Anda di halaman 1dari 2

LIVERPOOL TERANCAM TIDAK TAMPIL

DI KOMPETISI EROPA MUSIM DEPAN

Setelah minggu lalu terlempar dari zona liga champion setelah dibantai Leicester City 1 – 3,
kini Liverpool kembali tersungkur pada pertandingan ke-25 di Anfield Stadium melawan tim
sekota yakni Everton. Ini merupakan kekalahan ke -4 secara beruntun untuk The reds di ajang
Premiere League atau dalam bulan Februari 2021, Liverpool tidak pernah memetik poin dan
kebobolan 10 gol.

Derby Merseyside yang digelar di akhir pekan ini berlangsung sangat seru. Bertindak sebagai
tim tuan rumah, Jurgen Klopp tampak serius dalam mangamankan jatah liga Champion di
musim depan dengan meraih poin penuh dan memainkan total footbal andalannya, hal ini
terlihat dari formasi 4-3-3 yang ia pasang dengan trio Firmansah di lini serang, Jones
Wijnaldum dan Thiago di tengah, A. Arnold dan Robertson di lini sayap, serta O kabak J
Henderson menjadi duet tembok pertahanan membantu Alisson sang penjaga gawang.
Sedangkan tim asuhan Carlo Anceloti menggunakan strategi all out deffens dan
mengandalkan counter attack. Hal tersebut terlihat dari formasi yang ia pasang, 5-3-2 dengan
duet Richarilson dan J. Rodriguez di lini depan, Gomes Davies Doucoure di lini tengah, serta
di lini belakang diisi oleh Digne Godfrey Keane Holgate Coleman dan kiper andalan mereka
Picford menjadi penjaga gawang.

The reds dikejutkan dengan gol cepat tim Merseyside biru yang di cetak Richarlision di menit
ke-3 setelah menerima umpan matang dari James Rodriguez memanfaatkan kesalahan
pemain tengah Liverpool. Hal tersebut membuat penduduk virtual Anfield terhenyak dan
mengubah papan skor menjadi 1 – 0 untuk Everton. Strategi Don Carlo nampaknya berjalan
dengan sempurna. setelah mereka unggul 1 gol, mereka langsung menutup rapat lini
pertahanan dan hanya mengandalkan serangan balik. Terbukti sampai peluit babak pertman di
bunyikan The Reds gagal menjebol pertahanan berlapis The Tofees walau menguasai
jalannya pertandigan.

Usai turun minum, Liverpool meningkatkan serangan dan penguasaan bola. Hal ini terlihat
dari statistik yang menunjukan bahwa liverpool melakukan 678 opren dan 72% menguasai
bola, berbanding jauh terbalik dengan Everton yang hanya melakukan 277 operan dan 28%
penguasaan bola. Namun kuatnya pertahanan Everton, membuat para pemain Liverpool gagal
mengejar ketertinggalan. alih-alih menyamakan kedudukan, Anak asuh Jurgen Klop Justru
semakin tertinggal setelah A. Arnold melanggar pemain pengganti D. Calvart di kotang
terlarang. Sigurdson yang menjadi algojo, sukses menyarangkan bola ke pojok kanan Allison.
Dan mengubah skor menjadi 0 – 2 untuk Everton. Skor tersebut tidak berubah hingga wasit
meniupkan peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan.

Hasil buruk tersebut membuat Liverpool tertahan di posisi ke 6 dengan koleksi 40 poin.
Unggul jumlah gol dari Everton yang memiliki point sama dan berada tepat di bawahnya,
namun The Tofees masih memiliki tabungan 1 pertandingan yang memungkinkan ia
menggeser Liverpool di posisi ke 6. Selain itu, Aston Villa dan Tottenham yang berada di
posisi 8 dan 9 secara beruntun juga berpotensi menggusur posisi liverpool. Mengingat kedua
tim tersebut masih memiliki tabungan 3 pertandingan dengan jarak poin yang tidak terlalu
jauh yakni 4 point.

Jika Aston Villa dan Tottenham mampu menyapu bersih semua pertandingan, maka dapat
dipastikan Liverpool akan terlempar ke posisi ke 9. Dan membuat mereka keluar dari jalur
kompetisi eropa musim depan.

Anda mungkin juga menyukai