Anda di halaman 1dari 55

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. R.

S KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

TENTANG AKTUALISASI

Oleh:
Elvant Olrando Darlin
NIM: 2019.C.11a.1007

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PRODI S1 KEPERAWATAN
TAHUN 2021/2022

1
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.R.S KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

TENTANG AKTUALISASI

Dibuat Sebagai Syarat Dalam Menempuh Mata Kuliah Praktik Pra Klinik
Keperawatan I Pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Eka Harap Palangka Raya

Oleh:
Elvant Olrando Darlin
NIM: 2019.C.11a.1007

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PRODI S1 KEPERAWATAN
TAHUN 2021/2022

2
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan ini di susun oleh :

Nama : Elvant Olrando Darlin


NIM : 2019.C.11a.1007
Program Studi : S-1 Keperawatan
Judul : Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan
Ganguuan Aktualisasi : Pada Pasien Rasa Harga Diri Rendah.
Telah melakukan asuhan keperawatan sebagai persyaratan untuk mneyelesaikan
Praktik Pra Klinik Keperawatan 1 Program Studi S-1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Eka Harap Palangka Raya.

Laporan Keperawatan ini telah disetujui oleh :

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Meida Sinta.A, S.Kep.,Ners Rimba Aprianti, S.Kep.,Ners

3
4
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat sertakarunia-Nya kepada kami
sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul
“Asuhan Keperawatan Pada Tn.K kebutuhan dasar manusia tentang aktualisasi”.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak
yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperanserta dalam penyusunan
makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasameridhai segala usaha kita. Amin

Palangkaraya 8 Maret 2021

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

5
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat

BAB 2 LAPORAN PENDAHULUAN

2.1 Konsep Dasar Penyakit


2.1.1 Definisi
2.1.2 Etiologi
2.1.3 Patofosiologi (WOC)
2.1.4 Manifestasi Klinis
2.1.5 Komplikasi
2.1.6 Pemeriksaan Penunjang
2.1.7 Penatalaksanaan Medis
2.2 Konsep Kebutuhan Manusia Oksigenasi
2.2.1 Pengertian
2.2.2 Etiologi
2.2.3 Patofisiologi
2.2.4 Manifestasi Klinis
1.2.5 Pemeriksaan Penunjang
2.3 Manajemen Asuhan Keperawatan
2.3.1 Pengkajian Keperawatan
2.3.2 Diagnosa Keperawatan
2.3.3 Intervensi Keperawatan
BAB 3 ASUHAN KEPERAWATAN
2.1 Pengkajian
2.2 Diagnosa
2.3 Intervensi
2.4 Implementasi dan Evaluasi
BAB 4 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSAKA

6
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Abraham Maslow adalah salah satu penganut aliran humanistic, ia terkenal dengan aktualisali diri,
diamana aktualisasi diri adalah kebutuhan yang tertinggi, sebelumnya ada kebutuhan fisiologis, keamanan,
cinta dan keberadaan, penghargaan dan baru naik ke aktualisasi diri.

Maslow menyusun teori motivasi manusia, dimana variasi kebutuhan manusia dipandang tersusun
dalam bentuk hirarki atau berjenjang. Setiap jenjang kebutuhan dapat dipenuhi hanya jenjang sebelumnya
telah (relatif) terpuaskan. Secara ringkasempat jenjang basic need atau deviciency need, dan
satujenjang metaneeds atau growth needs. Jenjang motivasi bersifat mengikat, maksudnya kebutuhan pada
tingkat yang lebih rendah harus relatif terpuaskan sebelum orang menyadari atau dimotivasi oleh kebutuhan
yang jenjangnya lebih tinggi. Jadi kebutuhan fisiologis harus terpuaskan lebih dahulu sebelum muncul
kebutuhan rasa aman. Sesudah kebutuhan fisiologis dan rasa aman terpuaskan, baru muncul kebutuhan cinta
dan keberadaan, begitu seterusnya sampai kebutuhan akan aktualisasi diri muncul.

Akan tetapi kebanyak orang setelah mencapai kebutuhan akan penghargaan tidak begerak ke
kebutuhan akan aktualisasi diri. Terdapat beberapa karakterlistik tentang orang yang sudah mencapai
aktualisasi diri dan berbagai hambatan untuk mencapai aktualisasi diri.

1.2 Tujuan

TujuanUmum

Mahasiswa mendapat gambaran dan pengalaman tentang penetapan proses asuhan keperawatan
secara komprehensif terhadap klien dengan kebutuhan aktualisasi diri.

7
TujuanKhusus

Setelah melakukan pembelajaran tentang asuhan keperawatan dengan kebutuhan aktualisasi diri

1. Menjelaskan definisi aktualisasi diri


2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi aktualisasi diri
3. Mengetahui karakteristik aktualisasi diri.
4. Bagaimana mencapai aktualisasi diri
5. Mengetahui hambatan dalam akualisasi diri
6. SILAHKAN LIHAT CONTOH
1.3 Manfaat

Manfaat dalam penulisan ini terbagi menjadi teoritis dan praktis yaitu sebagai berikut:

Teoritis
Adanya asuhan keperawatan ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan dapat menjadi
bahan masukan dan informasi serta sebagai bahan pembelajaran dan untuk memperkuat teori serta
meningkatkan mutu profesi keperawatan dalam melaksanakan asuhan keperawatan dengan gangguan
pemenuhan kebutuhan dasar manusia tentang Aktualisasi Diri.

Praktis
Bagi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
Manfaat penelitian bagi perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dilaksanakan sebagai kosntribusi
dalam mengembangkan ilmu pengetahuan serta dapat diaplikasikan dalam asuhan keperawatan.

Bagi Mahasiswa
Manfaat asuhan keperawatan ini diharapkan mahasiswa dapat mengembangkan dan mengaplikasikan
ilmu pengetahuan tentang keperawatan yang didapat selama pendidikan dengan kenyataan yang ada di
lapangan.

Bagi Perawat
Manfaat asuhan keperawatan ini diharapkan agar perawat mampu melaksanakan pendokumentasian
keperawatan mulai dari pengkajian, diagnosis, intervensi, implementasi dan evaluasi.

8
BAB 2 LAPORAN PENDAHULUAN

2.1Konsep Dasar Penyakit


2.1.1Definis
Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri yang berkepanjangan
akibat evaluasi yang negatif terhadap diri sendiri atau kemampuan diri. Adanya perasaan hilang kepercayaan diri,
merasa gagal karena tidak mampu mencapai keinginan sesuai ideal diri (Yosep, 2009). Harga diri smerupakan
bagian dari konsep diri, konsep diri terdiri dari gambaran diri, indentitas diri, peran diri, ideal diri, dan harga diri.
Konsep diri seseorang terletak pada apa yang ia pikirkan tentang orang lain yang memikirkan tentang dirinya
(Stuart, 2016).
Konsep diri didefinisikan sebagai semua pikiran, keyakinan dan kepercayaan yang merupakan
pengetahuan individu tentang dirinya dan mempengaruhi hubungan dengan orang lain (Stuart, 2016). Harga diri
seseorang diperoleh dari diri sendiri dan orang lain. Gangguan harga diri rendah akan terjadi jika kehilangan
kasih sayang, perlakuan orang lain yang mengancam dan hubungan interpersonal yang buruk. Tingkat harga diri
seseorang berada dalam rantang tinggi sampai rendah. Individu yang memiliki harga diri tinggi menghadapi
lingkungan secara aktif dan mampu beradaptasi secara efektif untuk berubah serta cenderung merasa aman.
Individu yang memiliki harga diri rendah melihat lingkungan secara negatif (Yosep, 2009). Harga diri seseorang
dapat mengalami penurunan akibat evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan diri. Perasaan tidak
berharga, tidak berarti, dan rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi negatif inilah yang disebut dengan
harga diri rendah (low selfesteem). Individu dengan harga dirih rendah memandang diri mereka sendiri sebagai
seseorang yang tidak kompeten, tidak dicintai, tidak aman, dan tidak layak (Townsend, 2009). Harga diri rendah
kronis juga 9 merupakan evaluasi diri atau kemampuan diri yang negatif dan dipertahankan dalam waktu yang
lama (NANDA, 2016).

2.1.2 Etiologi
Berbagai faktor menunjang terjadinya perubahan dalam konsep diri seseorang. Dalam tinjauan life spon
history klien, penyebab terjadianya harga diri rendah adalah pada masa kecil yang disalahkan, jarang diberi
pujian atas keberhasilannya. Saat individu mencapai masa remaja keberadaannya kurang dihargai, tidak diberi
kesempatan dan diterima. Menjelang dewasa awal sering gagal disekolah, pekerjaan ataupun pergaulan. Harga
diri rendah muncul saat lingkungan cenderung mengucilkan dan menuntut lebih kemampuannya (Yosep, 2009).
Modal stress adaptasi Stuart dari keperawatan jiwa memandang perilaku manusia dalam perspektif yang holistic
terdiri atas biologis, psikologis, sosial budaya dan aspek-aspek tersebut saling beriteraksi dalam keperawatan
(Stuart, 2016). Ada kaitannya antara kegagalan dengan kurangnya kemampuan (penyebab internal) dapat
9
menyebabkan penurunan harapan dan motivasi seseorang. Keadaan ketika seseorang yang sebelumnya memiliki
harga diri positif kemudian mengalami perasaan negatif tentang diri meraka dalam menanggapi suatu peristiwa
(kehilangan, perubahan) inilah yang disebut dengan harga diri rendah situasional (Carpenito-Moyet, 2009).
Keterangan dari gambar modal stress dan adaptasi Stuart didapatkan bahwa faktor predisposisi adalah
faktor resiko yang menjadi sumber terjadinya stress dan dapat dipengaruhi oleh faktor biologis, psikologi, dan
sosialkultural, pada faktor presipitasi memerlukan energi yang besar dalam menghadapi stress atau tekanan
hidup, waktu merupakan dimensi yang juga mempengaruhi terjadinya stress, sedangkan penilaian terhadap
stressor meliputi penentuan arti dan pemahaman terhadap pengaruh situasi yang penuh dengan stress bagi
individu, penilaian ini meliputi kognitif, afektif, fisiologi, perilaku, dan sosial. Pada sumber koping meliputi
kemampuan personal, dukungan sosial, aset materi, dan keyakinan positif. Mekanisme koping adalah suatu usaha
langsung 10 menghadapi stress, mekanisme koping dapat bersifat konstruktif dan deskruktif serta kita dapat
melihat rentang respon seseorang termasuk yang adaptif maupun maladiptif.

2.1.3Patofisiologi

2.1.4 Manifestasi Klinis


10
Karakteristik perilaku yag ditunjukkan kepada pasien harga diri rendah menurut Stuart dan Sundeen
(1998:230) meliputi mengkritik diri sendiri/orang lain, penurunan produktivitas, destruktif yang diarahkan
kepada orang lain atau diri sendiri, gangguan dalam berhubungan, rasa diri penting berlebihan, perasaan tidak
mampu, rasa bersalah, mudah tersinggung atau mudah marah berlebih, perasaan negative terhadap dirinya
sendiri, ketegangan peran yang dirasakan, pandangan hidup yang pesimis, keluhan fisik, pandangan hidup yang
bertentangan, penolakan terhadap kemampuan personal, destruktif terhadap diri sendiri, pengurungan diri,
menarik diri sendiri secara sosial, penyalahgunaan zat, menarik diri dari realita, dan khawatir.

2.1.4 Komplikasi
Individu mengalami gangguan konsep diri: harga diri rendah pertama kali akan merasa cemas dan takut.
Individu akan takut ditolak, takut gagal, dan takut dipermalukan. Akhirnya cenderung untuk menarik diri, akan
mengisolasi diri, yang pada akhirnya individu akan mengalami gangguan realita. Komplikasi yang berbahaya
individu mempunyai keinginan untuk meciderai dirinya.

2.1.5 Pemeriksaan Penunjang


a. Tes psikologi : tes kepribadian
b. EEG : gangguan jiwa yang disebabkan oleh neurologis
c. Pemeriksaan sinar X : mengetahui kelainan anatomi
d. Pemeriksaan Lab. Krom. : genetic

2.1.6 Penatalaksanaan Medis


1. Psikofarmaka
2. Elektro convulsive therapy
3. Psikoterapy
4. Therapy okupasi
5. Therapy modalitas
6. Terapi keluarga
7. Terapi lingkungan
8. Terapi perilaku
9. Terapi kognitif
10. Terapi aktivitas kelompok

2.2 Konsep Kebutuhan Manusia Aktualisasi


2.2.1 Pengertian

11
Apabila seseorang mengalami gangguan konsep diri maka orang tersebut tidak akan mampu melakukan
aktualisasi diri sehingga Individu tersebut mengalami gangguan aktualisasi diri karena kebutuhan dari dalam
dirinya belum terpenuhi sehingga untuk mengembangkan potensi dari individu tersebut tidak akan terjadi.
Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang diketahui individu tentang dirinya dan
mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain termasuk persepsi individu akan sifat dan
kemampuanya berinteraksi dengan orang lain dan lingkungannya, nilai-nilai yang berkaitan dengan pengalaman
dan objek tujuan serta keinginan (Stuart dan Sundeen, 1991).
Menurut Stuart dan Sundeen (1998), ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri. Faktor
tersebut terdiri dari:
a. Teori perkembangan
Konsep diri berkembang secara bertahap sejak lahir seperti mulai mengenal diri yang terpisah dari
lingkungan dan berkembangan melalui kebiasaan eksplorasi atau pengenalan tubuh, nama panggilan,
pengalaman budaya dan hubungan interpersonal dan kemampuan pada area tertentu yang dinilai oleh diri
sendiri atau masyarakat serta aktualisasi diri dengan merealisasi potensi yang nyata.
b. Significant other (orang yang terpenting atau orang yang terdekat)
Konsep diri dipelajari melalui kontak dan pengalaman dengan orang lain, belajar diri sendiri melalui
cermin orang lain yaitu dengan cara pandangan diri merupakan interpretasi diri pandangan orang lain
terhadap diri, remaja dipengaruhi oleh orang lain yang dekat dengannya dan pengaruh orang terdekat atau
orang penting sepanjang siklus kehidupan. Remaja seringkali membangun interaksi sesama teman
sebayanya secara khas yaitu dengan cara berkumpul untuk melakukan aktifitas bersama dengan
membentuk kelompok. Ketika remaja mengalami masalah kulit (jerawat) mereka seringkali merasa
kurang percaya diri ketika berhadapan dengan temannya. Banyaknya informasi serta interaksi yang
dilakukan oleh remaja dengan temannya, maka akan mengakibatkan remaja tersebut tidak merasa
tersingkirkan dari lingkungannya. Interaksi yang terjadi antara remaja dengan lingkungannya mempuyai
kualitas yang berbeda-beda. Suatu interaksi dikatakan berkualitas, jika mampu memberikan kesempatan
kepada individu untuk mengembangkan diri dengan segala kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya.
c. Self Perception (persepsi diri sendiri)
Persepsi individu terhadap diri sendiri, serta pengalamannya mengenai masalah fisik (jerawat) yang
mereka alami, antara lain:
1) Life Style (gaya hidup)
Gaya hidup yang dimiliki oleh kebanyakan dari indivisu sekarang lebih cenderung pada gaya hidup
yang serba instan dan modern
2) Tipe kepribadian
Kepribadian merupakan segala bentuk pola pikiran, emosi dan perilaku yang berbeda serta
mempunyai karakteristik yang menentukan gaya personal individu dan mempengaruhi interaksinya
dengan lingkungan (Farozin, 2004). Orang dengan kepribadian tipe A (introvert) lebih mudah
mengalami gangguan akibat adanya stress dari pada orang dengan kepribadian tipe B (ekstrovert).
12
Ciri-ciri orang dengan kepribadian tipe A (introvert) yaitu tidak sabar, kompetitif, ambisius, ingin
serba sempurna, mudah gelisah, mudah bermusuhan dan mudah tersinggung, sedangkan orang
dengan kepribadian tipe B (ekstrovert) mempunyai ciri-ciri yang berlawanan dengan orang
berkepribadian tipe A (introvert).
3) Bentuk Anatomi Tubuh
Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari lingkungan hidup manusia.
Kulit dapat dengan mudah dilihat dan diraba dan menjamin kelangsungan hidup. Kulit dapat menyokong
penampilan dan kepribadian seseorang. Dengan demikian, kulit pada manusia mempunyai peranan yang
sangat penting. Selain fungsi utama yang menjamin kelangsungan hidup. Kulit dapat menyokong
penampilan dan kepribadian seseorang. Dengan demikian, kulit pada manusia mempunyai peranan yang
sangatpenting. Selain fungsi utama yang menjamin kelangsungan hidup, kulit juga mempunyai fungsi lain
yaitu estetik, ras dan sarana komunikasi non verbal antara individu satu dengan yang lain.
Wuryanano (2007) menguraikan bagaimana membentuk konsep diri menjadi lebih baik, maka
terlebih dahulu Anda harus mengetahui hal-hal yang mempengaruhi konsep diri . Untuk membentuk
konsep diri menjadi lebih baik lagi, maka lebih dulu Anda harus mengetahui hal apa yang mempengaruhi
konsep diri. Anda harus tahu bahwa konsep diri dipengaruhi oleh tiga hal, yaitu:
1. Cita-cita diri
Cita-cita Diri adalah keinginan untuk mencapai sesuatu tujuan keinginan pribadi, dan itu sangat
dipengaruhi oleh lingkungan sekitar Anda, orang tua, teman ataupun tetangga.
2. Citra Diri
Citra Diri merupakan suatu produk dari pengalaman masa lalu beserta sukses dan kegagalannya.
Citra diri dibangun oleh sebuah gambaran tentang diri yang menurut keyakinan dianggap benar.
3. Harga Diri
Pengertian Harga Diri (Self Esteem) Stuart dan Sundeen (1991), mengatakan bahwa harga diri
(self esteem) adalah penilaian individu terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisa seberapa
jauh perilaku memenuhi ideal dirinya.
Aktualisasi diri adalah kebutuhan alami dan naluriah yang di miliki manusia untuk melakukan usaha
terbaik yang ia bisa. Maslow (Schneider,K.J, dkk, 2001 dalam Arinato, 2009,), menyatakan aktualisasi diri
adalah proses menjadi diri sendiri dan mengembangkan sifat-sifat dan potensi psikologis yang unik. Proses
Aktualisasi diri akan di bantu serta di hambat oleh pengalaman dan proses belajar kita dalam masa kanak
kanak. Aktualisasi diri akan berubah sejalan dengan perkembangan hidup dan pengalaman seseorang.
Aktualisasi diri pada akhirnya akan merujuk pada peak performance danpeak experience. Menurut
privette (2001, dalam Schneider,K.J, dkk, 2001), peak performance adalah kondisi terbaik seseorang, yaitu
13
ketika pikiran dan tubuh bekerja secara bersamaan.Sedangkan peak experience merupakan sebuah momen
yang berharga ketika manusia mencapai kebahagiaan yang sesungguhnya. Jika aktualisasi merupakan
prototype dari kesehatan kepribadian, peak performancedan peak experience merupakan prototype dari
pengalaman yang positif.

2.2.2 Etiologi
1. Situasional
Yaitu terjadi trauma yang tiba-tiba, misalnya harus operasi, kecelakaan, dicerai suami, putus sekolah, putus
hubungan kerja, perasaan malu karena sesuatu (korban perkosaan, dituduh KKN, dipenjara tiba-tiba).
Pada klien yang dirawat dapat terjadi harga diri rendah, karena :
a. Privacy yang kurang diperhatikan, misalnya : pemeriksaan fisik yang sembarangan, pemasangan alat yang
tidak sopan (pencukuran pubis, pemasangan kateter, pemeriksaan pernea).

b. Harapan akan struktur, bentuk dan fungsi tubuh yang tidak tercapai karena dirawat/ sakit/ penyakit. c.
Perlakuan petugas kesehatan yang tidak menghargai, misalnya berbagai pemeriksaan dilakukan tanpa
penjelasan, berbagai tindakan tanpa persetujuan.

2. Kronik
Yaitu perasaan negatif terhadap diri telah berlangsung lama, yaitu sebelum sakit/ dirawat. Klien ini mempunyai
cara berfikir yang negatif. Kejadian sakit dan dirawat akan menambah persepsi negatif terhadap dirinya. Kondisi
ini mengakibatkan respons yang maladaptive. Kondisi ini dapat ditemukan pada klien gangguan fisik yang kronis
atau pada klien gangguan jiwa. Dalam tinjauan life span history klien, penyebab HDR adalah kegagalan tumbuh
kembang, misalnya sering disalahkan, kurang dihargai, tidak diberi kesempatan dan tidak diterima dalam
kelompok (Yosep, 2007).

14
2.2.5 Patofisiologi

2.2.3 Manifestasi Klinis


a. Jangka Pendek

 Kegiatan yang memberi dukungan sementara ( kompetisi olahraga, kontes popularitas )

15
 Kegiatan yang dilakukan untuk lari sementara dari krisis identitas ( musik keras, pemakaian obat-
obatan, kerja keras, nonton TV terus-menerus )
 Kegiatan mengganti identitas sementara ( ikut kelompok sosial, keagamaan, politik )
 Kegiatan yang mencoba menghilangkan anti identitas sementara ( penyalahgunaan obat )

b. Jangka Panjang
 Menutup identitas  dari orang – orang yang berarti, tanpa mengindahkan hasrat, aspirasi atau
potensi diri sendiri.
 Terlalu cepat mengadopsi identitas yang disenangi dari orang lain.
 Identitas negatif
2.3 Manajemen Asuhan Keperawatan
2.3.1 Pengkajian Keperawatan
1. Faktor predisposisi Terjadinya gangguan konsep harga diri rendah kronis juga dipengaruhi beberapa
faktor predisposisi seperti faktor biologis, psikologis, sosial dankultural.
a. Faktor biologis, biasanya karna ada kondisi sakit fisik yang dapatmempengaruhi kerja hormon
secara umum, yang dapat pula berdampakpada keseimbangan neurotransmiter di otak contoh
kadar serotonin yangmenurun dapat mengakibatkan klien mengalami depresi dan pada
pasiendepresi kecendrungan harga diri rendah kronis semakin besar karena klien lebih dikuasai
oleh pikiran pikiran negatif dan tidak berdaya.
b. Berdasarkan faktor psikologis, harga diri rendah kronis sangat berhubungan dengan pola asuh dan
kemampuan individu menjalankan peran dan fungsi. Hal-hal yang dapat mengakibatkan individu
mengalami harga diri rendah kronis meliputi orang tua yang penolakkan orang, harapan orang tua
yang tidak realistis, orang tua yang tidak percaya terhadap anaknya, tekanan teman sebaya, peran
yang tidak sesuai dengan jenis kelamin dan peran dalam pekerjaan.
c. Faktor sosial sosial status ekonomi sangat mempengaruhi proses terjadinya harga diri rendah
kronis, antara lain kemiskinan, tempat tinggal didaerah kumuh dan rawan, kultur sosial yang
berubah misal ukuran keberhasilan individu.
d. Faktor kultural: tunutunan peran sosial kebudayaan sering meningkatkan kejadian harga diri
rendah kronis antara lain: wanita sudah harus menikah jika umur mencapai dua puluhan,
perubahan kultur kearah gaya hidup individualisme.
2. Faktor presipitasi Masalah khusus tentang konsep diri disebabkan oleh situasi yang dihadapi individu dan
individu yang tidak mampu menyelesaikan masalah. Situasi atau stressor dapat mempengaruhi konsep diri
dan komponennya. Stressor yang mempengaruhi harga diri dan ideal diri adalah penolakan dan kurang
16
penghargaan diri dari orang tua yang berarti: pola asuh anak tidak tepat misalnya: terlalu dilarang,
dituntut, persaingan dengan saudara, kesalahan dan kegagalan yang terulang, cita-cita yang tidak dapat di
capai, gagal tanggung jawab terhadap diri sendiri (Stuart dan sundeen,1991). Stresor pencetus dapat
berasal dari sumber internal atau eksternal sebagai berikut:
a. Trauma seperti penganiayaan seksual dan psikologis atau menyaksikan peristiwa yang
mengancam kehidupan
b. Ketegangan peran berhubungan dengan peran atau posisi yang diharapkan dan individu
mengalaminya sebagai frustasi.
Ada tiga jenis transisi peran:
a) Transisi peran perkembangan adalah: perubahan normatif yang berkaitan dengan
pertumbuhan. Perubahan ini termasuk tahap perkembangan dalam kehidupan individu atau
keluarga dan norma-norma budaya, nilainilai serta tekanan untuk menyesuaikan diri.
b) Transisi peran situasi terjadi dengan bertambah atau berkurangny aanggota keluarga
melalui kelahiran atau kematian.
c) Transisi peran sehat-sakit terjadi akibat pergeseran dari keadaan sehat ke keadaan sakit.
Transisi ini dapat dicetuskan oleh kehilangan bagian tubuh, perubahan ukuran, bentuk,
penampilan atau fungsi tubuh perubahan fisik yang berhubungan tumbuh kembang normal
dan prosedur medis dan keperawatan
2.3.2 Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah cara mengidentifikasi, memfokuskan, dan mengatasi kebutuhan spesifik klien
serta respons terhadap masalah aktual dan resiko tinggi. Diagnosa keperawatan merupakan suatu pernyataan
masalah keperawatan klien mencakup baik respon adaptif dan maladaptif serta stressor yang menunjang.
Rumusan diagnosis adalah problem/masalah (P) berhubungan dengan penyebab (etiologi), dan keduanya ini
saling berhubungan sebab akibat secara ilmiah.
Masalah keperawatan yg Mungkin Muncul
1. Isolasi sosial
2. Gangguan harga diri (HDR) : situasional/ kronis
3. Gangguan pola tidur
4. Gangguan citra tubuh
5. Perubahan penampilan peran
6. Ketidakberdayaan
7. Keputusasaan

17
2.3.3 Intervensi Keperawatan
Langkah selanjutnya dari proses keperawatan adalah perencanan dimana perawat akan menyusun rencana yang
akan dilakukan pada klien untuk mengatasi masalahnya, perencanaan disusun berdasarkan diagnosa keperawatan
(Yosep, 2009).

1. Tindakan keperawatan untuk klien harga diri rendah yaitu :

a. Tujuan tindakan untuk klien adalah sebagai berikut:


1) Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki.
2) Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan.
3) Klien mengikuti program pengobatan secara optimal
b. Tindakan keperawatan

Membantu klien menilai kemampuan yang masih dapat digunakan. Untuk tindakan tersebut perawat
dapat :

a) Mendiskusikan dengan pasien kemampuan yang masih dapatdigunakan


b) Bantu klien menyebutkan dan memberi penguatan terhadap kemampuan diri yang
diungkapkan klien
c) Perlihatkan respon yang kondusif dan menjadi pendengar yang aktif.

2. Tindakan keperawatan pada pasien Isolasi sosial yaitu :

a. Membina hubungan saling percaya

1) Mengucapkan salam setiap kali berinteraksi dengan klien


2) Berkenalan dengan klien. perkenalan nama panggilan yang saudara sukai, tanyakan nama dan
nama panggilan klien
3) Menanyakan perasaan dan keluhan klien saat ini
4) Buat kontrak asuhan keperawatan , mencakup hal – hal apa yang saudara akan lakukan bersama
klien, berapa lama akan dikerjakan dan dimana tempatnya

.b. Menyadari penyebab isolasi sosial

1) Tanyakan siapa saja orang yang satu rumah dengan klien

2) Tanyakan siapa orang yang dekat dengan klien dan apa sebabnya

3) Tanyakan setiap orang yang tidak dekat dengan klien dan apa sebabnya.
18
c. Mengetahui keuntungan dan kerugiaan berinteraksi dengan orang lain

1) Tanyakan pendapat klien tentang kebiasaan berinteraksi dengan orang lain


2) Tanyakan apa yang menyebabkan klien tidak ingin berinteraksi dengan orang lain
3) Diskusikan pada klien keuntungan bila klien memilki banyak teman dan tidak bergaul akrab dengan
mereka
4) Jelaskan pengaruh isolasi sosial terhadap kesehatan fisik klien

19
BAB 3 ASUHAN KEPERAWATAN

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

Jl. Beliang No.110 Telp/Fax (0536) 3227707

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Nama Mahasiswa : Elvant Olrando Darlin

Nim : 2019.C.11a.1007

Ruang Praktek :..................................................................................

Tanggal Praktek :20

Tanggal & Jam Pengkajian : .................................................................................

3.1 PENGKAJIAN
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. R.S

Umur : 42 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Suku/Bangsa : Dayak

Agama : Kristen

Pekerjaan : IRT

Pendidikan : SMP

Status Perkawinan : Kawin

Alamat : Jln. T.Bey,Peputra Jaya Blok 2/65 RT 03/14

Tgl MRS : 20 Maret 2020

Diagnosa Medis : Diabetes Malitus


20
3.2 RIWAYAT KESEHATAN/PERAWATAN
1. Keluhan Utama :

keluhan badan terasa lemas

2. Riwayat Penyakit Sekarang :

Ny. R. S datang ke pelayanan kesehatan Puskesmas Simpang Tiga pada tanggal 20 Maret
2020 pada jam 08.30 WIB dengan keluhan badan terasa lemas, sering buang air kecil, berat
badan menurun, sering merasa haus, sering kelelahan dan pandangan kabur.
3. Riwayat Penyakit Sebelumnya ( Riwayat Penyakit dan Riwayat Operasi )

a) Penyakit yang pernah dialami:


Pasien mengatakan sudah sering mengalami kelelahan, badan
terasa lemas, nafsu makan meningkat, berat badan menurun
dan pandangan kabur. Pasien pernah memeriksakan dirinya ke
pelayanan kesehatan sejak 7 tahun terakhir pasien didiagnosa
mengalami Diabetes Mellitus dengan kadar gula darah
300mg/dl.
b) Ny. R S tidak dirawat dirumah sakit tetapi sering memeriksa
kesehatan di Puskesmas Simpang Tiga terakhir kali memeriksa
pada bulan November 2019 dengan kadar gula darah
200mg/dl. dan Ny. R S mengatakan tidak memiliki riwayat alergi
terhadap obat, makanan atau zat kimia lainnya.
c) Kebiasaan makan obat-obatan: pasien biasa makan obat yang
diberikan oleh dokter atau tempat pelayanan kesehatan.
d) Operasi yang pernah dialami: pasien tidak pernah menjalani
operasi.
4. Riwayat Penyakit Keluarga :

Keluarga tidak ada mengalami penyakit seperti ini.

21
GENOGRAM KELUARGA

1) Genogram

Keterangan:

: Laki-laki

: Perempuan

: Pasien

: Meninggal

: Serumah

22
3.3 PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum :
1. Keadaan Umum
a. Tingkat kesadaran : Compos Mentis
b. Tinggi badan : 160 cm

c. Berat badan sebelum sakit : 70 kg


d. Berat badan sekarang : 55 kg
2. Tanda-tanda vital
a. TD : 110/70 mmHg
b. Nadi : 80 kali/menit
c. Suhu : 37,0 0C
d. Pernapasan : 20 kali/menit
3. Kepala dan wajah
Rambut tampak panjang, bersih, tidak rontok, berwarna hitam
dengan beberapa helai uban, distribusi rambut normal, tidak
berketombe, tidak ada benjolan di kepala, wajah simetris,
tidak ada keluhan.
4. Mata
Mata tampak simetris, warna kulit sekitar mata normal,
konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, terkadang
memakai kacamata, ada gangguan penglihatan, lapang
pandang seperti kabur, pergerakan mata normal, tidak ada
peradangan.
5. Hidung
Lubang hidung simetris, tidak ada gangguan pada hidung,
tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada pendarahan,
fungsi penciuman normal, tidak ada sinusitis, tidak ada
keluhan.

23
6. Telinga
Bentuk telinga normal, pendengaran baik, telingan tampak
bersih, tidak memakai alat bantu pendengaran, tidak ada
kotoran, tidak ada peradangan, tidak ada keluhan.
7. Mulut dan kerongkongan
Bibir tampak kering, tidak ada perdarahan pada mulut dan
bibir, lidah tidak kotor, gigi pasien tampak bersih, suara
normal, pasien bisa mengunyah dengan baik, fungsi menelan.

baik, fungsi mengecap baik, tidak ada peradangan, tidak ada


bau mulut.
8. Leher
Leher tampak normal, tidak ada pembesaran kelenjer tiroid,
tidak ada pembesaran kelenjer getah bening, vena jugularis
tidak menonjol, pergerakan leher normal.
9. Dada
a. Struktur: dada tampak simetris, payudara
tampak simetris, tidak ada keluhan.
b. Payudara: payudara tampak simetris, tidak teraba massa,
tidak ada nyeri tekan.
c. Aksila: aksila normal, tidak teraba massa, tidak ada nyeri
tekan.
d. Sistem Pernapasan
Inspeksi: ekspansi paru simetris, pola napas teratur,
tidak sesak, frekuensi napas 20 kali/menit,
Palpasi: bentuk dada simetris, tidak teraba massa, tidak
ada nyeri tekan.
Perkusi: tidak ada terdengar suara nafas tambahan.
Auskultasi: tidak ada terdengar suara nafas tambahan.
e. Sistem Kardiovaskuler
Pemeriksaan jantung normal.
10. Sistem Abdomen

24
Abdomen tampak simetris, tidak ada benjolan dan
pembengkanan pada abdomen, tidak terdapat nyeri tekan,
suara perkusi abdomen timpani, terdengar suara peristaltik
usus 7 kali/menit, tidak kembung, tida ada acites.
11. Sistem Integument
Kulit tampak bersih, tidak ada gatal, turgor kulit elastis.
12. Genitalia
Tidak memakai kateter, tidak ada perdarahan.
13. Rektum
Tidak ada nyeri, tidak ada hemoroid, tidak ada massa, tidak
ada keluhan.
14.Ekstremitas
a. Kaki
Kaki tampak normal, tidak ada pembengkakan, warna
kulit normal, tidak ada luka, tidak ada kecacatan, tidak ada
fraktur, nilai kekuatan otot: 4, ada nyeri kebas, tidak ada
fraktur.
b. Tangan
Tangan tampak normal, tidak ada pembengkakan, warna
kulit normal, tidak ada luka, tidak ada kecacatan, tidak ada
fraktur, nilai kekuatan otot: 4, ada nyeri kebas, tidak ada
fraktur, tidak ada keterbatasan gerak.

15. Status Mental :


a. Tingkat Kesadaran : ……………………………………

b. Ekspresi Wajah : ……………………………………

c. Bentuk badan : ……………………………………

d. Cara berbaring/bergerak : ……………………………………

e. Bicara : ……………………………………

f. Suasana Hati : ……………………………………

25
g. Penampilan : …………………………………….

h. Fungsi kognitif : :

 Orientasi Waktu : …………………………………………………………………..


 Orientasi Orang : …………………………………………………………………..
 Orientasi Tempat : …………………………………………………………………..
i. Halusinasi : Dengan / Akustik Lihat / Visua

Lainnya...........................

j. Proses Berfikir : Blocking Cricumstansial


Flight oh ideas Lainnya ............................

k Insight n: Baik Mengingkari

Menyalahkan Orang lain

l. Mekanisme Pertahanan Diri Adaftip Mal Adaftip

m. Keluhan Lainnya :

....................................................................................................................................................

....................................................................................................................................................

16. Tanda-tanda Vital :


a. Suhu/T :37,00 C Axilla Rektal Oral

b. Nadi/HR :80 x/Menit

c. Pernapasan/RR :20 x/Menit

d. Tekanan Darah/BP :110/70 mmHg

17. PERNAPASAN (BREATHING)


Bentuk Dada : …………………………

Kebiasaan merokok : ………………. Batang/hari

Batuk, sejak ………………….

Batuk darah, sejak ……………

Sputum, warna ……………….

Sianosis

Nyeri dada
26
Dyspnoe Orthopnoe Lainnya ……………………..

Sesak nafas Saat inspirasi Saat aktivitas Saat istirahat

Type Pernafasan Dada Perut Dada dan perut

Kusmaul Cheyne-stokes Biot

Lainnya ………………………………………

Irama Pernafasan Teratur Tidak teratur

Suara Nafas Vesikuler Bronchovesikuler

Bronchial Trakeal

Suara Nafas tambahan Wheezing Ronchi kering

Ronchi basah (rales) Lainnya ……………….

Keluhan lainnya : .......……………………………………................................

Masalah Keperawatan : ...............................................................................................

18. CARDIOVASCULER ( BLEEDING )


Nyeri dada Kram kaki Pucat

Pusing/sinkop Clubing finger Sianosis

Sakit Kepala Palpitasi Pingsan

Capillary refill > 2 detik < 2 detik

Oedema : Wajah Ekstrimitas atas

Anasarka Ekstrimitas bawah

Asites, lingkar perut ………………….Cm

Ictus Cordis Terlihat Tidak Melihat

Vena Jugularis Tidak Meningkat Meningkat

Suara Jantung Normal, …………………….

Ada kelainan ………………………………………...................

Keluhan Lainnya : ……………………………………………………………..............

..........................................................................................................

27
Masalah : .........................................................................................................

.........................................................................................................

19. PERSYARAFAN (BRAIN)


Nilai GCS : E (4) : …………………………………….

V (5) : …………………………………….

M (6) : …………………………………….

Total Nilai GCS (15) : .....................................................................

Kesadaran : Compos Menthis Somnolent Delirium

Soporus Coma Sulit dinilai

Pupil : Isokor Anisokor

Midriasis Meiosis

Refleks Cahaya : Kanan Positif Negatif

Kiri Posistif Negatif

Nyeri, lokasi …………………………….

Vertigo Gelisah Aphasia Kesemutan

Bingung Disarthria Kejang Tremor

Pelo

Uji Syaraf Kranial :

Nervus Kranial I: (olfaktorius)Penghidu

Nervus Kranial II : (Optikus) penglihatan

Nervus Kranial III: (Okulomotoris) Pergerakan mata ke dalam, ke atas, elevasi alis, mata kontraksi
pupil, reaksi bersamaan

28
Nervus Kranial IV: (Trokhlearis)Pergerakan mata ke bawah, keluar

Nervus Kranial V: (Trigeminus) Mengunyah, sensasi wajah, kulit, kepala, dan gigi)

Nervus Kranial VI: (Abdusen) Pergerakan mata lateral

Nervus Kranial VII: (Facialis) Ekspresi Wajah

Nervus Kranial VIII : (Akustikus) Pendengaran dan keseimbangan

Nervus Kranial IX : (Glosofaringeus) Menelan, Pengecapan

Nervus Kranial X : (Vagus) Menelan Berbicara

Nervus Kranial XI : (Asesoris) Pergerakan bahu, rotasi kepala

Nervus Kranial XII: (Hipoglosus) Pergerakan Lidah

Uji Koordinasi :

Ekstremitas Atas : Jari Ke Jari Positif Negatif

Jari Ke Hidung Positif Negatif

Ekstremitas Bawah : Tumit Ke Jempol Kaki Positif Negatif

Uji Kestabilan Tubuh : Positif Negatif

Refleks :

Bisep : Kanan +/- Kiri +/- Skala............... Trisep :

Kanan +/- Kiri +/- Skala................ Brakioradialis

Kanan +/- Kiri +/- Skala................ Patella

Kanan +/- Kiri +/- Skala................ Akhiles

Kanan +/- Kiri +/- Skala................ Refleks Babinski

Kanan +/- Kiri +/-

Refleks Lainnya : ........................................................................................................

Uji Sensasi : ........................................................................................................

Keluhan Lain :

…………………………………………………………………….…………………………………

………………………………….…………………………………………………………………....

Masalah Keperawatan :
29
…………………………………..........................................................................................................

20. ELIMINASI URI (BLADDER) :


Produksi Urin : cc x/hr

Warna :

Bau :

Tidak ada masalah/lancar Menetes Inkotinen

Oliguri Nyeri Retensi

Poliuri Panas Hematuri

Dysuri Nocturi

Kateter Cystostomi

Keluhan Lainnya :
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………..................................................

..............................................................................................................................................................

Masalah Keperawatan :

…………………………………………………………………………………………………………..

………………………………………………………………………………………………………......

8. ELIMINASI ALVI (BOWEL) :

Mulut dan Faring

Bibir : ………………………………………………………………………………..

Gigi : ………………………………………………………………………………..

Gusi : ………………………………………………………………………………..

Lidah : ………………………………………………………………………..

Mukosa : ………………………………………………………………………………..

Tonsil : ………………………………………………………………………………..

Rectum :

Haemoroid :

BAB : ………… x/hr Warna :…………. Konsistensi : …………………


30
Tidak ada masalah Diare Konstipasi Kembung

Feaces berdarah Melena Obat pencahar Lavement

Bising usus : ………………………….

Nyeri tekan, lokasi : …………………….........

Benjolan, lokasi : ……………………….....

Keluhan Lainnya :
………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………

Masalah Keperawatan :

………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………

9. TULANG – OTOT – INTEGUMEN ( BONE )


Kemampuan pergerakan sendi Bebas Terbatas

Parese/lemah, lokasi …………………………………………

Paralise/paraplegia/lumpuh, lokasi ……………………………………….

Hemiparese, lokasi ……………………………………………………….

Nyeri, lokasi ………………………………………….

Bengkak, lokasi ………………………………………

Kekakuan,Lokasi .........................................................

Flasiditas .....................................................................

Spastisitas, Lokasi .......................................................

Ukuran Otot Simetris

Atropi

Hipertropi

Kontraktur

31
Malposisi

Uji Kekuatan otot : Ekstrimitas Atas………… . Ekstrimitas Bawah…………………

Deformitas tulang, lokasi ……………………………….

Peradangan, lokasi ………………………………………

Perlukaan, lokasi ………………………………………..

Patah tulang, lokasi ……………………………………..

Tulang Belakang Normal Skoliosis

Kifosis Lordosis

10. KULIT – RAMBUT - KUKU

Riwayat Alergi Obat ………………………………………………………..

Makanan ……………………………………………………

Kosametik ………………………………………………….

Lainnya ……………………………………………………..

Suhu Kulit Hangat Panas Dingin

Warna kulit Normal Sianosis/biru Ikterik/kuning

Putih/pucat Coklat tua/hyperpigmentasi

Turgor Baik Cukup Kurang

Tekstur Halus Kasar

Lesi : Macula, lokasi …………………………


Pustula, lokasi …………………………

Nodula, lokasi …………………………

Vesikula, lokasi …………………………

Papula, lokasi …………………………

Ulcus, lokasi …………………………….

Jaringan Parut, lokasi ……………………………………………………….....................

Tekstur rambut : ………………………………………………………..

32
Distribusi rambut : ……………………………………………………..

Bentuk kuku Simetris Irreguler

Clubbing Finger Lainnya ……………….

Masalah Keperawatan :

…………………………………………….…………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………….

11. SISTEM PENGINDRAAN


a. Mata/Penglihatan
Fungsi penglihatan : Berkurang Kabur Ganda Buta/gelap

Gerakan bola mata Bergerak normal Diam Bergerakspontan/nistagmus

Visus : Mata Kanan (VOD) : …………………………….

Mata Kiri (VOS) : …………………………….

Sclera : Normal/putih Kuning/ikterus Merah/hifema

Konjunctiva Merah muda Pucat/anemic

Kornea Bening Keruh

Alat Bantu Kacamata Lensa kontak Lainnya ………….

Nyeri : ….……………………………………………………………………...

Keluhan Lain : …………………………………………………………………………

Masalah : ………………………………………………………………………….

b. Telinga/Pendengaran :
Fungsi Pendengaran : Berkurang Berdengung Tuli

c. Hidung/Penciuman :
Bentuk : Simetris Asimetris

Lesi

Patensi

Obstruksi

Nyeri tekan sinus

33
Transluminasi

Cavum Nasal Warna ………………….. Integritas ………………..

Septum nasal Deviasi Perforasi Peradarahan

Sekresi, warna …………………

Polip Kanan Kiri Kanan dan kiri

Masalah Keperawatan :

…………………………………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………………………..

12. LEHER DAN KELENJAR LIMFE


Massa Ya Tidak

Jaringan Parut Ya Tidak

Kelenjar limfe Teraba Tidak teraba

Kelenjar Tyroid Teraba Tidak teraba

Mobilitas leher Bebas Terbatas

13. SISTEM REPRODUKSI


a. Reproduksi Pria

Kemerahan, Lokasi : …………………………........

Gatal-gatal, lokasi : …………………………........

Gland Penis : ……………………………….

Maetus Uretra : …………………………….....

Discharge , warna : ………………………….........

Srotum : ……………………………….

Hernia : ……………………………….

Kelainan : ……………………………………………………………………..

..........................................................................................................

34
Keluhan lain : ……………………………………………………………………..

..........................................................................................................

b. Reproduksi Wanita

Kemerahan, lokasi : ………............………….....…………

Gatal-gatal, lokasi : ............……………….....……………

Perdarahan : …………………….....………………

Flour Albus : ……………….......…………………..

Clitoris : ……………………………………….

Labia : ……………………………………….

Uretra : ………………………………………..

Kebersihan : Baik Cukup Kurang

Kehamilan : ………….............………. minggu

Taksiran Partus : ……………………...……

Lainnya : ......................................................................................................

Payudara :

Simetris Asimetris

Sear Lesi

Pembengkakan Nyeri tekan

Puting : Menonjol Datar Lecet Mastitis

Warna areola …………………………………………..

ASI Lancar Sedikit Tidak keluar

Keluhan Lainnya : ……………………………………………………………………….............

Masalah keperawatan :

………………………………........................................................................................................

……………………………………………………………………………………………………

D. POLA FUNGSI KESEHATAN


35
1. Persepsi Terhadap Kesehatan dan Penyakit :

………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
……………………………..............................................................................................................................
........................................................................................................

2. Nutrisi dan Metabolisme

TB : Cm

BB Sekarang : Kg

BB Sebelum sakit : Kg

Diet :

Biasa Cair Saring Lunak

Diet Khusus :

Rendah Garam Rendah Kalori TKTP

Rendah Lemak Rendah Purin Lainnya ………………

Mual Muntah ……….. kali/hari

Kesukaran menelan Ya Tidak

Keluhan Lainnya : ……………………………………………………………………....................

Pola Makan Sehari-hari Sesudah Sakit Sebelum Sakit

Frekeunsi/hari

Porsi

Nafsu makan

Jenis Makanan

Jenis Minuman

Jumlah minuman/cc/24 jam

Kebiasaan Makan

Keluhan/masalah

36
Masalah Keperawatan :
………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………........................................…………………………………

3. Pola istirahat dan tidur :

………………………………………………………………………………….……………………..
………………………………………………………………………………………………..........................
..........................................................................................................................................................................
.

Masalah Keperawatan :
………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………...............................
…………………………………….

4. Kognitif :

………………………………………………………………………………….………………..
……………………………………………………………………………………………………..................
..........................................................................................................................................................................
.......

Masalah Keperawatan :

………………………………………………………………………………………………………

5. Konsep Diri :

a) Gambaran diri
Pasien mengatakan bahwa dia adalah seorang ibu dari 5 orang
anaknya.
b) Harga diri
Pasien mengatakan masih bisa bekerja dan melakukan aktifitas
sehari-hari dirumah secara mandiri.
c) Ideal diri
Pasien mengatakan bisa menjadi ibu yang baik untuk anak-
anaknya.

37
d) Identitas diri
Saat ini pasien adalah seorang istri dan ibu dari 5 orang
anaknya.
e) Penampilan peran
Pasien seorang istri yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan
seorang ibu bagi 5 orang anaknya.
Masalah Keperawatan :

……………………………………………………………………………………………………….

6. Aktivitas Sehari-hari :

………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………
……..............................................................................................................................................................

Masalah Keperawatan

…………………………………………………………………………………………………….

7. Koping-Toleransi terhadap Stress

………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………
……..............................................................................................................................................................

Masalah Keperawatan:

……………………………………………………………………………….……………………

21. Nilai-Pola Keyakinan


………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………
……..............................................................................................................................................................

Masalah Keperawatan:

……………………………………………………………………………….……………………

38
E. SOSIAL – SPIRITUAL.

1. Kemampuan berkomunikasi :

………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………
……..............................................................................................................................................................

2. Bahasa sehari-hari :

………………………………………………………….................................................................
.........................................................................................................................................................

3. Hubungan dengan Keluarga :


.........................................................................................................................................................

.........................................................................................................................................................

…………………………………….................................................................................................

4. Hubungan dengan teman/petugas kesehatan/orang lain :


………………………………………………………………………………………………..

..................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................

5. Orang berarti/terdekat :

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

6. Kebiasaan menggunakan waktu luang :

………………………………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………………………….

39
………………………………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………………………….

7. Kegiatan beribadah :

Pasien biasa melakukan ibadah.

F. DATA PENUNJANG ( RADIOLOGIS. LABORATORIUM, PENUNJANG LAIN)

No Parameter Hasil Nilai Normal


1

Pemeriksaan Tanggal

No Parameter Hasil Nilai Normal


1

Hasil Pemeriksaan

G. PENATALAKSANAAN MEDIS

Obat/Terapi Medis Dosis Indikasi Kontraindikasi


3.3.1.1 Metfromin 1/24jam
3.3.1.2 Glibenclamind 2x1

40
Palangka Raya 20 Maret 2020

Mahasiswa,

41
3.1.2 Analisa data
Tabel 3.1: Analisa Data
No Data Penyebab Masalah

42
1. DS: Diabetes mellitus Perubahan
1. Pasien mengatakan nafsu nutrisi kurang
makan meningkat Sel tubuh dari
2. Pasien mengatakan kekurangan glukosa kebutuhan
sering BAK
3. Pasien mengatakan Perubahan nutrisi
sering merasa haus kurang dari
4. Pasien mengatakan kebutuhan
kadar gula dara
terakhir 200 mg/dl

DO:
1. Kesadaran : Compos
Mentis
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 80 kali/menit
Suhu : 36,5 0C

43
Pernapasan : 20 kali/menit
2. Bibir paien tampak
kering
3. Pemeriksaan kadar gula
darah : 189 mg/dl

No Data Penyebab Masalah


2. DS: Diabetes mellitus Intoleransi
1. Pasien mengatakan Aktivitas
badan lemas Nutrisi kurang dari
2. Pasien mengatakan kebutuhan
merasa lelah
3. Pasien mengatakan Berat badan
pandangan kabur menurun/ badan
DO: tampak kurus
1. Kesadaran :
Compos Mentis Intoleransi aktivitas
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 80 kali/menit
Suhu : 36,5 0C
Pernapasan : 20 kali/menit
2. Berat badan : 55 kg
3. Pasien tampak
menggunakan kaca mata
4. Kekuatan otot 4

44
3.2Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang muncul pada Ny. R.S dengan Diabetes
Mellitus yaitu:
1) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidak
adekuatan insulin (SDKI,D.0019,Hal.56)
2) Intoleransi aktivitas b.d kelemahan akibat penurunan produksi
energi (SDKI,D.0056.HAL.128)

45
3.3Intervensi Keperawatan
Tabel 3.2: Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
1. Perubahan nutrisi kurang dari Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen Nutrisi
kebutuhan tubuh b.d ketidak diharapkan status nutrisi klien terpenuhi 1) kaji adanya alergi makanan
adekuatan insulin dengan kriteria hasil : 2) anjurkan klien untuk meningkatkan protein dan
(SDKI,D.0019,HAL.56) 3) Adanya peningkatan berat badan sesuai vitamin C
dengan tujuan
3) yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi
4) Berat badan ideal sesuai sesuai dengan
tinggi badan serat untuk mencegah konstipasi
5) Mampu mengidentifikasi kebutuhan
4) ajarkan klien bagaimana membuat catatan
nutrisi
6) Tidak ada tanda-tanda malnutrisi makanan harian
5) berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
Monitoring Nutrisi
1) berat badan klien dalam batas normal
2) monitor adanya penurunan berat badan
3) Cek GDS sesuai program

36
2. Intoleransi aktivitas b.d Setelah dilakukan tindakan keperawatan Terapi Aktivitas:
kelemahan akibat penurunan diharapkan tidak terjadi kelelahan dengan 1. Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang
produksi energi penurunan produksi energy klien dengan mampu dilakukan
(SDKI,D.0056.HAL.128) kriteria hasil: 2. Bantu untuk memililah aktivitas konsisten yang
- Berpartisipasi dalam kegiatan aktivitas fisik sesuai dengan kemampuan fisik, psikolog, dan
tanpa disertai peningkatan tekanan darah, social.
nadi, dan RR
- Mampu melakukan aktivitas sehari-hari
secara mandiri
- Tanda-tanda vital dalam batas normal
3.4Implementasi dan Evaluasi Keperawatan
Tabel 3.3: Implementasi dan Evaluasi Keperawatan
Diagnosa Keperawatan Hari/ Implementasi Evaluasi (SOAP) Paraf
Tanggal/Jam
1) Perubahan nutrisi Jumat/ Melakukan Manajemen Nutrisi Jam 13.00 WIB
kurang dari kebutuhan 27 Maret 2020 1) Mengkaji pasien tentang adanya S:
tubuh b.d ketidak 10.00 WIB alergi makanan 1) Pasien mengatakan nafsu
adekuatan insulin 2) Menganjurkan pasien untuk makan meningat
meningkatkan protein dan vitamin 2) Pasien mengatakan sering
C merasa haus
3) Memberikan pendidikan pada 3) Pasien mengatakan sering BAK
pasien tentang diet Diabetes
Mellitus dan kebutuhan nutrisi O:
yang harus dipenuhi 1) Kesadaran : Compos Mentis
Melakukan Monitoring Nutrisi TD : 120/80 mmHg
1) Melakukan pemantauan terhadap Nadi : 80 kali/menit
berat badan pasien sesial dengan Suhu : 36,5 0C
berat badan ideal Pernapasan : 20 kali/menit
2) Melakukan pemeriksaan Cek Gula 2) Bibir pasien tampak kering
Darah Sewaktu sesuai program Suhu : 36,5 0C
A:
Masalah pemenuhan nutrisi belum
teratasi
P:
Tindakan keperawatan dilanjutkan
dengan modifikasi:
1. Pantau tanda-tanda vital
2. Anjurkan pasien untuk selalu
menggunakan membuat menu
diet diabetes mellitus
3. Anjurkan pasien untuk
mengkonsumsi vitamin C
4. Anjurkan pasien untuk puasa
agar dilakukan pemeriksaan
kadar gula darah
2) Intoleransi aktivitas Rabu/ Menyarankan Pasien Untuk Jam 15.00 WIB
b.d kelemahan akibat 27 Maret 2020 Melakukan Terapi Aktivitas: S:
penurunan produksi 11.00 WIB 1. Mengidentifikasi aktivitas yang 1. Pasien mengatakan badan terasa
energi mampu dilakukan lemas
2. Pasein mengatakan badan lelah
2. Membantu untuk memililah aktivitas 3. Pasien mengatakan
konsisten yang sesuai dengan pandangannya kabur
kemampuan fisik, psikolog, dan social O:
1. Pasien tampak menggunakan
kaca mata
2. Berat badan pasien 55 kg
3. Hsil Kekuatan otot 4
A:
Masalah intoleransi aktivitas belum
teratasi
P:
Tindakan keperawatan dilanjutkan
dengan modifikasi:
1. Mengidentifikasi aktivitas yang
mampu dilakukan pasien
2. Menyarankan pasien untuk
beristirahat 10 menit setelah
melakukan kegiatan
3. Membantu untuk memililah
aktivitas konsisten yang sesuai
dengan kemampuan fisik.
Diagnosa Keperawatan Hari/Tanggal/ Implementasi Evaluasi (SOAP) Paraf
Jam
1) Perubahan nutrisi Jumat / 1) Memantau tanda-tanda vital pasien Jam 12.00 WIB
kurang dari 3 April 2020 Kesadaran : Compos Mentis S:
kebutuhan tubuh 10.0 WIB TD : 110/80 mmHg 1. Pasien mengatakan sudah mulai
b.d ketidak Nadi : 82 kali/menit mengkonsumsi vitamin C
adekuatan insulin Suhu : 367 0C 2. Pasien mengatakan sudah
Pernapasan : 20 kali/menit menjalankan menu diet diabetes
2) Menganjurkan pasien untuk selalu melitus selama 2 hari
menggunakan membuat menu diet O:
diabetes mellitus 1. Pasien mampu melakukan
3) Menganjurkan pasien untuk mengkonsumsi vitamin C
mengkonsumsi vitamin C 2. Pasien mampu membuat menu
4) Menganjurkan pasien untuk puasa diet diabetes mellitus
agar dilakukan pemeriksaan kadar 3. Pemeriksaan kadar gula darah
gula darah 189 mg/dl
Hasil kadar gula darah 189 mg/dl A:
Masalah perubahan nutrisi teratasi
sebagian
P:
Tindakan keperawatan dilanjutkan
dengan modifikasi:
1. Menganjurkan pasien agar
membuat menu diet dan
melakukan nya terus
2. Mengkaji berat badan pasein
3. Pantau tanda-tanda vital
2) Intoleransi Jumat / 1. Mengidentifikasi aktivitas yang Jam 13.00 WIB
aktivitas b.d 3 April 2020 mampu dilakukan pasien S:
kelemahan akibat 11.00 WIB 2. Menyarankan pasien untuk 1. Pasien mengatakan lelah mulai
penurunan beristirahat 10 menit setelah berkurang
produksi energi melakukan kegiatan 2. Pasien mengatakan sudah mulai
3. Membantu untuk memililah aktivitas memilih pekerjaan yang bisa di
konsisten yang sesuai dengan lakukan dan beristirahat
kemampuan fisik. setelahnya
O:
1. Pasien tampak bersemangat
2. Pasien tampak rileks
3. Tanda-tanda vital :
TD : 120/85 mmHg
Nadi : 82 kali/menit
Suhu : 36,70C
Frekuensi napas : 22 kali/menit
4. Tidak ada peningkatan suhu
tubuh
5. Lingkungan rumah pasien
tampak sudah mulai bersih
A:
Masalah intoleransi aktivitas
teratasi sebagian.
P:
1. Anjurkan pasien untuk selalu
mengerjakan tugas yang ringan
2. Anjurkan keluarga pasien untuk
selalu membantunya
BAB 4 PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Aktualisasi diri adalah kebutuhan naluriah pada manusia untuk melakukan yang
terbaik dari yang dia bisa. Kebutuhan aktualisasi diri (self actualization), meliputi
kebutuhan akan memenuhi keberadaan diri (self fulfillment) melalui
memaksimumkan penggunaaan kemampuan dan potensi diri. Kebutuhan aktualisasi
diri adalah tingkatan kebutuhan yang paling tinggi menurut Maslow dan Kalish.
Pribadi yang ter-aktualisasi oleh Maslow dilukiskan yaitu: “Pribadi yang
teraktualisasi seseorang yang menggunakan dan memanfaatkan secara penuh bakat,
kapasitas, dan potensi diri.
4.2 Saran
Setelah penulis membuat kesimpulan tentang asuhan keperawatan pada Tn. S
dengan Mania, maka penulis menganggap perlu adanya saran untuk memperbaiki dan
meningkatkan mutu asuhan keperawatan.
DAFTAR PUSAKA

Kelliat. 1998. Proses Keperawatan Kesehatan jiwa. Jakarta : EGC


Kusuma,Hardhi.2015.Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis.
Yogyakarta: Mediaction
Herdman, T. Heather. 2013. Diagnosis Keperawatan 2012-2014. Jakarta : EGC
Schneider,K.J., dkk. 2001. The Handbook of Humanistic Psychology. California : Sage
Publication.inc.
Stuart and Sundeen. 1998. Buku Keperawatan (Alih Bahasa) Achir Yani S.Hamid. Edisi 3.
Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai