OLEH:
DELIMA SANTI
NPM. 1826040256.P
Bengkulu, 2019
Mengetahui,
Ketua Program Studi D IV Kebidanan
STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek
Klinik Kebidanan ini sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan. Tak lupa
pula, penulis kirimkan salam dan salawat kepada junjungan kita semua,
Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, dan seluruh sahabatnya.
Laporan Praktek Klinik Kebidanan ini membahas tentang Imunisasi
Campak. Banyak pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian makalah
ini. Oleh karena itu, penulis ucapkan banyak terimakasih. Penulis menyadari,
bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, olehnya itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca sekalian.
Besar harapan penulis, dengan hadirnya laporan ini dapat memberikan
sumbangsih yang berarti demi kemajuan ilmu pengetahuan.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 1
C. Tujuan ......................................................................................... 2
iv
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................
13
B. Saran............................................................................................
13
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit campak merupakan salah satu penyakit menular yang masih
menjadi masalah kesehatan bayi dan anak. Penyakit tersebut disebabkan oleh
virus golongan Paramyxovirus. Pada tahun 2013, di dunia terdapat 145.700
orang meninggal akibat campak, sedangkan sekitar 400 kematian setiap hari
sebagian besar terjadi pada balita (WHO, 2015).
Cara yang efektif untuk mencegah penyakit campak yaitu dengan
imunisasi balita pada usia 9 bulan. Selama periode 2000-2013, imunisasi
campak berhasil menurunkan 15,6 juta (75%) kematian akibat campak di
Indonesia(Kemenkes RI, 2015). Imunisasi campak membuat anak akan
terlindungi dan tidak terkena campak, karena imunisasi dapat memberikan
kekebalan terhadap suatu penyakit termasuk campak (Nugrahaeni, 2012).
Imunisasi merupakan salah satu upaya terbaik untuk menurunkan
insiden campak cenderung turun pada semua golongan umur. Pada bayi
kurang dari 1 tahun dan anak umur 1-4 tahun terjadi penurunan cukup tajam,
sedangkan pada golongan umur 5-14 tahun relative lambat. Saat ini program
pemberantasan penyakit campak dalam tahap reduksi yaitu penurunan jumlah
kasus dan kematian akibat campak, menyusul tahap eliminasi dan akhirnya
tahap eradikasi. Diharapkan 10-15 tahun setelah tahap eliminasi, penyakit
campak dapat dieradikasi, karena satu-satunya pejamunya adalah manusia.
Respon imun memegang peranan penting dalam upaya mengatasi infeksi virus
campak. Baik respon yang timbul oleh infeksi campak alam maupun respon
setelah imunisasi.
B. Tujuan
Tujuan penulisan laporan ini adalah untuk mempelajari dan memahami
konsep dan prosedur pemberian imunisasi Campak.
1
C. Manfaat
1. Dapat menjelaskan pengertian imunisasi campak
2. Dapat menjelaskan frekuensi pemberian imunisasi campak
3. Dapat menjelaskan cara pemberian dan dosis imunisasi campak
4. Dapat menjelaskan efek samping imunisasi campak
5. Dapat menjelaskan kontra-indikasi imunisasi campak
6. Dapat menjelaskan manfaat imunisasi campak
7. Dapat menjelaskan dampak tidak diberikan imunisasi campak
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Imunisasi
Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang
secara aktif terhadap suatu antigen, sehingga bila ia terkena oleh antigen yang
serupa,tidak menjadi penyakit (Matondang CS, 2012). Menurut Achmadi
(2012), imunisasi berasal dari kata “imun” yang berarti kebal atau resisten.
Imunisasi terhadap suatu penyakit hanya akan memberikan kekebalan atau
resisten terhadap penyakit itu saja, sehingga untuk terhindar dari penyakit lain,
diperlukan imunisasi lainnya.
B. Tujuan Imunisasi
Tujuan dari imunisasi adalah untuk melindungi dan mencegah dari
penyakit-penyakit menular yang sangat berbahaya bagi bayi dan anak
(Proverawati, 2010).
C. Manfaat Imunisasi
1. Untuk Anak
Mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit, dan
kemungkinan cacat atau kematian.
2. Untuk Keluarga
a. Menghilangkan kecemasan dan psikologi pengobatan bila anak sakit.
b. Mendorong pembentukan keluarga apabila orang tua yakin bahwa
anaknya akan menjalani masa kanak-kanak yang nyaman.
3. Untuk Negara
Memperbaiki tingkat kesehatan, mencipatakn bangsa yang kuat dan
berakal untuk melanjutkan pembentukan negara (Marimbi, 2010).
3
D. Macam- macam Imunisasi pada Bayi
Menurut Achmadi (2012) walaupun imunisasi sangat penting, namun
pemerintah mewajibkan lima jenis imunisasi pada anak dibawah usia 1 tahun,
yaitu :
1. BCG : untuk mencegah penyakit TBC.
2. Hepatitis B : untuk mencegah penyakit hepatitis B.
3. DPT : untuk mencegah penyakit difteri, pertusis, dan tetanus.
4. Campak : untuk mencegah penyakit campak.
5. Polio : untuk mencegah penyakit polio.
4
G. Cara Pemberian dan Dosis Imunisasi
Imunisasi campak terdiri dari satu dosis tunggal 0,5 mL disuntikkan
secara subkutan pada lengan kiri bagian atas, diberikan pada anak umur 9 - 11
bulan.Ulangan (booster) pada usia 6-7 tahun (kelas 1 SD).
Dalam keadaan wabah imunisasi dapat diberikan mulai umur 6 bulan
disusul dengan suntikan ulangan 6 bulan kemudian dengan 1 dosis 0,5 ml
secara subkutan.
I. Kontra-Indikasi Imunisasi
1. Kontra-indikasi pemberian imunisasi campak adalah anak
2. Dengan penyakit infeksi akut yang disertai demam.
3. Dengan penyakit gangguan kekebalan.
4. Dengan penyakit TBC tanpa pengobatan
5. Dengan kekurangan gizi berat.
6. Dengan penyakit keganasan.
7. Dengan kerentanan tinggi terhadap protein telur, kanamisin dan
eritromisin (antibiotik).
5
K. Dampak Tidak Diberikan Imunisasi Campak
Bisa menimbulkan campak itu sendiri namun kasus ini jarang terjadi
sama halnya dengan jarangnya ditemukan komplikasi kejang ringan, radang
otak, radang paru dan radang saluran kemih.
6
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Data Subyektif
1. Biodata
Bayi
Nama anak : By. “ D “
Usia : 9 Bulan
Jenis kelamin : Laki - laki
Orang Tua
Nama Ibu : Ny. “ D “ Nama Ayah : Tn. “ J “
Umur : 23 Tahun Umur : 27 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/Bangsa : Sumatera/Indonesia Suku/Bangsa : Sumatera/Indonesia
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jalan Maluku rt. 10 kel. Jawa kanan ss Kec. Lubuklinggau
Timur II
7
4. Riwayat Kesehatan Sekarang.
Ibu mengatakan bayinya saat ini tidak sedang menderita penyakit kuning,
batuk dan pilek
5. Riwayat Kesehatan Keluarga.
Suami ibu mengatakan dari pihak ibu maupun suami tidak ada yang
menderita penyakit menular seperti penyakit kuning, penyakit TBC dan
penyakit tyroid serta dalam keluarga tidak ada yang mebderuta penyakit
menurun seperti darah tinggi, kencing manis, asma dan tdak ada yang
menderita penyakit kronis, serta tidak ada riwayat kembar.
6. Riwayat Kehamialn, Persalinan dan Nifas
a. Kehamilan
1) Trimester I:Ibu mengatakan waktu hamil muda setiap bulan periksa
ke bidan mendapatkan multivitamin, ibu mual dan kadang sampai
muntah.
2) Trimester II:Ibu mengatakan bahwa periksa ke bidan setiap bulan
dan mendapat suntik TT 1x pada usia kehamilan 5 bulan, ibu
mendapat multivitamin, dan tablet tambah darah.
3) Trimester III:Ibu mengatakan satu minggu yang lalu periksa ke
bidan dan mendapatkan multivitamin, satu minggu kemudian
merasa kenceng-kenceng, suami membawa ibu ke bidan.
b. Persalinan
Ibu mengatakan pada tanggal …, jam : 05.00 WIB, melahirkan secara
normal di bidan. Berat badan 3000 gram, panjang badan 50 cm, ari-ari
lahir normal dan perdarahan tidak banyak
c. Nifas
Ibu mengatakan masa nifas berjalan normal, tidak ada keluhan,
perdarahan tidak ada. Ibu menyusui bayinya dengan baik.
8
7. Kebiasaan sehari-hari
a. Nutrisi
Setiap hari makan 3x sehari dengan komposisi nasi tim, sayur dan
lauk-pauk porsi 9 sendok makan peres. Minum susu formula 3 gelas
sehari.
b. Eliminasi
BAB 1x sehari konsistensi lembek, warna kuning.
BAK 5-6x sehari warna jernih kekuningan
c. Istirahat
Anak tidur siang ± 2-3 jam, tidur malam ± 8-9 jam mulai pukul 20.00
wib – 06.00 wib.
d. Aktifitas
Anak suka bermain dengan teman sebayanya dan kadang bermain
sendiri di rumah.
e. Personal hygiene
Mandi 2x/hari ganti baju setiap hari dan setiap kali basah atau kotor.
f. Rekreasi
Anak kadang diajak ke tempat bermain oleh keluarganya.
8. Riwayat Psikososial dan Budaya
a. Riwayat Psikologis:Anak tidak rewel
b. Sosial:Anak tinggal serumah dengan orang tuanya, hubungan keluarga
harmonis
c. Budaya:Ibu mengatakan keluarga tidak percaya tahayul, kebiasaan
berobat jika sakit ke petugas kesehatan, ibu juga tidak pernah minum
jamu.
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. BB : 9,7 Kg TB : 61 cm
9
d. Tanda-tanda vital :
RR : 36x/menit, reguler
Nadi : 100 x/menit, reguler
Suhu : 36 C
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
1) Kepala : Simetris, tidak ada benjolan abnormal, rambut
hitam menyebar merata.
2) Wajah : Simetris, tidak pucat, dan tidak kuning
3) Mata : Simetris, sklera tidak kuning, konjungtiva tidak
anemis
4) Hidung : Simetris, tidak ada polip, tidak ada pernafasan
cuping hidung
5) Mulut : Mukosa bibir lembab, tidak ada labioschisis, tidak
ada labiopalatoschisis, lidah bersih
6) Telinga : Simetris, tidak ada serumen.
7) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan
pembesaran limfe.
8) Dada : Simetris, gerak nafas teratur.
9) Perut : tidak ada benjolan abnormal.
10)Ekstremitas
Atas : Simetris, tidak terdapat polydaktil maupun
syndaktil
Bawah : Simetris, tidak terdapat polydaktil maupun
syndaktil
Reflek : +/+
11)Integumen : Bersih, turgor baik
12)Genetalia : Bersih, testis sudah turun ke scrotum
13)Anus : Bersih, tidak terdapat atresia ani dan tidak ada
atresia rekti.
10
b. Palpasi
1) Kepala : Tidak teraba benjolan abnormal.
2) Leher : Tidak terabapembesaran kelenjar tyroid, tidak
teraba pembesaran kelenjar limfe, dan tidak teraba
pembesaran vena jugularis.
3) Perut : Tidak teraba benjolan abnormal, tidak terana
pembesaran hepar.
4) Ekstremitas :
Atas : Tidak teraba adanya retensi air (tidak edema).
Bawah : Tidak teraba adanya retensi air (tidak edema).
5) Integumen : Bersih, turgor baik
c. Auskultasi
1) Dada : COR : Nadi teratur 100x / menit
2) Perut : Terdengar bising usus ± 12x / menit
d. Perkusi
Abdomen :Tidak kembung
C. Assessment
An. By. “ D “ umur 9 bulan dengan imunisasi Campak
D. Planning
1. Menjelaskan pada ibu bahwa anaknya akan diberikan imunisasi campak
2. Menimbang BB yaitu dengan hasil 9700 gram dan mencatatnya dalam
KMS
3. Mencuci tangan sebelum dan sesudah dengan melakukan tindakan bayi.
4. Mempersiapkan alat-alat dan vaksin
a. 1 ampul vaksin kering
b. Pelarut (Nacl 0,9 %)
c. Gergaji ampul
d. Semprit 1cc
e. Kapas alkohol
11
f. Spuit 5 cc untuk mengoplos vaksin
5. Melarutkan vaksin dengan pelarutnya
6. Melakukan pengambilan vaksin sebanyak 0.5 cc
7. Mengatur posisi bayi yaitu posisi bayi ditidurkan dengan posisi miring kiri
8. Melakukan disinfeksi dengan kapas alkohol.
9. Menyuntikkan vaksin campak secara subkutan dan usahakan sedikit
mungkin melukai kulit, pertahankan jarum sejajar lengan atas bayi dan
masukan ke dalam kulit, kemudian masukan vaksin seluruhnya dan cabut
jarum
10. Membuang sampah ke tempat sampah medis
11. Mencuci tangan dengan sabun dan cuci di bawah air mengalir
12. Memberitahu ibu agar lokasi penyuntikan tidak ditekan
13. Menganjurkan ibu untuk control bila terjadi keluhan
14. Mencatat ke dalam KMS tanggal di berikan imunisasi campak dan
memberitahu ibu bahwa imunisasi ini adalah yang terakhir serta
menganjurkan ibu agar tetap rutin pergi ke posyandu menimbangBB anak
untuk mendeteksi pertumbuhan dan perkembangan anaknya.
12
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyakit campak merupakan salah satu penyakit menular yang masih
menjadi masalah kesehatan bayi dan anak. Penyakit tersebut disebabkan oleh
virus golongan Paramyxovirus. Cara yang efektif untuk mencegah penyakit
campak yaitu dengan imunisasi balita pada usia 9 bulan. Imunisasi merupakan
salah satu upaya terbaik untuk menurunkan insiden campak cenderung turun
pada semua golongan umur.
Imunisasi campak adalah imunisasi yang diberikan untuk menimbulkan
kekebalan aktif terhadap penyakit campak (morbili/measles). Kandungan
vaksin campak ini adalah virus yang dilemahkan.Sebenarnya, bayi sudah
mendapat kekebalan campak dari ibunya. Namun sering bertambahnya usia,
antibody dari ibunya semakin menurun sehingga tubuh antibody tambahan
lewat pemberian vaksin campak.
Saat ini program pemberantasan penyakit campak dalam tahap reduksi
yaitu penurunan jumlah kasus dan kematian akibat campak, menyusul tahap
eliminasi dan akhirnya tahap eradikasi. Diharapkan 10-15 tahun setelah tahap
eliminasi, penyakit campak dapat dieradikasi, karena satu-satunya pejamunya
dalah manusia.
B. Saran
Diharapkan kepada mahasiswa kebidanan sebagai calon bidan agar
dapat mengerti dan memahami teknik dan prosedur pemberian imunisasi
campak, sehingga dapat memberikan asuhan yang terbaik bagi anak.
13
DAFTAR PUSTAKA
Marimbi. 2010. Tumbuh Kembang, Status Gizi dan Imunisasi Dasar pada Balita.
Yogyakarta: Nuha Medika
Matondang CS. 2012. Alergi dan Imunologi Anak. edisi ke-2. Jakarta: BP IDAI
14
.
LAMPIRAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
B. Standar Kompetensi
Mahasiswa mampu memahami konsep pemberian imunisasi Campaksebagai
bagian dari imunisasi dasar.
C. Kompetesi Dasar
Pada akhir pembelajaran diharapkan mahasiswa mampu :
1. Menjelaskan pengertian imunisasi campak
2. Menjelaskan frekuensi pemberian imunisasi campak
3. Menjelaskan cara pemberian dan dosis imunisasi campak
4. Menjelaskan efek samping imunisasi campak
5. Menjelaskan kontra-indikasi imunisasi campak
6. Menjelaskan manfaat imunisasi campak
7. Menjelaskan dampak tidak diberikan imunisasi campak
D. Indikator
1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian imunisasi campak dengan
benar
2. Mahasiswa mampu menjelaskan frekuensi pemberian imunisasi campak
dengan benar
3. Mahasiswa mampu menjelaskan cara pemberian dan dosis imunisasi
campak dengan benar
4. Mahasiswa mampu menjelaskan efek samping imunisasi campak dengan
benar
5. Mahasiswa mampu menjelaskan kontra-indikasi imunisasi campak dengan
benar
6. Mahasiswa mampu menjelaskan manfaat imunisasi campak dengan benar
7. Mahasiswa mampu menjelaskan dampak tidak diberikan imunisasi
campak dengan benar
F. Metode
Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab
G. Evaluasi
1. Prosedur : Praktek
2. Jenis : Terukur
3. Alat : Ceklist
4. Bentuk : Obyektif
H. Materi
Terlampir
I. Referensi
Achmadi. 2012. Dasar-Dasar Penyakit Berbasis Lingkungan. Jakarta:
Rajawali Press
Aziz. 2012. Asuhan Neonatus, Bayi, dan Balita. Jakarta: EGC
Marimbi. 2010. Tumbuh Kembang, Status Gizi dan Imunisasi Dasar pada
Balita. Yogyakarta: Nuha Medika
Maryunani, 2010, Ilmu Kesehatan Anak, Jakarta : CV. Trans Info
Matondang CS. 2012. Alergi dan Imunologi Anak. edisi ke-2. Jakarta: BP
IDAI
Proverawati, A.2010.Imunisasi dan Vaksinasi.Yogyakarta:Nuha Offset.
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
(SAP)
A. Deskripsi
Pembahasan mata kuliah ini difokuskan pada konsep dasar, prinsip dan
penerapan pemberian imunisasi campak.
B. Standar Kompetensi
Mampumemahami danmemberikan imunisasi campak
C. Kompetesi Dasar
Mahasiswa mampu memahami tentang pengertian, tujuan, jadwal, jenis dan
langkah-langkah pemberian imunisasi campak.
D. Indikator
Memahami konsep dasar pemberian imunisasi campak
E. Tujuan Pembelajaran
Pada akhir pembelajaran, diharapkan mahasiswa dapat melaksanakan
pemberian imunisasi campak
F. Materi Ajar
Pemberian imunisasi campak
G. Strategi Pembelajaran
1. Diskusi kelompok
2. Curah pendapat
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Tahapan/ Kegiatan Penyuluhan Media/ Metode Kegiatan Sasaran
Waktu Alat
Pendahulua - Menjawab salam Laptop, Diskusi - Menjawab
n dan LCD salam dan
(5 Menit) menginformasikan memperhatikan
pokok bahasan yang penjelasan
akan diajarkan dosen
- Menjelaskan tujuan - Memperhatikan
pembelajaran penjelasan
dosen
- Melakukan - Menjawab
apersepsi pertanyaan
dosen
Penyajian - Memberikan Laptop, Diskusi, - Menjawab
(10 Menit) pertanyaan untuk LCD Tanya pertanyaan
mengetahui sejauh Jawab dosen sesuai
mana pengetahuan dengan
mahasiswa tentang pengetahuan
imunisasi campak
- Menjelaskan materi - Memperhatikan
tentang imunisasi penjelasan
campak dosen
- Melakukan feed - Mengajukan
back pertanyaan
Penutup - Menyimpulkan Laptop, Diskusi, - Mahasiswa
(15 Menit) materi tentang LCD Tanya memperhatikan
imunisasi campak Jawab kesimpulan
dari dosen
- Mengevaluasi - Menjawab
pemahaman pertanyaan dari
mahasiswa setelah dosen
disampaikannya
materi tentang
imunisasi campak
- Menutup pertemuan - Mahasiswa
dengan menjawab
mengucapkan salam salam
JOB SHEET
Petunjuk
1. Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia.
2. Siapkan alat dan bahan secara lengkap sebelum tindakan dimulai.
3. Ikutilah petunjuk instruktur.
4. Tanyakan pada instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti.
Keselamatan Kerja
1. Jangan lupa beri informasi kepada klien atau keluarga klien tentang tindakan
yang akan dilakukan
2. Perhatikan prinsip – prinsip pencegahan infeksi , yaitu dengan mencuci tangan
dan menggunakan sarung tangansebelum melakukan pemeriksaan.
Dasar Teori
Imunisasi campak adalah imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya
penyakit campak pada anak karena penyakit ini sangat menular.Imunisasi campak
adalah imunisasi yang diberikan untuk menimbulkan kekebalan aktif terhadap
penyakit campak (morbili/measles). (Kandungan vaksin campak ini adalah virus
yang dilemahkan).Imunisasi campak diberikan 1 kali pada usia 9 bulan, dan
dianjurkan pemberiannya sesuai jadwal. Selain karena antibodi dari ibu sudah
menurun di usia bayi 9 bulan, penyakit campak umumnya menyerang anak usia
balita.
Prosedur Pelaksanaan
N LANGKAH ILUSTRASI GANBAR
O
1 Menyiapkan alat dan bahan
Key point:
Susun alat dan bahan secara ergonomis
2 Siapkan
Key point:
Siapkan pasien, bawa alat kedekat pasien
3 Informed Consent
Key point:
Orang tua diberitahu tentang tindakan yg
akan dilakukan
4 Cuci Tangan
Key point:
Lakukan langkah cuci tangan efektif
menggunakan sabun di bawah air mengalir
5 Lakukan pemeriksaan fisik
Key point:
Pastikan kondisi anak dalam keadaan
sehat, tidak sedang sakit
6 Gunakan APD
Key point:
Memakai sarung tangan kanan dan kiri
7 Melakukan pengecekan vaksin
Key point:
Pastikan vaksin dalam kondisi baik
8 Siapkan spuit
Key point:
Mengambil spuit dan meletakkan di bak
spuit
9 Siapkan ampul
Key point:
Memegang ampul antar ibu jari dan jari
tengah
10 Tekan leher ampul
Key point:
Jari telunjuk menekan ujung leher ampul
11 Lepaskan ampul
Key point:
Mengambil gergaji ampul dan gergaji
lehernya sampai ampul terlepas secara
melingkar
12 Bersihkan leher ampul
Key point:
Membersihkan leher ampul dengan kapas
yang telah dibasahi dengan air
13 Tahan leher ampul
Key point:
Melilitkan plastik/kasapada leher ampul
dengan erat
14 Patahkan leher ampul
Key point:
Mematahkan ampul vaksin pada lehernya
dengan hati-hati
15 Buka flakon
Key point:
Membuka flakon dengan gergaji ampul
16 Sedot larutan
Key point:
Menyedot pelarut kedalam semprit dan
membuang ampul pelarut
17 Bersihkan flakon
Key point:
Membersihkan tutup flakon dengan kapas
basah dan masukkan pelarut dalam vaksin
campak
18 Masukkan pelarut ke flakon
Key point:
Memasukkan pelarut ke flakondan
membuang spuit
19 Pastikan vaksin tercampur
Key point:
Mengocok vaksin sampaibenar-benar
tercampur
20 Siapkan spuit
Key point
Mengambil spuit 1cc / 2,5 cc dan mengisi
udara
21 Siapkan flakon
Key point:
Memasukkan udara 0,5 cc dalam flakon
22 Masukkan vaksin ke dalam semprit
Key point:
Menghisap 0,5 cc vaksin kedalam semprit
23 Keluarkan gelembung udara dalam
semprit
Key point:
Semprit ditegak luruskan keatas untuk
melihat gelembung udara apabila ada,
gelembung udara diketok-ketok pelan
sehingga gelembung naik keatas,lalu
dorong pinston agar udara keluar.
24 Atur posisi bayi
Key point:
Minta ibu untuk memegang anak, atur
anak dalam posisi nyaman untuk
melakukan tindakan
25 Siapkan daerah penyuntikan
Key point:
Antiseptikkulit dan jepitlah lenganyang
akan disuntik dengan jari-jari tangan kiri
26 Atur posisi penyuntikan
Key point:
Masukkan jarum kedalam kulit yang
dijepit dengan sudut kira-kira 45 °terhadap
lengan (1/3 bagian lengan atas) secara
subkutan (spuit 2,5 cc) atau 90 ° (spuit 1
cc)
27 Aspirasi sebelum penyuntikan
Key point:
Menarik pinston sedikit untuk meyakinkan
bahwa jarum tidak mengenai pembuluh
darah
28 Lakukan penyuntikan
Key point:
Menekan pinstonnya perlahan-lahan
sebanyak 0,5 cc
29 Cabut pinston
Key point:
Mencabut jarum dan usaplah bekas
suntikan dengan kapas alcohol
30 Rapikan pasien
Key point:
Informasikan bahwa tindakan telah selesai
dilakukan
31 Susun alat
Key point:
Alat-alat dibereskan, membuang bahan
habis pakai ke tempat sampahdan
merendam alat-alat kelarutan klorin 0,5%
32 Cuci Tangan
Key point:
Lakukan langkah cuci tangan efektif
menggunakan sabun di bawah air mengalir
33 Dokumentasi
Key point:
Mendokumentasikan dalam catatan dan
beritahukan jadwal kembali
DAFTAR TILIK
Petunjuk
Nilailah setiap langkah yang diamati menggunakan skala sebagai berikut:
Nilai 0 : Langkah tidak dikerjakan atau tidak sesuai
(tidak dikerjakan) dengan yang seharusnya
Nilai 1 : Langkah yang harus dilakukan dikerjakan
(dilakukan tidak sesuai prosedur) namun tidak sesuai dengan prosedur
checklist
Nilai 2 : Langkah dikerjakan dengan benar, sesuai
(dilakukan sesuai prosedur) urutannya dan waktu kerja yang sangat
efisien
Beri tanda () dalam kolom yang tersedia di sebelah kanan sesuai dengan
tindakan yang dilakukan oleh mahasiswa
SKOR
NO PROSEDUR PELAKSANAAN
0 1 2
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Menyiapkan pasien
Membawa alat kedekat pasien
3. Orang tua diberitahu tentang tindakan yg akan dilakukan
4. Cuci Tangan
5. Melakukan pemeriksaan fisik
6. Memakai sarung tangan kanan dan kiri
7. Melakukan pengecekan vaksin
8. Mengambil spuit dan meletakkan di bak spuit
9. Memegang ampul antar ibu jari dan jari tengah
10. Jari telunjuk menekan ujung leher ampul
11. Mengambil gergaji ampul dan gergaji lehernya sampai
ampul terlepas secara melingkar
12. Membersihkan leher ampul dengan kapas yang telah
dibasahi dengan air
13. Melilitkan plastik/kasapada leher ampul dengan erat
14. Mematahkan ampul vaksin pada lehernya dengan hati-hati
15. Membuka flakon dengan gergaji ampul
16. Menyedot pelarut kedalam semprit dan membuang ampul
pelarut
17. Membersihkan tutup flakon dengan kapas basah dan
masukkan pelarut dalam vaksin campak
18. Memasukkan pelarut ke flakondan membuang spuit
19. Mengocok vaksin sampaibenar-benar tercampur
20. Mengambil spuit 1cc / 2,5 cc dan mengisi udara
21. Memasukkan udara 0,5 cc dalam flakon
22. Menghisap 0,5 cc vaksin kedalam semprit
23. Semprit ditegak luruskan keatas untuk melihat gelembung
udara apabila ada, gelembung udara diketok-ketok pelan
sehingga gelembung naik keatas,lalu dorong pinston agar
udara keluar.
24. Mengatur Posisi Bayi
25. Antiseptikkulit dan jepitlah lenganyang akan disuntik
dengan jari-jari tangan kiri
26. Masukkan jarum kedalam kulit yang dijepit dengan sudut
kira-kira 45 °terhadap lengan (1/3 bagian lengan atas)
secara subkutan (spuit 2,5 cc) atau 90 ° (spuit 1 cc)
27. Menarik pinston sedikit untuk meyakinkan bahwa jarum
tidak mengenai pembuluh darah
28. Menekan pinstonnya perlahan-lahan sebanyak 0,5 cc
29. Mencabut jarum dan usaplah bekas suntikan dengan kapas
alcohol
30. Pasien dirapikan
31. Alat-alat dibereskan , membuang bahan habis pakai ke
tempat sampahdan merendam alat-alat kelarutan klorin
0,5%
32. Mencuci tangan
33. Mendokumentasikan dalam catatan dan beritahukan jadwal
kembali
Jumlah
Total seluruhnya
Nilai Akhir = 66 x 100 = …
( )
BERITA ACARA BIMBINGAN KLINIK
Paraf
No Tanggal Materi Keterangan
Pembimbing
Bengkulu, 2019
Pembimbing Lahan
DOKUMENTASI