Anda di halaman 1dari 14

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kompetensi pedagogik


dan kompensasi terhadap kinerja guru SMP Swasta di Kertapati Palembang. Dalam
penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini berjumlah
80 guru SMP Swasta di Kertapati Palembang. Metode pengumpulan data yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan angket. Teknik analisis
dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Dari hasil analisa data
terhadap variabel yang diteliti yaitu variabel kompetensi pedagogik dan kompensasi
menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap kinerja guru SMP Swasta di
Kertapati Palembang.
Kata kunci: Kompetensi pedagogik, kompensasi dan kinerja guru.
ABSTRACT

The purpose of this study was to determine the effect of pedagogic competence
and compensation on the performance of private junior high school teachers in
Kertapati Palembang. In this study using quantitative methods. The population in this
study amounted to 80 private junior high school teachers in Kertapati Palembang. The
data collection method used in this study was to use a questionnaire. The analysis
technique in this study uses multiple regression analysis. From the results of data
analysis on the variables studied, namely the variables of pedagogical competence and
compensation, showed a significant influence on the performance of private junior high
school teachers in Kertapati Palembang.

Keywords: Pedagogic competence, compensation and teacher performance.


1. PENDAHULUAN

Pendidikan Nasional memiliki tujuan untuk berkembangnya potensi peserta


didik agar menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (UU
No. 20 Tahun 2003 Tentang sisdiknas pasal 3 dan dalam Permenpan RB Nomor 16
Tahun 2009 Pasal 1dijabarkan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas
utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar,
pendidikan menengah, dan pendidikan menengah.
Dalam meningkatkan aspek koqnitif, afektif, dan psikomotorik masyarakat serta
menunjang jalannya roda pendidikan merupakan tujuan nasional terdapat peran guru
yang sangat vital Dari hal tersebut dapat dikemukakan bahwa kegiatan pendidikan
selalu berkaitan dengan tenaga pendidik. Dengan demikian guru harus menjaga
kepercayaan masyarakat dengan menjamin tingkat profesionalisme juga menjalankan
proses belajar mengajar secara efektif dan efisien untuk mencapai hasil belajar peserta
didik yang tinggi sehingga memiliki kinerja yang baik.
Sebagai bukti apabila guru memiliki tingkat profesionalisme yang tinggi maka
guru memiliki kinerja yang baik, guru harus dapat menguasai dan menerapkan
kompetensi pedagogik. Kompetensi Pedagodik adalah pemahaman guru terhadap
peserta didik untuk perancangan dan pelaksanaan pelajaran, evaluasi hasil belajar, dan
pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya(Resawati, 2016). Paham terhadap peserta didik, merancang dan
melaksanakan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan mengembangkan potensi yang
dimiliki peserta didik merupakan kompetensi pedagogik yang harus dikuasai guru
(Andriani, 2017).
Berdasarkan pengamatan di Wilayah Sekolah Menengah Pertama Swasta di
Kertapati Palembang, diketahui permasalahan-permasalahan yang didapat guru yaitu
guru masih belum terlalalu menguasai kompetensi pedagogik. Permasalahan tersebut
dapat terlihat dari proses belajar mengajar yang dilaksanakan guru kepada peserta didik.
Dalam kegiatan tersebut masih banyak guru terfokus dengan metode ceramah saja.
Permasalahan berikutnya beberapa guru yang belum mengerti bagaimana cara
pengembangan perangkat pembelajaran yang baik sesuai kurikulum yang berlaku.
Selain itu, kurangnya pengamatan guru terhadap potensi yang dimiliki oleh peserta
didiknya, sehingga potensi yang dimiliki peserta didik belum berkembang. Sehingga
bisa dianggap bahwa guru belum dapat menciptakan pembelajaran yang efeksif untuk
pembelajaran yang mendidik.
Kompensasi adalah sesuatu yang diterima para karyawan sebagai balas jasa atas
prestasinya dalam melaksankan tugas. Pemberian kompensasi bertujuan membantu
pegawai memenuhi kebutuhan diluar kebutuhan rasa adil, serta meningkatkan motivasi
kerja karyawan dalam menyelesaikan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya.
Upah atau gaji menekankan pada balas jasa yang bersifat finansial, sedangkan
kompensasi mencakup balas jasa finansial maupun non-finansial. Kompensasi
merupakan balas jasa yang diberikan secara finansial berupa uang dan secara non
finansial berupa penghargaan (Pitri, 2017).
Berdasarkan pengamatan di Wilayah Sekolah Menengah Pertama Swasta
Kertapati Palembang, diketahui permasalahan-permasalahan yang didapat guru yaitu
gaji yang diterima guru honorer kecil. Diketahui kecil karena gaji guru honorer di
wilayah Sekolah Menengah Pertama Swasta Kertapati masih antara Rp 300.000,00 – Rp
1.000.000,00 per bulan.
Berdasarkan gaji yang diterima berarti termasuk katagori belum mencukupi.
Permasalahan tersebut juga didapat oleh guru PNS yang hanya mendapatkan sisa gaji
pokok karena potongan sebelumnya bearti termasuk katagori belum mencukupi.
Sehinga memaksa para guru mencari tambahan dari berbagai pekerjaan sampingan
seperti ojek online, pedagang, berbisnis, bahkan ada yang mengajar di beberapa
sekolah. .
Kinerja merupakan fungsi motivasi dan kemampuan dalam menyelesaikan tugas
yang harus dimiliki oleh seseorang dalam derajat ketersediaan dan tingkat kemampuan
masing-masing orang. Kesediaan dan keterampilan tidaklah cukup efektif untuk
mengerjakan sesuatu tanpa pemahaman yang jelas tentang apa yang akan dikerjakan
dan tahu bagaimana mengerjakannya (Dedi, 2015). Kinerja yang baik dapat disebabkan
oleh kompensasi yang sesuai dan kompetensi pedagogik yang dikuasai guru dengan
baik.
Berdasarkan pengamatan di Wilayah Sekolah Menengah Pertama Swasta
Kertapati Palembang, teridentifikasi diketahui permasalahan-permasalahan yang didapat
guru yaitu kinerja guru yang belum maksimal. Hal itu dapat terlihat dari potensi guru
dalam mengolah silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang masih
belum akurat yang mengakibatkan suasana menjadi monoton.
Selanjutnya potensi penguasaan kelas masih kurang yang mengakibatkan
suasana kelas belum kondusif dan kegitan belajar mengajar membosankan, penguasaan
dan pemanfaatan teknologi dan penggunaan media dalam kegiatan belajar mengajar
yang dilakukan guru belum maksimal yang mengakibatkan penyampaian materi
pembelajaran belum maksimal, guru belum memvariasikan metode yang digunakan
dalam proses belajar mengajar yang mengakibatkan siswa menjadi bosan.
Kinerja guru dapat diperngaruhi oleh beberapa faktor antara lain kepemimpinan
kepala sekolah, motivasi kerja, empat kompetensi (pedagogik, keperibadian, profesional
dan sosial), dan dapat dengan jelas menjalankan peran (Viqraizin, 2015). Terdapat
faktor internal yaitu kepribadian dan dedikasi, kemampuan mengajar, dan kedisiplinan
dan faktor eksternal yaitu pengembangan profesi, antar hubungan dan komunikasi,
hubungan dengan masyarakat, kesejahteraan, dan iklim kerja yang mempengaruhi
kinerja guru. (Afriyanti, 2015)
Penjelasan di atas juga didukung oleh hasil penelitian Resawati, Larashati
(2016) menghasilkan pengaruh kepemimpinan kepala sekolah sebesar 12,2%, pengaruh
kompetensi guru sebesar 48,24%, dan pengaruh kompensasi sebesar 16,9%. Hasil
penelitian Ridwan, Sopandi (2018) menghasilkan pengaruh kepemimpinan sebesar
6,6%, Pengaruh kompetensi guru sebesar 44,6%, pengaruh kompensasi 16,4%,
pengaruh secara simultan sebesar 67,3%.
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk mengangkat judul
“PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KOMPENSASI TERHADAP
KINERJA GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SWASTA DI KERTAPATI
PALEMBANG”

2. METODE PENELITIAN

2.1 Jenis Data

Data adalah hasil pencatatan peneliti, baik yang merupakan fakta atau angka
sesuai dengan macam atau jenis variabel, maka data atau hasil pencatatannya juga
mempunyai jenis sebanyak variabelnya (Arikunto, 2010). Dalam hal ini data yang
dihasilkan oleh penelitian ini berupa data pengaruh kompensasi dan kompetensi
pedagogik terhadap kinerja guru.

2.2 Metode Pengumpulan Data

Angket digunakan sebagai metode pengumpulan data dalam penelitian ini.


Angket adalah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada responden dan jawaban
yang dilakukan oleh responden secara tertulis (Sugiono, 2011). Data variabel
kompetensi pedagogik dan kompensasi terhadap kinerja didapatkan dari angket.
Dalam angket terdapat empat pilihan yang dapat dipilih oleh responden dengan
cara memberikan tanda check list (˅) pada kolom sesuai pilihan. Pada angket
kompetensi pedagogik dan kompensasi SL, SR, K, TP dan pada angket kinerja guru SS,
S, TS, STS. Angket tertutup dalam bentuk skala bertingkat merupakan angket yang
dignakan dalam penelitian ini.
2.3 Teknik Analisis Data

Teknik analisis meliputi statistik deskriptif, uji asumsi klasik, analisis regresi

berganda dan analisis uji hipotesis

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil
3.1.1 Analisis Deskriptif

Mean (rata-rata) dari kompetensi pedagogik (X1) = 93.80, maka dapat dikatakan
kompetensi pedagogik dinilai sangat baik. Untuk variabel kompensasi (X2) mean 73.89
maka dapat dinilai baik, dan untuk variabel kinerja guru (Y) mean 83.51 maka dapat
dinilai sangat baik. Selain itu juga dapat dilihat bahwa nilai Standar Deviation untuk
variabel kompetensi pedagogik, kompensasi, dan kinerja guru cenderung besar
menunjukkan kompetensi pedagogik, kompensasi, dan kinerja.

3.1.2 Uji Asumsi Klasik


3.1.2.1 Uji Normalitas
Berdistribusi normal untuk hasil uji chi kuadrat kompetensi pedagogik dengan
kinerja guru, harga chie kuadrat tabel taraf siqnifikan 0.05 lebih besar dari chi kuadrat
hitung 0.00. Berdistribusi normal untuk hasil uji chi kuadrat kompensasi dengan kinerja
guru, harga chie kuadrat tabel taraf siqnifikan 0.05 lebih besar dari chi kuadrat hitung
0.00.

3.1.2.2 Uji Heteroskedastisitas

Nilai sig kompetensi pedagogik 0.273 > 0.05 maka tidak terjadi masalah
heteroskedastisitas dan nilai sig kompensasi 0.946 maka tidak terjadi masalah
heteroskedastisitas sehingga dapat melanjutkan ke analisis regresi berganda.

3.1.3 Analisis Regresi Berganda

Diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut:


Y = a + b₁X₁ + b₂X₂ + e
= 17.015 + 0.380 X₁ + 0.417 X₂ + e
Berdasarkan dengan hasil persamaan regresi berganda di atas, maka dapat
diiterprestasikan sebagai berikut:
1. Nilai konstanta (a) sebesar 17.015 mempunyai arti bahwa kompetensi
pedagogik (X1) dan kompensasi (X2) adalah nol, maka kinerja guru (Y)
nilainya 17.015
2. Nilai Coefficients regresi kompetensi pedagogik (b1) bertanda positif
sebesar 0.380 berarti kompetensi pedagogik (X1) berpengaruh positif
terhadap kinerja guru (Y) sebesar 0.380 artinya jika terjadi peningkatan
terhadap kompetensi pedagogik 1 skor maka terjadi peningkatan kinerja
guru (Y) sebesar 0.380 skor. Apabila terjadi pengurangan terhadap
kompetensi pedagogik 1 skor, maka akan terjadi pengurangan kinerja
guru (Y) sebesar 0.380 skor.
3. Nilai Coefficients regresi kompensasi (b2) bertanda positif sebesar 0.417
berarti kompensasi (X2) terdapat pengaruh positif terhadap kinerja guru
(Y) sebesar 0.417 artinya jika terjadi peningkatan terhadap kompensasi 1
skor maka akan terjadi peningkatan kinerja guru (Y) sebesar 0.417 skor.
Apabila terjadi pengurangan terhadap kompensasi 1 skor, maka akan
terjadi pengurangan kinerja guru (Y) sebesar 0.417 skor.
4. Nilai Coefficients regresi kompetensi pedagogik (b1) bertanda positif
sebesar 0.380 dan nilai Coefficients regresi kompensasi (b2) bertanda
positif sebesar 0.417 maka nilai Coefficients regresi kompetensi
pedagogik dan nilai Coefficients regresi kompensasi (b1+ b2) bertanda
positif sebesar 0.797. artinya apabila terjadi peningkatan terhadap
kompetensi pedagogik dan kompensasi 1 skor maka akan terjadi
peningkatan kinerja guru (Y) sebesar 0.797 skor. Apabila terjadi
pengurangan terhadap kompetensi pedagogik dan kompensasi 1 skor,
maka akan menurunkan kinerja guru (Y) sebesar 0.797 skor

3.1.4 Hasil Uji Hipotesis

3.1.4.1 Hasil Pengujian Secara Simultan

Diketahui nilai Fsig sebesar 0.000 < 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima berarti
semua variabel independen berpengaruh terhadap perubahan nilai variabel dependen.

3.1.4.2 Hasil Pengujian Secara Parsial

Dapat diinterprestasikan dari hasil tersebut sebagai berikut:


1. Besarnya tingkat signifikan pengaruh kompetensi pedagogik terhadap kinerja
guru sebesar 0.005 ≤ 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima berarti secara parsial
variabel kompetensi pedagogik memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
kinerja guru
2. Besarnya tingkat signifikan pengaruh kompensasi terhadap kinerja guru sebesar
0.072 > 0.05 maka Ha ditolak dan Ho diterima berarti secara parsial variabel
kompensasi memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap kinerja guru
3.1.4.3 Hasil Pengujian Koofesien Determinan

Dapat dipeoleh hasil uji regresi diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar 0.222
maka secara simultan pengaruh dari variabel kompetensi pedagogik dan kompensasi
sebesar 22.2% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti
dalam penelitian ini.
3.2 Pembahasan

3.2.1 Pengaruh Kompetensi Pedagogik dan Kompensasi Terhadap Kinerja Guru

Berdasarkan hasil penelitian diketahui secara simultan terdapat pengaruh positif


yang signifikan dengan nilai Fsig sebesar 0.000 < 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima
berarti kompetensi pedagogik dan kompenssasi berpengaruh terhadap perubahan nilai
kierja guru.
Hasil penelitian ini sejalan dengan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Resawati dan Larashati (2016) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan dari kepemimpinan kepala sekolah, kompetensi guru dan kompensasi
terhadap kinerja guru baik secara parsial maupun simultan.

Kompetensi Pedagodik adalah pemahaman guru terhadap peserta didik untuk


perancangan dan pelaksanaan pelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan
peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. (Resawati,
2016). Guru harus menguasai kompetensi pedagogik seperti merancang dan
melaksanakan pembelajaran, paham dengan karakteristik peserta didik, penilaian hasil
belajar, dan mengembangkat kemampuan peserta didik (Andriani, 2017).

Menurut Umar (Merdali, 2016), kompensasi adalah sesuatu yang diterima orang
dari suatu proses yang dilakukan seseorang sebagai balas jasa yang telah dilakukan.
Menurut Hasbuan (Kasenda, 2013), kompensasi adalah imbalan yang didapatkan
seseorang secara langsung maupun tidak langsung yang berbentuk uang, barang atau
yang lain sebagai imbalan atau balas jasa yang diberikan suatu perusahaan

Kompensasi adalah pendapatan yang diperoleh karyawan baik secara langsung


maupun tidak langsung yang berbentuk uang atau barang sebagai imbalan jasa (Habibie,
2013). Guru mendapatkan kompensasi berdasarkan jasa atau prestasi yang telah
dilakukukan. Kompensasi diberikan supaya karyawan dapat memenuhi kebtuhan
dengan adil dan dapat meningkatkan motivasi dalam menjalankan dan bertanggung
jawab atas tugasnya. Kompensasi dapat diberikan sebagai balas jasa seperti kompensasi
finansial yaitu uang dan kompensasi non finansial yaitu penghargaan (Pitri, 2017).
Menurut Elfira (2014), tujuan kompensasi untuk 1) Ikatan kerja sama Pemberian
kompensasi bertuuan untuk menjalin ikatan kerjasama contohnya seseorang karyawan
menyelesaikan tugasnya dengan baik dan pengusaha membayar kompensasi yang
disepakati sebelumnya dalam perjanjian yang telah dibuat oleh kedua pihak. 2)
Kepuasan Kerja, kompensasi yang didapat oleh karyawan dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan dari karyawan tersebut sehingga karyawan itu
memperoleh kepuasan kerja atas jabatan yang ditempatinya. 3) Pengadaan Efektif,
dengan pemberian kompensasi yang cukup besar dapat menguntungkan perusahaan
dalam pengadaan karyawan yang qualified

Berdasarkan teori diatas maka dapat disimpulkan bahwa kompetensi pedagogik


dan kompensasi berperan penting dan berdampak pada kinerja guru. Ketika guru
mempunyai kompetensi pedagogik yang baik maka dapat mengefisienkan kinerjanya.
Ketika guru mendapatkan kompensasi yang sesuai dengan kinerja maka akan berdampat
pada peningkatan kinerja.

3.2.2 Pengaruh Kompetensi Pedagogik Terhadap Kinerja Guru

Besarnya tingkat signifikan pengaruh kompetensi pedagogik terhadap kinerja


guru sebesar 0.005 ≤ 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima berarti secara parsial
variabel kompetensi pedagogik memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja
guru. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Andriani
(2017) yang menyatakan bawah kompetensi pedagogik terdapat pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja guru
Kompetensi pedagogik yang harus dikuasai guru meliputi pemahaman guru
terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil
belajar, dan pengembangan potensi yang dimiliki peserta didik (Andriani, 2017).

Hal tersebut dapat dijabarkan dalam rincian sebagai berikut (1) Pemanfaatan
prinsp koqnitif dan psikomotorik untuk secara mendalam memahami peserta didik; (2)
Berdasarkan psikomotorik peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan materi ajar guru
dapat memprogramkan pemebelajaran menggunakan teori belajar mengajar; (3)
Menciptakan suasana yang kondusif merupakan tujuan utama dalam pelaksanaan
pembelajaran; (4) secara berhubungan guru merancang dan melakukan penilaian proses
dan hasil belajar, untuk menentukan batas tuntas maka guru melakukan analisis hasil
penilaian proses dan hasil belajar, untuk memperbaiki kualitas program pembelajaran
maka guru dapat memanfaatkan hasil penilaian pembelajara; serta (5) untuk
mengembangkat potensi akademik dan non akademik peserta didik maka guru dapat
memfasilitasi peserta didik.
Kinerja merupakan hasil secara keseluruhan baik secara kualitas dan kuantitas
yang telah dicapai oleh pegawai dengan melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang
diberikan kepada pegawai (Sulfemi, 2017). Guru adalah pendidik profesional dengan
tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan
mengevaluasi 4 kompetensi (Permendiknas No. 16 Tahun 2007). Guru atau Pendidik
sebagai orang yang memikul pertanggungan jawab untuk mendidik (Sidik, 2018).

Kinerja guru merupakan kegiatan merencanakan, melaksanakan, dan


mengevaluasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru pada sekolah masing-masing
tempat guru bertugas (Viqraizin, 2015).

Berdasarkan teori diatas maka dapat disimpulkan bahwa kompetensi pedagogik


berperan penting dan berdampak pada kinerja guru. Ketika guru mempunyai
kompetensi pedagogik yang baik maka dapat mengefisienkan kinerjanya.

3.2.3 Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Guru

Hasil penelitian diketahui besarnya tingkat signifikan pengaruh kompensasi


terhadap kinerja guru sebesar 0.072 > 0.05 maka Ha ditolak dan Ho diterima berarti
secara parsial variabel kompensasi memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap
kinerja guru. Hasil penelitian ini diperkuat oleh hasil penelitian dari Munzakir dan
Zainuri (2018) yang menyatakan kompensasi secara langsung miliki pengaruh tidak
signifikan akan tetapi hasil penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian Viqraizin
(2015) yang menyatakan bahwa kompensasi memiliki pengaruh yang signifikan.
Guru mendapatkan kompensasi berdasarkan jasa atau prestasi yang telah
dilakukukan. Kompensasi diberikan supaya karyawan dapat memenuhi kebtuhan
dengan adil dan dapat meningkatkan motivasi dalam menjalankan dan bertanggung
jawab atas tugasnya. Kompensasi dapat diberikan sebagai balas jasa seperti kompensasi
finansial yaitu uang dan kompensasi non finansial yaitu penghargaan (Pitri, 2017).

Tujuan pemberian kompensasi agar dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisik,


status sosial, dan egoistiknya sehingga memperoleh kepuasan kerja dari jabatannya. Jika
program kompensasi ditetapkan cukup besar, pengadaan karyawan yang qualified untuk
perusahaan akan lebih mudah (Elfira, 2014).
Berdasarkan teori diatas maka dapat disimpulkan bahwa kompensasi berperan
penting dan berdampak pada kinerja guru. Ketika guru mendapatkan kompensasi yang
sesuai dengan kinerja maka akan berdampat pada peningkatan kinerja.
4. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat

disimpulkan bahwa penelitian ini membuktikan secara empiris tentang pengaruh

kompetensi pedagogik dan kompensasi terhadap kinerja guru SMP swasta di Kertapati

Palembang. Hal tersebut dapat terdapat pada kesimpulan di bawah ini:

1. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan kompetensi pedagogik


memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja guru SMP swasta di
Kertapati Palembang. Kompetensi pedagogik sangat dibutuhkan untuk
meningkatkan kinerja guru karena guru yang memiliki penguasaan
kompetensi pedagogik yang baik akan dapat mengerjakan pekerjaan dengan
baik.
2. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan kompensasi memiliki
pengaruh yang tidak signifikan terhadap kinerja guru SMP Swasta di
Kertapati Palembang. akan tetapi kompensasi mempunyai pengaruh
terhadap kinerja guru SMP Swasta di Kertapati Palembang. Jika kompensasi
yang diberikan oleh yayasan atau sekolah kepada guru sudah sesuai dengan
kebutuhan hidup maka guru dapat berkerja lebih giat lagi.
3. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan kompetensi pedagogik dan
kompensasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja guru SMP
swasta di Kertapati Palembang. Keduanya memiliki pengaruh sangat erat
berkaitan dengan kinerja guru. Apabila kompetensi pedagogik yang baik
akan dapat mengerjakan pekerjaan dengan baik dan apabila kompensasi
yang diberikan oleh yayasan atau sekolah kepada guru sudah sesuai dengan
kebutuhan hidup maka guru dapat berkerja lebih giat lagi.
4.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis memberikan saran bagi pihak-pihak


berikut ini:
1. Guru
Diharapkan bagi guru untuk meningkatkan pengetahuan mengenai kompetensi
pedagogik dan kompensasi guru agar dapat meningkatkan kinerjanya
2. Sekolah
Diharapkan bagi Sekolah untuk lebih meningkatkan kompensasi dan kompetensi
guru-guru agar tercipta kinerja guru yang semakin baik.
3. Yayasan
Diharapkan bagi untuk lebih meningkatkan kompetensi pedagogik dan
kompensasi khususnya kompensasi finansial guru agar tercipta kinerja guru yang
semakin baik.
4. Peneliti Selanjutnya
Diharapkan bagi peneliti selanjutnya agar dapat mengembangkan penelitian
mengenai kompetensi pedagogik dan kompensasi terhadap kinerja guru.

5. DAFTAR RUJUKAN
Andriani. E. 2017. Pengaruh Kompetensi Pedagogik Terhadap Kinerja Guru Sekolah
Dasar Negeri Dabin Di Kecamatan Petarukan Kabupaten Pemalang.
Semarang:Unversitas Negeri Semarang
Afrianty. M. 2015. Pengaruh Kompetensi Pedagogik Terhadap Kinerja Guru Sekolah
Dasar Gugus Sadewa Dan Bima Kecamatan Kutowinangun Kabupaten
Kebumen. Semarang: Universitas Negeri Semarang
Arikunto. S. 2010. Posedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta: Rineka
Cipta
Cahyaningsih. U. 2016. Kompetensi Pedagogik Guru Untuk Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa. Cibiru: Universitas Pendidikan Indonesia
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Penilaian Kinerja Guru. Jakarta: Direktur
Tenaga Pendidikan
Elfira. A. 2014. Pengaruh Kompensasi Bonus Dan Leverage Terhadap Manajemen
Laba. Padang: Universitas Negeri Padang
Firmansyah. M. B, Dewi. S. 2018. Pengembangan Profesionalitas Guru Bahasa
Indonesia. Jawa Timur: STKIP PGRI Pasuruan Jawa Timur
Habibie. B. 2013. Budaya Organisasi, Kompensasi, dan Kompetensi Pedagogik Serta
Pengaruhnya Terhadap Kinerja Guru. Tegal: Universitas Pancasakti Tegal
Handayani. T. 2015. Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja Guru. Bekasi: Jurnal
Utilitas. Vol. 1(1)
Jamali. Y. 2018. Evaluasi Kompetensi Pedagogik Guru PAI Pada SMA Negeri Se Kota
Pangkalpinang (Penerapan Model Evaluasi CIPP). Bangka Belitung: Jurnal
Ilmiah ISLAM FUTURA. Vol. 17(2)
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI Online), diakses 2 Mei 2020
Ismail. T. 2017. Kepemimpinan, Kompensasi, Motivasi Kerja, Dan Kinerja Guru SD
Negeri. Jurnal Administrasi Pendidikan Vol.XXIV(1)
Kasenda. R. 2013. Kompensasi Dan Motivasi Pengaruhnya Terhadap Kinerja
Karyawan Pada PT. Bangun Wenang Beverages Company Manado. Manado:
Universitas Sam Ratulangi
Martiin. 2018. Study Analisis Kompetensi Pedagogik Guru Paud Dalam Proses
Pembelajaran Di Taman Kanak-Kanak Hidayatullah Tulang Bawang.
Lampung: Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung
Miranda. A. 2018. Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam Dalam
Meningkatkan Minat Belajar Siswa Di SMAN 1 Seunagan. Banda Aceh:
Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Darussalam – Banda Aceh
Mardeli. 2016. Teori Kompensasi Emosi. Palembang: Tadrib. Vol. 2(1)
Munzaki. Zainuri. 2018. Pengaruh Kompensasi Dan Motivasi Tehadap Kinerja
Pegawai Negeri Sipil Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening.
Kudus:Business Management Analisys Journal
Nasir. A, Muhith. A, Ideputri M.E. 2011. Metodologi Penelitian Kesehatan.
Yogyakarta: Nuha Medika
Nugraha. F, Geri. S. S, Dina. F. 2017. Analisis Penguasaan Teori Belajar dan Prinsip-
Prinsip Pembelajaran Guru Di SDN 1 Nagasari. Tasikmalaya: Universitas
Perjuangan Tasikmalaya
Nur. A. A. 2014. Meningkatkan Kompetensi Pedagogik Guru Di SD Yayasan Mutiara
Gambut. Gambut: Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP
Notoatmodjo. S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Permendiknas No. 16 Tahun 2007 Tentang Guru atau Pendidik
Permenpan RB No. 16 Tahun 2009 Pasal 1 Tentang Definisi Guru
Pitri. A. 2017. Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Guru Di SMP Negeri 3
Batusangkar. Batusangkar: Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi
Pendidikan. Vol. 2(1)
Pratiwi. N. 2019. Pengaruh Kemampuan Pedagogik Dan Peran Guru Sebagai Insan
Multidimensi. Bogor: Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Muhammadiyah Bogor
Rahayu. S. 2017. Pengaruh Pemberian Kompensasi Finansial Dan Non Finansial
Terhadap Kinerja Guru Dan Karyawan SMK Muhammadiyah Wanasari
Kabupaten Brebes. Brebes: SMK Muhammadiyah Wanasari
Ridwan. T, Sopian. K. (2018). Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kompetensi
Guru Dan Kompensasi Guru Terhadap Kinerja Guru Di SMP Pertiwi
Resawati. R, Larashati. 2016. Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kompetensi
Guru, Kompensasi Terhadap Kinerja Guru. Jurnal Ekonomi, Bisnis
&Entrepreneurship Vol. 10(2)
Sanusi, dkk. 2016. Pengembangan Bahan Ajar Microteaching Untuk Melatihkan
kompetensi Pedagogik Yang Mengintegrasikan Tik dan Nilai-Nilai Karakter.
Madiun: Ikip Pgri Madiun
Sidik. A, Mariana. A. R, Anggraeny. A. R. 2018. Perancangan Sistem Informasi E-
Recruitment Guru Studi Kasus di SMK Kusuma Bangsa. Jurnal SISFOTEK
Global Vol. 8(1)
Sugiono. 2008. Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif R&D.Jakarta:Rineka Cipta
Sugiono. 2014. Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif R&D.Jakarta:Rineka Cipta
Sulfemi. W. B. 2015. Kemampuan Pedagogik Guru. Bogor: STKIP Muhammadiyah
Bogor
UU No. 14 Tahun 2007 Tentang Guru dan Dosen
UU No. 20 Tahun 2003 Tentang SisDiknas
Utama. D. P. 2010. Pengaruh Disiplin Kerja Dan Sistem Kompensasi Pegawai Negeri
Sipil Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Di Badan Kepegawaian Negara.
Jakarta:Universitas Indonesia
Viqraizin. V. V. 2015. Pengaruh Kompetensi Pedagogik Dan Kepuasan Kerja
Terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar Se Kecamatan Gondokusuman
Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta
Wenno. I. H. 2017. Managerial Leadership and Compensation Towards Physics
Teacher Performance In Senior High School In Baguala District-Ambon.
Ambon Maluku Indonesia:Universitas Patimura

Anda mungkin juga menyukai