Anda di halaman 1dari 21

ANALISIS JURNAL

“PERAN BAHASA INDONESIA SEBAGAI PENGHELA ILMU PENGETAHUAN DI


ERA GLOBAL”
Dosen Pengampu: Hera Chairunisa, S.Sos., M.Si.

Tugas Rutin 1

NAMA MAHASISWA : SAMUEL FERI CARDO LUXEN PRANATA

NIM : 5202431001

KELAS : PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO C

MATA KULIAH : BAHASA INDONESIA

FAKULTAS TEKNIK
PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-
Nya, saya dapat menyelesaikan Tugas Rutin mata kuliah Bahasa Indonesia. Saya
berterimakasih kepada seluruh pihak yang membantu penyelesaian tugas ini dan kepada dosen
pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah membimbing saya dalam menyelesaikan
tugas ini .

Terlepas dari segala hal tersebut, penulis sadar sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya penulis
dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat
memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih. Semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.

Minggu, 29 Agustus 2021

Samuel Feri Cardo Luxen Pranata

ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................................... ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

1.1 Rasionalisasi Pentingnya Analisis Jurnal................................................. 1


1.2 Tujuan Analisis Jurnal ............................................................................. 1
1.3 Manfaat Analisis Jurnal ........................................................................... 1
1.4 Identitas Jurnal ......................................................................................... 1

BAB II RINGKASAN JURNAL ............................................................................... 3

2.1 Kajian Jurnal ............................................................................................ 3

BAB III PEMBAHASAN .......................................................................................... 7

3.1 Latar Belakang Masalah yang Dikaji ....................................................... 7


3.2 Permasalahan Yang Dikaji ....................................................................... 7
3.3 Kajian Teori/Konsep Yang Digunakan .................................................... 7
3.4 Metode Penelitian .................................................................................... 7
3.5 Analisis Jurnal .......................................................................................... 8

BAB IV PENUTUP ................................................................................................... 9

4.1 Kesimpulan .............................................................................................. 9


4.2 Saran ........................................................................................................ 9

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 10

LAMPIRAN JURNAL .............................................................................................. 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Rasionalisasi Pentingnya Analisis Jurnal


Minimnya perkembangan ilmu pengetahuan disebabkan oleh rendahnya minat dan baca
siswa saat ini. Mengkritik jurnal adalah salah satu cara untuk meningkatkan minat baca.
Analisis jurnal adalah kegiatan meninjau jurnal untuk mengetahui dan memahami apa yang
disajikan dalam jurnal. Pada dasarnya analisis jurnal berfokus pada evaluasi (penjelasan,
interpretasi, dan analisis) tentang kelebihan dan kekurangan, apa yang menarik, dan bagaimana
jurnal dapat mengubah persepsi dan cara berpikir serta mempertimbangkan apakah
pengetahuan yang diperoleh dapat meningkatkan pemahaman tentang bidang studi tertentu.
Selain itu mengkritik jurnal juga dapat melatih kemampuan kita untuk menganalisis dan
mengevaluasi diskusi yang disajikan oleh penulis.

1.2 Tujuan Analisis Jurnal

Analisis jurnal bertujuan untuk memberikan pembaca gambaran tentang identitas


jurnal, entri jurnal, kelebihan dan kekurangan jurnal baik dalam hal sistematika penulisan, EBI,
dan kohesi seluruh isi jurnal dan implikasinya dari berbagai aspek. Mengkritik jurnal dapat
menambah wawasan kritik karena dalam jurnal itu menyajikan masalah yang akan menambah
pengetahuan kita.

1.3 Manfaat Analisis Jurnal


Dalam kesempatan ini jurnal yang akan dikritik adalah jurnal yang berkaitan dengan
kursus Bahasa Indonesia. Identitas jurnal yang akan dikritik akan dilampirkan pada titik
identitas jurnal. Jurnal ini dianggap perlu untuk dikritik karena secara tidak langsung akan
dapat meningkatkan pengetahuan pembaca dari teori dan penerapan ide-ide peneliti sehingga
pengetahuan dapat menjadi inspirasi baru bagi pembaca dalam mengelola atau merancang
penyampaian informasi yang efektif nantinya.

1.4 Identitas Jurnal


1. Judul : PERAN BAHASA INDONESIA SEBAGAI PENGHELA ILMU
PENGETAHUAN DI ERA GLOBAL
2. Penulis : Ariski Umi Solikah
3. Nama Jurnal : -

1
4. Penerbit : Universitas Sebelas Maret
5. Edisi :-
6. Tahun Terbit : 2019
7. Alamat : Jl. Ir. Sutami No. 36 A, Surakarta, Indonesia.
8. Alamat Situs : ariskiumi13@gmail.com

2
BAB II
RINGKASAN JURNAL

2.1 Kajian Jurnal

❖ Abstrak
Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi bangsa Indonesia yang digunakan untuk
komunikasi dan pemersatu bangsa. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang
denikian cepat memungkinkan terjadinya komunikasi secara global yang artinya dapat
menjangkau lintas negara maupun lintas benua. Peningkatan fungsi bahasa Indonesia sebagai
sarana keilmuan perlu terus dilakukan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.

❖ Pendahuluan

Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi dengan menyampaikan apa yang terlintas
didalan hati. Menurut Kridalaksana (1985:12) bahasa adalah sistem bunyi bermakna yang
dipergunakan untuk komunikasi oleh suatu kelompok manusia.

Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi negara kita. Peranan bahasa dalam
kehidupan manusia besar sekali. Hampir dalam semua kegiatan, manusia memerlukan bantuan
bahasa. Baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kehidupan khusus seperti kesenian
dan ilmu pasti, bahasa merupakan sarana yang tidak dapat ditinggalkan (Suyudi, 1997:86).
Seiring dengan perkembangan zaman, bahasa Indonesia mengalami perkembangan, baik
kearah positif maupun negatif. Keadaan yang ada sekarang adalah fungsi bahasa Indonesia
mulai digantikan atau tergeser oleh bahasa asing dan adanya perilaku yang cenderung
menyelipkan istilah asing (Putri, 2017).

❖ Landasan Teori

Tingkat keberhasilan mengembangkan bahasa dipengaruhi oleh eksistensi bahasa


Indonesia, contohnya menciptakan kosakata dan istilah baru, baik kosakata daerah maupun
asing. Maka dari itu bahasa Indonesia harus mampu menjadi bahasa ilmu pengetahuan dan
teknologi. Representasi suatu bahasa pada hakikatnya berupa kegiatan pemakaian itu sendiri
oleh komunitasnya dalam berbagai pengetahuan.

Berikut beberapa hakikat bahasa.

3
a. Bahasa itu sebuah sistem. Artinya bahasa bukan unsur yang terkumpul secara tak
beraturan tetapi diatur secara sistematis dan sistemis.
b. Bahasa itu merupakan bunyi-bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
c. Bahasa itu arbitrer. Artinya mana suka atau tidak ada hubungan wajib antara lambang
bahasa dengan yang dilambangkannya.
d. Bahasa itu bermakna.
e. Bahasa itu konvensional.
f. Bahasa itu bersifat unik.
g. Bahasa itu universal.
h. Bahasa itu bersifat dinamis.
i. Bahasa sebagai alat interaksi sosial, bahasa dijadikan sebagai alat interaksi,
berkomunikasi, dan bekerja sama antar sesama manusia.
j. Bahasa merupakan identitas penuturnya.

Adapun kedudukan bahasa Indonesia yaitu sebagai:

1. Bahasa nasional, yaitu bahasa Indonesia memiliki kedudukan di atas bahasa-bahasa


daerah.
2. Bahasa negara, yaitu sebagai bahasa resmi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

❖ Keberadaan Bahasa Indonesia Saat Ini.

Menurut Marsudi (2009: 135) era digital yang menuntut penguasaan teknologi dan bahasa
asing pada berbagai bidang kehidupan saat ini makin meminggirkan bahasa Indonesia. Jika
bangsa Indonesia sebagai pemilik dan pemakai bahasa Indonesia terus bersikap negatif
terhadap bahasa nasionalnya, bahasa Indonesia akan berkembang secara kacau dan tak pernah
bahasa ini menjadi bahasa yang mantap.

Adapun fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa negara yaitu:

1. Bahasa resmi negara.


2. Bahasa pengantar dalam dunia Pendidikan.
3. Alat penghubung tingkat nasional.
4. Alat pengembangan ilmu dan pengetahuan dan teknologi.

Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk melestarikan penggunaan bahasa Indonesia


diantaranya:

4
1. Memupuk kebanggaan berbahasa Indonesia.
2. Memberdayakan potensi bahasa daerah sebagai sumber pengayaan kosa kata bahasa
Indonesia.

Memiliki kesadaran untuk bangga dalam menggunakan bahasa Indonesia merupakan


salah satu cara mengembangkan pemakaian bahasa Indonesia. Kebanggaan dalam berbahasa
Indonesia harus ditumbuhkan sejak dini. Pengaruh bahasa asing begitu besar terhadap bahasa-
bahasa lain. Hal ini perlu diwaspadai agar bahasa Indonesia maupun bahasa daerah tidak
semakin tersingkirkan.

❖ Kedudukan Bahasa Indonesia di Era Globalisasi

Arus globalisasi akan memberi dampak pada perkembangan dan pertumbuhan bahasa
yang digunakan sebagai sarana dalam mendukung perkembangan budaya maupun ilmu
pengetahuan dan teknologi. Fungsi bahasa Indonesia perlu ditingkatkan sebagai sarana
keilmuan perlu terus dilakukan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Bangsa Indonesia selalu bertekad menjungjung tinggi semua ketentuan yang ada dalam
Pancasila dan UUD 1945, dan termasuk mewujudkan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi
negara.

Dalam arus globalisasi, semakin penting bahasa Inggris di mata orang Indonesia, maka
dapat mengurangi rasa cinta pada bahasa Indonesia, karena apabila diamati bahasa Inggris saat
ini menduduki posisi sangat penting. Bahasa Inggris merupakan bahasa Internasional dengan
cakupan luas pemakaiannya. Hal ini dapat diatasi dengan menanamkan rasa cinta dan bangga
terhadap bahasa Indonesia.

Daimun (2013: 34) memberikan catatan penting yang dapat digaris bawahi:

1. Bahasa Indonesia didukung oleh jumlah penutur yang besar.


2. Bahasa Indonesia dipelajari di dalam dan diluar negeri, dan sangat memungkinkan
dijadikan sebagai bahasa dunia Internasional.
3. Berbagai istilah dan kosa kata dari disiplin ilmu pengetahuan tertentu telah mewarnai
corak fungsi bahasa Indonesia sebagai pendukunh ilmu pengetahuan dan teknologi.
4. Setiap konsep dan gagasan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi serta
perkembangannya dapat diungkapkan dalam bahasa Indonesia.
5. Bahasa Indonesia akan tetap strategis karena bahasa Indonesia berkedudukan sebagai
bahasa negara dan bahasa nasional.

5
6. Digemari oleh penutur muda.
7. Semua urusan negara yang resmi selalu memnggunakan bahasa Indonesia.
8. Dalam sistem Pendidikan nasional, bahasa Indonesia dijadikan garis kebijakan dalam
menentukan jenis bahasa pengantar atau objek studi.

6
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Latar Belakang Masalah yang Dikaji

Pemahaman tentang keberadaan bahasa Indonesia di era globalisasi akan memberi


dampak pada perkembangan dan pertumbuhan bahasa yang digunakan sebagai sarana dalam
mendukung perkembangan budaya maupun ilmu pengetahuandan teknologi. Bahasa Indonesia
sebagai sarana pendukung dalam perkembangan maupun pertumbuhan ilmu pengetahuan dan
teknologi perlu ditingkatkan.

3.2 Permasalahan Yang Dikaji

Permasalahan yang akan dibahas pada jurnal ini yaitu, dampak dari era globalisasi yang
mengancam kedudukan bahasa Indonesia karena kemunculan bahasa asing. Contohnya
semakin penting bahasa Inggris di mata orang Indonesia, maka dapat mengurangi rasa cinta
terhadap bahasa Indonesia.

3.3 Kajian Teori/Konsep Yang Digunakan


− Kedudukan bahasa Indonesia
Kedudukan bahasa Indonesia sangat penting, dengan kata lain ada beberapa
macam kedudukan bahasa Indonesia:
1. Sebagai bahasa nasional sesuai dengan ikrar sumpah pemuda 1928.
2. Sebagai bahasa negara sesuai dengan UUD 1945
− Fungsi bahasa Indonesia
Didalam kedudukannya sebagai bahasa Indonesia, bahasa Indonesia berfungsi
sebagai:
1. Lambang kebanggaan nasional.
2. Lambang identitas nasional.
3. Alat penghubung antarwarga, antardaerah, dan antarbudaya.
4. Alat yang memungkinkan penyatuan berbagai-bagai suku bangsa dengan antar
belakang sosial budaya dan bahasanya masing-masing kedalam kesatuan bangsa
Indonesia.
3. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan sumber data kajian
kepustakaan. Instrument penelitiam kualitatif adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu, untuk

7
menjadi instrument, peneliti harus memiliki kemampuan wawancara, menganalisis, memotret,
dan mengontruksi situasi sosial atau data dengan lebih jelas dan bermakna.

Metode deskriptif yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan,


kondisi, dan hal-hal lain. Dengan demikian, data yang diperoleh, dianalisis, kemudian
dideskripsikan dan dihubungkan dengan teori yang ada.

4. Analisis Jurnal
• Kelebihan Jurnal
1. Tujuan penelitian dijelaskan dengan jelas dan sesuai dengan judul penelitian. Masalah
dalam jurnal cukup relevan.
2. Bahasa yang digunakan dalam jurnal mudah dimengerti. Kesimpulan disampaikan
secara ringkas, jelas, dan padat.
3. Hasil analisis yang digunakan sebagai ulasan kritis dari masalah disimpulkan dan
ditampilkan.
• Kekurangan Jurnal
1. Sistematika penulisan jurnal tidak terstuktur dengan baik. Penulis tidak menyebutkan
edisi jurnal.

8
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi negeri kita. Bahasa Indonesia merupakan
unsur sekaligus media komunikasi utama masyarakat Indonesia. Bahasa Indonesia memiliki
kedudukan yang penting. Arus globalisasi akan memberi dampak pada perkembangan dan
pertumbuhan bahasa yang digunakan sebagai sarana dalam mendukung perkembangan budaya
maupun ilmu pengetahuan dan teknologi.

Fungsi bahasa Indonesia sebagai sarana keilmuan perlu terus dilakukan dan
ditingkatkan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

4.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas ada beberapa saran yang ingin saya sampaikan diantaranya:

1. Sebagai kaum muda dan pelajar harus membekali diri dengan kemampuan-kemampuan
yang bermanfaat, terutama biadang ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Pembaca harus mampu menjaga, mengembangkan dan mempertahankan bahasa
kebanggaan kita dengan jiwa raga yang kita miliki.

9
DAFTAR PUSTAKA

Ariski Umi Solikah (2019), Peran Bahasa Indonesia Sebagai Penghela Ilmu Pengetahuan Di
Era Global, Universitas Sebelas Maret.

10
LAMPIRAN JURNAL

PERAN BAHASA INDONESIA SEBAGAI PENGHELA ILMU PENGETAHUAN DI


ERA GLOBAL
Ariski Umi Solikah
Universitas Sebelas Maret
Jl. Ir. Sutami No. 36 A, Surakarta, Indonesia
Email: ariskiumi13@gmail.com

Abstract
Indonesian is the official language of the Indonesian nation which is used for
communication and unifying the nation. The development of such information technology
quickly enables communication globally which means it can reach across countries and across
continents. In this paper we will explain the role of Indonesian in science in the global era. In
the current era of globalization, some people assume that Indonesian is part of the global
communication process barrier. Because Indonesian is not used globally, this makes
Indonesian language appear to be not so facilitating the process of globalization. Improving
the function of Indonesian as a scientific tool needs to be carried out in line with the
development of science and technology.
Keywords: language, communication, science

Abstrak
bahasa indonesia merupakan bahasa resmi bangsa indonesia yang digunakan untuk
komunikasi dan pemersatu bangsa. Perkembangan teknologi informasi yang demikian cepat
memungkinkan terjadinya komunikasi secara global yang artinya dapat menjangkau lintas
negara maupun lintas benua. Pada makalah ini akan dijelaskan mengenai peran bahasa
Indonesia dalam ilmu pengetahuan di era global. Di era globalisasi saat ini, beberapa orang
menganggap bahwa bahasa Indonesia bagian dari penghambat proses komunikasi yang
dilakukan secara global. Karena bahasa Indonesia tidak digunakan secara global, hal ini
menyebabkan bahasa Indonesia tampak tidak begitu memfasilitasi proses globalisasi.
Peningkatan fungsi bahasa Indonesia sebagai sarana keilmuan perlu terus dilakukan sejalan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kata kunci: bahasa, komunikasi, ilmu pengetahuan

PENDAHULUAN Bahasa merupakan alat untuk


berkomunikasi menyampaikan apa yang

11
terlintas di dalam hati. Melalui bahasa indonesia harus mampu menjadi bahasa
seseorang dapat melakukan interaksi ilmu pengetahuan dan teknologi.
ataupun komunikasi dengan yang lainnya, Mengingat saat ini perkembangan ilmu
baik untuk menyampaikan keinginan, pengetahuan dan teknologi di era global,
perasaan, pendapat, gagasan, pengalaman, terutama teknologi informasi sangat cepat
maupun pengetahuannya. Selain itu, bahasa (Marsudi, 2009: 133).
juga dapat membantu untuk memperoleh
informasi, menambah ilmu pengetahuan, Menurut Suminar (2016: 116) bahasa
dan lain-lain. Menurut Kridalaksana (1985: Indonesia adalah bahasa yang kita pakai
12) bahasa adalah sistem bunyi bermakna sehari-hari dan juga bahasa resmi nagara
yang dipergunakan untuk komunikasi oleh kita.
kelompok manusia. Representasi suatu bahasa pada
Bahasa Indonesia merupakan bahasa hakikatnya berupa kegiatan pemakaian itu
resmi negara kita, Indonesia. Selain itu, sendiri oleh komunitasnya dalam berbagai
bahasa Indonesia juga merupakan bahasa keperluan (Zamzami, 2014).
yang digunakan dalam kehidupan sehari- PEMBAHASAN
hari pada masyarakat umum. Bahasa adalah
suatu sistem lambang bunyi arbitrer yang Hakikat Bahasa
dihasilkan oleh alat ucap manusia dan Menurut Rahayu (2015) bahasa
dipakai oleh masyarakat komunikasi, kerja Indonesia sebagai bahasa basional yang
sama, dan identifikasi diri. berfungsi sebagai alat komunikasi
Peranan bahasa dalam manusia mempunyai peran sebagai penyampai
besar sekali. Hampir dalam semua kegiatan, informasi.
manusia memerlukan bantuan bahasa. Baik Berikut beberapa hakikat bahasa.
dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam
kehidupan khusus seperti kesenian dan ilmu a. Bahasa itu sebuah sistem.
pasti, bahasa merupakan sarana yang tidak Artinya bahasa bukan unsur
dapat ditinggalkan (Suyudi, 1997: 86). yang terkumpul secara tak
beraturan tetapi diatur secara
Seiring dengan perkembangan sistematis dan sistemis, yaitu
zaman, bahasa Indonesia mengalami tersusun dari beberapa sistem
perkembangan, baik ke arah positif maupun diantaranya fonologi,
negatif. Keadaan yang ada sekarang adalah gramatika, dan leksikon.
fungsi bahasa Indonesia mulai digantikan b. Bahasa itu berupa bunyi-bunyi
atau tergeser oleh bahasa asing dan adanya yang dihasilkan oleh alat ucap
perilaku yang cenderung menyelipkan manusia.
istilah asing (Putri, 2017). c. Bahasa itu arbitrer. Artinya
LANDASAN TEORI mana suka atau tidak ada
hubungan wajib antara lambang
Bahasa Indonesia merupakan unsur bahasa dengan yang
sekaligus media komunikasi utama dilambangkannya.
masyarakat Indonesia. Secara filosofos d. Bahasa itu bermakna.
bahasa merupakan ungkapan manusia atau e. Bahasa itu konvensional.
realitas melalui simbol-simbol. Tingkat Pemakaian suatu lambang untuk
keberhasilan mengembangkan bahasa suatu konsep tertentu bersifat
sangat dipengaruhi oleh eksistensi bahasa konvensional, yaitu berdasarkan
indonesia, contohnya menciptakan kosa kesepakatan masyarakat
kata dan istilah baru, baik kosa kata daerah penuturnya.
maupun asing. Maka dari itu bahasa

12
f. Bahasa itu bersifat unik. Artinya Adapun kedudukan bahasa Indonesia yaitu
bahasa mempunyai ciri khas sebagai:
yang unik dan spesifik yang
tidak bisa dimiliki oleh yang 1. Bahasa nasional, yaitu bahasa Indonesia
lain. memiliki kedudukan di atas bahasa-
g. Bahasa itu universal. Ada ciri- bahasa daerah.
ciri yang sama yang dimiliki 2. Bahasa negara, yaitu sebagai bahasa
setiap bahasa. resmi Negara Kesatuan Republik
h. Bahasa itu bersifat dinamis. Indonesia.
Artinya bahasa megalami Bahasa Indonesia dikukuhkan
perubahan seiring dengan sebagai Bahasa Negara pada tanggal 18
perkembangan zaman. Agustus 1945 pada UUD 1945, Bab XV,
i. Bahasa sebagai alat interaksi Pasal 36. Fungsi bahasa Indonesia sebagai
sosial, bahasa dijadikan alat bahasa negara yaitu:
untuk berinteraksi,
berkomunikasi, dan bekerja 1. Bahasa resmi negara
sama antar sesama manusia. 2. Bahasa pengantar dalam dunia
j. Bahasa merupakan identitas pendidikan
penuturnya, artinya bahasa 3. Alat penghubung tingkat nasional,
merupakan penanda jati diri dan
penuturnya. 4. Alat pengembangan ilmu dan
pengetahuan dan teknologi.
Keberadaan Bahasa Indonesia Saat Ini
Menurut Wijana (2018: 92)
Era globalisasi saat ini, beberapa fenomena untuk semakin melemahkan
orang menganggap bahasa Indonesia kedudukan dan peran bahasa Indonesia
bagian dari penghambat proses komunikasi agaknya sudah semakin maraknya
yang dilakukan secara global. Karena penggunaan bahasa asing, semakin
bahasa Indonesia tidak digunakan secara diunggul-unggulkannya sekolah bertaraf
global, hal ini menyebabkan bahasa internasional, dan semakin merebaknya
Indonesia tampak tidak begitu program-program yang berbau
memfasilitasi proses globalisasi. internasional di perguruan tinggi. Untuk ini,
Menurut Marsudi (2009: 135) era walaupun bagaimana beratnya berbagai
digital yang menuntut penguasaan usaha untuk tetap mempertahankan dan
teknologi dan bahasa asing pada berbagai melestarikan eksitensi penggunaan bahasa
bidang kehidupan saat ini makin Indonesia harus dilakukan.
meminggirkan posisi bahasa Indonesia. Adanya arus globalisasi tentu saja
Seharusnya, posisi ini tidak berarti bahwa akan berdampak pada seluruh aspek
bahasa Indonesia tidak mampu bersaing kehidupan dan penghidupan manusia
dengan bahasa lain di dunia, tetapi lebih sejagat. Pengaruhnya antara lain akan
pada sikap bangsa Indonesia sebagai terlihat dibidang pendidikan dan
pengguna bahasa Indonesia cenderung kebudayaan. Salah satu pokok yang
menunjukkan sikap negatif. Jika bangsa dihadapi duia pendidikan adalah masalah
Indonesia sebagai pemilik dan pemakai identitas bangsa (Muslich, 2010: 18).
bahasa Indonesia terus bersikap negatif
terhadap bahasa nasionalnya, bahasa Menurut Wijana (2018: 92-95)
Indonesia akan berkembang secara kacau terdapat usaha-usaha untuk melestarikan
dan tak pernah bahasa ini menjadi bahasa penggunaan bahasa Indonesia diantaranya:
yang mantap.
1. Memupuk kebanggaan
berbahasa Indonesia

13
2. Memberdayakan potensi bahasa Saddhono (2012), maka seharusnya penutur
daerah sebagai sumber asli atau bangsa Indonesia pasti lebih bisa
pengayaan kosa kata bahasa meminimalisasi hal tersebut ditambah
Indonesia dengan niat yang kukuh untuk belajar.
Memiliki kesadaran untuk bangga Bangsa Indonesia selalu bertekad
dalam menggunakan bahasa Indonesia menjunjung tinggi semua ketentuan yang
merupakan salah satu cara ada dalam Pancasila dan Undang-Undang
mengembangkan pemakaian bahasa Dasar 1945, dan termasuk menujudkan
Indonesia. Kebanggaan dalam berbahasa bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi
Indonesia harus ditumbuhkan sejak dini. negara. Oleh karena itu, semua urusan
Pengaruh bahasa asing begitu besar negara yang resmi, seperti urusan tata usaha
terhadap bahasa-bahasa lain. Hal ini perlu negara, peradilan, penyelenggaraan politik
diwaspadai agar bahasa Indonesia maupun selalu menggunakan bahasa Indonesia.
bahasa daerah tidak semakin tersingkirkan. Disamping itu, bahasa Indonesia juga
digunakan dalam hubungan internasional;
Kedudukan Bahasa Indonesia di Era bahasa Indonesia digunakan sebagai alat
Global perhubungan tingkat nasional untuk
Bahasa Indonesia memiliki kepentingan perencanaan, pemerintahan,
kedudukan yang sangat penting. Arus dan pelaksanaan pembangunan; bahasa
globalisasi akan memberi dampak pada Indonesia digunakan sebagai prasyarat
perkembangan dan pertumbuhan bahasa kecakapan untuk menduduki suaatu
yang digunakan sebagai sarana dalam jabatan, menjadi pegawai negeri dan
mendukung perkembangan budaya maupun BUMN; serta bahasa Indonesia harus
ilmu pengetahuan dan teknologi. Menurut digunakan pula pada papan nama berbagai
Makhmudah (2018: 205) ilmu bukan perusahaan pemerintah dan swasta di
sekedar pengetahuan (knowledge), tetapi seluruh wilayah Republik Indonesia.
merupakan rangkuman dari sekumpulan Disamping itu, sampai tahun pelajaran
pengetahuan atau hasil pengetahuan dan 2008/2009 pemerintah masih mengevaluasi
fakta berdasarkan teori-teori yang mata pelajaran Bahasa Indonesia secara
disepakati/berlaku umum, diperoleh nasional sebagai syarat mutlak bagi siswa
melalui serangkaian prosedur sistemik, untuk mendapatkan STK dan STTB
diuji dengan seperangkat metode yang (Daimun, .2013: 34)
diakui dalam bidang ilmu tertentu. Bahasa Indonesia pada kenyataannya
Bahasa Indonesia sebagai sarana sangatlah berperan penting dalam segala
pendukung dalam perkembangan maupun aspek kehidupan sehari-hari. Bangsa
pertumbuhan ilmu pengetahuan dan Indonesia selalu bertekad menjunjung
teknologi, karena tanpa adanya bahasa tinggi bahasa Indonesia. Namun memasuki
maka ilmu pengetahuan dan teknologi era globalisasi, bahasa Indonesia
(iptek) tidak dapat berkembang dan tumbuh dihadapkan pada masalah-masalah tertentu
dengan baik. Fungi bahasa indonesia perlu misalnya saja bahasa Inggris berpotensi
ditingkatkan sebagai sarana keilmuan perlu mengancam kedudukan bahasa Indonesia.
terus dilakukan sejalan dengan Bahasa Indonesia dapat menjadi sebuah
perkembangan ilmu pengetahuan dan
identitas yang menunjukkan karakter
teknologi. Peningkatan mutu pengajaran
bangsa. Syaratnya dengan mempelajari
bahasa Indonesia di sekolah perlu terus
dilakukan dan ditingkatkan. Apabila konteks beserta kaidah bahasa Indonesia
penutur asing di Indonesia belajar bahasa secara menyeluruh dan juga dapat dengan
Indonesia harus melalui banyak kendala mempelajari budaya dari karya sastra
seperti yang dimuat dalam penelitian milik

14
seperti yang dijelaskan oleh Rondiyah dkk. bahasa Indonesia di sekolah-sekolah.
(2017). Peserta didik diajarkan untuk selalu
menggunakan bahasa Indonesia yang baik
Semakin penting bahasa Inggris di mata dan benar dan memperoleh kemahiran
orang Indonesia pada umumnya, maka dalam menggunakan bahasa
dapat mengurangi rasa cinta pada bahasa kebangsaannya.
Indonesia, karena apabila diamati bahasa
Daimun (2013: 34) memberikan
Inggris saat ini menduduki posisi sangat
beberapa catatan penting yang dapat digaris
penting. Hal tersebut selaras dengan
bawahi: (1) bahasa Indonesia didukung
pendapat Agustin (2011:335) “Pemerintah oleh jumlah penutur yang besar, (2) bahasa
Indonesia memasukkan bahasa Inggris ke Indonesia dipelajari di dalam dan di luar
dalam bahasa asing pertama yang negeri, dan sangat memungkinkan
dipergunakan di Indonesia.Bahasa Inggris dijadikan sebgai bahasa dunia
dimasukkan ke dalam kurikulum dan internasional, (3) berbagai istilah dan kosa
merupakan mata pelajaran yang penting di kata dari disiplin ilmu pengethauan tertentu
SD, SLTP, dan SLTA hingga berpeluang telah mewarnai corak fungsi bahasa
besar dijadikan sebagai bahasa pengantar Indonesia sebagai pendukung
pendidikan di beberapa sekolah yang ada di perkembangan ilmu pengetahuan dan
Indonesia”. Pada penilitian Unesco (dalam teknologi, (4) setiap konsep dan gagasan
Budiarti, 2013:10) “lebih kurang 71% dalam ilmu pengetahuan dan teknologi
serta perkembangannya dapat diungkapkan
penulisan ilmiah dilakukan dalam bahasa
dalam bahasa Indonesia, (5) bahasa
Perancis, Jerman, dan Inggris, dengan Indonesia akan tetap startegis karena
bahasa Inggris menduduki 62% dari output. bahasa Indonesia berkedudukan sebagai
Menghindari pendidikan sama dengan Bahasa Negara dan juga sebagai Bahasa
melemahkan kondisi diri sendiri dan Nasional, (6) digemri oleh kalangan
menjauhkan dari sumber ilmu. Tambah penutur muda, (7) semua urusan negara
lagi, hubungan antara guru dan siswa yang resmi, seperti urusan tata usaha
menjadi kurang baik dalam segi moral. negara, peradilan, penyelenggaraan politik
Padahal, ajaran moral itu perlu diperhatikan selalu menggunakan bahasa Indonesia, dan
menurut Wahid & Saddhono (2017). Maka (8) dalam Sistem Pendidikan Nasional
dari itu, pendidikan adalah suatu hal yang bahasa Indonesia dijadikan garis kiebijakan
sangat dibutuhkan oleh setiap manusia. dalam penentuan jenis bahasa pengantar
atau objek studi.
Perkembangan bahasa Inggris menurut
Subiyati (1995: 20-21) “Melalui tahap- PENUTUP
tahap Old English (450-1150), Middle
Bahasa Indonesia merupakan bahasa
English (1150-1500), sampai Modem
resmi negara kita, Indonesia. Bahasa
English yang diawali·sejak tahun 1500, Indonesia merupakan unsur sekaligus
bahasa Inggris berkembang dari bentuknya media komunikasi utama masyarakat
yang penuh kerumitan gramatikal, sampai Indonesia. Bahasa Indonesia memiliki
menjadi bahasa modern yang cukup kedudukan yang sangat penting. Arus
sederhana.” globalisasi akan memberi dampak pada
perkembangan dan pertumbuhan bahasa
Bahasa Inggris merupakan bahasa yang digunakan sebagai sarana dalam
Internasional dengan cakupan luas mendukung perkembangan budaya maupun
pemakaiannya. Hal ini dapat diatasi dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahasa
menanamkan rasa cinta dan bangga Indonesia sebagai sarana pendukung dalam
terhadap bahasa Indonesia. Dimulai sejak perkembangan maupun pertumbuhan ilmu
dini dan bisa diawali dari pendidikan

15
pengetahuan dan teknologi, karena tanpa Kridalaksana. H. (1985). Tata Bahasa
adanya bahsa maka ilmu pengetahuan dan Deskriptif Bahasa Indonesia
teknologi (iptek) tidak dapat berkembang Sintaksis. Jakarta: Pusat Pembinaan.
dan tumbuh dengan baik.
Makhmudah, S. (2018). “Hakikat Ilmu
Semakin penting bahasa Inggris di mata Pengetahuan dalam Perspektif
orang Indonesia pada umumnya, maka Modern dan Islam”. Al-Murabbi, 4,
dapat mengurangi rasa cinta pada bahasa 202-217.
Indonesia, karena apabila diamati bahasa
Inggris saat ini menduduki posisi sangat Marsudi. (2009). Jati Diri Bahasa Indonesia
penting. Bahasa Inggris merupakan bahasa di Era Globalisasi Teknologi
Internasional dengan cakupan luas Informasi. Jurnal Sosial Humaniora,
pemakaiannya. Hal ini dapat diatasi dengan 2(2), 133-148.
menanamkan rasa cinta dan bangga Murti, Sri. (2015). Eksistensi Penggunaan
terhadap bahasa Indonesia. Dimulai sejak Bahasa Indonesia di Era Global.
dini dan bisa diawali dari pendidikan Dalam Prosiding Seminar Nasional
bahasa Indonesia di sekolah-sekolah. Bulan Bahasa UNIB.
Peserta didik diajarkan untuk selalu
menggunakan bahasa Indonesia yang baik Putri, N. P. (2017). Eksistensi Bahasa
dan benar dan memperoleh kemahiran Indonesia Pada Generasi Milenial.
dalam menggunakan bahasa Rahayu, A. P. (2015). “Menumbuhkan
kebangsaannya. Bahasa Indonesia yang Baik dan
Fungsi bahasa Indonesia sebagai sarana Benar dalam Pendidikan dan
keilmuan perlu terus dilakukan dan Pengajaran”. Jurnal Paradigma, 2
ditingkatkan sejalan dengan perkembangan (1).
ilmu pengetahuan dan teknologi. Rondiyah, A.A., Wardani, N.E., &
DAFTAR PUSTAKA Saddhono, K. (2017). Pembelajaran
Sastra melalui Bahasa dan Budaya
Agustin,Y. (2011). Kedudukan Bahasa untuk Meningkatkan Pendidikan
Inggris Sebagai Bahasa Pengantar Karakter Kebangsaan di Era MEA
Dalam Dunia Pendidikan. Deiksis, 3 (Masyarakat Ekonomi ASEAN), hlm.
(04), 354-364. 141 – 147, FKIP Universitas Sebelas
Maret, Surakarta.
Budiarti, A. (2013). Interferensi Bahasa
Indonesia Ke Dalam Bahasa Inggris. Subiyati, M. (1995). Bahasa Inggris,
Jurnal Bahasa Dan Seni, Tahun 41, Tumbuh Mengglobal dari Bahasa
(1), 10-17. Tertindas sampai Bahasa Kebutuhan
Intelektual. Cakrawala Pendidikan,
Daimun. (2013). Pembelajaran Bahasa Tahun XIV, (1), 17-27.
Indonesia pada Era Globalisasi.
Suminar, R. P. (2016). Pengaruh Bahasa
Jurnal Bahasa dan Seni, 14 (1), 30-
Gaul Terhadap Penggunaan Bahasa
42.
Indonesia Mahasiswa Unswagati.
Kajian Sosiolinguistik Pemakaian Bahasa Jurnal Logika,18 (3), 114-119.
Mahasiswa Asing dalam
Saddhono, K. (2012). Kajian
Pembelajaran Bahasa Indonesia
Sosiolinguistik Pemakaian Bahasa
untuk Penutur Asing (BIPA) di
Mahasiswa Asing dalam
Universitas Sebelas Maret. Kajian
Pembelajaran Bahasa Indonesia
Linguistik dan Sastra, 24 (2): 176-186
untuk Penutur Asing (BIPA) di
Universitas Sebelas Maret. Kajian

16
Linguistik dan Sastra, 24 (2): 176-
186.
Wahid, A.N. & Saddhono, K. (2017).
Ajaran Moral dalam Lirik Lagu
Dolanan Anak. MUDRA Jurnal Seni
Budaya, 32 (2): 172-177.
Wijana, I. D. P. (2018). Pemertahanan dan
Pengembangan Bahasa Indonesia.
Widyaparwa, 46 (1), 91-98.
Zamzami. (2014). Eksistensi Bahasa
Indonesia dalam Pendidikan Berbasis
Keragaman Budaya

17
18

Anda mungkin juga menyukai