Anda di halaman 1dari 77

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN CIRC (COOPERATIVE

INTEGRETED READING AND COMPOSITION) UNTUK


MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA PADA
SISWA KELAS IV MI ROUDLOTUL MUTA’ALLIMIN PUTAT LOR

PROPOSAL

Disusun untuk memenuhi tugas UAS Mata Kuliah Metode Penelitian


Kuantitatif dan PTK

Dosen Pengampu : Nurul Agustin, M.Pd.

Oleh:

Miftakhul Hidayah (20182600206)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

STAI AL-AZHAR MENGANTI-GRESIK

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT. Yang telah memberi
segala nikmat kepada penulis sehingga mampu menyelesaikan proposal ini dengan
baik dan tepat waktu. Shalawat dan salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW. Yang telah membimbing umatnya menuju arah terang dan
gemilang.

Penulisan makalah ini dilakukan untuk memenuhi tugas mata kuliah


“Metode Penelitian Kuantitatif dan PTK“. S-1 PGMI STAI Al - Azhar Menganti.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
penulis dalam menyelesaikan tugas ini.

Penulis berharap semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi penulis


pribadi dan bagi pembaca, serta dapat dijadikan rujukan untuk penelitian lebih
lanjut.

Saya menyadari proposal ini masih banyak kekurangannya, mungkin juga


terdapat kesalahan. Oleh karena itu, semua kritik dan saran yang berguna bagi
perbaikan buku ini amatlah saya harapkan, dari manapun datangnya.

Gresik, 8 Juli 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ iv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. v

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ vi

BAB I

PENDAHULUAN.................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 3

C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 3

E. Definisi Operasional .................................................................................... 4

BAB II

KAJIAN TEORI ................................................................................................... 6

A. Model Pembelajaran CIRC (Cooperative Integreted Reading And


Composition) ....................................................................................................... 6

B. Hasil Belajar ............................................................................................... 11

C. Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD/MI ................................................. 12

BAB III

METODE PENELITIAN ................................................................................... 17

A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 17

B. Rancangan Penelitian ................................................................................. 17

iii
C. Subjek dan Objek Penelitian ...................................................................... 19

D. Prosedur Penelitian .................................................................................... 20

E. Data dan Instrumen Penelitian ................................................................... 22

F. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 24

G. Teknik Analisis Data .............................................................................. 24

H. Indikator Keberhasilan ........................................................................... 26

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 28

LAMPIRAN …………………………………………………………………….29

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 : Tahapan-tahapan PTK menurut Kemmis dan Taggart ……………18

v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus Pembelajaran ......................................................................... 29

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ....................................... 35

Lampiran 3 Kisi-Kisi Instrument .......................................................................... 42

Lampiran 4 Soal Tes ............................................................................................. 43

Lampiran 5 Soal Tes Kelompok ........................................................................... 45

Lampiran 6 Kunci Jawaban ................................................................................... 46

Lampiran 7 Lembar Materi ................................................................................... 48

Lampiran 8 Lembar Instrument Aktivitas Guru dalam Mengelola Pembelajaran 54

Lampiran 9 Lembar Instrument Kemampuan Membaca Siswa ............................ 58

Lampiran 10 Lembar Instrument Aktivitas Siswa Secara Keseluruhan dalam


Pembelajaran ......................................................................................................... 60

Lampiran 11 Lembar Instrument Pengamatan Afektif Siswa dalam Kelompok .. 63

Lampiran 12 Lembar Instrument Pengamatan Psikomotor Siswa dalam Kelompok


............................................................................................................................... 65

vi
BAB I
PENDAHULUAN
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran dasar pada jenjang
pendidikan formal yang sangat penting. Setiap siswa diwajibkan untuk mampu
menguasai Bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Bahasa Indonesia
merupakan Bahasa nasional yang sering digunakan dalam Bahasa sehari-hari.
Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia salah satu keterampilan dasar yang
harus dimiliki siswa adalah membaca. Karena dengan membaca siswa akan
mampu memahami gagasan utama dalam suatu bacaaan.
Menurut Smith, membaca merupakan suatu proses membangun
pemahaman dari teks tertulis. Sedangkan membaca menurut Mr. Finochiaro
adalah memahami sebuah arti dan makna yang terkandung pada Bahasa yang
tertulis. Dengan membaca siswa akan dapat lebih mudah dalam menentukan
gagasan utama suatu paragraf.
Gagasan utama adalah ide/gagasan yang menjadi pokok pengembangan
paragraf. Gagasan utama ini terdapat dalam kalimat utama. Nama lain gagasan
utama adalah gagasan utama atau gagasan pokok. Dalam satu paragraf hanya
ada satu gagasan utama. Untuk menentukan gagasan utama dalam suatu paragraf
bukanlah hal yang mudah, sebab memerlukan keterampilan membaca yang baik.
Untuk meningkatkan keterampilan membaca siswa, guru sangatlah berperan
penting. Guru harus menentukan model pembelajaran, metode pembelajaran,
serta media pembalajaran yang dapat meningkatklan keterampilan membaca
siswa.
Berdasarkan informasi yang diperoleh peneliti melalui wawancara yang
dilakukan pada kelas IV tahun pelajaran 2019-2020 di MI Roudlotul
Muta’allimin Putat Lor dengan narasumber guru kelas ibu Indah Fitriyah
Ningsih, S.Pd.I bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia
masih rendah. Dari 30 siswa di kelas IV nilai terendah yakni mencapai nilai 60
sedangkan untuk nilai tertinggi yakni 95. Rendahnya hasil belajar siswa khusus

1
2

nya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dipengaruhi oleh kurangnya minat
dan keterampilan membaca siswa. Tidak hanya itu, kurangnya motivasi,
semangat atau dukungan dari orang terdekat khususnya orang tua juga
mempengaruhi malasnya siswa dalam hal belajar. Jika motivasi, semangat atau
dukungan yang di peroleh siswa tinggi maka minat belajar siswa pun akan tinggi.
Tingginya minat belajar akan sangat berpengaruh pada tingginya minat dan
keterampilan membaca siswa. Untuk meningkatkan minat dan keterampilan
membaca siswa tidak hanya dilakukan dengan cara diatas. Guru juga dapat
memakai berbagai model pembelajaran yang sesuai dengan permasalahan
tersebut.
Dengan adanya permasalahan diatas, maka peneliti memilih model
pembelajaran CICR (Cooperative Integreted Reading and Composition) untuk
mengatasi permasalahan tersebut. Model pembelajaran CICR (Cooperative
Integreted Reading and Composition) diadaptasi oleh peneliti dari sebuah jurnal
yang ditulis oleh Delia Delviani, dkk. (2019) dengan judul “Penerapan Model
Kooperatif Tipe Circ (Cooperative Integrated Reading And Composition)
Berbantuan Media Puzzle Kalimat Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca
Anak Dalam Menentukan Pikiran Pokok”, serta jurnal yang ditulis oleh Andi
Halimah (2018) dengan judul “metode cooperative integrated reading and
composition (CIRC) dalam pembelajaran membaca dan menulis di SD/MI”, dan
juga dari sebuah Skripsi yang ditulis oleh Suci Indah Putri Sanjaya (2019)
dengan judul “Pengaruh Model CIRC (Cooperative, Integrated, Reading, And
Composition) Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia Di Sd Negeri 104230 Tj. Sari Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli
Serdang”
Model pembelajaran cooperative integrated reading and composition
adalah salah satu model pembelajaran kooperatif terpadu membaca dan menulis,
dimana siswa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk meningkatkan
kemampuan pemahaman dalam membaca, menulis, dan memahami kosa kata
dan seni Bahasa.
Penerapan model pembelajaran CICR diharapkan siswa mampu mengikuti
pembelajaran dengan antusias sehingga dapat meningkatkan kemampuan siswa
3

dalam memahami gagasan utama suatu paragraph. Selain itu, diharapkan dapat
mengatasi kejenuhan siswa selama proses pembelajaran berlangsung sehinggah
hasil belajar siswa meningkat.
Berdasarkan pertimbangan diatas maka peniliti mengangkat judul
“Penggunaan Model Pembelajaran CIRC (Cooperative Integreted Reading And
Composition) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Pada Siswa
Kelas IV MI Roudlotul Muta’allimin Putat Lor”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Bagaimana penggunaan model pembelajaran CIRC (cooperative
integreted reading and composition) dalam meningkatkan hasil
belajar Bahasa Indonesia pada siswa kelas IV MI Roudlotul
Muta’allimin Putat Lor?
2. Bagaimana peningkatan hasil belajar Bahasa Indonesia melalui model
pembelajaran CIRC (cooperative integreted reading and
composition) siswa kelas IV MI Roudlotul Muta’allimin Putat Lor?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang ingin
dicapai, yaitu:
1. Untuk mengetahui penggunaan model pembelajaran CIRC
(cooperative integreted reading and composition) dalam
meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia pada siswa kelas IV MI
Roudlotul Muta’allimin Putat Lor.
2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Bahasa Indonesia melalui
model pembelajaran CIRC (cooperative integreted reading and
composition) siswa kelas IV MI Roudlotul Muta’allimin Putat Lor.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Menjelaskan penggunaan model pembelajaran CIRC (cooperative
integreted reading and composition) terhadap hasil belajar Bahasa
Indonesia siwa.
4

b. Sebagai salah satu bahan acuan bagi penelitian lain dalam bidang
pendidikan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa
1) Memberikan variasi suasana belajar dalam rangka meningkatkan
hasil belajar Bahasa Indonesia siswa.
2) Memberikan tambahan pengetahuan tentang adanya penggunaan
model pembelajaran CIRC (cooperative integreted reading and
composition) yang diharapkan dapat membantu siswa dalam proses
pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa
Indonesia siswa.
b. Bagi guru
1) Memberikan informasi tentang adanya penggunaan model
pembelajaran CIRC (cooperative integreted reading and
composition) terhadap peningkatan hasil belajar Bahasa Indonesia
siswa.
2) Memberikan alternative pembelajaran yang efektif dan efisien serta
diharpkan mampu meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia
siswa.
c. Bagi sekolah
1) Memberikan refrensi dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan
proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru.
2) Menjadi masukkan untuk kegiatan belajar mengajar di MI
Roudlotul Muta’allimin Putat Lor.
d. Bagi peneliti
1) Menambah pengalaman dan menambah pengetahuan dalam
melakukan suatu penelitian secara langsung tentang pelaksanaan
proses pembelajaran di dalam kelas.
2) Memberikan bekal untuk menjadi guru yang professional dalam
menghadapi berbagai permasalahan di dalam kelas.
E. Definisi Operasional
1. Variabel Bebas
5

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran


CIRC (cooperative integreted reading and composition). Model
pembelajaran CIRC (cooperative integreted reading and composition)
adalah salah satu model pembelajaran kooperatif terpadu membaca dan
menulis, dimana siswa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk
meningkatkan kemampuan pemahaman dalam membaca, menulis,
memahami kosa kata dan seni berbahasa.
Fokus utama kegiatan CIRC adalah membuat penggunaan waktu
menjadi lebih efektif. Siswa dikondisikan dalam tim-tim kooperatif yang
kemudian dikoordinasikan dengan pengajaran kelompok membaca, supaya
memenuhi tujuan lain seperti pemahaman membaca, kosa kata, pembacaan
pesan, dan ejaan. Tujuan utama CIRC adalah menggunakan tim-tim
kooperatif untuk membantu para siswa mempelajari kemampuan
memahami bacaan yang dapat diaplikasikan secara luas
2. Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa.
Menurut Dimyati dan Mudjiono hasil belajar adalah hasil yang dicapai
dalam bentuk angka-angka atau skor setelah diberikan tes hasil belajar pada
setiap akhir pembelajara.nilai yang diperoleh siswa menjadi acuan untuk
melihat penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran.
BAB II
KAJIAN TEORI
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Model Pembelajaran CIRC (Cooperative Integreted Reading And


Composition)
1) Pengertian Model Pembelajaran CIRC (Cooperative Integreted
Reading And Composition)
Model pembelajaran cooperative integrated reading and
composition (CIRC) ini dapat dikategorikan pembelajaran terpadu.
Menurut Fogarty, berdasarkan sifat keterpaduannya, pembelajaran terpadu
dapat dikelompokkan menjadi:1
1. Model dalam satu disiplin ilmu yang meliputi model connected
(keterhubungan) dan model nested (terangkai)
2. Model antar mata pelajaran yang meliputi model sequenced
(urutan), model shared (perpaduan), model webbed (jaring laba-
laba), model theaded (bergalur), dan model integrated (terpadu)
3. Model dalam lintas siswa.

Model pembelajaran CIRC pertama kali dikemukakan oleh Robert


E. Slavin dkk. Alasan pengembangan model ini karena kekhawatiran
mereka terhadap pengajaran membaca, menulis, dan seni berbahasa oleh
pendidik masih dilakukan secara tradisional. 2 Kessler berpendapat bahwa
model CIRC merupakan gabungan kegiatan membaca dan menulis yang
menggunakan pembelajaran baru dalam pemahaman bacaan dengan
menulis. Keberhasilan model CIRC sangat bergantung pada proses
pembelajaran yang dilaksanakan. CIRC telah dikembangkan dalam

1
Ujang S. Hidayat, “Model-Model Pembelajaran Efektif (Suatu Panduan Menjadi Guru
Profesional)”, (Yayasan Budi Mulia Sukabumi, 2016), 110.
2
Suyanto, “Menjelajahi Pembelajaran Inovatif”, (Jatim: Masmedia Buana Pustaka, 2009), 68.

6
7

pembelajaran sejak tahun 1986 di sekolah dasar. Sekarang, CIRC telah


digunakan dalam berbagai tingkatan kelas. 3

Model CIRC adalah kegiatan pembelajaran membaca terkait


pengajaran langsung memahami bacaan dan seni berbahasa menulis
terpadu. Model CIRC merupakan pengembangan pembelajaran kooperatif
TAI. Dalam pembelajarannya, aktivitas siswa belajar dalam kelompok
yang heterogen. Semua kegiatan melibatkan siklus reguler yang diawali
presentasi dari guru, latihan tim, latihan independen, pra penilaian teman,
latihan tambahan, dan tes.

2) Tujuan Model Pembelajaran CIRC (Cooperative Integreted Reading


And Composition)
Menurut Kessler, ciri-ciri metode CIRC adalah: (1) adanya satu
tujuan tertentu, (2) adanya tanggung jawab tiap individu, (3) dalam satu
kelompok tiap anggota mempunyai kesempatan yang sama untuk sukses,
(4) tidak ada kompetisi antara kelompok, (5) tidak ada tugas khusus, dan
(6) menyesuaikan diri dengan kebutuhan menjadi kewajiban tiap individu.
Berdasarkan ciri-ciri tersebut maka tujuan CIRC dalam prosesnya
menggunakan kelompok-kelompok kooperatif untuk membantu para
siswa mempelajari kemampuan memahami bacaan yang dapat
diaplikasikan secara lugas. CIRC terdiri atas tiga unsur penting kegiatan
dasar terkait pengajaran langsung, yaitu: pelajaran memahami bacaan, seni
berbahasa, dan menulis terpadu. Semua kegiatan mengikuti siklus reguler
yang meli- batkan presentasi dari siswa, latihan tim, latihan independen,
pra penilaian teman, latihan tambahan, dan tes.
Model CIRC pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan peserta dalam memahami isi bacaan sekaligus membina
kemampuan menulis reproduksi atas bahan bacaan yang dibacanya. Model

3Andi Halimah, “Metode Cooperative Integrated Reading And Composition (Circ) Dalam
Pembelajaran Membaca Dan Menulis Di Sd/Mi”, diakses dari http://portalriset.uin-
alauddin.ac.id/bo/upload/penelitian/penerbitan_jurnal/103%20JA-
Andi%20Halimah%20%20Edited-2-Jun%202014.pdf pada tanggal 07 April 2021 pukul 21.29
8

CIRC dapat membantu guru memadukan kegiatan membaca dan menulis


dalam pelaksanaan pembelajaran membaca. 4
3) Unsur-Unsur Model Pembelajaran CIRC (Cooperative Integreted
Reading And Composition)
Slavin, dalam Abidin (2012) mengemukakan unsur utama CIRC
sebagai berikut:
a) Kelompok pembaca
Para siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok pembaca yang terdiri
atas 2-3 orang berdasarkan tingkat kemampuan membaca mereka yang
heterogen. Proses pembentukan kelompok seharusnya ditentukan oleh
guru agar kemampuan membaca para siswa dalam satu kelompok
benar- benar berbeda satu sama lain.
b) Kelompok membaca
Siswa ditempatkan berpasangan di dalam kelompok baca mereka.
Selanjutnya, pasangan ini dibagi ke dalam kelompok yang terdiri atas
pasangan-pasangan dari dua kelompok membaca yang berbeda.
Misalnya, suatu kelompok mungkin beranggotakan dua siswa yang
memiliki kemampuan membaca tinggi dan dua orang siswa yang
memiliki kemampuan membaca rendah.
c) Aktivitas menceritakan
Siswa menggunakan cerpen atau novel sebagai bahan bacaan kegiatan
kelompok. Cerita tersebut diperkenalkan dan didiskusikan dalam
kelompok membaca melalui guru sekitar 20 menit. Pada saat kegiatan
ini, guru menyusun tujuan membaca, memperkenalkan kosa kata baru,
meninjau kosa kata lama, membahas cerita setelah siswa membacanya
dan lain sebagainya. Secara umum, diskusi mengenai cerita ini harus
disusun untuk menekankan kemampuan-kemampuan tertentu seperti
membuat dan mendukung prediksi cerita dan memahami komponen

4Andi Halimah, “Metode Cooperative Integrated Reading And Composition (Circ) Dalam
Pembelajaran Membaca Dan Menulis Di Sd/Mi”, diakses dari http://portalriset.uin-
alauddin.ac.id/bo/upload/penelitian/penerbitan_jurnal/103%20JA-
Andi%20Halimah%20%20Edited-2-Jun%202014.pdf pada tanggal 07 April 2021 pukul 21.29
9

struktur cerita, misalnya masalah/konflik alur dan pemecahan masalah


yang terkandung dalam cerita tersebut.
4) Komponen Model Pembelajaran CIRC (Cooperative Integreted
Reading And Composition)
Model pembelajaran CIRC memiliki beberapa komponen yaitu:
1. Teams, yaitu pembentukan kelompok heterogen yang terdiri atas 4 atau
5 siswa
2. Placement test, misalnya diperoleh dari rata-rata nilai ulangan harian
sebelumnya atau berdasarkan nilai rapor agar guru mengetahui
kelebihan dan kelemahan siswa pada bidang tertentu
3. Student creative, melaksanakan tugas dalam suatu kelompok dengan
menciptakan situasi di mana keberhasilan individu ditentukan atau
dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya
4. Team study, yaitu tahapan tindakan belajar yang harus dilaksanakan
oleh kelompok dan guru memberikan bantuan kepada kelompok yang
membutuhkannya
5. Team scorer and team recognition, yaitu pemberian skor terhadap hasil
kerja kelompok dan memberikan kriteria penghargaan terhadap
kelompok yang berhasil secara cemerlang dan kelompok yang
dipandang kurang berhasil dalam menyelesaikan tugas
6. Teaching group, yakni memberikan materi secara singkat dari guru
menjelang pemberian tugas kelompok
7. Facts test, yaitu pelaksanaan test atau ulangan berdasarkan fakta yang
diperoleh siswa
8. Whole-class units, yaitu pemberian rangkuman materi oleh guru di
akhir waktu pembelajaran dengan strategi pemecahan masalah
5) Langkah-Langkah Model Pembelajaran CIRC (Cooperative Integreted
Reading And Composition)
1. Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang yang secara heterogen
2. Guru memberikan wacana/kliping sesuai dengan topik pembelajaran
10

3. Siswa bekerja sama saling membaca dan menemukan gagasan utama


dan memberi tanggapan terhadap wacana/kliping dan ditulis pada
lembar kertas
4. Mempresentasikan/membacakan hasil kelompok
5. Guru membuat kesimpulan bersama
6. Penutup5
6) Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran CIRC (Cooperative
Integreted Reading And Composition)
Kelebihan dari model pembelajaran CIRC antara lain:6
a. Pengalaman dan kegiatan belajar anak didik akan selalu relevan dengan
tingkat perkembangan anak
b. Kegiatan yang dipilih sesuai dengan dan bertolak dari minat siswa dan
kebutuhan anak
c. Seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi anak didik sehingga hasil
belajar anak didik akan dapat bertambah lebih lama
d. Pembelajaran terpadu dapat menumbuh-kembangkan keterampilan
berpikir anak
e. Pembelajaran terpadu menyajikan kegiatan yang bersifat pragmatis
(bermanfaat) sesuai dengan permasalahan yang sering ditemui dalam
lingkungan anak
f. Pembelajaran terpadu dapat menumbuhkan motivasi belajar
siswakearah belajar yang dinamis, optimal, dan tepat guna
g. Menumbuhkembangkan interaksi social anak seperti kerjasama,
toleransi, komunikasi, dan respek terhadap gagasan orang lain
Kekurangan model CIRC adalah pada saat presentasi, hanya siswa yang
aktif, yang tampil memerlukan waktu yang relatif lama, adanya kegiatan-
kegiatan kelompok yang tidak bisa berjalan seperti apa yang diharapkan.
Akan tetapi, penggunaan model Cooperative Integrated Reading And
Composition (CIRC) menimbulkan sebuah masalah yaitu apabila guru
sedang mengajarkan satu kelompok membaca, siswa lain di dalam kelas

5
Ujang S. Hidayat, “Model-Model Pembelajaran Efektif (Suatu Panduan Menjadi Guru
Profesional)”, (Yayasan Budi Mulia Sukabumi, 2016), 112.
6
Ibid, 111
11

tersebut harus diberikan kegiatan-kegiatan yang dapat mereka selesaikan


dengan sedikit pengarahan dari guru. Hal ini dapat dihindari apabila guru
bisa mengelola waktu dan kelas secara baik.
B. Hasil Belajar
1) Pengertian Hasil Belajar
Perubahan terjadi akibat dari kegiatan belajar yang telah dilakukan
individu. Perubahan itu adalah hasil yang dicapai dari proses belajar. Jadi,
untuk mendapatkan hasil belajar dalam bentuk perubahan harus melalui
proses tertentu yang dipengaruhi oleh faktor dari dalam diri individu dan
diluar individu.
Hasil belajar merupakan segala perilaku yang dimiliki siswa sebagai
akibat dari proses belajar yang ditempuh. Perubahan mencakup aspek
tingkah laku secara menyeluruh baik aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik, hal ini sejalan dengan teori Bloom bahwa hasil belajar
dalam rangka studi dicapai melalui tiga kategori ranah yaitu, kognitif (hasil
belajar yang terdiri dari pengetahuan, pemahaman aplikasi, analisis,
sintesis, dan evauasi), afektif (hasil belajar terdiri dari kemampuan
menerima, menjawab, dan menilai) dan psikomotorik (hasil belajar terdiri
dari keterampilan motorik, manipulasi). Hasil belajar menunjuk pada
prestasi belajar, sedangkan prestasi belajar merupakan indokator dan
derajat perubahan tingkah laku siswa. 7
Hasil belajar adalah perubahan perilaku yang berupa pengetahuan
atau pemahaman, keterampilan dan sikap yang diperoleh siswa selama
berlangsungnya proses belajar mengajar atau yang lazim disebut dengan
pembelajaran. Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses
pembelajaran.
Berdasarkan pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar merupakan perubahan yang diperoleh siswa setelah melakukan

7
Suci Indah Putri Sanjaya, “Pengaruh Model Circ (Cooperative, Integrated, Reading, And
Composition) Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Di Sd
Negeri 104230 Tj. Sari Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang”, Skripsi
(UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN, 2019), 28.
12

kegiatan belajar atau diperoleh seseorang yang mencakup aspek kognitif,


afektif, dan psikomotorik setelah ia melakukan kegiatan belajar. 8
2) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Keberhasilan belajar sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Faktor-faktor tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu
faktor dalam diri sendiri (intern) dan faktor luar dari luar (ekstern).
a. Faktor dari dalam diri yang berpengaruh terhadap hasil belajar
diantaranya adalah kecakapan, minat, bakat, usaha, motivasi,
perhatian, kelemahan dan kesehatan, serta kebiasaan siswa.
Salah satu hal penting dalam kegiatan belajar yang harus
ditanamkan dalam diri siswa bahwa belajar yang dilakukannya
merupakan kebutuhan dirinya.
b. Faktor dari luar diri yang mempengaruhi hasil belajar
diantaranya adalah lingkungan fisik dan nonfisik (termasuk
suasana kelas dalam belajar, seperti riang gembira dan
menyenangkan), lingkungan sosial budaya, lingkungan
keluarga, program sekolah (termasuk dukungan komite
sekolah), guru, pelaksanaan pembelajaran, dan teman sekolah. 9
C. Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD/MI
Bahasa Indonesia di sekolah digunakan sebagai bahan pengantar sejak
SD sampai perguruan Tinggi, sedangkan sebagai mata pelajaran pokok
diajarkan sejak SD sampai SLA. Menurut kurikulum 2004, yakni kurikulum
berbasis kompetensi, mata pelajaran bahasa indonesia bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan siswa berkomunikasi baik lisan maupun tulisan,
sebagai alat untuk mempelajari rumpun pelajaran lain, berpikir kritis dalam
berbagai aspek kehidupan, serta mengembangkan sikap menghargai bahasa
Indonesia sebagai bahasa nasional dan apresiatif terhadap karya sastra
Indonesia.10
Mata pelajaran bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang
diajarkan di sekolah sejak Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi. Standar

8
Ibid, 29.
9
Ibid, 30.
10
Ibid, 36
13

kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah program untuk


mengembangkan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif
terhadap bahasa Indonesia, serta menghargai masnusia dan nilai-nilai
kemanusiaan. Pendidikan Bahasa Indonesia merupakan salah satu aspek
penting yang perlu diajarkan kepada para siswa di sekolah. Tak heran apabila
mata pelajaran ini diberikan sejak masih dibangku Sekolah Dasar. Diharapkan
siswa mampu menguasai, memahami dan dapat mengimplementasikan
keterampilan berbahasa, seperti membaca, menyimak, menulis dan berbicara.
Tujuan mata pelajaran Bahasa Indoenesia merupakan suatu yang ingin diraih
dalam suatu aktivitas. Tujuan mata pelajaran bahsaa Indonesia akan memberi
arah seluruh aktivitas pembelajaran agar tujuan tercapai. 11
Penempatan bahasa Indonesia sebagai penghela ilmu pengetahuan dalam
Kurikulum 2013 memberi harapan baru bagi tumbuhnya keyakinan bangsa ini
pada kebesaran apa yang menjadi lambang identitas kebangsaannya, yaitu
bahasa Indonesia. Perancangan pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks
selain keutamaan seperti disebutkan di atas, juga memberi ruang pada siswa
untuk mengembangkan berbagai jenis struktur berpikir.
Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat aspek keterampilan
berbahasa, yaitu:
1. Kemampuan Menyimak atau Mendengarkan
Kemampuan memahami dan menafsirkan pesan yang disampaikan
secara lisan oleh orang lain. Siswa mendengarkan beragam simakan
dengan tujuan yang berbeda: untuk berkomunikasi, belajar, hiburan,
serta memperoleh, merangkum, mengolah, mengkritis, dan
merespons informasi.
2. Kemampuan Berbicara
Kemampuan untuk menyampaikan pesan secara lisan kepada orang
lain. Berbicara secara sistematis dengan sikap yang sesuai dengan
bahasa Indonesia yang tepat dalam berbagai situasi tentu tidak
mudah. Tujuan berbicara yang berbeda, tentu saja menuntut cara
berbicara yang tidak sama.

11
Ibid, 37
14

3. Kemampuan Membaca
Kemampuan untuk memahami dan menafsirkan pesan yang
disampaikan secara tertulis oleh pihak lain. Kemampuan ini tidah
hana berkaitan dengan pemahaman simbol-simbol tertulis, tetapi juga
memahami pesan atau makna yang disampaikan oleh penulis.
4. Kemampuan Menulis
Kemampuan menyampaikan pesan kepada pihak lain secara tertulis.
Kemampuan ini bukan hanya berkaitan dengan kemahiran siswa
menyusun dan menulis simbol-simbol tertulis, tetapi juga
mengungkapkan pikiran pendapat, sikap, dan perasaannya secara
jelas dan sistematis sehingga dapat dipahami oleh orang yang
menerimanya, seperti yang dia maksudkan. 12

Dengan kemampuan berbahasa yang dimiliki, siswa mampu menimbang


berbagai pengetahuan, mengapresiasi seni, serta mengembangkan diri secara
berkelanjutan. Kemajuan teknologi dan informasi yang semakin
canggih,kemampuan membaca, menulis, perlu dikembangkan secara
sungguhsungguh. Abad modern menuntut kemampuan membaca dan menulis
yang memadai.

Pembelajaran bahasa Indonesia di SD diarahkan untuk meningkatkan


kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan baik, baik secara lisan dan
tulisan. Standar kompetensi pembelajaran bahasa Indonesia di SD merupakan
kualifikasi minimal siswa, yang menggambarkan penguasaan keterampilan
berbahasa dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia. Atas dasar
standar kompetensi tersebut, maka tujuan yang diharapkan dapat dicapai dalam
pembelajaran bahasa Indonesia adalah agar siswa dapat:

1. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang


berlaku, baik secara lisan maupun tulisan.
2. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai
bahasa persatuan dan bahasa negara.

12
Solchan, dkk, ”Pendidikan Bahasa Indonesia”, (Tenggerang Selatan: Universitas Terbuka,
2014), 32-33.
15

3. Memahami bahasa Indonesia dan dapat menggunakan dengan tepat


dan efektif dalam berbagai tujuan.
4. Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan
intelektual, serta kematangan emosional dan sosial.
5. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas
wawasan, menghaluskan budi pekerti, serta meningkatkan
kemampuan berbahasa.
6. Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai budaya dan
intelektual manusia Indonesia. 13
Keberhasilan belajar dalam mengikuti proses kegiatan belajar mengajar
di sekolah sangat ditentukan oleh penguasaan kemampuan membaca. Siswa
yang tidak mampu membaca dengan baik akan mengalami kesulitan dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran untuk semua mata pelajaran. mereka akan
mengalami kesulitan dalam menangkap dan memahami informasi yang
disajikan secara lisan dari gurunya atau yang disajikan dalam berbagai buku
pelajaran.14
Menurut Tarigan (dalam Tim bahasa Indonesia UNIMED) Membaca
adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk
memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-
kata/bahasa tulis. Tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta
memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan pada teks
contohnya teks narasi.
Teks narasi adalah teks yang menceritakan satu atau beberapa kejadian
dan bagaimana berlagsungnya peristiwa-peristiwa tersebut. Rangkaian
kejadian atau perisitiwa ini biasanya disusun menurut urutan waktu. 15
Untuk memahami isi bacaan diperlukan disiplin yang tinggi. Oleh karena
itu, proses pembelajarannya juga harus diberikan batasan waktu membaca. Hal

13
Zulela. “Pembelajaran Bahasa Indonesia Apresiasi Sastra Di Sekolah Dasar”, (Bandung:
PT.Remaja Rosdakarya, 2012), 4-5.
14
Suci Indah Putri Sanjaya, “Pengaruh Model Circ (Cooperative, Integrated, Reading, And
Composition) Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Di Sd
Negeri 104230 Tj. Sari Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang”, Skripsi
(UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN, 2019), 40.
15
Djoko Widagdho, “Bahasa Indonesia Pengantar Kemahiran DI Perguruan Tinggi”, (Jakarta:
PT.Raja Grafindo Persada, 1997), 106.
16

ini untuk mengetahui seberapa jauh siswa dapat memahami apa yang telah
dibacanya. Hal ini dapat dilakukan, misalnya dengan langkah-langkah berikut
ini:
1. Siswa diberi pertanyaan tentang isi bacaan
2. Siswa membaca dalam batas waktu yang telah ditentukan
3. Tanya jawab tentang isi bacaan dan pertanyaan diusahakan berurutan
sesuai isi bacaan
4. Jika siswa belum dapat menjawab pertanyaan, siswa disuruh
mengulang membaca
5. Tanya jawab lagi, dan jika sudah dapat menjawab pertanyaan, siswa
disuruh menyimpulkan isi bacaan secara tertulis
6. Menceritakan kembali isi bacaan
7. Siswa disuruh mengidentifikasi kompetensi dasar kebahasaan yang
ada dalam bacaan
8. Tanya jawab tentang hal-hal yang belum dimengerti siswa16
Tujuan dan manfaat pembelajaran bahasa Indonesia dengan berbagai
fokus tersebut adalah agar siswa dapat mengembangkan kompetensi mana
yang ditekankan dan dapat memudahkan guru dalam membuat perencanaan
pembelajaran dikelas.

16 Ibid, 7.16
BAB III
METODE
PENELITIAN
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom
action research). Penelitian tindakan kelas adalah upaya yang dilakukan oleh
guru dalam mengatasi permasalahan-permasalahan pembelajaran. Penelitian
tindakan kelas diharapkan dapat memperbaiki kualitas hasil pembelajaran dan
guru semakin memiliki strategi dalam melaksanakan pembelajaran. 17
Penelitian ini dilakukan secara kolaborasi antara guru dan peneliti. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa
Indonesia melalui model pembelajaran CIRC (cooperative integrated reading
and composition) pada siswa kelas IV MI Roudlotul Muta’allimin Putat Lor.
B. Rancangan Penelitian
Penelitian yang akan dilaksanakan ini merupakan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK). Dalam penelitian ini, peneliti berperan sebagai
penyaji materi pembelajaran, sedangkan guru kelas IV sebagai pengamat.
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan secara bersiklus, setiap siklus
terdapat tahapan-tahapan untuk melakukan sebuah penelitian yang dapat
digambarkan dengan bagan sebagai berikut.

17
Hidayatullah, “Penelitian Tindakan Kelas”, (Banten: LKP Setia Budhi, 2018), 2.

17
18

Gambar 3.1
Tahapan-tahapan PTK menurut Kemmis dan Taggart18
Jumlah siklus penelitian ditentukan oleh ketercapaian tujuan penelitian.
Apabila tujuan penelitian telah tercapai pada siklus pembelajaran yang kedua,
maka peneliti cukup melakukan penelitian sampai siklus kedua saja, tanpa
harus melanjutkan pada siklus berikutnya. Setiap siklus pada
penelitiantindakan kelas terdiri atas empat tahap yaitu sebagai berikut.
1. Perencanaan
Tahap ini merupakan kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang
situasi -situasi yang relevan dengan target penelitian. Pada tahap ini
peneliti bersama guru melakukan penyusunan rencana pelaksanaan
pembelajaran beserta media yang sesuai dengan metode yang akan
digunakan dalam pelaksanaan/tindakan.
2. Tindakan
Dilaksanakan implementasi tindakan yang berpedoman pada tahap
perencanaan.
3. Observasi

18
Sumini, “Penelitian Tindakan Kelas dan Pengembangan Profesi Guru”, 12.
19

Pengamatan hasil tindakan yang telah dilaksanakan. Guru dan peneliti


melakukan pengamatan secara langsung terhadap tindakan siswa dan
peneliti dalam pembelajaran yang berpedoman pada instrumen observasi.
4. Refleksi
Tahap ini adalah tahap akhir dari setiap siklus. Tahap ini merupakan
tahap untuk menganalisis semua informasi yang diperoleh pada saat
tindakan dengan mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan hasil dari
tindakan sehingga dapat ditarik kesimpulan berdasarkan penelitian yang
relevan.19
C. Subjek dan Objek Penelitian
1) Subjek Penelitian
Berdasarkan rancangan penelitian yang akan dilaksanakan. Maka,
subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas IV MI Roudlotul
Muta’allimin Putat Lor, yang berjumlah 30 siswa, terdiri dari 14 siswa laki-
laki, dan 16 siswa perempuan.
2) Objek Penelitian
Objek pada penelitian ini adalah siswa kelas IV MI Roudlotul
Muta’allimin Putat Lor. Beberapa pertimbangan peneliti memlih lokasi
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Hasil observasi yang menunjukkan bahwa guru masih menggunakan
model pembelajaran yang monoton atau bersifat konvensional.
2. Rendahnya minat psiswa pada membaca, hal ini terbukti dari adanya
beberapa siswa yang masih berbincang dengan siswa lain saat
pembelajaran berlangsung; kurangnya motivasi siswa dalam belajar;
serta rendahnya hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia.
3. Siswa kelas IV masih mengalami kesulitan dalam memahami sebuah
cerita atau bacaan, terutama saat menentukan gagasan utama dalam
suatu paragraph atau bacaan. Hal ini disebabkan karena kurangnya
minat siswa terhadap membaca.

Fitrianti, “Sukses Profesi Guru dengan Penelitian Tindakan Kelas”, (Yogyakarta:


19

Deepublish, 2016), 23.


20

D. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa siklus dengan setiap
siklusnya meliputi tahap perencanaan (planning), pelaksanaan (action),
observasi (observation), dan refleksi (reflection). Secara rinci
langkahlangkah dalam setiap siklus dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Perencanaan (planning)
Penyusunan rencana yang peneliti lakukan pada tahap ini adalah
sebagai berikut:
a) Mengidentifikasi permasalahan dalam pembelajaran di kelas IV
dan hasil belajar siswa yang rendah.
b) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
disesuaikan dengan model pembelajaran yang akan digunakan
dalam pembelajaran yakni model pembelajaran CIRC (cooperative
integrated reading and composition).
c) Menyiapkan sumber, media, dan alat pembelajaran seperti LKS dan
materi pembelajaran.
d) Menyiapkan lembaran observasi mengenai aktivitas guru dan
siswa selama proses pembelajaran.
e) Menyusun kisi-kisi instrumen, butir soal evaluasi, dan kriteria
penilaian tes siklus I.
2. Pelaksanaaan (action)
Pada tahap ini tindakan yang dilakukan peneliti adalah memberikan
materi dan melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dirancang, yang terdiri atas
kegiatan:
a) Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdo’a bersama
dipimpin oleh salah seorang siswa dengan khusyu.
b) Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran.
c) Guru menggali pengalaman siswa mengenai materi yang akan
disampaikan.
d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
21

e) Siswa mengamati ilustrasi gambar yang terdapat pada pada buku


siswa dan bahan ajar mengenai keberagaman budaya bangsaku.
f) Siswa mendengar uraian guru tentang keberagaman budaya
bangsaku.
g) Siswa menanya hal-hal yang belum dipahami terkait materi
keberagaman budaya bangsaku.
h) Guru meminta siswa untuk membentuk kelompok (min 2 siswa,
max 4 siswa)
i) Guru menyuruh siswa untuk mendiskusikan teks “Pawai Budaya”
yang ada di buku.
j) Siswa mencari gagasan utama dan gagasan pendukung dari teks
“Pawai Budaya”
k) Siswa menentukan gagasan utama dan gagasan pendukung dari teks
“Pawai Budaya”
l) Guru membimbing siswa dalam menyelesaikan tugas
berkelompok/ LKS.
m) Guru dan siswa mendiskusikan jawaban yang telah
dipresentasikan setiap kelompok.
n) Guru membagikan soal evaluasi kepada tiap- tiap siswa, dan siswa
menjawab pertanyaaan yang telah guru bagikan.
o) Siswa menyampaikan hasil tugas kelompoknya mengenai
keberagaman budaya bangsaku.
p) Melaksanakan penilaian dan refleksi dengan mengajukan
pertanyaan atau tanggapan siswa dari kegiatan yang telah
dilaksanakan sebagai bahan masukan untuk perbaikan langkah
selanjutnya.
q) Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
r) Guru menutup pembelajaran dengan membaca Hamdalah dan
mengusapkan salam
3. Observasi (Observation)
22

Pada tahap ini pengamatan dilakukan untuk mengamati proses


pembelajaran dengan model CIRC (cooperative integrated reading and
composition). Pengamatan dilakukan secara bersamaan dengan
pelaksanaan pembelajaran. Pengamatan dilakukan oleh guru kelas IV dan
teman sejawat (mahasiswa) sebagai observer, dengan mengamati
pembelajaran kemudian memberi penilaian sesuai instrumen yang telah
tersedia. Instrumen yang dinilai meliputi aktivitas guru dalam mengelola
pembelajaran dan aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung.
Peneliti sendiri juga melakukan bentuk pengamatan terhadap siswa dengan
memberikan penilaian pada instrumen yang telah dibuat saat siswa
melakukan diskusi kelompok. Pengamatan ini ditujukan sebagai alat
evaluasi bagi guru untuk memperbaiki pembelajaran pada siklus
berikutnya.
4. Refleksi (Reflection)
Pada tahap ini peneliti melakukan kegiatan diantaranya sebagai berikut:
1) Melakukan analisis terkait hasil pengamatan aktivitas guru dan siswa
selama pembelajaran, serta hasil belajar siswa pada siklus I.
2) Melakukan diskusi dengan guru kelas IV tentang hasil-hasil yang telah
dicapai pada siklus I.
3) Melakukan diskusi dengan guru kelas IV tentang perbaikan yang harus
dilakukan pada siklus berikutnya.
E. Data dan Instrumen Penelitian
Adapun data dan instrumen pada penelitian tindakan kelas ini adalah
sebagai berikut:
1. Lembar observasi kemampuan guru dan aktivitas siswa
Lembar observasi kemampuan guru dan aktivitas siswa dalam
pembelajaran digunakan untuk mengetahui aktivitas yang dilakukan oleh
guru dan siswa selama proses belajar mengajar berlangsung untuk
mengamati aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran apakah sudah
sesuai dengan RPP yang telah disusun atau tidak. Pengisian lembar
pengamatan dilakukan oleh dua orang observer yaitu guru kelas IV dan
teman sejawat (mahasiswa) dengan memberikan penilaian pada lembar
23

observasi yang telah diberikan kepada pengamat (observer) sebelum


pembelajaran berlangsung.
2. Lembar pengamatan aktivitas siswa dalam berkelompok
Penilaian aktivitas siswa dalam kelompok dilaksanakan saat siswa
sedang melakukan diskusi kelompok. Aspek yang diamati terdiri dari
ranah afektif dan psikomotor. Adapun aspek penilaian pada ranah afektif
yaitu: a) teliti , b) bertanggung jawab, c) percaya diri. Sedangkan aspek
penilaian pada ranah psikomotor terdiri atas, kerja sama dan presentasi.
3. Tes hasil belajar
Tes hasil belajar siswa guna mengetahui sejauh mana pemahaman
siswa terhadap materi yang telah diberikan dan peningkatan kemampuan
baca siswa serta meningkatnya hasil belajar siswa khususnya pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia melalui model pembelajaran CIRC
(cooperative integrated reading and composition). Tes ini diberikan
kepada setiap siswa dan dilakukan pada akhir setiap siklus pembelajaran.
Tes yang digunakan dalam penelitian ini jenisnya adalah tes tertulis
dan bentuk tesnya uraian. Soal tes berjumlah 5 soal. Adapun pedoman
dalam penyusunan instrument tes adalah sebagai berikut.
a. Kisi-kisi instrument
Kisi-kisi ini dibuat berdasarkan aspek-aspek yang akan diukur pada
pembelajaran dan disesuaikan dengan kebutuhan siswa.
b. Penyusunan butir instrument
Penyusunan instrument disesuaikan dengan kisi-kisi yang telah
disusun.
c. Kriteria penilaian
• Nilai 20, jika jawaban benar.
• Nilai 0, jika jawaban salah.
4. Dokumen
Dokumen adalah catatan kejadian yang sudah lampau yang
dinyatakan dalam bentuk lisan, tulisan, dan karya bentuk20. Adapun

20 Albi Anggito, Johan Setiawan, Metodologi Penelitian Kualitatif (Sukabumi: Jejak, 2018), 145.
24

dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah catatan kendala guru
dalam melaksanakan pembelajaran.
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Observasi merupakan salah satu bentuk teknik non-tes yang
dipergunakan untuk menilai sesuatu melalui pengamatan terhadap
objeknya secara langsung, seksama, dan sistematis. 21 Observasi ini
dilakukan dengan memberi penilaian pada lembar observasi yang telah
disiapkan yang mencakup aktivitas guru dan siswa pada pembelajaran yang
dilaksanakan di setiap siklus. Dalam hal ini, yang menjadi guru adalah
Miftakhul H (peneliti) dan yang menjadi pengamat adalah guru kelas IV
dan teman sejawat (mahasiswa).
2. Tes
Tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan atau alat lain yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi,
kemampuan, dan bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. 22 Tes
ini diberikan kepada siswa setelah dilaksanakannya pembelajaran berupa
soal isian yang telah disediakan oleh peneliti.

G. Teknik Analisis Data


Untuk mengetahui hasil dari penelitian tindakan yang telah dilakukan,
maka langkah selanjutnya adalah menganalisis semua data yang telah
dikumpulkan. Adapun analisis dari data yang terkumpul melalui instrument-
instrumen yang telah dibuat sebagai berikut:
1. Analisis Data Observasi Guru dan Siswa
Untuk menganalisis data kemampuan guru, aktivitas siswa dalam
pembelajaran, dan aktivitas siswa dalam berkelompok peneliti
menggunakan teknik analisis data dengan rumus sebagai berikut: 23

21
Ajat Rukajat, Teknik Evaluasi Pembelajaran (Yogyakarta: Deepublish, 2018), 76.
22
Ibadullah Malawi, Endang Sri Maruti, Evaluasi Pendidikan (Magetan: Media Grafika, 2016),
15.
23
Hidayatullah, Penelitian Tindakan Kelas, 2.
25

P=

Keterangan:

P = Presentase

F = Jumlah skor yang diperoleh guru/siswa dalam observasi

N = Jumlah skor maksimal semmua komponen yang diamati

Selanjutnya skor yang diperoleh dari hasil observasi diklasifikasikan


dalam beberapa kategori, antara lain sebagai berikut:

• 80-100 % = Baik Sekali


• 66-70 % = Baik
• 56-65 % = Cukup
• 40-55 % = Kurang
• 30-39 % = Gagal
2. Analisis Hasil Belajar Siswa
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa
khususnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia melalui model
pembelajaran CIRC (cooperative integrated reading and composition)
pada siswa kelas IV MI Roudlotul Muta’allimin Putat Lor. Pada penelitian
ini peneliti menggunakan beberapa rumus untuk menganalisis data hasil
belajar siswa diantaranya sebagai berikut:
1) Rata-rata kelas
Untuk mengetahui nilai rata-rata kelas dari hasil tes siswa pada setiap
siklus, maka digunakan analisis dengan rumus berikut:

X=

Keterangan:
X = nilai rata-rata kelas
∑x = jumlah nilai seluruh siswa
N = banyak siswa
2) Ketuntasan belajar siswa
26

Berdasarkan teori belajar tuntas, seorang siswa dipandang tuntas, jika


ia mampu mencapai tujuan pembelajaran lebih atau sama dengan 65%.
Sedangkan suatu kelas dikatakan tuntas belajar jika dalam kelas
tersebut terdapat lebih atau sama dengan 85% siswa yang telah tuntas
belajarnya. Untuk mengetahui adanya ketuntasan belajar siswa secara
keseluruhan, maka dapat dianalisis dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:24
P=

Keterangan:
P = Angka presentase yang dicari
F = Frekuensi siswa yang tuntas
N = Jumlah siswa seluruhnya

Selanjutnya untuk mengetahui presentase yang telah diperoleh dari


nilai tes belajar siswa, maka data tersebut di klasifikasikan dalam
beberapa kategori, kategori tersebut memiliki presentase sebagai
berikut:
• 80-100 % = Baik Sekali
• 66-70 % = Baik
• 56-65 % = Cukup
• 40-55 % = Kurang
• 30-39 % = Gagal

H. Indikator Keberhasilan
Indikator kinerja yang menjadi tolak ukur untuk mencapai
keberhasilan dalam penelitian ini adalah :
a. Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran mencapai keberhasilan
lebih atau sama dengan 80%.

24
Sudjana, Metodologi Statistika, (Bandung: Tarsito, 1992), 69.
27

b. Aktivitas siswa secara keseluruhan dalam kegiatan pembelajaran mencapai


keberhasilan lebih atau sama dengan 80%.
c. Aktivitas siswa dalam berkelompok mencapai keberhasilan lebih atau sama
dengan 80%.
d. Seorang siswa dipandang tuntas, jika ia mampu mencapai tujuan
pembelajaran lebih atau sama dengan 65%. Sedangkan suatu kelas
dikatakan tuntas belajar jika dalam kelas tersebut terdapat lebih atau sama
dengan 85% siswa yang telah tuntas belajarnya.
DAFTAR
PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA

Anggito, Albi. “Metodologi Penelitian Kualitatif” (Sukabumi: Jejak, 2018)


Fitrianti, “Sukses Profesi Guru dengan Penelitian Tindakan Kelas” (Yogyakarta:
Deepublish, 2016)
Halimah, Andi. “ Metode Cooperative Integrated Reading and Composition (circ)
dalam Pembelajaran Membaca dan Menulis”
Hidayat, Ujang S. “Model-model Pembelajaran Efektif (Suatu Paduan Menjadi
Guru Profesional)” (Sukabumi: Yayasan Budi Mulia, 2016)
Hidayatullah, “Penelitian Tindakan Kelas” (Banten: LKP Setia Budhi, 2018)
Solchan, dkk. “Pendidikan Bahasa Indonesia” (Tanggerang Selatan: Universitas
Terbuka, 2014)
Suci Indah Putri Sanjaya, “Pengaruh Model Pembelajaran CIRC (Cooperative
Integrated Reading and Composition) terhadap Hasil Belajar SIswa Kelas V
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di SD Negri 104230 Tj. Sari Kecamatan
Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang” skripsi. (Medan: Universitas Islam
Negri Sumatera Utara Medan, 2009)
Sumini, “Penelitian Tindakan Kelasn dan Pengembangan Profesi Guru”
Suyanto, “Menjelajahi Pembelajaran Inovatif” (Jatim: Masmedia Buana Pustaka,
2009)
Widagdho, Djoko. “Bahasa Indonesia Pengantar Kemahiran di Perguruan Tinggi”
(Jakarta: PT. Raya Grafindo Persada, 1997)
Zulela, “Pembelajaran Bahasa Indonesia Apresiasi Sastra di Sekolah Dasar”
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2012)

28
LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus Pembelajaran
SILABUS PEMBELAJARAN
SATUAN PENDIDIKAN : Madrasah Ibtidaiyah TEMA : 1 (Indahnya Kebersamaan)
KELAS/SEMESTER : IV (Empat) / 1 (satu) SUB TEMA : 1 (Keberagaman Budaya Bangsaku)
KOMPETENSI INTI

1. Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.


2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,
teman, guru, dan tetangganya.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda -benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan
yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia

Mata Kompetensi Indikator Materi Kegiatan Penilaian Alokasi Media dan PPK
Pelajaran Dasar Pembelajaran Pembelajaran Waktu Sumber
Belajar
Pembelajaran 1

29
30

Bahasa 3.1 Menunjukkan 3.1.1 Membaca teks Bacaan Mengamati: Pengetahuan: 2 x 45 • Buku • Religius
Indonesia gagasan pokok "Pawai “Pawai 1. Mengamati ilustrasi Tes Tulis: Soal Menit Pedoman • Nasionalis
dan gagasan Budaya" yang Budaya” gambar yang Evaluasi Guru Kelas • Mandiri
pendukung ada di buku. terdapat pada pada IV Tema 1 • Gotong
yang diperoleh 3.1.2 Menjelaskan isi buku siswa dan (Indahnya royong
dari teks lisan, teks "Pawai bahan ajar Kebersamaan) • Integritas
tulis atau Budaya" yang mengenai • Buku Siswa
visual ada di buku. keberagaman Kelas IV
3.1.3 Mendiskusikan budaya bangsaku. Tema 1
teks "Pawai 2. Mendengar uraian (Indahnya
Budaya" yang guru tentang Kebersamaan)
ada di buku. keberagaman • Papan tulis
3.1.4 Mengidentiikasi budaya bangsaku. • Spidol
gagasan pokok Menanya: • Gambar yang
dan gagasan 1. siswa menanya hal- berkaitan
pendukung hal yang belum dengan
setiap dipahami terkait keberagaman
paragraph dari materi
teks tulis
31

4.1 Menata 4.1.1 Menyajikan keberagaman budaya


informasi gagasan utama budaya bangsaku. bangsaku
yang didapat dan gagasan Mencoba: • Lembar kerja
dari teks pendukung 1. Guru meminta siswa (LKS)
berdasarkan setiap paragraf siswa untuk • Instrument
keterhubungan dari t eks tulis membentuk soal
antar gagasan dalam bentuk kelompok (min 2
ke dalam peta pikiran. siswa, max 4
kerangka siswa)
tulis. 2. Guru menyuruh
siswa untuk
mendiskusikan teks
“Pawai Budaya”
yang ada di buku.
3. Siswa mencari
gagasan utama dan
gagasan
pendukung dari
32

teks “Pawai
Budaya”
4. Siswa menentukan
gagasan utama dan
gagasan
pendukung dari
teks “Pawai
Budaya”
Menalar:
1. Guru membimbing
siswa dalam
menyelesaikan
tugas
berkelompok/
LKS.
2. Guru dan
siswa
mendiskusikan
jawaban yang
33

telah
dipresentasikan
setiap kelompok.
3. Guru membagikan
soal evaluasi
kepada tiap- tiap
siswa, dan siswa
menjawab
pertanyaaan yang
telah guru bagikan.
Mengkomunikasikan:
1. siswa
menyampaikan
hasil tugas
kelompoknya
mengenai
keberagaman
budaya bangsaku.
34

Mengetahui, Gresik, 8 Juli 2021

Guru Kelas IV Peneliti

Indah Fitriyah Ningsih, S.Pd.I Miftakhul Hidayah

Menyetujui,

Kepala Sekolah MI Roudlotul Muta’allimin

Mukhlisin, S.Ag
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : MI Roudlotul Muta’allimin

Kelas/Semester : IV (Empat) / 1 (Satu)

Tema 1 : Indahnya Kebersamaan

Sub Tema 1 : Keberagaman Budaya Bangsaku

Pembelajaran ke- :1

Muatan Pembelajaran : IPA, IPS, Bahasa Indonesia

Fokus Pembelajaran : Bahasa Indonesia

Alokasi Wakru : 2 x 45 menit

A. Kompetensi Inti
A. Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
B. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya.
C. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan
benda -benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
D. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,
dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak
beriman dan berakhlak mulia
B. Kompetensi Dasar dan Indikatir Pencapaian Kompetensi
Konpetensi Dasar Indikator

35
36

3.1 Menunjukkan gagasan pokok 3.1.1 Membaca teks "Pawai


dan gagasan pendukung yang Budaya" yang ada di buku.
diperoleh dari teks lisan, tulis 3.1.2 Menjelaskan isi teks "Pawai
atau visual Budaya" yang ada di buku.
3.1.3 Mendiskusikan teks "Pawai
Budaya" yang ada di buku.
3.1.4 Mengidentiikasi gagasan
pokok dan gagasan
pendukung setiap paragraph
dari teks tulis
4.1 Menata informasi yang didapat 4.1.1 Menyajikan gagasan utama
dari teks berdasarkan dan gagasan pendukung
keterhubungan antar gagasan ke setiap paragraf dari t eks
dalam kerangka tulis. tulis dalam bentuk peta
pikiran.

C. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mendengarkan arahan guru, siswa dapat membaca teks "Pawai
Budaya" yang ada di buku dengan lancar.
2. Melalui pembelajaran, siswa mampu menjelaskan isi teks “Pawai Budaya”
yang ada di buku denga tepat.
3. Setelah membaca teks “Pawai Budaya” yang ada di buku, siswa dapat
mendiskusikan isi dari teks tersebut dengan tepat.
4. Melalui pembelajaran, siswa mampu mengidentifikasi gagasan pokok dan
gagasan pendukung setiap paragraph dari teks “Pawai Budaya” dengan
benar.
5. Setelah mengidentifikasi gagasan pokok dan gagasan pendukung setiap
paragraph dari teks “Pawai Budaya”, siswa mampu menyajikan gagasan
utama dan gagasan pendukung setiap paragraf dari t eks “Pawai Budaya”
dalam bentuk peta pikiran dengan benar.
D. Materi Pembelajaran
Bacaan “Pawai Budaya” di buku
37

E. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran


Pendekatan : Scientific (mengamati, menanya, mencoba, menalar,
mengkomunikasikan)
Model : CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition)
Metode : Ceramah, Tanya jawab, Penguasaan, dan Diskusi untuk
Kerja
F. Karakter Siswa yang Diharapkan
1. Religius
2. Nasionalis
3. Mandiri
4. Gotong royong
5. Integritas
G. Sumber Pembelajaran
- Buku Pedoman Guru Kelas IV Tema 1 (Indahnya Kebersamaan)
- Buku Siswa Kelas IV Tema 1 (Indahnya Kebersamaan)
H. Alat atau Bahan dan Media Pembelajaran
- Papan tulis
- Spidol
- Gambar yang berkaitan dengan keberagaman budaya bangsaku
- Lembar kerja siswa (LKS)
- Instrument soal
I. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiattan Alokasi Waktu
Pendahuluan 1. Guru membuka 10 menit
pembelajaran dengan salam
dan berdo’a bersama
dipimpin oleh salah seorang
siswa dengan khusyu.
2. Guru mengecek kesiapan
diri dengan mengisi lembar
kehadiran.
38

3. Guru menggali pengalaman


siswa mengenai materi yang
akan disampaikan.
4. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
Inti Mengamati: 70 Menit
1. Mengamati ilustrasi gambar
yang terdapat pada pada
buku siswa dan bahan ajar
mengenai keberagaman
budaya bangsaku.
2. Mendengar uraian guru
tentang keberagaman
budaya bangsaku.
Menanya:
1. siswa menanya hal-hal yang
belum dipahami terkait
materi keberagaman budaya
bangsaku.
Mencoba:
1. Guru meminta siswa untuk
membentuk kelompok (min
2 siswa, max 4 siswa)
2. Guru menyuruh siswa untuk
mendiskusikan teks “Pawai
Budaya” yang ada di buku.
3. Siswa mencari gagasan
utama dan gagasan
pendukung dari teks “Pawai
Budaya”
4. Siswa menentukan gagasan
utama dan gagasan
39

pendukung dari teks “Pawai


Budaya”
Menalar:
1. Guru membimbing siswa
dalam menyelesaikan tugas
berkelompok/ LKS.
2. Guru dan siswa
mendiskusikan jawaban
yang telah dipresentasikan
setiap kelompok.
3. Guru membagikan soal
evaluasi kepada tiap- tiap
siswa, dan siswa menjawab
pertanyaaan yang telah guru
bagikan.
Mengkomunikasikan:
1. siswa menyampaikan hasil
tugas kelompoknya
mengenai keberagaman
budaya bangsaku.
Penutup 1. Melaksanakan penilaian 10 Menit
dan refleksi dengan
mengajukan pertanyaan
atau tanggapan siswa dari
kegiatan yang telah
dilaksanakan sebagai
bahan masukan untuk
perbaikan langkah
selanjutnya.
2. Guru menyampaikan
rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya.
40

3. Guru menutup
pembelajaran dengan
membaca Hamdalah dan
mengusapkan salam

J. Penilaian
1. Teknik penilaian
- Penilaian sikap : non-tes, bentuk pengamatan sikap dalam
pembelajaran
- Penilaian kompetensi pengetahuan : tertulis
- Penilaian kompetensi keterampilan : non-tes, bentuk pengamatan
kinerja
2. Instrument penilaian
- Penilaian sikap
Instrument penilaian : lembar instrumen pengamatan sikap siswa
dalam berkelompok (terlampir)
- Penilaian pengetahuan
Instrument penilaian : soal isian (terlampir)
Skor maksimal : 100
Penilaian:

Panduan konversi nilai:


Konversi Predikat Klasifikasi
(Nilai 0-100)
81-100 A Sangat baik
66-80 B Baik
51-65 C Cukup
0-50 D Kurang
- Penilaian keterampilan
- Instrument penilaian : lembar instrumen pengamatan keterampilan
siswa dalam berkelompok (terlampir)
41

Mengetahui, Gresik, 8 Juli 2021

Guru Kelas IV Peneliti

Indah Fitriyah Ningsih, S.Pd.I Miftakhul Hidayah

Menyetujui,

Kepala Sekolah MI Roudlotul Muta’allimin

Mukhlisin, S.Ag
Lampiran 3 Kisi-Kisi Instrument
KISI-KISI INSTRUMENT
Variable Terikat Indikator Tujuan Banyak Soal
Mengidentiikasi Siswa mampu 2 butir soal
gagasan pokok mengidentifikasi
dan gagasan gagasan pokok
pendukung setiap dan gagasan
paragraph dari pendukung setiap
teks tulis paragraph dari
sebuah bacaan
dengan cara
membaca yang
Kemampuan baik.
mebaca siswa Menyajikan Siswa mampu 5 butir soal
gagasan utama menyajikan
dan gagasan gagasan utama
pendukung setiap dan gagasan
paragraf dari t eks pendukung setiap
tulis dalam paragraf dari
bentuk peta sebuah bacaan
pikiran dalam bentuk
peta pikiran
dengan benar
Jumlah soal 7

42
Lampiran 4 Soal Tes
SOAL TES
1. Perhatikan cerita singkat berikut!
Pak Sammy, Pak Encep, Pak Made, Pak Udin, dan Pak Nur tinggal
di Kampung Babakan. Mereka berasal dari suku yang berbeda-beda.
Mereka juga mempunyai kesukaan makanan yang berbeda-beda. Makanan
kesukaan mereka adalah makanan khas daerahnya. Mereka juga sangat ahli
dalam memainkan alat musik daerah masing-masing. Mereka menggunakan
bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari meskipun masih sangat
terpengaruh dengan logat bahasa daerah mereka.
Tentukan gagasan utama dari cerita singkat tersebut!
2. Perhatikan bacaan berikut ini!
Sumber daya alam terbagi dua. Sumber daya alam yang dapat
diperbaharui dan sumber alam yang tidak dapat diperbaharui. Sebagai anak
Indonesia, kamu harus tahu apa yang termasuk ke dalam keduanya,
dan apa dampaknya apabila kita kekurangan keduanya. Penggunaan
sumber daya alam berlebihan akan memengaruhi kehidupan manusia.
Kita harus menghemat penggunaannya.
Apa inti dari bacaan diatas?

43
44

Tulis gagasan utama setiap paragraph dalam peta pikiran berikut!


3.
PAWAI BUDAYA
Paragraph 1Pawai Budaya sangat menarik bagi warga
Kampung Babakan. Pawai ini selalu menampilkan
keragaman budaya Indonesia. Udin dan
temanteman tidak pernah bosan menanti
rombongan pawai lewat. Tahun ini mereka datang
ke alun-alun untuk melihat pawai tersebut. Kakek
Paragraph 5 Udin pun terlihat sabar menanti.
Paragraph 2

Terdengar suara gendang yang menandakan


rombongan pawai semakin dekat. Di barisan pawai terdepan Terlihat
rombongan dari Maluku. Rombongan laki-laki mengenakan kemeja putih,
jas merah, dan topi tinggi dengan hiasan keemasan. Rombongan
perempuan mengenakan baju Cele. Baju ini terdiri dari atasan putih
berlengan panjang serta rok lebar merah. Langkah mereka diiringi oleh
suara Tifa, alat music dari Maluku. Bunyinya seperti gendang, namun
Paragraph
bentuknya lebih4ramping dan panjang.
Pargraph 3 Maluku sangat unik dan
Budaya
menarik .
Budaya Bali terkenal karena bunyi musiknya yang berbeda.
Rombongan dari Bali membunyikan alat musik daerahnya, Ceng-Ceng
namanya. Alat ini berbentuk seperti dua keping simbal yang terbuat dari
logam. Nyaring bunyinya ketika kedua keping ini dipadukan.
Rombongan dari Bali diikuti oleh rombongan dari Toraja. Wanita
Toraja memakai pakaian adat yang disebut baju Pokko. Rombongan
lakilaki menggunakan pakaian adat yang disebut Seppa Tallung Buku.
Rombongan Toraja membunyikan alat musik khas mereka, Pa’pompang
namanya. Alat musik ini berupa suling bambu besar yang bentuknya seperti
angklung. Unik bentuknya, unik pula bunyinya. Budaya Toraja sangat
menarik untuk dipelajari.
Udin dan teman-teman senang melihat pawai budaya. Selalu ada
hal baru yang mereka perhatikan setiap tahun. Pakaian adat dari berbagai
suku di Indonesia selalu menyenangkan untuk diamati. Benar kata Ibu
Udin, kebudayaan Indonesia memang sangat beragam. Kaya dan
mengagumkan.
Lampiran 5 Soal Tes Kelompok
SOAL TES KELOMPOK
Bacalah teks berikut ini!
SUKU BANGSA DI INDONESIA

Sejak dahulu kala bangsa Indonesia hidup dalam keragaman. Kalimat


Bhinneka Tunggal Ikapada lambang negara Garuda Pancasila bukan cuma slogan.
Penduduk Indonesia terdiri atas beragam suku bangsa, agama, bahasa, adat, dan
budaya tetapi semua dapat hidup rukun berdampingan.

Berdasarkan hasil sensus Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010, bangsa
Indonesia terdiri atas 1.331 suku. Berdasarkan sensus itu pula, suku bangsa terbesar
adalah Suku Jawa yang meliputi 40,2 persen dari penduduk Indonesia. Suku Jawa
ini merupakan gabungan dari suku-suku bangsa di Pulau Jawa, yaitu: Jawa,
Osing, Tengger, Samin, Bawean, Naga, dan suku-suku lainnya. Suku yang paling
sedikit jumlahnya adalah Suku Nias dengan jumlah 1.041.925 jiwa atau hanya 0,44
persen dari jumlah penduduk Indonesia. Namun, suku-suku Papua yang terdiri atas
466 suku, jumlahnya hanya 2.693.630 jiwa atau 1,14 persen dari jumlah penduduk
Indonesia. Sedangkan etnis Tionghoa jumlahnya 2.832.510 jiwa atau 1,2 persen
penduduk Indonesia.

Diskusikan dengan kelompok mu, tentukang gagasan utama dan gagasan


pendukung pada masing-masing paragraph. Tulis hasil diskusi mu dalam peta
pikiran berikut ini!

Paragraph 1 Paragraph 2

Gagasan Gagasan Gagasan Gagasan


Utama Pendukung Utama Pendukung

45
Lampiran 6 Kunci Jawaban

KUNCI JAWABAN
LEMBAR KERJA SISWA

1. Pak Sammy, Pak Encep, Pak Made, Pak Udin, dan Pak Nur berasal dari
suku yang berbeda-beda
2. Intinya dampak penggunaan sumber daya alam yang berlebihan akan
mempengaruhi kehidupan manusia.
3.

46
47

KUNCI JAWABAN
SOAL TES KELOMPOK
Paragraph 1:
- Gagasan utama: Sejak dahulu kala bangsa Indonesia hidup dalam
keragaman
- Gagasan pendukung: Penduduk Indonesia terdiri atas beragam suku
bangsa, agama, bahasa, adat, dan budaya tetapi semua dapat hidup
rukun berdampingan

Paragraph 2:

- Gagasan utama: Berdasarkan hasil sensus Badan Pusat Statistik (BPS)


tahun 2010, bangsa Indonesia terdiri atas 1.331 suku.
- Gagasan pendukung: Berdasarkan sensus itu pula, suku bangsa terbesar
adalah Suku Jawa yang meliputi 40,2 persen dari penduduk Indonesia.
Lampiran 7 Lembar Materi

Lembar Materi
Miftakhul H

TEMA 1
Indahnya Kebersamaan
Tujuan Pembelajaran:

Siswa mampu mengidentifikasi gagasan


pokok dan gagasan pendukung disetiap
paragrapsh
4
48
49

1. Mengamati
Gambar yang dibagikan:

2. Membaca
PAWAI BUDAYA
Pawai Budaya sangat menarik bagi
warga Kampung Babakan. Pawai ini selalu
menampilkan keragaman budaya Indonesia.
Udin dan temanteman tidak pernah bosan
menanti rombongan pawai lewat. Tahun ini
mereka datang ke alun-alun untuk melihat
pawai tersebut. Kakek Udin pun terlihat sabar
menant

Terdengar suara gendang yang


menandakan rombongan pawai semakin dekat. Di barisan pawai terdepan
Terlihat rombongan dari Maluku. Rombongan laki-laki mengenakan kemeja
putih, jas merah, dan topi tinggi dengan hiasan keemasan. Rombongan
perempuan mengenakan baju Cele. Baju ini terdiri dari atasan putih
berlengan panjang serta rok lebar merah. Langkah mereka diiringi oleh suara
Tifa, alat music dari Maluku. Bunyinya seperti gendang, namun bentuknya
lebih ramping dan panjang. Budaya Maluku sangat unik dan menarik
50

Budaya Bali terkenal karena bunyi musiknya


yang berbeda. Rombongan dari Bali membunyikan
alat musik daerahnya, Ceng-Ceng namanya. Alat ini
berbentuk seperti dua keping simbal yang terbuat
dari logam. Nyaring bunyinya ketika kedua keping
ini dipadukan.

Rombongan dari Bali diikuti oleh rombongan dari Toraja. Wanita Toraja
memakai pakaian adat yang disebut baju Pokko. Rombongan lakilaki menggunakan
pakaian adat yang disebut Seppa Tallung Buku. Rombongan Toraja membunyikan alat
musik khas mereka, Pa’pompang namanya. Alat musik ini berupa suling bambu besar
yang bentuknya seperti angklung. Unik bentuknya, unik pula bunyinya. Budaya Toraja
sangat menarik untuk dipelajari.

Udin dan teman-teman senang melihat pawai budaya. Selalu ada hal baru yang
mereka perhatikan setiap tahun. Pakaian adat dari berbagai suku di Indonesia selalu
menyenangkan untuk diamati. Benar kata Ibu Udin, kebudayaan Indonesia memang
sangat beragam. Kaya dan mengagumkan.
51

GAGASAN POKOK DAN GAGASAN PENDUKUNG

- GAGASAN POKOK
Gagasan pokok merupakan sebuah inti atau ide utama dari sebuah
paragraf. Gagasan pokok kemudian dikembangkan menjadi sebuah
paragraf utuh. Gagasan pokok terdapat di awal atau akhir paragraf.
Gagasan pokok memaparkan topik utama pembahasan dari sebuah
teks. Gagasan pokok biasanya tidak
membutuhkan kalimat penghubung, karena keberadaannya
merupakan inti dari sebuah teks.
- GAGASAN PENDUKUNG
Gagasan pendukung merupakan kalimat yang bersifat lebih khusus.
Kalimat gagasan pendukung dibuat dengan penghubung kalimat.
Gagasan pendukung berisikan informasi, uraian, dan contoh dari
gagasan pokok. Fungsi gagasan pendukung adalah untuk mendukung
atau memperkuat gagasan pokok. Gagasan pokok bisa jadi dibuat
dalam beberapa kalimat. Sebab untuk menerangkan gagasan pokok
biasanya butuh beberapa kalimat pendukung.
- CARA MENEMUKAN GAGASAN POKOK DAN GAGASAN
PENDUKUNG
Dalam sebuah paragraf mungkin akan sulit untuk membedakan mana
yang gagasan pokok dan gagasan pendukung. Oleh karenanya
dibutuhkan sebuah pengetahuan khusus untuk bisa menemukan dan
melihat perbedaan antara gagasan pokok dan gagasan
pendukung.caranya sebagai berikut:
a. Baca teks dengan cermat
Untuk menemukan gagasan pokok dan gagasan pendukung,
membaca teks dengan cermat akan sangat membantu. Akan tetapi,
ada trik yang lebih cepat, yakni perhatikan awal dan akhir
paragraf. Gagasan pokok selalu ada di antara keduanya.
Sedangkan jika sudah ketemu di mana gagasan pokok, misalnya
di kalimat yang ada di awal pragraf maka sisanya adalah gagasan
pendukung.
52

b. Temukan garis besar


Membaca cermat akan membantu kita menemukan garis besar
sebuah teks. Pada saat yang sama kita akan menemukan inti
gagasan pragraf. Di situlah kita akan menemukan gagasan pokok,
yakni inti atau topik utama sebuah teks.
c. Mengambil kesimpulan
Terkadang gagasan pokok tidak diungkap secara eksplisit, jadi
dibutuhkan kecermatan. Gagasan pokok bisa ditemukan dengan
menarik kesimpulan, kemudian sisanya adalah gagasan
pendukung.
53

RANGKUMAN!!

Indonesia terdiri atas berbagai macam suku bangsa dan budaya, namun
tetap dalam satu wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Keragaman tersebut merupakan identitas bangsa Indonesia yang membuat
bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang memiliki kekayaan budaya, suku,
dan agama yang berbeda-beda. Keragaman tersebut merupakan anugerah dari
Tuhan Yang Maha Esa. Kita wajib mensyukurinya. Wujud syukur tersebut
dapat dilakukan dalam bentuk sikap saling menghargai antarsuku dan pemeluk
agama/kepercayaan yang berbeda.

Setiap bacaan biasanya terdiri atas beberapa paragraf. Setiap paragraph


memiliki gagasan pokok yang didukung oleh gagasan pendukung. Gagasan
pokok adalah ide utama yang dibahas dalam suatu bacaan, dapat berupa
kalimat inti atau berupa pokok paragraf. Gagasan pendukung adalah uraian atau
tambahan informasi untuk gagasan pokok. Cara menentukan Gagasan pokok adalah
:

1. Bacalah teks dengan cermat

2. Temukan garis besar

3. Mengambil kesimpulan
Lampiran 8 Lembar Instrument Aktivitas Guru dalam Mengelola
Pembelajaran
LEMBAR INSTRUMENT AKTIVITAS GURU DALAM MENGELOLA
PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : MI Roudlotul Muta’allimin

Kelas/Semester : IV / I

Kegiatan : Pembelajaran materi gagasan pokok

Nama Guru :

Nama Observer :

Tanggal Pengamatan :

A. Petunjuk
1. Amatilah aktivitas guru selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
2. Berilah tanda (√) pada skor yang sesuai di tiap kelompok aspek!
B. Table Pengamatan
SKOR
NO ASPEK YANG DIAMATI
1 2 3 4
1 Kegiatan Pendahuluan
a. Guru mengucap salam
b. Kemampuan guru dalam mengecek
kesiapan diri dengan mengisi
lembar kehadiran
c. Kemampuan guru menggali
pengalaman siswa mengenai materi
yang akan disampaikan.
d. Kemampuan guru menyampaikan
tujuan pembelajaran

54
55

Kegiatan Inti
a. Kemampuan guru dalam mengajak
siswa Mengamati ilustrasi gambar
yang terdapat pada pada buku
siswa dan bahan ajar mengenai
keberagaman budaya bangsaku.
b. Kemampuan guru dalam
menjelaskan materi tentang
keberagaman budaya bangsaku
c. Kemampuan guru dalam
menjelaskan materi gagasan pokok
dan gagasan pendukung
d. Kemampuan guru dalam
melakukan Tanya jawab mengenai
materi kebragaman budaya
bangsaku
e. Kemampuan guru dalam
melakukan Tanya jawab mengenai
materi gagasan pokok dan gagasan
pendukung
f. Kemampuan guru dalam meminta
siswa untuk membentuk kelompok
(min 2 siswa, max 4 siswa)
g. Kemampuan guru dalam menyuruh
siswa untuk mendiskusikan teks
“Pawai Budaya” yang ada di buku
h. Kemampuan guru d a l a m
membimbing siswa menyelesaikan
tugas berkelompok/ LKS
i. Kemampuan guru dalam mengajak
siswa mendiskusikan jawaban
56

yang telah dipresentasikan setiap


kelompok
j. Kemampuan guru dalam
mendampingi siswa
menyampaikan hasil tugas
kelompoknya mengenai
keberagaman budaya bangsaku.
3 Kegiatan Penutup
a. Kemampuan guru dalam
melaksanakan penilaian dan
refleksi dengan mengajukan
pertanyaan atau tanggapan siswa
dari kegiatan yang telah
dilaksanakan sebagai bahan
masukan untuk perbaikan langkah
selanjutnya
b. Kemampuan guru dalam
menyampaikan rencana
pembelajaran pada pertemuan
berikutnya
c. Kemampuan guru dalam menutup
pembelajaran dengan membaca
Hamdalah dan mengusapkan salam
JUMLAH
RATA-RATA
PRESENTASE
Keterangan Nilai Skor:

1. Berarti “kurang baik”


2. Berarti “cukup baik”
3. Berarti “baik”
4. Berarti “sangat baik”
57

Presentase =

Gresik, …………. 2021

Pengamat / Observer

(…………………….)
Lampiran 9 Lembar Instrument Kemampuan Membaca Siswa
LEMBAR INSTRUMENT PENILAIAN KEMAMPUAN MEMBACA
SISWA

PENILAIAN
NO NAMA SISWA
SIKLUS 1 SIKLUS 2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
dst
JUMLAH
RATA-RATA
PRESENTASE
Keterangan:

Presentase =

Konversi Predikat Klasifikasi


(Nilai 0-100)
81-100 A Sangat baik
66-80 B Baik
51-65 C Cukup
0-50 D Kurang

58
59

Gresik, …………. 2021

Pengamat / Observer

(…………………….)
Lampiran 10 Lembar Instrument Aktivitas Siswa Secara Keseluruhan dalam
Pembelajaran
LEMBAR INSTRUMENT AKTIVITAS SISWA SECARA
KESELURUHAN DALAM PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : MI Roudlotul Muta’allimin

Kelas/Semester : IV / I

Kegiatan : Pembelajaran materi gagasan pokok

Nama Siswa :

Nama Observer :

Tanggal Pengamatan :

A. Petunjuk
1. Amatilah aktivitas guru selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
2. Berilah tanda (√) pada skor yang sesuai di tiap kelompok aspek!
B. Table Pengamatan
SKOR
NO ASPEK YANG DIAMATI
1 2 3 4
1 Kegiatan Pendahuluan
a. Siswa menjawab salam guru
b. Siswa duduk dengan baik dan
benar
c. Siswa menjawab pertanyaan guru
sesuai dengan pengetahuannya
d. Siswa memperhatikan guru dalam
menyampaikan tema atau materi
yang akan dipelajari
e. Siswa mendengarkan penjelasan
guru menganai tujuan dari materi
yang akan diajarkan

60
61

2 Kegiatan Inti
a. Siswa memperhatikan penjelasan
guru tentang keberagaman budaya
bangsaku
b. Siswa memperhatikan penjelasan
guru tentang gagasan utama dan
gagasan pendukung
c. Siswa melakukan Tanya jawab
mengenai materi keberagaman
budaya bangsaku
d. Siswa melakukan Tanya jawab
mengai materi gagasan utama dan
gagasan pendukung
e. Siswa duduk secara berkelompok
dan berkerja dalam kelompok
f. Ketepatan siswa dalam
mengerjakan LKS
g. Kerja sama siswa dalam
mengerjakan tugas kelompok
h. Siswa maju kedepan kelas umtuk
mempresentasikan tugas kelompok
3. Kegiatan Penutup
a. Siswa melakukan Tanya jawab
mengani materi yang sudah
dipelajari
b. Siswa menimpulkan materi yang
sudah dipelajari
c. Siswa menyelesaikan soal evaluasi
d. Siswa menjawab salam guru
JUMLAH
RATA-RATA
PRESENTASE
62

Keterangan Nilai Skor:

1. Berarti “kurang baik”


2. Berarti “cukup baik”
3. Berarti “baik”
4. Berarti “sangat baik”

Presentase =

Gresik, …………. 2021

Pengamat / Observer

(…………………….)
Lampiran 11 Lembar Instrument Pengamatan Afektif Siswa dalam Kelompok
LEMBAR INSTRUMENT PENGAMATAN AFEKTIF SISWA DALAM
KELOMPOK

Nama Sekolah : MI Roudlotul Muta’allimin

Kelas/Semester : IV / I

Kegiatan : Pembelajaran materi gagasan pokok

Nama Observer :

Tanggal Pengamatan :

A. Petunjuk
1. Amatilah aktivitas guru selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
2. Berilah tanda (√) pada skor yang sesuai di tiap kelompok aspek!
B. Table Pengamatan
ASPEK YANG KELOMPOK RATA-
NO
DIAMATI I II III IV V RATA
1 Teliti
2 Bertanggung jawab
3 Percaya diri
JUMLAH
PRESENTASE
Keterangan Nilai Skor:

1. Berarti “kurang baik”


2. Berarti “cukup baik”
3. Berarti “baik”
4. Berarti “sangat baik”

Presentase =

63
64

Gresik, …………. 2021

Pengamat / Observer

(…………………….)
Lampiran 12 Lembar Instrument Pengamatan Psikomotor Siswa dalam Kelompok
LEMBAR INSTRUMENT PENGAMATAN PSIKOMOTOR SISWA
DALAM KELOMPOK

Nama Sekolah : MI Roudlotul Muta’allimin

Kelas/Semester : IV / I

Kegiatan : Pembelajaran materi gagasan pokok

Nama Observer :

Tanggal Pengamatan :

A. Petunjuk
1. Amatilah aktivitas guru selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
2. Berilah tanda (√) pada skor yang sesuai di tiap kelompok aspek!
B. Table Pengamatan
ASPEK YANG KELOMPOK RATA-
NO
DIAMATI I II III IV V RATA
1 Kerja sama
2 Presentasi
JUMLAH
PRESENTASE
Keterangan Nilai Skor:

1. Berarti “kurang baik”


2. Berarti “cukup baik”
3. Berarti “baik”
4. Berarti “sangat baik”

Presentase =

65
66

Gresik, …………. 2021

Pengamat / Observer

(…………………….)

Anda mungkin juga menyukai