menganggap harta adalah pangkal dari segala bentuk kepuasan hidup. Maka tidak
mengherankan jika begitu banyak orang yang terdorong melakukan usaha hanya
Allah banyak menjelaskan tentang harta seperti dalam surat Ali Imran ayat 14:
dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah ladang. Itulah
kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik.
Oleh karena itu, Islam tidak melarang umatnya mencari harta untuk dimiliki,
bahkan Islam melarang meninggalkan generasi yang lemah ekonomi. Sebab dalam
pandangan ajaran Islam, kemiskinan itu bisa jadi mendekatkan seseorang kepada
kekufuran. Islam hanya melarang memperoleh harta dengan menghalalkan segala cara
realitasnya dalam kegiatan ekonomi ada orang yang mengutamakan dunia daripada
kepentingan akhirat.
Hal ini menimbulkan berbagai gejala yang membawa kepada kehidupan yang
tidak bermoral seperti cara memperoleh dan memanfaatkan harta secara batil, bersifat
materialistik, monopolistik. Orang yang tidak bermoral tersebut biasanya tidak tidak
mementingkan diri sendiri sehingga hidup boros yang berdampak bagi diri dan
masyarakat.
kemalasan berusaha untuk mencari harta sehingga mewariskan generasi yang lemah
ekonomi, pendidikan dan lain sebagainya. Oleh karena itu, disini akan dijelaskan
tentang konsep harta dalam Islam yang meliputi pengertian harta, kedudukan dan
Pengertian Harta
Dalam literatur fiqih harta terjemahan dari kata maal, jamaknya amwaal.
Berasal dari kata maala - yamiilu - mailan yang berarti condong, cenderung atau
berpaling dari tengah-tengah ke salah satu sisi. Sedangkan menurut istilah, para ulama
Menurut ulama hanafiyah, harta adalah segala sesuatu yang naluri manusia
cenderung kepadanya dan dapat disimpan sampai batas waktu yang diperlukan dan
harta ialah sesuatu yang mayoritas naluri manusia cenderung kepadanya dan dapat
Menurut Mustofa Ahmad Zarqa, harta adalah setiap materi yang mempunyai
nilai yang beredar di kalangan manusia. Menurut Muhammad Salabi, harta adalah
sesuatu yang dapat dikuasai, dapat disimpan serta dapat diambil manfaatnya. Menurut
Yusuf Al-Qardawi, berpendapat bahwa harta itu pada mulanya berarti emas dan
perak. Kemudian berubah pengertiannya menjadi segala barang yang dapat disimpan
dan dimiliki.
1. Manusia menyenanginya.
2. Berupa materi.
4. Dapat disimpan.
5. Dapat dipindahtangankan.
Dalam ekonomi Islam, harta mempunyai peranan yang sangat penting dalam
kehidupan manusia, sehingga Allah dan Rasul-Nya banyak berbicara tentang harta
dalam Al-Quran maupun dalam Hadis. Dalam Al-Quran, Allah berbicara tentang
terus-menerus adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk
menjadi harapan.
dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah ladang. Itulah
kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik.
2. Harta sebagai amanah atau titipan yang harus dijaga dengan sebaik-baiknya sesuai
dengan aturan Allah dan Rasul-Nya. Jika tidak dijaga dengan baik, maka akan
menimbulkan fitnah. Karena harta sebagai titipan, maka hal tersebut bukan milik
اِمَّنَٓا اَْم َوالُ ُك ْم َواَْواَل ُد ُك ْم فِْتنَةٌ ۗ َوال ٰلّهُ ِعْن َده اَ ْجٌر َع ِظْي ٌم
Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi
Sedangkan dalam hadis yang berbicara tentang kedudukan harta antara lain:
1. Hadis yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari: Celakalah orang yang menjadi
hamba dinar, orang yang menjadi hamba dirham, orang yang menjadi hamba toga
(pakaian). Jika diberi, dia bangga. Jika tidak diberi, dia marah. Mudah-mudahan dia
celaka dan merasa sakit. Jika dia kena suatu musibah, dia tidak akan memperoleh
jalan keluar.
2. Sabda Rasulullah Saw.: Terkutuk orang yang menjadi hamba dinar dan terkutuk
Fungsi Harta
seperti dijelaskan di atas, juga mempunyai fungsi yang tidak kalah penting dalam
kehidupan yaitu:
1. Menyempurnakan pelaksanaan ibadah. Karena ibadah memerlukan alat-alat seperti
kain untuk menutupi aurat dalam melaksanakan salat, bekal untuk melaksanakan
3. Untuk meneruskan kehidupan dalam satu periode kepada periode yang lainnya,
ِ ِ
َ الس ٰل َم لَ ْس
ت َّ ضَر ْبتُ ْم يِف ْ َسبِْي ِل ال ٰلّ ِه َفتََبَّيُن ْوا َواَل َت ُق ْولُ ْوا لِ َم ْن اَلْ ٰق ٓى الَْي ُك ُم ِ ٓ
َ ٰياَيُّ َها الَّذيْ َن اٰ َمُن ْٓ?>آو ا َذا
ٰ ِ مِن ٰ ِ مؤ ِمنً ۚا َتبتغُ و َن ع رض احْل ٰي
َ الد ْنيَا ۖفَعِْن َد اللّ ِه َمغَ ا ُ َكثِْي َرةٌ ۗ َك ٰذل
ُك ُكْنتُ ْم ِّم ْن َقْب ُل فَ َم َّن اللّ ه ُّ وة َ َ َ َ ْ َْ ْ ُ
َعلَْي ُك ْم َفتََبَّيُن ْو ۗا اِ َّن ال ٰلّهَ َكا َن مِب َا َت ْع َملُ ْو َن َخبِْيًرا
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu pergi (berperang) di jalan Allah,
maka telitilah (carilah keterangan) dan janganlah kamu mengatakan kepada orang
yang mengucapkan ”salam” kepadamu, ”Kamu bukan seorang yang beriman,” (lalu
padahal di sisi Allah ada harta yang banyak. Begitu jugalah keadaan kamu dahulu,
shallallahu alaihi wasallam: Bukan orang yang lebih baik, mereka yang
akhirat untuk urusan dunia. Melainkan orang yang bersikap seimbang di antara
akhirat.
5. Untuk menyambung hidup, sebab hidup adalah hak setiap orang sehingga ia wajib
Harta menurut para ahli ada beberapa macam tergantung dari mana kita
memandang, karena masing-masing mempunyai sifat dan ciri khas tersendiri yang
dimanfaatkan atau harta yang halal. Harta yang termasuk kepada macam ini adalah
harta yang materi dan cara memperolehnya dibenarkan atau sesuai dengan tuntunan
cara seperti sapi, kerbau buah-buahan dan lain sebagainya. Sapi yang disembelih
dengan cara dipukul tidak halal dimakan, karena tidak sesuai dengan tuntunan syara’.
Kedua, maal ghair mutaqawwim. Yaitu, harta yang dilarang oleh syara’ untuk
dimanfaatkan. Harta yang termasuk kategori ini adalah babi, darah, bangkai, dan
semua harta yang cara memperolehnya tidak sesuai dengan syara. Seperti hasil
pencurian, korupsi, jual beli dengan cara gharar dan lain sebagainya.
Harta dilihat dari segi kemungkinan dapat dipindah ada dua macam. Pertama,
maal uqar adalah harta tidak bergerak atau harta tetap. Harta benda yang tidak
mungkin dipindah dari tempat asalnya ke tempat lain seperti tanah, rumah dan
lainnya. Kedua, maal manqul adalah harta bergerak atau harta tidak tetap maksudnya
harta benda yang dapat dipindahkan dari tempat semula ke tempat lain seperti hewan,
Harta dilihat dari segi padanan di pasaran ada dua macam. Pertama, maal
mitsly adalah harta yang mempunyai persamaan atau padanan dengan tidak
kesatuan jenisnya. Biasanya berupa harta benda yang dapat ditimbang, ditakar,
diukur, atau dihitung kuantitasnya seperti buah-buahan, sayur mayur, garmen, dan
lain sebagainya.
Kedua, maal qimi adalah harta yang tidak mempunyai persamaan atau
padanan atau harta yang memiliki padanan namun terdapat perbedaan kualitas yang
sangat diperhitungkan seperti perhiasan, binatang piaraan, naskah kuno, barang antik
dan lain-lain.
Harta dilihat dari segi sifat pemanfaatannya ada dua macam. Pertama, maal
istimali adalah harta benda yang dapat diambil manfaatnya beberapa kali dengan tidak
menimbulkan perubahan dan kerusakan zatnya dan tidak berkurang nilainya seperti
kebun, pakaian, perhiasan dan lainnya. Kedua, maal istihlaki adalah harta benda yang
menurut kebiasaan yang hanya dapat dipakai dengan menimbulkan kerusakan zatnya
atau berkurang nilainya seperti korek api, makanan, minuman, kayu bakar, dan lain
sebagainya. harta macam ini ada dua jenis yaitu maal istihlaki hakiki yaitu harta
benda yang benar-benar habis sekali dipakai seperti kayu bakar, korek api, makanan
dan lain sebagainya. Dan maal istihlaki hukmi yaitu harta benda yang secara hukum
bersifat habis sekali pakai meskipun zatnya masih utuh seperti kertas tulis dan lain
sebagainya.
Harta dilihat dari segi statusnya ada tiga. Pertama, maal mamluk yaitu harta
benda yang statusnya berada dalam kepemilikan seseorang atau badan hukum seperti
pemerintah atau yayasan yang orang lain tidak berhak menguasainya kecuali dengan
akad tertentu yang dibenarkan oleh syara’. Kedua, maal mahjur adalah harta yang
menurut syara’ tidak dapat dimiliki dan tidak dapat diserahkan kepada orang lain
karena telah diwakafkan atau telah diperuntukkan bagi kepentingan umum seperti
jalan, masjid, tempat pemakaman dan segala macam barang yang telah diwakafkan.
Ketiga, maal mubah adalah segala harta selain yang termasuk kedua kategori benda di
atas. Setiap orang dapat menguasai dan memiliki jenis benda ini sesuai
ikan di laut atau di sungai, binatang buruan di hutan dan lain sebagainya.
Harta dilihat dari segi pokoknya atau dapat menghasilkan ada dua macam.
Pertama, maal ashal adalah harta benda yang dapat menghasilkan harta lain. Kedua,
maal tsamrah adalah harta benda yang tumbuh atau dihasilkan dari maal ashal tanpa
maka kebun adalah maal ashal, sedangkan buah-buahan adalah maal tsamrah. Mata
uang yang diinvestasikan menghasilkan keuntungan maka uang termasuk maal ashal
Harta dilihat dari segi dapat dipecah-pecah dan tidak dapat dipecah-pecah ada
dua macam. Pertama, maal qismah adalah harta benda yang dapat dibagi menjadi
batangan, daging, kayu dan lain sebagainya. Kedua, maal ghair qismah adalah harta
benda yang tidak dapat dilakukan pembagian seperti gelas, kursi dan lain sebagainya.
Harta dilihat dari segi peruntukannya ada dua macam. Pertama, maal khas
adalah harta benda yang dimiliki oleh pribadi seseorang dan orang lain tercegah
menguasai atau memanfaatkan tanpa seizin pemiliknya. Kedua, maal ‘aam adalah
harta benda yang menjadi milik masyarakat dan sejak semula dimaksudkan untuk
kemaslahatan dan kepentingan umum. Harta yang dikelola oleh negara untuk
kepentingan rakyatnya seperti sumber daya alam, laut, hutan, tanah dan bumi dengan
segala isinya. Termasuk harta yang dikelola oleh negara untuk kesejahteraan
rakyatnya serta tidak boleh dimiliki oleh seseorang untuk kepentingan diri sendiri.