Anda di halaman 1dari 3

Selamat Anda telah melewati passing grade.

Berikut model jawaban dari Post-test ini: 

1. Komplikasi yang mungkin terjadi dari pengambilan swab nasofaring antara


lain: Epistaksis
2. Berikut merupakan hal yang harus dilakukan pada ibu hamil pada masa pandemi
COVID-19, yaitu: Ibu hamil dengan suspek COVID harus melakukan tindakan
minimal foto thorax, bila perlu CT-Scan
3. Cara pengambilan spesimen nasofaring yang benar adalah, kecuali: Menggunakan
swab yang mengandung Calcium Alginate
4. Patofisiologi yang mendasari terjadinya infeksi COVID-19 adalah melalui reseptor
Angiotensin Converting Enzyme (ACE)-2. BENAR
5. COVID-19 memiliki gejala klinis spesifik yang seragam pada setiap pasien. SALAH
6. Gambaran opasitas kaca remuk (ground glass opacity) pada CT-Scan toraks non
kontras merupakan gambaran yang spesifik dan sensitif untuk pasien
COVID. SALAH GGO adalah gambaran yang sensitive namun kurang spesifik
7. Ekspresi reseptor ACE-1 di berbagai jaringan ekstrapulmoner dapat menjelaskan
komplikasi disfungsi multiorgan pada pasien COVID-19. SALAH Seharusnya
reseptor ACE-2
8. Penderita COVID-19 yang mengalami gangguan penghidu (hiposmia/anosmia)
disarankan untuk tidak mencium odoran yang kuat untuk mencegah kerusakan fungsi
penghidu yang semakin parah. SALAH latihan penghidu (olfactory training) dapat
membantu meningkatkan fungsi penghidu pada pasien COVID-19 dengan gangguan
penghidu
9. Pasien dengan kolik abdomen, muntah, dan diare merupakan salah satu indikasi
dilakukan anal swab pada pasien dengan riwayat kontak dengan pasien COVID-
19. BENAR
10. Paparan terhadap percikan dari pasien positif yang berkontak dekat merupakan
mekanisme penularan COVID-19. BENAR

Berikut adalah model jawaban untuk Post Test Triase:

1.  Pasien dengan demam dan frekuensi napas 25x/ menit disertai batuk merupakan
tanda pneumonia berat (SALAH)
2. Pada algoritma pelayanan pasien ISPA, bila terdapat tujuh hari yang lalu baru saja
pulang bepergian dari zona transmisi lokal dan pasien menunjukkan gejala sesak
napas, pasien masuk ke ruang isolasi rumah sakit. (BENAR)
3.  Dalam melakukan prosedur swab nasofaring, arahkan swab dengan kemiringan 45
derajat dari dasar hidung (SALAH)
4.  Pasien positif COVID-19 dengan RR 30-40x/menit merupakan pertimbangan dalam
memberikan high flow nasal canule. (SALAH)
5. Pasien konfirmasi COVID-19 yang mengalami henti jantung boleh dilakukan RJP
(BENAR)
6. Dengan mempertimbangkan berbagai aspek etikolegal, ketika terdapat beberapa
pasien yang membutuhkan penanganan medis di rumah sakit namun terdapat
keterbatasan fasilitas, maka lebih baik mengutamakan pasien yang datang terlebih
dahulu (first come first served) dibandingkan pasien yang memiliki prognosis yang
lebih baik (SALAH) pertimbangan utama terkait etik pemilihan pasien untuk
COVID-19 harus memprioritaskan “save the most lives” dan “save the most life-
years”.
7. Berikut merupakan tanda-tanda yang harus di monitor pada pasien gejala berat,
kecuali : Saturasi oksigen 96% dengan pemeriksaan pulse oximetry
8. Seorang laki-laki, 40 tahun, datang ke IGD dengan keluhan sesak memberat dan
demam >38oC sejak 3 hari SMRS. Pasien mengaku tinggal sendiri dan tidak banyak
bepergian sejak pandemi COVID-19 dimulai. Pasien mengaku tidak merokok, dan
tidak punya riwayat penyakit sebelumnya. Pemeriksaan tanda vital didapatkan TD
118/82, N 100x/menit, S: 38,2oC, P: 24x/m, SpO2: 96% dengan NK 3 LPM.  Faring
tidak hiperemis, retraksi dada (+), ronki (+). Pemeriksaan status generalis lain tidak
menunjukkan kelainan. Pemeriksaan lab menunjukkan Hb: 14, Ht 44, Leukosit 8.000,
Trombosit 320.000, Diff count: 0/0/82/12/6. Pemeriksaan foto rontgen toraks tidak
menunjukkan kelainan yang bermakna. Saat ini fasilitas kesehatan tempat anda
bekerja tidak dapat melakukan pemeriksaan CT-scan ataupun rapid test untuk
COVID-19, dan pasien menolak dilakukan pemeriksaan swab. Berdasarkan panduan
WHO, saat ini pasien tersebut dapat digolongkan sebagai: Kasus probabel → “A
suspect case for whom testing could not be performed for any reason”
9. Seorang wanita, 28 tahun, datang dengan keluhan batuk sejak 3 hari lalu. Pasien
seorang pekerja kantor di Jakarta Pusat yang saat ini bekerja dari rumah, namun di
hari-hari tertentu tetap harus datang ke kantor sesuai permintaan atasan. Pasien
mengatakan sempat demam 4 hari lalu, tidak diukur, namun saat ini sudah tidak
demam. Berdasarkan panduan WHO, pasien tersebut dapat digolongkan sebagai:
Kasus suspek
10. Seorang laki-laki, 18 tahun, menelepon dan mengatakan bawa ia mendapatkan hasil
swab nasofaring dari laboratorium dengan hasil positif SARS-CoV-2. Pasien
mengaku tidak memiliki gejala apapun Berdasarkan panduan WHO, pasien tersebut
dapat digolongkan sebagai… dan berdasarkan rekomendasi PAPDI, tata laksana yang
tepat adalah Kasus konfirmasi, isolasi diri di rumah selama 10 hari dan dipantau
melalui telepon

Silakan melanjutkan ke bagian selanjutnya. 

Berikut adalah model jawaban dari Post Test PPI:

1. Desinfeksi lingkungan dengan detergen dan sodium hipoklorit efektif dalam tindakan
pencegahan terhadap COVID-19 (BENAR).       
2. Sterilisasi masker N95 dapat dilakukan dengan menggantung masker N95 di atas uap
air panas dari air mendidih selama 10 menit (BENAR)
3. Pasien harus diletakkan terpisah antar bed jika tidak memungkinkan untuk
mendapatkan single room dengan jarak minimal 3 meter dan dengan ventilasi cukup
dengan aliran udara minimal 100L/s per pasien (SALAH)
4.   Petugas laboratorium dalam mengambil spesimen pasien yang positif COVID-19
wajib melakukan hal berikut: Menggunakan APD minimal goggle atau face shield,
masker N95, hazmat, dan glove pada tindakan yang menimbulkan aerosol
5. Petugas pengambil swab nasofaring dan orofaring perlu menggunakan APD level 2
(Salah)
6. Berdasarkan rekomendasi WHO dan Kemenkes, petugas kesehatan yang bertugas di
area skrinning dan triase pasien secara umum di masa pandemic ini perlu melakukan
langkah pencegahan infeksi berikut: Menggunakan masker bedah
7. Pasien probable dengan gejala berat harus diisolasi di RS Darurat COVID-19
(SALAH)
8. Berdasarkan rekomendasi WHO dan Kemenkes yang diwajibkan menggunakan
masker N95 adalah petugas kesehatan yang melakukan pemeriksaan bronkoskopi
pada pasien tanpa gejala infeksi saluran pernapasan
9. Prosedur berikut yang dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi COVID-19 adalah
Aerosol generating procedure (APG)
10. Tindakan pencegahan dan pengemdalian infeksi transmisi secara airborne yaitu
menggunakan masker partikulat, minimal N95 atau FF2
11. Berikut merupakan contoh mekanisme koping yang adaptif bagi Nakes dalam
menghadapi COVID-19, kecuali: Berhenti menjadi dokter dan beralih profesi agar
tidak terpapar dengan COVID-19
12. Di bawah ini yang merupakan contoh gangguan perilaku akibat distres,
yaitu: Mengisolasi diri secara sosial
13. Individu sebaiknya memiliki kesadaran diri untuk mengenali emosi yang dirasakan,
kemampuan diri, serta keterbatasan yang dimiliki dalam menyelesaikan suatu
permasalahan. (BENAR)
14. Istirahat sebaiknya hanya dilakukan setelah shift kerja selesai. (SALAH)
15. Ketika kita merasa bahwa rekan kerja kita sedang mengalami distres, kita harus
langsung menyuruhnya untuk berkonsultasi dengan psikolog dan psikiater. (SALAH)
16. Ny. A, seorang pegawai teller bank, datang ke puskesmas B karena akhir-akhir ini
merasa sulit tidur. Dari pemeriksaan fisik didapatkan kesan dalam batas normal.
Setelah digali lebih lanjut, Ny. A merasa takut jika dirinya akan terkena COVID-19
karena bank tempatnya bekerja masih buka. Karena pekerjaannya sebagai teller, ia
berbicara dan berinteraksi langsung dengan customer bank tersebut. Ny. A juga
merasa takut jika dirinya terkena COVID-19, ia bisa menularkan virus tersebut
kepada anaknya yang masih balita. Hal apakah yang sebaiknya dilakukan oleh dokter
terhadap Ny. A? Melakukan edukasi, konseling, dan psikoterapi suportif
17. Manakah dari tanda di bawah ini yang tidak termasuk tanda gawat darurat pasien
dengan gejala psikiatri? Marah-marah kepada nakes
18. Saat menemui pasien dengan kecemasan akibat COVID-19, nakes sebaiknya
menggali sumber kecemasan pasien lalu mengajak pasien untuk mengelola serta
mengubah pikiran-pikiran negatif yang menimbulkan cemas. (BENAR)
19. Nakes tidak seharusnya menyarankan pasien untuk bercerita mengenai ketakutan dan
kecemasannya kepada keluarga. (SALAH)
20. Ketika menerima pasien dengan tanda gawat darurat psikiatri, dokter harus langsung
merujuk pasien tersebut. (SALAH)

Anda mungkin juga menyukai