضغَةَ ِع ٰظ ًما فَ َك َس ْونَا الْعِ ٰظ َم حَلْ ًما مُث‬
ْ ‫ضغَةً فَ َخلَ ْقنَا الْ ُم‬
ْ ‫مُثَّ َخلَ ْقنَا النُّطْ َفةَ َعلَ َقةً فَ َخلَ ْقنَا الْ َعلَ َقةَ ُم‬

َ‫اَنْ َشأْنٰهُ َخ ْل ًقا اٰ َخ ۗ َر َفتَبَ َار َك ال ٰلّهُ اَ ْح َس ُن اخْلَالِِقنْي ۗن‬

Artinya : Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu
sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal
daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami
bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang
(berbentuk) lain. Mahasuci Allah, Pencipta yang paling baik.

Penelitian yang dilakukan oleh Dr. keith moore, ketua jurusan anatomi
di university of Toronto, kanada, sekaligus pakar dalam bidang embriologi,
mengenai tahapan perkembangan embrio manusia di dalam Rahim ibu sangat
sejalan dengan apa yang telah disebutkan dalam Al quran2.

Setelah terjadi pembuahan, yaitu bertemunya sel telur dan


spermatozola, hasil pembuahan itu akan menempel di dinding Rahim berupa
‘alaqah (sesuatu yang melekat, juga berarti bahan seperti lintah). Arti “sesuatu
yang melekat” dan “bahan seperti lintah” memang telah terbukti secara
ilmiah. ‘Alaqah adalah sesuatu yang melekat di dinding Rahim, bentuknya
seperti lintah dan berperilaku seperti lintah, yaitu menghisap darah (sari
makanan) dari ibunya. Bentuk ‘alaqah terjadi selama kehamilan minggu
ketiga dan keempat3. Kemudian ‘alaqah menjadi mudhgah, mudhghah
menjadi tulang tulang (izham), tulang tulang dibalut dengan daging (lahm),
lalu Allah menjadikannya makhluk yang berbeda.

2
Nurul maghfirah, 99 fenomena menakjubkan dalam Al quran, (bandung: mizania, 2015), hal. 65.
3
Ibid, hal. 68.
Sebagaimana dalam surat al mu’minun ayat 12-14 yang telah dirinci
tahap perkembangan manusia didalam perut ibu, dalam QS Al hajj ayat 5 juga
digambarkan keseluruhan tahap perkembangan pra-kelahiran sebagai berikut:

‫ب مُثَّ ِم ْن‬
ٍ ‫ث فَ ِإ نَّ ا َخ لَ ْق نَ ا ُك م ِم ن ُت ر ا‬
َ ْ ْ
ِ ‫ب ِم ن ا لْ ب ع‬
ْ َ َ ٍ ْ‫س إِ ْن ُك ْن تُ ْم يِف َر ي‬
ُ ‫يَ ا أَ يُّ َه ا ا ل نَّ ا‬
‫ض غَ ٍة خُمَ لَّ َق ٍة َو َغ رْيِ خُمَ لَّ َق ٍة لِ نُ َب نِّي َ لَ ُك ْم ۚ َو نُ ِق ُّر يِف‬
ْ ‫نُطْ َف ٍة مُثَّ ِم ْن َع لَ َق ٍة مُثَّ ِم ْن ُم‬

ۖ ‫ا أْل َ ْر َح اِم َم ا نَ َش ا ءُ إِ ىَل ٰ أَ َج ٍل ُم َس ًّم ى مُثَّ خُنْ ِر ُج ُك ْم ِط ْف اًل مُثَّ لِ تَ ْب لُ غُ و ا أَ ُش َّد ُك ْم‬
ِ‫و ِم ْن ُك م م ن ي ت و ىَّفٰ و ِم ْن ُك م م ن ي ر ُّد إِ ىَل ٰ أَ ر َذ ِل ا لْ ع م ِر لِ َك ي اَل ي ع لَ م ِم ن ب ع د‬
َْ ْ َ َْ ْ ُُ ْ َُ ْ َ ْ َ َ َُ ْ َ ْ َ
ِ ِ
‫ت‬ ْ ‫ض َه ا م َد ًة فَ ِإ َذ ا أَ ْن َز لْ نَ ا َع لَ ْي َه ا ا لْ َم ا ءَ ا ْه َت َّز‬
ْ َ‫ت َو َر ب‬ َ ‫ع ْل ٍم َش ْي ئً ا ۚ َو َت َر ى ا أْل َ ْر‬
‫ت ِم ْن ُك ِّل َز ْو ٍج هَبِ ي ٍج‬
ْ َ‫َو أَ ْن بَ ت‬

Artinya : Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan


(dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu
dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah,
kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak
sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam
rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan,
kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-
angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang
diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya
sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya
telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah
Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan
menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.
Jika dibahas dalam tiga tahap seperti diatas (tahap germinal, tahap
embrio, dan tahap fetus), maka proses perkembangan embrio tersebut adalah
sebagai berikut;

1. Tahap germinal (pra-embrionik)


Tahap germinal atau pra-embrionik merupakan tahapan awal
dari kehidupan manusia. Proses ini dimulai ketika spermatozola
melakukan penetrasi terhadap sel telur dalam proses pembuahan, yang
normalnya terjadi akibat hubungan seksual antara laki-laki dan
perempuan, pada tahap ini zigot terbentuk.
Dalam Al qur’an dinyatakan bahwa, manusia pada awal
perkembangannya diciptakan dari tetesan nuthfah, yakni dalam ayat Al
qur’an berikut iini:

{٣٧} ٰ ‫ك نُطْ َفةً ِّمن َّمىِن ٍّ مُيْىَن‬


ُ َ‫} أَمَلْ ي‬٣٨{ ‫مُثَّ َكا َن َعلَ َقةً فَ َخلَ َق فَ َس َّو ٰى‬

Artinya : Bukankah dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (ke


dalam rahim), Kemudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu Allah
menciptakannya, dan menyempurnakannya.

Fertilisasi dan pertumbuhan adalah peleburan antara inti sel


telur dengan inti sel sperma4. Fertilisasi berlangsung di saluran telur
(oviduk). Saat fertilisasi, kepala sperma menembus dinding telur,
sedangkan ekornya tertinggal di luar. Selanjutnya inti telur dan inti
sperma bersatu, setelah bersatu, ovum menjadi zigot5. Zigot membelah
secara mitosis berkali-kali, zigot membelah diri menjadi dua, empat,

4
Nelly karlina, efrida yanti, nuriah arma, bahan ajar embriologi, (Yogyakarta : CV Budi Utama,2015),
hal. 23.
5
Ahmad abtokhi, sains untuk PGMI dan PGSD, (malang: uin-malang press, 2008), hal.131.
delapan, enam belas, dan seterusnya. Pada saat zigot mencapai 32 sel
disebut morula.

2. Tahap embrio
Tahap kedua, yang disebut tahap embrio berlangsung lima
setengah minggu. Tahap embrio dimulai ketika zigot telah telah
tertanam dengan baik pada dinding Rahim. Dalam tahap ini, system
dan organ dasar bayi sudah mulai terbentuk dari susunan sel, bentuk
seperti mata dan tangan, bahkan telinga dan kaki mulai dapat dikenali6.
Al qur’an juga telah membahas proses perkembangan
embriologis tahap demi tahap pada tahap kedua ini. Menurut Al qur’an
tetesan nuthfah kemudian akan berkembang menjadi ‘alaqah, seperti
penjelasan dalam Al qur’an berikut ini:

}٣٨{ ‫مُثَّ َكا َن َعلَ َقةً فَ َخلَ َق فَ َس َّو ٰى‬

Artinya : Kemudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu Allah


menciptakannya, dan menyempurnakannya. (QS. AL qiyamah: 37).

‘Alaqah terus mengalami perkembangan tubuh menjadi


semakin komplek. Embrio mengalami evolusi dari ‘alaqah menjadi
mudhghah (segumpal daging). Al qur’an pun masih memperinci tahap
perkembangan embriologi selanjutnya:

‫ضغَةَ ِع ٰظ ًما فَ َك َس ْونَا الْعِ ٰظ َم حَلْ ًما‬


ْ ‫ضغَةً فَ َخلَ ْقنَا الْ ُم‬
ْ ‫مُثَّ َخلَ ْقنَا النُّطْ َفةَ َعلَ َقةً فَ َخلَ ْقنَا الْ َعلَ َقةَ ُم‬

َ‫مُثَّ اَنْ َشأْنٰهُ َخ ْل ًقا اٰ َخ ۗ َر َفتَبَ َار َك ال ٰلّهُ اَ ْح َس ُن اخْلَالِِقنْي ۗن‬

6
Ibid, hal. 133.
Artinya : Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat,
lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan
segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang
belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami
menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah,
Pencipta yang paling baik. (QS. Al mu’minun : 14).

3. Tahap fetus
Memasuki tahap ketiga dari kehamilan, embrio disebut
fetus.tahap ini berlangsung sekitar 30 minggu, mulai dari minggu
kedelapan dari kehamilan dan berakhir hingga saat lahir.
Dalam tahap ini, wajah, tangan, dan kaki dari fetus mulai
tampak dalam bentuk manusia. Selain itu, otak juga terbentuk dan
mulai menjadi komplek dalam beberapa bulan.
Dalam surah al mu’minun, Allah SWT menggambarkan
perubahan bentuk dari tahap embrio menuju tahap fetus sebagai
berikut:

‫ضغَةَ ِع ٰظ ًما فَ َك َس ْونَا الْعِ ٰظ َم حَلْ ًما‬


ْ ‫ضغَةً فَ َخلَ ْقنَا الْ ُم‬
ْ ‫مُثَّ َخلَ ْقنَا النُّطْ َفةَ َعلَ َقةً فَ َخلَ ْقنَا الْ َعلَ َقةَ ُم‬

َ‫مُثَّ اَنْ َشأْنٰهُ َخ ْل ًقا اٰ َخ ۗ َر َفتَبَ َار َك ال ٰلّهُ اَ ْح َس ُن اخْلَالِِقنْي ۗن‬

Artinya : Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat,
lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan
segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang
belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami
menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah,
Pencipta yang paling baik. (QS. Al mu’minun : 14).
Dalam tahap fetus, bentuk manusia telah dapat dikenali. Hal ini
berbeda ketika masih pada tahap embrio yang lebih menyerupai
segumpal daging.

Demikianlah bagaimana cara Allah menunjukkan tanda-tanda


kekuasaanya. Maha benar Allah dengan segala firman-Nya. Allah
SWT mewahyukan Al qur’an berkenaan dengan proses pembuahan
dan tahapan perkembangan embrio.

Seperti yang kita ketahui, ilmu pengetahuan modern


berkembang jauh setelah firman Allah diturunkan kepada Rasulullah
SAW. Dan Al qur’an menjelaskan itu sedemikian detail sesuatu yang
belum diketahui pada zaman Al qur’an diturunkan7.

BAB III

7
Nurul maghfirah, 99 fenomena menakjubkan dalam Al quran, (bandung: mizania, 2015), hal. 67.
PENUTUP

A. Kesimpulan
Embriologi adalah studi mengenai embrio dengan penekanan kepada
pola-pola perkembangan embrio.
Ilmuan membagi perkembangan pra-kelahiran (tahap perkembangan
embrio) menjadi tiga tahap:
1. Tahap germinal (dari pembuahan hingga dua minggu)
2. Tahap embrio (dua hingga delapan minggu)
3. Tahap fetus (dua hingga Sembilan bulan)
dan Al qur’an menjelaskan dengan detail teori embriologi ini, yang
notabene nya teori embriologi tersebut merupakan teori ilmu pengetahuan
modern yang berkembang di zaman dimana Al qur’an telah diwahyukan
ratusan tahun sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA
 Abtokhi Ahmad, sains untuk PGMI dan PGSD,

malang: uin-malang press.

 Maghfirah Nurul, 99 fenomena menakjubkan dalam

Al quran, bandung: mizania

 Karlina Nelly, yanti efrida, arma nuriah, bahan ajar

embriologi, Yogyakarta : CV Budi Utama

Anda mungkin juga menyukai