Anda di halaman 1dari 4

PENGENALAN & KALIBRASI ALAT SPEKTROFOTOMETER FOURIER

TRANSFORM INFRA RED ( FTIR )

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS INSTRUMEN

PROGRAM STUDI KIMIA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2021 M/ 1442 H

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Prinsip kerja alat FTIR secara umum dapat digambarkan sebagai berikut:
sampel discan, yang berarti sinar infra-merah akan dilewatkan ke sampel.
Gelombang yang diteruskan oleh sampel akan ditangkap oleh detektor yang
terhubung ke komputer yang akan memberikan gambaran spektrum sampel yang
diuji. Struktur kimia dan bentuk ikatan molekul serta gugus fungsional tertentu
sampel yang diuji menjadi dasar bentuk spectrum yang akan diperoleh dari hasil
analisa.

Salah satu tujuan utama dari kalibrasi alat adalah untuk menjamin hasil
analisa agar diperoleh data dengan presisi dan akurasi yang tinggi. Faktor yang
mempengaruhi presisi dan akurasi pengukuran dapat diakibatkan oleh kesalahan
yang terjadi karena berbagai penyebab. Menurut Miller & Miller (2001) tipe
kesalahan dalam pengukuran analitik dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:

1. Kesalahan serius (Gross error)


Tipe kesalahan ini sangat fatal, sehingga konsekuensinya pengukuran
harus diulangi. Contoh dari kesalahan ini adalah kontaminasi reagent yang
digunakan, peralatan yang memang rusak total, sampel yang terbuang, dan
lain lain. Indikasi dari kesalahan ini cukup jelas dari gambaran data yang
sangat menyimpang, data tidak dapat memberikan pola hasil yang jelas,
tingkat reprodusibilitas yang sangat rendah dan lain lain.
2. Kesalahan acak (Random error)
Golongan kesalahan ini merupakan bentuk kesalahan yang
menyebabkan hasil dari suatu perulangan menjadi relatif berbeda satu sama
lain, dimana hasil secara individual berada di sekitar harga rata-rata.
Kesalahan ini memberi efek pada tingkat akurasi dan kemampuan dapat
terulang (reprodusibilitas). Kesalahan ini bersifat wajar dan tidak dapat
dihindari, hanya bisa direduksi dengan kehati-hatian dan konsentrasi dalam
bekerja.
3. Kesalahan sistematik (Systematic error)
Kesalaahn sistematik merupakan jenis kesalahan yang menyebabkan
semua hasil data salah dengan suatu kemiripan. Hal ini dapat diatasi dengan:
a. Standarisasi prosedur
b. Standarisasi bahan
c. Kalibrasi instrument

Dalam analisa spektroskopi FTIR terdapat berbagai macam faktor


yang memberikan kontribusi terhadap kesalahan pembacaan panjang
gelombang. Kesalahan tersebut dapat dikelompokkan menjadi :

a. Kesalahan linear : dimana besarnya pergeseran skala panjang


gelombang semuanya konstan
b. Kesalahan non linear : yaitu ketika terjadi kesalahan berjenjang
c. Kesalahan tidak menentu : disebabkan oleh ketidakseragaman
gerakan pengendali mekanik dari alat perekam

Cara paling sederhana untuk membuat kurva ini adalah dengan


menggunakan spectrum baku pembanding. Spektrum yang biasa digunakan
yaitu spectrum dari film plastic polistirena. Dengan mengetahui frekuensi dari
baku pembanding maka dapat dibuat kurva kalibrasi yang merupakan grafik
hubungan antara panjang frekuensi dengan kesalahan frekuensi.

1.2 Hipotesis
Struktur kimia dan bentuk ikatan molekul serta gugus fungsional tertentu
sampel yang diuji menjadi dasar bentuk spectrum yang akan diperoleh dari hasil
Analisa spektrum infra merah.

Salah satu tujuan utama dari kalibrasi alat adalah untuk menjamin hasil
analisa agar diperoleh data dengan presisi dan akurasi yang tinggi. Faktor yang
mempengaruhi presisi dan akurasi pengukuran dapat diakibatkan oleh kesalahan
yang terjadi karena berbagai penyebab.
1.3 Rumusan Masalah
1. Bagaimana prinsip kerja spektrofotometer FTIR?
2. Apakah tujuan kalibrasi alat FTIR dalam keakuratan pembacaan frekuensi?

1.4 Tujuan Percobaan


1. Mahasiswa mampu memahami prinsip kerja spektrofotometer FTIR.
2. Mahasiswa mengetahui tujuan kalibrasi alat FTIR sebagai dasar untuk
menjamin keakuratan pembacaan frekuensi /panjang gelombang yang diukur
atau dihasilkan.

1.5 Manfaat Percobaan


1.

Anda mungkin juga menyukai