Anda di halaman 1dari 24

PERANAN VITAMIN D ORAL TERHADAP PENURUNAN KEPARAHAN

GEJALA PADA PASIEN PENYAKIT PSORIASIS: SEBUAH TINJAUAN


NARATIF

Proposal Penelitian Skripsi


Diajukan ke Fakultas Kedokteran Universitas Andalas sebagai
Pemenuhan Salah Satu Syarat untuk Mendapatkan
Gelar Sarjana Kedokteran

Oleh:

Nabila Mustafa
1610311022

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2021
PERANAN VITAMIN D ORAL TERHADAP PENURUNAN KEPARAHAN
GEJALA PADA PASIEN PENYAKIT PSORIASIS: SEBUAH TINJAUAN
NARATIF

Proposal Penelitian Skripsi


Diajukan ke Fakultas Kedokteran Universitas Andalas sebagai
Pemenuhan Salah Satu Syarat untuk Mendapatkan
Gelar Sarjana Kedokteran

Oleh:

Nabila Mustafa
1610311022

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2021

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS i


PERSETUJUAN PROPOSAL OLEH PEMBIMBING

Persetujuan ini telah disetujui oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Gardenia Akhyar, Sp.KK(K) dr. Biomechy Oktomalioputri, M. Biomed


NIP. 197603242005012004 NIP. 198310182012122001

Mengetahui:
Wakil Dekan 1,
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Dr. dr. Efrida, Sp.PK(K), M.Kes


NIP. 197010021999032002

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS ii


PENGESAHAN PENGUJI

Proposal ini telah diuji dan dinilai oleh Tim Penguji Prodi Kedokteran
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Padang, 9 April 2021


Tim Penguji

Nama Jabatan Tanda Tangan

dr. Gardenia Akhyar, Sp.KK(K) Pembimbing 1

Pembimbing 2
dr. Biomechy Oktomalioputri, M. Biomed

dr. Ennesta Asri, Sp.KK(K) Penguji 1

dr. Fika Tri Anggraini, M.Sc, Ph.D Penguji 2

Dra. Asterina, M.S Penguji 3

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS iii


KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamiin, puji dan syukur atas kehadirat Allah S.W.T dan


shalawat beserta salam untuk Nabi Muhammad S.A.W, berkat rahmat dan karunia-
Nya penulis dapat menyelesaikan proposal Literatur Review dengan judul “Peranan
Vitamin D Oral terhadap Penurunan Keparahan Gejala pada Pasien Penyakit
Psoriasis: Sebuah Tinjauan Naratif” sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan
gelar sarjana kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.

Dalam pengerjaan proposal skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Orang tua, saudara, dan keluarga penulis yang memberikan dorongan dan
dukungan, baik secara moral maupun materiil hingga penulis sampai di tahap ini.
2. Dr. dr. Afriwardi, SH, Sp.KO, MA selaku dekan beserta wakil dekan Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas.
3. dr. Gardenia Akhyar, Sp.KK(K) dan dr. Biomechy Oktomalioputri, M. Biomed
selaku pembimbing yang telah meluangkan waktu dan pikirannya untuk
memberikan bimbingan, saran, dan arahan dalam penyusunan skripsi ini.
4. dr. Ennesta Asri, Sp.KK(K), dr. Fika Tri Anggraini, M.Sc, Ph.D, dan Dra.
Asterina, M.S selaku tim penguji skripsi yang telah memberikan masukan serta
saran demi kesempurnaan skripsi ini.
5. Alm. dr. Andi Friadi, Sp.OG(K) dan Dra. Yustini Alioes, M.Si, Apt selaku
pembimbing akademik yang telah membimbing penulis selama masa studi.
6. Seluruh dosen pengajar di Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
7. Seluruh civitas akademika Fakultas Kedokteran Universitas Andalas yang telah
membantu penulis selama masa studi.
8. Berbagai pihak yang telah turut membantu dalam penyelesaian proposal skripsi
ini.

Penulis berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat terutama untuk


kesehatan manusia dan bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Semoga Allah SWT
senantiasa mencurahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada semua pihak yang telah
banyak membantu

Padang, 9 April 2021

Nabila Mustafa

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS iv


DAFTAR ISI

Halaman
Halaman Sampul i
Halaman Persetujuan Proposal ii
Halaman Pengesahan Penguji iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi v
Daftar Tabel vi
Daftar Gambar vii
Daftar Singkatan viii
Daftar Lampiran ix
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 4
1.3 Tujuan Penelitian 4
1.3.1 Tujuan Umum 4
1.3.2 Tujuan Khusus 4
1.4 Manfaat Penelitian 5
1.4.1 Bagi Pendidikan dan Peneliti 5
1.4.2 Bagi Masyarakat 5
1.4.3 Bagi Ilmu Pengetahuan 5
BAB 2 METODE PENELITIAN 6
2.1 Jenis Studi Literatur 6
2.2 Waktu Penelitian 6
2.3 Strategi Pencarian Literatur 6
2.3.1 Sumber Database 6
2.3.2 Kata Kunci 6
2.3.3 Kriteria Inklusi dan Eksklusi 7
2.4 Strategi Seleksi Literatur 8
2.4.1 Prosedur Pengambilan Data 8
2.4.2 Cara Pengolahan dan Analisis Data 9
Daftar Pustaka 10
Lampiran 13

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS v


DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1 Daftar Kata Kunci 6
Tabel 2.2 Definisi Kata Kunci 6
Tabel 2.3 Kriteria Inklusi 7
Tabel 2.4 Kriteria Eksklusi 7

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS vi


DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 Alur penelitian 8

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS vii


DAFTAR SINGKATAN

CENTRAL : Cochrane Central Register of Controlled Trials


IU : International Unit
PASI : Psoriasis Area and Severity Index
RSUP : Rumah Sakit Umum Pusat
Sel Th1 : Sel T helper 1

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS viii


DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Jadwal Kegiatan 13
Rincian Biaya 13

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS ix


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Psoriasis merupakan penyakit peradangan pada kulit yang masuk ke
dalam salah satu penyakit dermatosis eritroskuamosa, bersifat kronis residif
ditandai dengan lesi berbentuk plak kemerahan berbatas tegas yang memiliki
skuama tebal, kering dan berwarna keperakan. 1 Penyakit ini sering terjadi di
dunia.2 Prevalensinya secara global antara 0,09%-11,43%, yang menjadikan
penyakit ini menjadi masalah dunia yang serius dan setidaknya
mempengaruhi 100 juta orang di seluruh dunia.3 Penyakit ini lebih banyak
terjadi pada orang Eropa daripada Asia.2 Dalam suatu penelitian di United
Kingdom, menunjukkan prevalensi psoriasis sebesar 1,3% di Inggris, 1,7%
dari populasi Kanada dan 8,5% di Norwegia. Sedangkan di negara bagian
Asia misalnya Taiwan, ditemukan sekitar 0,24%, di India ditemukan 0,5-
1,5%, di Malaysia ditemukan 4-5,5%, di Jepang 0,29-1,18%, dan di Korea
0,44-0,45%.4,5,6
Di Indonesia, pendataan prevalensi terjadinya psoriasis belum
dilakukan dengan baik.7 Tetapi, terdapat beberapa data yang dikumpulkan dari
berbagai rumah sakit di Indonesia. Berdasarkan data di poliklinik penyakit
kulit dan kelamin RS Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta ditemukan
1,73% penderita psoriasis pada tahun 2007-2008 yang didominasi oleh
psoriasis vulgaris.8 Di Sumatra Barat, berdasarkan data dari poliklinik kulit
dan kelamin RSUP M. Djamil Padang pada tahun 2000-2005 ditemukan
sebanyak 1,6%-2,6% pasien dengan psoriasis.9 Kemudian, data dari RSUP
Sanglah Denpasar, terdapat 400 kasus psoriasis pada tahun 2017 dan terjadi
peningkatan jumlah pasien psoriasis menjadi 458 kasus pada tahun 2018.10
Psoriasis ini dapat timbul pada semua usia, terutama usia 15-30 tahun
dan 55-60 tahun.11 Selain itu, prevalensi terkena psoriasis pada wanita dan
laki-laki sangat variatif. Menurut sebuah studi di Denmark, diketahui

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS 1


prevalensi wanita lebih besar daripada laki-laki yaitu sebesar 46,3%-58,2%
dan di beberapa negara prevalensi laki-lakinya lebih besar dari wanita.12
Predileksi terjadinya psoriasis biasanya terdapat pada siku, lutut, kulit kepala
dan punggung, disertai dengan rasa gatal. Penyakit ini bersifat tidak
membahayakan jiwa tetapi berdampak pada kualitas hidup pasien karena
mengganggu dalam pekerjaannya.11,13 Bila penyakit ini tidak diobati dengan
benar maka dapat mengalami komplikasi dan komorbiditas. 2
Penyebab penyakit psoriasis ini belum jelas, tetapi terdapat faktor
genetik, faktor lingkungan dan faktor perilaku yang berhubungan dengan
penyebab penyakit tersebut, faktor genetik merupakan faktor yang lebih
berpengaruh. Menurut suatu studi di Eropa menunjukkan bahwa jika kedua
orang tua terkena psoriasis maka akan berisiko 40% anaknya akan terdampak
psoriasis, jika salah satu orang tua yang terkena, maka 14% anaknya beresiko
terdampak, dan 6% jika saudara kandungnya yang terdampak. Pada individu
yang rentan secara genetik, psoriasis dapat diperburuk oleh beberapa faktor
lingkungan dan perilaku contohnya trauma kulit, infeksi, merokok, dan
stres.14,15
Meskipun penyebab terjadinya psoriasis masih belum jelas,
patogenesis dari psoriasis ini berhubungan dengan sistem imun yang
melibatkan interaksi kompleks berbagai sel dalam sistem kekebalan dan kulit,
termasuk didalamnya seperti sel dendritik dermal, sel T, dan keratinosit.16 Ini
mungkin berhubungan dengan penurunan serum vitamin D dalam tubuh
pasien psoriasis. Menurut suatu studi, pasien psoriasis mengalami penurunan
serum vitamin D dalam tubuhnya. Penurunan vitamin D dalam tubuh
berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit autoimun yang diperantara
oleh sel Th1. Selain itu, vitamin D telah terbukti dalam menghambat
terjadinya penyakit autoimun melalui reseptor pada limfosit T yang
diaktifkan.17 Penelitian lain menyebutkan adanya hubungan kurangnya asupan
vitamin D dengan kejadian psoriasis yang merupakan salah satu faktor risiko
terjadinya psoriasis.18

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS 2


Vitamin D ini dapat diperoleh dengan beberapa cara, yaitu melalui
paparan sinar ultra violet dari matahari, sinar ultra violet akan membantu
keratinosit di epidermis dalam mensintesis pra vitamin D3 menjadi vitamin D
aktif yang dikenal dengan 1,25 dihidroksivitamin D3. Kemudian cara lainnya
dengan asupan makanan dan suplemen tambahan vitamin D. 19 Vitamin D
yang bersumber dari makanan seperti ikan salmon, ikan kembung, sardin,
hati, kuning telur, susu, yogurt, dan kedelai.20
Terapi yang dilakukan untuk psoriasis ditentukan oleh tingkat
keparahan pada penyakit pasien. Pasien psoriasis sering dikategorikan
menjadi dua kelompok yaitu psoriasis ringan atau sedang hingga berat,
tergantung pada keparahan klinis lesi, persentase tubuh yang terkena, dan
kualitas hidup pada pasien.16 Salah satu terapi penyakit psoriasis ini adalah
dengan pemberian vitamin D yang merupakan terapi tambahan bagi pasien
psoriasis. Vitamin D ini berperan dalam mengatur proliferasi, diferensiasi,
apoptosis dan regenerasi keratinosit pada tubuh.3 Vitamin D ini biasanya
diberikan secara topikal pada psoriasis tingkat ringan hingga sedang, dengan
kombinasi glukokortikoid, vitamin D analog serta fototerapi. Sedangkan pada
psoriasis sedang hingga berat diperlukan pengobatan secara sistemik.16
Terapi sistemik yang dapat diberikan pada psoriasis antara lain dengan
metotreksat dan derivat vitamin A. Adapun terapi tambahan atau adjuvant
untuk pasien psoriasis yaitu dengan pemberian vitamin D oral. Metotreksat
memiliki efek samping mual, leukopenia, dan peningkatan transaminase pada
hati, yang pemakaiannya harus dalam pengawasan dokter dan
penggunaannya dilarang untuk ibu hamil. Kemudian untuk pengobatan
dengan derivat vitamin A, yang sering digunakan adalah retinoid. Retinoid
memiliki efek samping berupa cheilitis, konjungtivitis, efluvium, hepatitis dan
kerontokan pada rambut.16,21
Pada pengobatan dengan vitamin D oral, tidak ditemukan adanya efek
samping yang berarti. Terdapat beberapa penelitian terkait terapi vitamin D
oral ini, contohnya, menurut suatu penelitian yang dilakukan di Brazil,

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS 3


terdapat perbaikan dari gejala dengan konsumsi vitamin D3 selama 6 bulan
dengan dosis 35.000 IU.22 Kemudian penelitian lain juga mengatakan bahwa
terapi vitamin D2 oral dengan pemberian 3 kapsul vitamin D2 dosis 20,000
IU/kapsul tiap 2 minggu selama 6 bulan akan menurunkan skor PASI pada
pasien psoriasis yang menandakan adanya penurunan gejala pada pasien
tersebut.23 Tetapi terdapat penelitian yang menyebutkan bahwa terapi vitamin
D oral tidak terlalu berpengaruh terhadap penurunan gejala pada psoriasis.24
Dari beberapa penelitian diatas ini timbul beberapa pertanyaan yaitu
bagaimana peranan, dosis yang diberikan untuk terapi dan jangka waktu
pemberian vitamin D oral terhadap penurunan keparahan gejala pada pasien
psoriasis. Penelitian tentang terapi vitamin D oral ini juga masih sedikit. Oleh
karena itu peneliti tertarik untuk meneliti peranan vitamin D oral terhadap
penurunan keparahan gejala pada pasien penyakit psoriasis.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana analisis dan studi sebelumnya mengenai peranan vitamin
D oral terhadap penurunan keparahan gejala pada pasien penyakit psoriasis?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan umum


Menganalisis temuan dari penelitian terkait mengenai peranan
vitamin D oral terhadap penurunan keparahan gejala pada pasien
penyakit psoriasis.

1.3.2 Tujuan khusus


1. Melakukan penelusuran dan identifikasi studi mengenai peranan
vitamin D oral terhadap penurunan keparahan gejala pada pasien
penyakit psoriasis.
2. Mengidentifikasi mekanisme terapi vitamin D oral pada pasien
psoriasis
3. Mengidentifikasi dosis dan lama pemberian vitamin D oral
terhadap pasien psoriasis.

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS 4


1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Pendidikan dan peneliti


Tinjauan naratif ini diharapkan dapat dijadikan wadah untuk
meningkatkan kemampuan peneliti dalam proses pengerjaan tinjauan
naratif, mampu mengembangkan sikap berpikir ilmiah dan sistematis,
serta menambah pengatahuan tentang peranan vitamin D oral terhadap
penurunan keparahan gejala pada pasien penyakit psoriasis.

1.4.2 Masyarakat
Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai peranan
vitamin D oral terhadap penurunan keparahan gejala pada pasien
penyakit psoriasis.

1.4.3 Ilmu Pengetahuan


Memberikan kontribusi bagi ilmu pengatahuan mengenai
peranan vitamin D oral terhadap penurunan keparahan gejala pada
pasien penyakit psoriasis serta dapat menjadi tambahan data dan
referensi atau rujukan dalam penelitian selanjutnya.

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS 5


BAB 2

METODE PENELITIAN

2.1 Jenis Studi Literatur


Penelitian ini merupakan penelitian tinjauan pustaka naratif yang akan
meninjau berbagai penelitian mengenai peranan vitamin D oral terhadap
penurunan keparahan gejala pada pasien penyakit psoriasis.

2.2 Waktu Penelitian


Waktu penelitian dari pembuatan proposal hingga penerbitan artikel
dimulai dari periode Desember 2020 sampai Mei 2021.

2.3 Strategi Pencarian Literatur

2.3.1 Sumber Database


Pencarian jurnal akan dilakukan melalui basis PubMed, CENTRAL,
ScienceDirect dan Goggle Scholar.

2.3.2 Kata Kunci


Tabel 2.1 Daftar Kata Kunci

Pubmed 1. Psoriasis AND Vitamin D Oral


AND Doses
2. Psoriasis AND Vitamin D Oral
AND Severity
CENTRAL, ScienceDirect, Goggle Psoriasis, Vitamin D Oral, Doses, Severity
Scholar

Tabel 2.2 Definisi Kata Kunci

Kata Kunci Definisi


Psoriasis Psoriasis adalah penyakit kulit inflamasi
kronis yang umum yang ditandai dengan
pembentukan plak kemerahan berbatas

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS 6


tegas, bersisik.25
Vitamin D Nutrisi yang larut dalam lemak yang
didapatkan melalui makanan melalui
sintesis di kulit akibat paparan sinar
matahari.26

2.3.3 Kriteria Inklusi dan Eksklusi


Tabel 2.3 Kriteria Inklusi

Kriteria Inklusi
Waktu Tanggal publikasi 10 tahun terakhir mulai dari tahun
2011 sampai tahun 2021
Bahasa Bahasa Inggris dan Indonesia
Subjek Pasien Psoriasis
Jenis Artikel Literatur primer yang bisa didapatkan dalam bentuk full
text
Tema Isi Artikel Membahas tentang peranan vitamin D oral pada pasien
psoriasis

Tabel 2.4 Kriteria Eksklusi

Kriteria Eksklusi
Subjek Literatur yang membahas di luar topik penelitian dan
yang membahas komorbid nya

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS 7


2.4 Strategi Seleksi Literatur

2.4.1 Prosedur Pengambilan Data


Pertama-tama, akan dilakukan identifikasi dan pengumpulan jurnal
dari basis data yang ditetapkan. Kemudian jurnal yang didapat akan
disaring menurut judul dan abstrak. Lalu jurnal yang sudah tersaring akan
diperiksa berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Jurnal yang memenuhi
kriteria inkulsi dan eksklusi akan ditinjau oleh peneliti termasuk dosen
pembimbing.

Pencarian dan identifikasi jurnal

Penyaringan jurnal berdasarkan


judul dan abstrak

Eliminasi berdasarkan kriteria


inklusi dan eksklusi

Peninjauan pustaka

Ekstraksi data dari jurnal yang


didapat

Diskusi dan pembahasan

Penarikan kesimpulan

Gambar 2.1 Alur penelitian

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS 8


2.4.2 Cara Analisis Data
Subjek dari penelitian yang didapat akan dianalisis menurut hasil
subgrupnya, apabila subgrupnya hanya sedikit maka hasil penggabungan
subgrup dimasukan ke dalam hasil keseluruhan dan begitu juga
sebaliknya, bila didapatkan jumlah subgrup yang banyak maka hasil
penggabungan subgrup akan dimasukkan dalam diagram yang terpisah.
Subjek yang lebih banyak jumlahnya dalam penelitian akan dinilai lebih
besar. Kemudian di cari persamaan dan perbedaan dari data tersebut.
Penyajian hasil dari penelitian, diawali dengan subjek penelitian, rincian
tentang penelitian disertai tahun publikasi, jumlah subjek, hasil akhir dari
penelitian dan data lain yang terkait. Dari analisis data akan dibahas dan
ditemukan kesimpulan peranan vitamin D oral terhadap penurunan
keparahan gejala pada pasien penyakit psoriasis.

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS 9


DAFTAR PUSTAKA

1. Nair PA, Badri T. Psoriasis. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing;


2021.

2. Kim HN, Han K, Song SW, Lee JH. Hypertension and risk of psoriasis
incidence: An 11-Year Nationwide Population-Based Cohort Study. PLoS
One. 2018; 13(8): 1-16.

3. WHO. Global Report on Psoriasis. World Health Organization. 2016.

4. Springate DA, Parisi R, Kontopantelis E, Reeves D, Griffiths CEM, Ashcroft


DM. Incidence, prevalence and mortality of patients with psoriasis: a U.K.
population-based cohort study. Br J Dermatol. 2017; 176(3): 650-58.

5. Kim WB, Jerome D, Yeung J. Diagnosis and management of psoriasis. Can


Fam Physician. 2017 Apr; 63(4): 278–85.

6. Chiu HY, Wang TS, Chen PH, Hsu SH, Tsai YC, Tsai TF. Psoriasis in
Taiwan: From epidemiology to new treatments. Dermatologica Sinica. 2018:
115-23

7. Waworuntu G, Tanjung C, Roesyanto ID. Profil kadar vascular endothelial


growth factor (VEGF) serum berdasarkan karakteristik pasien psoriasis
vulgarisdi RSUP H. Adam Malik Medan. MDVI. 2017; 44(14): 8-14.

8. Setyorini M, Triestianawati W, Wiryadi BE, Jacoeb TNA. Proporsi sindrom


metabolik pada pasien psoriasis vulgaris berdasarkan kriteria national
cholesterol education program adult treatment panel III di RS Dr. Cipto
Mangunkusumo. MDVI. 2010; 39(1): 2-9.

9. Dicky Z. Profil pasien psoriasis vulgaris di poliklinik kulit dan kelamin


RSUP dr. M.Djamil Padang periode 1 Januari 2011-31 Desember 2014
(Skripsi). Google Scholar. Fakultas Kedokteran Universitas Andalas; 2016.

10. Segar D, Karmila D, Praharsini, Indira E. Prevalence and clinical


manifestations of patients with psoriasis in RSUP Sanglah from 2017 to 2018.
2019; 10(3): 840-844.

11. Widaty S, Soebono H, Nilasari H, Listiawan MY, Siswati AS, Triwahyudi D,


et al. Panduan praktik klinis bagi dokter spesialis kulit dan kelamin di
indonesia. PERDOSKI. 2017.

12. Iskandar IYK, Parisi R, Griffiths CEM, Ashcroft D. Systematic review


examining changes over time andvariation in the incidence and prevalence of
psoriasis byage and gender. BDJ. 2020; 184(2): 1-16.

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS 10


13. Parisi R, Iskandar IYK, Kontopantelis E, Augustin M, Griffiths CEM,
Ashcroft DM. National, regional, and worldwide epidemiology of psoriasis:
systematic analysis and modelling study. BMJ. 2020 ; 369: 1-15.

14. Egeberg A, Skov L, Gislason G, Thyssen J, Mallbris L. Incidence and


prevalence of psoriasis in Denmark. Acta Derm Venereol. 2017; 97(7): 808-
12.

15. Armstrong AW, Read C. Pathophysiology, Clinical Presentation, and


Treatment of Psoriasis: A Review. JAMA. 2020; 323(19):1945-1960

16. Rendon A, Schäkel K. Psoriasis pathogenesis and treatment. Int J Mol Sci.
2019; 20 (6): 1475.

17. Filoni A, Vestita M, Congedo M, Giudice G, Tafuri S, Bonamonte D.


Association between psoriasis and vitamin D: Duration of disease correlates
with decreased vitamin D serum levels. Medicine (Baltimore). 2018 Jun;
97(25): 1-13.

18. Pitukweerakul S, Thavaraputta S, Prachuapthunyachart S, Karnchanasorn R,


Hypovitaminosis D is associated with psoriasis: a systematic review and
meta-analysis. Kans J Med. 2019; 12(4):103-8.

19. Al-Dhubaibi MS. Association between Vitamin D deficiency and psoriasis:


An exploratory study. Int J Health Sci (Qassim). 2018; 12(1): 33-9.

20. Pusparini. Vitamin D deficiency and diseases. Indonesian Journal of Clinical


Pathology and Medical Laboratory. 2014; 21(1): 90-5

21. Vibriyanti R, Tandyono KV. Modalitas terapi psoriasis pada anak.


Perpustakaan bagian ilmu kesehatan kulit dan kelamin FK UNUD. 2018.

22. Danilo C, Finamor, Rita S, Luiz C, Neves, Gutierrez, et al. A pilot study
assessing the effect of prolonged administration of high daily doses of vitamin
D on the clinical course of vitiligo and psoriasis. Dermato-Endocrinol. 2013;
5(1): 222-34.

23. Disphanurat W, Viarasilpa W, Chakkavittumrong P, Pongcharoen P. The


clinical effect of oral vitamin D2 supplementation on psoriasis: A double-
blind, randomized, placebo-controlled study. Dermatol. Res. Pract. 2019;
2019: 1-9.

24. Ingram MA, Jones MB, Stonehouse W, Jarrett P, Scragg R, Mugridge O, et al.
Oral vitamin D3 supplementation for chronic plaque psoriasis: A randomized,
double-blind, placebo-controlled trial. J. Dermatolog. Treat. 2018; 29(7): 648-
57.

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS 11


25. Kimmel GW, Lebwohl M. Psoriasis: overview and diagnosis. Evidence-Based
Psoriasis. 2018 : 1-16.

26. Shahriari M, Kerr PE, Slade K, Grant-Kels JE. Vitamin D and the skin.
Clinics in Dermatology. 2010; 28: 663-68.

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS 12


LAMPIRAN

Lampiran 1

Kegiatan Bulan
12 1 2 3 4 5
Pengesahan Judul
Pembuatan Proposal
Ujian Proposal
Revisi Proposal
Penulisan Hasil Penelitian
Ujian Skripsi

Lampiran 2

No Uraian Harga (Rp)


1 Print dan Jilid 200.000
2 Transportasi 100.000
3 Publikasi 500.000
Total 800.000

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS 13


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS 14

Anda mungkin juga menyukai