(RPP) kelas atau mata pelajaran di Tahun Ajaran 2021/2022 merupakan desain pembelajaran
yang disesuaikan dengan kondisi satuan pendidikan dan karakteristik peserta didiknya pada
masa pandemi COVID-19. Pada Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTM terbatas),
berbagai adaptasi pembelajaran dilakukan terutama untuk merespons dampak dari
pembatasan waktu pembelajaran di kelas, penjadwalan per kelompok belajar, serta kondisi
lainnya.
Anda ingin dapat membuat RPP kelas/mata pelajaran dengan efektif? Berikut ini adalah
langkah-langkah yang dapat membantu Anda untuk membuat RPP kelas atau Mata
pelajaran.
Seperti yang telah disebutkan dalam langkah-langkah di atas, dalam RPP kelas atau mata
pelajaran pada pembelajaran Tahun Ajaran 2021/2022, dirumuskan komponen-komponen
minimal yang saling berkaitan yaitu:
Seperti yang telah Bapak dan Ibu Guru ketahui, pada pembelajaran Tahun Ajaran
2021/2022, strategi pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran campuran yang
terdiri atas Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTM terbatas) dan Pembelajaran Jarak Jauh
(PJJ). Oleh karena itu, guru perlu menentukan komposisi antara Pembelajaran Tatap
Muka dan Pembelajaran Jarak Jauh. Penentuan komposisi tersebut dapat menggunakan
sejumlah pertimbangan yaitu:
1. Jumlah kelompok belajar. Semakin banyak kelompok belajar maka semakin sedikit
Pembelajaran tatap muka terbatas yang bisa difasilitasi oleh guru.
2. Tingkat kemandirian peserta didik. Semakin mandiri peserta didik dalam belajar
maka semakin semakin banyak Pembelajaran Jarak Jauh bisa dilakukan.
3. Tingkat risiko pandemi. Semakin besar risiko pandemi COVID-19 maka semakin
sedikit Pembelajaran Tatap Muka Terbatas bisa diadakan.
Menurut kajian yang dilakukan Stein dan Graham (2014), komposisi pembelajaran tatap
muka terbatas dan pembelajaran jarak jauh yang direkomendasikan adalah 1: 3. Setiap 1
jam PTM bisa disertai dengan PJJ selama 3 jam. Meski demikian, guru bisa melakukan
penyesuaian berdasarkan 3 kriteria tersebut.
Mari kita pelajari lebih lanjut mengenai komposisi PTM dan PJJ dalam pembelajaran
campuran melalui contoh kasus berikut ini.
Bapak/Ibu, apakah saat ini Anda sudah menganalisis kurikulum yang digunakan di satuan
pendidikan Anda? Apakah Anda telah merencanakan asesmen diagnosis untuk melihat
profil murid serta kebutuhannya? Setelah ini melakukan kedua hal ini, proses merancang
pelaksanaan pembelajaran akan terasa lebih mudah. Dengan contoh kasus diatas, Anda
diharapkan memiliki gambaran yang lebih utuh mengenai proses merancang pembelajaran
di Tahun Ajaran 2021/2022.
Bapak/Ibu, Andai pasti ingin mengetahu lebih jauh bagaimana guru-guru berbagai jenjang
pendidikan dari berbagai daerah, dengan berbagai keragaman kondisi, mengatur jadwal
pembelajaran campuran dan merancang RPP di kelasnya. Apa langkah yang perlu
dikembangkan atau disesuaikan oleh mereka agar pembelajaran lebih efektif dan minimal
resiko penularan?
Berikut ini terdapat contoh-contoh praktik pembelajaran beberapa guru dari berbagai
jenjang dan kondisi. Dari berbagai ilustrasi yang diberikan ini, Ada diharapkan melakukan
analisis sehingga Anda dapat mengambil keputusan-keputusan yang adaptif untuk
pelaksanaan pembelajaran Tahun Ajaran 2021/2022.