Anda di halaman 1dari 3

Nama : Galih putra kurniawan

NIM : 201763013
Prodi : S1 Teknik Pertambangan
Tugas : 1 Ventilasi Tambang

Soal
Cari peraturan pemerintah yang mengatur tentang gas – gas beracun pada tambang
bawah tanah dan standar kualitas udara tambang ?

Jawaban
Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No 555.K/26/M.PE/1995 Ketentuan
mengenai ventilasi tambang telah diatur dalam Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi
nomor 555.K/26/M.PE/1995 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan
Umum atau biasa disingkat dengan KepMen 555. Aturan yang dibuat harus dipenuhi oleh
pelaku usaha tambang bawah tanah agar keselamatan dan kesehatan pekerja tambang
terjamin.

 Pasal 369: Ketentuan Umum


Ayat (2)
Volume udara bersih yang dialirkan dalam sistem ventilasi harus:
i. Diperhitungkan berdasarkan jumlah pekerja terbanyak pada suatu lokasi kerja dengan
ketentuan untuk setiap orang tidak kurang dari 2 m kubik per menit selama pekerjaan
berlangsung dan
ii. Ditambah sebanyak 3 meter kubik per menit untuk setiap tenaga kuda, apabila mesin
diesel dioperasikan.

 Pasal 370: Standar Ventilasi


Ayat (1)
Temperatur udara di dalam tambang bawah tanah harus diperrtahankan antara 18
derajat Celcius sampai dengan 24 derajat Celcius dengan kelembaban relative maksimum
85%.
Ayat (2)
Selain ketentuan umum sebagaimana maksud pada ayat (1), kondisi ventilasi di tempat
kerja harus:
Untuk rata-rata 8 jam:
1. Karbon Monoksida (CO) volumenya tidak lebih dari 0,005 persen;
2. Gas Methana (CH4) volumenya tidak lebih dari 0,25 persen;
3. Hidrogen Sulfida (H2S) volumenya tidak lebih dari 0,001 persen dan
4. Oksigen Nitrat (NO3) tidak lebih dari 0,0003 persen.
Dalam tenggang waktu 15 menit:
1. CO tidak boleh lebih dari 0,04 persen;
2. NO2 tidak boleh lebih dari 0,0005 persen.
Ayat (6)
Kecepatan udara ventilasi yang dialirkan ke tempat kerja harus sekurang – kurangnya 7
meter per menit dan dapat dinaikkan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan dan setelah
peledakan kecepatan. Jalan udara harus mempunyai ukuran yang memadai sesuai dengan
jumlah udara yang dialirkan.
Ayat (10)
Lokasi pengukuran aliran meliputi :
1. Setiap jalan masuk udara utama sedapat mungkin dekat dengan jalan masuk ke semua
sumuran atau jalan keluar;
2. Setiap tempat terbaginya udara sedapat mungkin dekat dengan persimpangan;
3. Di tempat kerja yang pertama 50 meter dari mulai masuknya udara dan di tempat kerja
yang terakhir 50 meter dari ujung keluarnya udara;
4. Lokasi udara keluar sedapat mungkin dekat dengan persimpangan jalan keluar utama
dan
5. Tempat lain yang ditetapkan oleh pelaksana inspeksi tambang.
Ayat (16)
Apabila dilakukan perubahan pada arah atau penyebaran aliran udara yang berakibat
mempengaruhi jumlah udara masuk atau keluar maka pengukuran udara harus dilakukan
secepat mungkin setelah perubahan dilakukan.
 Pasal 373 : Sistem Kipas Angin
Ayat (4)
Kipas angin tambahan harus dipasang pada jarak kurang dari 5 meter daritempat
terdekat pada jalan masuk ke lokasi yang akan diberi ventilasi.
Ayat (7)
Kipas angin tambahan harus dilengkapi alat penyalur udara sampai jarak 5 kali akar
kuadrat dari luas penampang.

Sumber :

Muhammad iksan, dkk. 2015. Balai diklat tambang bawah tanah. Studi mengenai ventilasi
tambang batubara bawah tanah pt xyz dengan menggunakan
perangkat lunak ventsim visual 3. https : // www. researchgate. Net /
publication / 335137902 _ STUDI _ MENGENAI _ VENTILASI _
TAMBANG _ BATUBARA _ BAWAH _ TANAH _ PT _ XYZ _
DENGAN _ MENGGUNAKAN _ PERANGKAT _ LUNAK _
VENTSIM _ VISUAL _ 3.

Anda mungkin juga menyukai