Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PROFESI KEGURUAN
“Pengertian Profesi, Profesional, Profesionalitas, dan Profesionalisme”

Diserahkan sebagai salah satu tugas mata kuliah Profesi Keguruan yang diampuh oleh :
M. Romdhon Baehaqi, S.Pd.

Kelompok 1:
Ihda Farikhatun Nisa’ (17011070)
Qonitatin Wafiyah (17011080)

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS QOMARUDDIN GRESIK
FEBUARI 2021
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
banyak nikmat, taufik dan hidayah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “Pengertian Profesi, Profesional, Profesionalitas, dan Profesionalisme” dengan
baik tanpa ada halangan yang berarti.
Makalah ini telah kami selesaikan dengan maksimal sebagai salah satu tugas mata
kuliah profesi keguruan. Kami sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih
banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa, susunan
kalimat maupun isi. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati, kami selaku penyusun
menerima segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Kami juga menyadari
bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak, maka penyusunan tidak dapat
terselesaikan, oleh karena itu pada kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima
kasih.
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga makalah ini dapat menambah
khazanah ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat nyata untuk para pembaca.

Gresik,27 februari 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ i


DAFTAR ISI .........................................................................................................................ii
BAB 1 .................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................. 1
1.1 LATAR BELAKANG ............................................................................................ 1
1.2 RUMUSAN MASALAH ........................................................................................ 1
1.3 TUJUAN ................................................................................................................. 2
BAB 2 .................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .................................................................................................................... 3
2.1. PROFESI................................................................................................................. 3
2.2. PROFESIONAL ..................................................................................................... 6
2.3. PROFESIONALITAS............................................................................................. 7
2.4. PROFESIONALISME ............................................................................................ 7
2.5 PERBEDAAN PROFESI, PROFESIONAL, PROFESIONALITAS DAN
PROFESIALISME ................................................................................................. 8
BAB 3 .................................................................................................................................... 9
PENUTUP ............................................................................................................................. 9
3.1 KESIMPULAN ....................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 10

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Sebelum mempelajari dan mengikuti mata kuliah profesi keguruan yang lebih
dalam, sebaiknya terlebih dahulu mengetahui definisi dari profesi keguruan sendiri
itu apa. Dalam mata kuliah profesi keguruan terdapat beberapa istilah yang perlu
diketahui sebelum mempelajarinya lebih lanjut, diantaranya pengertian dari profesi,
profesional, profesionalitas, dan profesionalisme.
Kata profesi, profesional, profesionalitas, dan profesionalisme sering kita
dengar maupun kita baca dalam beberapa situasi. Beberapa contoh dari penggunaan
kata tersebut diantaranya kita memerlukan guru yang profesional untuk
menciptakan individu yang berkompeten, salah satu upaya pembenahan untuk
meningkatkan mutu pendidikan adalah menciptakan profesionalisme guru, profesi
ayahku adalah seorang guru dan lain-lain. Terkadang masih ada beberapa orang
yang salah dalam mengartikan kata-kata tersebut. Contohnya istilah “profesi“
sering disangkut pautkan dengan pekerjaan, tetapi tidak semua pekerjaan dapat
disebut dengan profesi. Untuk mencegah kesimpang siuran tentang arti profesi,
profesional, profesionalitas, dan profesionalisme maka pada makalah ini akan
disajikan definisi dan perbedaan dari beberapa istilah tersebut sehingga pada
makalah yang berjudul “Pengertian Profesi, Profesional, Profesionalitas, dan
Profesionalisme” ini akan mengantarkan pembaca memiliki pemahaman tentang
istilah tersebut.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Bedasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini
adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan profesi, professional, profesionalitas, dan
profesionalisme?
2. Bagaimana perbedaan diantara kata-kata tersebut?

1
1.3 TUJUAN
Bedasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian dari profesi, professional,profesionalitas, dan
profesionalisme.
2. Untuk mengetahui perbedaan dari kata-kata tersebut.

2
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1. PROFESI
2.1.1. Pengertian Profesi
Profesi berasal dari bahasa latin “proffesio” yang mempunyai dua
pengertian yaitu, janji atau ikrar dan pekerjaan(Barbosa et al., 2013).
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, profesi adalah bidang
pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (keterampilan, kejuruan, dan
sebagainya) tertentu. Artinya, ia tidak bisa dilakukan oleh sembarangan orang
yang tidak dilatih dan tidak disiapkan secara khusus untuk melakukan
pekerjaan tersebut.
Merujuk pada pendapat Howard M. Vollmer dan Donald L. Mills(Mujana,
2017) berpendapat bahwa profesi adalah suatu pekerjaan yang menuntut
kemampuan intelektual khusus yang diperoleh melalui kegiatan belajar dan
pelatihan yang bertujuan untuk menguasai ketrampilan atau keahlian dalam
melayani atau memberikan advis pada orang lain dengan memperoleh upah
atau gaji dalam jumlah tertentu. Artinya dari profesi tersebut kita juga
memperoleh imbalan atau sumber penghasilan untuk kelangsungan hidupnya.
Inti dari pengertian profesi diatas adalah seseorang harus memiliki keahlian
tertentu. Jadi, dapat disimpulkan bahwa profesi adalah pekerjaan seseorang
pada bidang tertentu yang menuntut suatu keahlian dimana keahlian tersebut
diperoleh dari pendidikan dan pelatihan resmi.
2.1.2. Ciri-ciri Profesi
Menurut Omstein dan Levine(dalam Satori, 2006) ciri-ciri dari profesi
adalah sebagai berikut.
1). Melayani masyarakat, merupakan karier yang akan dilaksanakan sepanjang
hayat (tidak berganti-ganti pekerjaan).
2). Memerlukan bidang ilmu dan keterampilan tertentu di luar jangkauan
khalayak ramai (tidak setiap orang dapat melakukannya).
3). Menggunakan hasil penelitian dan aplikasi dari teori ke praktek (teori yang
baru dikembangkan dari hasil penelitian).
4). Memerlukan pelatihan khusus dengan waktu yang panjang.

3
5). Terkendali berdasarkan lisensi baku dan atau mempunyai persyaratan
masuk (untuk menduduki jabatan tersebut memerlukan izin tertentu atau
ada persyaratan khusus yang ditentukan untuk dapat mendudukinya).
6). Otonomi dalam membuat keputusan tentang ruang lingkup kerja tertentu
(tidak diatur orang luar).
7). Menerima tanggung jawab terhadap keputusan yang diambil dan unjuk
kerja yang ditampilkan yang berhubungan dengan layanan yang diberikan
(langsung bertanggung jawab terhadap apa yang diputuskannya, tidak
dipindahkan ke atasan atau instansi yang lebih tinggi). Mempunyai
sekumpulan unjuk kerja yang baku.
8). Mempunyai komitmen terhadap jabatan dan klien: dengan penekanan
terhadap layanan yang akan diberikan.
9). Menggunakan administrator untuk memudahkan profesinya; relatif bebas
dari supervisi dalam jabatan (misalnya dokter memakai tenaga administrasi
untuk mendata klien, sementara tidak ada supervisi dari luar terhadap
pekerjaan dokter sendiri).
10). Mempunyai organisasi yang diatur oleh anggota profesi sendiri.
11). Mempunyai asosiasi profesi dan atau kelompok elite untuk mengetahui
dan mengakui keberhasilan anggotanya (keberhasilan tugas dokter
dievaluasi dan dihargai oleh organisasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI),
bukan oleh Departemen Kesehatan).
12). Mempunyai kode etik untuk menjelaskan hal-hal yang meragukan atau
menyangsikan yang berhubungan dengan layanan yang diberikan.
13). Mempunyai kadar kepercayaan yang tinggi dari publik dan kepercayaan
dari setiap anggotanya (anggota masyarakat selalu meyakini dokter lebih
tahu tentang penyakit pasien yang dilayaninya)
14). Mempunyai status sosial dan ekonomi yang tinggi (bila disbanding dengan
jabatan lainnya).
Tidak jauh berbeda dengan ciri-ciri di atas, Sanusi (dalam Satori, 2006)
mengungkapkan ciri-ciri utama suatu profesi itu sebagai berikut.
1). Suatu jabatan yang memiliki fungsi dan signifikansi sosial yang
menentukan (krusial).
2). Jabatan yang menuntut keterampilan/keahlian tertentu.

4
3). Keterampilan/keahlian yang dituntut jabatan itu didapat melalui pemecahan
masalah dengan menggunakan teori dan metode ilmiah.
4). Jabatan itu berdasarkan pada batang tubuh disiplin ilmu yang jelas,
sistematik dan eksplisit, yang bukan hanya sekedar pendapat khalayak
umum.
5). Jabatan itu memerlukan pendidikan perguruan tinggi dengan waktu yang
cukup lama.
6). Proses pendidikan untuk jabatan itu juga merupakan aplikasi dan sosialisasi
nilai-nilai profesional itu sendiri.
7). Dalam memberikan layanan kepada masyarakat anggota profesi itu
berpegang teguh pada kode etik yang dikontrol oleh organisasi profesi.
8). Tiap anggota profesi mempunyai kebebasan dalam memberikan judgment
terhadap permasalahan profesi yang dihadapinya.
9). Dalam prakteknya melayani masyarakat, anggota profesi otonom dan bebas
dari campur tangan orang luar. Jabatan ini mempunyai prestise yang tinggi
dalam masyarakat, dan karenanya memperoleh imbalan yang tinggi pula.
Sedangkan menurut D. Westby Gibson (dalam Satori, 2006)
mengemukakan ciri-ciri keprofesian sebagai berikut.
1). Pengakuan oleh masyarakat terhadap layanan tertentu yang hanya dapat
dilakukan oleh kelompok pekerja yang dikategorikan sebagai suatu profesi.
2). Dimilikinya sekumpulan bidang ilmu yang menjadi landasan sejumlah
teknik dan prosedur yang unik.
3). Diperlukannya persiapan yang sengaja dan sistematis sebelum orang
mampu melaksanakan suatu pekerjaan profesional.
4). Dimilikinya suatu mekanisme untuk menyaring sehingga hanya mereka
yang dianggap kompeten yang diperbolehkan bekerja untuk lapangan
pekerjaan tertentu.
5). Dimilikinya organisasi profesional yang di samping melindungi
kepentingan anggotanya dari saingan kelompok luar, juga berfungsi untuk
meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat, termasuk tindak etis
profesional pada anggotanya.
Setelah kita memperhatikan berbagai macam pendapat para ahli tentang
ciri-ciri profesi, maka kita dapat menyimpulkan ciri-ciri profesi sebagai berikut.
1). Memiliki standar unjuk kerja(aturan) yang baku dan jelas

5
2). Anggota profesinya melakukan pendidikan perguruan tinggi yang cukup
lama.
3). Memiliki lembaga pendidikan khusus yang menghasilkan tenaga profesi
yang dibutuhkan.
4). Memiliki organisasi profesi yang mewadahi para anggotanya untuk
meningkatkan profesi yang bersangkutan.
5). Memiliki kode etik yang mengatur setiap anggota profesi.
6). Adanya pengakuan yang layak dari masyarakat.
7). Adanya sistem imbalan terhadap jasa layanannya
Dari beberapa ciri profesi diatas, terdapat tiga hal yang melekat dalam ciri
tersebut yaitu: pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun.

2.2.PROFESIONAL
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Profesional bersangkutan dengan
dengan profesi yang membutuhkan kepandaian khusus untuk menjalankannya.
Profesional menunjukan kepada dua hal. Pertama, orang yang menyandang suatu
profesi. Jika orang tersebut benar-benar ahli, maka disebut seorang “profesional”.
Kedua, penampilan seorang dalam melakukan pekerjaan yang sesuai dengan
profesinya (Barbosa et al., 2013; Satori, 2006). Dalam pengertian kedua ini, maksud
dari istilah professional adalah seseorang yang “amatiran”. Dalam kegiatan sehari hari
seorang profesional melakukan pekerjaan sesuai dengan ilmu yang telah dimilikinya,
jadi tidak asal tahu saja.
Seseorang yang profesional senantiasa melakukan sesuatu pekerjaan berdasarkan
skil, pengetahuan dan sikap bukan didasarkan atas sifat subjektifitas (Muslim, 2019).
Seorang yang professional tidak akan pernah melakukan sesuatu pekerjaan dengan
mencoba-coba namun didasarkan atas pengetahuan yang dimiliki sesuai dengan aturan
atau norma yang ada dalam profesi tersebut. Guru yang profesional akan mengajarkan
peserta didik mereka berdasarkan keahlian dan pengetahuan yang mereka miliki serta
memiliki sikap yang patut dicontoh oleh peserta didik.
Dari pengertian diatas, profesional merupakan kegiatan yang memerlukan
keahlian dibidangnya dan mengandalkan keahliannya tersebut sebagai
matapencahariannya.

6
2.3.PROFESIONALITAS
Istilah Profesionalitas menurut Ramyulis (dalam Muslim, 2019) adalah sikap
terhadap derajat pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki dalam melakukan
pekerjaanya. Orang yang memiliki profesionalitas senantiasa selektif di dalam
menentukan profesinya. Mereka tidak akan mau menyanggupi pekerjaan yang tidak
sesuai dengan kemampuan atau tataran ilmu yang dimiliki. Guru yang latar belakang
Pendidikan ekonomi tidak akan mau mengajarkan matematika, maka itulah guru yang
memiliki profesionalitas.

2.4.PROFESIONALISME
Profesionalisme adalah komitmen anggota profesi terhadap profesi yang digeluti
yang berupa peningkatan kompetensi dan mengembangkan pemikiran, ide, dan
strategi-strategi yang dibutuhkan dalam menunjang kemajuan profesinya. Komitmen
anggota profesi lahir dari ketulusan dan keikhlasan yang tinggi untuk sungguh-
sungguh mengembangkan dirinya kearah yang lebih baik. Guru yang dikatakan sebagai
orang yang memiliki profesionalisme adalah guru yang secara terus menerus
mengembangkan kemampuannya baik kemampuan pedagogic, personal, sosial, dan
profesional. Dengan adanya profesionalisme pada setiap anggota profesi maka dapat
memiliki efek kepada kemajuan profesi yang sedang digeluti..
Rebore (1991) mengemukakan enam karakteristik profesionalisme guru, yaitu:
1. pemahaman dan penerimaan dalam melaksanakan tugas
2. kemauan melakukan kerja sama secara efektif dengan siswa, guru, orang tua siswa,
dan masyarakat
3. kemampuan mengembangkan visi dan pertumbuhan jabatan secara terus menerus,
4. mengutamakan pelayanan dalam tugas,
5. mengarahkan, menekan dan menumbuhkan pola perilaku siswa, serta
6. melaksanakan kode etik jabatan.

Sementara itu, Glickman (1981) memberikan ciri profesionalisme guru dari dua
sisi, yaitu kemampuan berpikir abstrak (abstraction) dan komitmen (commitment).
Guru yang profesional memiliki tingkat berpikir abstrak yang tinggi, yaitu mampu
merumuskan konsep, menangkap, mengidentifikasi, dan memecahkan berbagai macam
persoalan yang dihadapi dalam tugas, dan juga memiliki komitmen yang tinggi dalam
melaksanakan tugas. Komitmen adalah kemauan kuat untuk melaksanakan tugas yang

7
didasari dengan rasa penuh tanggung jawab. Welker (1992) mengemukakan bahwa
profesionalisme guru dapat dicapai bila guru ahli (expert) dalam melakasnakan tugas,
dan selalu mengembangkan diri (growth). Glatthorm (1990) mengemukakan bahwa
dalam melihat profesionalisme guru, disamping kemampuan dalam melaksanakan
tugas, juga perlu mempertimbangkan aspek komitmen dan tanggung jawab
(responsibility), serta kemandirian (autonomy).

2.5 PERBEDAAN PROFESI, PROFESIONAL, PROFESIONALITAS DAN


PROFESIALISME
Berdasarkan uraian definisi diatas dapat disimpulkan perbedaan Profesi,
Profesional, Profesialitas dan Profesionalisme
Kata: Perbedaan:
Profesi Berkaitan dengan pekerjaan yang menuntut keahlian,
keterampilan dan pendidikan
Profesional Berhubungan dengan orang yang melakukan profesi
Profesionalitas sikap terhadap derajat pengetahuan dan keahlian yang mereka
miliki dalam melakukan pekerjaanya.
Profesionalisme Berhubungan dengan komitmen anggota profesi terhadap profesi
yang digeluti

8
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
 Profesi merupakan pekerjaan yang menuntut keahlian, keterampilan dan
pendidikan.
ciri-ciri profesi sebagai berikut.
a) Memiliki standar unjuk kerja(aturan) yang baku dan jelas
b) Anggota profesinya melakukan pendidikan perguruan tinggi yang cukup lama.
c) Memiliki lembaga pendidikan khusus yang menghasilkan tenaga profesi yang
dibutuhkan.
d) Memiliki organisasi profesi yang mewadahi para anggotanya untuk
meningkatkan profesi yang bersangkutan.
e) Memiliki kode etik yang mengatur setiap anggota profesi.
f) Adanya pengakuan yang layak dari masyarakat.
g) Adanya sistem imbalan terhadap jasa layanannya
 Professional adalah kegiatan dengan memerlukan keahlian.
 Profesionalitas adalah sikap terhadap derajat pengetahuan dan keahlian yang
mereka miliki dalam melakukan pekerjaanya.
 Profesionalisme adalah komitmen para anggota profesi untuk meningkatkan
kemampuan profesionalnya dan terus-menerus mengembangkan strategistrategi
yang digunakannya dalam melakukan pekerjaan yang sesuai dengan profesinya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Barbosa, G. D. O., Calliari, M., Ribeiro, M. F., & Dkk. (2013). BAB1. Universidade
Federal Do Triângulo Mineiro, 53(9), 1689–1699.
Disdikpora Kabupaten Buleleng. 2016 “Artikel Pengertian Profesionalisme guru”.
https://disdikpora.bulelengkab.go.id/artikel/pengertian-profesionalisme-guru-63.
Diakses pada tanggal 26 februari 2021.
http://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/profesi (diakses pada tanggal 25 Febuari 2020 pukul
10.25 WIB).
http://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/profesional (diakses pada tanggal 25 Febuari 2020 pukul
10.25 WIB).
Mujana, S. (2017). Konsep Dasar Profesi Pendidikan.
https://slideplayer.info/slide/12380045/
Muslim, B. M. P. (2019). Modul Profesi Keguruan. Universitas Nahdlatul Wathan
Mataram.
Satori, D. (2006). Profesi Keguruan dalam Mengembangkan Siswa (Vol. 1).

10

Anda mungkin juga menyukai