Anda di halaman 1dari 8

(Judul)

Indonesia termasuk salah satu negara yang kaya flora dan fauna yang merupakan
sumber daya alam hayati. Kondisi alam Indonesia yang cukup subur disebabkan
letak geografis yang dilewati oleh garis khatulistiwa, dan memiliki iklim tropis
yang sangat cocok bagi tumbuh dan berkembangnya berbagai tanaman.
Keanekaragaman flora di Indonesia tentu saja dimanfaatkan secara turun temurun
dengan membuat flora tersebut menjadi obat. Masyarakat sering memanfaatkan
tanaman yang dipercaya sebagai obat dalam proses penyembuhan suatu penyakit
tertentu.

Salah satu contoh tanaman yang sering


dimanfaatkan masyarakat secara turun
temurun menjadi tanaman obat adalah
sirsak. Sirsak (Annona muricata L.)
merupakan tumbuhan dengan berbagai
Buah sirsak macam manfaat bagi kesehatan baik
(Sumber : CNN Indonesia)
daging buah, daun maupun bijinya
memiliki kandungan kimia yang
bermanfaat untuk pengobatan. Sirsak di berbagai daerah Indonesia dikenal
sebagai nangka sebrang, nangka landa (Jawa), nangka walanda, sirsak (Sunda),
nangka buris, nangkelan (Madura), srikaya jawa (Bali), boh lona (Aceh), durio
ulondro (Nias), durio betawi (Minangkabau), jambu landa (Lampung), nangko
belando (Palembang) (Kiki, 2014).

Menurut Suranto, semua bagian dari sirsak dapat digunakan sebagai obat
dikarenakan daging buah dari sirsak mengandung serat dan vitamin, dan memiliki
kandungan zat gizi terbanyak yaitu karbohidrat. Daunnya mengandung senyawa
tanin, fitosterol, kalsium oksalat, alkaloid murisin, monotetrahidrofuran
asetogenin, seperti anomurisin A dan B, gigantetrosin A, annonasin-10-one,
murikatosin A dan B, annonasin dan goniotalamisin. Penggunaanya di masyarakat
yaitu dengan merebus daunnya kemudian hasil rebusan diminum (Suranto, 2011).
Manfaat dan khasiat dari sirsak tersebut sudah dibuktikan secara empiris dan
saintik. Tanaman sirsak secara empiris telah banyak dimanfaatkan sebagai obat.
Daunnya dapat digunakan sebagai obat wasir, sakit kandung kemih, diare pada
bayi, disentri, dan sebagai sumber vitamin C. Daun sirsak dapat digunakan
sebagai peluruh keringat, anti kejang dan mempercepat masaknya bisul (Thomas,
1992). Buah sirsak juga secara empirik dipercaya dan telah digunakan di berbegai
negara sebagai salah satu sumber antioksidan yang potensial., pemanfaatan buah
sirsak sebagai penurun tekanan darah sudah dilakukan dibeberapa negara seperti
Jamaika, Peru, Malaysia dan India, sedangkan pemanfaatan buah sirsak sebagai
anti reumatik sudah dilakukan di Brazil (Taylor, 2002).

Secara sistematis, banyak penelitian telah dilakukan untuk melihat potensi-potensi


yang dihasilkan dari sirsak sebagai obat tradisional. Penelitian telah dilakukan
oleh Ewand et al. (2015) melaporkan bahwa fraksi coumarin ekstrak buah sirsak
memiliki antioksidan sebagai anti-urecemia dan dinyatakan buah sirsak dapat
digunakan sebagai obat-obat alami baru untuk pengobatan hiperuresemia dan
gout. Ni Putu Artini et al. (2012) juga melaporkan ekstrak daun sirsak (Annona
muricata L.) dapat mengurangi kadar asam urat tikus Winstar, dan lebih lanjut
Hardoko et al. (2015) melaporkan bahwa minuman "Teh hitam" daun sirsak
berpotensi lebih baik sebagai anti-gout dibandingkan dengan daun kering dan
daun segar sirsak dengan nilai IC50 629,45 ± 12,90 ppm untuk daun kering dan
2342,61±12,22 ppm untuk daun segar dan penghambatan optimum xantin
oksidase diperoleh dari "teh hitam" yang diseduh dalam 100° C selama 30 menit
dengan nilai IC50 382,74 ppm, dan kandungan fenol 240,76 mg GAE/L,
flavonoid 33,11 mg QE/L, dan tannin 199,16 ± 5,16 mg CE/L.

Penelitian terkait hal ini juga dilakukan oleh Yuanita et al. (2017) dimana terdapat
pengaruh hasil penurunan kadar purin padapenderita asam urat sebelum dan
sesudah pemberian jus sirsak. Kandunganbuahsirsak yang kaya akan vitamin C
sangat baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh,kandungan vitamin C
dalam jus sirsak berfungsi sebagai antioksidan dan memiliki kemampuan
untuk menghambat produksi xantin oksidase.
Daun Dan Biji Sirsak
(Sumber : Pertanianku.com)

Hasil skrining fitokimia pada ekstrak daun sirsak (A. muricata) ditemukan
mengandung beberapa senyawa metabolit sekunder antara lain alkaloid,
flavonoid, terpenoid, kumarin dan lakton, antrakuinon, tanin, glikosida, fenol,
pitosterol, dan saponin. Sementara itu, kelompok senyawa kimia pada ekstrak biji
sirsak (Annona muricata) antara lain alkaloid, flavonoid, polifenol, terpenoid,
kumarin, steroid, lakton, antrakuinon, tanin, glikosida, cyanadin dan saponin
(Tando, 2018).

Tabel kandungan metabolit sekunder pada sirsak serta manfaatnya

Kandunga Manfaat
n
Alkaloid Kandungan senyawa alkaloid isoquinolin yang berperan sebagai
analgesic (Neti, 2014).
Flavonoid Di dalam buah sirsak juga terdapat senyawa flavonoid yang diduga
dapat menurunkan kadar asam urat (Jarvis,2012).
Oleh karena itu jus sirsak dapat menghambat proses
pembentukan asam urat dalam tubuh.
Fenol Senyawa fenol dan flavonoid yang banyak terkandung dalam
tumbuhan dapat berperan sebagai antioksidan karena memiliki
struktur molekul yang dapat memberikan elektronnya kepada
molekul radikal bebas (Marinna, 2013).
Polifenol Sebagai antioksidan. Aktivitas senyawa antioksidan tersebut dapat
menghambat kerja xantin oksidase melalui inhibisi kompetitif
dengan substrat golongan xantin ((Hidayat, 2007 dan Astawan
(2011)).
Tanin Tanin merupakan salah satu senyawa metabolit sekunder. Dalam
jurnal (Febriyanti, 2020) mengatakan penelitian (Hidayat, 2013)
bahwa Flavonoid dan tannin memiliki peran penting dalam
menurunkan kadar gula darah.
 Daun Sirsak Untuk Antidiabetes

Kandungan yang dimiliki daun sirsak salah satunya yaitu flavonoid dan tannin.
Tanin merupakan salah satu senyawa metabolit sekunder. Dalam jurnal
(Febriyanti, 2020) mengatakan penelitian (Hidayat, 2013) bahwa Flavonoid dan
tannin memiliki peran penting dalam menurunkan kadar gula darah.

Dosis : 1 x sehari 250 ml air rebusan daun sirsak (Fadlilah, dkk.,


2020).
2 x sehari 250 ml air rebusan daun sirsak (Putri dan
Honesty, 2021)

Cara Membuat :
Penelitian ini juga didukung penelitian (Fadlilah, dkk., 2020) bahwa rebusan daun
sirsak efektif menurunkan kadar gula darah dengan cara pembuatannya :
1. Disiapkan daun sirsak sebanyak 30 gram atau 3-5 lembar daun.
2. Ditambahkan 750 ml air atau 3 gelas air
3. Direbus hingga tersisa 250 ml air atau 1 gelas
4. Diminum dipagi hari 09.00-11.00 WIB.

Penelitian lain yang sudah mendapatkan persetujuan dari komite etik fakultas
kedokteran UNAND dengan No 085/KEP/FK bahwa membuat rebusan daun
sirsak dengan cara (Putri dan Honesty, 2021) :
1. Disiapkan daun sirsak sebanyak 10 lembar daun sirsak tua
2. Ditambahkan 750 ml air atau 3 gelas air
3. Direbus selama kurang lebih 20 menit atau sampai air rebusan menjadi
250 ml.
4. Diminum 2 x sehari (pagi dan sore hari)

Dapus
Febriyanti dan Yola Yolanda. 2020. Pengaruh Rebusan Daun Sirsak (Annona
Muricata L) Terhadap Kadar Gula Darah Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe II
Di Nagari Pematang Panjang Wilayah Kerja Puskesmas Sijunjung. Menara Ilmu:
Vol. XIV No.01

Siti Fadlilah, Adi Sucipto. 2020. Daun Sirsak (Annona Muricata L.) Efektif
Menurunkan Kadar Gula Darah. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia: Volume
16 (1)

Putri Darfiani dan Honesty Diana Morika. 2021. Daun Sirsak Menurunkan Kadar
Gula Darah Pasien Diabetes Mellitus. Jurnal Endurance: Vol 6 no 1, hlm (113-
119)
 Daun Sirsak Untuk Menurunkan Kadar Asam Urat

Daun sirsak lebih efektif dalam menurunkan kadar asam urat karena selain
mengandung alkaloid juga mengandung senyawa lain seperti crytallizable
magostine yang bersifat antioksidan. Senyawa ini dapat menghambat produksi
asam urat (Royhanaty, dkk., 2020). Adanya penurunan kadar asam urat sebelum
dan sesudah pemberian rebusan daun sirsak disebabkan oleh zat aktif dalam daun
sirsak yaitu alkaloid dan flavonoid yang dapat menurunkan kadar asam urat
(Komariyah dkk., 2019).

Dosis : 2 x sehari 200 ml air daun sirsak (Royhanaty, dkk., 2020)

Cara Membuat :

Penelitian (Royhanaty, dkk., 2020) menyatakan bahwa daun sirsak efektif


menurunkan kadar asam urat dengan cara pembuatannya :
1. Disiapkan daun sirsak kering sebanyak 5 mg
2. Ditambahkan 200 ml air
3. Diminum 2 x sehari (pagi dan sore hari)

Dapus :

Isy Royhanaty , Novita Sari , dan Umu Salamah. 2020. Perbandingan Efektifitas
Air Rebusan Daun Sirsak Dan Mahkota Dewa Dalam Menurunkan Kadar Asam
Urat Wanita Pada Masa Klimakterium. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan: Vol
11 No. 2

Isti Komariyah, Bahrul Ilmi, Akhmad Rizani. 2019. Pengaruh Rebusan Daun
Sirsak Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat Dalam Darah Di Desa Takisung
Kecamatan Takisung Kabupaten Tanah Laut. Jurnal Citra Keperawatan: Volume
6, No. 1
 Daun Sirsak Untuk Analgetik

Dosis :

Cara Membuat :

Anda mungkin juga menyukai