BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Prinsip kerja alat FTIR secara umum dapat digambarkan sebagai berikut:
sampel discan, yang berarti sinar infra-merah akan dilewatkan ke sampel.
Gelombang yang diteruskan oleh sampel akan ditangkap oleh detektor yang
terhubung ke komputer yang akan memberikan gambaran spektrum sampel yang
diuji. Struktur kimia dan bentuk ikatan molekul serta gugus fungsional tertentu
sampel yang diuji menjadi dasar bentuk spectrum yang akan diperoleh dari hasil
analisa.
Salah satu tujuan utama dari kalibrasi alat adalah untuk menjamin hasil
analisa agar diperoleh data dengan presisi dan akurasi yang tinggi. Faktor yang
mempengaruhi presisi dan akurasi pengukuran dapat diakibatkan oleh kesalahan
yang terjadi karena berbagai penyebab. Menurut Miller & Miller (2001) tipe
kesalahan dalam pengukuran analitik dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:
1.2 Hipotesis
Struktur kimia dan bentuk ikatan molekul serta gugus fungsional tertentu
sampel yang diuji menjadi dasar bentuk spectrum yang akan diperoleh dari hasil
Analisa spektrum infra merah.
Salah satu tujuan utama dari kalibrasi alat adalah untuk menjamin hasil
analisa agar diperoleh data dengan presisi dan akurasi yang tinggi. Faktor yang
mempengaruhi presisi dan akurasi pengukuran dapat diakibatkan oleh kesalahan
yang terjadi karena berbagai penyebab.
1.3 Rumusan Masalah
1. Bagaimana prinsip kerja spektrofotometer FTIR?
2. Apakah tujuan kalibrasi alat FTIR dalam keakuratan pembacaan frekuensi?